Pengguna:Dare2Leap/Bak pasir 2: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Lebah madu: Menambah terjemahan (dari en:Courtship) |
→Sejarah: Memperbaiki terjemahan dan menghapus sisa terjemahan |
||
(40 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{globalize|date=May 2018}}
[[File:Leighton-God Speed!.jpg|thumb|[[Tuhan Memberkati (lukisan)|Tuhan Memberkati]] oleh artis Inggris [[Edmund Leighton]], 1900: memperlihatkan [[Knight|ksatria]] berlapis baja meninggalkan istri/kasih sayang dia untuk perang.]]
'''Pacaran''' (bahasa Inggris: courtship) adalah periode perkenalan antara dua individu sebelum [[perkawinan]]
Pacaran sebagai praktik sosial adalah fenomena yang relatif baru, dan hanya muncul
{{Close Relationships|activities}}
{{Love sidebar|types}}
==
Dulu, perkawinan di sebagian besar masyarakat [[Perjodohan|diatur oleh orangtua]] dan kerabat tua dengan tujuan pewarisan dan "kestabilan ekonomi dan aliansi politik", bukan [[cinta]], menurut para [[antropolog]].<ref name="twsDecM11">{{cite journal|author1=Kris Paap|author2=Douglas Raybeck|year=2005|title=A Differently Gendered Landscape: Gender and Agency in the Web-based Personals|trans-title=Lanskap Berbeda Gender: Jenis Kelamin dan Agensi pada Hal Pribadi Berbasis Web|journal=Electronic Journal of Sociology|quote=most marriages in the world are arranged...<br>[sebagian besar perkawinan di dunia berupa perjodohan...]|citeseerx=10.1.1.107.993}}</ref> Oleh karena itu, tidak ada kebutuhan periode uji coba sementara seperti pacaran sebelum hubungan permanen yang diakui komunitas dibentuk antara pria dan wanita. Walaupun berbagai jenis pasangan diakui oleh sebagian besar masyarakat sebagai hubungan sosial yang cocok, perkawinan dibatasi ke pasangan heteroseksual dan memiliki sifat transaksional, dimana istri sering menjadi bentuk properti yang ditukarkan antara ayah dan suami, dan harus melayani fungsi reproduksi. Di [[Eropa]], masyarakat menekan orang untuk berpasangan; di [[Tiongkok]], masyarakat "menuntut orang melakukan perkawinan sebelum memiliki hubungan seksual"<ref name="twsDecI22bb">{{cite news|date=2005-11-11|title=Parents explore dating scene for choosy children|trans-title=Orangtua menjelajahi tempat kencan untuk anak yang rewel|url=http://www.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-11/11/content_493925.htm|newspaper=China Daily|archive-url=https://web.archive.org/web/20100429155251/http://www.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-11/11/content_493925.htm|archive-date=2010-04-29|access-date=2010-12-09|quote=... in earlier times society demanded people get married before having a sexual relationship.<br>[pada zaman dahulu masyarakat menuntut orang melakukan perkawinan sebelum memiliki hubungan seksual.]|url-status=live}}</ref> dan banyak masyarakat menemukan bahwa suatu hubungan yang diakui secara resmi antara pria dan wanita adalah cara terbaik membesarkan dan mendidik [[anak]] sekaligus menghindari konflik dan kesalahpahaman mengenai kompetisi untuk pasangan.[[Berkas:DickseeRomeoandJuliet.jpg|ka|jmpl|Pertemuan rahasia antara Romeo dan Julia dalam [[Romeo dan Julia|drama Shakespeare]]. Lukisan oleh [[Sir Frank Dicksee]], 1884]]Umumnya, selama banyak sejarah tercatat peradaban manusia, dan hingga [[Abad Pertengahan]] di [[Eropa]], perkawinan dipandang sebagai pengaturan [[bisnis]] antar-keluarga, sementara percintaan adalah sesuatu yang terjadi di luar perkawinan secara diam-diam, seperti pertemuan rahasia.<ref name="twsDecH34a">{{cite news|date=24 Januari 2009|title=Raw dater|trans-title=Penkencan mentah|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2009/jan/24/dating-statistics|newspaper=The Guardian|archive-url=https://web.archive.org/web/20131109135030/http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2009/jan/24/dating-statistics|archive-date=2013-11-09|access-date=2010-12-08|quote=..."True love can have no place between husband and wife," ...<br>[..." Tidak ada tempat cinta sejati antara suami dan istri," ...]|url-status=live}}</ref> Buku abad ke-12 [[Seni Cinta Bahaduri|''Seni Cinta Bahaduri'']] mengatakan "Tidak ada tempat cinta sejati antara suami dan istri".<ref name="twsDecH34a" /> Menurut salah satu pandangan, pertemuan rahasia antara pria dan wanita, secara umum di luar/sebelum perkawinan, adalah pendahulu pacaran sekarang.<ref name="twsDecH34a" />
[[File:Eastman Johnson - Southern Courtship - Google Art Project.jpg|thumb|right|200px|"Southern Courtship" by American painter [[Eastman Johnson]] (1824–1906)]]▼
Durasi rata-rata pacaran agak bervariasi di bagian-bagian dunia. Selain itu, ada banyak variasi individual antara pasangan. Pacaran mungkin tidak ada, seperti kasus beberapa [[perjodohan]] dimana pasangannya tidak bertemu sebelum perkawinan.▼
Sejak sekitar tahun 1700, {{Fact span|reason=Sedunia? Atau hanya di Eropa?|text=pergerakan global|date=Maret 2023}}yang mungkin dapat dideskripsikan sebagai "pemberdayaan individu"{{Citation needed|date=March 2023}} muncul dan memicu emansipasi wanita dan kesetaraan individu. Pria dan wanita menjadi lebih setara secara politik, finansial, dan sosial di banyak negara. Pada awal abad ke-20, wanita perlahan-lahan mendapatkan [[Hak suara perempuan|hak suara]] (pertama di [[negara bangsa]] pertama [[Norwegia]] pada 1913), memiliki properti, dan mendapatkan [[Persamaan di hadapan hukum|perlakuan hukum yang sama]], dan perubahan tersebut menyebabkan dampak besar terhadap hubungan pria-wanita dan pengaruh orangtua menurun. Dalam banyak masyarakat, individu dapat memilih sendiri apakah mereka sebaiknya menikah, siapa yang mereka nikahi, dan kapan mereka menikah dalam "ritual pacaran dimana wanita muda menghibur penelpon pria, biasanya di rumah, di bawah pengawasan [[pendamping]]",<ref name=":29">{{cite news|author=Brenda Wilson|date=8 Juni 2009|title=Sex Without Intimacy: No Dating, No Relationships|trans-title=Seks Tanpa Keintiman: Tanpa Kencan, Tanpa Hubungan|url=https://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=105008712|work=National Public Radio|archive-url=https://web.archive.org/web/20101125191419/http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=105008712|archive-date=2010-11-25|access-date=2010-12-08|quote=Dating itself ... evolved out of a courtship ritual where young women entertained gentleman callers, usually in the home, ...<br>[Kencan sendiri ... berevolusi dari ritual pacaran dimana wanita muda menghibur penelpon pria, biasanya di rumah, ...]|url-status=live}}</ref> tetapi di banyak negara Barat, pacaran mulai menjadi aktivitas yang dimulai sendiri dengan 2 orang muda bepergian bersama sebagai pasangan di masyarakat. Namun, pacaran masih banyak bervariasi menurut negara, kebiasaan, agama, teknologi, dan kelas sosial, dan pengecualian penting mengenai kebebasan individu masih ada karena banyak negara masih melakukan perjodohan, meminta [[harta sesan]], dan melarang hubungan sesama jenis. Walaupun menonton film bersama, makan bersama, dan bertemu di rumah kopi dan tempat lain, serta buku panduan strategi pacaran untuk pria & wanita populer di banyak negara,<ref name="twsDecH26c">{{cite news|author=Maureen Dowd quoting poet Dorothy Parker|year=2005|title=What's a Modern Girl to Do?|trans-title=Apa yang Harus Dilakukan oleh Gadis Modern?|url=https://www.nytimes.com/2005/10/30/magazine/30feminism.html|newspaper=The New York Times|archive-url=https://web.archive.org/web/20110410033738/http://www.nytimes.com/2005/10/30/magazine/30feminism.html|archive-date=2011-04-10|access-date=2010-12-08|quote=...What our grandmothers told us about playing hard to get is true. ...<br>[...Apa yang dikatakan nenek kita mengenai bermain keras untuk mendapatkannya itu benar. ...]|url-status=live}}</ref> di bagian dunia lain, seperti Asia Selatan dan banyak bagian Timur Tengah, bersendirian di masyarakat sebagai pasangan tidak hanya dilarang tetapi bahkan bisa mengakibatkan salah satu orang dikucilkan secara sosial.
Di Britania Raya, poll 3.000<ref name="mc" /> pasangan telah bertunang/kawin menunjukkan bahwa durasi rata-rata antara pertemuan pertama dan [[Lamaran pernikahan|lamaran perkawinan]] yang disetujui adalah 2 tahun dan 11 bulan,<ref name="mc" /><ref name="metro" /> dengan wanita merasa siap untuk menyetujui lamaran dalam (rata-rata) 2 tahun dan 7 bulan.<ref name="mc" /> Mengenai durasi antara pelamaran dan perkawinan, poll di atas memberikan rata-rata 2 tahun dan 3 bulan.<ref name="metro" />▼
Buku 1849 ''The Whole Art of Polite Courtship; Or the Ladies & Gentlemen's Love Letter Writer''<ref group="lower-alpha">Bahasa Indonesia: ''Seluruh Seni Pacaran Sopan; Atau Penulis Surat Cinta Pria & Wanita''</ref> menunjukkan pentingnya [[surat cinta]] dalam pacaran abad ke-19 dengan tujuan perkawinan.<ref name=":27">{{Cite book|date=1849|url=https://books.google.com/books?id=qrRFy1o5wKYC|title=The Whole Art of Polite Courtship; Or the Ladies & Gentlemen's Love Letter Writer: Being a Complete Collection of Information and Advice on the Subject of Love, with New Hints to be Observed for the Choice of a Husband|publisher=Webb. Millington & Company|language=en|trans-title=Seluruh Seni Pacaran Sopan; Atau Penulis Surat Cinta Pria & Wanita: Koleksi Informasi dan Saran Mengenai Cinta yang Lengkap, dengan Petunjuk-Petunjuk Baru yang Diperhatikan untuk Pemilihan Suami|access-date=2023-03-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230319151007/https://books.google.com/books?id=qrRFy1o5wKYC|archive-date=2023-03-19|url-status=live}}</ref> Buku ini mengandung 31 sampel surat cinta untuk pria dan wanita dalam karier yang berbeda, kiranya bagi pembaca untuk mencari inspirasi ketika menulis korespondensi romantis mereka sendiri. Buku [[etiket]], seperti buku ''Etiquette of Courtship and Matrimony''<ref group="lower-alpha">Bahasa Indonesia: ''Etiket Pacaran dan Perkawinan''</ref> tahun 1852, menjelaskan cara pantas menemui kekasih, berpacaran, mengadakan upacara pernikahan, berbulan madu, dan menghindari argumen.<ref name=":28">{{Cite book|date=1852|url=https://books.google.com/books?id=P8hYAAAAcAAJ|title=The Etiquette of Courtship and Matrimony: with a Complete Guide to the Forms of a Wedding|location=Etiket Pacaran dan Perkawinan: dengan Panduan Lengkap Jenis Upacara Pernikahan|publisher=George Routledge and Son|language=en|access-date=2023-03-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230319151014/https://books.google.com/books?id=P8hYAAAAcAAJ|archive-date=2023-03-19|url-status=live}}</ref>
Pada abad ke-20, pacaran kadang-kadang dipandang sebagai pendahulu perkawinan, tetapi itu juga dapat dilihat sebagai tujuan akhir itu sendiri, yaitu aktivitas sosial informal seperti [[pertemanan]]. Itu umumnya terjadi sebelum perkawinan,<ref name="twsDecH34b">{{cite news|date=24 Januari 2009|title=Raw dater|trans-title=Penkencan mentah|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2009/jan/24/dating-statistics|newspaper=The Guardian|archive-url=https://web.archive.org/web/20131109135030/http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2009/jan/24/dating-statistics|archive-date=2013-11-09|access-date=2010-12-08|quote=24 was the average age for a person to get married in 1851....<br>[24 adalah umur rata-rata seseorang menikah pada 1851....]|url-status=live}}</ref> tetapi seiring kekekalan perkawinan berkurang dengan adanya [[perceraian]], pacaran juga dapat terjadi pada waktu yang lain. Orang lebih banyak bergerak.<ref name="twsDecH24bb">{{cite news|author=Neil Offen|date=13 Februari 2010|title=Sociologists: Internet dating on the rise|trans-title=Sosiolog: Kencan Internet meningkat|url=http://www.allbusiness.com/humanities-social-science/sociology/13922241-1.html|newspaper=The Herald-Sun|archive-url=https://web.archive.org/web/20110924023213/http://www.allbusiness.com/humanities-social-science/sociology/13922241-1.html|archive-date=2011-09-24|access-date=2010-12-08|quote=..."But people are moving more now, they're not getting married at 22 and they are removed from their traditional social networks for mate selection..."<br>[..."Namun sekarang orang lebih banyak bergerak, mereka tidak menikah pada usia 22 tahun dan mereka dikeluarkan dari jaringan sosial tradisional mereka untuk pemilihan pasangan..."|url-status=live}}</ref> Teknologi yang cepat berkembang memiliki peran yang sangat besar: [[teknologi komunikasi]] baru seperti [[telepon]],<ref name="twsDecIv24">{{cite news|author=Chester F. Jacobson|date=7 Februari 2010|title=A long-ago first date: More than 60 years later, would that special girl remember me?|trans-title=Kencan pertama dahulu kala: Lebih dari 60 tahun kemudian, akankah gadis spesial itu mengingat saya?|url=http://www.boston.com/bostonglobe/magazine/articles/2010/02/07/a_long_ago_first_date/|newspaper=Boston Globe|archive-url=https://web.archive.org/web/20101223215521/http://www.boston.com/bostonglobe/magazine/articles/2010/02/07/a_long_ago_first_date/|archive-date=2010-12-23|access-date=2010-12-09|quote=After the movie, Finney and I took Helen home to her mother, ....<br>[Setelah filmnya, Finney dan saya membawa Helen pulang ke ibunya, ....]|url-status=live}}</ref> [[Internet]],<ref name="twsDecH21b">{{cite news|author=Sharon Jayson|date=2010-02-10|title=Internet changing the game of love|trans-title=Internet mengubah game cinta|url=https://www.usatoday.com/LIFE/usaedition/2010-02-11-couplesmeet11_CV_U.htm|newspaper=USA Today|archive-url=https://web.archive.org/web/20120628203421/http://www.usatoday.com/LIFE/usaedition/2010-02-11-couplesmeet11_CV_U.htm|archive-date=2012-06-28|access-date=2010-12-08|quote="The rise of the Internet as a way of meeting people makes a bit of an end run around family," ...<br>["Bangkitnya internet sebagai cara bertemu dengan orang lain mengurangi pentingnya keluarga," ...]|url-status=live}}</ref> dan [[pesan teks]]<ref name="twsDecNfaas">{{cite news|author=Vanessa Fuchs|date=16 Juni 2010|title=Shy guys switching on to text message courtship – and girls say it's OK|trans-title=Pria pemalu pindah ke pacaran melalui pesan teks – dan wanita mengatakan itu OK|url=http://www.couriermail.com.au/lifestyle/shy-guys-switching-on-to-text-message-courtship-and-girls-say-its-ok/story-e6frer4f-1225880329000|newspaper=Courier-Mail|archive-url=https://web.archive.org/web/20120816063204/http://www.couriermail.com.au/lifestyle/shy-guys-switching-on-to-text-message-courtship-and-girls-say-its-ok/story-e6frer4f-1225880329000|archive-date=2012-08-16|access-date=2010-12-14|quote=... men are more likely than women to ‘flirtext’ but for those who consider themselves in a relationship, women are more likely to engage in the activity.<br>[... pria lebih banyak 'flirtext' (main mata melalui pesan teks) daripada wanita namun untuk orang yang berada dalam hubungan, wanita lebih banyak 'flirtext'.]|url-status=live}}</ref> memungkinkan pertemuan direncanakan tanpa kontak wajah-ke-wajah. [[Mobil]] memperluas jangkauan pacaran serta memungkinkan eksplorasi seksual di tempat duduk belakang.
Pada pertengahan abad ke-20, munculnya [[pengaturan kelahiran]] dan prosedur [[aborsi]] yang lebih aman mengurangi tekanan menikah sebagai cara memenuhi keinginan seksual. Jenis hubungan baru terbentuk; orang dapat hidup bersama tanpa perkawinan dan tanpa [[anak]]. Informasi [[seksualitas manusia]] bertambah, dan dengan itu penerimaan semua jenis orientasi seksual yang konsensual menjadi lebih umum. Sekarang, institusi pacaran terus cepat berevolusi dan muncul kesempatan dan pilihan baru terutama melalui [[Kencan online|pacaran online]].{{Citation needed|date=August 2022}}
Manusia telah dibandingkan dengan spesies lain dalam hal perilaku seksual. [[Ilmu saraf|Neurobiolog]] [[Robert Sapolsky]] membuat spektrum reproduksi, dengan sisi satunya berupa [[spesies turnamen]], dimana jantan bersaing secara sengit untuk hak istimewa reproduksi dengan betina, dan sisi satunya lagi berupa [[ikatan pasangan]], dimana jantan dan betina membentuk ikatan sepanjang kehidupan mereka.<ref name="twsDecM11fss">{{cite news|author=Robert Sapolsky|year=2005|title=Biology and Human Behavior: The Neurological Origins of Individuality, 2nd edition|trans-title=Biologi dan Perilaku Manusia: Asal Usul Neurologis Individualitas, edisi ke-2|url=https://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|publisher=The Teaching Company|archive-url=https://web.archive.org/web/20130824092905/http://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|archive-date=2013-08-24|access-date=2010-12-07|quote=(lectures on CD-audio)<br>[(ceramah dalam CD-audio}]|url-status=live}}</ref> Menurut Sapolsky, manusia agak berada di tengah spektrum ini, artinya manusia membentuk ikatan pasangan, tetapi ada kemungkinan perselingkuhan atau pergantian pasangan.<ref name="twsDecM11fss" /> Pola perilaku spesies-spesies tersebut memberikan konteks untuk aspek [[reproduksi manusia]], termasuk pacaran. Namun, salah satu ciri khas spesies manusia adalah ikatan pasangan sering dibentuk tanpa keinginan reproduksi. Pada masa modern, penekanan institusi perkawinan, secara tradisional dideskripsikan sebagai ikatan pria-wanita, telah mengaburkan ikatan pasangan sesama jenis dan transgender dan fakta bahwa banyak pasangan heteroseksual berpasangan seumur hidup tanpa anak atau pasangan yang punya anak dapat bercerai. Oleh karena itu, konsep perkawinan sedang berubah di banyak negara.
== Durasi ==
▲[[File:Eastman Johnson - Southern Courtship - Google Art Project.jpg|thumb|right|200px|"Southern Courtship" by American painter [[Eastman Johnson]] (1824–1906)]]
▲Durasi rata-rata pacaran
▲Di [[Britania Raya]],
== Tradisi ==
Dalam beberapa masyarakat, orangtua atau komunitas mengusulkan pasangan potensial dan kemudian membolehkan pacaran terbatas untuk menentukan apakah pasangannya cocok. Di [[Jepang]], ada jenis pacaran bernama [[Omiai]], dengan praktik yang serupa bernama "Xiangqin" ({{lang|zh|相親}}) di [[Tiongkok Raya]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Thelmaw|first=Ritgerõ|date=September 2015|title=Courtship in Japan and Iceland|url=http://skemman.is/stream/get/1946/22794/52148/1/Ritger%C3%B0_Thelmaw.pdf|trans-title=Pacaran di Jepang dan Islandia|archive-url=https://web.archive.org/web/20160605134159/http://skemman.is/stream/get/1946/22794/52148/1/Ritger%C3%B0_Thelmaw.pdf|archive-date=5 Juni 2016|access-date=15 Mei 2016|url-status=dead}}</ref> Orangtua menggunakan pencari jodoh untuk memberikan gambar dan [[résumé]] pasangan potensial, dan apabila pasangan setuju,
[[Pacaran di Filipina]]
Dalam masyarakat yang lebih tertutup, pacaran hampir
Sepanjang sejarah, pacaran sering termasuk tradisi seperti menukarkan [[Hari Kasih Sayang|valentine]], korespondensi tertulis (
==Orang modern==
Baris 64 ⟶ 56:
===Pacaran dalam teori sosial===
Pacaran digunakan oleh beberapa ahli teori untuk menjelaskan
Ini secara umum didukung oleh ahli teori lain yang berspesialisasi dalam studi bahasa badan.<ref name=":15" /> Tetapi ada beberapa sarjana feminis yang menganggap pacaran sebagai proses sosial (yang dipimpin oleh pria) yang diorganisasikan untuk menaklukkan wanita.<ref name=":16" /><ref name=":17" /> Contohnya, Farrell melaporkan bahwa 98% pembaca majalah perkawinan dan fiksi percintaan adalah wanita.<ref name=":18" /> Penelitian sistematis proses pacaran dalam tempat kerja<ref name=":19" /> serta 2 studi 10-tahun yang meneliti norma dalam letak internasional yang berbeda<ref name=":20" /><ref name=":21" /> tetap mendukung pandangan bahwa pacaran adalah proses sosial yang menyosialisasikan ''kedua'' jenis kelamin untuk menerima jenis hubungan yang memaksimalkan peluang berhasil membesarkan anak.
Baris 74 ⟶ 66:
===Layanan kencan komersial===
Selama teknologi semakin maju, cara
Dalam [[kencan online]], individu membuat profil yang
=== Teknologi ===
[[Berkas:Most_popular_social_networking_sites_by_country.svg|jmpl|Peta aplikasi media sosial paling populer, per negaran. Facebook dominan pada 2019.Map showing the most popular social media applications, by country; Facebook is dominant in 2019.]]
Internet sedang mengubah cara orang-orang bertemu; [[Facebook]], [[Skype]], [[WhatsApp]], dan aplikasi lain telah memungkinkan koneksi jarak jauh.
Alat pacaran online adalah cara alternatif bertemu pasangan potensial.<ref name=":25">Lgbt Identity and Online New Media [Identitas Lgbt dan Media Baru Online] – Halaman 235, Christopher Pullen, Margaret Cooper – 2010</ref><ref name=":26">Gaydar Culture: Gay Men, Technology and Embodiment in the Digital Age [Budaya Gaydar: Pria Gay, Teknologi dan Perwujudan Diri pada Era Digital] – Halaman 186, Sharif Mowlabocus – 2010</ref> Banyak orang mengugnakan aplikasi [[Ponsel cerdas|smartphone]] seperti [[Tinder (aplikasi)|Tinder]], [[Grindr]], atau [[Bumble (aplikasi)|Bumble]] yang memungkinkan pengguna menyetujui atau menolak pengguna lain melalui 1 geser jari.<ref name="twsCQNews">CQ Press, CQ Researcher, Barbara Mantel, [http://library.cqpress.com/cqresearcher/document.php?id=cqresrre2015032000 Online dating: Can apps and algorithms lead to true love?] [Kencan online: Apakah aplikasi dan algoritma bisa menuntun Anda ke cinta sejati?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160825220732/http://library.cqpress.com/cqresearcher/document.php?id=cqresrre2015032000|date=2016-08-25}}, Diakses 12 Juni 2016, "...Yet some researchers say matchmaking algorithms are no better than chance for providing suitable partners.{{citation needed|date=March 2023}} At the same time, critics worry that the abundance of prospective dates available online is undermining relationships..." ["... Tetapi beberapa peneliti mengatakan bahwa algoritma pencomblangan tidak lebih baik daripada peluang untuk memberikan pasangan yang cocok.{{citation needed|date=March 2023}} Kritikus sekaligus khawatir bahwa banyaknya kencan online potensial merusak hubungan..."]</ref> Beberapa kritikus mengatakan bahwa algoritma pencomblangan tidak sempurna dan "tidak lebih baik daripada peluang" untuk mengidentifikasi pasangan cocok.<ref name="twsCQNews" /> Orang lain mengusulkan bahwa kecepatan dan ketersediaan teknologi yang muncul mungkin merusak kesempatan pasangan untuk memiliki hubungan jangka panjang yang berarti karena mencari pasangan pengganti mungkin menjadi terlalu mudah.
The Internet is shaping the way new generations meet; [[Facebook]], [[Skype]], [[WhatsApp]], and other applications have made remote connections possible.
Online courtship tools are an alternate way to meet potential mates.<ref name=":25" /><ref name=":26" /> Many people use [[smartphone]] apps such as [[Tinder (app)|Tinder]], [[Grindr]], or [[Bumble (app)|Bumble]] which allow a user to accept or reject another user with a single swipe of a finger.<ref name="twsCQNews" /> Some critics have suggested that matchmaking algorithms are imperfect and are "no better than chance" for the task of identifying acceptable partners.<ref name="twsCQNews" /> Others have suggested that the speed and availability of emerging technologies may be undermining the possibility for couples to have long-term meaningful relationships when finding a replacement partner has potentially become too easy.<ref name="twsCQNews" />
== Pada hewan ==<!-- Bagian ini di-link dari [[Paruh]]
Baris 87 ⟶ 85:
{{Further|Kawin|Sistem perkawinan|Peragaan percumbuan}}
Banyak spesies hewan memiliki ritual pemilihan pasangan kawin yang juga dikenal sebagagi "pacaran" secara [[Antropomorfisme|antropomorfis]]. Pacaran hewan mungkin melibatkan tari yang rumit atau persentuhan, vokalisasi, atau penampilan kecantikan atau kemampuan bertarung. Sebagian besar pacaran hewan tidak terlihat manusia dan oleh karena itu sering menjadi perilaku hewan yang paling
Dari pandangan ilmiah, pacaran hewan adalah proses dimana spesies memilih pasangan mereka untuk tujuan reproduksi. Umumnya hewan jantan memulai pacarannya, dan hewan betina memilih berkawin atau menolak hewan jantannya berdasarkan "performanya".
Baris 122 ⟶ 120:
=== Serangga ===
Beberapa spesies serangga juga menampilkan perilaku pacaran untuk menarik pasangan. Misalnya, spesies ''[[Ceratitis capitata]]''. Selama fase pacaran, sinyal ditukar antara jantan dan betina untuk menampilkan keinginan berkawin. Jantannya mulai dengan rangkaian pergerakan kepala, kemudian setelah 1–2 detik, juga mulai mengapakkan sayap dia dan bergerak lebih dekat ke betinanya. Setelah jantannya dekat dengan betinanya, jantannya akan melompat ke bagian belakang betina dan memulai kopulasi. Contoh lainnya adalah spesies laba-laba ''[[Maratus volans]]<nowiki/>v'', dimana jantannya akan melakukan tarian kipas yang rumit. Jantannya akan membuka kipas berwarnanya dan mulai bergetar untuk menarik perhatian laba-laba betina. Jantannya akan bergerak lebih dekat ke betinanya hingga kopulasi.<ref name=":24" />
Certain insect species also display courtship behavior in order to attract mates. For example, the species ''[[Ceratitis capitata]]'' (also known as the medfly) exhibits these behaviors. During the courtship phase, signals are exchanged between males and females to display willingness for mating. The male begins with a series of head movements, then after 1–2 seconds of movement, also begins to fan its wings and moves closer to the female. Once the male is close enough to the female, the male will leap onto the female's back and begin copulation. Another example is seen in the spider species ''[[Maratus volans]]'', where the male will perform an elaborate fan dance. The male will open his colorful fan and begin to vibrate in order to draw the attention of the female spider. The male will begin to move closer and closer to the female until copulation.<ref>{{Cite journal|last1=Girard|first1=Madeline B.|last2=Endler|first2=John A.|date=7 July 2014|title=Peacock spiders|journal=Current Biology|language=en|volume=24|issue=13|pages=R588–R590|doi=10.1016/j.cub.2014.05.026|issn=0960-9822|pmid=25004358|s2cid=14158235|doi-access=free}}</ref>▼
▲Certain insect species also display courtship behavior in order to attract mates. For example, the species ''[[Ceratitis capitata]]'' (also known as the medfly) exhibits these behaviors. During the courtship phase, signals are exchanged between males and females to display willingness for mating. The male begins with a series of head movements, then after 1–2 seconds of movement, also begins to fan its wings and moves closer to the female. Once the male is close enough to the female, the male will leap onto the female's back and begin copulation. Another example is seen in the spider species ''[[Maratus volans]]'', where the male will perform an elaborate fan dance. The male will open his colorful fan and begin to vibrate in order to draw the attention of the female spider. The male will begin to move closer and closer to the female until copulation.<ref name=":24">{{Cite journal|last1=Girard|first1=Madeline B.|last2=Endler|first2=John A.|date=7
=== Allobates femoralis ===
''[[Allobates femoralis]]'' menampilkan perilaku pacaran melalui "barisan pacaran", dimana jantannya memulai pacarannya dan memimpin betinanya ke tempat posisi bertelur.<ref name="montanarin" /> Perilaku mereka juga termasuk komponen visual, seperti penampilan mulut, pengangkatan lengan, berputar-putar, dan meregangkan kaki.<ref name="montanarin" /> Antara katak beracun, durasi pacaran ''[[Allobates femoralis]]'' adalah yang paling lama. Walaupun betina jarang menolak jantan atau mengevaluasi kebugaran jantan selama pacaran, mereka kadang-kadang meminta durasi pacaran yang lebih panjang.<ref name="stuckler" /> Dan walaupun betina tidak menampilkan agresi selama pacaran, jantannya dapat berinteraksi secara agresif dengan jantan lain untuk menjaga wilayah dan bersaing untuk katak wanita.<ref name="montanarin" />
''[[Allobates femoralis]]'' displays courtship behavior through “courtship march,” in which the male begins the courtship and leads the female to the oviposition site.<ref name="montanarin">{{cite journal|last1=Montanarin|first1=A.|last2=Kaefer|first2=I.L.|last3=Lima|first3=A.P.|date=13 April 2011|title=Courtship and mating behaviour of the brilliant-thighed frog Allobates femoralis from Central Amazonia: implications for the study of a species complex|url=https://doi.org/10.1080/03949370.2011.554884|journal=Ethology Ecology & Evolution|language=en|volume=23|issue=2|pages=141–150|doi=10.1080/03949370.2011.554884|issn=0394-9370}}</ref> Its behavior also includes visual components, such as throat display, limb lifting, circling, and leg stretching.<ref name="montanarin" /> Among poison frogs, ''[[Allobates femoralis]]''’s courtship duration is the longest. Although females rarely reject males nor evaluate the male’s fitness during courtship, they occasionally demand an extended duration of courtship.<ref name="stuckler">{{cite journal|last1=Stückler|first1=Susanne|last2=Ringler|first2=Max|last3=Pašukonis|first3=Andrius|last4=Weinlein|first4=Steffen|last5=Hödl|first5=Walter|last6=Ringler|first6=Eva|date=December 2019|title=Spatio-Temporal Characteristics of the Prolonged Courtship in Brilliant-Thighed Poison Frogs, Allobates femoralis|url=https://doi.org/10.1655/Herpetologica-D-19-00010.1|journal=Herpetologica|volume=75|issue=4|pages=268–279|doi=10.1655/Herpetologica-D-19-00010.1|issn=0018-0831|doi-access=free}}</ref> And while females to not show aggression during courtship, males can interact aggressively with other males in the purpose of territorial defense and competition for female.<ref name="montanarin" />▼
▲''[[Allobates femoralis]]'' displays courtship behavior through “courtship march,” in which the male begins the courtship and leads the female to the oviposition site.<ref name="montanarin">{{cite journal|last1=Montanarin|first1=A.|last2=Kaefer|first2=I.L.|last3=Lima|first3=A.P.|date=13 April 2011|title=Courtship and mating behaviour of the brilliant-thighed frog Allobates femoralis from Central Amazonia: implications for the study of a species complex|trans-title=Perilaku pacaran dan kawin katak berpaha-cemerlang Allobates femoralis dari Amazonia Tengah: implikasi studi sebuah kompleks spesies|url=https://doi.org/10.1080/03949370.2011.554884|journal=Ethology Ecology & Evolution|language=en|volume=23|issue=2|pages=141–150|doi=10.1080/03949370.2011.554884|issn=0394-9370}}</ref> Its behavior also includes visual components, such as throat display, limb lifting, circling, and leg stretching.<ref name="montanarin" /> Among poison frogs, ''[[Allobates femoralis]]''’s courtship duration is the longest. Although females rarely reject males nor evaluate the male’s fitness during courtship, they occasionally demand an extended duration of courtship.<ref name="stuckler">{{cite journal|last1=Stückler|first1=Susanne|last2=Ringler|first2=Max|last3=Pašukonis|first3=Andrius|last4=Weinlein|first4=Steffen|last5=Hödl|first5=Walter|last6=Ringler|first6=Eva|date=December 2019|title=Spatio-Temporal Characteristics of the Prolonged Courtship in Brilliant-Thighed Poison Frogs, Allobates femoralis|trans-title=Karakteristik Karakteristik Spatio-Temporal Pacaran Berkepanjangan Katak Racun Berpaha-Cemerlang, Allobates femoralis|url=https://doi.org/10.1655/Herpetologica-D-19-00010.1|journal=Herpetologica|volume=75|issue=4|pages=268–279|doi=10.1655/Herpetologica-D-19-00010.1|issn=0018-0831|doi-access=free}}</ref> And while females to not show aggression during courtship, males can interact aggressively with other males in the purpose of territorial defense and competition for female.<ref name="montanarin" />
==Lihat juga==
* [[Perjodohan]]
* [[Bekisa]]
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[Pernikahan di Tiongkok|Perkawinan kilat]]
== Catatan ==
<references group="lower-alpha" />
==
{{Reflist}}
==
* {{cite book
==
{{wikiquote}}
{{wiktionary}}
{{Commons category|Courtship}}
* {{cite web
* {{cite journal | last1 = Okuayama | first1 = J. | last2 = Kagawa | first2 = S. | last3 = Arai | first3 = N. | year = 2014 | title = Random Mate Searching: Male Sea Turtle Targets Juvenile for Mating Behavior |trans-title=Pencarian Pasangan Acak: Penyu Laut Jantan Menargetkan Anak untuk Perilaku Perkawinan| url = https://www.researchgate.net/publication/281129700 | journal = Chelonian Conservation and Biology | volume = 13 | issue = 2 | pages = 278–282 | doi = 10.2744/CCB-1086.1 | s2cid = 86574012 }}
* {{cite journal | last1 = Stewart | first1 = K. R. | last2 = Dutton | first2 = P. H. | year = 2014 | title = Breeding Sex Rations in Adult Leatherback Turtles (Dermochelys coriacea) May compensate for Female-Biased hatchling Sex Rations |trans-title=Rasio Jenis Kelamin Keturunan Penyu Belimbing Dewasa (Dermochelys coriacea) Mungkin Mengimbangi Rasio Jenis Kelamin Tukik yang Cenderung Wanita| doi = 10.1371/journal.pone.0088138 | pmid = 24505403 | pmc = 3913748 | journal = PLOS ONE | volume = 9 | issue = 2 | pages = 1–5 | bibcode = 2014PLoSO...988138S | doi-access = free }}
* Stevenson-Hamilton, J (1912) ''Animal Life in Africa''. [Kehidupan Hewan di Afrika.] New York: E. P. Dutton and Company.
* {{cite journal | last1 = Barklow | first1 = W. | year = 2004 | title = Amphibious communication with sound in Hippopotamus amphibius |trans-title=Komunikasi amfibi dengan suara pada Hippopotamus amphibius| doi = 10.1016/j.anbehav.2003.10.034| journal = Animal Behaviour | volume = 68 | issue = 5| pages = 1125–1132 | s2cid = 53146581 }}
* Mason, k. 2013. [http://animaldiversity.org/accounts/Hippopotamus_amphibius/ "Hippopotamus amphibius"], Animal Diversity Web.
* {{cite journal | last1 = Klingel | first1 = H. | year = 1995 | title = Fluctuating fortunes of the river horse. (Cover story) |trans-title=Keuntungan turun naik kuda sungai. (Sampul cerita)| journal = Natural History | volume = 104 | issue = 5 | page = 46 }}
* Sandigeo Zoo library (2001). Hippopotamus, Hippopotamus amphibious, & Pygmy Hippopotamus, Cheoropsis liberiensis.
* Fletscher, D. J. C.; Tribe, G. D. Natural emergency queen rearing by ''apis mellifera adansonii'' ii.
* {{cite journal | last1 = Heidinger | first1 = Ina Monika Margret |display-authors=et al | year = 2014 | title = Factors Influencing the Duration and Frequency of Nuptial Flights |trans-title=Faktor yang Mempengaruhi Durasi dan Frekuensi Penerbangan Upacara Perkawinan| journal = Insects | volume = 5 | issue = 3 | pages = 513–527 | doi=10.3390/insects5030513 | pmid = 26462822 | pmc = 4592583 | doi-access = free }}
* {{cite journal | last1 = Sabar | first1 = Nassar | last2 = Ayob | first2 = Masri | last3 = Kendall | first3 = Graham | last4 = Qu | first4 = Rong | year = 2012| title = A honey-bee mating optimization algorithm for educational timetabling problems; |trans-title=Sebuah algoritma pengoptimalan perkawinan lebah madu untuk masalah penjadwalan pendidikan:| journal = European Journal of Operational Research | volume = 216 | issue = 3 | pages = 533–543 | doi=10.1016/j.ejor.2011.08.006| citeseerx = 10.1.1.298.7164 }}
* {{cite journal | last1 = Neumann | first1 = Peter | last2 = Moritz | first2 = Robin F. A. | last3 = Praagh | first3 = Jobvan | year = 1999 | title = Queen mating frequency in different types of honey bee mating apiaries |trans-title=Frekuensi perkawinan ratu dalam beberapa jenis perkawinan lebah madu di tempat pemeliharaan lebah| journal = Journal of Apicultural Research| volume = 38 | issue = 1–2 | pages = 11–18 | doi=10.1080/00218839.1999.11100990}}
{{Interpersonal relationships footer}}
|