Ejakulasi perempuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 18304539 oleh 180.244.168.44 (bicara)
Tag: Pembatalan pengguna baru membalikkan revisi menghilangkan bagian [ * ]
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(18 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|ejakulasi pada wanita|ejakulasi pada pria|Ejakulasi}}
[[Berkas:Skenes gland.jpg|jmpl|[[Kelenjar Bartholin]] dipercaya terlibat dalam fenomena ejakulasi perempuan.]]
'''Ejakulasi perempuan''' adalah pengeluaran cairan dari kelenjar Skene di ujung bawah [[uretra]] selama atau sebelum [[orgasme]]. Ejakulasi perempuan juga dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai '''''squirting''''' (atau '''''gushing'''''). Namun penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi wanita dan ''squirting'' adalah fenomena yang berbeda, ''squirting'' dikaitkan dengan pengeluaran cairan tiba-tiba yang sebagian berasal dari [[kandung kemih]] dan mengandung [[urin]].<ref name="pastor">{{cite journal|authors=Pastor Z, Chmel R|title=Differential diagnostics of female "sexual" fluids: a narrative review|journal=International Urogynecology Journal|year=2017|volume=29|issue=5|pages=621–629|doi=10.1007/s00192-017-3527-9|pmid=29285596|s2cid=5045626|url=https://www.researchgate.net/publication/325024271}}</ref><ref name="Salama">{{cite journal | last1=Salama | first1=Samuel | last2=Boitrelle | first2=Florence | last3=Gauquelin | first3=Amélie | last4=Malagrida | first4=Lydia | last5=Thiounn | first5=Nicolas | last6=Desvaux | first6=Pierre | title=Nature and origin of "squirting" in female sexuality | journal=The Journal of Sexual Medicine| volume=12 | issue=3 | year=2015 | issn=1743-6095 | doi=10.1111/jsm.12799 | pages=661–666|pmid=25545022| url=https://scholar.google.de/scholar?hl=de&as_sdt=0%2C5&q=Nature+and+origin+of+%22squirting%22+in+female+sexuality&btnG=}}</ref> Ejakulasi wanita secara fisiologis berbeda dari [[inkontinensia koital]], yang terkadang membingungkan.<ref name=Pastor2013>{{Cite journal|last=Pastor|first=Zlatko|date=July 2013|title=Female ejaculation orgasm vs. coital incontinence: a systematic review|journal=The Journal of Sexual Medicine|volume=10|issue=7|pages=1682–1691|doi=10.1111/jsm.12166|issn=1743-6109|pmid=23634659| url=https://scholar.google.de/scholar?hl=de&as_sdt=0%2C5&q=Female+ejaculation+orgasm+vs.+coital+incontinence%3A+a+systematic+review&btnG=}}</ref><ref name="pmid19170835">{{cite journal| author=Serati M, Salvatore S, Uccella S, Nappi RE, Bolis P| title=Female urinary incontinence during intercourse: a review on an understudied problem for women's sexuality. | journal=J Sex Med | year= 2009 | volume= 6 | issue= 1 | pages= 40–8 | pmid=19170835 | doi=10.1111/j.1743-6109.2008.01055.x | url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/eutils/elink.fcgi?dbfrom=pubmed&tool=sumsearch.org/cite&retmode=ref&cmd=prlinks&id=19170835 }} </ref>
 
Ada beberapa penelitian tentang ejakulasi wanita..<ref name="Estupinyà">{{cite book|first=Pere|last=Estupinyà|title=S=EX2: The Science of Sex|date=2016|publisher=[[Springer (publisher)|Springer]]|pages=87–89|isbn=978-3319317267|url=https://books.google.com/books?id=UA3pDAAAQBAJ&pg=PA87}}</ref> Kegagalan untuk mengadopsi definisi umum dan metodologi penelitian oleh komunitas ilmiah telah menjadi penyebab utama kurangnya data eksperimental ini.<ref name="Taverner">{{cite book|first=William|last=J. Taverner|title=Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Human Sexuality|isbn=978-0072917116|date=2005|publisher=[[McGraw-Hill Education]]|pages=80–89|url=https://books.google.com/books?id=CCpFAAAAYAAJ}}</ref> Penelitian tentang ejakulasi perempuan terganggu oleh pemilihan sampel dan sukarelawan yang sangat terpilih, studi kasus yang sempit, atau ukuran sampel yang sangat kecil, dan akibatnya belum membuahkan hasil yang signifikan. Sebagian besar penelitian tentang komposisi cairan berfokus pada penentuan apakah cairan itu urine, atau mengandung urine.<ref name="Estupinyà"/><ref name="rodriguez">{{cite journal| author=Rodriguez FD, Camacho A, Bordes SJ, Gardner B, Levin RJ, Tubbs RS| title=Female ejaculation: An update on anatomy, history, and controversies. | journal=Clinical Anatomy | year= 2020 | pmid=32681804 | doi=10.1002/ca.23654 | url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/ca.23654}}</ref> Telah menjadi anggapan umum bahwa sekresi yang keluar dari vagina, dan cairan yang keluar dari uretra selama aktivitas seksual disebut sebagai ejakulasi wanita. Hal inilah yang telah menyebabkan kebingungan yang signifikan dalam literatur.<ref name="rodriguez"/>
Apakah cairan ini disekresikan oleh kelenjar Skene melalui dan di sekitar uretra juga telah menjadi topik perdebatan; sementara sumber pasti dan sifat cairan tetap kontroversial di kalangan profesional medis, dan terkait dengan keraguan atas keberadaan [[G-spot]],<ref name="rodriguez"/><ref name="Balon, Segraves">{{cite book|first1=Richard |last1=Balon |first2=Robert Taylor |last2=Segraves|title=Clinical Manual of Sexual Disorders |publisher= [[American Psychiatric Association|American Psychiatric Publishing]]|year=2009|page=258|isbn=978-1585629053|url=https://books.google.com/books?id=YuP3Hb0TMLQC&pg=PA258}}</ref><ref name="Greenberg">{{cite book|first1=Jerrold S. |last1=Greenberg |first2=Clint E. |last2=Bruess |first3=Sara B. |last3=Oswalt|title=Exploring the Dimensions of Human Sexuality|pages=102–104|isbn=978-1449648510|date=2014|publisher=[[Jones & Bartlett Publishers]]|url=https://books.google.com/books?id=hm3aTuANFroC&pg=PA102}}</ref><ref name="rodriguez"/> terdapat bukti substansial bahwa kelenjar Skene adalah sumber ejakulasi wanita.<ref name=pastor/><ref name="rodriguez"/> Namun, fungsi ejakulasi wanita masih belum jelas.<ref name="rodriguez"/>
 
== Ejakulasi perempuan vs. ''squirting'' ==
Beberapa penelitian telah membedakan antara ejakulasi wanita dan apa yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai ''squirting'' atau ''gushing''. Istilah-istilah ini digunakan oleh publik secara serampangan, yang seringkali menimbulkan kebingungan. Dalam publikasi penelitian ini, disarankan bahwa ejakulasi wanita "sebenarnya" adalah keluarnya cairan yang sangat sedikit, kental, dan berwarna keputihan dari [[prostat]] perempuan, sedangkan "muncrat" atau "''squirting''" (yang sering ditampilkan dalam [[pornografi]]) adalah hal yang berbeda; ''squirting'': pengeluaran cairan bening dan berlimpah, yang telah terbukti sebagai cairan encer dari kandung kemih.<ref name=pastor/><ref name="Salama"/>
 
Beberapa penelitian telah membedakan antara ejakulasi wanita dan apa yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai ''squirting'' atau ''gushing''. Istilah-istilah ini digunakan oleh publik secara serampangan, yang seringkali menimbulkan kebingungan. Dalam publikasi penelitian ini, disarankan bahwa ejakulasi wanita "sebenarnya" adalah keluarnya cairan yang sangat sedikit, kental, dan berwarna keputihan dari [[prostat]] perempuan, sedangkan "muncrat" atau "''squirting''" (yang sering ditampilkan dalam [[pornografi]]) adalah hal yang berbeda; ''squirting'': pengeluaran cairan bening dan berlimpah, yang telah terbukti sebagai cairan encer dari kandung kemih.<ref name=pastor/><ref name="Salama"/>
== Sejarah ==
Laporan awal keberadaan ejakulasi wanita dibuat oleh ilmuwan Belanda [[Laevinius Lemnius]] yang menjelaskan mengenai wanita yang "menarik benih pria dan melepaskan miliknya".<ref name="Google Books">[http://books.google.ca/books?id=6geM40gONl8C Google Books]</ref> Pada abad ke 17, [[François Mauriceau]] menjelaskan keeradaan kelenjar di uretra yang dapat "menumpahkan sejumlah besar cairan selama persetubuhan, yang dapat meningkatkan kenikmatan yang dirasakan wanita. Abad ini adalah dimulainya pemahaman mengenai anatomi dan fungsi seks wanita, terutama dengan kontribusi dari [[Caspar Bartholin the Elder]] dan keluarganya di [[Denmark]].<ref name="Google Books1">[http://books.google.ca/books?id=f2d-11Y_u3cC Google Books]</ref>
 
==Dampak kesehatanKesehatan ==
Banyak wanita, sebelum mengetahui tentang ejakulasi perempuan, mengalami rasa malu atau menghindari keintiman seksual yang mengakibatkan ejakulasi, karena anggapan bahwa mereka telah mengompol dan membasahi tempat tidur.<ref name=heath>{{cite journal |author=Heath D |title=An investigation into the origins of a copious vaginal discharge during intercourse: "Enough to wet the bed" – that "is not urine" |journal=J. Sex Res. |volume=20 |issue=2 |pages=194–215 |year=1984 |doi=10.1080/00224498409551217}}</ref> Beberapa wanita bahkan menghindari orgasme, dan mencari nasihat medis tentang ejakulasi yang mereka alami, beberapa bahkan berkeinginan menjalani operasi.
 
Literatur kesehatan wanita kontemporer merangkum apa yang dianggap faktual karena jumlah cairan sangat bervariasi dan mungkin tidak terlalu mencolok. Ejakulasi perempuan terjadi dengan atau tanpa rangsangan vagina, dan dapat menyertai orgasme atau sekadar kenikmatan seksual yang intens, namun orgasme juga dapat terjadi tanpa ejakulasi. Entah dapat dipelajari atau tidak, beberapa wanita melaporkan bahwa mereka dapat melatihnya dengan meningkatkan respons seksual mereka.<ref name="chalker">{{cite book | url = https://books.google.com/books?id=m3m3_Uq8qWkC&pg=PA91 | author = Chalker, Rebecca | title = The Clitoral Truth: The secret world at your fingertips | publisher = Seven Stories | location = New York| year = 2002 | isbn = 978-1-58322-473-1}}</ref> Terlepas dari itu, banyak lokakarya yang sekarang ada untuk mengajari wanita bahwa mempelajari cara ejakulasi sebagai bentuk penting dari ekspresi seksual feminin. Sundahl menggambarkannya sebagai hak kesulunganbawaan dari lahir dan bagian penting dari kreativitas wanita.<ref name=sundahl>{{cite book | author = Sundahl, D. | title = Female Ejaculation and the G-Spot: Not your mother's orgasm book! | isbn = 978-0-89793-380-3 | date = February 2003 | publisher = Hunter House Publishers | url = https://www.turnerpublishing.com/books/detail/female-ejaculation-and-the-g-spot | url-status=dead | archive-url = https://web.archive.org/web/20070810052559/http://www.hunterhouse.com/shopexd.asp?id=367&bc=no | archive-date = 2007-08-10 }}</ref>
 
== Hukum dan forensik ==
Kehadiran penanda kimia seperti [[Prostatic acid phosphatase|PSA atau PAP]] di saluran genital wanita telah dianggap sebagai bukti dalam percobaan [[pemerkosaan]],<ref>Sensabaugh GF, Kahane D. Biochemical studies on "female ejaculates". California Association of Criminalists, Newport Beach, California May 1982</ref> tetapi Sensabaugh dan Kahane menunjukkan dalam empat spesimen bahwa PAP memiliki kadar dalam magnitudo yang lebih besar dalam ejakulasi seorang wanita daripada di [[urin]]nya. Baru-baru ini, pengetahuan bahwa penanda ini mungkin berasal dari wanita telah menyebabkan pembebasan berdasarkan bukti [[forensik]].<ref name=zaviacicwhipple>{{cite journal |vauthors=Zaviacic M, Whipple B |title=Update on the female prostate and the phenomenon of female ejaculation |journal=J. Sex Res. |volume=30 |issue=2 |pages=148–51 |year=1993 |doi=10.1080/00224499309551695}}</ref><ref name="zaviacic98">{{cite journal|vauthors=Zaviacic M, Ablin RJ |title=The female prostate |journal=J. Natl. Cancer Inst. |volume=90 |issue=9 |pages=713–4 |date=May 1998 |pmid=9586671 |doi=10.1093/jnci/90.9.713 |doi-access=free }}</ref>
 
== Lihat juga ==
* [[Kelenjar Bartholin]]
* [[Ejakulasi|Ejakulasi laki-laki]]
 
== Referensi ==
Baris 28 ⟶ 36:
 
{{seks}}
 
{{seks-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Seks]]