Kue lumpang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
Etimologi: Penambahan sitasi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| image_alt =
| caption = Kue Lumpang (varian hijau) atau disebut juga dengan Kue Ijo, merupakan kue khas Palembang
| alternate_name = Kue Ijo, Loempang, Lompang, Kasui, Kaswi, Kasuwi, Kosui, Ka Swee, Ko Swee
| type =
| course =
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Palembang]] (wilayah [[SumatraSumatera Selatan]] secara umum) — dan skala [[Indonesia|nasional]] meliputi [[Sumatra]], [[Bangka]], [[Belitung]], dan juga dikenali di Singapura, Malaysia, dan Filipina
| national_cuisine = [[Indonesia]]
| creator = [[Suku Palembang]]
Baris 31:
| other =
| no_recipes= false }}
{{Short description|KueKudapan tradisional khas Palembang}}
'''Kue Lumpang''' atau '''LumpangLompang''' ([[ejaan lama]]: '''Loempang''') merupakan jajanan tradisional khas [[suku Palembang]] yang berasal dari wilayah [[SumatraSumatera Selatan]].<ref>{{cite web |url=https://jajabakes.com/kue-lumpang-ijo/ |title=Kue Lumpang Ijo|author=<!--Not stated--> |website=jajabakes.com |publisher= Jaja Bakes|access-date=17 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url=https://nusadaily.com/food/cara-membuat-kue-lumpang-kue-hijau-kenyal-dari-palembang.html|title=Cara Membuat Kue Lumpang, Kue Hijau Kenyal dari Palembang|author=<!--Not stated--> |website=nusadaily.com |publisher= Nusa Daily|access-date=17 Juni 2021}}</ref> Kue ini termasuk kedalam golongan kue basah atau kue kukus yang terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, daun suji ataupun daun pandan, maupun [[gula jawa]], dan diberi taburan parutan kelapa. Dalam leluri suku Palembang, Kue Lumpang kerap dihidangkan dalam prosesi upacara-upacara adat budaya Palembang, maupun pada momen perayaan hari raya seperti [[Lebaran]], [[Imlek]], dan sebagainya.
Bagi masyarakat [[Tionghoa]]-Palembang (etnis Cina-Indonesia di Palembang), kue ini lebih dikenali dengan sebutan kue KaswiKasui atau KasuwiKaswi ({{lang-zh|糕許|Gāo xǔ}}), dan kerap dihidangkan dalam prosesi pertunangan maupun perkawinan adat Tionghoa-Palembang.<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kasui|title=Kasui|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=17 Juni 2021|quote=Kasui merupakan kue yang terbuat dari tepung dan gula yang dikukus}}</ref>
Biasanya Kue Lumpang memiliki 3 macam jenis varian utama, yakni Kue Lumpang yang berwarna hijau (kerap juga dikenali dengan istilah Kue Ijo), berwarna putih (berbahan dasar gula pasir), dan yang berwarna coklat (berbahan dasar gula jawa). Kue ini berasal dan menyebar dari [[Palembang]] hingga dikenali di berbagai daerah khususnya daerah-daerah di wilayah dekat [[SumatraSumatera Selatan]], seperti di [[Bangka]] dan [[Belitung]]. Disebabkan oleh pengaruh Palembang yang kuat utamanya pada masa kejayaan [[Sriwijaya]] pada sekitar abad ke-7, jajanan tradisional satu ini juga sampai dikenali di wilayahnegara-negara wilayahkawasan maritim [[Asia Tenggara]], terutama di Singapura, Malaysia, dan Filipina.
 
==Etimologi==
Kata "lumpang" diambil dari istilah dalam [[bahasa Palembang]] (di serap dari [[bahasa Jawa]]) yang merujuk kepada perkakas kayu atau batu yang berlekuk dibagian tengahnya yang biasa digunakan untuk menumbuk beras, dan sebagainya.<ref>lumpang : N.K. un mortier à piler le riz. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.</ref><ref>lêsung : KN. rijsblok, langwerpig uitgehold houten blok, waarin de padi door stampen van het stroo ontdaan en tot gabah ontbolsterd wordt, vgl. tutu, volgens G. ook zva. lumpang, ZG. XXXII, 243, MR. II, 91. In de de deså's zijn lêsung, en lumpang, in hetz. blok vereenigd, de lêsung, heeft een langwerpig gat in de lengte, de lumpang, een rond gat aan de einden van het blok Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.</ref><ref>lumpang : KN. een vierkant blok hout met een trechtervormig gat in het midden om de rijst wit te stampen, nadat zij in de lêsung, van de bolster is ontdaan. Een dergelijk gat heeft men in de deså ook wel aan het eind van de lêsung, hetgeen dan ook lumpang, wordt genaamd, en waarin men de tot gabah rusuhan, gestampte rijst verder door stampen zuivert, vgl. nutu, vijzel, mortier. lumpang kênthèng, zie kênthèng. — nglumpangi, putten of kuiltjes beginnen te krijgen van de kinderpokken, als de roven zich loslaten. — lumpangên, schorbutieke puisjes hebben aan de binnenzijde van de lippen of ook dieper in den mond JR. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.</ref><ref>lumpang (lumpaG) : lumpang. Sumber: Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506.</ref><ref>lumpang (lumpaG) : lumpang. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11.</ref><ref>lumpang [Ind] : lumpang. Sumber: Bausastra Indonesia-Jawi, Purwadarminta, c. 1939, #1979.</ref><ref>lumpang : mortar, in which things are pounded fine with a pestle (alu). [x]-ên or ng-[x]-i to have/get cold sores inside the lips. [x] kênthêng or [x] wesi small metal mortar for use with a metal pestle. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.</ref><ref>lumpang : lumpang. Sumber: Kawi - Indonesia, Wojowasito, 1977, #1019.</ref> Pada zaman dahulu, bahan utama kue yaitu tepung beras diproduksi secara tradisional dengan menumbuk beras pada [[lumpang]] (juga disebut sebagai lesung). Bentuk kue yang menyerupai lekukan lumpang dipercaya menjadi asal-muasal mengapa kue ini disebut sebagai kue Lumpang.<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Lumpang|title=Lumpang|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=17 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url=https://nusadaily.com/food/cara-membuat-kue-lumpang-kue-hijau-kenyal-dari-palembang.html|title=Cara Membuat Kue Lumpang, Kue Hijau Kenyal dari Palembang|author=<!--Not stated--> |website=nusadaily.com |publisher= Nusa Daily|access-date=17 Juni 2021}}</ref>
 
Sedangkan istilah Kasui, Kaswi, atau Kasuwi yang kerap digunakan oleh masyarakat etnis Tionghoa-Palembang berasal dari gabungan dua kata dalam [[bahasa Tiongkok]] yakni "Gāo (糕)" + "Xǔ (許)" yang bermakna "kue" dan "meminang" secara berurutan, yang merujuk kepada kebiasaan etnis Tionghoa-Palembang yang menjadikan kue Lumpang sebagai salah satu hidangan jajanan dalam prosesi lamaran atau pertunangan.<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kasui|title=Kasui|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=17 Juni 2021|quote=Kasui merupakan kue yang terbuat dari tepung dan gula yang dikukus}}</ref>
Baris 45:
{{Reflist}}
{{Masakan Indonesia}}
 
[[Kategori:Hidangan Palembang]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]