Sumarman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(23 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
| caption =
| order =
| office = [[Duta Besar Indonesia untuk Aljazair]]
| status = <!--If this is specified, overrides Incumbent.-->
| term_start = 17 Juni 1972
| term_end = 1976
| president = [[Soeharto]]
| predecessor =
| successor = ''tidak diketahui''
| prior_term =
| office2 = [[Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri]]
| term_start2 = 4 Agustus 1966
| term_end2 = 27 April 1972
| president2 = [[Soekarno]]<br>[[Soeharto]]
| predecessor2 = [[Eny Karim]]
Baris 87:
| website =
}}
[[Meester in de Rechten|Mr.]] '''Sumarman''' (lahir
== Masa kecil dan pendidikan ==
Sumarman lahir pada tanggal 18 Mei 1918 di Madiun, [[Hindia Belanda]]. Sumarman menempuh pendidikan di ''[[Rechtshoogeschool te Batavia
== Karier pada masa pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan==
Baris 104:
Setelah setahun berdiri, [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Mohamad Roem|Mohammad Roem]] akhirnya melakukan reorganisasi terhadap hierarki Kementerian Dalam Negeri pada bulan Desember 1946. Jabatan Sekretaris Jenderal, yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas-tugas administrasi dan politis dari kementerian, diadakan. Djanu Ismadi ditunjuk untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, sedangkan Soemarman meneruskan jabatannya sebagai Sekretaris Kementerian.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=175}}
===
[[Revolusi Nasional Indonesia]] berakhir dengan pelaksanaan [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB) pada tanggal 2 November 1949. Salah satu butir kesepakatan dari KMB adalah pembentukan [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS), dimana [[Republik Indonesia (1949–1950)|Republik Indonesia]] (RI) menjadi salah satu negara bagiannya. Beberapa hari sebelum pembentukan RIS, Menteri Dalam Negeri [[Wongsonegoro]] menanyakan kepada Sumarman apakah ia bersedia menggantikan Djanu Ismadi karena Djanu akan mengundurkan diri akibat masalah kesehatan. Sumarman lalu meminta agar ia diberikan waktu sekitar dua bulan untuk memikirkan tawaran tersebut dan mempersilahkan pemerintah untuk mencari calon pengganti yang lain.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}} Pada akhirnya, Djanu tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI dalam kapasitas sebagai penjabat sementara,{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}} sedangkan Sumarman
=== Masa Demokrasi Liberal ===
[[Berkas:Sumarman, Maria Ulfah Santoso, and Donald Heacock.jpg|thumb|Sumarman (kiri) bersama dengan Direktur Kabinet [[Maria Ulfah Santoso]]. Keduanya sedang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat. Di sebelah kanan foto adalah Donald Heacock, seorang dekan dari Universitas Wayne.]]
Setelah RIS dibubarkan, seluruh negara bagian dilebur ke dalam [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Bersamaan dengan itu, terjadi reorganisasi dalam Kementerian Dalam Negeri. Sumarman akhirnya menerima jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan ia mulai mengemban jabatan tersebut terhitung dari tanggal 17 Januari 1951.<ref>{{Cite news|date=29 Januari 1951|title=Secretaris-generaal van Binnenlandse Zaken|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Sumarman&coll=ddd&sortfield=datedesc&page=10&identifier=ddd:010896789:mpeg21:a0023&resultsidentifier=ddd:010896789:mpeg21:a0023&rowid=9|work=Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode|access-date=24 Juli 2021}}</ref> Pelantikan Sumarman dilanjutkan dengan penunjukan pimpinan-pimpinan dari satuan-satuan di Kementerian Dalam Negeri.{{sfn|Panitia Penyusun Naskah|1966|p=235}}
Baris 114 ⟶ 115:
== Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri ==
Sumarman kembali ditunjuk untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal pada tanggal 4 Agustus 1966 oleh Presiden [[Soekarno]].<ref>
== Pensiun ==
Setelah pensiun dari Departemen Dalam Negeri, Sumarman dilantik sebagai [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Aljazair|Duta Besar Indonesia untuk Aljazair]] pada tanggal 17 Juni 1972.<ref>{{cite book|date=2003|url=http://soeharto.co/1972-06-17-presiden-soeharto-lantik-enam-dubes-baru/|title=Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968 – 23 Maret 1973|location=Jakarta|publisher=Citra Kharisma Bunda|editor1=G. Dwipayana|page=445|editor2=Nazaruddin Sjamsuddin}}</ref> Ia memulai masa jabatannya dengan penyerahan surat kepercayaan pada bulan September 1972.<ref name=":0" /> Selain Aljazair, Sumarman juga merangkap sebagai duta besar untuk [[Tunisia]], [[Maroko]], dan [[Guinea]].<ref name=":0" /> Setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara [[Mali]] ditutup, Soemarman
Sumarman merayakan ulang tahunnya yang ke-70 pada tanggal 18 Mei 1988. Perayaan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk mantan [[Daftar Gubernur
== Tanda jasa ==
* [[Berkas:Satyalancana Karya Satya rib (1959)-Kelas I.svg|80x80px]] [[Satyalancana Karya Satya|Satyalancana Karya Satya Kelas I]] (10 November 1969)<ref>{{Cite news|date=November 1969|title=Sek. Djend Dep. Dlm. Neg Sumarman SH Dapat Satya Lencana Karya Satya Klas I|url=https://books.google.co.id/books?id=S1g7H56psNkC&newbks=1&newbks_redir=0&pg=RA4-PA9|work=Penjuluh Landreform|issue=5|access-date=24 Juli 2021}}</ref>
== Referensi ==
Baris 126 ⟶ 131:
== Daftar pustaka ==
* {{Citation|author=Panitia Penyusun Naskah|date=1966 |title=20 Tahun Indonesia Merdeka |url=https://books.google.co.id/books?id=_EjRAAAAMAAJ|location=Jakarta |publisher=Departemen Penerangan|isbn=|volume=2}}
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Diplomat Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Aljazair]]
[[Kategori:Politikus Partai Sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Madiun]]
|