Pembicaraan:Kerajaan Pagaruyung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Limpato (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{WikiProject Indonesia|class=C|importance=mid}}
 
{{StatusAP batal}}
{{pilihan}}
 
adakah keturunannyer masih ader skrag..?{{tanpattd|60.51.121.174}}
Baris 82 ⟶ 81:
Hai Bung VoteITP. Saya usul bagaimana kalau transliteras teks Bhs. Arabnya dibuat lebih menyesuaikan penyebutan & penulisan umum (pelafalan) di Bhs. Indonesia? Tertulis huruf miring: ''Sultan Tunggal Alam Bagagar ibn Sultan Khalīfat Allāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung dār al-qadār johan berdaulat zill Allāh fī al-‘ālam''. Saya usulkan jadi: "Sultan Tangkal Alam bin Sultan Khalifatullah", dan "Pagaruyung Darul Qadar", serta "Johan Berdaulat Zillullah fil Alam". Kelihatannya lebih enak dibacanya. Kemudian, apakah itu benar penulisan gelarnya "Tunggal Alam"? Kalau menurut saya "Tangkal Alam". Oh iya satu lagi, apakah anda pernah mendengar tentang Bendera Kerajaan Pagaruyung yang namanya "Merawa"? Kalau tak salah warnanya merah, kuning, dan hitam. Elok juga kalau ditambahkan di bagian atas kotak info, disamping cap mahor. Tadinya saya mau buat, sayangnya saya tidak tahu urutan warnanya serta apakah peletakkannya membujur atau melintang. ''Last but not least'', artikel sekarang jadi semakin bagus dengan kotak info yang anda buat. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 04:33, 22 April 2010 (UTC)
: Salam Bung [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]], terima kasih, sepertinya saya sependapat dengan usulan anda, termasuk kata ''Tangkal'', sedangkan mengenai bendera kerajaan ini mungkin dengan membandingkannya dengan ''Merawa'' yang masih digunakan masyarakat setempat, menurut pendapat saya seperti mirip dengan [[bendera jerman]] yang dibalik 90°, dimana dengan urutan warna hitam (luhak limapuluh), merah (luhak agam) dan kuning (luhak tanah datar), Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 12:20, 22 April 2010 (UTC)
Adakah penjelasan tentang arti "Tangkal"? sementara "Tunggal" lebih mudah untuk dipahami [[Istimewa:Kontribusi pengguna/180.252.156.33|180.252.156.33]] 22 Maret 2013 08.07 (UTC)
 
:Kalau saya tidak salah, [[abjad Jawi|tulisan Jawi]] ini <big><big> تڠكل </big></big> dibacanya "tangkal" karena hanya memakai huruf "nga" dan kaf, sebagaimana terdapat di cap mohor tsb. Kalau yang dibacanya "tunggal" mungkin seperti ini <big><big> توڠڬل </big></big>, yaitu memakai wawu (u), "nga" dan juga "gaf". Demikian menurut saya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 28 Juni 2013 13.58 (UTC)
 
===Darul Qadar atau Darul Qarar?===
Baris 87 ⟶ 89:
 
:FYI, tulisan Suryadi tentang cap mohor ini. http://niadilova.blogdetik.com/2008/07/25/cap-mohor-sultan-tunggal-alam-babagarsyah/ Kalau menurut pembacaan Rusli Amran, Darul Qarar (saya juga membacanya begitu). [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 12:26, 22 November 2010 (UTC)
 
Saya melihat ada transkrip surat dari Raja Alam Pagaruyung saat ini (Sultan Taufiq Thaib) ke masyarakat Sungai Pagu. Di surat itu, Taufiq Thaib menyebut kerajaanya dengan Pagaruyung Darul Qoror. Apakah ini berarti tulisan di Mohn Sultan Bagagarsyah memang lebih tepat dibaca darul qarar daripada darul qadar?
Surat itu bertanggal 16 Februari 2009, Nomor 002/DYDRAP/II-2009
Sumbernya di sini http://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1671
[[Pengguna:Yudihelfi|Yudihelfi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yudihelfi|bicara]]) 5 Maret 2013 02.23 (UTC)
::Ok deh, jadi untuk sementara saya ubah ke ''Darul Qarar'' ya. Nanti kalau ada yg keberatan bisa kita bahas lagi. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 6 Maret 2013 05.40 (UTC)
 
== Rujukan E. Netscher ==
Baris 106 ⟶ 114:
Ada yang mempunyai informasi tambahan tentang bagian ini? Isinya sepertinya terlalu pendek dan hanya ada satu referensinya. Saya berpendapat akan lebih bagus kalau ada informasi tambahan. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]])
 
[[Kategori:Artikel pilihan bertopik Indonesia]]
[[Kategori:Artikel pilihan bertopik sejarah]]
 
== Tidak ada catatan menyebut Adityawarman memindahkan ibukota dari jambi ==
Baris 129 ⟶ 135:
Mengenai bendera Pagaruyung, saya mau tanya bagaimana urutan warna yang tepat untuk bendera tsb, apakah (merah, kuning, hitam) atau (hitam, merah, emas(kuning)) atau ada rujukan yang lain?, namun kalau melihat bentuk ''marawa'' yg masih digunakan saat ini adalah dengan urutan (hitam, merah, emas(kuning)), mohon kalau ada pendapat dari yang lain, Salam <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 20:16, 15 Desember 2010 (UTC)
 
==Kerajaan Pagaruyung atau Kerajaan Minangkabau ???==
Perhatikan lagi cap/mohor tersebut yang menyatakan bahwa Raja di dalam negeri Pagaruyung, itu diartikan bahwa Raja tersebut berkedudukan di Pagaruyung. Seperti juga Negara yang Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Saya agak keberatan dengan
istilah kerajaan Pagaruyung. Ada banyak manuskrip lain yang menyatakan kerajaan itu Minangkabau.
Baris 160 ⟶ 166:
 
Jadi dengan adanya Proof ini, saya mengusulkan kerajaan Pagaruyung diganti Kerajaan Minangkabau . Kelihatannya teks tersebut harus dibaca Raja Minangkabau yang berkedudukan di [[nagari]] Pagaruyung, persis dengan Presiden Indonesia yang berkedudukan di '''Daerah''' Khusus Ibukota Jakarta. Kerajaan lebih besar dari nagari. terima kasih. [[User:limpato|<font style="color:blask;background:white;">'''&nbsp;Limpato&nbsp;'''</font>]][[User talk:Limpato|<font style="color:black;background:white;"><sup>'''&nbsp;Bicara&nbsp;'''</sup></font>]] 11 Januari 2013 05.33 (UTC)
 
== Kelanjutan Kerajaan ==
 
Seperti kita ketahui, banyak kerajaan-kerajaan lama yang sampai saat ini masih eksis secara institusional meskipun terjadi perubahan peran dan fungsinya. Apakah sebaiknya artikel tentang Pagaruyung ini dilanjutkan hingga kerajaan Pagaruyung yang hari ini masih ada rajanya? [[Pengguna:Yudihelfi|Yudihelfi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yudihelfi|bicara]]) 1 Desember 2018 06.13 (UTC)
 
== Penggabungan ==
 
Mengusulkan agar [[Daftar Raja Pagaruyung]], [[Yang Dipertuan Pagaruyung]], dan [[Rajo Tigo Selo]] digabungan ke satu artikel khsus yang membahas otoritas diraja di Pagaruyung, mungkin judulnya [[Raja Pagaruyung]]. Mohon pendapat: {{ping|Naval Scene}} {{ping|Rahmatdenas}} {{ping|Ardzun}} '''[[Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|D.W. Fisher-Freberg]]''' ([[Pembicaraan Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|bicara]]) 12 Juni 2020 00.19 (UTC)
 
: Setuju, agar digabung dalam satu artikel berjudul [[Raja Pagaruyung]]. Dari interwiki yang saya lihat, belum ditulis dalam banyak bahasa. Baru [[Yang Dipertuan Pagaruyung]] yang juga ditulis dalam bahasa Minang serta [[Rajo Tigo Selo]] yang telah ditulis dalam bahasa Melayu. Mungkin dapat dirundingkan juga artikel mana yang menjadi tempat penggabungannya. [[Pengguna:Ardzun|Ardzun]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ardzun|bicara]]) 12 Juni 2020 04.33 (UTC)
::Sudah dialih dan dikembangkan di [[Raja Pagaruyung]]. Dimohon partisipasi untuk mengoreksi dan mempermantap. '''[[Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|D.W. Fisher-Freberg]]''' ([[Pembicaraan Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|bicara]]) 12 Juni 2020 11.28 (UTC)
 
== External links found that need fixing (Oktober 2023) ==
 
Hello fellow editors,
 
I have found one or more external links on [[Kerajaan Pagaruyung]] that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
*http://repositori.kemdikbud.go.id/10454/1/ST.BAGAGARSYAH.pdf is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220707053850/http://repositori.kemdikbud.go.id/10454/1/ST.BAGAGARSYAH.pdf to the original URL.
*http://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220615164315/https://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara to the original URL.
 
When you have finished making the appropriate changes, please visit [[:m:InternetArchiveBot/FAQ|this simple FaQ]] for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
 
This notice will only be made once for these URLs.
 
Cheers.—[[User:InternetArchiveBot|'''<span style="color:darkgrey;font-family:Courier New">InternetArchiveBot</span>''']] <span style="color:green;font-family:Rockwell">([[:en:User talk:InternetArchiveBot|Melaporkan kesalahan]])</span> 3 Oktober 2023 20.07 (UTC)
Kembali ke halaman "Kerajaan Pagaruyung".