Memorandum Hossbach: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k PL
Esa Fadjri (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 9:
 
Hitler mengatakan bahwa jika ia mati, maka isi dari konferensi ini akan dianggap sebagai perjanjian politik<ref>Aigner, Dietrich. "Hitler's Ultimate Aims". H. W. Koch, ed. ''Aspects of the Third Reich''. London: Macmillan Press, 1985, p. 264</ref>. Dalam pandangan Hitler, perekonomian Jerman Nazi telah mencapai keadaan yang kritis sehingga satu-satunya jalan untuk menghentikan hal tersebut adalah mulai melakukan kebijakan agresi sesegera mungkin yaitu menggunakan Lebensraum dengan mencaplokk [[Austria]] dan [[Cekoslowakia]]<ref name="Messerschmidt, Manfred pages 73–78">Messerschmidt, Manfred, "Foreign Policy and Preparation for War", ''[[Germany and the Second World War]]'' pp. 636–637; Carr, William, ''Arms, Autarchy and Aggression'', pp. 73–78</ref>. Hitler juga mengumumkan bahwa sangat penting untuk bertindak dalam lima atau enam tahun ke depan sebelum "dua antagonis yang diilhami kebencian", [[Britania Raya|Inggris]] dan [[Prancis]], menutup kesenjangan dalam [[perlombaan senjata]] yang, menurut Hitler sudah tertinggal dari Jerman<ref name="Messerschmidt, Manfred pages 73–78" />.
 
Sebuah perubahan tercatat dalam Memorandum Hossbach berkaitan dengan evaluasi terbaru oleh Hitler terhadap Inggris: dari calon sekutu pada tahun 1928 menjadi lawan pada tahun 1937 karena tidak menerima sebuah negara Jerman yang kuat. Perubahan itu adalah sebuah kemunduran pandangan Hitler terhadap Inggris<ref>Robertson, E. M. ''Hitler's Pre-War Policy and Military Plans''. p. 106</ref>.
 
Sejarawan Jerman Klaus Hildebrand berpendapat bahwa memorandum itu menandai permulaan arah yang ambivalen terhadap Inggris<ref>Hildebrand, Klaus. ''The Foreign Policy of the Third Reich''. p. 42.</ref>. Seperti yang juga disampaikan oleh Andreas Hillgruber menyatakan bahwa Hitler memulai ekspansi "tanpa Inggris": sebaiknya "dengan Inggris" tetapi, jika perlu, "melawan Inggris"<ref>Hillgruber, Andreas. "England's Place In Hitler's Plans for World Dominion". ''Journal of Contemporary History'', Volume 9, 1974. pp. 5–22.</ref>.
 
Bagian pertama dari Memorandum Hossbach menyatakan bahwa Hitler berkeinginan harus berjuang untuk [[autarki]], karena ia beralasan bahwa ketergantungan pada negara lain membuat suatu negara menjadi lemah. Pernyataan itu telah dilabelkan oleh beberapa sejarawan sebagai sebuah jalan untuk mempersiapkan Jerman untuk menghadapi konflik dengan meyakinkan bahwa mereka tidak bergantung secara ekonomi pada negara-negara yang akan segera berperang. Pernyataan memorandum tersebut bahwa jenis autarki tertentu tidak mungkin dilakukan dapat dianggap sebagai alasan untuk menganggap perang sebagai suatu keharusan.
 
{{quote|Autarki:
Pencapaian hanya mungkin terjadi di bawah kepemimpinan Negara Sosialis Nasional yang ketat, seperti yang diasumsikan. Jika kita menerima pencapaiannya sebaik mungkin, berikut ini dapat dinyatakan sebagai hasilnya:
 
{{ordered list|list-style-type=upper-alpha
| Dalam bidang bahan baku mentah hanya terbatas, tidak secara total, autarki :{{ordered list
| Terkait batubara, sejauh dapat dianggap sebagai sumber bahan mentah, autarki dapat dilakukan;
| Mengenai bijih (bijih besi, emas, perak dll.), situasinya jauh lebih sulit. Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi dari sumber daya rumah tangga dan hal serupa juga dapat dipenuhi dari logam ringan, namun hal ini tidak terjadi pada bahan baku lain – tembaga atau timah.
| Persyaratan tekstil sintetis dapat dipenuhi dari sumber daya rumah tangga hingga batas pasokan kayu. Solusi permanen tidak mungkin dilakukan.
| Makanan yang bisa dimakan – mungkin.}}
| Di bidang pangan, pertanyaan tentang autarki harus dijawab dengan jawaban datar "Tidak".
Dengan peningkatan standar hidup secara umum dibandingkan dengan 30 hingga 40 tahun yang lalu, terjadi peningkatan permintaan dan peningkatan konsumsi rumah tangga, bahkan di pihak produsen, yaitu petani. Hasil dari peningkatan produksi pertanian semuanya digunakan untuk memenuhi peningkatan permintaan, sehingga tidak mewakili peningkatan produksi secara absolut. Peningkatan produksi lebih lanjut dengan meningkatkan kebutuhan akan tanah, yang, sebagai akibat dari penggunaan pupuk buatan, telah menunjukkan tanda-tanda kelelahan, hampir tidak mungkin dilakukan, dan oleh karena itu dapat dipastikan bahwa bahkan dengan peningkatan produksi yang maksimal, partisipasi akan meningkat. dalam perdagangan dunia tidak bisa dihindari. Pengeluaran devisa yang cukup besar untuk menjamin pasokan pangan melalui impor, bahkan ketika hasil panen bagus, akan menjadi bencana jika hasil panen buruk. Kemungkinan terjadinya bencana meningkat sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk, yang juga mengakibatkan kelebihan kelahiran sebesar 560.000 setiap tahunnya, sehingga mengakibatkan peningkatan konsumsi roti yang lebih besar lagi, karena anak-anak merupakan konsumen roti yang lebih besar dibandingkan anak-anak dan orang dewasa.
Dalam jangka panjang, di benua yang memiliki standar hidup yang hampir sama, mustahil untuk mengatasi kesulitan pasokan pangan dengan menurunkan standar tersebut dan dengan rasionalisasi. Karena, dengan terpecahkannya masalah pengangguran, tingkat konsumsi maksimum telah tercapai, beberapa modifikasi kecil dalam produksi pertanian dalam negeri kita, tidak diragukan lagi, masih mungkin dilakukan, namun tidak ada perubahan mendasar yang mungkin terjadi pada posisi pangan pokok kita. Oleh karena itu, autarki tidak dapat dipertahankan baik dalam hal pangan maupun perekonomian secara keseluruhan.<ref>[http://avalon.law.yale.edu/imt/hossbach.asp Hossbach Memorandum Berlin, 10 November 1937] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200728001154/http://avalon.law.yale.edu/imt/hossbach.asp |date=28 July 2020}}</ref>}}}}
 
Tentunya perdebatan perekonomian muncul untuk menjamin adanya sebuah perang, diluar kekhawatiran akan suplai makanan bergantung pada impor dagang di dunia yang didominasi oleh jalur perdagangan laut Inggris :
 
{{quote|Terdapat kelemahan militer yang nyata di negara-negara yang keberadaannya bergantung pada perdagangan luar negeri. Karena perdagangan luar negeri kita dilakukan melalui jalur laut yang didominasi oleh Inggris, yang menjadi persoalan adalah keamanan transportasi dibandingkan devisa negara. Hal ini menunjukkan, pada saat perang, betapa lemahnya situasi pangan kita. Satu-satunya solusi, dan yang mungkin tampak visioner bagi kita, terletak pada perolehan ruang hidup yang lebih luas – sebuah pencarian yang selalu menjadi asal muasal pembentukan negara dan migrasi masyarakat.}}
 
Bagian kedua dari Memorandum Hossbach menjabarkan tiga kemungkinan yang akan diambil Hitler jika situasi yang pasti berlaku di Eropa, konon untuk menjamin keamanan Reich. Disamping itu, HItler mengklaim bahwa Inggris dan Prancis telah melakukan bloking terhadap kebijakan luar negeri Jerman dalam setiap saat dan dalam waktu sekitar lima tahun ke depan, Jerman harus mencapai autarki dengan merebut [[Eropa Timur]] untuk mempersiapkan kemungkinan perang dengan Inggris dan Prancis.
 
== Daftar Referensi ==