Gadis Pantai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{Judul miring}}
'''Gadis pantaiPantai''' adalah [[novel]] karya [[Pramoedya Ananta Toer]].<ref name="Ong & Peletz"/> Dalam Bahasa Inggris, novel ini dikenal dengan nama ''The Girl from the Coast''.<ref name="Gouda">Gouda F. 2008. ''Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies, 1900-1942''. Singapore: Equinox.</ref> Novel ini memberikan gambaran mengenai situasi [[feodalisme]] di daerah [[Jawa]].<ref name="Ong & Peletz">Ong A, Peletz MG. 1995. ''Bewitching Women, Pious Men: Gender and Body Politics in Southeast Asia''. London: University of California.</ref> Buku ini juga memiliki ciri khas dari Pramoedya Anananta Toer, yakni menceritakan kisah pernikahan dini dan kritik terhadap situasi sosial.<ref name="Smith & Woodward"/> Cerita ini dibuat berdasarkan kisah pernikahan neneknya sendiri.<ref name="Smith & Woodward">Smith BJ, Woodward M. 2013. ''Gender and Power in Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves''. New York: Routledge.</ref>
[[Berkas:Pramoedyaanantatoer.jpg|jmpl|200px|Pramoedya Ananta Toer, sang pengarang buku ''Gadis Pantai'']]
 
Gadis pantai adalah [[novel]] karya [[Pramoedya Ananta Toer]].<ref name="Ong & Peletz"/> Dalam Bahasa Inggris, novel ini dikenal dengan nama ''The Girl from the Coast''.<ref name="Gouda">Gouda F. 2008. ''Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies, 1900-1942''. Singapore: Equinox.</ref> Novel ini memberikan gambaran mengenai situasi [[feodalisme]] di daerah [[Jawa]].<ref name="Ong & Peletz">Ong A, Peletz MG. 1995. ''Bewitching Women, Pious Men: Gender and Body Politics in Southeast Asia''. London: University of California.</ref> Buku ini juga memiliki ciri khas dari Pramoedya Anananta Toer, yakni menceritakan kisah pernikahan dini dan kritik terhadap situasi sosial.<ref name="Smith & Woodward"/> Cerita ini dibuat berdasarkan kisah pernikahan neneknya sendiri.<ref name="Smith & Woodward">Smith BJ, Woodward M. 2013. ''Gender and Power in Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves''. New York: Routledge.</ref>
Novel sastra [[Pramoedya Ananta Toer]] atau yang biasa dipanggil Pram menyebut tokoh dalam buku ini gadis pantai, seorang gadis desa yang harus rela dipersunting oleh Bendoro atau Priyayi. Dengan latar belakang zaman Hindia-Belanda, gadis ini masih berumur belia dan harus siap menjadi permaisuri dari Bendoro. Karena hutang pelik dari keluarganya, sebuah keterpaksaan yang tak bisa dihindari pada eranya.<ref>{{cite web|url=https://beart.id/5-novel-sastra-karya-novelis-dan-sastrawan-terkenal|title=Novel Sastra Legendaris Pramoedya Ananta Toer 'Gadis Pantai'|last=Beart|first=Indonesia|date=09 April 2020|website=Beart Indonesia|publisher=[[Beart.id]]|accessdate=09 April 2020|archive-date=2023-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230416231123/https://beart.id/5-novel-sastra-karya-novelis-dan-sastrawan-terkenal/|dead-url=no}}</ref>
 
== Sinopsis ==
Pada dasarnya ada lima babak besar yang menggambarkan ide dasar cerita, yakni Gadis Pantai meninggalkan kampung,Gadis Pantai beradaptasi di rumah Bendoro, Gadis Pantai sebagai istri Bendoro, Gadis Pantai mengunjungi orangtuanya, dan Gadis Pantai diceraikan.<ref name="Toer"/>
 
=== FarhanGadis Najiebpantai meninggalkan kampung ===
Pada bagian awal novel ini diceritakan tokoh Gadis Pantai terpaksa meninggalkan kampung halamannya, sebuah kampung nelayan, karena harus pergi ke kota untuk tinggal di rumah Bendoro.<ref name="Toer">Toer PA. 2005. ''Gadis Pantai''. Jakarta: Lentera Dipantara.</ref> Bendoro adalah seorang bangsawan yang tinggal di kota Rembang.<ref name="Toer"/> Pada awal abad ke-20 biasa terjadi pernikahan yang pasangannya belum saling mengenal karena yang menjodohkan adalah orang tua masing-masing.<ref name="Toer"/> Namun, menikah dengan seorang bangsawan adalah hal yang luar biasa.<ref name="Toer"/> Orangtua dari Gadis Pantai merasa terangkat derajatnya dan hidupnya lebih sejahtera.<ref name="Toer"/>
 
Baris 13 ⟶ 15:
=== Gadis Pantai sebagai istri Bendoro ===
Setelah selama tiga bulan Gadis Pantai belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan priyayi, ia mulai betah tinggal di rumah Bendoro.<ref name="Toer"/> Ia lebih sering meninggalkan kamarnya, dan bercakap-cakap dengan kerabat Bendoro, para bujang, dan kadang-kadang dengan tetangga.<ref name="Toer"/> Lama-lama ia bisa mandiri, tidak harus bertanya-tanya kepada bujang apa yang harus dilakukannya.<ref name="Toer"/> Ia sudah berani di kamar tengah untuk bercakap-cakap dengan Bendoro, atau mengobati Bendoro jika sakitnya kambuh.<ref name="Toer"/> Selain itu, ia juga mulai rindu kepada Bendoro.<ref name="Toer"/> Jika semalam Bendoro tidak mengunjungi kamarnya, ia merasa sedih.<ref name="Toer"/> Ia mulai cemburu jika Bendoro berhari-hari pergi, dan ia mulai menyadari pula bahwa ia tidak berhak melarang Bendoro ke mana pun ia pergi.<ref name="Toer"/> Ada perasaan iri terhadap kehidupan suami-istri di kampung dimana istri dapat mengetahui tujuan suaminya pergi.<ref name="Toer"/> Istri di kampung dapat pula mengritik suaminya.<ref name="Toer"/>
=== FARHAN NAJIB dan Gadis pantai mengunjungi orangtuanya ===
Gadis Pantai pulang kampung dengan naik dokar dan diantar Mardinah.<ref name="Toer"/> Dalam perjalanan menuju kampung, Gadis Pantai merasa lepas, dunianya bertambah luas, tidak seperti di rumah Bendoro.<ref name="Toer"/> Ia bisa tertawa terbahak-bahak, mengejek orang kota, dan tidak mengindahkan peringatan Mardinah.<ref name="Toer"/> Dunia menjadi terbalik, Mardinah sering mengejek Gadis Pantai ketika tinggal di rumah Bendoro, dalam perjalanan ke kampung menjadi ejekan Gadis Pantai dan Pak Kusir.<ref name="Toer"/>
 
=== Farhan najib tamvan menceraikan gadis pantai di bira ===
Gadis Pantai terkejut mendengar keterangan ayahnya bahwa ia telah diceraikan.<ref name="Toer"/> Ia ingin membawa anaknya pulang ke kampung bersamanya, tetapi dilarang oleh Bendoro.<ref name="Toer"/> Hati Gadis Pantai sangat sedih dan malu.<ref name="Toer"/> Ia mengambil keputusan untuk tidak pulang ke kampung, tetapi akan pergi ke Blora, ke tempat bujang perempuan yang terusir.<ref name="Toer"/>
 
Baris 25 ⟶ 27:
 
 
== Rujukan ==
{{Reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Pramoedya Ananta Toer]]
* [[Novel]]