Neurolinguistik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(46 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Neurolinguistik''' adalah salah satu bidang [[kajian]] [[interdisipliner]] dalam [[ilmu]] [[linguistik]] dan ilmu [[kedokteran]] yang mengkaji hubungan antara kerja [[otak]] manusia
Gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan [[otak manusia]] disebut [[afasia]], yaitu (gangguan [[bicara]] karena mengalami [[gegar/trauma otak]]). Orang yang menderita kerusakan bahasa ini dapat diamati dari ketidakmampuannya berbahasa secara normal.
== Afasia Broca ==
[[
== Afasia Wernicke ==
[[Afasia Wernicke]] yang berhubungan dengan kerusakan [[area Wernicke]] pada otak. Area Wernicke adalah pusat bahasa yang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama menghasilkan produksi ujaran.
== Afasia Konduksi ==
[[Afasia konduksi]] merupakan kerusakan pada [[arcuate fasciculus]], berdampak pada [[transmisi]] informasi dari [[daerah Wernicke]] ke [[daerah Broca]]. Gejala kerusakan ini, pertama karena informasi [[leksikal]] dari daerah Wernicke tidak dapat dipindahkan ke daerah Broca, sehingga ujarannya secara [[semantis]] tidak padu (tidak koheren). Demikian pula, karena informasi kategori [[morfem]] terikat ([[afiks]]) dan kategori [[leksikal]] tidak dapat dipindahkan ke daerah Wernicke, pemahaman bahasa menjadi rusak.
== Alexia dan Agrafia ==
[[Alexia]] dan [[Agrafia]] adalah kerusakan pada [[angular gyrus]] mengganggu [[asosiasi]] pencitraan [[pola visual]] dengan bentuk [[pendengaran]], karena itu mengganggu kemampuan [[baca]] dan [[tulis]]. Kerusakan baca disebut [[alexia]], sedangkan kehilangan kemampuan tulis disebut [[agrafia]]. Kedua kerusakan bahasa tersebut biasanya saling melengkapi.
Alexia terjadi dengan sendirinya. Penderita alexic mungkin bisa menulis,
== Peneliti Neurolinguistik
Di dunia, hingga tahun [[2006]] penelitian dalam bidang ilmu Neurolinguistik ini terhitung masih sangat sedikit.[[Wernicke]] dan [[Broca]] adalah dua orang [[peneliti]] [[abad 19]] berkebangsaan [[Jerman]] yang menjadi tokoh dalam bidang ilmu Neurolinguistik ini. Beberapa peneliti Neurolinguistik di [[Indonesia]] saat ini adalah Dr. Gustianingsih,<ref>{{Cite web |url=http://dirdosen.usu.ac.id/dosen/detail/1237.html |title=Dr. Gustianingsih |access-date=2011-06-14 |archive-date=2010-01-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100114022322/http://dirdosen.usu.ac.id/dosen/detail/1237.html |dead-url=yes }}</ref> Herlina Mustikasari<ref>{{Cite web |url=http://www.kawanpustaka.com/kabar-kawan/405-cara-jitu-belajar-membaca-dengan-metode-bunyi-.html |title=405 Cara Jitu Belajar Membaca Dengan Metode Bunyi |access-date=2011-06-14 |archive-date=2016-03-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160305104010/http://kawanpustaka.com/kabar-kawan/405-cara-jitu-belajar-membaca-dengan-metode-bunyi-.html |dead-url=yes }}</ref> Prof. Dr. Siusana Kweldju, M.Pd.<ref>[http://www.um.ac.id/direktori/?act=detail-guru-besar&p_id=48 Prof. Dr. Siusana Kweldju, M.Pd]</ref>
== Referensi ==
{{stub}}▼
{{reflist}}
▲{{Kedokteran-stub}}
[[Kategori:Neurologi]]
|