Pamoedji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faldi00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Pamoedji dipindahkan ke Jawa Timur pada bulan Maret 1984 untuk menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian Jawa Timur. Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal beberapa bulan kemudian. Salah satu tugas besarnya sebagai kadapol adalah mengamankan proses kampanye [[pemilihan umum legislatif Indonesia 1982]]. Pamoedji menyatakan bahwa daerah Jawa Timur merupakan daerah paling aman selama kampanye pemilihan umum.<ref>{{Cite news|date=26 April 1982|title=Kampanye di daerah: Jawa Timur paling aman - Berkat kesadaran masyarakat|work=Kompas|page=1|access-date=5 Juli 2023}}</ref>
 
Pada awal tahun 1982, Pamoedji melancarkan operasi Parkit Merah dan Tamen yang merupakan operasi gabungan untuk menumpas kejahatan di Jawa Timur. Operasi tersebut ditingkatkan intensitasnya setelah empat bulan berjalan. Menurut Pamoedji, setidaknya 67 kriminal tertembak dalam operasi ini.<ref>{{Cite news|date=18 Agustus 1982|title=Operasi Gabungan Menumpas Kejahatan di Jawa Timur * 67 Penjahat Tertembak|work=Kompas|page=1}}</ref> Tindakan tersebut berhasil menurunkan angkat kriminalitas dan mendorong penjahat untuk menyerahkan diri.<ref>{{Cite news|date=12 November 1982|title=Lagi, residivis menyerahkan diri *Kuantitas kejahatan di Jatim menurun drastis|work=Kompas|page=8}}</ref><ref>{{Cite news|date=18 Juni 1983|title=Menjemput Bandit di Jalan Pintas|url=https://books.google.co.id/books?id=KKvNDwAAQBAJ&pg=PA62|work=Tempo|access-date=5 Juli 2023}}</ref>
 
Pamoedji kembali memperoleh promosi jabatan sebagai Deputy (Wakil) Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1982.<ref name=":4">{{Cite news|date=11 Desember 1982|title=Pelantikan Deputi Kapolri Baru|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19434598|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|page=1|access-date=21 September 2021|url-access=subscription}}</ref> Selama bertugas sebagai wakil kepala kepolisian, Pamoedji secara tegas menolak keberadaan [[penembakan misterius]].<ref>{{Cite book|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=K-UMAQAAMAAJ|title=Apakah Soeharto pahlawan?|publisher=Bio Pustaka|isbn=978-602-8097-03-1|pages=49|language=id|url-status=live}}</ref> Ia juga ikut dalam rapat antara kepolisian Indonesia dan Malaysia di Bandung pada bulan Februari 1984, yang membicarakan tentang latihan bersama Aman Malindo IV dan konsepsi penanggulangan kejahatan di wilayah perbatasan kedua negara.<ref>{{Cite news|date=19 Juli 1984|title=Rapat Polisi Dua Negara|work=Kompas|access-date=5 Juli 2023}}</ref>