Johannes Warneck: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k refining |
||
| (13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox office holder
|honorific_prefix='''Ompu i'''<br>Dr. (H.C.)
[[Doktor|Dr.]] ([[Honoris Causa|H. C.]]) '''Johannes Warneck''' adalah seorang [[pendeta]], [[misionaris]], dan [[Daftar Pimpinan HKBP|Ephorus HKBP]] ke-2<ref>Butuh konfirmasi. Dalam catatan [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]], Johannes Warneck dituliskan sebagai ephorus ketiga. Valentin Kessel, penjabat ephorus setelah kematian Nommensen, dihitung sebagai ephorus kedua.</ref>. Ia ditahbiskan sebagai [[pendeta]] pada 1892 dan diutus sebagai misionaris ke [[Tapanuli|Tanah Batak]] oleh [[Rheinische Missionsgesellschaft|RMG]].<ref>{{Cite web|title=Warneck, Johannes (1867-1944) {{!}} History of Missiology|url=https://www.bu.edu/missiology/missionary-biography/w-x-y-z/warneck-johannes-1867-1944/|website=www.bu.edu|access-date=2022-06-29}}</ref> Pada tahun 1893, Warneck memulai karya misinya di [[Nainggolan, Samosir]]. Ia memperlebar karya misinya hingga ke [[Balige, Toba]] pada 1895. Kemudian, ia dipanggil sebagai [[Guru|pengajar]] untuk membantu [[Pendeta|Pdt]]. [[Peter Hinrich Johannsen]] di [[Seminari]] [[Pansur Napitu, Siatas Barita, Tapanuli Utara|Pansur Napitu]] pada 1896. Warneck mengisi posisi yang ditinggalkan Pdt. [[Jacobus Henricus Meerwaldt]] pulang ke [[Belanda]]. Warneck datang bersama istrinya, Gertrud Winkler, dan kedua putrinya, Elisabeth dan Kaitie.<ref>{{Cite web|last=Widagdo|first=Handoko|date=2018-12-03|title=Menjadi Manusia Merdeka - Urban - www.indonesiana.id|url=https://www.indonesiana.id/read/129566/menjadi-manusia-merdeka|website=Indonesiana|language=en|access-date=2022-06-29}}</ref>▼
|name=Johannes Warneck
|office=Ephorus HKBP
|order=ke-2
|predecessor={{ubl|[[Ludwig Ingwer Nommensen]]|Valentin Kessel {{small|(Penjabat Ephorus)}}}}
|successor=P. Landgrebe
|termend=1932
|termstart=1920
|nationality=[[Jerman]]
|birth_place=[[Sachsen|Dommitzsch, Sachsen]], [[Jerman]]
|birth_date={{birth date|1867|3|4}}
|father=[[Gustav Warneck|Gustav Adolf Warneck]]
|spouse=Maria Gertrud Winkler
|children=5
|death_date={{death date and age|1944|9|1|1867|3|4}}
|death_place=Bad Salzuflen, Jerman
|office2=Direktur [[Rheinische Missionsgesellschaft|RMG]]
|term_end2=1937
|term_start2=1932
|image=Zendeling Johannes Warneck.png}}
▲[[Doktor|Dr.]] ([[Honoris Causa|H.
== Peranan ==
=== Seminari dan gereja ===
Warneck mengajar di Seminari Pansur Napitu sejak tahun 1896. Pada 11 Januari 1898, P. H. Johansen meninggal dunia, sehingga seminari dikelola oleh Warneck sendirian. Seminari ini kemudian dipindahkan oleh Warneck ke tempat yang lebih besar di [[Sipoholon, Tapanuli Utara|Sipoholon]] pada 1901. Ia mengajar di sana hingga tahun 1908. Seusai mengajar di Sipoholon, Warneck sempat kembali ke Jerman dan memimpin misi [[Rheinische Missionsgesellschaft|RMG]] untuk Afrika pada 1911. Setelah itu, Warneck mengajar sebagai dosen ilmu misiologi di Jerman mulai tahun 1912 hingga 1918. Pada tahun 1919, ia kembali ke Tanah Batak untuk menggantikan posisi Nommensen sebagai ephorus. Di seminari dan gereja, Warneck menggunakan kitab [[Perjanjian Lama]] berbahasa Batak terjemahan [[Ludwig Ingwer Nommensen|Nommensen]] dan kitab [[Perjanjian Baru]] berbahasa Batak terjemahan Johansson. Selain itu, Warneck juga menggunakan [[Katekismus Besar Luther|Katekismus Marthin Luther]] berbahasa Batak terjemahan Nommensen.
=== Majalah ===
Selain mengelola seminari, Warneck juga pernah memimpin majalah ''Surat Parsaoran Immanuel.'' Majalah ini merupakan sarana bagi jemaat-jemaat Kristen Batak untuk memberi kesaksian tentang perkembangan mereka masing-masing.
=== Buku rohani ===
Untuk melengkapi kebutuhan gereja yang sedang berkembang, Warneck mengarang beberapa buku rohani, di antaranya ''Jamita Huria'' dan ''Surat ni Markus'' (tafsir [[Injil Markus]]) pada 1893.
=== Budaya Batak ===
Setelah banyak orang Batak yang menjadi Kristen, beberapa di antara artefak Batak ada yang dibuang dan dibakar. Untuk meminimalisasinya, Warneck mendirikan museum pribadi khusus menyimpan artefak-artefak Batak. Ia juga menuliskan buku tentang kebudayaan Batak seperti ''Studien Ueber die Literatur der Tobabatak'' (1899), ''Umpama Batak'' (1902), ''Ilmu Bumi Asia'' (1905), dan ''Tobabataksch-deutsches Woerterbuch'' (
== Penghargaan ==
Atas jasa besarnya bagi
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Ephorus HKBP}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Misionaris di Indonesia]]
[[Kategori:Huria Kristen Batak Protestan]]
[[Kategori:Pendeta Huria Kristen Batak Protestan]]
| |||