Tawar-menawar (hukum): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Perintis
Tag: tanpa kategori [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tawaran menawar''' atau '''''plea bargain''''' adalah kesepakatan dalam proses [[hukum pidana]], di mana [[jaksa]] memberikan kelonggaran kepada [[terdakwa]] dengan imbalan pengakuan bersalah atau ''nolo pesaing''. Hal ini dapat berarti bahwa terdakwa akan mengaku bersalah atas dakwaan yang tidak terlalu serius, atau atas salah satu dari beberapa dakwaan, sebagai imbalan atas pencabutan dakwaan lainnya; atau dapat berarti bahwa terdakwa akan mengaku bersalah atas tuntutan pidana awal dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.<ref>{{Cite book|title=Black's law dictionary|year=2000|publisher=West Group|location=St. Paul, Minn.|isbn=978-0-314-24077-4|edition=7th|editor=Garner, Bryan A.|page=1173}}</ref>
 
''Plea bargain'' dapat menimbulkan dilema bagi [[pengacara]] pembela, karena mereka harus memilih antara dengan penuh semangat mencari kesepakatan yang baik untuk klien mereka saat ini, atau menjaga hubungan baik dengan jaksa demi membantu klien di masa depan.<ref>{{Citation|url=http://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/ucinlr49&div=46&id=&page=|volume=1998|page=183|year=1998|title=Utilitarian Analysis of the Objectives of Criminal Plea Negotiation and Negotiation Strategy Choice|journal=University of Cincinnati Law Review|author=Vanover, Joseph W.|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20171019182724/http://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals%2Fucinlr49&div=46&id=&page=|archive-date=2017-10-19}}</ref> Namun, dalam kasus AS[[Amerika Serikat]] misalnya, pengacara pembela diharuskan oleh etika pengacara untuk membela kepentingan klien saat ini di atas kepentingan orang lain. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat mengakibatkan sanksi disipliner dijatuhkan terhadap pengacara pembela oleh asosiasi pengacara negara bagian yang bersangkutan.<ref>{{cite web |url=https://www.americanbar.org/groups/professional_responsibility/publications/model_rules_of_professional_conduct/rule_1_3_diligence/comment_on_rule_1_3.html |title=Rule 1.3 Diligence - Comment |access-date=2017-11-04 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20171107031843/https://www.americanbar.org/groups/professional_responsibility/publications/model_rules_of_professional_conduct/rule_1_3_diligence/comment_on_rule_1_3.html |archive-date=2017-11-07 }} , RET. NOV. 03 2017, 22:46 CST.</ref>
 
''Plea bargain'' dianggap sebagai fenomena yang dominan di Amerika Serikat pada tahun 1970an1970-an, namun kemudian menyebar ke seluruh dunia.<ref>{{Cite journal|last=Langer|first=Máximo|date=2020-03-02|title=Plea Bargaining, Conviction Without Trial, and the Global Administratization of Criminal Convictions|journal=Annual Review of Criminology|volume=4|pages=377–411|doi=10.1146/annurev-criminol-032317-092255|issn=2572-4568|doi-access=free}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Bacaan tambahan ==
* Máximo Langer. 2021. "[[doi:10.1146/annurev-criminol-032317-092255|Plea Bargaining, Conviction Without Trial, and the Global Administratization of Criminal Convictions]]." Annual Review of Criminology.
 
[[Kategori:Istilah hukum]]