INS Kayutanam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ferichandrap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(38 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{COI}}{{Infobox school|nama=SMA INS Kayutanam|nama_asli=Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam|didirikan=31 Oktober 1926|tipe=Sekolah Menengah Atas Swasta|akreditasi=A|NPSN=10308098|kepsek=Drs.Ermizar, HS.Pd., HendrizalM.Si.|kelas=X, XI, XII|jurusan=IPA dan IPS|kurikulum=Kurikulum 2013 dengan penekanan pada pengembangan talenta/bakat khas pendidikan Engku Mohammad Syafei|murid=178 siswa|status=Sekolah swasta di bawah Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam|alamat=Jl. Raya Padang-Bukittinggi KM. 53, Kel. Palabihan, Kec. 2 x 11 Kayutanam, Padang Pariaman, Prov. Sumatera Barat, 25585|telp=0751-684184|koordinat=-0.5522546564713314, 100.31719863784687|situs web=smainskayutanam.sch.id|[email protected]|slogan=Sekolah Berbasis Talenta|provinsi=SumatraSumatera Barat|negara=Indonesia|image=[[Berkas:Logo_sekolah_SMA_INS_Kayutanam.png|200px]]|gambar=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Logo_sekolah_SMA_INS_Kayutanam.png|motto=Sekolah Berbasis Telenta, Harmonisasi dan Keseimbangan}}
 
'''INS Kayutanam''' yang merupakan kependekan dari '''''Indonesisch NederlanscheNederlandsche School''''' '''Kayutanam''' atau disebut juga '''Ruang Pendidik INS Kayutanam''' adalah suatu lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus, yang didirikan di [[2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[SumatraSumatera Barat]] pada tanggal 31 Oktober 1926 oleh Engku [[Muhammad Sjafei]], seorang tokoh pendidikan nasional yang pernah dipercaya menjabat [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] yang ketiga setelah [[Ki Hadjar Dewantara]] dan [[Todung Sutan Gunung Mulia]] dalam [[Kabinet Sjahrir II]]<ref>{{Cite book|last=Adnan|first=Gusti|date=2003|title=Kamus Sejarah Minangkabau|location=Padang|publisher=PPIM|isbn=9789799740700|pages=101-102|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|first=Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|title=Nama Kementerian/Departemen Pendidikan, Nama Menteri dan Lama Menjabat|url=https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/daftar-menteri-pendidikan|website=Kemendikbudristek|access-date=23 November 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2006-08-17|title=INS Kayutanam, Sekolah Unggulan di Zaman Kolonial|url=https://www.liputan6.com/news/read/127603/ins-kayutanam-sekolah-unggulan-di-zaman-kolonial|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-11-24}}</ref><ref>{{Cite book|last=HADLER|first=JEFFREY|date=2008|url=https://www.jstor.org/stable/10.7591/j.ctt7zc7n|title=Muslims and Matriarchs: Cultural Resilience in Indonesia through Jihad and Colonialism|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0-8014-4697-9|edition=1|doi=10.7591/j.ctt7zc7n}}</ref><ref>{{Cite web|title=Artikel "INS Kayutanam" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/INS_Kayutanam|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite book|last=Abidin|first=Mas'oed|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=VJFuAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgBEAI|title=Ensiklopedi Minangkabau|publisher=Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau|isbn=978-979-3797-23-6|language=id}}</ref>.
 
Dewasa ini, institusi pendidikan INS Kayutanam menyelenggarakan pendidikan formal di jenjang pendidikan menengah setara dengan [[Sekolah Menengah Atas|SMA/MA]] dengan berlokasi di kampus SMA INS Kayutanam di Jorong Palabihan, Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], Kecamatan 2x11 Lingkung, Kabupaten [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[SumatraSumatera Barat]]. SMA INS Kayutanam berstatus [[Sekolah swasta|swasta]] di bawah Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam.
 
== Nama ==
Pada masa-masa perjuangan pendirian sekolah ini, [[Muhammad Sjafei]] memberi nama sekolah ini dalam bahasa Belanda Indonesisch Nederlansche School (Sekolah Belanda Indonesia) atau dikenal dengan singkatannya saja yaitu INS Kayutanam. Penggunaan nama sekolah dalam [[bahasa Belanda]] ini adalah untuk mengurangi kecurigaan pihak [[Pemerintah Hindia Belanda|pemerintah kolonial Belanda]] terlebih kurikulum dan sistem pendidikan yang dipakai oleh sekolah di masa itu tidak mengikuti kurikulum yang dibentuk oleh pemerintah tanah jajahan. Nama sekolah kemudian berganti pada masa [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang di Indonesia]] dengan mengggunakan nama Indonesia Nippon School untuk kepanjangan dari INS. Nama sekolah kemudian berganti lagi menjadi Institut Nasional Syafei di masa kemerdekaan.
 
== Sejarah ==
 
=== Situasi awal pendidikan di Minangkabau dan Hindia Belanda ===
Institusi INS Kayutanam berdiri di tengah kegalauan arah pendidikan di [[Dataran Tinggi Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Hindia Belanda]] pada umumnya<ref name=":3">{{Cite book|last=Safwan|first=Drs Mardanas|last2=Taher|first2=Drs Ishaq|last3=Asnan|first3=Drs Gusti|last4=Syafrizal|first4=Drs|date=1987-01-01|url=https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=MZuKCgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA62&ots=NwHmPVT6l3&sig=FBYhZkwoE5kMQU71apzq4runDls&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Sejarah Kota Padang|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|language=id}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|first=Ajisman et. al.|date=2012|url=https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1252&bid=8917|title=Bunga Rampai: Sejarah Sumatera Barat (Sumatera Barat Dari Zaman Jepang Hingga Era Reformasi)|location=Padang|publisher=BPSNT Padang Press|isbn=978-602-8742-54-2|pages=22|url-status=live}}</ref>. Awal abad ke-19 M di Minangkabau sudah bermunculan kegairahan masyarakat Minangkabau untuk menimba ilmu karena adanya anggapan bahwa orang pintar itu adalah orang berilmu yang membawa pada kemajuan bagi diri dan komunitasnya<ref name=":0" />.
 
Di saat yang sama, melalui terbukanya pintu bagi kaum Muslim Minangkabau untuk beribadah [[haji]] ke tanah suci [[Makkah|Mekah]] dan [[Madinah]] membuka jejaring keilmuan Islam baru. [[Orang Minangkabau|Orang-orang Minangkabau]] berlayar ke [[Makkah|Mekah]] tidak hanya untuk menunaikan ibadah haji semata sebagai bagian dari tuntunan agama, tapi untuk belajar ilmu-ilmu keislaman langsung di tanah kelahiran Islam. Para haji dan penuntut ilmu ini segera menyadari bahwa ilmu-ilmu keislaman di [[Surau|surau-surau nagari]] Minangkabau tidak lagi mengikuti perkembangan keilmuan yang mereka temui di [[Timur Tengah]]. Hal ini kemudian menimbulkan hasrat besar bagi para [[Ulama Minangkabau|ulama-ulama Minangkabau]] dan [[Nusantara]] untuk memodernisasi pendidikan keislaman dan umum di Minangkabau.
 
Kepulangan ulama-ulama Minangkabau dari [[Timur Tengah]] mendorong terjadinya gelombang pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau. Para ulama Minangkabau itu adalah [[Abdullah Ahmad|Syeikh Haji Abdullah Ahmad]], [[Abdul Karim Amrullah|Syeikh H. Abdul Karim Amarullah]], [[Muhammad Djamil Djambek|Syeikh Muhammad Jamil Jambek]], dan [[Ibrahim Musa|Syeikh Ibrahim Musa Parabek]]. Dari pada tangan mereka muncul lah sekolah-sekolah pesantren Islam modern seperti [[Madrasah Adabiah|Adabiah School]], Diniyyah School, [[Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang|Diniyyah Puteri School]], dan [[Sumatera Thawalib]]. Pendidikan di [[pesantren]] Minangkabau pada masa ini telah menggunakan tempat duduk, meja, alat-alat tulis, ruangan kelas, kitab-kitab Timur Tengah, dan menggabungkan pengenalan mata pelajaran agama dan sekuler<ref name=":3" />.[[Berkas:Moh. Sjafei, eks. Menteri Pengajaran (1946-1946).jpg|jmpl|Portrait Engku Mohammad Syafei, pendiri sekolah INS Kayutanam]]
 
Namun pesatnya perkembangan sekolah-sekolah di [[Pesisir Barat Sumatra|Minangkabau]] dan [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] ini tidak diiringi dengan usaha bersama menentukan konsep pendidikan yang cocok bagi rakyat terjajah di [[Hindia Belanda]]<ref>{{Cite journal|last=Zed|first=Mestika|date=2012-10-01|title=Engku Mohammad Sjafe’i dan INS Kayutanam: Jejak Pemikiran Pendidikannya|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/tingkap/article/view/1879|journal=TINGKAP|language=en|volume=8|issue=2|pages=173–188|issn=1410-7481}}</ref><ref>{{Cite book|last=Cribb|first=R. B.|last2=Kahin|first2=Audrey|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Historical_Dictionary_of_Indonesia.html?id=SawyrExg75cC&redir_esc=y|title=Historical Dictionary of Indonesia|publisher=Scarecrow Press|isbn=978-0-8108-4935-8|language=en}}</ref>. Padahal di masa ini, sistem pendidikan tanah jajahan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tujuan sistem pendidikan sekuler yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonial pada masa itu adalah untuk menghasilkan tenaga administrasi rendahan dengan gaji kecil bukan untuk golongan Eropa<ref>{{Cite book|last=Zed|first=Mestika|date=1989|url=http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=6758&keywords=Pendidikan+Sebagai+Faktor+Dinamisasi+dan+Integrasi+Sosial|title=PENDIDIKAN SEBAGAI FAKTOR DINAMISASI DAN INTEGRASI SOSIAL|location=Jakarta|publisher=DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN|isbn=0|pages=1-27|chapter=KOLONIALISME. PENDIDIKAN. DAN MUNCULNYA ELIT MINANGKABAU MODERN: SUMATERA BARAT ABAD 19|url-status=live}}</ref>. Terlebih lagi, sistem pendidikan sekuler yang berlaku di [[Pesisir Barat Sumatra|Minangkabau]] pun pada masa itu bertujuan untuk melegitimasi dan memperkuat cengkaraman penjajahan Belanda atas Minangkabau<ref>{{Cite book|last=Graves|first=Elizabeth E.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Asal_usul_elite_Minangkabau_modern.html?id=OuthL0q-9P0C&redir_esc=y|title=Asal-usul Elite Minangkabau Modern : Respons terhadap kolonial Belanda Abad XIX/XX|location=Jakarta|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-661-1|url-status=live}}</ref>. Selain itu, periode ini diiringi oleh penyebaran paham-paham politik yang mengaburkan usaha-usaha pemajuan pendidikan masyarakat tanah jajahan. Infiltrasi paham komunisme di Sumatra Thawalib Padang Panjang adalah salah satunya<ref name=":3" /><ref>{{Cite book|last=Kahin|first=Audrey|date=2008|url=http://obor.or.id/Dari-Pemberontakan-Ke-Integrasi-Sumatra-Barat-dan-Politik-Indonesia-1926-1998|title=Dari pemberontakan ke integrasi : SumatraSumatera Barat dan politik Indonesia 1926-1998|location=Jakarta|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-517-1|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|last=Wanhar|first=Wenri|date=27 Maret 2015|title=Minang Kiri Sebelah Bofet Merah|url=https://historia.id/politik/articles/minang-kiri-sebelah-bofet-merah-6aelN/page/1|website=Histroria|access-date=23 November 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=31 Desember 2022|title=Minang Saisuak #117 – Si “Muslim – Komunis” Minang: Haji Ahmad Khatib Dt. Batuah (1895-1949)|url=https://niadilova.wordpress.com/2012/12/31/minang-saisuak-117-si-muslim-komunis-minang-haji-ahmad-khatib-dt-batuah-1895-1949/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref>.
 
Dalam keadaan ketidakpastian dan kegalauan arah pendidikan kaum terjajah ini, [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mendirikan Ruang Pendidik INS Kayutanam pada 31 Oktober 1926 di Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], sepulang Engku Mohammad Syafei dari belajar di negeri [[Belanda]]<ref>{{Cite book|last=Abdullah|first=Taufik|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=Hkl-py_iRvMC&pg=PA21&dq=muhammad+sjafei&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwikkbjnzvj7AhUUiuYKHcS2Bs0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=muhammad%20sjafei&f=false|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-50-6|language=en}}</ref>. Pendirian INS Kayutanam mendapat sokongan penuh dari kedua orang tua angkatnya, [[Ibrahim Marah Soetan|Engku Ibrahim Marah Sutan]] dan Anduang Khalijah. Engku Ibrahim Marah Sutan adalah intelektual besar Minangkabau di jamannya. Ia adalah pendidik, penulis, dan aktivis kemerdekaan yang percaya bahwa pendidikan adalah jalan bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa terjajah Hindia Belanda<ref>{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=23 Desember 2019|title=PPM #237: Mara Soetan (Ayah Angkat Muhammad Sjafei) Wafat (30 Maret 1954)|url=https://niadilova.wordpress.com/2019/12/23/ppm-237-mara-soetan-ayah-angkat-muhammad-sjafei-wafat-30-maret-1954/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=20 Oktober 2014|title=Minang Saisuak #194 – Intelektual Minang: Ibrahim Gelar Mara Soetan|url=https://niadilova.wordpress.com/2014/10/20/minang-saisuak-194-intelektual-minang-ibrahim-gelar-mara-soetan/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=17 September 2014|title=Minang Saisuak #197 – Sekolah Tenun di Pariaman|url=https://niadilova.wordpress.com/2014/11/17/minang-saisuak-197-sekolah-tenun-di-pariaman/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref>. Engku Ibrahim Marah Sutan mengajarkan bahwa ikhtiar mengolah bumi Indonesia yang subur ini adalah cara bangsa Indonesia untuk menjadi mandiri, kelak konsep ini menginspirasi Engku Mohammad Syafei dalam konsep pendidikan nya yang terkenal itu: pendidikan otak, hati, dan tangan<ref name=":1" />. Engku Ibrahim pula lah yang menyekolahkan Engku Mohamamd Syafei untuk belajar konsep pendidikan kerja tangan hingga ke negeri [[Belanda]]<ref name=":1" />.
 
Dalam buku tulisan Anton Rais Makoginta berjudul Arby Samah: Pemulia Alam dan Ibu dicatat percakapan penting antara Mohammad Hatta dengan Mohammad Syafei ketika mereka bersama-sama sekolah di negeri Belanda<ref name=":4">{{Cite book|last=Makoginta|first=Anton Rais|date=2021-02-28|url=https://books.google.co.id/books?id=ZE4gEAAAQBAJ&pg=PA10&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Arby Samah: Pemulia Alam dan Ibu|publisher=Pusaka Seni Rupa Indonesia|language=id}}</ref>. Mereka berdua adalah sama-sama lulusan ''Kweekschool'' Bukittinggi. Kala itu Mohammad Hatta sudah enam bulan lebih awal sekolah di sana dari Engku Mohammad Syafei. Mohammad Hatta bertanya ke pada Engku Mohammad Syafei kenapa harus sampai belajar pendidikan kerajinan tangan hingga ke Belanda, padahal hampir seluruh bagian Indonesia ada kerajinan tangan. Engku Mohammad Syafei menjawab bahwa pelajaran kerajinan tangan dan pendidikan kerajinan tangan adalah dua hal yang berbeda. Pelajaran kerajinan tangan diberikan melalui kursus atau pelatihan, untuk mengasah keterampilan kerja. Pendidikan kerajinan tangan berguna untuk membangkitkan minat kerajinan tangan dan kemauan bekerja. Tentu di sini bermakna adalah kemauan bagi anak didik di Hindia Belanda mampu menumbuhkan semangat bekerja dan merubah nasibnya sendiri.
 
=== Masa awal pendirian ===
[[Berkas:Engku Mohammad Syafei and his students taking picture in front of temporary building in Kayutanam.png|jmpl|Usaha pendirian sekolah INS Kayutanam bermula dari rumah sewaan di Nagari Kayutanam. Tampak pada gambar Engku Mohammad Syafei berfoto bersama para murid nya di gedung belajar (rumah sewaan) sementara. Sayangnya tiada keterangan lebih lanjut mengenai siapa di dalam foto, tanggal dan waktu, dan lokasi pasti pengambilan foto.]]
Engku Mohammad Syafei kembali ke Indonesia pada tahun 1925<ref name=":2">{{Cite book|first=AJISMAN|date=2012|url=https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1252&bid=8917|title=Bunga Rampai Sejarah Sumatera Barat: "Sumatera Barat dari Zaman Jepang Hingga Era Reformasi"|location=Padang|publisher=BPSNT Padang Press|isbn=9786028742542|pages=1-68|chapter=Dinamika Perkembangan INS Kayutanam 1926-1998|url-status=live}}</ref>. Pada tanggal 7 April 1926 Engku Muhammad Syafei sampai di [[Kota Padang|Padang]]. Keinginan untuk mendirikan sekolah ini dibicarakan dengan Engku Abdul Rachman, yang merupakan kemenakan dari Ibrahim Marah Sutan. Sedari awal Engku Abdul Rachman dan Inyiak berusaha menyelenggarakan sebuah sekolah yang mereka cita-citakan di Minangkabau. Engku Abdul Rachman adalah pegawai di perusahaan kereta api Hindia Belanda untuk [[Pesisir Barat Sumatra|Keresidenan Sumatera Barat]] bernama [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|''Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust'' (SSS)]] dan juga ketua pengurus serikat buruh kereta api VBSTOL (organisasi buruh kereta api) setempat. Abdul Rachman berkampanye di kalangan serikat buruh itu agar para buruh mau menyekolahkan anak mereka di sekolah yang akan didirikan oleh Engku Mohammad Syafei, agar kelak nasib anak-anak buruh kereta api ini lebih baik dari pada orang tua mereka. Usaha mendirikan sekolah ini juga mendapat sokongan dari [[Medan Perdamaian]], perkumpulan [[Perantauperantau Minang|perantau Minangkabau]]kabau di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Betawi]]. Mengenai lokasi, Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]] dipilih sebagai tempat akan didirikannya sekolah itu nanti<ref>Dalam tulisannya, AA Navis berpendapat bahwa pemilihan lokasi sekolah yang dicita-citakan itu di Nagari Kayutanam bukan hanya karena desa ini adalah kampung halaman kedua orang tua angkat Engku Mohammad Syafei tapi karena di lokasi ini sudah ada serikat buruh kereta api VBSTOL yang juga berencana mendirikan sekolah bagi anak-anak anggota mereka. Selain itu akses ke Kayutanam telah dipermudah dengan adanya laluan kereta api dengan pemberhentian di Stasiun Kayutanam. Selain itu, pemilihan lokasi di ranah Minangkabau, menurut AA Navis akan mempercepat tumbuh dan tersebarnya semangat nasionalisme ke seluruh Nusantara. Lihat AA Navis. ''Ruang Pendidikan INS Dulu, Kini, dan Esok. Kerjasama Lembaga Pengembangan Pendidikan INS dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (UNIT EP3M) Pesantren Ciganjur''. Jakarta: 1986. Hlmn 14-15.</ref><ref>Lilih Kurniasih mencatat dari pada SBPPS di tanggal 7 Maret 1926 dan 7 Mei 1926 bahwa Nagari Kayutanam, Sumatera Barat dipilih karena setidaknya ada empat alasan. Pertama, Kayutanam adalah tempat kelahiran Engku Ibrahim Marah Sutan yang mengingatkan Engku Mohammad Syafei pada ayahnya yang menginginkan berdirinya sekolah INS. Kedua, Nagari Kayutanam tidak terlalu ramai sehingga nyaman bagi para siswa untuk belajar. Ketiga, Nagari Kayutanam memiliki temperatur sedang dan terletak di jalur perlintasan Padang-Bukittinggi. Terakhir, keempat, Nagari Kayutanam pada saat itu masih memiliki tanah yang luas untuk praktek para siswa. Lihat Lili Kurniasih. 1990. Indonesisch Nederlansche School (INS) Kayutanam, 1926-1942.</ref>.
 
Pada awal pendiriannya, INS Kayutanam ini tidak memiliki gedung sendiri. Perlengkapannya pun seadanya. Engku Mohammad Syafei menyelenggarakan pendidikan di sebuah kamar rumah sewaannya di Kayutanam. Pada awal dibuka, hanya ada 75 orang murid yang terbagi dalam dua kelas, kelas 1A dan kelas 1B. Guru nya hanya [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] seorang. Waktu belajar pun berganti-ganti. Bila hari Senin adalah giliran kelas 1A belajar, maka mereka akan menginap di sana sampai hari Selasa di mana kelas 1B yang belajar. Cara belajar pun mengikut santri belajar di surau dengan duduk di lantai mendengar Engku Mohammad Syafei mengajar di depan kelas. Setiap pergantian pelajaran murid disuruh senam untuk melepas lelah.
=== Masa-masa perkembangan ===
[[Berkas:One of the corners of INS Kayutanam.png|jmpl|Salah satu sudut perkarangan dan bangunan di INS Kayutanam di lokasi permanen sekarang. Sayangnya tidak diketahui siapa saja, kapan, dan lokasi tepatnya pengambilan foto.]]
[[Berkas:One of the building in INS Kayutanam.png|jmpl|Salah satu bangunan penunjang kegiatan belajar/asrama di INS Kayutanam. Sayangnya tidak diketahui siapa saja, kapan, dan lokasi pengambilan foto.]][[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mendirikan Ruang Pendidik INS Kayutanam dengan cara mandiri dan berdikari, walau pun biaya operasional pendidikan sekolah sangat besar. Beliau bersikeras untuk tidak menerima bantuan atau donasi yang mengikat. Hal ini tampaknya mencontoh pendirian dari kedua orang tua angkatnya, Anduang Khalijah dan [[Ibrahim Marah Soetan|Engku Ibrahim Marah Sutan]]. Untuk itu, Engku Mohammad Syafei bergiat diri mencari pembiayaan sekolah dengan mengarang buku-buku bacaan sekolah yang diterbitkan di JB Wolters, penerbit ternama saat itu. Selain itu, Inyiak Ibrahim Marah Sutan dan Anduang Chalijah banyak membantu pembiayaannya. Anduang Khalijah merelakan emas simpanannya untuk membiayai operasional sekolah anaknya. Sumber pendanaan lainnya berasal dari kegiatan-kegiatan mandiri seperti pementasan drama tonil dan penjualan hasil kreasi siswa INS Kayutanam<ref>Salah satu kegiatan yang terdokumentasikan dengan baik adalah pementasan drama tonil dan pameran hasil kerajinan tangan/kreasi siswa INS Kayutanam di “rumah setan” di kota Padang. Kegiatan ini diadakan sendiri oleh pihak sekolah selama sembilan hari. Menurut laporan dari majalah ini kegiatan pementasan dan pameran seni dikunjungi kurang lebih 20.000 orang penonton dengan pendapatan f4200 dan ongkos f3700. Lihat artikel Tentoostelling Sekolah, Roeang Pendidik (I.N.S.) KAJOE TANAM di majalah Pandji Poestaka. No. 98 6 Desember 1932 Tahun X</ref><ref>{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=GkfbAwAAQBAJ&pg=PA25&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Dramaturgi sandiwara: potret teater populer dalam masyarakat poskolonial|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-602-258-102-4|language=id}}</ref>.
 
Segera, INS Kayutanam mengalami perkembangan kemajuan yang pesat walau pada masa itu belum di lokasi milik sendiri. Tercatat pada tahun 1936, INS di tanah sewaan masyarakat telah memiliki bangunan sekolah seluas 2565 m<sup>2</sup>, padahal di tahun 1926 hanya seluas 81 m<sup>2</sup> saja. Luas bangunan ini setara dengan luas enam gedung sekolah dasar berkelas lengkap<ref>Lihat AA Navis. ''Ruang Pendidikan INS Dulu, Kini, dan Esok. Kerjasama Lembaga Pengembangan Pendidikan INS dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (UNIT EP3M) Pesantren Ciganjur''. Jakarta: 1986. Hlmn 26-27.</ref>.
[[Berkas:A group portrait of teachers in INS Kayutanam.png|jmpl|Sebuah foto repro dari para guru di Ruang Pendidik INS Kayutanam. Sayang nya tanggal dan tahun pengambilan gambar tidak diketahui. Berdiri dari kiri ke kanan adalah Engku Nurdin, Engku Ayub (guru pertukangan kayu), Engku Mohammad Syafei (guru kepala), Engku Lutan (guru menganyam dan pencak silat). Duduk dari kiri ke kanan adalah (tidak diketahui, tamu dari Jogyakarta), Engku Abdul Madjid (administrator majalah Rantai Mas), Inyiak Ibrahim Marah Sutan, Engku Nazar, Engku Habib (guru pertukangan kayu).]]
Mengingat keadaan lokasi sementara yang tidak lagi memadai untuk proses belajar dan mengajar yang perkembangannya semakin pesat ini diadakan usaha-usaha untuk mencari lokasi kampus permanen. Pada tahun 1935, melalui bantuan dari dr. [[Sofjan Rassad]] dibelilah tanah kampus INS Kayutanam di lokasi sekarang seluas 16 ha. Kemudian masyarakat Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]] menghibahkan 2 ha tanah sisa tanah, sehingga cukuplah kampus INS Kayutanam sekarang seluas 18 ha. Lokasi tanah kampus ini ada di Jorong Palabihan, Nagari Kayutanam, di tepi jalan besar Padang-Bukittinggi. Kompleks ini berada sekitar 2 Km dari Pasar Kayutanam. Karena tanah sewaan kampus INS saat itu dirasakan sudah sempit, maka di tahun 1936 mulailah proses pemindahan dari tanah sewaan ke tanah milik sendiri yang baru dibeli itu. Proses pemindahan memakan waktu tiga tahun<ref name=":2" />.
 
Pada tahun 1937, telah berdiri tiga buah rumah guru, satu rumah peristirahatan, satu asrama murid yang dapat menampung hingga 300 orang murid, satu ruang makan dan restoran, satu lapangan tenis, satu kolam renang, satu ruang senam, satu perpustakaan, ruangan kantor administrasi, dua buah kopel, satu tribune, satu meja biliar dan kamar ganti pakaian di Stadion Bola Kaki<ref name=":2" />.
 
Pada tahun 1939 untuk keperluan pelajaran pekerjaan tangan telah dibangun pula ruangan musik, sandiwara, menggambar, ruang bertenun, poliklinik, dua ruang bertukang kayu, ruang pekerjaan anyaman, ruang pekerjaan tanah liat, pertukangan besi, tungku pembakaran bata dan keramik serta delapan ruang kelas baru. Proses pemindahan fasilitas fisik dari tanah sewaan ke tanah milik sendiri dilakukan secara bergotong royong oleh murid-murid, guru, dan masyarakat sekitar. Para murid yang sudah dewasa menyelesaikan pekerjaan pertukangan dan para guru bersama [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mengarahkan mereka. Kegiatan pemindahan ini berjalan lebih mudah karena para murid ini sudah memiliki keahlian dalam tata bangunan dan keahlian-keahlian pendukung lainnya sehingga tidak begitu banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengupah tenaga ahli luar<ref name=":2" />.
 
Pada masa ini, Ruang Pendidik INS Kayutanam memiliki dua tingkatan pendidikan yaitu bagian bawah Ruang Rendah dan bagian atas Ruang Dewasa. Ruang Rendah sama dengan [[Sekolah Rakyat]] yang lama tujuh tahun, sedangkan Ruang Dewasa lama pendidikan nya adalah empat sampai lima tahun. Siswa Ruang Rendah belajar sekali sehari, kecuali saat mereka sudah duduk di kelas enam mereka masuk dua kali sehari, pagi dan petang. Begitu pula siswa di Ruang Dewasa, mereka masuk dua kali sehari<ref name=":2" />.
 
Konsep pendidikan sekolah kerja terbukti membuat sekolah Ruang Pendidik INS Kayutanam berkembang pesat dengan menjadi salah satu sekolah bumiputra bermutu dengan fasilitas paling lengkap di seluruh [[Pesisir Barat Sumatra|keresidenan Sumatera Barat]] di dasawarsa 1930-an. Jumlah siswa pada masa ini sudah mencapai 600 orang dengan asal mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Proses belajar berlangsung dua kali sehari.   Pelajaran teori diberikan pada pagi hari dan di siang hari nya adalah pelajaran pekerjaan tangan. Kedua pelajaran ini dilengkapi dengan pendidikan kesenian dan olahraga pada sore dan malam hari. Engku Mohammad Syafei sendiri yang menyiapkan buku dan bahan pelajaran nya. Bahan-bahan untuk pekerjaan keterampilan sudah tersedia di sekolah. Apa bila barang-barang ini tidak tersedia, baru lah Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] sendiri yang mencari nya di luar sekolah<ref name=":2" />.
 
Selain itu, perkembangan pesat di masa ini juga terlihat dari kegiatan dan prestasi non akademik INS di bidang olah raga dan kesenian. Ruang Pendidik INS Kayutanam tercatat telah tiga kali menyelenggarakan pertandingan olimpiade olahraga bagi para siswa se-Sumatera Barat. Pada penyelenggaraan olimpiade olahraga pelajar pertama di tahun 1938 dilaksanakan bersamaan dengan jambore kepanduan [[Muhammadiyah]] se-Sumatera Barat dengan 5000 orang peserta<ref name=":0" />.
Baris 66 ⟶ 68:
Pada masa awal kemerdekaan, kegiatan belajar dan mengajar tidak serta-merta dapat dilangsungkan begitu saja. Situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan, segala perhatian dan usaha tercurah untuk menjaga kemerdekaan. INS pada waktu itu menjadi pusat pergerakan di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]], termasuk pusat diplomasi kebudayaan Indonesia.
[[Berkas:Vice President Hatta and Engku Mohammad Syafei in Padang Panjang.png|jmpl|Portrait repro yang memperlihatkan Wakil Presiden, Drs. Mohammad Hatta and Engku Mohammad Syafei di Padang Panjang dalam mempersiapkan usaha-usaha menghadang pergerakan pasukan Belanda masuk ke Sumatera Tengah, khususnya ke Bukittinggi, ibukota Sumatera Tengah dan Republik Indonesia.]]
Sebagai sebuah usaha untuk mendukung diplomasi pengakuan kemerdekaan Indonesia, Engku Mohammad Syafei mendirikan Ruang Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Padang Panjang<ref name=":5">{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2020-11-01|url=https://books.google.co.id/books?id=XSRcEAAAQBAJ&pg=PA138&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id}}</ref>. Institusi ini menjadi sendi utama diplomasi pendidikan dan kebudayaan Indonesia di [[Sumatra Tengah|Sumatera Tengah]] dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan dan kesenian seperti perpustakaan, museum kerajinan tangan daerah, sandiwara rakyat, sendratari, dan berbagai bentuk kesenian lain nya. Sasaran nya adalah tamu dari Jawa dan para rombongan tamu negara asing yang hendak berkunjung ke [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], Ibukota Indonesia saat itu<ref name=":2" />.
 
Dikarenakan sangat sulit nya untuk mengumpulkan segala bahan untuk mendirikan Gedung Ruang Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dan menyelenggarakan kegiatan, maka semua bahan dan alat yang dibutuhkan dibawa dari kampus INS Kayutanam. Alat-alat pertukangan dan lima puluh orang siswa dibawa ke [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] untuk menyiapkan gedung ini dan persiapan mobilisasi perang berupa pembuatan senjata dan amunisi yang nanti hasil nya akan dibagikan ke pada seluruh rakyat nanti<ref name=":2" />.
Baris 72 ⟶ 74:
Tidak berapa lama, Belanda kembali berusaha merebut kemerdekaan republik yang umur nya masih lagi muda dengan melancarkan aksi-aksi militer. Pada [[Agresi Militer Belanda I|Agresi Militer Belanda Pertama]], kondisi memaksa untuk pendidikan di INS Kayutanam berjalan seadanya karena para pejuang republik menggunakan kompleks sekolah sebagai markas pergerakan. Anduang Khalijah dan Engku Mohammad Syafei mengungsi untuk sementara waktu ke [[Kota Padang Panjang|Nagari Gunung, Padang Panjang]]<ref name=":2" />.
 
Pada Agresi Militer Belanda Kedua Tahun 1948, proses pembelajaran di Ruang Pendidik INS Kayutanam harus berhenti keseluruhan karena pergerakan pasukan Belanda yang tidak dapat ditahan lagi. Mengingat penting nya lokasi dan fasilitas yang ada di sekolah INS Kayutanam, agar kompleks sekolah tidak jatuh ke tangan Belanda maka Engku Mohammad Syafei mengizinkan surat permohonan dari tentara republik untuk membumihanguskan kompleks INS Kayutanam walau pun mendapat tentangan dari Anduang Chalijah. Kebijakan membumihanguskan ini adalah suatu bentuk pengorbanan Engku Mohammad Syafei dan Ruang Pendidik INS Kayutanam dalam menjamin kemerdekaan Indonesia di masa revolusi kemerdekaan. Tidak hanya pendidikan yang dikorban kan tapi juga fasilitas fisik INS Kayutanam.
 
Permohonan pembumihangusan dari tentara republik dan persetujuan pembumihangusan dari pihak INS Kayutanam dimaktubkan dalam '''Surat Keterangan No. 27/Gos/12/SR.IV./S/52''' dari Tentara Nasional Indonesia Resimen IV Banteng & Sub Teritorial IV Sumatera Barat & Riau. Surat keterangan ini dikeluarkan pada tanggal 16 April 1952 dan ditandatangani oleh Mayor Syuib dan diperuntukkan sebagai keterangan dalam usaha membangun kembali Ruang Pendidik INS Kayutanam.
Baris 80 ⟶ 82:
Masa-masa awal pemulihan kedaulatan republik Indonesia adalah masa-masa sulit bagi penyelenggaraan pendidikan. Situasi dan kondisi politik saat itu belum lah stabil. Fokus pemerintah adalah pengendalian pertumbuhan ekonomi di saat yang sama terdapat banyak pergolakan politik di daerah. Keadaan ini belum memungkin kan bagi Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] untuk mendirikan INS Kayutanam secara fisik mau dan menyelenggarakan pendidikan seperti sedia kala.
 
Oleh karena itu, fokus Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] adalah menyelenggarakan kursus-kursus singkat untuk menunjang pembangunan kembali Indonesia setelah perang revolusi kemerdekaan. Bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh Engku Mohammad Syafei yaitu kursus singkat Guru Revolusioner Indonesia, Kursus Aplikasi Mata Pelajaran Ekspresi dan Kursus SGB Istimewa. Fasilitas fisik di kompleks sekolah INS Kayutanam baru bisa dibangun kembali dengan bantuan dari [[Orde Baru|Pemerintah Republik Indonesia]] untuk menyelenggarakan Kursus SGB Istimewa. Menteri Pendidikan dan Pengajaran waktu itu, [[Bahder Djohan|Prof. Dr. Bahder Johan]] menyalurkan bantuan sebesar 150 juta untuk mendirikan fasilitas ruang sekolah di sana<ref name=":2" />.
 
Berikut galeri gambar perjalanan INS Kayutanam pada masa ini:
 
<gallery>
Berkas:INS Kayutanam dalam kunjungan wapres 1953.png|Suasana INS Kayutanam ketika menerima kunjungan kerja resmi Bung Hatta, Wakil Presiden pada tanggal 23 April 1953.
Berkas:Kegiatan siswa INS Kayutanam dalam bermusik.png|Foto kegiatan siswa-siswi sekolah Ruang Pendidik INS Kayutanam yang memainkan kesenian musik tahun 1953.
Berkas:Gambar siswa sekolah guru bantu ins kayutanam.jpg|Foto bersama dari para siswa kursus singkat penyiapan guru di INS Kayutanam, SumatraSumatera Barat, pada 27 Desember 1954.
</gallery>
 
Baris 97 ⟶ 99:
Kondisi politik di Sumatera Barat dan nasional kembali membaik setelah [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI]] mereda dan terjadi nya [[Gerakan 30 September|peristiwa G30S]] yang mengakibatkan Indonesia memasuki babak baru yaitu berganti nya [[Orde Lama]] dan [[Orde Baru]]. Namun, usaha pembangunan INS Kayutanam baru dimulai pada tahun 1967 secara swadaya atas permintaan masyarakat dan dorongan dari Menteri Pendidikan dan Pengajaran waktu itu [[Sarino Mangunpranoto|Dr. Sarino Mangoenpranoto]]. Pembangunan kembali INS waktu itu dilakukan dengan mendirikan ruang belajar sederhana melalui gotong royong masyarakat sekitar Nagari Kayutanam. Para siswa nya berasal dari Kayutanam dan guru adalah mantan siswa di INS Kayutanam.
[[Berkas:Participants on the occasion of rebuilding INS Kayutanam.png|jmpl|Foto gambar bersama dari para peserta pembangunan kembali INS Kayutanam.]]
Pembangunan kembali INS Kayutanam berlanjut pada tahun-tahun berikut nya dengan mengajukan permohonan bantuan tidak mengikat ke pada entitas seperti NOVIB. Bantuan dari NOVIB adalah dalam bentuk ''co-financing'' di mana INS menyediakan nilai fisik yang sama dari bantuan yang diterima dari pihak NOVIB. Hampir seluruh gedung di kompleks INS Kayutanam saat sekarang adalah hasil pembangunan dari bantuan NOVIB. Selain dari NOVIB, Ruang Pendidik INS Kayutanam juga menerima bantuan dari pemerintah. Pada tahun 1978, INS Kayutanam menerima bantuan dari Presiden Republik Indonesia yang kemudian digunakan untuk merehabilitasi gedung-gedung sekolah dan pembangunan sarana pendidikan berupa kolam perikanan, pertanian, dan perkebunan. Pihak sekolah juga mendapat bantuan tetap bulanan dari Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan Badan Logistik Indonesia.
 
Perubahan besar dalam model pendidikan INS Kayutanam adalah dengan ada nya keputusan dari para pengurus Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam pada tahun 1977 untuk mendaftarkan Ruang Pendidik INS Kayutanam ke dalam sistem pendidikan nasional sebagai bagian dari satuan pendidikan formal. Tujuan nya adalah secara institusi, Ruang Pendidik INS Kayutanam dapat memperoleh bantuan seperti sekolah-sekolah lain nya. Maka pada tahun ajaran 1977/1978, Ruang Pendidik INS mulai menggunakan kurikulum dari [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI]] seperti yang kita kenal sekarang sini.
Baris 103 ⟶ 105:
 
=== Kurikulum sekolah ===
[[Berkas:Video profil INS Kayutanam.webm|jmpl|ProfilVideo profil singkat mengenai SMA INS Kayutanam yang dikeluarkan pada tahun 2021.]]
Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam adalah sekolah bersejarah yang telah melewati berbagai dinamika perkembangan zaman. Kontribusi sekolah dan para alumninya terhadap bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan pemikiran dari Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] yang bukan hanya seorang figur besar dalam usaha pergerakan kemerdekaan Indonesia, namun juga melalui kerja-kerja dan pemikiran beliau di bidang pendidikan di Indonesia.
[[Berkas:VIDEO PROFIL SMA INS KAYUTANAM 2021.webm|jmpl|Video profil lebih mendetail mengenai SMA INS Kayutanam yang dikeluarkan pada tahun 2021.]]
Dalam perkembangan dewasa ini, sekolah SMA INS Kayutanam ini menggunakan kurikulum nasional, yaitu kurikulum[[Kurikulum nasional2013|Kurikulum Nasional 2013]] dan dikembangkan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam berupa pengembangan talenta/bakat. Pengembangan Kurikulum SMA INS Kayutanam berbasisBerbasis talentaTalenta ini adalah dari hasil sinkronisasi antara struktur kurikulum pada ''Executive Summary'' yang dihasilkan dari Seminar Nasional Ruang Pendidik INS Kayutanam pada tanggal 24 Agustus 2007 di Jakarta.
 
Peyusunan kurikulum khas SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini disesuaikan dengan Standar Isi pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di mana substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun di Kelas X, XI, dan II.   Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 yang mana mengintegrasikan adagium ''[[Adat bersendikan syarak|Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah]]'' dalam pembelajarannya sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh [[Badan Standar Nasional Pendidikan|Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)]] dan mengadopsi filosofi pendidikan Engku Mohamamd[[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] yang terkenal dengan filosofi '''''“Janganlah minta buah mangga kepada pohon rambutan, tetapi jadikanlah setiap pohon berbuah manis!   '''''(setiap insan memiliki talenta berbeda) dan '''''“Jadilah engkau menjadi engkau!”'''''
Dalam perkembangan dewasa ini, sekolah SMA INS Kayutanam ini menggunakan kurikulum nasional, yaitu kurikulum nasional 2013 dan dikembangkan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam berupa pengembangan talenta/bakat. Pengembangan Kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini adalah dari hasil sinkronisasi antara struktur kurikulum pada ''Executive Summary'' yang dihasilkan dari Seminar Nasional Ruang Pendidik INS Kayutanam pada tanggal 24 Agustus 2007 di Jakarta.
 
Sesuai dengan   arahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh [[Daftar Gubernur PropinsiSumatera Barat|Gubernur Provinsi Sumatera Barat]] melalui [[Dinas Pendidikan PropinsiProvinsi Sumatera Barat]] perihal muatan kurikulum daerah/lokal, maka SMA INS Kayutanam sesuai dengan filosofi sekolah dan target yang dibebankan kepada siswa yang berkenaan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam, sepakat menjadikan Al-Quran dan Budaya Adat Minangkabau menjadi Muatan Kurikulum Daerah / muatan lokal   melalui dua pendekatan:
Peyusunan kurikulum khas SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini disesuaikan dengan Standar Isi pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di mana substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun di Kelas X, XI, dan II.  Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 yang mana mengintegrasikan adagium ''[[Adat bersendikan syarak|Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah]]'' dalam pembelajarannya sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan mengadopsi filosofi pendidikan Engku Mohamamd Syafei yang terkenal dengan filosofi '''''“Janganlah minta buah mangga kepada pohon rambutan, tetapi jadikanlah setiap pohon berbuah manis!  '''''(setiap insan memiliki talenta berbeda) dan '''''“Jadilah engkau menjadi engkau!”'''''
 
1.     Mengintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, dan
Sesuai dengan  arahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Propinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat perihal muatan kurikulum daerah/lokal, maka SMA INS Kayutanam sesuai dengan filosofi sekolah dan target yang dibebankan kepada siswa yang berkenaan dengan kekhasan pendidikan INS Kayutanam, sepakat menjadikan Al-Quran dan Budaya Adat Minangkabau menjadi Muatan Kurikulum Daerah / muatan lokal  melalui dua pendekatan:
 
2.     Berdiri sendiri untuk mata pelajaran Al-Quran yang merupakan bagian dari program Sikap/akhlak mulia di SMA INS Kayutanam yang meliputi: Tahfiz Al Quran, Muhadarah, Kaligrafi dan Tahsin.
1.     Mengintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, dan
 
Lebih lanjut, talenta adalah fitrah, sifat atau pembawaan manusia semenjak lahir (KBBI – 2002)<ref>{{Cite book|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/320895480|title=Kamus besar bahasa Indonesia Pusat Bahasa|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3841-9|edition=Ed. 4|others=Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa|oclc=320895480}}</ref>. Dalam kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, mata pelajaran dikelompokkan menjadi beberapa aspek yaitu: Akhlak Mulia, Akademik, dan Keterampilan/Sanggar. Ketika aspek ini merupakan instrumen utama dalam mengembangkan bakat bawaan (talenta) peserta didik'''.''' Pada kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, talenta dan pengembangan talenta dikelompokka ke dalam tiga kategori:
2.     Berdiri sendiri untuk mata pelajaran Al-Quran yang merupakan bagian dari program Sikap/akhlak mulia di SMA INS Kayutanam yang meliputi: Tahfiz Al Quran, Muhadarah, Kaligrafi dan Tahsin.
 
Lebih lanjut, talenta adalah fitrah, sifat atau pembawaan manusia semenjak lahir (KBBI – 2002). Dalam kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, mata pelajaran dikelompokkan menjadi beberapa aspek yaitu: Akhlak Mulia, Akademik, dan Keterampilan/Sanggar. Ketika aspek ini merupakan instrumen utama dalam mengembangkan bakat bawaan (talenta) peserta didik'''.''' Pada kurikulum SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini, talenta dan pengembangan talenta dikelompokka ke dalam tiga kategori:
 
# Talenta yang terkait fitrah diri peserta didik sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan kemampuan memanfaatkan fitrah ''ruhiyah''/rohani atau kekuatan spiritual keagamaan yang berujung kepada perolehan ''bashirah'' (kemampuan melihat dengan “mata hati”) bagian dari kecerdasan spiritual (''spiritual intelligence''), yang diwujudkan dalam perilaku sebagai pencerminan Akhlak Mulia (AKM). Program pada bidang ini meliputi dua aspek, yaitu
Baris 122 ⟶ 124:
#* Ibadah '''('''Aqidah Akhlak, Sholat 5 waktu dan sholat sunat, Penyelenggaraan Jenazah, Pelatihan Ceramah)
# Talenta atau fitrah ''akliyah'' yaitu talenta akal yang berkaitan dengan kapasitas akademik atau intelektual peserta didik yaitu kemampuan peserta didik memanfaatkan nalarnya dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi sumber, bahan, dan alat yang dibutuhkan untuk pengembangan talenta dirinya.
# Talenta yang berkaitan dengan fitrah ''jasmaniyah''/jasmani (keterampilan), yaitu kemampuan peserta didik dalam menggunakan penglihatan, pendengaran, dan keterampilan tangannya dalam mendesain serta menghasilkan produk atau karya yang bermanfaat bagi diri dan bangsanya. Untuk program ini dibagi 2 yaitu Keterampilan dan Sanggar (Pengembangan diri) masing-masing terdiri   dari
#* Talenta kewirausahaan, merupakan kegiatan terstruktur termasuk ke dalam kurikulum talenta SMA INS, dilaksanakan dua kali seminggu, pesertanya berasal dari pilihan talenta yang diambil siswa. Bentuk-bentuk dari program unggulan talenta kewirausahaan ini adalah:
#** ''Outbound''
Baris 137 ⟶ 139:
Dalam konteks Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam, terkait dengan Pasal 12 ayat 1 butir b UU No. 20/ 2003, dan PP No. 19/ 2005 Bab IV pasal 19, secara spesifik tujuan pendidikan INS Kayutanam, terdiri dari empat bagian, yaitu:
 
1.     Mengembangkan talenta/bakat peserta didik melalui kegiatan pendidikan yang terstruktur dan berjenjang sampai tiap individu peserta didik mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didik.
 
2.     Mendidik dan mendorong peningkatan kemampuan akademik dalam bentuk kecerdasan, logika, daya analitis, sistematika berpikir, perluasan wawasan, daya ingat tinggi, etika dalam pergaulan, komunikatif, berbahasa yang baik dan benar dan berkepedulian sosial tinggi.
 
3.     Mendidik peserta didik berkeperibadian, berakhlak mulia, bermoral, berhati nurani, ikhlas, bersyukur, sabar, dan berbudi pekerti luhur sehingga menjadi suri teladan keluarga dan masyarakat.
 
4.     Mendidik dan mendorong tumbuh kembangnya jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, menghargai jasa para pahlawan, serta memiliki rasa ingin memajukan bangsa.
 
Berikut galeri gambar perjalanan INS Kayutanam pada masa ini:
Baris 161 ⟶ 163:
 
== Perbedaan mendasar kurikulum SMA INS Kayutanam ==
Dasar pendidikan di SMA INS Kayutanam ini adalah '''mendorong tumbuh dan berkembangnya bakat bawaan (talenta), kreatifitas, dan kemandirian pada diri peserta didik'''''.'' Hal inilah yang membedakan pendidikan menengah di SMA INS Kayutanam dengan satuan-satuan pendidikan lainnya di jenjang pendidikan menengah yang sama dan dikenal oleh masyarakat umum sebagai [[Sekolah Menengah Atas|Sekolah Menengah Atas (SMA)]], [[Madrasah aliah|Madrasah Aliyah (MA)]], atau [[Sekolah menengah kejuruan|Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)]].
 
Perbedaan-perbedaan mendasar antara SMA INS Kayutanam dengan satuan-satuan sekolah menengah adalah pada beberapa hal berikut:
 
a.     Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah Pendidikan Menengah berbasis pada '''pengembangan potensi intelektual'''. Aspek penalaran (aspek kognitif) peserta didik dikembangkan dengan merujuk ke pada taksonomi Bloom, terutama mencapai tingkatan paling atas di tingkat keenam: mengevaluasi. Sejauh ini pendidikan pada level Sekolah Menengah Atas (SMA) bertujuan mempersiapkan peserta didik '''melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.'''
 
b.     Madrasah Aliyah (MA) adalah Pendidikan Menengah yang berbasis pada pengembangan '''potensi akademik dan spiritual keagamaan'''. Aspek kognitif yang dikembangkan di satuan pendidikan ini digunakan untuk mengetahui, memahami, dan menerapkan nilai-nilai spiritual keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya tamatan MA meneruskan studi ke perguruan tinggi yang bernafas agama, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Agama, Institut Agama Islam, dan Universitas Keagamaan.
 
c.     Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), adalah Pendidikan Menengah berbasis pada '''pengembangan potensi keterampilan'''. Aspek penalaran (aspek kognitif) peserta didik ditumbuhkembangkan dan diharapkan mencapai kognitif hingga level ketiga, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan. Sejauh ini, pendidikan pada level Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk '''terjun ke dunia kerja'''. Pada satuan pendidikan SMA dikenal Pendidikan Sistem Ganda/PSG yang mana sebagian materi diklat diberikan di sekolah, sebagian lagi diberikan di dunia kerja dalam bentuk Praktik Kerja Industri yang diikuti peserta didik antara 3 bulan hingga 1 tahun.
 
d.     SMA INS Kayutanam adalah Pendidikan Menengah yang berbasis pada pengembangan '''bakat bawaan'''(talenta). Dalam konteks INS''', potensi intelektual, potensi keterampilan,''' dan '''potensi spiritual keagamaan/akhlak mulia''' adalah instrumen '''utama''' untuk '''menumbuhkembangkan talenta''' peserta didik.
 
Setelah Tamat dari SMA INS, peserta didik memiliki beberapa pilihan, antara lain:
 
1)     Menekuni bakat bawaan (talenta) yang dimilikinya sehingga menjadi pekerja profesional di bidang yang terkait dengan bakatnya.
 
2)     Menjadi wirausahawan pada bidang yang terkait dengan bakatnya.
 
3)     Meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi pada disiplin ilmu yang sesuai dengan bakatnya.
 
== Manajemen sekolah SMA INS Kayutanam ==
Baris 188 ⟶ 190:
Berikut perkembangan susunan pengurus Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam.
 
'''Periode 1984-1992'''
 
'''Periode 1984-1992'''
 
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : Abdul Hamid
 
Anggota                                 : [[Bustanil Arifin|Bustanil Arifin, SH]]
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Anas Malik]]
 
Wakil Ketua                           : Mizwar
 
Sekretaris                               : Lis Datuk Batuah
 
Bendahara                             : Lis Datuk Batuah
 
Bendahara                             : Lis Datuk Batuah
 
 
Baris 212 ⟶ 214:
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Bustanil Arifin|Bustanil Arifin, SH]]
 
Anggota                                 : Aditi Husni
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : [[A.A. Navis]]
 
Sekretaris                               : Ichwan
 
Bendahara                             : Gemala Ranti
 
Bendahara                             : Gemala Ranti
 
 
Baris 229 ⟶ 232:
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Bustanil Arifin|Bustanil Arifin, SH]]
 
Anggota                                 : Adisti Husni
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Tarmizi Taher]]
 
Sekretaris : Ichwan
 
SekretarisBendahara                              : IchwanGemala Ranti
 
Bendahara                             : Gemala Ranti
 
 
Baris 246 ⟶ 250:
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Bustanil Arifin|Bustanil Arifin, SH]]
 
Anggota                                 : Azwan Hamir
 
                                                [[Emil Salim]]
 
                                                [[Ahmad Syafi'i Ma'arif|Ahmad Syafi’i Maarif]]
 
                                                [[Faried Anfasa Moeloek|Farid Anfasa Moeloek]]
 
                                                Aditi Husni
 
                                                [[Tarmizi Taher]]
 
                                                [[Saafroedin Bahar|Syafroedin Bahar]]
 
                                                Abdul Gani
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Azwar Anas]]
 
Sekretaris                               : Masni Rani Muchtar
 
Sekretaris I                             : Maifil
 
Sekretaris II                           : Lusi Bebasari
 
Bendahara                             : Gemala Ranti
 
Bendahara                             : Gemala Ranti
 
 
Baris 281 ⟶ 286:
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Bustanil Arifin|Bustanil Arifin, SH]]
 
Anggota                                 : [[Azwar Anas]]
 
                                                [[Emil Salim]]
 
                                                [[Ahmad Syafi'i Ma'arif|Ahmad Syafi’i Maarif]]
 
                                                Aditi Husni
 
                                                [[Tarmizi Taher]]
 
                                                [[Saafroedin Bahar|Syafroedin Bahar]]
 
                                                Abdul Gani
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : Suherman Saleh
 
Wakil Ketua : Yohanes Dahlan
 
WakilSekretaris Ketua                           : YohanesSyahrizal DahlanSyarif
 
Sekretaris  I                            : SyahrizalFirman SyarifHasan
 
Sekretaris III                            : FirmanLusi HasanBebasari
 
SekretarisBendahara II                           : LusiMuchlis BebasariHasan
 
Wakil Bendahara  I                           : MuchlisJohny HasanIlham
 
Wakil Bendahara III                 : Johny[[Niki IlhamLukviarman]]
 
Anggota                                 : Azwardi Datuk Sinaro
Wakil Bendahara II                : [[Niki Lukviarman]]
 
Anggota                                 : Azwardi Datuk Sinaro
 
 
Baris 322 ⟶ 328:
''Pembina Yayasan''
 
Ketua                                     : [[Fasli Jalal]]
 
Anggota                                 : [[Azwar Anas]]
 
                                                [[Emil Salim]]
 
                                                [[Ahmad Syafi'i Ma'arif|Ahmad Syafi’i Maarif]]
 
                                                Aditi Husni
 
                                                [[Tarmizi Taher]]
 
                                                [[Saafroedin Bahar|Syafroedin Bahar]]
 
                                                Abdul Gani
 
''Pengurus Yayasan''
 
Ketua                                     : Suherman Saleh
 
Bendahara                             : Muchlis Hasan
 
=== Pengurus harian sekolah SMA INS Kayutanam ===
Baris 353 ⟶ 359:
|'''Keterangan'''
|-
|1.    
|Mohammad Syafei
|Sejak Berdiri - 1969
|Pendiri
|-
|2.    
|Abdul Hamid
|Th. 1969 - 1991
|Penerus Pendiri
|-
|3.    
|Abuzar Burhan, BA
|Th. 1978 – 1988
|Kepsek
|-
|4.    
|Drs. Darus Sair
|Th. 1988 - 1989
|Kepsek
|-
|5.    
|Abuzar Burhan, BA
|Th. 1989 - 1998
|Kepsek
|-
|6.    
|Drs. Metri Akbarsyah
|Th. 1998 – 2004
|Kepsek
|-
|7.    
|Pariadi, S.Pd
|Th. 2004 – 2005
|Kepsek
|-
|8.    
|Ali Abuzar Kamsir, S.Pd
|Th. 2005 - 2006
|Kepsek
|-
|9.    
|Pariadi, S.Pd
|Th. 2006 – 2007
|Kepsek
|-
|10.  
|Drs. Dodi Osmond, M.Sc
|Th. 2007 - 2007
|Kepsek
|-
|11.  
|Azwan Hamir
|Th. 2008 - 2009
|Kepsek
|-
|12.  
|Tasrif, S.Pd
|Th. 2009 - 20013
|Kepsek
|-
|13.  
|Drs. H. Hendrizal
|Th. 2013 - sekarang2023
|Kepsek
|-
|14.
|Ermizar, S.Pd., M.Si.
|Th. 2023 - sekarang
|Kepsek
|}
Jumlah Pendidik di SMA INS Kayutanam yang ada sekarang terdiri dari 27 Orang dengan latar belakang S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 20 orang dan D3 sebanyak 1 orang. Jumlah Tenaga Kependidikan / karyawan SMA INS Kayutanam terdiri dari 14 orang:
 
a.     Karyawan Kantor terdiri dari 4 orang dengan latar belakang pendidikan S1 1 orang, D3 1 orang, SMA 2 orang.
 
b.     Karyawan Satpam terdiri dari 3 orang dengan latar belakang pendidikan SMA
 
c.     Karyawan Lapangan terdiri dari 7 orang dengan latar belakang pendidikan SMA 1 orang, SMP 3 orang, dan SD 3 orang.
 
== Sarana dan prasarana/fasilitas sekolah SMA INS Kayutanam ==
{{maplink|type1=point|id1=Q19745905|frame=yes|text=INS Kayutanam|zoom=14}}
SMA INS Kayutanam berlokasi di jalan Raya Padang-Bukittinggi KM 53, [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Nagari Kayutanam]], Kecamatan 2x11 Lingkung, [[Kabupaten Padang Pariaman]], [[SumatraSumatera Barat|Sumatera Barat]], 25585. Tanah dan bangunan sekolah sepenuhnya adalah milik Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam. Luas areal lebih kurang 180.000 m<sup>2</sup> dan luas bangunan 8345 m<sup>2</sup>. Tembok dan pagar pembatas sepanjang 1710 meter membatasi tanah dan bangunan milik sekolah dan Yayasan dari tanah milik masyarakat sekitar.
[[Berkas:Fasilitas Pelatihan & Penginapan lengkap di Sumatera Barat - INS Kayu tanam.webm|jmpl|Video tahun 2022 mengenai fasilitas INS Kayutanam yang terlengkap di Sumatera Barat, termasuk untuk menunjang kegiatan penginapan dan pelatihan.]]
 
Pada areal lingkungan sekolah terdapat perbukitan, sungai kecil, kolam ikan, kolam renang, ''jogging track'', lapangan bola, lapangan tenis, pentas terbuka, ruang kantor, ruang belajar, ruang pameran, perpustakaan, laboratorium, rumah ibadah masjid M. Natsir untuk kegiatan siswa, asrama putra/putri, koperasi, ruang serba guna, kafetaria, perumahan guru dan karyawan, mess INS, guest house, area perkebunan, area peternakan, area perikanan dan bengkel kerja (''workshop''). Di lingkungan sekolah tumbuh berbagai macam pohon pelindung berusia puluhan tahun dan tanaman buah-buahan yang bernilai ekonomis tinggi. Pada bagian depan sekolah terdapat kawasan ''rest area'' yang dapat diakses oleh masyrakat umum dan para pengendara jalan. Fasilitas pada ''rest area'' adalah sebuah restoran yaitu restoran Upiak Banun, masjid Nurul Ilmi, Talentamart, dan sebuah café.
 
Rincian dari sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dapat dilihat dalam tabel berikut:
Baris 532 ⟶ 543:
| colspan="2" |'''JUMLAH'''
|
| colspan="2" |3443,75   (total luas tanah m)
|}
Berikut galeri sarana-prasarana atau fasilitas yang tersedia di INS Kayutanam.<gallery>
Baris 556 ⟶ 567:
'''Periode 1986-1992 ([[Anas Malik]])'''
 
1.     Pembangunan 4 unit rumah pimpinan (dekat kolam besar/samping asrama F)
 
2.     Pembangunan Gedung Grapos
 
3.     Pembangunan ruang makan siswa
 
4.     Pembangunan ruang makan diklat
 
5.     Pembangunan ruang pertemuan, Aula Bustanil Arifin (labor computer dan TU)
 
6.     Pembangunan asrama C
 
5.     Pembangunan ruang pertemuan, Aula Bustanil Arifin (labor computer dan TU)
 
6.     Pembangunan asrama C
 
'''Periode 1993-1998 ([[A.A. Navis]])'''
 
1.     Pembangunan ruang pertemua, Aula Abdul Latif
 
2.     Pembangunan 2 unit rumah pimpinan (belakang Gedung Grapos bantuan dari [[Semen Padang (perusahaan)|PT. Semen Padang]])
 
3.     Pembangunan perpustakaan (bantuan PT. Caltex)
 
4.     Pembangunan asrama F
 
5.     Pembangunan Medan Nan Bapaneh/amphiteater
 
6.     Pembangunan tugu Indonesia Subur
 
7.     Pembangunan kantin
 
8.     Pembangunan dan renovasi showroom dan workshop
 
9.     Pembangunan rumah guru bujangan dan renovasi rumah guru
 
10.  Rehab atap dan dinding pembatas ruang-ruang workshop
 
11.  Pembuatan kolam renang
 
10.   Rehab atap dan dinding pembatas ruang-ruang workshop
 
11.   Pembuatan kolam renang
 
'''Periode 2005-2008 ([[Azwan Hamir]])'''
 
1.     Rehab salah satu rumah pimpinan yang 4 buah menjadi Guest House
 
2.     Rehab kamar mandi asrama D
 
3.     Rehab ruang makan siswa menjadi asrama E
 
4.     Rehab ruang majelis guru
 
5.     Rehab ruang aula Bustanil Arifin menjadi labor computer
 
6.     Pembangunan teras dan tempat wudhu Masjid M. Natsir
 
7.     Pembangunan lokal semi permanen 4 ruangan
 
6.     Pembangunan teras dan tempat wudhu Masjid M. Natsir
 
7.     Pembangunan lokal semi permanen 4 ruangan
 
'''Periode 2009-2012 ([[Suherman Saleh]])'''
 
1.     Rehab Gedung Grapos pasca gempa (bantuan S3)
 
2.     Rehab asrama E (pasca gempa)
 
3.     Rehab kamar mandi Guest House
 
4.     Rehab atap workshop (4 ruangan workshop)
 
5.     Rehab atap workshop (4 ruang workshop)
 
6.     Pembangunan pagar INS pasca gempa
 
7.     Bantuan [[Tzu Chi|Buddha Tzu Chi Indonesia]]:
 
* Rehab rumah Engku M. Syafei dekat makam
 
* Pengecatan dinding atap dan pasang keramik lantai lokal belajar
* Pengecatan dinding dan atap ruang majelis guru
Baris 640 ⟶ 644:
* Pengecatan dinding dan atap pos satpam
* Pengecatan pagar beton dan besi (pagar bagian depan, pinggir jalan raya)
 
 
 
'''Periode 2013-2022 ([[Fasli Jalal]])'''
 
1.     Renovasi 7 ruang belajar
 
2.     Renovasi ruang music dan tari
 
3.     Renovasi labor kimia
 
4.     Renovasi ruang majelis guru dan 4 lokal belajar
 
5.     Renovasi 4 buah rumah pimpinan mengganti lantai ubin dan keramik
 
6.     Renovasi instalasi air INS Kayutanam
 
7.     Renovasi asrama siswa A, B, C, D, dan F
 
8.     Pembuatan sekat ruang TU
 
9.     Pembuatan lapangan basket
 
10.   Pengecatan ruang makan siswa, ruang Abdul Latif, ruang makan diklat
 
11.   Pengecatan showroom
 
12.   Pengecatan pagar beton dan besi
 
13.   Rehab ringan rumah guru
 
14.   Pembangunan Talenta mart 4 ruangan (sumbangan Prof. Syamsuridjal)
 
15.   Pembuatan rumah mesin pompa air
 
16.   Pembuatan rest area (sumbangan Ibu [[Nurhayati Subakat]])
 
17.   Pembangunan Foodcourt (sumbangan Ibu [[Nurhayati Subakat]])
 
18.   Rehab Masjid M. Natsir (sumbangan para perantau Minang)
 
19.   Pembangunan Rumah Tahfidz (sumbangan keluarga [[Taufiq Ismail]])
 
== Alumni ==
Sepanjang usianya, INS Kayutanam telah melahirkan banyak alumni yang berperan besar dalam kehidupan masyarakat dan dikemudian hari menjadi tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat luas. Beberapa orang tokoh yang pernah menjalani pendidikan di INS Kayutanam, diantaranya:
 
* [[Ali Akbar Navis]], sastrawan, budayawan, akademisi, dan politisi Indonesia<ref>{{Cite web|title=Artikel "A. A. Navis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/A_A_Navis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-11-23}}</ref><ref>{{Cite book|last=Navis|first=A. A.|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=b6-cAAAAMAAJ&dq=intitle:FILSAFAT+PENDIDIKAN+OLAHRAGA&hl=&source=gbs_api&redir_esc=y|title=Filsafat dan strategi pendidikan M. Sjafei: Ruang Pendidik INS Kayutanam|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|isbn=978-979-553-954-4|language=id}}</ref><ref name=":7">{{Cite book|last=Navis|first=A. A.|last2=Yusra|first2=Abrar|date=1994|url=https://books.google.co.id/books?id=NKFkAAAAMAAJ&q=aa+navis+rusli+halil&dq=aa+navis+rusli+halil&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwiAqNrP8Pj7AhWRw3MBHXDMBtcQ6AF6BAgHEAI|title=Otobiografi A.A. Navis: satiris dan suara kritis dari daerah|publisher=Panitia Peringatan 70 Tahun Sastrawan A.A. Navis & Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-605-141-0|language=id}}</ref><ref name=":8">{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA30&lpg=PA30&dq=ali+akbar+navis+golkar&source=bl&ots=YPHufaPIhf&sig=ACfU3U3oRgyaqfDq_ri3kF1K1AZpgXBC1g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiF6IOkirn0AhWC63MBHTJ1DaAQ6AF6BAgMEAM#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Profil 200 tokoh aktivis & pemuka masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|language=id}}</ref>;
* [[Ali Akbar Navis]], sastrawan, penulis novel<ref>{{Cite web|title=Artikel "A. A. Navis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/A_A_Navis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-11-23}}</ref>;
* [[Rusli Halil]], politisi Indonesia, mantan anggota DPR/MPR RI, mantan anggota DPA RI, salah seorang pendiri [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai Persatuan Pembangunan (PPP)]], Ketua [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI]] periode 1966-1973<ref name=":7" /><ref>{{Cite book|date=1982|url=https://books.google.co.id/books?id=hfs2AAAAIAAJ&pg=PA63&dq=ins+kayutanam+lulusan&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjPrvXn6Pj7AhVO9XMBHbTjAhgQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam%20lulusan&f=false|title=Memperkenalkan anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat: hasil pemilihan umum, 1982|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|title=Political Parties - President of Indonesia Collection Website|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/EN/election/directory/political_party/?box=detail&id=115&from_box=list&hlm=5&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=|website=kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Direktori Penyelenggaraan Pemilu - Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=20&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=|website=kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref>;
* [[Huriah Adam]], maestro tari Indonesia, koreografer tari, dan seniman asal Padang Panjang, Minangkabau<ref>{{Cite book|last=Syamsidar|date=1981|url=https://books.google.co.id/books?id=89sfAAAAIAAJ&q=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&dq=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjAt9uw0qThAhU663MBHZuvAScQ6AEIKTAA|title=Biografi Huriah Adam: hasil karya dan pengabdiannya|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2020-11-01|url=https://books.google.com/books?id=XSRcEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA138&dq=huriah+adam+ins+kayutanam&hl=id|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=8ONwAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=huriah+adam&q=huriah+adam&hl=id|title=Ensiklopedi tokoh kebudayaan|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|isbn=978-979-9335-10-4|language=id}}</ref>;
* [[Hasnan Habib]], militer dan diplomat<ref name=":8" />;
* [[Huriah Adam]], maestro tari Indonesia, koreografer tari, dan seniman asal [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang, Minangkabau]]<ref name=":5" /><ref>{{Cite book|last=Syamsidar|date=1981|url=https://books.google.co.id/books?id=89sfAAAAIAAJ&q=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&dq=Huriah+adam+-wikipedia+-blogspot+-wordpress&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjAt9uw0qThAhU663MBHZuvAScQ6AEIKTAA|title=Biografi Huriah Adam: hasil karya dan pengabdiannya|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pramayoza|first=Dede|date=2020-11-01|url=https://books.google.com/books?id=XSRcEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA138&dq=huriah+adam+ins+kayutanam&hl=id|title=Diorama Kota Bahagia: Padangpanjang dalam Esai|publisher=Dede Pramayoza|isbn=978-623-95313-0-0|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=8ONwAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=huriah+adam&q=huriah+adam&hl=id|title=Ensiklopedi tokoh kebudayaan|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|isbn=978-979-9335-10-4|language=id}}</ref>;
* [[Arby Samah]] gelar Datuak Majo Indo, seniman pematung Indonesia, maestro seni patung beraliran abstrak pertama di Indonesia<ref name=":4" /><ref>{{Cite web|last=Berkata|first=Feni Efendi|date=2006-04-10|title=73 TAHUN ARBY SAMAH, TAK PINDAH KE LAIN HATI|url=https://yusrizalkw.wordpress.com/2006/04/10/73-tahun-arby-samah-tak-pindah-ke-lain-hati/|website=YUSRIZAL KW|language=id-ID|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|date=2017-09-10|title=Arby Samah 'Sang Maestro Abstrak' Telah Tutup Usia|url=https://web-archive-org.translate.goog/web/20170910172535/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional/2017/09/07/selamat-jalan-arby-samah/?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp|website=web-archive-org.translate.goog|access-date=2022-12-14}}</ref>;
* [[Mochtar Apin]], pelukis, pengajar Fakultas Seni Rupa ITB<ref>{{Cite book|last=Supangkat|first=Jim|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=FdjNNhcb5SMC&pg=PA48&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjW_oyI0Pj7AhXF3XMBHYA6C9o4ChDoAXoECAcQAg#v=onepage&q=ins%20kayutanam&f=false|title=Provocative Bodies: Interpreting the Works of Mochtar Apin, 1990-1993|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-99091-0-7|language=en}}</ref><ref name=":6">{{Cite book|last=dkk|first=Almira Belinda Zainsjah|date=2022-07-07|url=https://books.google.co.id/books?id=PPd-EAAAQBAJ&pg=PA28&dq=ins+kayutanam+mochtar+apin&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwi068by0_j7AhXmHLcAHQerC6IQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=ins%20kayutanam%20mochtar%20apin&f=false|title=Perempuan,Seni & Dirinya|publisher=Penerbit YLGI|language=id}}</ref>;
* [[Zaini]], pelukis Indonesia<ref name=":6" /><ref>{{Cite book|last=Auctioneer|first=Sidharta|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=1LmfAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwjZmbDP4vj7AhXIcGwGHU-sDgo4ChDoAXoECAsQAg|title=Indonesia's Diversity in Modern Art, Jakarta, 3 December 2005|publisher=Sidharta Auctioneer|isbn=978-979-25-2240-2|language=en}}</ref>;
* [[Muslim Saleh]], pelukis Indonesia<ref>{{Cite web|title=Jual Lembah anai (Oil Painting) oleh Minangkabau, Specialist Water Colour and oil painting|url=https://muslimsaleh.indonetwork.co.id/product/lembah-anai-oil-painting-759651|website=muslimsaleh.indonetwork.co.id|language=id|access-date=2023-02-11}}</ref>;
* Nurdin B.S., pelukis Indonesia<ref>{{Cite journal|last=Fitryona|first=Nessya|date=2013|title=Eksistensi Nurdin B.S. dalam Berkarya Seni Lukis|url=http://repository.unp.ac.id/4454/|language=en|publisher=Universitas Negeri Padang}}</ref>;
* [[Saiful Bahri]], komposer Indonesia (terkenal melalui karyanya di film [[Tiga Dara]]), penulis lagu, dan penggubah lagu. Pernah menggubah lagu negara bagian [[Selangor]], [[Duli Yang Maha Mulia]]; lagu negara bagian [[Melaka]], [[Melaka Maju Jaya]], dan lagu kebangsaan [[Malaysia]], [[Negaraku]]<ref>{{Cite journal|last=Christianda|first=Michael|date=2015-03-04|title=ANALISIS KEMIRIPAN LAGU TERANG BULAN KARYA SAIFUL BAHRI (INDONESIA) DENGAN LAGU NEGARAKU KARYA SAIFUL BAHRI (MALAYSIA|url=http://digilib.unimed.ac.id/22332/|language=id|publisher=UNIMED}}</ref><ref>{{Cite web|date=2010-01-11|title=Yang di-Pertuan Agong|url=http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National+Anthem|website=web.archive.org|access-date=2023-01-31|archive-date=2008-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20080930230709/http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National%20Anthem|dead-url=unfit}}</ref>;
* [[Syahrizal Koto|Syarizal Zain Koto]], seniman dan pematung Indonesia<ref>{{Cite book|last=Koto|first=Syahrizal Zain|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=gRvWAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwib0-S68fj7AhW35XMBHecDAiw4ChDoAXoECAcQAg|title=Poetical form of Syahrizal|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-19|title=Syahrizal Koto|url=http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|website=web.archive.org|access-date=2022-12-14|archive-date=2013-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20131219012021/http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|dead-url=yes}}</ref>;
* [[Kaharuddin Nasution]], militer, diplomat, mantan [[Daftar Gubernur Riau|gubernur Riau]] dan [[Daftar Gubernur SumatraSumatera Utara|gubernur Sumatera Utara]]<ref>{{Cite book|last=Asril (St.)|first=Zaili|date=2002|url=https://books.google.com/books?id=zlVxAAAAMAAJ|title=Tragedi Riau menegakkan demokrasi: peristiwa 2 September 1985|publisher=Panitia Peringatan 17 tahun "Peristiwa 2 September 1985"|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=dB4TAAAAMAAJ|title=Pemilihan umum 1987|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref>;
* [[Willy Aditya]], ketua umum Liga Mahasiswa [[Partai NasDem]] (alumnus 1997)<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Willy|date=2020-07-02|title=Profil : Kumuliakan Hidupku dengan Ilmu dan Perjuangan|url=https://willyaditya.com/profil-kumuliakan-hidupku-dengan-ilmu-dan-perjuangan/|website=WillyAditya.com|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Members of Parliament - The House of Representatives of the Republic of Indonesia|url=https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|website=www.dpr.go.id|access-date=2022-12-14|archive-date=2021-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210602213437/https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|dead-url=yes}}</ref>;
* David Krisna Alka, Sekretaris Riset, Teknologi, & MDM PP Pemuda Muhammadiyah & Peneliti di Maarif Institute for Culture and Humanity<ref>{{Cite book|last=Bisri|first=A. Mustofa|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?hl=pt-PT&id=rLrXAAAAMAAJ&dq=alumni+ins+kayutanam&focus=searchwithinvolume&q=ins+kayutanam|title=Islam madzhab tengah: persembahan 70 tahun Tarmizi Taher|publisher=Grafindo Khazanah Ilmu|isbn=978-979-3858-07-4|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2018-12-30|title=Struktur Pimpinan|url=https://pemudamuhammadiyah.org/struktur/|website=Pemuda Muhammadiyah|language=id-ID|access-date=2023-01-05}}</ref>;
* [[Bustanil Arifin]], militer, mantan kepala [[Badan Urusan Logistik|Bulog]], mantan [[Daftar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia|menteri kooperasi]];
* [[Djanamar Adjam]], aktivis Pemuda Islam pada masa perjuangan kemerdekaan, diplomat Indonesia
* [[Djang Jusi]], ahli kesehatan, pejuang Indonesia;
* [[Hasnan Habib]], militer dan diplomat;
* [[Idraman Akmam]], profesional, direktur BUMN;
* [[Kaharuddin Nasution]], militer, diplomat, mantan [[Daftar Gubernur Riau|gubernur Riau]] dan [[Daftar Gubernur Sumatra Utara|gubernur Sumatera Utara]]<ref>{{Cite book|last=Asril (St.)|first=Zaili|date=2002|url=https://books.google.com/books?id=zlVxAAAAMAAJ|title=Tragedi Riau menegakkan demokrasi: peristiwa 2 September 1985|publisher=Panitia Peringatan 17 tahun "Peristiwa 2 September 1985"|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Umum|first=Indonesia Lembaga Pemilihan|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=dB4TAAAAMAAJ|title=Pemilihan umum 1987|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|language=id}}</ref>;
* [[Mara Karma]], pelukis, wartawan, pengarang dan kritikus senirupa Indonesia;
* [[MochtarTarmizi ApinTaher]], pelukismiliter, pengajarmantan Fakultasmenteri Seni Rupaagama, ITB;diplomat.
* [[Mochtar Lubis]], pendiri [[Harian Indonesia Raya]] dan majalah Horizon, sastrawan;
* [[Tarmizi Taher]], [[Daftar Menteri Agama Indonesia|mantan menteri agama]], militer;
* [[Willy Aditya]], ketua umum Liga Mahasiswa [[Partai NasDem]] (alumnus 1997).
 
== Galeri ==
Baris 707 ⟶ 716:
Berkas:Makam Anduang Chalijah dan Engku Mohammad Syafei.jpg|Makam Engku Mohammad Syafei berdampingan dengan makam ibundanya, Anduang Khalijah di komplek INS Kayutanam.
Berkas:Perayaan Ulang Tahun ke-96 INS Kayutanam.png|Perayaan ulang tahun ke-96 sekolah INS Kayutanam.
Berkas:Pembina Yayasan menerima Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja ke INS Kayutanam.png|Bapak Fasli Jalal sebagai Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam menerima Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja ke kampus INS Kayutanam untuk meresmikan restoran Upik Banun di kawasan rest area INS Kayutanam, pemugaran Masjid M. Natsir di lingkungan kampus INS Kayutanam, dan progres pembangunan rumah tahfiz yang disponsori oleh Keluarga Bapak TaufikTaufiq Ismail.
Berkas:Gubernur Sumatera Barat dan rombongan dalam kunjungan kerja di INS Kayutanam.png|Kunjugan kerja Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (lima dari kiri) ke kampus INS Kayutanam, didampingi oleh Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam (enam dari kiri), dan Bapak Hendrizal, Kepala Sekolah INS Kayutanam (empat dari kanan).
Berkas:Gubernur Sumatera Barat meresmikan pemugaran Masjid M. Natsir yang berada di dalam lingkungan sekolah.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (keempat dari kiri) bersama Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan Badan Wakaf INS Kayutanam (keenam dari kiri) meresmikan pemugaran Masjid M. Natsir di lingkungan kampus INS Kayutanam.
Berkas:Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat mengunjungi progres pengerjaan fasilitas rumah tahfiz di INS Kayutanam.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat (keempat dari kanan), bersama Bapak Suherman Saleh, Ketua Yayasan (ketiga dari kanan) dan Bapak Hendrizal, Kepal Sekolah (kedua dari kiri) mengunjungi pengerjaan rumah tahfiz yang hampir selesai. Rumah tahfiz ini dibiayai oleh Keluarga Bapak Taufiq Ismail.
Berkas:Gubernur Sumatera Barat meresmikan restoran Upik Banun yang berada di dalam kawasan rest area INS Kayutanam.png|Bapak Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat meresmikan restoran Upik Banun di kawasan rest area INS Kayutanam dengan memberikan potongan tumpeng ke pada Bapak Fasli Jalal, Pembina Yayasan disaksikan oleh Bapak Yasmar, Pemilik restoran Upik Banun (ketiga dari kanan) dan Bapak Suherman Saleh, Ketua Yayasan (pertama dari kiri).
</gallery>
Baris 721 ⟶ 730:
* [http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=15790 Lahirkan Lulusan Cerdas Otak, Hati dan Kreatif]
 
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:Sekolah di SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman]]
[[Kategori:Kabupaten Padang Pariaman]]