Dinasti Timuriyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Pranala luar: clean up, removed stub tag |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Pendirian tahun 1370; Menambah Kategori:Dinasti Mongol menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
== Asal Mula ==
{{main|Tradisi Turki-Persia|Suku Mongol|Suku Barlas}}
Asal mula Dinasti Timuriyah kembali ke konfederasi nomaden [[Suku Mongol|Mongolia]] yang dikenal sebagai [[Barlas]]. Yang merupakan sisa-sisa tentara Mongol milik [[Jenghis Khan]].<ref name="EI">B.F. Manz, ''"Tīmūr Lang"'', di [[Encyclopaedia Islam]], Online Edition, 2006</ref><ref>''"Timur"'', The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition, 2001-05 Columbia University Press, ([http://www.bartleby.com/65/ti/Timur.html LINK] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080630063329/http://www.bartleby.com/65/ti/Timur.html |date=2008-06-30 }})</ref><ref>"Consolidation & expansion of the Indo-Timurids", in [[Encyclopædia Britannica]], ([http://www.britannica.com/eb/article-26937/Islamic-world LINK])</ref> Setelah menaklukkan [[Asia Tengah]], Barlas menetap di [[Turketan]] (yang kemudian dikenal sebagai ''[[Mogulistan]]'' - ''Tanah Mongol'') dan bercampur dengan Turki dan orang yang berbahasa lokal disana, sehingga pada pemerintahan Timuriyah Barlas di-Turkisasi kan dalam hal bahasa dan kebiasaan.▼
▲Asal mula Dinasti Timuriyah kembali ke konfederasi nomaden [[Suku Mongol|Mongolia]] yang dikenal sebagai [[Barlas]]. Yang merupakan sisa-sisa tentara Mongol milik [[Jenghis Khan]].<ref name="EI">B.F. Manz, ''"Tīmūr Lang"'', di [[Encyclopaedia Islam]], Online Edition, 2006</ref><ref>''"Timur"'', The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition, 2001-05 Columbia University Press, ([http://www.bartleby.com/65/ti/Timur.html LINK] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080630063329/http://www.bartleby.com/65/ti/Timur.html |date=2008-06-30 }})</ref><ref>"Consolidation & expansion of the Indo-Timurids", in [[Encyclopædia Britannica]], ([http://www.britannica.com/eb/article-26937/Islamic-world LINK])</ref> Setelah menaklukkan [[Asia Tengah]], Barlas menetap di [[Turketan]] (yang kemudian dikenal sebagai ''[[Moghulistan|Mogulistan]]'' - ''Tanah Mongol'') dan bercampur dengan Turki dan orang yang berbahasa lokal disana, sehingga pada pemerintahan Timuriyah Barlas di-Turkisasi kan dalam hal bahasa dan kebiasaan.
Selain itu, dengan mengadopsi [[Islam]], Turki Asia Tengah mengadopsi budaya sastra dan tinggi [[Persia]]<ref name=Iranica2>B. Spuler, "Central Asia in the Mongol and Timurid periods", published in [[Encyclopædia Iranica]], Online Edition, 2006/7, ([http://www.iranica.com/newsite/search/searchpdf.isc?ReqStrPDFPath=/home/iranica/public_html/newsite/pdfarticles/v5_articles/central_asia/mongol_and_timurid_periods&OptStrLogFile=/home/iranica/public_html/newsite/logs/pdfdownload.html LINK]): ''"... Like his father, Olōğ Beg was entirely integrated into the Persian Islamic cultural circles, and during his reign Persian predominated as the language of high culture, a status that it retained in the region of Samarqand until the Russian revolution 1917 [...] Ḥoseyn Bāyqarā encouraged the development of Persian literature and literary talent in every way possible ..."''</ref> yang mendominasi [[Asia Tengah]] sejak awal pengaruh Islam. Sastra Persia berpengaruh dalam asimilasi elit Timuriyah dengan budaya kesopan-santunan Persia-Islam.<ref>David J. Roxburgh. The Persian Album, 1400-1600: From Dispersal to Collection. Yale University Press, 2005. pg 130: "Persian literature, especially poetry, occupied a central in the process of assimilation of Timurid elite to the Perso-Islamicate courtly culture, and so it is not surprising to find Baysanghur commissioned a new edition of Firdawsi's Shanama</ref>▼
▲Selain itu, dengan mengadopsi [[Islam]], Turki Asia Tengah mengadopsi budaya sastra dan tinggi [[Persia]]<ref name="Iranica2">B. Spuler, "Central Asia in the Mongol and Timurid periods", published in [[Encyclopædia Iranica]], Online Edition, 2006/7, ([http://www.iranica.com/newsite/search/searchpdf.isc?ReqStrPDFPath=/home/iranica/public_html/newsite/pdfarticles/v5_articles/central_asia/mongol_and_timurid_periods&OptStrLogFile=/home/iranica/public_html/newsite/logs/pdfdownload.html LINK]): ''"... Like his father, Olōğ Beg was entirely integrated into the Persian Islamic cultural circles, and during his reign Persian predominated as the language of high culture, a status that it retained in the region of Samarqand until the Russian revolution 1917 [...] Ḥoseyn Bāyqarā encouraged the development of Persian literature and literary talent in every way possible ..."''</ref> yang mendominasi [[Asia Tengah]] sejak awal pengaruh Islam. Sastra Persia berpengaruh dalam asimilasi elit Timuriyah dengan budaya kesopan-santunan Persia-Islam.<ref>David J. Roxburgh. The Persian Album, 1400-1600: From Dispersal to Collection. Yale University Press, 2005. pg 130: "Persian literature, especially poetry, occupied a central in the process of assimilation of Timurid elite to the Perso-Islamicate courtly culture, and so it is not surprising to find Baysanghur commissioned a new edition of Firdawsi's Shanama</ref>
[[Timur Lenk]] adalah seorang muslim yang mengagumi [[Tarekat Naqsyabandiyah|tarekat Naqsabandiyah]] yang berkembang di wilayah [[Transoxiana]].<ref>Beatrice Forbes Manz (25 March 1999). [https://books.google.com/books?id=1Nzh_9DZ5DYC&pg=PA17 ''The Rise and Rule of Tamerlane'']. Cambridge University Press. pp. 17–. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa:BookSources/978-0-521-63384-0|978-0-521-63384-0]].</ref> Akan tetapi, ulama yang menjadi penasihat bidang keislaman adalah Abdul Jabar Khwarazmi, yang seorang [[Sunni]] [[Mazhab Hanafi]]. DI kota [[Tirmidz]], Timur mendapat didikan dari Sayyid Baraka yang juga merupakan seorang [[ulama]] dan [[Ahlul Bait|Ahlul Bayt]].<ref>"The Descendants of Sayyid Ata and the Rank of Naqīb in Central Asia" by Devin''DeWeese Journal of the American Oriental Society'', Vol. 115, No. 4 (Oct. – Dec., 1995), pp. 612–634</ref><ref>''Four studies on the history of Central Asia'', Volume 1 By Vasilij Vladimirovič Bartold p.19</ref><ref>''Islamic art'' By Barbara Brend p.130</ref><ref>Vasilij Vladimirovič Bartold. ''[https://books.google.com/books?id=-twUAAAAIAAJ&pg=PA19&lpg=PA19#v=onepage&q&f=false Four studies on the history of Central Asia, Volume 1]''. E.J. Brill; 1962. p. 19.</ref><ref>V.V. Barthold. ''[https://books.google.com/books?id=McYUAAAAIAAJ&pg=PA59#v=onepage&q&f=false Four Studies on Central Asia]''. E.J. Brill archives; 1956. p. 59.</ref>
Baris 44 ⟶ 45:
Pada tahun 1381 M ia menyerang dan berhasil menaklukkan [[Khurasan]].<ref name="aziz"/> Setelah itu serbuan ditujukan ke arah [[Herat]]. Di sini ia juga keluar sebagai pemenang. Ia tidak berhenti sampai di situ, tetapi terus melakukan serangan ke negeri-negeri lain dan berhasil menduduki negeri-negeri di [[Afganistan]], [[Persia]], [[Fars]] dan [[Kurdistan]]. Di setiap negeri yang ditaklukkannya, ia membantai penduduk yang melakukan perlawanan. Di [[Sabzawar]], Afganistan, bahkan ia membangun menara, disusun dari 2000 mayat manusia yang dibalut dengan batu dan tanah liat. Di [[Isfa]], ia membantai lebih kurang 70.000 penduduk. Kepala-kepala dari mayat-mayat itu dipisahkan dari tubuhnya dan disusun menjadi menara. Dari sana ia melanjutkan ekspansinya ke [[Irak]], [[Syria]] dan [[Anatolia|Jazirah Anatolia]] ([[Turki]]).
Pada tahun 1393 M ia menghancurkan [[dinasti Muzhaffari]]<ref>[http://persian.packhum.org/persian/index.jsp?serv=pf&file=80201010&ct=0 Volume III: To the Year A.D. 1398, Chapter: XVIII. Malfúzát-i Tímúrí, or Túzak-i Tímúrí: The Autobiography of Tímúr. Page: 389 (please press next and read all pages in the online copy)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929132016/http://persian.packhum.org/persian/index.jsp
Pada tahun 1395 M ia menyerbu daerah [[Qipchak]], kemudian menaklukkan [[Moskow]] yang didudukinya selama lebih dari setahun.<ref name="aziz"/> Tiga tahun kemudian ia menyerang [[India]]. Konon alasan penyerbuannya adalah karena ia menganggap penguasa [[muslim]] di daerah ini terlalu toleran terhadap penganut [[Hindu]]. Ia sendiri berpendapat, semestinya penguasa muslim itu memaksakan [[Islam]] kepada penduduknya. Di [[India]] ia membantai lebih dari 80.000 tawanan.
Baris 54 ⟶ 55:
[[Kesultanan Utsmaniyah|Daulah Bani Ustmani]], oleh Timur Lenk dipandang sebagai tantangan terbesar, karena kerajaan ini menguasai banyak daerah bekas imperium [[Jengis Khan]] dan [[Hulagu Khan]]. Bahkan, Sulthan [[Yildirim Bayazid I]] ''Rahimahullah'', penguasa tertinggi kerajaan ini sebelumnya berhasil meluaskan daerah kekuasaannya ke daerah-daerah yang sudah ditaklukkan oleh Timur Lenk. Karena itu Timur Lenk sangat berambisi mengalahkan kerajaan ini. Ia mengerahkan bala tentaranya untuk memerangi tentara [[Bayazid I]]. Di [[Sivas]] terjadi peperangan hebat antara kedua pasukan itu. Timur Lenk keluar sebagai pemenang dan putera Bayazid I, [[Erthugrul]], terbunuh dalam pertempuran tersebut. Pada tahun 1402 M terjadi peperangan yang menentukan di [[Ankara]]. Tentara [[Daulah Bani Utsmani]] kembali menderita kekalahan, sementara Sulthan Yildirim Bayazid I sendiri tertawan ketika hendak melarikan diri. Sulthan Yildirim Bayazid I akhirnya meninggal dalam tawanan. Timur Lenk melanjutkan serangannya ke [[Bursa]], ibu kota lama [[Turki]], dan [[Syria]]. Setelah itu ia kembali ke [[Samarkand]] untuk merencanakan invasi ke [[Cina]]. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di [[Otrar]], ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya. Ia meninggal tahun 1404 M, dalam usia 71 tahun. Jenazahnya dibawa ke [[Samarkand]] untuk dimakamkan dengan upacara kebesaran.
Timur Lenk terkenal sebagai penguasa yang kejam terhadap para penentangnya. Ia anti dengan aliran wahabi. Ia adalah penganut [[Syi'ah|Suni]] yang taat dan menyukai [[tasawuf]] [[tarekat Naqsyabandiyyah]]. Dalam perjalanan-perjalanannya ia selalu membawa serta ulama-ulama
Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, [[Muhammad Jehanekir]] dan [[Khalil]], berperang memperebutkan kekuasaan. [[Khalil]] (1404-1405 M) keluar sebagai pemenang. Akan tetapi, ia hidup berfoya-foya menghabiskan kekayaan yang ditinggalkan ayahnya. Karena itu saudaranya yang lain, [[Syah Rukh]] (1405-1447 M), merebut kekuasaan dari tangannya. [[Syah Rukh]] berusaha mengembalikan wibawa kerajaan. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Ia tidak lagi mempunyai keinginan untuk menjarah dan menakukkan negeri-negeri lain, seperti yang Timur Lenk lakukan. Ia hanya memerintahkan kepada penguasa-penguasa di negeri-negeri tersebut untuk setia dan mengakui kekuasaannya. Maka penguasa-penguasa tersebut patuh terhadapnya, hanya satu yang menentangnya. Ia adalah Sultan Barsbay penguasa Mamluk pada saat itu, sebab ia merasa belum pernah takluk kepada Timur Lenk.
Baris 79 ⟶ 80:
[[Kategori:Bekas kerajaan]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pembubaran tahun 1526]]
[[Kategori:Bekas negara di Asia Selatan]]
Baris 86 ⟶ 87:
[[Kategori:Sejarah Persia]]
[[Kategori:Sejarah Uzbekistan]]
[[Kategori:Dinasti Timuriyah]]
|