Pemuda Batak Bersatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.122.36.80 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot (🗿 yoww)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 40:
'''Satahi Sapartinaonan''', begitu berkembang pesat, seiring berjalannya waktu. Nama Satahi Sapartinaonan ('''Satu Jiwa Satu Rasa''')<ref>{{Cite web|last=redaksi|date=2021-04-20|title=Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) Sumut : "Satu Rasa Satu Jiwa"|url=https://bratapos.com/2021/04/20/organisasi-pemuda-batak-bersatu-pbb-sumut-satu-rasa-satu-jiwa/|website=Bratapos.com|language=id-ID|access-date=2021-07-13}}</ref> mereka ubah menjadi Paguyuban Pemuda Batak Bersatu yang bakal mereka kembangkan sampai ke lingkup Jabodetabek.<ref>{{Cite web|last=inforajawali|title=Terungkap Mendengar “Yel Yel ” Pemuda Batak Bersatu, Ibunda Satgas Hendriko Silitonga yang Rumahnya Ludes Terbakar, Semakin Semangat {{!}} Info Rajawali|url=https://inforajawali.com/2021/04/16/terungkap-mendengar-yel-yel-pemuda-batak-bersatu-ibunda-satgas-hendriko-silitonga-yang-rumahnya-ludes-terbakar-semakin-semangat/|language=id-ID|access-date=2021-06-09|archive-date=2021-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210609042525/https://inforajawali.com/2021/04/16/terungkap-mendengar-yel-yel-pemuda-batak-bersatu-ibunda-satgas-hendriko-silitonga-yang-rumahnya-ludes-terbakar-semakin-semangat/|dead-url=yes}}</ref>
 
Setelah berganti nama pada tahun 2019, Paguyuban Pemuda Batak Bersatu, kegiatan untuk pertamakalinya langsung viral yaitu menolak dengan menolak wacana Gubernur [[Sumatera Utara]] (Gubsu) yang mau menjadikan Danau Toba menjadi [[Wisata Syariah]]. Para pengurus dan anggota langsung turun gunung ke Medan dan menemui Gubernur SumatraSumatera Utara (Gubsu) Eddy Rahmayadi, menyampaikan pernyataan wacana tersebut.
 
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur SumatraSumatera Utara, [[Edy Rahmayadi]], menjelaskan bahwa dirinya beserta Pemerintah Provinsi SumatraSumatera Utara (Pemprovsu) tidak pernah mengeluarkan wacana tersebut. Itu hanya akal-akalan media saja. Sekali lagi, Paguyuban Pemuda Batak Bersatu (PPBB) serta anak-anak perantau asal Sumut menolak menolak wacana [[Danau Toba]] menjadi Wisata Syariah.
 
Dengan modal semangat dan kepercayaan diri tadi, pengurus Paguyuban Pemuda Batak Bersatu merekomendasikan melebarkan sayap ke lingkup nasional dengan terlebih dahulu mengubah nama Paguyuban Pemuda Batak Bersatu menjadi Pemuda Batak Bersatu (PBB). Pada Oktober 2019, organisasi yang memiliki legalitas dan sah berubah nama menjadi Pemuda Batak Bersatu.