Situs Selogending: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhiyan216 (bicara | kontrib) |
Adhiyan216 (bicara | kontrib) |
||
Baris 15:
Karena Sungai Rawa mempunyai ikatan yang sangat erat dengan Situs Selogending maka yang disebut sebagai Rabut Macan Pethak itu tentu adalah Selogending itu sendiri. Hubungan antara Situs Selogending dan Sumber Rawa juga terabadikan dalam suatu laporan Belanda yang menyebutkan nama tempat bernama Selarawa. Selarawa merupakan gabungan dua kata yaitu Sela dan Rawa yang merujuk pada dua tempat yaitu Selogending dan Sumber Rawa. Dalam laporan Belanda dikatakan bahwa Selarawa adalah sebuah pertapaan yang dipimpin oleh Pandita Amongdharma. Pertapaan ini menyembunyikan mantan penguasa Malang yaitu [[Adipati Malayakusuma]]. Laporan Belanda juga menyebutkan bahwa mata-mata Belanda sempat bertemu dengan Pandita Amongdharma di Gunung Ciri (Banjarsawah). Pada pertemuan itu mata-mata Belanda dilarang oleh Amongdharma untuk menemui Malayakusuma.
==
Watu Tedjo Kusumo adalah salah satu batu keramat yang disucikan di Situs Selogending. Batu ini dinamai Watu Tedjo Kusumo didasarkan pada nama seorang tokoh yang pada masa lampau pernah menjadi penguasa Tengger yaitu Panji Mas Tedjo Kusumo. Panji Mas Tedjo Kusumo adalah putra dari Adipati Malayakusuma.
Ketika Kota Malang jatuh ke tangan VOC, Panji Mas Tedjo Kusumo yang saat itu masih kanak-kanak diselamatkan oleh Pandita Tengger Amongdharma. Panji Mas Tedjo Kusumo kemudian diasuh di Pegunungan Tengger dan menjadi seorang Demang ketika sudah dewasa. Pada tahun 1813, Panji Mas Tedjo Kusumo memberontak terhadap pemerintah kolonial. Karena memberontak, Panji Mas Tedjo Kusumo kemudian dibuang ke Rembang.
Di Rembang, Panji Mas Tedjo Kusumo kemudian menikah dengan anak keturunan keluarga Han Lasem dan menurunkan beberapa keturunan seperti Mas Soemodiwirjo, Mas Sastrodiwirjo dan Mas Prawiriodiwirjo.
== Watu Tedjo Gedang ==
Watu Tedjo Gedang adalah batu keramat yang letaknya berdekatan dengan Watu Tedjo Kusumo. Batu ini diberi nama Tedjo Gedang karena berhubungan erat dengan sosok Hasan Mukmin atau Mbah Reso atau Mas Soemodiwirjo. Diberi nama Tedjo karena merupakan anak dari Tedjo Kusumo. Diberi nama gedang karena berhubungan erat dengan peristiwa pemberontakan Kiai Hasan Mukmin di Gedangan.
== Referensi ==
|