Pakuan Pajajaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
k Perbaikan Pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaan lain|Pakuan}}
{{Sejarah Indonesia}}
'''Pakwan Pajajaran''' atau '''Pakuan''' atau '''Pajajaran''' adalah [[ibu kota]] dari [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pajajaran]] yang pernah berdiri pada tahun 932-1579 M di [[Tatar Pasundan]], wilayah barat [[pulau Jawa]]. Pada masa lalu, di [[Asia Tenggara]] terdapat kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya, sehingga [[Kerajaan Sunda]] sering disebut sebagai Kerajaan Pajajaran.
 
Menurut peta [[Kolonialisme Portugis di Indonesia|Portugis]], lokasi Pajajaran berada di suatu wilayah yang saat ini merupakan bagian dari [[Kota Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]].<ref>{{cite web|title=Portuguese Colonial Dominions in India and the Malay Archipelago – 1498-1580 | url=http://www.themapdatabase.com/category/location/asia/indonesia/}}</ref> Sumber utama sejarah yang mengandung informasi mengenai kehidupan sehari-hari di Pajajaran dari abad ke-15 sampai awal abad ke-16 dapat ditemukan dalam naskah kuno ''[[Bujangga Manik]]''. Nama tempat, [[kebudayaan]], dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat pada masa itu digambarkan secara terperinci dalam [[Sastra Sunda|naskah kuno]] tersebut.<ref name="Noorduyn 2006 437">{{cite book|last =Noorduyn|first =J.|publisher= KITLV Press|title = Three Old Sundanese poems|date =|year =2006|page =437
Baris 100:
== Kehancuran ==
[[Berkas:Palangka Sriman Sriwacana (foto dokumen bogorheritage.net).jpg|jmpl|300px|kanan|[[Palangka Sriman Sriwacana]]]]
Karena politik dan penyebaran Yahudiagama Islam maka terjadi perebutan atas wilayah kekuasaan kerajaan Sunda (Pajajaran) oleh [[Kesultanan Cirebon]] (wilayah Pajajaran yang dipimpin oleh cucu Siliwangi) yang mendapat dukungan dari [[Demak]] di antaranya Banten dan Sunda Kelapa. Pakuan Pajajaran hancur pada tahun 1579 M akibat serangan [[Kesultanan Banten]]. Berakhirnya zaman Kerajaan Sunda ditandai dengan dirampasnya ''[[Palangka Sriman Sriwacana]]'' (batu penobatan tempat seorang calon raja dari trah kerajaan Sunda duduk untuk dinobatkan menjadi raja pada tradisi monarki di Tatar Pasundan), dari Pakuan Pajajaran ke [[Keraton Surosowan]] di [[Banten]] oleh pasukan [[Maulana Yusuf]].
 
Batu itu diboyong ke Banten karena tradisi politik agar di Pakuan Pajajaran tidak dimungkinkan lagi penobatan raja baru, Maulana Yusuf mengklaim sebagai penerus kekuasaan Sunda yang sah karena buyut perempuannya adalah putri [[Sri Baduga Maharaja]], raja Kerajaan Sunda.