Sudarsono Hardjosoekarto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 34:
| image = Kuliah Kebangsaan FISIP UI 29.8.2023 197 (Sudarsono Hardjosoekarto).jpg
| birth_date = {{Birth date and age|1957|10|25}}
| birth_place = [[Tanon, Sragen|Tanon]], [[
| spouse = Evy Adiningrum
| education = [[Institut Pertanian Bogor]] (Ir., 1981)<br>[[University of Tokyo]] (MA & Dr., 1992)<br>[[Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM]] (S.H., 2003)<br>[[Universitas Indonesia]] (Prof., 2015)
}}
[[Guru besar|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Insinyur|Ir.]] '''Sudarsono Hardjosoekarto''', [[Sarjana hukum|S.H.]], [[Magister|M.A.]] ({{lahirmati|[[Tanon, Sragen|Tanon]], [[Kabupaten Sragen|Sragen]]|25|11|1957}}) merupakan guru besar sosiologi dan birokrat dari Indonesia. Sudarsono merupakan dosen sosiologi di Universitas Indonesia dan sempat memegang beberapa jabatan penting di [[Lembaga Administrasi Negara]] dan [[Departemen Dalam Negeri]].
== Riwayat Hidup ==
== Pendidikan dan karier dalam bidang akademik ==▼
Sudarsono lahir di [[Kabupaten Sragen|Sragen]], [[Jawa Tengah]], pada tanggal 25 November 1957.<ref name=":2">{{Cite news|date=1997|title=Akuntabilitas Dalam Manajemen Modern|url=https://books.google.co.id/books?id=5NZRAQAAMAAJ&pg=PA14|work=Mimbar Jatim|page=14}}</ref> Ia menamatkan pendidikan sarjananya dalam bidang pertanian di [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) pada tahun 1981.<ref name=":0">{{Cite journal|last=|first=|date=2023-04-30|title=Biodata Penulis|url=http://dx.doi.org/10.30641/ham.2024.14.1|journal=Jurnal HAM|language=id|volume=14|issue=1|pages=xv|doi=10.30641/ham.2024.14.1|issn=2579-8553}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Sihaloho|first=Markus Junianto|date=18 November 2013|title=Sudarsono Hardjosoekarto Diangkat Jadi Sekjen DPD RI|url=https://www.beritasatu.com/nasional/150666/sudarsono-hardjosoekarto-diangkat-jadi-sekjen-dpd-ri|website=Berita Satu|language=id|access-date=2023-09-02}}</ref> Ia kemudian menyelesaikan pendidikan pascasarjana serta doktoral di [[Universitas Tokyo]] pada tahun 1992<ref name=":0" /><ref name=":1" /> dengan tesis berjudul "Politik Ekonomi dari KUD di Indonesia: Studi tentang Biaya Transaksi dan Perubahan Kelembagaan dengan Model Perbandingan Nokyo Jepang".<ref>{{Cite journal|last=Hardjosoekarto|first=Sudarsono|title=Political economy of Indonesia's KUD : study on transaction costs and institutional change with Japanese Nokyo as a model of comparison|url=https://cir.nii.ac.jp/crid/1110845735070521472|journal=(No Title)|doi=10.11501/3069849}}</ref> Sudarsono juga mengenyam pendidikan ilmu hukum tata negara di [[Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM|Sekolah Tinggi Hukum Militer]] dan lulus pada tahun 2003.<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://www.idfood.co.id/assets/uploads/document/annual-report/Annual_Report_RNI_2017.pdf|title=Laporan Tahunan 2017: PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)|publisher=PT Rajawali Nusantara Indonesia|pages=51|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|title=Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto|url=https://sosiologi.fisip.ui.ac.id/sudarsono-hardjosoekarto/|website=FISIP Departemen Sosiologi|access-date=2 September 2023}}</ref>▼
=== Pendidikan ===
Sudarsono memulai kariernya sebagai dosen sosiologi di [[Universitas Indonesia]] setelah lulus dari IPB. Ia juga mengajar di [[Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri|Sekolah Staf dan Pimpinan Polri]], Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional (Sespanas), dan STIA [[Lembaga Administrasi Negara]] (STIA-LAN). Ia menjabat sebagai Kepala Bidang Pengajaran di Sespanas dan staf ahli di STIA-LAN.<ref name=":2" /> Ia kemudian dipromosikan menjadi Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan bidang kepemimpinan di Sespanas pada tahun 1996 dan menjabat selama empat tahun.<ref>{{Cite book|date=2000|url=https://books.google.co.id/books?id=B8hYAAAAMAAJ|title=Directory of Government of the Republic of Indonesia|publisher=Mitra Info|pages=269|language=id|url-status=live}}</ref><ref name=":1" />▼
▲Sudarsono lahir di [[Kabupaten Sragen|Sragen
▲Sudarsono memulai kariernya sebagai dosen sosiologi di [[Universitas Indonesia]] setelah lulus dari IPB. Ia juga mengajar di [[Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri|Sekolah Staf dan Pimpinan Polri]], Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional (Sespanas), dan STIA [[Lembaga Administrasi Negara]] (STIA-LAN). Ia menjabat sebagai Kepala Bidang Pengajaran di Sespanas dan staf ahli di STIA-LAN.<ref name=":2" /> Ia kemudian dipromosikan menjadi Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan bidang kepemimpinan di Sespanas pada tahun 1996 dan menjabat selama empat tahun.<ref name=":1" /><ref>{{Cite book|date=2000|url=https://books.google.co.id/books?id=B8hYAAAAMAAJ|title=Directory of Government of the Republic of Indonesia|publisher=Mitra Info|pages=269|language=id|url-status=live}}</ref
Setelah bertugas di lingkungan birokrasi, ia kembali mengajar di Universitas Indonesia pada tahun 2008 dan menjadi Ketua Departemen Sosiologi FISIP UI. Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua departemen seiring dengan pengangkatannya sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah.<ref name=":1" />
Baris 50 ⟶ 53:
Pada tanggal 25 Februari 2015, Sudarsono dikukuhkan menjadi guru besar sosiologi Universitas Indonesia. Pidato ilmiahnya yang berjudul "“Produksi Pengetahuan Berbasis Pengalaman untuk Mendukung Kebijakan Pemerintah Berbasis Pengetahuan: Sebuah Reflexivity Aplikasi SSM dan Peran Policy Sociology”, menjelaskan tentang produksi pengetahuan berbasis pengalaman untuk mendukung kebijakan pemerintah berbasis pengetahuan. Ia menekankan pentingnya pengaplikasian Soft System Methodology (SSM) sebagai alat produksi pengetahuan yang berbeda dengan ilmu pengetahuan positivisme. Dalam pidatonya, ia juga mengajak para ilmuwan untuk terlibat dalam proses legislasi di parlemen.<ref>{{Cite web|date=26 Februari 2015|title=Rektor UI Kukuhkan Guru Besar Bidang Keperawatan dan Sosiologi|url=https://www.ui.ac.id/rektor-ui-kukuhkan-guru-besar-bidang-keperawatan-dan-sosiologi/|website=Universitas Indonesia|access-date=2023-09-03}}</ref><ref>{{Cite web|last=|date=25 Februari 2015|title=UI Kukuhkan Dua Guru Besar|url=https://www.beritasatu.com/pendidikan/252105/ui-kukuhkan-dua-guru-besar|website=Berita Satu|language=id|access-date=2023-09-03}}</ref>
=== Karier
Sudarsono memulai kariernya dalam birokrasi sebagai Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (PUOD) pada tahun 2000. Di tengah masa jabatannya, Sudarsono sempat dicalonkan untuk menggantikan [[Soerjadi Soedirdja]] sebagai Menteri Dalam Negeri, namun usulan tersebut gagal.<ref>{{Cite book|date=2001-02|url=https://books.google.co.id/books?id=NeJXAAAAMAAJ&q=sudarsono+dirjen+puod&dq=sudarsono+dirjen+puod&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwijjdOVwquBAxUAO0QIHRkXBwwQ6AF6BAgDEAI|title=Kapital|publisher=Bajomas Nusapermata|language=id}}</ref> Soerjadi Soedirja kemudian digantikan oleh [[Hari Sabarno]]. Hari Sabarno memisahkan portofolio otonomi daerah dengan pemerintahan umum, sehingga jabatan Sudarsono yang semula merupakan Direktur Jenderal PUOD menjadi hanya Direktur Jenderal Otonomi Daerah.<ref name=":1" />
Usai menjabat sebagai direktur jenderal, Sudarsono dipindahkan ke jabatan yang lebih akademis di Departemen Dalam Negeri, yakni sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri. Di tengah masa jabatannya, Sudarsono diangkat menjadi pelaksana tugas Rektor [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]] (IPDN) dalam proses transisi institusi tersebut dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).<ref name=":1" /> Selama menjabat sebagai rektor, Sudarsono mengeluarkan dua orang mahasiswa IPDN akibat kasus perpeloncoan.<ref>{{Cite book|last=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial|first=|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=5RJlAAAAMAAJ&dq=%22oleh+Kabadiklat+Depdagri+%22&focus=searchwithinvolume&q=%22yang+ditandatangani%22|title=Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik|publisher=LP3ES|isbn=978-979-3330-49-5|language=id|url-status=live}}</ref>
Pada tanggal 5 Januari 2005, Sudarsono dilantik menjadi penjabat sementara Gubernur Jambi, menggantikan Zulkifli Nurdin yang mengundurkan diri untuk mencalonkan diri kembali sebagai gubernur.<ref>{{Cite web|title=Kepala Daerah yang Habis Masa Jabatannya Segera Diganti|url=https://news.detik.com/berita/d-267468/kepala-daerah-yang-habis-masa-jabatannya-segera-diganti-|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref> Ia menjabat sebagai gubernur hingga tanggal 3 Agustus 2005. Selama menjabat sebagai gubernur, Sudarsono menandatangani perjanjian kerjasama dengan Menteri Kesehatan terkait dengan peningkatan jumlah dokter spesialis di Jambi.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2005-04-28|title=Empat Gubernur Mengikat Kerja Sama dengan Menkes|url=https://www.liputan6.com/news/read/100364/empat-gubernur-mengikat-kerja-sama-dengan-menkes|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref> Beberapa tahun setelah masa jabatannya berakhir, Sudarsono diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Jambi sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan ''water boom'' senilai 6,5 miliar rupiah.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2006-06-18|title=Lintas Daerah|url=https://www.liputan6.com/news/read/124591/lintas-daerah|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref>
Pada tanggal 12 Mei 2005, Sudarsono dilantik menjadi Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol).<ref>{{Cite news|last=asy|first=|date=12 Mei 2005|title=4 dari 11 Pejabat Eselon I Depdagri Orang Makassar|url=https://news.detik.com/berita/d-359658/4-dari-11-pejabat-eselon-i-depdagri-orang-makassar-|work=DetikNews|archive-url=https://web.archive.org/web/20210204103807/https://news.detik.com/berita/d-359658/4-dari-11-pejabat-eselon-i-depdagri-orang-makassar-|archive-date=4 Februari 2021|access-date=16 September 2023|url-status=live}}</ref> Selama menjabat sebagai Kesbangpol, Sudarsono menghadapi sejumlah masalah kedaerahan di Indonesia, seperti UU Otonomi Khusus Papua yang ditolak pengembaliannya<ref>{{Cite web|title=Depdagri Tolak Tangani Kasus Pengembalian UU Otsus Papua|url=https://news.detik.com/berita/d-422685/depdagri-tolak-tangani-kasus-pengembalian-uu-otsus-papua|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref> dan aksi teror di [[Kabupaten Poso]] yang mendorong Depdagri untuk melakukan pengkajian ulang data kependudukan.<ref>{{Cite web|title=Cegah Teror, Depdagri Kaji Ulang Data Kependudukan di Poso|url=https://news.detik.com/berita/d-476114/cegah-teror-depdagri-kaji-ulang-data-kependudukan-di-poso|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref> Sudarsono digantikan sebagai direktur jenderal pada tanggal 31 Desember 2008 oleh [[Tanribali Lamo]].<ref>{{Cite web|title=Pelantikan Dirjen Kesbangpol|url=https://www.antarafoto.com:443/peristiwa/v1230709407/pelantikan-dirjen-kesbangpol|website=www.antarafoto.com|access-date=2021-04-06}}</ref>
== Referensi ==
Baris 64 ⟶ 67:
{{DEFAULTSORT:Hardjosoekarto, Sudarsono}}
[[Kategori:Tokoh dari Sragen]]▼
[[Kategori:Gubernur Jambi]]▼
▲[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Sosiolog Indonesia]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Bielefeld]]▼
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
▲[[Kategori:Alumni Universitas Bielefeld]]
[[Kategori:Alumni Universitas Tokyo]]
[[Kategori:Alumni Institut Pertanian Bogor]]
[[Kategori:Tokoh Sragen]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Sragen"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Tanon]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Sragen]]
▲[[Kategori:Gubernur Jambi]]
|