Rakut Sitelu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Ardiansyah Abidin) dan mengembalikan revisi 15224395 oleh LaninBot Tag: Pengembalian manual |
k Membatalkan 1 suntingan oleh 125.163.210.17 (bicara) ke revisi terakhir oleh 27christian11 (🗿 yoww) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Rakut Sitelu''' adalah sistem kekerabatan dalam [[suku Karo]].<ref name="Ginting">{{id}}Ginting, Malem Ukur. 2008. ''Adat Karo''.Medan: Sirulo.</ref> Rakut sitelu adalah bagian penting dalam kehidupan orang [[Karo]].<ref name="Ginting"/> Dalam acara-acara adat [[suku Karo]], peran rakut sitelu sangat diperhitungkan.<ref name="Ginting"/> Rakut Sitelu memiliki sistem kekerabatan yang serupa dengan [[Dalihan Na Tolu]] pada masyarakat suku [[Suku Batak Toba|Batak Toba]].
== Tentang Rakut Sitelu ==
Baris 72:
* Anak beru berdasarkan tutur.<ref name="Ginting2"/>
** Anak beru Tua
Anak beru tua adalah pihak penerima perempuan dalam tingkatan nenek-moyang atau tiga generasi.<ref name="Ginting2"/>
Baris 80 ⟶ 79:
* Anak beru berdasarkan kekerabatan
** Anakberu Jabu (Cekoh Baka Tutup dan Cekoh Baka Buka).<ref name="Ginting2"/>
''Cekoh Baka'' artinya orang yang langsung boleh mengambil barang simpanan kalimbubunya.<ref name="Ginting2"/> Cekoh baba dipercaya dan diberi kekuasaan atas barang simpanan kalimbubunya karena dia merupakan anak kandung saudara perempuan ayahnya.<ref name="Ginting2"/>
Baris 119 ⟶ 117:
* ''Tumpak perang'' atau ''lemba-lemba''.<ref name="Bangun">{{id}}Bangun, Tridah. 1986. ''Adat dan Upacara Perkawinan Masyarakat Batak Karo''.Jakarta: Kesaint Blanc.</ref> Tumpak perang adalah ujung tombak.<ref name="Bangun"/> Maksud dari tumpak perang adalah bila kalimbubunya ingin pergi ke satu daerah, maka yang berada di depan sebagai pengaman jalan dan sebagai perisai dari bahaya adalah pihak anak beru.<ref name="Bangun"/> Dalam bahasa lain, anak beru sebagai tim pengaman jalan.<ref name="Bangun"/>
* ''Kuda Dalan'' (Kuda jalan atau kuda beban).<ref name="Bangun"/> Dahulu sebelum ada alat transportasi modern, kuda digunakan sebagai sarana transportasi.<ref name="Bangun"/> Kuda tersebut digunakan pula untuk membawa barang-barang.<ref name="Bangun"/> Selain itu, kuda juga digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu desa ke desa lain.<ref name="Bangun"/> Arti Kuda Dalam dalam istilah ini adalah alat atau kendaraan yang dipakai ke mana saja, termasuk untuk berperang, untuk membawa barang-barang yang diperlukan pihak kalimbubunya, atau untuk menyampaikan berita tentang kalimbubunya.<ref name="Bangun"/>
* ''Piso Entelap'' (pisau tajam).<ref name="Bangun"/> Dalam acara-acara adat, pisau tajam dipergunakan untuk memotong daging atau kayu api.<ref name="Bangun"/> Pisau ini digunakan pula untuk mendirikan tempat berkumpul.<ref name="Bangun"/> Setiap anak beru harus memiliki pisau tajam, agar tangkas dan sempurna mengerjakan pekerjaan yang diberikan kalimbubunya.<ref name="Bangun"/> Dalam adat Karo, pisau dari pihak kalimbubu yang meninggal dunia diserahkan kepada anak berunya (''maneh-maneh'').<ref name="Bangun"/> Tujuan pemberian pisau ini adalah agar pekerjaan kalimbubu terus tetap dilanjutkan oleh penerimanya.<ref name="Bangun"/> Dalam pengertian lain dalam acara-acara adat di dalam keluarga kalimbubu, anak berulah yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas tersebut.<ref name="Bangun"/>
Baris 149 ⟶ 145:
* Sembuyak berdasarkan tutur.<ref name="Bangun"/> Mereka bersaudara karena satu marga.<ref name="Bangun"/>
* Sembuyak berdasarkan kekerabatan.<ref name="Bangun"/> Sembuyak bagian ini terbagi atas:
* Sembuyak Kakek.<ref name="Bangun"/> Sembuyak kaker adalah kakek yang bersaudara kandung.<ref name="Bangun"/>
|