Petahana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 180.249.215.39 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazily
Tag: Pengembalian
(31 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Wiktionary}}
'''Petahana''' ([[bahasaumbent{{Lang-en|'''incumbent'''}}), berasal dari kata "tahana", yang berarti kedudukan, kebesaran, atau kemuliaan,<ref>[{{Cite web |url=http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |title=KBBI daring] |access-date=2012-09-30 |archive-date=2014-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140527102944/http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |dead-url=yes }}</ref> dalam [[politik]], adalah istilah bagi pemegang suatu [[jabatan politik]] yang sedang menjabat. Istilah ini biasanya digunakan dalam kaitannya dengan [[pemilihan umum]], di mana sering terjadi persaingan antara kandidat petahana dan non petahana. Sebagai contoh, pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]] adalah petahana, karena ialah presiden yang sedang menjabat pada saat pemilihan umum untuk pelaksanaan pemilihan presiden berikutnya. Dalam persaingan kursi-terbuka (di mana sang petahana tidak mencalonkan diri), istilah "petahana" terkadang digunakan untuk merujuk kepada kandidat dari partai yang masih memegang jabatan kekuasaan.
 
== Etimologi ==
Kata ini pertama kali diperkenalkan oleh [[Salomo Simanungkalit]] pada tanggal 6 Februari 2009 sebagai padanan kata dalam konteks [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009]]. Menurutnya, alasan kata ini baru dibutuhkan pada waktu itu adalah karena sebelumnya presiden (Soeharto) tidak memiliki penantang, oleh sebab itu tidak ada kebutuhan untuk kata "petahana" dalam konteks pemilihan presiden. Walaupun begitu, Salomo Simanungkalit juga memprediksikan pada artikel yang sama tentang kemungkinan munculnya kata "'''inkamben'''" sebagai transkripsi istilah tersebut dalam bahasa Inggris, sehingga sebelum hal tersebut terjadi, ia berusaha mencari dan mempopulerkan padanannya di dalam bahasa Indonesia, alih-alih mengalihaksarakannya. Sejak saat itu, mayoritas surat kabar menggunakan istilah "petahana" sebagai padanan istilah bahasa Inggris "''incumbent''".
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}wali kota untuk kantor walikota..bukan wali rakyat banjar yg mencari sesuap nasi..punya istri artis tv banjar..yg tdk mempedulikan rakyatnya makan ap tidak..yg penting sudah jd wali kota
 
{{politik-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Istilah politik]]
 
 
{{politik-stub}}