Danau Toba: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Membatalkan 2 suntingan oleh Zakheed Aswal (bicara) ke revisi terakhir oleh Kris Simbolon (🗿 yoww) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(35 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{Infobox lake
| name = Danau Toba
| native_name =
| image = Indonesia - Lake Toba (26224127503).jpg
| image_size = 300
Baris 30:
|temperature_low_C=0
|temperature_high_C=27
|extra=
}}
'''Danau Toba''' ({{lang-bbc|[[Surat Batak]]: {{Btk|ᯖᯀᯬ ᯖᯬᯅ}}
Danau Toba terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung berapi super masif berkekuatan [[Volcanic Explosivity Index|VEI]] 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu<ref>{{cite web|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0601-09=|title=Global Volcanism Program – Toba|publisher=}}</ref><ref name=chesner1991 /><ref>{{cite journal|last=Ninkovich|first=D. |author2=N.J. Shackleton |author3=A.A. Abdel-Monem |author4=J.D. Obradovich |author5=G. Izett|date=7 December 1978|title=K−Ar age of the late Pleistocene eruption of Toba, north Sumatra|url=https://archive.org/details/sim_nature-uk_1978-12-07_276_5688/page/574|journal=Nature|publisher=Nature Publishing Group|issue=5688|pages=574–577 |doi=10.1038/276574a0|volume=276|bibcode=1978Natur.276..574N}}<!--|accessdate=5 March 2010--></ref> yang memicu perubahan iklim global. Metode penanggalan terkini yang berakurat menetapkan letusan tersebut terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu.<ref>Vogel, Gretchen, [http://www.sciencemag.org/news/2018/03/how-ancient-humans-survived-global-volcanic-winter-massive-eruption?et_rid=382659176&et_cid=1903121 How ancient humans survived global ‘volcanic winter’ from massive eruption]'', Science, 12 March 2018</ref> Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di [[Bumi]] dalam 25 juta tahun terakhir. Menurut [[teori bencana Toba]], letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan [[penyusutan populasi]] di Afrika Timur-Tengah dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/2975862.stm|title=When humans faced extinction|publisher=BBC|date=9 June 2003|accessdate=5 January 2007}}</ref>
Baris 48:
[[Berkas:Danau Toba.jpg|jmpl|Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.]]
[[Berkas:Sungai di Bahal Bahal.jpg|jmpl|Sungai di Bahal Bahal bermuara ke Danau Toba.]]
Kompleks [[kaldera]] Toba di
<!-- {{more citations needed}} Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan [[kepunahan]] pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti [[DNA]], letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya [[zaman es]], walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk [[kaldera]] yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh [[magma]] yang belum keluar menyebabkan munculnya [[Pulau Samosir]].
Baris 59:
-->
== Kerusakan lingkungan ==
Pada bulan Mei 2012, Pemkab Samosir menerbitkan surat keputusan (SK) Bupati Samosir No. 89 tanggal 1 Mei 2012 tentang Pemberian [[Izin Lokasi Usaha Perkebunan Hortikultura dan Peternakan]] seluas 800 hektare di [[Hutan Tele]], di desa [[Partungko Naginjang, Harian, Samosir|Partungko Naginjang]] dan [[Hariara Pintu, Harian, Samosir|Hariara Pintu]], [[Harian, Samosir|Kecamatan Harian]], [[Kabupaten Samosir]], [[
Akibat [[pengawahutanan|penebangan hutan]] Tele, lumpur hasil erosi di atas tanah bekas penebangan tersebut telah menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di sekitar Danau Toba.<ref name="Kompas1">'''Konservasi Lingkungan: Aktivis Kembalikan Piagam Penghargaan'''. KOMPAS. Sabtu, 3 Agustus 2013. Hal 12.</ref>
Program penanaman sejuta pohon yang digerakkan pemerintah Provinsi
Menteri Lingkungan Hidup [[Balthasar Kambuaya]] telah melayangkan dua surat rekomendasi agar Bupati Samosir Mangindar Simbolon sebagai pemberi izin usaha dan penanggung jawab agar memberikan sanksi administratif berupa penutupan aktivitas usaha.<ref name="Kompas2"/> Setelah surat pertama tidak digubris, Bupati Samosir menjawab surat kedua dengan menyatakan bahwa perusahaan tidak melanggar sehingga tidak layak ditutup.<ref name="Kompas2"/><ref name=MetroTV>[http://www.youtube.com/watch?v=U9oIZc74UUg Metro TV: Pengakuan Mangindar Simbolon]</ref> Karena Bupati tidak melaksanakan rekomendasi, Kementerian Lingkungan Hidup pun memberlakukan [[Pengambil Alihan Wewenang (Lingkungan Hidup)|Pengambil Alihan Wewenang]] (''Second Line Enforcement'') dan menutup sementara aktivitas PT GDS.<ref name="Kompas2"/> Setelah Kementerian Lingkungan Hidup turun langsung ke lokasi berdasarkan temuan bahwa keputusan tidak digubris,<ref name=Kompas3>[http://regional.kompas.com/read/2013/06/02/18334022/Hutan.Tele.Terus.Ditebangi.Bupati.Samosir.Tak.Dianggap Kompas: Hutan Tele Terus Ditebangi, Bupati Samosir Tak Dianggap]</ref><ref name="SIB">{{Cite web |url=http://hariansib.co/mobile/?open=content&id=7378 |title=Sinar Indonesia Baru: Pemkab Samosir Surati PT GDS Agar Taati SK |access-date=2014-04-13 |archive-date=2014-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140414053557/http://hariansib.co/mobile/?open=content&id=7378 |dead-url=yes }}</ref> lalu Pemkab menyurati PT GDS untuk menaati surat keputusan. PT GDS pun menghentikan semua kegiatan operasional dan menarik alat-alat berat di kawasan tersebut berdasarkan pengakuan Direktur GDS Jonni Sitohang.<ref name="mongabay"/>
Baris 77:
[[Flora]] di danau ini meliputi berbagai jenis [[fitoplankton]], [[makrofita]] kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam, sedangkan daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis [[hutan pinus tropis Sumatra]] di daerah pegunungan yang lebih tinggi.<ref name=ILEC>{{cite web|url=http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-10.html|title=Danau Toba (Lake Toba)|publisher=International Lake Environment Committee|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090303224151/http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-10.html|archivedate=3 March 2009|df=}}</ref>
[[Fauna]] di danau ini meliputi beberapa spesies [[zooplankton]] dan hewan [[bentos]]. Karena danau ini [[oligotrof]] (tidak kaya nutrien), ikan aslinya tergolong langka. Hanya ada dua ikan [[endemisme|endemik]] di danau ini, yaitu ''[[Rasbora tobana]]'' (bisa disebut hampir endemik karena juga ditemukan di sungai-sungai yang bermuara di danau ini)<ref>{{cite journal |doi=10.1643/CI-09-155 |title=Four New Species of the Rasbora trifasciata-Group (Teleostei: Cyprinidae) from Northwestern Sumatra, Indonesia |journal=Copeia |volume=2010 |issue=4 |pages=644–70 |year=2010 |last1=Lumbantobing |first1=Daniel N }}</ref> dan ''[[Semah|Neolissochilus thienemanni]]'', biasa disebut ikan Batak.<ref name=Saragih>{{cite journal |doi=10.1046/j.1440-1770.2001.00155.x |title=Lake Toba: Need for an integrated management system |journal=Lakes and Reservoirs: Research and Management |volume=6 |issue=3 |pages=247–51 |year=2001 |last1=Saragih |first1=Bungaran |last2=Sunito |first2=Satyawan }}</ref> Spesies yang disebutkan terakhir itu terancam oleh deforestasi (penyebab [[siltasi]]), polusi, perubahan ketinggian air, dan spesies ikan baru yang [[spesies pendatang|didatangkan]] ke danau ini.<ref name=Saragih/> Spesies ikan asli lainnya adalah ''[[Kepala timah|Aplocheilus panchax]]'', ''[[Nemacheilus pfeifferae]]'', ''[[Homaloptera gymnogaster]]'', ''[[Channa gachua]]'', ''[[Ikan gabus|Channa striata]]'', ''[[Clarias batrachus]]'', ''[[Barbonymus gonionotus]]'', ''[[Barbonymus schwanenfeldii]]'', ''[[Danio albolineatus]]'', ''[[Osteochilus vittatus]]'', ''[[Puntius binotatus]]'', ''[[Rasbora jacobsoni]]'', ''[[Tor tambra]]'', ''[[Betta imbelis|Betta imbellis]]'', ''[[Betta taeniata]]'', dan ''[[Monopterus albus]]''.<ref name=fishbase>[[FishBase]] (2012). ''[http://fishbase.org/trophiceco/FishEcoList.php?ve_code=547 Species in Toba.]'' Accessed 25 January 2012</ref> Spesies ikan pendatang meliputi ''[[Anabas testudineus]]'', ''[[Oreochromis mossambicus]]'', ''[[Oreochromis niloticus]]'', ''[[Ctenopharyngodon idella]]'', ''[[Cyprinus carpio]]'', ''[[Gurami|Osphronemus goramy]]'', ''[[Trichogaster pectoralis]]'', ''[[Sepat siam|Trichopodus trichopterus]]'', ''[[Sepat rawa|Poecilia reticulata]]'', dan ''[[Xiphophorus hellerii]]''.<ref name=fishbase/><ref>{{Cite web|last=Tsania|date=2022-10-07|title=9 Ikan yang Ada di Danau Toba, dari Endemik Sampai yang Pendatang|url=http://nakamaaquatics.id/9-ikan-yang-ada-di-danau-toba-dari-endemik-sampai-yang-pendatang/|website=Nakama Aquatics|language=en-US|access-date=2024-01-21}}</ref>
{{wide image|Lake Toba banner.jpg|1000px|Pemandangan panorama Danau Toba.|kiri}}
== Lihat pula ==
* [[Danau Tōya]]
* [[Teori bencana Toba]]
Baris 106 ⟶ 107:
== Referensi ==
{{
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. ''Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma''.{{br}}Science #305, [[13 Agustus]] [[2004]], hlm. 991-994.
* Dedi Riskomar., ''Letusan Gunung Toba Terdahsyat di Dunia'', Harian Umum Pikiran Rakyat, 1 April 2010, hlm. 30.
{{Refend}}
== Pranala luar ==
{{Commons category|Lake Toba}}
{{wikivoyage|Lake Toba}}
Baris 125 ⟶ 121:
{{Suku Batak Toba}}
{{Danau di Indonesia}}
{{authority control}}
[[Kategori:Danau Toba| ]]
[[Kategori:Danau di
[[Kategori:Kaldera di Indonesia]]
[[Kategori:Danau kawah vulkanik]]
[[Kategori:Danau di Indonesia|Toba]]
[[Kategori:Tempat wisata di Sumatra Utara]]▼
[[Kategori:DAS Asahan Toba]]
{{DEFAULTSORT:Toba}}
|