Jamu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(43 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|Jamur}}
{{Cleanup rewrite|date=November 2019}}
{{Infobox food
{{Tanpa referensi|date=November 2019}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Jonge vrouw die terugkomt van de markt met koopwaar op de rug TMnr 10005196.jpg|jmpl|Penjual jamu gendong dari [[Kabupaten Sukoharjo]], eks-[[Keresidenan Surakarta]].|260x260px]]
| name = Jamu
| name_lang = jv
| name_italics = yes
| image = Jamu dan bahan-bahannya.jpg
| image_size = 250px
| caption =
| alternate_name = {{plainlist|
* {{lang|jvd|djamoe}} {{in lang|jvd}}
* {{lang|osi|jyamu}} {{in lang|osi}}
* {{lang|mad|jâmo}} {{in lang|mad}}
* {{lang|kkv|jemo}} {{in lang|kkv}}
* {{lang|id|ramu}} {{in lang|id}}
* {{lang|su|ᮏᮙᮥ|jamu}} {{in lang|su}}
* {{lang|ban|ᬚᬫᬸ|jamu}} {{in lang|ban}}
* {{lang|bug|ᨍᨆᨘ|jamu'}} {{in lang|bug}} }}
| type = Obat tradisional
| country = [[Jawa]] (asal mula), [[Indonesia]]
| region = Jawa bagian [[Jawa Tengah|Tengah]]–[[Yogyakarta|Selatan]]<ref name="VG"/>
| creator = [[Etnis Jawa]] (inventor)<ref name="VG"/>
| year =
| served = Suhu ruangan, panas, dan dingin
| main_ingredient =
| minor_ingredient =
| variations =
| serving_size = 100 ml
| other =
| no_recipes = false
}}
 
'''Jamu''' ({{lang-jv|ꦗꦩꦸ}}; {{lang-su|ᮏᮙᮥ}}; {{lang-ban|ᬚᬫᬸ}}; {{lang-mad|jâmo}}) adalah suatu ragam pengobatan tradisional di pulau [[Jawa]] (dan juga termasuk [[Bali]] dan [[Madura]]), yang aslinya dan secara budaya berakar dari herbologi Jawa.<ref name="VG">{{cite web |title=How Generations of Indonesian Women Are Preserving an Ancient Juicing Tradition |language=en |url=https://www.vogue.com/article/how-generations-of-indonesian-women-are-preserving-an-ancient-juicing-tradition |publisher=[[Vogue]] |year=2023}}</ref> Secara tradisional, Jamu digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak atau sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit.<ref name="VG"/> Berbagai macam rempah direbus dan dicampur untuk khasiat pengobatan, terutama dari bahan herbal yang terbuat dari sumber daya alam (baik nabati maupun hewani); seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah,<ref name="JPJoko">{{cite news|title=Jokowi lauds jamu|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|date= 25 May 2015 |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/05/25/jokowi-lauds-jamu.html |access-date=4 November 2015}}</ref> [[madu]], ''royal jelly'', susu dan telur ayam kampung.<ref name="VG"/>
'''Jamu''' adalah sebutan untuk obat tradisional dari [[Indonesia]]. Belakangan populer dengan sebutan [[herba]] atau [[herbal]].
 
{{Infobox intangible heritage
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari [[tumbuhan]] seperti [[rimpang]] (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan [[buah]]. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti [[empedu]] [[kambing]], empedu [[ular]], atau tangkur [[buaya]]. Seringkali kuning [[telur ayam]] kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.
| Image = [[File:Traditional herbal medicine of Jamu.jpg|thumb|300px]]
| Caption = Jamu, budaya kesehatan asli Indonesia
| ICH = Jamu
| State Party = Indonesia
| Type =
| Domains =
| ID = 01972
| Region = APA
| Year = 2023
| Session =
| List = Representatif
| Link = https://ich.unesco.org/en/RL/jamu-wellness-culture-01972
| Below = [[File:Unesco Cultural Heritage logo.svg|150px]]
| Note =
}}
 
Sejak tahun [[2018]], budaya kesehatan Jamu yang dipraktikkan di seluruh Indonesia secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia.<ref name="JJT">{{cite web |url= https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8749 |title=Jamu Jawa Tengah |language=id |trans-title= Jamu of Central Java |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8946 |title=Jamu Cabe Puyang |language=id |trans-title= Javan pepper Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8947 |title=Jamu Uyup-uyup / Gepyokan |language=id |trans-title= The Uyup-uyup Jamu / Gepyokan |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8948 |title=Jamu Beras Kencur |language=id |trans-title= Javan aromatic ginger Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8949 |title=Jamu Kunyit Asam |language=id, jv |trans-title= Javanese sugar-sweetened Turmeric Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8950 |title=Jamu Pahitan |language=id |trans-title= Bittery Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=11262 |title=Jamu Cekok |language=id |trans-title= Jamu for the babies |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref>
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah [[madu]] sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan [[anggur]]. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
 
Pada tahun [[2023]], Jamu juga resmi diakui oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (''UNESCO'') sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia.<ref>{{Cite web |title=Jamu wellness culture|url=https://ich.unesco.org/en/lists |access-date=2023-12-06 |website=ich.unesco.org |language=en}}</ref>
[[Kabupaten Sukoharjo]]<ref>{{Cite web |url=http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-19 |archive-date=2014-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140203081228/http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |dead-url=yes }}</ref> merupakan sentra penjualan jamu tradisional yang cukup dikenal di [[Indonesia]]. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk dalam Provinsi [[Jawa Tengah]].
 
==Nomenklatur==
Dari banyaknya pedagang jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo, maka didirikanlah patung identitas Sukoharjo yaitu patung Jamu Gendong yang ada di Bulakrejo. Biasa disebut patung Jamu Gendong karena patungnya menggambarkan seorang petani dan seorang penjual jamu gendong. Daerah Sukoharjo, khususnya kecamatan [[Nguter, Sukoharjo|Nguter]], memang terkenal sebagai daerah asal penjual jamu gendong di berbagai kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Semarang]], [[Surabaya]].
‘'''{{lang|jv|Jamu}}'''’ merupakan suatu [[Lakuran (linguistik)|kata lakuran]], yang secara [[etimologi]] berasal dari gabungan dua kata [[bahasa Jawa kuno]] yakni ‘''{{lang|jv|'''ja'''wa}}''’ ({{script|Java|ꦗꦮ}}, {{lit|pulau [[Jawa]] atau etnis [[etnis Jawa|Jawa]]}}) + ‘''{{lang|jv|ngra'''mu'''}}''’ ({{script|Java|ꦔꦿꦩꦸ}}, {{lit|untuk mencampur atau meracik (bahan-bahan)}}), yang mana kemudian secara kasar dapat diterjemahkan sebagai "ramuan Jawa" atau "formula Jawa".<ref>Njonja E. van Gent-Detelle. ''Boekoe Obat-Obat Voor [Sic] Orang Toewa Dan Anak-Anak [Medicine Boek for Adults and Children]'', (Djocjacarta: Buning, 1875); Njonja van Blokland, ''Doekoen Djawa: Oetawa Kitab Dari Roepa-Roepa Obat Njang Terpake Di Tanah Djawa [Javanese Dukuns: or Book with Various Kinds of Medicine in Use on Java]'' (Batavia Albrecht & Co., 1899).</ref>
 
Teori lain juga mengemukakan bahwa kata ‘{{lang|jv|jamu}}’ sebenarnya didasarkan pada kata ‘''{{lang|jv|jampi}}''’ ({{script|Java|ꦗꦩ꧀ꦥꦶ}}, {{lit|rapalan mantra}}), awalnya digunakan oleh {{lang|jv|[[dukun]]}} ({{lit|ahli spiritual Jawa}}) sebagai salah satu sarana spiritual untuk praktik [[ilmu hitam]].<ref>{{cite journal |last1=Lim |first1=Michael Anthonius |last2=Pranata |first2=Raymond |date=2020 |title=The insidious threat of Jamu and unregulated traditional medicines in the COVID-19 era |journal=Faculty of Medicine, Pelita Harapan University|volume=14 |issue= 5|pages= 895–896|doi=10.1016/j.dsx.2020.06.022 |pmid=32563942 |pmc=7291970 }}</ref><ref>{{Cite web|title=Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917 (Bagian 5: Pa–Ma)|url=https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/kamus-dan-leksikon/3238-dictionnaire-javanais-francais-labbe-p-favre-1870-917-bagian-5-pa-ma|website=Sastra Jawa|language=jv|access-date=2024-02-01}}</ref> Istilah ‘''jampi''’ ini secara khusus dapat ditemukan pada banyak naskah Jawa kuno, seperti pada naskah [[Gatotkacasraya]] yang ditulis oleh Mpu Panuluh dari [[Kerajaan Kediri]] pada masa Raja [[Jayabaya]].<ref>Jamu Gendong, Warisan Leluhur yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Silam[http://ditsmp.kemdikbud.go.id/jamu-gendong-warisan-leluhur-yang-sudah-ada-sejak-ratusan-tahun-silam/]</ref>
Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti [[Jamu Air Mancur]], [[Nyonya Meneer]] atau [[Djamu Djago]], dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan ''sachet''. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.
 
Jauh sebelum itu, masyarakat Jawa juga terdokumentasi telah meracik dan mengonsumsi jamu sejak sekitar tahun [[722]] Masehi. Pada situs Arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng [[Gunung Sindoro]] ([[Jawa Tengah]]) secara spesifik di temukan artefak berupa ''cobek'' dan ''ulekan''. Bukti lain seperti proses pembuatan jamu juga banyak ditemukan di beberapa candi, seperti di [[Candi Prambanan|Prambanan]], [[Candi Brambang|Brambang]], [[Candi Borobudur|Borobudur]], [[Candi Penataran|Panataran]], [[Candi Sukuh|Sukuh]], [[Candi Tegowangi|Tegowangi]] dan juga terdokumentasi dalam prasasti [[Prasasti Madhawapura|Madhawapura]] yang merupakan peninggalan kemaharajaan [[Majapahit]] yang menyebutkan mengenai profesi khusus peracik jamu yang dikenali sebagai ''Acaraki''.<ref>Jamu, Minuman Tradisional Penuh Sejarah[https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/jamu-minuman-tradisional-penuh-sejarah#:~:text=Jamu%2C%20diduga%20berasal%20dari%20Kerajaan,jamu%20yang%20disebut%20'Acaraki'.]</ref><ref>Sejarah jamu di Indonesia[https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/sejarah-jamu-di-indonesia-sumber-elektronis/14084]</ref>
 
== Penjualan jamu gendong ==
Baris 18 ⟶ 64:
Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti dari tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk jamu dan minuman jamu.Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan tubuh.
 
Sebenarnya, daerah asal jamu tradisional tidak diketahui. TetapiAkan tetapi, banyak peracik dan penjual jamu tradisional yang berasal dari desa Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bahkan di desa Bulakrejo, [[Kabupaten Sukoharjo]], berdirididirikan "Patung Jamu dan Petani" sebagai ikon Kabupaten Sukoharjo.
 
Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut tergantungbergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati sertadan pesanan yang diminta oleh pelanggan. SetiapOleh karena ini, setiap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan pendataan{{fact}}, diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang biasa dijual ada delapan, yaitu [[beras]] kencur, [[cabe]] puyang, kudu [[laos]], kunci suruh, uyup-uyup/gepyokan, [[kunir]] [[asam]], pahitan, dan [[sinom]]. Terkadang penjual jamu gendong juga menyediakan [[jamu bubuk]] atau [[pil]] dan [[kapsul]] hasil produksi industri jamu.
 
JikaUntuk jamumemberikan yangrasa dibuat menggunakan pemanismanis, pembuat jamu akan menggunakan gula jawa, gula pasir, atau gula batu (bentuk kristal besar menyerupai bongkahan batu). Penggunaan gula asli ini merupakan keharusan bagi penjual jamu dengan alasan kesehatan. Jamu yang menggunakan pemanis buatan artinyaberarti menyalahi aturan dan menyimpang dari tujuan pembuatan jamu, yaitu untuk menyehatkan dan menjaga kesehatan badan.
 
Jamu bubuk kemasan atau bubuk jamu yang dibuat gumpalan adonandigumpalkan diminum dengan cara diseduh air panas atau dengan jamu lain oleh penjual jamu gendong. PenyeduhanApabila denganpembeli meminta bahan jamu laintambahan, penyeduhannya tidak dilakukan sembarangan. Jamu batuk tepat bila dicampur dengan jamu beras kencur. Jamu pegal linu lebih tepat dicampur dengan kudu laos, [[madu]], atau [[telur|kuning telur.]] Sedangkan jamu sinom atau kunir asam dicampur dengan [[jeruk nipis]] sebagai penyegar rasa.
 
PenjualanPenjual jamu gendong jika akan minum jamu kadangbiasanya bertanya terlebih dahulu kepada calon pembeli tentang obat-obatan atau makanan tertentu sebelum meracik jamu. Hal ini disebabkanuntuk mencegah timbulnya reaksi yang mungkin timbul antara jamu dengan zat dalam obat atau makanan, seperti minuman bersoda atau obat [[doping]]. Jika hal ini dilanggar bisa menimbulkanmengakibatkan [[keracunan]] bahkan bisa menimbulkan kematian bagi pelakupeminum jamu. Sebaiknya jika minum sudah obat tidak minum jamu, demikian juga sebaliknya.
<!--Dari data yang diperoleh, ternyata Hampirhampir semua penjual jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini meskipun jumlah yang dibawa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Masing-masing jenis jamu disajikan untuk diminum tunggal atau dicampur satu jenis jamu dengan jenis yang lain{{fact}}. Beberapa di antara responden, selain menyediakan [[jamu gendong]] juga menyediakan [[jamu serbuk]] atau [[pil]] hasil produksi industri jamu. -->
 
== Jenis jamu, khasiat, bahan baku, dan cara pengolahan ==
Baris 39 ⟶ 85:
 
=== Jamu beras kencur ===
[[Berkas:Jamu Beras Kencur (Keras).jpg|kiri|jmpl|Jamu Beras Kencur]]
Jamu Beras Kencur adalah salah satu jenis jamu tradisional yang populer di Indonesia. Beras kencur adalah istilah yang merujuk pada campuran bahan-bahan alami, terutama beras dan kencur (sejenis umbi-umbian), yang digunakan sebagai bahan dasar dalam jamu ini. Jamu [[beras]] [[kencur]] berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai [[tonikom]] atau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan [[linu]] yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan [[Batuk|batuk]] dan merupakan seduhan yang tepat untuk jamu batuk.
 
'''Bahan baku'''
Baris 47 ⟶ 94:
'''Cara pengolahan'''
 
Pada umumnya tidak jauh berbeda, mula-mula beras disangan (disangrai), selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan [[komposisi]] [[racikan]] ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, ditungkandituangkan air mendidih untuk mengambil sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.
 
=== Jamu Cabe Puyang ===
Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di [[pinggang]]. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau [[demam]]. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan berkasiatberkhasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah atau [[anemia]].
 
'''Bahan baku'''
Baris 61 ⟶ 108:
 
=== Jamu Kudu Laos ===
Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan [[tekanan darah]]. Banyak juga wanita yang mengatakan untuk melancarkan [[peredaran darah]], menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman dan menambah nafsu makan. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk melancarkan [[haid]] yang tidak teratur<ref>https://thiqla.id/wanita-muslimah-sholehah/haid/jamu-pelancar/ Penjelasan Mengenai Jamu Pelancar Haid</ref>, dan menyegarkan badan.{{cn}}
 
'''Bahan baku'''
 
Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, [[Gula aren|gula jawa]] bisa juga ditambah gula pasir.
 
'''Cara pengolahan'''
Baris 80 ⟶ 127:
'''Cara pengolahan'''
 
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.<ref>{{Cite web|last=|date=2022-12-27|title=Cara Membuat Jamu Kunyit Asam|url=https://www.herbalismeid.com/resep/cara-membuat-jamu-kunyit-asam/|website=HerbalismeID|language=id|access-date=2023-01-01}}</ref>
 
=== Jamu Sinom ===
Baris 87 ⟶ 134:
=== Jamu Pahitan ===
{{Main|Pahitan}}
Jamu [[pahitan]] dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk [[gatal|gatal-gatal]] dan [[kencing manis]]. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan [[kolesterol]], perut kembung/sebah, [[jerawat]], [[pegal]], mengatasi pegal di saat haid dan [[pusing]].
 
==== Bahan baku ====
Baris 109 ⟶ 156:
 
'''Bahan baku dan cara pengolahan'''
Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari [[kencur]], [[jahe]], bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis), ditambah bahan-bahan lain, ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.
 
<!--ini disembunyikan dulu karena dari hasil penelitian tunggal/asli
Baris 129 ⟶ 176:
 
Hasil penelitian menunjukkan tidak banyak perbedaan pengetahuan pada pembuat jamu tentang manfaat dari setiap jenis jamu. Hal ini menunjukkan keseragaman pengetahuan yang diperoleh dari sumber yang berasal dari daerah yang sama, ditambah lagi rata-rata mereka hanya mendapat pengetahuan secara lisan tanpa berusaha untuk menambah pengetahuan dari sumber lain.
'''-->== Riset dan Pengembangan Jamu di Indonesia''' ==
-->
[[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|Kementerian Kesehatan]] melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradional (Babe Litbang TOOT); yang merupakan satu pusat riset dan pengembangan di bawah Badan Litbangkes, menyediakan saintifikasi jamu dan riset produk olahan jamu.
'''Riset dan Pengembangan Jamu di Indonesia'''
 
Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradional (Babe Litbang TOOT); yang merupakan satu pusat riset dan pengembangan di bawah Badan Litbangkes, menyediakan saintifikasi jamu dan riset produk olahan jamu.
 
Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Tropical Biopharmaca Research Center (Trop-BRC)) di [[Institut Pertanian Bogor]] juga aktif dalam riset mengenai jamu.<ref>{{Cite web|title=Jurnal Jamu Indonesia|url=http://jamu.journal.ipb.ac.id/index.php/JJI|website=jamu.journal.ipb.ac.id|access-date=2023-01-01}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 142 ⟶ 187:
{{commonscat}}
* [http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54115/jurnsl%20gizi.pdf?sequence=1/ Efek Jamu Bersalin Galohgor Terhadap Involusi Uterus dan Gambaran Darah Tikus (Rattus sp.)]
*[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Jamu/ Jamu]
*[https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2062/7-jamu-herbal-yang-wajib-kamu-tahu/ 7 Jamu Herbal yang Wajib Kamu Tahu]
 
[[Kategori:Kesehatan di Indonesia]]
[[Kategori:Pengobatan alternatif Indonesia]]
[[Kategori:Pengobatan alternatif]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Pengobatan alternatiftradisional]]