Indoritel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox_Company
| company_namename = PT Indoritel Makmur Internasional Tbk
| former_name = PT Dyviacom Intrabumi Tbk (1995-2013)
| company_logo = Indoritel.png
| trading_namelogo = Indoritel.png
| logo_size =
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| image =
| traded_as = {{BEI|DNET}}
| company_sloganimage_size =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as = {{BEIIDX|DNET}}
| industry = [[Investasi]]
| foundation = [[{{Start date and age|df=yes|1995]]|11|16}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Haliman Kustedjo]] ([[CEO|Presiden Direktur]])
| key_people = [[Haliman Kustedjo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/profile/board-of-directors/|title=Dewan Direksi|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref>([[Direktur Utama]])<br/>[[Djisman Simandjuntak]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/profile/board-of-commissioners/|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| products = [[Telekomunikasi]] {{br}} [[Ritel]] {{br}} [[Restoran]]
| brands = {{hlist|[[FiberStar]]|[[Ogahrugi]]|}}
| revenue = Rp 56 miliar (2017), Rp 129 miliar (2018) {{increase}}
| products = {{hlist|[[Serat optik]]|[[Voucher]] diskon}}
| net_income = Rp 208 miliar (2017), Rp 289 miliar (2018) {{increase}}
| services =
| num_employees = 24 orang (2018)
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 488,887 miliar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| owner = [[Salim Group]]
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 465,685 miliar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/uploads/AR2020_Indoritel_Small_29062021.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref>
| homepage = [http://www.indoritel.co.id www.indoritel.co.id]|
| owner = [[Hannawell Group]] Ltd. (39,35%)<br/>[[Anthoni Salim]] (25,30%)<br/>PT [[Megah Eraraharja]] (20,13%)<br/>[[Publik]] (15,22%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 17,223 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 10,136 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 395 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Indoritel Persada Nusantara]] (99,99%)<br/>PT [[Mega Akses Persada]] (68,30%)
| slogan =
| homepage = [http{{URL|https://www.indoritel.co.id www.indoritel.co.id]|}}
}}
 
'''PT Indoritel Makmur Internasional Tbk''' atauadalah yang dikenal sebagai '''Indoritel''' merupakansebuah [[perusahaan publik]] yang bergerakberinvestasi dalamdi bidang [[investasi]] [[ritel]] dan [[telekomunikasi]]. Perusahaan yang bermarkasberkantor pusat di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan pada tahun [[1995]].
 
== Sejarah ==
Sebelumnya, perusahaan bernama '''Dyviacom Intrabumi''', penyedia jasa internet atau ISP. Perusahaan melebarkan jejaring bisnisnya pada [[1998]] dengan membuat divisi baru yang disebut '''Dyviacom IT Solution''' yang merupakan usaha pengembangan perangkat, pembuatan jaringan, instalasi komputer dan perangkat penunjang, sistem informasi dan pengamanan jaringan, serta penyedia domain, web design dan pemrograman.
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 16 November 1995 dengan nama "PT Dyviacom Intrabumi". Pada bulan September 1996, perusahaan ini mulai beroperasi sebagai [[Internet Service Provider]] (ISP) di Indonesia dengan [[merek dagang]] DNET. Pada tahun [[1998]], perusahaan ini membentuk divisi baru yang diberi nama "Dyviacom IT Solution" untuk menyediakan jasa pengembangan perangkat, pembuatan jaringan, instalasi komputer dan perangkat penunjang, sistem informasi dan pengamanan jaringan, serta penyedia domain, perancangan web, dan pemrograman. Pada tanggal 21 November 2000, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]]. Pada tahun [[2005]], perusahaan ini fokus menyediakan layanan infrastruktur jaringan, seperti [[VPN]] dan infrastruktur berbasis [[Internet Protocol]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini diambil alih oleh PT [[Philadel Terra Lestari]] milik [[Pieter Tanuri]] yang berbisnis di bidang teknologi informasi. Pada tahun 2013, [[Salim Group]] menanamkan modalnya pada perusahaan ini, dan modal tersebut pun digunakan untuk berinvestasi pada [[Indomaret]], [[KFC Indonesia]], dan [[Sari Roti]]. Perusahaan ini kemudian mengubah namanya menjadi seperti sekarang, untuk menegaskan perubahan fokus bisnisnya. Pada tahun 2014, Dyviacom IT Solution mengakuisisi NexSoft, sebuah perangkat lunak manajemen distribusi. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan PT [[Indoritel Persada Nusantara]] untuk berinvestasi pada PT [[Mega Akses Persada]] yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur komunikasi. Pada tahun 2016, perusahaan ini men[[divestasi]] NexSoft ke PT [[Paramadaksa Teknologi Nusantara]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.indoritel.co.id/profile/history/|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Indoritel Makmur Internasional Tbk|language=id|access-date=23 Februari 2022}}</ref>
 
Selanjutnya, pada tahun [[2005]] perusahaan fokus pada pelayanan infrastruktur jaringan, seperti [[VPN]] dan infrastruktur berbasis [[IP]] dan pada [[2007]] perusahaan diakuisisi oleh [[Philadel Terra Lestari]] milik [[Pieter Tanuri]].
 
Perusahaan kemudian meluncurkan [[Ogahrugi.com]] dan [[Waytodeal.com]] pada [[2009]].
 
Tahun [[2013]], [[Salim Group]] masuk ke perusahaan dengan mekanisme [[Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu|rights issue]] dengan dana yang diraup sejumlah Rp 7 triliun, untuk kemudian masuk ke 3 perusahaan ritel, yaitu [[KFC Indonesia|KFC]], [[Sari Roti]] dan [[Indomaret]]. Kemudian, nama perusahaan berubah pada saat bersamaan.
 
Pada [[2014]] perusahaan sempat masuk ke bisnis software [[NexSoft]], sebelum akhirnya dijual di [[2016]].
 
Perusahaan, melalui '''[[Indoritel Persada Nusantara]]''' melakukan akuisisi terhadap '''[[Mega Akses Persada]]''' atau [[FiberStar]], perusahaan penggelar jaringan [[fiber optik]] pada [[2015]].
 
Perusahaan tercatat di [[Bursa Efek Indonesia]] pada tahun [[2000]].
 
== Manajemen ==
Baris 49 ⟶ 51:
 
== Bisnis dan Entitas Asosiasi ==
* [[Ogahrugi.com]]
* [[FiberStar]]
* [[Indomaret]]
* [[Fast Food Indonesia]]
* [[Indomaret]]
* Indogrosir
* [[Sari Roti]]
* [[Super Indo]] (usaha patungan dengan [[Ahold Delhaize]])
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|www.indoritel.co.id}}
 
{{Salim GroupIndoritel}}
 
[[Kategori:Salim Group]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]
 
 
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}