Media di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Taylorbot (bicara | kontrib)
perbaikan panggilan -- templat salah: "Cat main" -> "Main" | t=237 su=13 in=15 at=13 -- only 42 edits left of totally 56 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Merge from|Media massa di Indonesia|discuss=Talk:Media di Indonesia#Diusulkan digabung dengan Media massa di Indonesia into Media di Indonesia|date=November 2023}}
{{Butuh penyuntingan lanjutan|$N=Copy edit|date=Juni 2024}}
{{bukan|Media Indonesia}}
{{Budaya Indonesia}}
'''Media di Indonesia''' merupakan istilah umum yang merujuk kepada beragam alat yang lazim digunakan di Indonesia, baik untuk berkomunikasi ataupun menyebarkan informasi kepada masyarakat. Di [[Indonesia]], terdapat beragam jenis [[media]] yang sering digunakan untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi, di antaranya adalah [[televisi]], [[radio]], [[surat kabar]] atau [[koran]], [[majalah]], [[internet]] [[website]], dan sebagainya. Masing-masing [[media komunikasi]] memiliki karakteristik berbeda-beda. Pada dasarnya, beragam media komunikasi yang ada di Indonesia dikelompokan menjadi 2 kategori besar, yaitu [[media konvensional]] dan [[media baru]] (''new media'').
Baris 37 ⟶ 39:
 
== Sejarah media ==
{{Ambox
| name = Kembangkan bagian
| type = content
| small = left
| image = [[Berkas:Wiki letter w cropped.svg|{{#ifeq:|no|44px|20px}}|alt=[icon]]]
| issue = Bagian ini memerlukan '''pengembangan'''{{#if:referensi lebih banyak
|  dengan referensi lebih banyak}}{{#ifeq:|no||.}} Anda dapat membantu dengan [{{fullurl:{{FULLPAGENAME}}|action=edit&section=}} '''mengembangkannya'''].
| talk =
| all = Semua artikel perlu dikembangkan
| cat =
| date =
}}
[[Kategori:Artikel yang perlu dikembangkan {{#time: F | {{REVISIONTIMESTAMP}} }} {{#time: Y | {{REVISIONTIMESTAMP}} }}|{{PAGENAME}}]]
 
Pada masa pemerintahan [[orde baru]], [[media]] di [[Indonesia]] mengalami “masa kelam”, karena pada saat itu media tidak memperoleh kebebasan pers untuk memberitakan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat. Media masih diatur dan dikuasai oleh pemerintahan, sehingga belum dapat secara bebas dan independen menyampaikan informasi kepada [[khalayak]]. Pada saat itu, media terancam mengalami pembredelan apabila memberitakan atau pesan komunikasi dan informasi yang menentang penguasa atau pemerintahan. Media harus tunduk dan hanya diperbolehkan menyebarkan hal yang menguntungkan dan baik bagi [[pemerintah]]. Pada masa ini, media digunakan untuk menjaga kestabilan penguasa dan pemerintahan<ref>http://www.kompasiana.com/andi.kc/media-pasca-orde-baru_55285a606ea834cb6a8b4599</ref>.Setelah berakhirnya masa kekuasaan dan pemerintahan Presiden Soeharto, kebebasan media di Indonesia meningkat dengan pesat. Setelah lama ditekan, diawasi, dibatasi, dan dilecehkan oleh pemerintahan orde baru, akhirnya kini media atau pers di Indonesia menjadi salah satu media yang paling bebas dan hidup di Asia.<ref name="Kuipers, Joel C 2011">Kuipers, Joel C. "The Media", in (Frederick, William H. and Worden, Robert L. 2011. Indonesia: a country study. Washington, DC: Federal Research Division, Library of Congress.)</ref> Setelah orde baru berakhir, media yang tadinya serupa dan hanya memberitakan hal dari sudut pandang yang sama perlahan mulai berubah menuju pluralisme yang agak lebih besar atau sudut pandang yang berbeda-beda, terbuka pada hal-hal baru, dan independen, dan tidak lagi tergantung pada pemerintahan.
 
Baris 51 ⟶ 67:
| issue = Bagian ini memerlukan '''pengembangan'''{{#if:referensi lebih banyak
| &#32;dengan referensi lebih banyak}}{{#ifeq:|no||.}} Anda dapat membantu dengan [{{fullurl:{{FULLPAGENAME}}|action=edit&section=}} '''mengembangkannya'''].
| talk =
| all = Semua artikel perlu dikembangkan
| cat =
| date =
}}
[[Kategori:Artikel yang perlu dikembangkan {{#time: F | {{REVISIONTIMESTAMP}} }} {{#time: Y | {{REVISIONTIMESTAMP}} }}|{{PAGENAME}}]]
Baris 69 ⟶ 85:
| issue = Bagian ini memerlukan '''pengembangan'''{{#if:referensi lebih banyak
| &#32;dengan referensi lebih banyak}}{{#ifeq:|no||.}} Anda dapat membantu dengan [{{fullurl:{{FULLPAGENAME}}|action=edit&section=}} '''mengembangkannya'''].
| talk =
| all = Semua artikel perlu dikembangkan
| cat =
| date =
}}
[[Kategori:Artikel yang perlu dikembangkan {{#time: F | {{REVISIONTIMESTAMP}} }} {{#time: Y | {{REVISIONTIMESTAMP}} }}|{{PAGENAME}}]]
 
{{artikel utamaMain|Televisi di Indonesia}}
{{see also|Daftar stasiun televisi di Indonesia}}
[[Televisi]] adalah media yang menyebarkan dan menyampaikan pesan serta informasi dalam bentuk [[suara]] (audio) dan [[gambar]] (visual). Karena kemampuannya tersebut, maka dapat dikatakan bahwa televisi lebih menarik, sehingga banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh [[Nielsen]], sekitar 95 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi dan menonton televisi.<ref>http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-media-lebih-tinggi-di-luar-jawa.html{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref> Hal ini menunjukan bahwa penggunaan [[media penyiaran]], khususnya televisi sangat tinggi di Indonesia. Televisi bahkan mampu menjangkau hampir seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi televisi untuk mencari informasi, mengetahui keadaan [[politik]], [[ekonomi]], dan [[sosial]], menggunakan sebagai [[pendidikan]], [[pengetahuan]] dan juga [[hiburan]]. Saat ini, terdapat beragam program yang ditayangkan televisi guna untuk memenuhi kepuasan penontonnya, di antara lain adalah program [[berita]], [[sinetron]], [[komedi]], [[talk show]], [[reality show]], [[pencarian bakat]] dan sebagainya.
Saat ini, televisi diatur oleh pemerintahan melalui [[Direktorat Jendral Telekomunikasi]] dan [[Komisi Penyiaran Indonesia]] (KPI).<ref name="ReferenceA">Kuipers, Joel C. " Post and Telecommunications", in (Frederick, William H. and Worden, Robert L. 2011. Indonesia: a country study. Washington, DC: Federal Research Division, Library of Congress.)</ref> Saat ini, televisi dan radio nasional dikendalikan dan dikelola oleh jaringan pemerintah, sedangkan televisi dan radio swasta yang bersifat komersial dikendalikan oleh pihak [[swasta]] atau pemilik perorangan.<ref>https://www.beritaterkini.news/</ref> Televisi komersial swasta muncul dan berkembang sejak diperkenalkannya RCTI di wilayah Jakarta pada tahun 1988.<ref name="ReferenceA"/> Pada awal abad 21, sistem komunikasi terus menerus ditingkatkan hingga mampu membawa membawa sinyal televisi untuk setiap desa di negara ini. Saat ini, hampir seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses dan menonton 11berbagai saluran program televisi. Saluran televisi tersebut terdiri dari saluran televisi nasional yang dimiliki oleh Negara, serta 14 saluran komersial swasta. Saluran nasional adalah [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]], sedangkan 14 saluran televisi komersial swasta adalah [[RCTI]], [[GTV (Indonesia)|GTV]], [[MNCTV]], [[iNews]], [[SCTV]], [[Indosiar]], [[antv]], [[tvOne]], [[Metro TV]], [[Trans7]], [[Trans TV]], [[Rajawali Televisi|RTV]], [[Kompas TV]] dan [[NET.]]. Selain 14 saluran televisi yang memiliki luas jangkauan siaran nasional, terdapat juga 54 stasiun televisi berjaringan pada tahun 2016, seperti [[Jawa Pos Multimedia|JPM]], [[JTV]], [[Parijz van Java TV|PJTV]], [[Radar TV]], [[Nirwana TV]], [[Bali TV]], [[Jak TV]], [[O Channel]], [[DAAI TV]], [[KTV]], [[Gramedia TV]] atau [[Antara TV]].
 
== Radio ==
{{see also|Daftar stasiun radio di Indonesia}}
[[Radio]] adalah media yang menyebarkan dan menyampaikan pesan serta komunikasi dalam bentuk suara ([[audio]]). Seperti halnya televisi, radio juga diatur dan berada di bawah pengawasan negara atau pemerintah melalui [[Direktorat Jendral Telekomunikasi]] dan [[Komisi Penyiaran Indonesia]] (KPI).<ref name="ReferenceA"/> Saat ini, terdapat lebih dari 3.000 stasiun radio yang masih aktif di seluruh [[Indonesia]], namun hanya sedikit saja radio yang dapat melakukan siaran dalam luas jangkauan nasional. Radio [[Sonora]], dan [[Prambors]] adalah contoh dari radio yang mampu melakukan siaran dalam skala [[nasional]], sedangkan mayoritas stasiun radio lain hanya mampu menyiarkan dalam skala lokal. [[Radio DJ]], [[JJFM]], dan [[Istara FM]] adalah contoh stasiun radio yang melakukan siaran di Kota [[Surabaya]], [[OZ Radio]] yang melakukan siaran di [[Bandung]], dan [[Global FM Bali]] yang melakukan siaran di [[Denpasar]]. Stasiun radio privat atau swasta dapat membuat dan menyiarkan sendiri bulletin berita mereka. Selain itu, penyiar asing yang bukan merupakan karyawan dari stasiun radio tersebut juga dapat menyumbangkan informasi ataupun program tertentu.<ref name="ReferenceA"/> [[Radio Republik Indonesia]] (RRI) adalah salah satu jaringan radio Negara Indonesia, yang memiliki jaringan berita nasional, serta stasiun regional di kota-kota besar di seluruh negeri, sedangkan [[Voice of Indonesia]] adalah divisi untuk penyiaran luar negeri. Kini, dengan perkembangan zaman, beberapa stasiun radio juga menyiarkan program menggunakan teknologi dan sistem digital, sehingga terdapat [[radio digital]] yang berdasarkan digital audio.
 
== Internet ==