Suku Kamoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(40 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
'''Suku [[Kamoro]]''' adalah salah satu suku yang berada di [[Papua]]. Tinggal di wilayah pesisir selatan Papua, di Kabupaten [[Mimika]], dengan luas areal sekitar 250 km membentang mulai Sungai Otakwa di sisi timur hingga mendekati Potowai Buru di sisi barat. Sebagai masyarakat semi-nomaden, orang Kamoro tinggal di tiga ekosistem, hutan hujan tropis, rawa-rawa bakau dan daerah muara yang kaya akan sumber makanan.<ref>{{Cite book|title=Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia|last=Dwiari Ratnawati|first=Lien|publisher=Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
|group = Suku Kamoro
|native_name = Mimika Wee
|image = Ambassador and Mrs. Marciel host Kamoro Art Exhibit to support Papuan art and culture (6285144357).jpg
|caption = ukiran tradisional suku Kamoro
|population = 28.645 (2010; termasuk [[Suku Sempan]], [[Suku Umari]], dll)<ref name="Ananta et al 2015 p. 122">{{cite book | last=Ananta | first=A. | last2=Arifin | first2=E.N. | last3=Hasbullah | first3=M.S. | last4=Handayani | first4=N.B. | last5=Pramono | first5=A. | title=Demography of Indonesia's Ethnicity | publisher=Institute of Southeast Asian Studies | year=2015 | isbn=978-981-4519-87-8 | url=https://books.google.co.id/books?id=crKfCgAAQBAJ&pg=PR5 | access-date=2023-10-23 | page=122}}</ref>
|popplace = {{flag|Indonesia}} ([[Papua Tengah]])
|langs = [[bahasa Kamoro|Kamoro]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels =
|related = [[suku Asmat|Asmat]], [[suku Sempan|Sempan]], [[suku Amungme|Amungme]]
}}
 
[[Berkas:Suku Kamoro mencari bahan Mbitoro.jpg|jmpl|Suku Kamoro dengan pakaian tradisional.]]
Pada tahun 1986 jumlah penduduk kecamatan Mimika Timur adalah 16.305 jiwa dan Kecamatan Mimika Barat 6.743 jiwa, di antara 75.766 jiwa penduduk Kabupaten Fakfak. Pada tahun 1990 penduduk kabupaten ini telah menjadi 88.488 jiwa. Jumlah orang Kamoro sendiri diperkirakan sekitar 8.000 jiwa, sekaligus penutur bahasa yang disebut bahasa Kamoro. Ciri-ciri fisik orang Kamoro, misalnya tinggi badan rata-rata 164,4 sentimeter dan bentuk kepala ''dolichocephal.''
 
'''Suku [[Kamoro]]''' adalahatau salah'''Mimika satuWee'''<ref sukuname="seputarpapua.com yang2022"/> berada diadalah [[Papuakelompok etnis]]. Tinggalyang tinggal di wilayah pesisir selatan Papua, di Kabupaten [[Kabupaten Mimika]], dengan[[Papua luasTengah]]. arealLuas daerah tersebut sekitar 250 &nbsp;km, yang membentang mulaidari [[Sungai Otakwa]] di sisi timur hingga mendekati Potowai Buru di sisi barat. Sebagai masyarakat semi-nomaden, orang Kamoro tinggal di tiga ekosistem, yaitu hutan hujan tropis, rawa-rawa bakau dan daerah muara yang kaya akan sumber makanan.<ref>{{Cite book|title=PenetapanEnsiklopedia WarisanSuku BudayaBangsa Takbendadi Indonesia|last=Dwiari RatnawatiMelalatoa|first=LienM.Junus|publisher=Direktorat Jendral Kebudayaan, KementrianDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan RIRepublik Indonesia|year=20181995|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
Suku Kamoro kaya akan ragam budaya, antara lain kegiatan menganyam oleh kaum wanita, mengukir oleh kaum pria, nyanyian, tarian, cerita legenda dan ritual ‘karapao’ yang masih diselenggarakan hingga saat ini.
 
==Etimologi==
Orang Kamoro dikenal sebagai masyarakat yang memiliki keterampilan dalam membuat seni ukir atau patung, seperti yang pernah dikemukakan oleh J.Teurupun, ''Seni Ukir Suku Kamoro'' (1990). Hasil karya mereka terkesan lebih abstrak dibandingkan dengan karya-karya orang Asmat. Ekspresi seni dutuangkan misalnya pada tongkat ''(ote-kapa)'' dengan motif sirip ikan (eraka waiti), latau tulang sayap kelelawar (tako-ema). Ini berarti bahwa pemilik tongkat yang membuat motif itu percaya berasal dari ikan atau kelelawar. Orang yang tidak bisa mengukir, maka ia dapat memesan motif tertentu sesuai dengan asal usulnya kepada seorang pengukir.
Nama Kamoro berasal dari kata ''kamoroaiku'' yang berarti orang hidup, nama Kamoro mulai populer saat tahun 1996 disaat [[Freeport Indonesia]] mulai membagikan dana 1 persen melalui Yayasan Kamoro. Nama ini berdasarkan kepercayaan rakyat tentang peperangan Kamoroaiku dengan Bee (setan) yang dimenangkan Kamoroaiku (orang hidup).<ref name="seputarpapua.com 2022">{{cite web | title=Menanti Harapan Cerah Setelah Nama Kamoro Menjadi Mimika Wee | website=seputarpapua.com | date=2022-04-23 | url=https://seputarpapua.com/view/menanti-harapan-cerah-setelah-nama-kamoro-menjadi-mimika-wee.html | language=id | access-date=2023-02-14}}</ref>
 
Sedangkan nama suku Mimika diambil karena Mimika memiliki daerah aliran sungai yang besar dan memiliki arus. Sungai tersebut bernama ''[[Sungai Mimika|Mimiaika]]''. Mimi artinya air dan Aika artinya arus sehingga Mimiaika adalah Arus dari gunung. Nama sungai ini digunakan pertama kali oleh Portugis untuk menyebut suku yang tinggal di daerah tersebut.<ref name="seputarpapua.com 2022"/>
Motif lain adalah "ruas tulang belakang" ''(uema)'' yang diartikan bisa tulang belakang manusia, ikan, atau unggas. Orang Kamoro berpendapat bahwa ruas tulang belakag itu merupakan lambang kehidupan. Motif awan putih berarak ''(uturu tani)'' yang dapat menimbulkan macam-macam imajinasi, baik pada diri pengukir, pemilik atau siapa pun yang melihatnya. Imajinasi itu bisa menyangkut kerinduan pada kampung halaman, kekasih yang sudah tiada, ingatan terhadap peristiwa gempa bumi, dan lain-lain.
 
== Populasi ==
<br />
Pada tahun 1986 jumlah penduduk kecamatandistrik Mimika Timur adalah 16.305 jiwa dan Kecamatandistrik Mimika Barat 6.743 jiwa, yang tersebar di antara 75.766 jiwa penduduk Kabupaten Fakfak. Pada tahun 1990 penduduk kabupaten ini telah menjadi 88.488 jiwa. Jumlah orang Kamoro sendiri diperkirakan sekitar 8.000 jiwa, sekaligus penutur bahasa yang disebut bahasa Kamoro. Ciri-ciriSuku fisikKamoro orangkaya Kamoroakan ragam budaya, misalnyaantara tinggilain badankegiatan rata-ratamenganyam 164oleh kaum wanita,4 sentimetermengukir oleh kaum pria, nyanyian, tarian, cerita legenda dan bentukritual kepala‘karapao’ ''dolichocephalyang masih diselenggarakan hingga saat ini.''
 
==Adat==
===Taparu===
Struktur sosial terkecil suku Mimika adalah ''taparu'' yang berarti tanah. Kelompok Taparu sendiri kemudian terbagi menjadi beberapa klen ([[marga]]). Nama dari Taparu mengambil dari tiga sumber yaitu: toponimi sungai, tanah, atau daerah; ''otepe'' terkenal; atau nama nenek moyang asal. Pemilihan sumber tersebut menjadi taparu terjadi secara spontan. Jika kelompok penghuni taparu yang ingin ditonjolkan, nama taparu tersebut ditambahi akhiran -we.<ref name="Usmany etal 2010"/>
 
Taparu dimaknai oleh orang diluar Mimika (pemerintah Belanda dan Indonesia, maupun misionaris) sebagai komunitas atau kampung. Walaupun pemahaman tersebut kurang sepenuhnya benar. Taparu berarti organisasi sosial yang berupa fratri bilineal. Kelompok ini terdiri dari gabungan klen yang memiliki kesamaan leluhur perempuan, karena suku Mimika merupakan masyarakat matrilokal, nama nenek moyang tersebut bisa diabadikan sebagai nama taparu. <ref name="Usmany etal 2010"/>
 
Pada masa lampau suku Mimika mempraktikkan 'taparu [[eksogami]]', sehingga perkawinan harus dilakukan oleh pasangan dari kelompok taparu yang berbeda. Selain itu taparu juga merupakan pembeda orang berdasarkan fungsi kerja dalam ritual keagamaan masyarakat kamoro. Walau sekarang kedua hal tersebut sudah tidak dilakukan karena pengaruh kuat agama Katolik. <ref name="Usmany etal 2010"/>
 
Taparu-taparu bisa disatukan kedalam taparu lain yang lebih muda. Walau merupakan contoh kesalahan budaya, beberapa taparu yang berjumlah anggota sedikit sudah berfungsi sebagai klan.<ref name="Usmany etal 2010"/>
 
===Kepemimpinan===
Secara umum kepemimpinan dalam sebuah kampung dibagi menjadi dua, pemimpin yang dipilih penduduk kampung sesuai aturan pemerintah sebagai Kepala Kampung. Sedangkan pemimpin adat kampung/ taparu yang disebut Kepala Suku. Dalam praktiknya untuk menyelsaikan masalah kampung, Kepala Suku, Kepala Kampung, dan masyarakat bermusyawarah dalam rumah panjang ''kakurukame''.<ref name="Usmany etal 2010">{{Cite book|last1=Usmany|first1=Dessy Polla|first2=Windy|last2=Hapsari|first3=Ana Maria F.|last3=Parera|first4=Andreas|last4=Goo|date=2013|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/24382/|title=Taparu : fratri suku bangsa Mimika-Kamoro di kampung hiripau dsitrik Mimika Timur Kabupaten Mimika|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|location=Jayapura|url-status=live}}</ref>
 
Karena masyarakat Mimika sudah dipengaruhi oleh interaksi dengan dunia luar seperti [[Kerajaan Tidore]], [[Kerajaan Namatota]], dan [[Kerajaan Aiduma]], gelar-gelar dan struktur kepimpinan kerajaan dari Maluku sudah dipakai secara adat seperti:<ref name="afiatahoba"/>
* ''Weyaiku'' atau ''Katawe'' merupakan sebutan untuk panglima perang dan kepala suku, sebagai pemimpin adat tertinggi taparu.
*''Ndati'' merupakan sebutan untuk raja yang dipilih dari para ''weyaiku'' sebagai pemimpin tertinggi suku Mimika.
*''Wakare'' berarti wakil dari raja
*''Mbayora'' (Mayor) merupakan gelar untuk beberapa kepala kampung.
*''Kapitana'' (Kapitan) merupakan pemimpin yang lebih kecil dan berperan sebagai kepala RW.
*''Ukuma'' (Hukum/Hakim) merupakan pemimpin yang bertugas untuk mengadili, memutuskan sebuah perkara.
 
Selain itu terdapat beberapa jabatan lain seperti ''Kakuruwe'' (pengatur pesta), ''Tauruwe'' (pengatur tari), ''Bakipiakare'' (ahli bernyanyi), ''Amotawe'' (pengatur sagu), ''Opakowe'' (pengatur sukun), ''Kawe'' (pengatur pisang), ''Rawe'' (pengatur ikan), dan lain lain.<ref name="afiatahoba"/>
 
== Keterampilan ==
[[Berkas:Pengukiran patung Mbitoro.jpg|jmpl|Pembuatan tiang totem [[Mbitoro]].]]
Orang Kamoro dikenal sebagai masyarakat yang memiliki keterampilan dalam membuat seni ukir atau patung, seperti yang pernah dikemukakan oleh J.Teurupun dalam ''Seni Ukir Suku Kamoro'' (1990). Hasil karya mereka terkesan lebih abstrak dibandingkan dengan karya-karya orang Asmat. Beberapa hasil ukiran berupa tiang ''[[mbitoro]]'', ''ote kappa'' (tongkat), ''pekaro'' (piring makan), ''tamate'' (perisai), dan ''wemawe'' (patung manusia).<ref name="afiatahoba">{{cite web | title=MENGENAL ADAT DAN TRADISI ORANG KAMORO (SEBUAH CATATAN ETNOGRAFI) | website=Tahoba Afia Blog ( Perempuan Papua Bersuara ) | date=2016-05-24 | url=https://afiatahoba.blogspot.com/2016/05/mengenal-adat-dan-tradisi-orang-kamoro.html?m=1 | language=id | access-date=2024-06-23}}</ref><ref name="ng"/>
 
Ekspresi seni dituangkan pada tongkat ''(ote-kapa)'' dengan motif sirip ikan ''(eraka waiti)'' dan latau tulang sayap kelelawar ''(tako-ema)''. Ini berarti bahwa pemilik tongkat yang membuat motif itu mempercayai bahwa mereka berasal dari ikan atau kelelawar. Tidak semua orang bisa jadi pengukir ''(maramowe)'', hanya yang mendapat warisan dari nenek moyang, sehingga orang yang tidak bisa mengukir bisa memesan motif tertentu sesuai dengan asal usulnya kepada seorang pengukir.<ref name="ng">{{cite web | title=Ragam Budaya Suku Kamoro | website=National Geographic | date=2014-12-18 | url=https://nationalgeographic.grid.id/read/13295817/ragam-budaya-suku-kamoro | language=id | access-date=2024-06-23}}</ref> Motif lain adalah "ruas tulang belakang" ''(uema)'' yang bisa diartikan tulang belakang manusia, ikan, atau unggas. Orang Kamoro berpendapat bahwa ruas tulang belakag itu merupakan lambang kehidupan. Motif awan putih berarak ''(uturu tani)'' yang dapat menimbulkan macam-macam imajinasi, baik pada diri pengukir, pemilik atau siapa pun yang melihatnya. Imajinasi tersebut bisa menyangkut kerinduan pada kampung halaman, kekasih yang sudah tiada, ingatan terhadap peristiwa gempa bumi, dan lain-lain.
 
== Dalam budaya populer ==
Pada tahun 2010 program [[Lost in the tribal]] di saluran [[Cuatro (saluran televisi)|Cuatro España]], memilih suku ini untuk melaksanakan musim ke-2.<ref>{{Cite web |url=http://www.cuatro.com/perdidos-en-la-tribu/ |title=Perdidos en la tribu |access-date=2023-03-26 |archive-date=2017-02-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170211104159/http://www.cuatro.com/perdidos-en-la-tribu// |dead-url=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<br />
 
== Pranala luar ==
* [http://www.papua.go.id/content.php/id/126 Situs Resmi Pemerintah Provinsi Papua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070823005727/http://www.papua.go.id/content.php/id/126 |date=2007-08-23 }}
{{suku-stub}}
 
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Tengah|Kamoro]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Kamoro]]
 
 
{{suku-stub}}