Suku Sentani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 7:
|langs=[[Bahasa Sentani|Sentani]], [[Bahasa Melayu Papua|Melayu Papua]], dan [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels= [[Kekristenan]] (terutama [[Protestan]]), [[Islam]]
|related= [[Suku EnggrosDemta|EnggrosDemta]]{{•}}[[Suku MoyNafri|MoyNafri]]{{•}}[[Suku TobatiTabla|TobatiTabla]]
}}
 
Baris 20:
==Budaya==
Perlu diketahui bahwa suku Sentani menggunakan bahasa yang termasuk [[Rumpun bahasa Trans-Nugini]] dan bukanlah Austronesia. Akan tetapi beberapa contoh budaya Sentani adalah budaya Austronesia.<ref name="Suroto 2017">{{cite journal | last=Suroto | first=Hari | title=BUDAYA AUSTRONESIA Dl KAWASAN DANAU SENTANI | journal=Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat | volume=8 | issue=2 | date=2017-07-31 | issn=2085-9767 | doi=10.24832/papua.v8i2 | pages=121-128 | url=https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/issue/view/16 | language=id | access-date=2023-02-1| doi-access=free }}</ref>
 
===Rumah tradisional===
[[Berkas:Men's house - Collectie stichting Nationaal Museum van Wereldculturen - TM-10008302.jpg|thumb|300px|left|Kombo, rumah panggung sentani untuk inisiasi laki-laki di Asei, 1903]]
[[Berkas:A Papuan pile house at low tide - Collectie stichting Nationaal Museum van Wereldculturen - TM-60012068.jpg|thumb|300px|left|Khogo, rumah tinggal Sentani pada masa lampau]]
 
Suku Sentanj memiliki tiga jenis rumah ''Kombo'' (rumah inisiasi laki-laki, berbentuk [[limas]]), ''[[Obhe|Obee]]'' (balai adat, berbentuk persegi empat dengan atap pelana), dan ''Khogo'' (rumah tinggal, berbentuk persegi empat dengan sisi tertutup unsur atap). Konstruksi rumah Sentani merupakan [[rumah panggung]] yang menggunakan [[kayu sowang]] (Xanthostemon sp.) yang ditancapkan ke dasar danau, berdinding pelepah [[rumbia|sagu]], memiliki lantai dari papan batang sagu, dan beratap daun sagu.<ref name="Suroto 2017"/> Bentuk Kombo beragam dengan bentuk dasar seperti [[rumah Kariwari]] (persegi delapan), di Kampung Ifale, berbentuk peesegiperesegi empat, sedangkan di Kampung Asei berbentuk persegi duabelas. Berhubungan dengan jumlah 12 klan di Kampung Asei. Atap bangunan tersebut berbentuk limasan bertingkat, untuk Kampung Ifale bersusun dua, tiga untuk Kampung Asei. Atap bangunan (''yam'') ditopang oleh tiang sentral pada bangunan yang disebut ''orolu''. Pada bubungan akan diberi tutupan mali, yang pada puncaknya dapat dihias dengan stupa emas ''rara'' atau patung pada masa lampau. Kemudian banguan akan dihias oleh totem klan atau ukiran, yang membedakannya dengan rumah milik ondofolo lain.<ref name="Mahmud 2010">{{Cite book|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/26999/2/Arsitektur%20Rumah%20Tradisional%20Sentani%20Papua.pdf|title=Arsitektur Rumah Tradisional Sentani Papua|last=Mahmud|first=M. Irfan|isbn=9789794619292|date=2010|publisher=Direktorat Tradisi, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata|location=Jakarta}}</ref>
 
===Gerabah===
Baris 33:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten dubbelzijdig tatoeëercliché TMnr A-3236c.jpg|thumb|left|Cetakan Tato yang ditemukan saat Ekspedisi Wichmann di utara pulau Papua, 1903, ditekankan ke kulit untuk memberi bekas dan alur tato.]]
Budaya [[Tato]] juga merupakan contoh budaya Austronesia yang dimiliki oleh suku Sentani yang biasanya dipakai di wajah, tangan dan kaki. Tato adalah simbol kekuasaan, kecantikan, dan status sosial dalam masyarakat. Jenis tato akan bervariasi bergantung pada status sosial seperti ''Ondofolo'', pemimpin adat tertinggi; ''kotekol'', kepala suku; ''yobu''/''yoholom'', masyarakat biasa. Cara pentatoan menggunakam duri sagu atau duri umbi yang menggunakan campuran getah dan arang. Pria akan menggunakan tato pada hidung dan dahi dengan desain simpel, sedangkan wanita menggunakan desain lebih rumit pada dahi, punggung, lengan dan betis.<ref name="Suroto 2017"/>
 
 
== Referensi ==