Muin Pusadan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Sumber: komentar tidak perlu; tidak ada pedoman atau konsensus yang melarang
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholderofficeholder
| honorific-prefix = [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]]
| name = Abdul Muin Pusadan
Baris 6:
| imagesize = 200px
| caption =
| office = [[Bupati Poso]]
| order = ke-11
| term_start = [[1999]]
| term_end = [[2004]]
| president = {{ubl|[[B.J. Habibie]]{{br}}|[[Abdurrahman Wahid]]{{br}}|[[Megawati Soekarnoputri]]}}
| vicepresident =
| governor = {{ubl|[[Bandjela Paliudju]]{{br}}|[[Aminuddin Ponulele]]}}
| predecessor = {{ubl|[[Arief Patanga]]|[[Haryono]] (Plt.)}}
| successor = {{ubl|[[Andi Azikin Suyuti]] (Plt.)|[[Piet Inkiriwang]]}}
| appointed =
| birth_name = Abdul Muin Pusadan
| birth_date = {{birth date|1945|8|12}}
| birth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku Tengah]], [[Kabupaten Morowali|Morowali]]
| death_date = {{death date and age|2007|5|20|1945|8|12}}
| death_place = {{flagicon|China}} [[Guangzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]
| party = [[Berkas:Logo Golkar.png{{Parpolicon|20px]] [[Partai Golkar]]}}
| spouse = Ramlah Rauf
| children = 24
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Tadulako]]
Baris 29:
| religion = [[Islam]]
}}
[[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Abdul Muin Pusadan''' ({{lahirmati|[[Bungku Tengah, Morowali|Bungku Tengah]], [[Kabupaten Morowali|Morowali]]|12|8|1945|[[Guangzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]|20|5|2007|}}), adalah seorang [[politikus]] asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah|Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah]] dan juga [[Bupati Poso]] ke-11 yang menjabat padasejak tahun 1999 hingga 2004. DiaIa adalah Bupati yang memimpin pemerintahan Poso selama [[Kerusuhan Poso]] yang terjadi pada tahun 1999 hingga 2002.<ref name=Citra>{{cite web|url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F24958/Mengembalikan%20Citra%20Poso.htm|title=Mengembalikan Citra Poso|website=[[Bappenas|BAPPENAS]]|access-date=9 Oktober 2016|archive-date=2017-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20170928005601/http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital%2Fblob%2FF24958%2FMengembalikan%20Citra%20Poso.htm|dead-url=yes}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Pusadan lahir di [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku]], [[Morowali]], [[Sulawesi Tengah]] pada 12 Agustus 1945.<ref name=Lahir>{{cite book|author=Mahid, Syakir|date=2012|title=[[wikisource:id:Sejarah Kerajaan Bungku|Sejarah Kerajaan Bungku]]|edition=ke-1|publisher=Penerbit Ombak|location=[[Yogyakarta]]|language=[[Bahasa Inggris]]|accessdate=9 Oktober 2016}}</ref> Dia memiliki seorang istri bernama Ramlah Rauf dan dua orang anak. Putra tertuanya, Muhammad Reza Pusadan, adalah pemilik perusahaan kontraktor [[Persekutuan komanditer|CV]]. Sindang Laya Pratama.
 
Pada tanggal 20 Mei 2007, Pusadan meninggal dunia di [[Guangzhou]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]. Sebelumnya, dia sempat mendapatkan perawatan intensif selama lebih dari dua pekan di [[Rumah Sakit Tumor Modern Guangzhou]] karena menderita menyakit [[kanker paru-paru]] yang sudah lama dideritanya.<ref name=Wafat>{{cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/63421/a-muin-pusadan-meninggal-dunia-di-cina|title=A. Muin Pusadan Meninggal Dunia di China|website=[[Antara (kantor berita)|ANTARA]]|access-date=9 Oktober 2016}}</ref>
 
== Pendidikan dan jabatanKarier ==
Pusadan pernah menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [[Universitas Tadulako|Universitas Tadulako]] (UNTAD) di Palu]], dan dipada masa kepemimpinan [[Rektor]] [[Ahmad Mattulada]] diadirinya dipercayakan sebagai Pembantu Rektor III UNTAD. DiaIa adalah mantan tokoh mahasiswa yang aktif di dunia politik hingga menjabat sebagai salah satu [[Partai Golkar|Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tengah]]. DiaPusadan juga pernah menjabat sebagai [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah|Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah]].<ref name=Wafat/>
 
=== Bupati Poso ===
Pada tahun 1999, situasi politik di Poso masih belum stabil. Dalam undang-undang baru tentang [[desentralisasi]], posisi bupati harus diisi bukan melalui penunjukkan tetapi melalui pemilihan di DPRD. Penghapusan beberapa calon, seperti Yahya Patiro (Protestan), dan [[Damsik Ladjalani]] dari partai Islam [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], menyisakan tiga kandidat: anggota mantan partai penguasa Golkar yaitu Muin Pusadan (Islam); Ismail Kasim (Islam); dan seorang politisipolitikus bernama Eddy Bungkundapu (Protestan).<ref name=PilkadaPoso1999>{{cite web|url=https://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102-04.htm|title=IV. PART TWO: Chronology of the Conflict|website=[[Human Rights Watch]]|access-date=9 Oktober 2016}}</ref> Pemilihan Bupati Poso yang definitif baru terlaksana pada tanggal 30 Oktober 1999. Dalam pemilihan tersebut, Pusadan terpilih dengan suara terbanyak.<ref name=PilkadaPoso1999/>
 
Pusadan, yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di [[Kota Palu|Palu]], dikabarkan menjadi pilihan para pimpinan Golkar di tingkat provinsi. Seperti Pusadan, sekretaris kabupaten (Sekwilda) dan juru bicara DPRD juga seorang Muslim Golkar berasal dari wilayah Bungku di Morowali. Penolakan mungkin telah lebih meningkat pada tahun 1999, karena pembentukan [[Kabupaten Morowali]] yang terpisah, memberikan warga Muslim Bungku dua basis kekuasaan.{{Efn|Disebut dua basis, karena Pusadan (Orang Bungku) menguasai pemerintahan di Poso sebagai Bupati. Dengan demikian, Bungku memiliki dua kepentingan, yaitu di [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Morowali]].}} kekuasaan.
Pemilihan Bupati Poso yang definitif baru terlaksana tanggal 30 Oktober 1999. Meskipun partai-partai oposisi melakukannya dengan baik di Jawa, partai Golkar yang berkuasa meningkatkan jaringan patronase untuk kemenangan pemilu di Sulawesi, terutama Sulawesi Tengah dan Poso; menjadikan Abdul Muin Pusadan, aktivis Golkar yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Tadulako, terpilih dengan suara terbanyak.<ref name=PilkadaPoso1999/>
 
Selama kekuasannyakekuasaannya, Muin Pusadan juga tercatat [[akomodasi|mengakomodir]] kepentingan agama lain. Sejumlah birokrat beragama [[Kristen]], atau yang berlatar belakang suku asli Poso yang beragama Kristen, duduk di pemerintahannya. Asisten III Setkab bidang Administrasi & Keuangan, Rampu Kandolia, adalah [[Suku Pamona|orang Pamona]]. Asisten I Setkab bidang Pemerintahan, Harry S. Kabi, berasal dari [[Lembah Bada]] di Lore. Selain itu ada Daniel Tokare, Kepala Bagian Keuangan, yang berasal dari Lembah Bada. Sedangkan Kepala Dinas Prasarana Wilayah, Yohanes Tumiwa, adalah [[Suku Minahasa|orang Minahasa]].<ref name=pusadan3/>
Pusadan, yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di [[Kota Palu|Palu]], dikabarkan menjadi pilihan pimpinan Golkar di tingkat provinsi. Seperti Pusadan, sekretaris kabupaten (Sekwilda) dan juru bicara DPRD juga seorang Muslim Golkar berasal dari wilayah Bungku di Morowali. Penolakan mungkin telah lebih meningkat pada tahun 1999, karena pembentukan [[Kabupaten Morowali]] yang terpisah, memberikan warga Muslim Bungku dua basis{{Efn|Disebut dua basis, karena Pusadan (Orang Bungku) menguasai pemerintahan di Poso sebagai Bupati. Dengan demikian, Bungku memiliki dua kepentingan, yaitu di [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Morowali]].}} kekuasaan.
 
Pada tanggal 17 November 2004, massa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Bersama untuk Poso melakukan unjuk rasa di [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Mereka meminta pemerintah segera mengungkap kasus peledakan bom di dekat pasar tradisional di wilayah itu. Pengunjuk rasa juga menuntut mundur Muin Pusadan sebagai Bupati Poso serta mendesak [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]] untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan masalah Poso.<ref name=HIPoso>{{cite web|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0411/18/nas21.htm|title=Kekerasan di Poso Diminta Dihentikan|website=Suara Merdeka|access-date=9 Oktober 2016|archive-date=2017-03-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20170302100852/http://www.suaramerdeka.com/harian/0411/18/nas21.htm|dead-url=yes}}</ref>
Selama kekuasannya, Muin Pusadan juga tercatat [[akomodasi|mengakomodir]] kepentingan agama lain. Sejumlah birokrat [[Kristen]], atau yang berlatar belakang suku asli Poso yang beragama Kristen, duduk di pemerintahannya. Asisten III Setkab bidang Administrasi & Keuangan, Rampu Kandolia, adalah [[Suku Pamona|orang Pamona]]. Asisten I Setkab bidang Pemerintahan, Harry S. Kabi, berasal dari [[Lembah Bada]] di Lore. Selain itu ada Daniel Tokare, Kepala Bagian Keuangan, yang berasal dari Lembah Bada. Sedangkan Kepala Dinas Prasarana Wilayah, Yohanes Tumiwa, adalah [[Suku Minahasa|orang Minahasa]].<ref name=pusadan3/>
 
Pada 17 November 2004, massa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Bersama untuk Poso melakukan unjuk rasa di [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Mereka meminta pemerintah segera mengungkap kasus peledakan bom di dekat pasar tradisional di wilayah itu. Pengunjuk rasa juga menuntut mundur Muin Pusadan sebagai Bupati Poso serta mendesak [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]] untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan masalah Poso.<ref name=HIPoso>{{cite web|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0411/18/nas21.htm|title=Kekerasan di Poso Diminta Dihentikan|website=Suara Merdeka|access-date=9 Oktober 2016}}</ref>
 
== Kontroversi ==
Baris 54 ⟶ 52:
Muin Pusadan beberapa kali diduga melakukan usaha memperkaya diri, keluarga dan kroninya, dan diduga melakukannya melalui dana bantuan untuk pengungsi dan juga dana pembangunan di Kabupaten Poso. Tapi, hal ini belum terbukti.<ref name=pusadan1>{{cite book|author=Aditjondro, G.J.|date=2001|title=[[wikisource:id:Guns, Pamphlets and Handie-Talkies: How the Military Exploited Local Ethno-Religious Tensions in Maluku to Preserve their Political and Economic Privileges|Guns, Pamphlets and Handie-Talkies: How the Military Exploited Local Ethno-Religious Tensions in Maluku to Preserve their Political and Economic Privileges]]|edition=ke-1|publisher=Violence in Indonesia|location=[[Hamburg]]|language=[[Bahasa Inggris]]|accessdate=2016-08-11}}</ref>
 
Isu korupsi Muin Pusadan diduga dilakukan dengan sejumlah anggota [[DPRD Poso|DPRD Kabupaten Poso]] (yang berprofesi sebagai [[kontraktor]]), jaringan politisi se-daerah asal (Bungku), jaringan dari alumni [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]] (KAHMI) yang disinyalir telah membantu mengorbitkannya ke kursi Bupati dalam pemilihan bupati, jaringan rekan pejabat Golkar di tingkat provinsi, dan jaringan lainnya. Aparat penegak hukum juga diduga terlibat dalam jaringan ini.<ref name=pusadan2>{{cite book|date=2004|title=[[wikisource:id:Membedah Kembar Siam Penguasa Politik dan Ekonomi Indonesia: Investigasi Korupsi Sistemik Bagi Aktivis dan Wartawan|Membedah Kembar Siam Penguasa Politik dan Ekonomi Indonesia: Investigasi Korupsi Sistemik Bagi Aktivis dan Wartawan]]|edition=ke-1|publisher=LSPP, PSHK & Formas|location=[[Jakarta]] & [[Kendari]]|language=[[Bahasa Indonesia]]|accessdate=2016-08-11}}</ref>
 
=== Dinasti politik ===
{{main|Bungkuisme}}
Isu lain yang muncul adalah [[dinasti politik]]. Kerabat dan kroni Pusadan dari Bungku juga ditempatkan dalam birokrasi [[Pemerintahan Kabupaten Poso]]. Amirullah Sia, [[sepupu]] Pusadan, diangkat menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Asni Radi, [[keponakan]] Pusadan, diangkat menjadi Bendahara Kesbang dan Linmas. Menurut para pengamat seperti Harli dan [[George Aditjondro]], dengan penempatan yang strategis ini, Pusadan dapat mengatur irama pengucuran proyek dari Badan Kesbang dan Linmas.<ref name=pusadan3>{{cite book|date=2004|title=[[wikisource:id:Kayu Hitam, Bisnis Pos Penjagaan, Perdagangan Senjata dan Proteksi Modal Besar: Ekonomi Politik Bisnis Militer di Sulawesi bagian Timur|Kayu Hitam, Bisnis Pos Penjagaan, Perdagangan Senjata dan Proteksi Modal Besar: Ekonomi Politik Bisnis Militer di Sulawesi bagian Timur]]|edition=ke-1|publisher=Jurnal Wawasan|location=[[Yogyakarta]]|language=[[Bahasa Indonesia]]|accessdate=2016-08-11}}</ref><ref name=pusadan4>{{cite book|author=Damanik, Rinaldy|date=2003|title=[[wikisource:id:Tragedi Kemanusiaan Poso: Menggapai Surya Pagi Melalui Kegelapan Malam|Tragedi Kemanusiaan Poso: Menggapai Surya Pagi Melalui Kegelapan Malam]]|edition=ke-1|publisher=[[Sulawesi Tengah|PBHI & LPS-HAM Sulawesi Tengah]]|location=[[Jakarta]] & [[Palu]]|language=[[Bahasa Indonesia]]|accessdate=2016-08-11}}</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 66 ⟶ 64:
{{reflist|2}}
 
== Sumber ==
{{Bupati Poso}}
* {{cite journal|last={{aut|Aragon}}|first=Lorraine Victory|authorlink=Lorraine Aragon|url=https://cip.cornell.edu/handle/seap.indo/1106940647|title=Communal Violence in Poso, Central Sulawesi: Where People Eat Fish and Fish Eat People|journal=Indonesia|issue=72|year=2001|month=October|ref=harv}}
 
{{Bupati Poso}}{{Kerusuhan Poso}}
 
{{DEFAULTSORT:Pusadan, Abdul Muin}}
[[Kategori:Bupati Poso]]
[[Kategori:Tokoh dari Poso]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:BupatiTokoh dari Poso]]
[[Kategori:Tokoh dari PosoMorowali]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Bungku Tengah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
{{[[Kategori:Bupati Poso}}]]
[[Kategori:Tokoh dalam Kerusuhan Poso]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]