Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Perubahan demografi |
||
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
|peta =
|nama =Tipang
|provinsi =
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Humbang Hasundutan
|kecamatan =Baktiraja
|kode pos =22457
|luas =
|penduduk = 1.
|kepadatan =
}}
'''Tipang''' atau Siamak Pandan merupakan salah satu
Saat ini, Kepala Desa == Demografi ==
Masyarakat Tipang mayoritas berlatarbelakang suku [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang memakai sistem Marga sebagai nama keluarga. Marga yang mendominasi dalam masyarakat Tipang adalah marga-marga keturunan Raja Sumba yaitu [[Simamora|Toga Simamora]] ([[Purba]], [[Manalu]], [[Debataraja]]) dan [[Sihombing|Toga Sihombing]] ([[Silaban]], [[Lumbantoruan]], [[Nababan]], [[Hutasoit]]).
Menurut data tahun 2023, jumlah penduduk Tipang berjumlah 1.983 jiwa dengan kepadatan 330,50 jiwa/km². Kemudian persentase penduduk Tipang berdasarkan agama yang dianut antara lain [[Kekristenan|Kristen]] sebanyak 99,79% ([[Protestanisme|Protestan]] sebanyak 94,20% dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] sebanyak 5,59%) dan [[Islam]] sebanyak 0,20%.<ref>{{Cite web|title=Visualisasi Data Kependudukan|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|website=gis.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2024-07-06}}</ref>
== Pariwisata ==
Desa Tipang
Pada tahun 2021, desa ini berhasil meraih peringkat IV Kategori Rintisan dalam ajang "Anugerah Wisata Indonesia" yang dimotori oleh Gomgom Lumbantoruan bersama timnya melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tipang.
Melalui Pokdarwis ini, Gomgom Lumbantoruan secara konsisten dan gigih mengeksplorasi, mempublikasikan literasi tentang Tipang, membuat paket wisata, memberdayakan masyarakat lokal dalam kegiatan-kegiatan bertema pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mengintegrasikan dan mendorong lembaga-lembaga dalam Desa Tipang hingga berhasil mengukir prestasi di kancah Nasional.
Semua itu dilakukan secara swadaya.
Pasca ADWI 2021, Desa Tipang mendapat perhatian yang signifikan dari Pemerintah Pusat dalam pengembangan Desa Wisata.
Desa Tipang juga diyakini sebagai etalase Geopark terlengkap di Kawasan Danau Toba. Mulai dari keragaman geologis, biologis hingga kultural (kebudayaan).
Keunikan tersebut menjadikan Desa Tipang ditetapkan sebagai salah satu Geosite di antara 16 Geosite lainnya di Kawasan Danau Toba (Toba Caldera UNESCO Global Geopark) yang merupakan anggota Jaringan Geopark Dunia bersama 9 Geopark lainnya di Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2021-11-10|title=Ini Keunikan Desa Wisata Tipang Sumut yang Bikin Sandiaga Terharu|url=https://investor.id/business/270299/ini-keunikan-desa-wisata-tipang-sumut-yang-bikin-sandiaga-terharu|website=investor.id|language=id|access-date=2022-04-28}}</ref>
== Catatan budaya ==
Tipang merupakan bona pasogit (kampung halaman) dari keturunan Raja Sumba yaitu [[Simamora|Toga Simamora]] dan [[Sihombing|Toga Sihombing]] yang sama-sama menikahi Siboru Panggabean, putri dari [[Siraja Lontung]] dan melahirkan 7 anak yang kelak menurunkan 7 marga yaitu antara lain, Borsak Jungjungan ([[Silaban]]), Borsak Sirumonggur ([[Lumbantoruan]]), Borsak Mangatasi ([[Nababan]]), Borsak Bimbinan ([[Hutasoit]]), Toga [[Purba]], Toga [[Manalu]], dan [[Debataraja]]. Hal inilah yang mendasari istilah "sipitu sada ina, dua ama" bagi ketujuh marga ini. Di Tipang terdapat 7 raja bius dari masing-masing tujuh marga tersebut.
== Referensi ==
|