Liberalisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambahkan foto ke halaman #WPWP |
||
(45 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak samping liberalisme}}
Liberalisme menjadi salah satu [[Gerakan politik|gerakan]] utama di [[Abad Pencerahan|Zaman Pencerahan]] dan menjadi populer di kalangan filsuf dan ekonom [[Dunia Barat|Barat]]. Liberalisme berusaha untuk menggantikan [[Norma sosial|norma-norma]] [[Bangsawan|hak istimewa turun-temurun]], [[agama negara]], [[Kerajaan mutlak|monarki absolut]], [[Hak ilahi raja-raja|hak ilahi raja]] dan [[Konservatisme tradisionalis|konservatisme tradisional]] dengan [[demokrasi perwakilan]] dan [[Rule of law|supremasi hukum]]. Para liberal juga mengakhiri kebijakan [[Merkantilisme|merkantilis]], [[Monopoli hukum|monopoli kerajaan]] dan [[hambatan perdagangan]] lainnya. Ini dimaksudkan untuk mempromosikan perdagangan bebas dan marketisasi.
Para pemimpin dalam [[Revolusi Agung]] Inggris tahun 1688,
Di Eropa dan Amerika Utara, pembentukan [[liberalisme sosial]] (sering disebut ''liberalisme'' sederhana di Amerika Serikat) menjadi elemen penting dalam perluasan [[negara kesejahteraan]].
== Etimologi dan definisi ==
Kata-kata seperti ''[[wiktionary:Liberal|liberal]]'', ''[[wiktionary:Liberty|liberty]]'', ''[[wiktionary:Libertarianism|libertarian]]'', dan ''[[libertine]]'' semuanya mempunyai akar sejarah ke bahasa Latin ''[[wiktionary:Liber|liber]]'', yang berarti "[[wiktionary:Free|bebas]]".
Seiring berjalannya waktu, arti kata ''liberalisme'' mulai menjadi berbeda di berbagai belahan dunia. Menurut ''[[Encyclopædia Britannica]]'': "Di Amerika Serikat, liberalisme diasosiasikan dengan kebijakan negara kesejahteraan dari program New Deal dari administrasi Demokrat [[Franklin Delano Roosevelt|Pres.]] [[Franklin Delano Roosevelt|Franklin D. Roosevelt]], sedangkan di Eropa lebih sering dikaitkan dengan komitmen pemerintahan yang terbatas dan kebijakan ekonomi ''[[laissez-faire]]''".
Di Eropa dan Amerika Latin, kata ''liberalisme'' berarti bentuk moderat dari [[liberalisme klasik]], tidak seperti Amerika Utara. Istilah ini mencakup liberalisme konservatif [[Politik kanan tengah|kanan-tengah]] (liberalisme kanan) dan [[liberalisme sosial]] [[Politik kiri tengah|kiri-tengah]] (liberalisme kiri).
== Filosofi ==
[[Berkas:Declaration of the Rights of Man and of the Citizen in 1789.jpg|jmpl|Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara pada tahun 1789]]
Liberalisme—baik sebagai arus politik maupun tradisi intelektual—sebagian besar merupakan fenomena modern yang bermula di abad ke-17, meskipun beberapa gagasan filosofis liberal telah mempunyai pendahulu di [[Zaman Klasik|zaman klasik]] dan di [[Sejarah Tiongkok|Kekaisaran Tiongkok]].<ref name="BevirSAGE2">{{Cite book|last=Bevir|first=Mark|year=2010|url=https://books.google.com/books?id=wVIoCtB3m74C&pg=PA164|title=Encyclopedia of Political Theory: A–E, Volume 1|publisher=[[SAGE Publications]]|isbn=978-1-4129-5865-3|page=164|access-date=19 May 2017}}</ref><ref name="FungCambridge2">{{Cite book|last=Fung|first=Edmund S. K.|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=7muduLXtSGMC&pg=PA130|title=The Intellectual Foundations of Chinese Modernity: Cultural and Political Thought in the Republican Era|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-48823-5|page=130|access-date=16 May 2017}}</ref> [[Daftar Kaisar Romawi|Kaisar Romawi]] [[Marcus Aurelius]] memuji, "gagasan tentang pemerintahan yang diatur dengan memperhatikan persamaan hak dan kebebasan berbicara yang sama, dan gagasan tentang pemerintahan yang menghormati hampir semua kebebasan dari yang diperintah".<ref>Antoninus, p. 3.</ref> Para sarjana mengakui sejumlah prinsip yang umum bagi kaum liberal kontemporer dalam karya-karya beberapa [[Sofisme|Sofis]] dan dalam ''Orasi Pemakaman'' oleh [[Perikles|Pericles]].<ref name="Young, pp. 25–6">{{Harvard citation no brackets|Young|2002}}.</ref> Filsafat liberal melambangkan tradisi intelektual yang luas yang telah meneliti dan mempopulerkan beberapa prinsip yang paling penting dan kontroversial di dunia modern. Hasil ilmiah dan akademisnya yang luar biasa dianggap mempunyai "kekayaan dan keragaman", tetapi keragaman itu sering diartikan bahwa liberalisme datang dalam formulasi yang berbeda dan menghadirkan tantangan bagi siapa pun untuk mencari definisi yang tepat.<ref name="Young, pp. 25–6"/>
Liberalisme Eropa Kontinental terbagi antara [[moderat]] dan [[Progresivisme|progresif]], dengan moderat cenderung ke [[elitisme]] dan progresif mendukung universalisasi institusi fundamental seperti [[hak pilih universal]], [[Akses universal ke pendidikan|pendidikan universal]] dan perluasan hak milik. Seiring berjalannya waktu, kaum moderat menggantikan kaum progresif sebagai penjaga utama liberalisme Eropa kontinental.
=== Tema utama ===
Meskipun semua doktrin liberal memiliki warisan yang sama, para sarjana sering berasumsi bahwa doktrin-doktrin tersebut mengandung "aliran pemikiran yang terpisah dan seringkali bertentangan".
Filsuf politik John Gray mengidentifikasi hal umum dalam pemikiran liberal seperti menjadi individualis, egaliter, melioris dan [[Universalisme|universalis]]. Elemen individualis menentang tekanan [[kolektivisme]] sosial; elemen egaliter memberikan nilai dan status [[moral]] yang sama untuk semua individu; elemen melioris menegaskan bahwa generasi berikutnya dapat meningkatkan pengaturan sosial politik mereka dan elemen universalis menegaskan kesatuan moral yang dimiliki oleh spesies manusia dan meminggirkan perbedaan [[budaya]] lokal.
Tradisi filsafat liberal melakukan pembenaran melalui beberapa proyek intelektual. Anggapan moral dan politik liberalisme telah didasarkan pada tradisi seperti hak alami dan [[Utilitarianisme|teori utilitarian]], meskipun terkadang kaum liberal juga meminta dukungan dari kalangan ilmiah dan agama.
===
==== John Locke dan Thomas Hobbes ====
Para filsuf [[Abad Pencerahan|pencerahan]] dianggap berjasa membentuk ide-ide liberal. Ide-ide ini pertama kali disatukan dan disistematisasikan sebagai [[ideologi]] yang berbeda oleh filsuf Inggris [[John Locke]], yang umumnya dianggap sebagai bapak liberalisme modern.
Karya Locke, ''[[Dua Tulisan tentang Pemerintahan|Two Treatises]]'' (1690) merupakan teks dasar ideologi liberal yang sangat berpengaruh yang menguraikan ide-ide utamanya. Begitu manusia keluar dari [[keadaan alamiah]] mereka dan membentuk masyarakat, Locke berpendapat, "apa yang memulai dan benar-benar membentuk [[Negara (pemerintahan)|masyarakat politik]] tidak lain adalah persetujuan dari sejumlah orang bebas yang mampu menjadi mayoritas untuk bersatu dan bergabung ke dalam masyarakat semacam itu. Hanya hal itulah yang menjalankan atau dapat memulai pemerintahan yang sah di dunia".
Locke mempunyai lawan intelektual lain selain Hobbes. Dalam ''First Treatise'', Locke mengarahkan argumennya pertama dan terutama pada salah satu ahli filsafat konservatif Inggris abad ke-17: [[Robert Filmer]]. Kaya Filmer, ''Patriarcha'' (1680), mendukung [[Hak ilahi raja-raja|hak ilahi raja]] dengan mengacu pada ajaran [[Alkitab]] dan mengklaim bahwa otoritas yang diberikan kepada [[Adam]] oleh [[Tuhan]] memberikan penerus Adam dalam garis keturunan laki-laki hak untuk berkuasa atas semua manusia dan makhluk lain di dunia.
[[Berkas:
Locke juga mencetuskan konsep [[Pemisahan agama dan negara|pemisahan gereja dan negara]].
Locke juga dipengaruhi oleh ide-ide liberal politisi dan penyair [[Gereja Presbiterian|Presbiterian]] [[John Milton]], yang merupakan pendukung setia kebebasan dalam segala bentuknya.
Dalam [[keadaan alamiah]], kaum liberal berpendapat, manusia didorong oleh naluri bertahan hidup dan [[pelestarian diri]]. Satu-satunya cara untuk melarikan diri dari keberadaan yang berbahaya seperti itu adalah dengan membentuk kekuatan bersama dan tertinggi yang mampu menengahi antara keinginan manusia yang saling bertentangan.
==== James Madison dan Montesquieu ====
Sebagai bagian dari proyek untuk membatasi kekuasaan pemerintah, ahli teori liberal seperti [[James Madison]] dan [[Montesquieu]] menyusun gagasan [[pemisahan kekuasaan]], sebuah sistem yang dirancang untuk mendistribusikan otoritas pemerintah secara merata di antara cabang kekuasaan [[eksekutif]], [[Lembaga legislatif|legislatif]] dan [[Kehakiman|yudikatif]].
Selain mengidentifikasi peran pemerintah dalam masyarakat modern, kaum liberal juga memperdebatkan makna dan sifat dari prinsip terpenting dalam filsafat liberal, yaitu kebebasan. Dari abad ke-17 hingga abad ke-19, para pemikir liberal (dari [[Adam Smith]] hingga [[John Stuart Mill]]) mengkonseptualisasikan kebebasan sebagai tidak adanya campur tangan dari pemerintah dan individu lain, dengan mengklaim bahwa semua orang harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas unik mereka sendiri tanpa disabotase oleh orang lain.
Selain kebebasan, kaum liberal telah mengembangkan beberapa prinsip lain yang penting untuk konstruksi struktur filosofis mereka, seperti kesetaraan, pluralisme, dan toleransi. Mengenai kesetaraan, [[Voltaire]] berkomentar bahwa "kesetaraan pada saat yang sama adalah hal yang paling alami dan kadang-kadang paling chimeral".
Untuk berkontribusi pada pengembangan kebebasan, kaum liberal juga mempromosikan konsep-konsep seperti pluralisme dan toleransi. Dengan pluralisme, kaum liberal mengacu pada proliferasi pendapat dan keyakinan yang mencirikan tatanan sosial yang stabil.
==== Kelompok Coppet dan Benjamin Constant ====
[[Berkas:
Perkembangan menuju pematangan teori klasik modern terjadi sebelum dan segera setelah Revolusi Perancis. Salah satu tempat bersejarah dari perkembangan ini adalah di Kastil Coppet dekat [[Jenewa]]. Di sini [[kelompok Coppet]] berkumpul di bawah naungan penulis dan salonnière yang diasingkan, [[Germaine de Staël|Madame de Staël]] pada periode antara pembentukan Kekaisaran Pertama [[Napoleon Bonaparte|Napoleon]] (1804) dan [[Restorasi Bourbon]] tahun 1814–1815.
[[Berkas:
Di antara mereka juga ada salah satu pemikir pertama yang menggunakan nama "liberal". Dia adalah seorang Protestan Swiss berpendidikan di [[Universitas Edinburgh]], [[Benjamin Constant]]. Constant melihat Inggris dibandingkan [[Romawi Kuno|Roma kuno]] untuk model praktis kebebasan dalam skala besar masyarakat dagang. Dia membuat perbedaan antara "Liberty of the Ancients" dan "Liberty of the Moderns".
Sebaliknya, Liberty of the Moderns, didasarkan pada kepemilikan [[kebebasan sipil]], supremasi hukum, dan kebebasan dari campur tangan negara yang berlebihan. Partisipasi langsung menjadi terbatas: konsekuensi yang diperlukan dari ukuran negara modern, dan juga hasil yang tak terhindarkan dari masyarakat dagang tnapa budak. Sehingga hampir semua orang harus mencari nafkah dengan bekerja. Para pemilih akan memilih perwakilan, yang akan berunding di Parlemen atas nama rakyat dan akan menyelamatkan warga dari keterlibatan politik sehari-hari.
=== Teori ekonomi liberal ===
Karya [[Adam Smith]], ''[[An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations|The Wealth of Nations]]'', diterbitkan pada tahun 1776, diikuti oleh ekonom liberal Prancis, risalah [[Jean-Baptiste Say]] tentang ''[[Ekonomi Politik Say|Political Economy]]'' yang diterbitkan pada tahun 1803. Karya ini diperluas pada tahun 1830 dengan aplikasi praktis yang memberikan sebagian besar ide-ide ekonomi. sampai terbitnya karya [[John Stuart Mill]], ''Principles of Political Economy'' pada tahun 1848.
Smith menulis bahwa selama [[Penawaran dan permintaan|penawaran, permintaan]], [[harga]], dan [[Persaingan (ekonomi)|persaingan]] dibiarkan bebas dari peraturan pemerintah, pengejaran kepentingan material, bukan altruisme, yang akan memaksimalkan kekayaan masyarakat
Smith menganggap bahwa pekerja dapat [[Gaji|dibayar]] serendah yang diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka, yang kemudian diubah oleh [[David Ricardo]] dan [[Thomas Malthus|Thomas Robert Malthus]] menjadi "[[hukum besi upah]]".
Dalam risalahnya (Traité d'économie politique), Say menyatakan bahwa setiap proses produksi membutuhkan usaha, pengetahuan dan "aplikasi" dari pengusaha. Ia melihat pengusaha sebagai perantara dalam proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produktif seperti tanah, modal dan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen. Akibatnya, mereka mempunyai peran sentral dalam perekonomian melalui fungsi koordinasi mereka. Dia juga menyoroti kualitas penting untuk kewirausahaan yang sukses dan berfokus pada penilaian bahwa mereka harus terus menilai kebutuhan pasar dan sarana untuk memenuhinya. Ini membutuhkan "pengertian pasar yang tepat". Say memandang pendapatan wirausaha sebagai pendapatan tinggi yang dibayarkan sebagai kompensasi atas keterampilan dan pengetahuan ahli mereka. Dia melakukannya dengan mengontraskan fungsi perusahaan dan fungsi penawaran modal yang membedakan pendapatan pengusaha di satu sisi dan imbalan kapital di sisi lain. Ini jelas membedakan teorinya dari [[Joseph Schumpeter]], yang menggambarkan sewa wirausaha sebagai keuntungan jangka pendek yang mengkompensasi risiko tinggi (sewa Schumpeter). Say sendiri memang merujuk pada risiko dan ketidakpastian bersama dengan inovasi, tanpa menganalisisnya secara detail.
Say juga diasosiasikan dengan [[Katakanlah hukum|hukum Say]], atau hukum pasar yang dapat diringkas sebagai: "[[Pasokan agregat|Penawaran agregat]] menciptakan [[
Penalaran terkait muncul dalam karya [[John Stuart Mill]] dan sebelumnya dalam karya ayahnya yang juga seorang ekonom klasik Skotlandia [[James Mill]] (1808). Mill senior menyatakan kembali hukum Say pada tahun 1808, menulis: "produksi komoditas menciptakan, dan merupakan satu-satunya penyebab universal yang menciptakan pasar untuk komoditas yang diproduksi".
Selain warisan Smith dan Say, teori populasi [[Thomas Malthus]] dan hukum upah besi [[David Ricardo]] menjadi doktrin sentral ekonomi klasik.
Beberapa pemikir liberal, termasuk Adam Smith dan [[Richard Cobden]], berpendapat bahwa pertukaran barang antar negara secara bebas akan mengarah pada perdamaian dunia.
[[Utilitarianisme]] dilihat sebagai pembenaran politik untuk penerapan [[Ekonomi liberal|liberalisme ekonomi]] oleh pemerintah Inggris, sebuah gagasan yang mendominasi kebijakan ekonomi dari tahun 1840-an. Meskipun utilitarianisme mendorong reformasi legislatif dan administratif dan tulisan-tulisan John Stuart Mill selanjutnya meramalkan negara kesejahteraan, itu terutama digunakan sebagai premis untuk pendekatan ''laissez-faire''
==== Ekonomi Keynesian ====
[[Berkas:
Selama masa [[Depresi Besar]], tanggapan liberal definitif terhadap krisis ekonomi diberikan oleh ekonom Inggris [[John Maynard Keynes]] (1883–1946). Keynes telah "dibesarkan" sebagai seorang liberal klasik, tetapi terutama setelah Perang Dunia I semakin mendukung konsep liberal kesejahteraan atau sosial.
Karya ''[[Adikarya|Magnum opus]]'' Keynes, ''[[The General Theory of Employment, Interest and Money]]'', diterbitkan pada tahun 1936
=== Teori feminis liberal ===
[[Feminisme liberal]], sebuah tradisi dominan dalam sejarah feminis, adalah bentuk teori feminis [[Individualisme|individualistik]] yang berfokus pada kemampuan perempuan untuk mempertahankan kesetaraan mereka melalui tindakan dan pilihan mereka sendiri. Feminis liberal
[[Daftar filsuf wanita|Filsuf]] Inggris [[Mary Wollstonecraft]] (1759-1797) secara luas dianggap sebagai pelopor feminisme liberal, dengan karyanya ''[[A Vindication of the Rights of Woman]]'' (1792) yang memperluas
[[John Stuart Mill]] juga merupakan pendukung awal feminisme. Dalam artikelnya ''[[Ketundukan Wanita|The Subjection of Women]]'' (1861, diterbitkan 1869), Mill ingin membuktikan bahwa penindasan terhadap perempuan adalah salah dan bahwa harus ada jalan untuk mencapai kesetaraan yang sempurna antara laki-laki dan perempuan.
[[Feminisme kesetaraan]] adalah bentuk feminisme liberal yang dibahas sejak tahun 1980-an,
=== Teori liberal sosial ===
[[Berkas:
Karya [[Jean Charles Léonard de Sismondi|Jean Charles Léonard Simonde de Sismondi]], ''Nouveaux principes d'économie politique, ou de la richesse dans ses rapports avec la population'' (1819), merepresentasikan kritik liberal komprehensif pertama terhadap kapitalisme awal dan ekonomi ''laissez-faire.'' Tulisannya, yang dipelajari oleh [[John Stuart Mill]] dan [[Karl Marx]] di antara banyak pemikir lainnya, memiliki pengaruh besar pada tanggapan liberal dan sosialis terhadap kegagalan dan kontradiksi masyarakat industri.
Kelompok liberal baru mulai mengadaptasi bahasa lama liberalisme untuk menghadapi keadaan sulit ini, yang mereka yakini hanya dapat diselesaikan melalui konsepsi negara yang lebih luas dan intervensionis. Hak yang sama atas kebebasan tidak dapat ditegakkan hanya dengan memastikan bahwa individu-individu tidak secara fisik saling mengganggu, atau hanya dengan memiliki undang-undang yang dirumuskan dan diterapkan secara tidak memihak. Langkah-langkah yang lebih positif dan proaktif diperlukan untuk memastikan bahwa setiap individu akan memiliki [[Kesetaraan kesempatan|kesempatan yang sama]] untuk mencapai kesuksesan.
[[Berkas:
[[John Stuart Mill]] berkontribusi besar pada pemikiran liberal dengan menggabungkan unsur-unsur liberalisme klasik dengan apa yang akhirnya dikenal sebagai liberalisme baru. Karya Mill ''[[Tentang Kebebasan|On Liberty]]'' (1859) membahas sifat dan batas [[kekuasaan]] yang dapat dijalankan secara sah oleh masyarakat atas [[individu]]
Definisinya tentang kebebasan dipengaruhi oleh [[Joseph Priestley]] dan [[Josiah Warren]]. Kebebasan, menurutnya, adalah bahwa [[individu]] harus bebas melakukan apa yang dia inginkan kecuali dia merugikan orang lain.
Pemikir liberal awal lainnya yang beralih ke intervensi pemerintah yang lebih besar adalah [[Thomas Hill Green]]. Melihat efek alkohol, ia percaya bahwa negara harus mendorong dan melindungi lingkungan sosial, politik dan ekonomi agar individu dapat memiliki kesempatan terbaik untuk bertindak sesuai dengan hati nurani mereka. Negara harus campur tangan hanya jika terdapat kecenderungan yang jelas, terbukti dan kuat bahwa kebebasan akan memperbudak individu.
Liberalisme Baru atau gerakan liberalisme sosial muncul sekitar tahun 1900 di Inggris.
Prinsip-prinsip yang dapat digambarkan sebagai liberal sosial telah didasarkan atau dikembangkan oleh para filsuf seperti John Stuart Mill, [[Eduard Bernstein]], [[John Dewey]], Carlo Rosselli, Norberto Bobbio dan [[Chantal Mouffe]].
=== Teori anarko-kapitalis ===
[[Berkas:Gustavedemolinari.jpg|jmpl|[[Gustave de Molinari]]]]
[[Berkas:
[[Liberalisme klasik]] menganjurkan [[perdagangan bebas]] di bawah aturan hukum. [[Anarko-kapitalisme]] melangkah lebih jauh dengan penegakan hukum dan pengadilan disediakan oleh perusahaan swasta. Berbagai pemikir telah menganut filsafat hukum yang mirip dengan anarko-kapitalisme. Salah satu pemikir liberal pertama yang membahas kemungkinan [[privatisasi]] perlindungan kebebasan individu dan properti adalah [[Jakob Mauvillon]] dari Prancis pada abad ke-18. Kemudian pada tahun 1840-an, [[Julius Faucher]] dan [[Gustave de Molinari]] menganjurkan hal yang sama. Dalam esainya ''The Production of Security'', Molinari berpendapat: "Tidak ada pemerintah yang berhak mencegah pemerintah lain bersaing dengannya, atau meminta konsumen keamanan untuk datang secara eksklusif ke sana untuk komoditas ini". Molinari dan tipe baru liberal anti-negara ini mendasarkan penalaran mereka pada cita-cita liberal dan ekonomi klasik. Sejarawan dan libertarian [[Ralph Raico]] berpendapat bahwa apa yang "telah dikemukakan oleh para filsuf liberal ini adalah bentuk anarkisme individualis, atau, seperti yang akan disebut sekarang, anarko-kapitalisme atau anarkisme pasar".
Dalam masyarakat anarko-kapitalis teoretis, [[penegakan hukum]], [[pengadilan]], dan semua layanan keamanan lainnya akan dioperasikan oleh swasta yang didanai secara pribadi dibandingkan secara terpusat melalui [[Pajak|perpajakan]]. [[Uang]], bersama dengan semua barang dan jasa lainnya, akan disediakan secara pribadi dan kompetitif di pasar terbuka. Anarko-kapitalis mengatakan kegiatan pribadi dan ekonomi di bawah anarko-kapitalisme akan diatur oleh organisasi penyelesaian sengketa berbasis korban di bawah [[Perbuatan melawan hukum|hukum gugatan]] dan [[kontrak]], bukan oleh undang-undang melalui hukuman yang ditentukan secara terpusat di bawah apa yang mereka gambarkan sebagai "monopoli politik".
== Sejarah ==
[[Berkas:
Pemikiran liberal yang terisolasi telah ada dalam [[filsafat Barat]] sejak [[Yunani Kuno]] dan dalam [[filsafat Timur]] sejak periode [[Dinasti Song|Song]] dan [[Dinasti Ming|Ming]]. Ide-ide ini pertama kali disatukan dan disistematisasikan sebagai ideologi yang berbeda oleh filsuf Inggris [[John Locke]], yang umumnya dianggap sebagai bapak liberalisme modern.<ref name="BevirSAGE2"/><ref name="FungCambridge2"/><ref name="Delaney, p. 182">Delaney, p. 18.</ref>
[[Berkas:
Di Eropa, liberalisme memiliki tradisi panjang terutama sejak abad ke-17.
Perkembangan liberalisme klasik terjadi sebelum dan sesudah Revolusi Perancis di Inggris.
Di [[Liberalisme dan konservatisme di Amerika Latin|Amerika Latin]], kerusuhan liberal dimulai pada abad ke-18, ketika agitasi liberal di Amerika Latin menyebabkan [[Dekolonisasi Amerika|kemerdekaan]] dari kekuasaan kekaisaran Spanyol dan Portugal. Rezim-rezim baru ini umumnya liberal dalam pandangan politik mereka dan menggunakan filosofi [[positivisme]], yang menekankan kebenaran ilmu pengetahuan modern, untuk menopang posisi mereka.
Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Kekaisaran Ottoman dan Timur Tengah, liberalisme mempengaruhi periode reformasi seperti [[Tanzimat]] dan [[An-Nahdah|Al-Nahda]]; bangkitnya sekularisme, konstitusionalisme dan nasionalisme; dan munculnya kelompok dan gerakan intelektual dan agama yang berbeda, seperti Utsmaniyah Muda dan [[Modernisme Islam]]. Tokoh terkemuka pada zaman itu adalah [[Rifa'ah Al-Tahtawi|Rifa'a al-Tahtawi]], [[Namık Kemal]] dan brahim inasi. Namun, ide dan tren reformis tidak berhasil menjangkau masyarakat umum karena buku, majalah, dan surat kabar hanya dapat diakses oleh para intelektual dan segmen kelas menengah yang baru muncul, sementara banyak [[Muslim]] melihatnya sebagai pengaruh asing di dunia Islam. Persepsi itu memperumit upaya reformis yang dilakukan di negara-negara Timur Tengah.
[[Berkas:
Gerakan [[Abolisionisme|abolisionis]] dan [[Hak suara|hak pilih]] semakin menyebar, bersama dengan cita-cita perwakilan dan demokrasi. Prancis mendirikan [[Republik Ketiga Prancis|republik ketiga]] pada tahun 1870-an. Namun, nasionalisme juga menyebar dengan cepat setelah tahun 1815. Campuran sentimen liberal dan nasionalis
[[Berkas:
Liberalisme memperoleh momentum pada awal abad ke-20. Benteng [[Autokrasi|otokrasi]], [[Nikolai II dari Rusia|Tsar Rusia]], digulingkan pada [[Revolusi Februari|fase pertama]] [[Revolusi Rusia]]. Kemenangan Sekutu dalam [[Perang Dunia I|Perang Dunia Pertama]] dan runtuhnya empat kerajaan tampaknya menandai kemenangan liberalisme di seluruh benua Eropa. Tidak hanya di antara negara-negara [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia I|sekutu yang menang]], tetapi juga di Jerman dan negara-negara [[Eropa Timur]] yang baru terbentuk. Militerisme, seperti yang dilambangkan oleh Jerman, dikalahkan dan didiskreditkan. Seperti yang dikemukakan Blinkhorn, tema-tema liberal sangat berpengaruh dalam hal "pluralisme budaya, toleransi agama dan etnis, penentuan nasib sendiri nasional, ekonomi pasar bebas, pemerintahan yang representatif dan bertanggung jawab, perdagangan bebas, serikat pekerja, dan penyelesaian damai perselisihan internasional melalui cara baru, [[Liga Bangsa-Bangsa]]".
[[Berkas:Franklin D. Roosevelt TIME Man of the Year 1933 color photo.jpg|kiri|jmpl|Foto berwarna [[Franklin Delano Roosevelt|Franklin D. Roosevelt]] sebagai [[Time Person of the Year|Man of the Year]] of ''[[Time]]'' pada Januari 1933]]Di Amerika Serikat, [[Liberalisme modern di Amerika Serikat|liberalisme modern]] berawal dari kepresidenan populer [[Franklin Delano Roosevelt|Franklin D. Roosevelt]], yang memprakarsai [[New Deal|Kesepakatan Baru]] dalam menanggapi Depresi Hebat dan memenangkan [[Daftar presiden Amerika Serikat|empat pemilihan yang belum pernah terjadi sebelumnya]]. Koalisi New Deal yang didirikan oleh Roosevelt meninggalkan warisan yang menentukan dan memengaruhi banyak presiden Amerika di masa depan, termasuk [[John F. Kennedy]].<ref>Alterman, p. 32.</ref> Sementara itu, tanggapan liberal definitif terhadap Depresi Hebat diberikan oleh ekonom Inggris [[John Maynard Keynes]], yang telah memulai sebuah karya teoretis yang meneliti hubungan antara pengangguran, uang, dan harga pada tahun 1920-an.<ref>{{Cite book|last=Pressman|first=Steven|year=1999|title=Fifty Great Economists|url=https://archive.org/details/fiftymajoreconom0000pres_g0h4|location=London|publisher=London: routledge|isbn=978-0-415-13481-1|pages=[https://archive.org/details/fiftymajoreconom0000pres_g0h4/page/96 96]–100}}</ref> Depresi Hebat di seluruh dunia, mulai tahun 1929, mempercepat pendiskreditan ekonomi liberal dan memperkuat seruan untuk kontrol negara atas urusan ekonomi. Kesengsaraan ekonomi mendorong kerusuhan yang meluas di dunia politik Eropa, yang mengarah pada kebangkitan [[fasisme]] sebagai ideologi dan gerakan yang menentang liberalisme dan [[komunisme]], terutama di [[Jerman Nazi]] dan [[Kerajaan Italia (1861–1946)|Italia]].<ref>Heywood, pp. 218–26.</ref> Kebangkitan fasisme di tahun 1930-an akhirnya memuncak dalam [[Perang Dunia II]], salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Blok Sekutu]] menang dalam perang pada tahun 1945 dan kemenangan mereka memulai babak baru untuk [[Perang Dingin]] antara [[Blok Timur]] [[Negara komunis|Komunis]] dan Blok [[Blok Barat|Barat]] liberal.
[[Liberalisme di Iran|Di Iran]], liberalisme sempat menikmati popularitas yang luas. Pada April 1951, [[Front Nasional (Iran)|Front Nasional]] menjadi koalisi pemerintahan ketika seorang politisi yang terpilih secara demokratis, [[Mohammad Mosaddegh]], seorang nasionalis liberal, menjabat sebagai [[Perdana Menteri Iran|Perdana Menteri]]. Namun, cara pemerintahannya bertentangan dengan kepentingan Barat dan ia dilengserkan dari kekuasaan melalui [[Kudeta Iran 1953|kudeta pada 19 Agustus 1953]]. Kudeta tersebut mengakhiri dominasi liberalisme dalam politik negara itu.{{Refn|<ref name="jrisen">{{cite news|url=https://www.nytimes.com/library/world/mideast/041600iran-cia-index.html|work=The New York Times|title=Secrets of History: The C.I.A. in Iran|author=James Risen|date=16 April 2000|access-date=3 November 2006}}</ref><ref>''Clandestine Service History: Overthrow of Premier Mossadeq of Iran'' (March 1954). p. iii.</ref><ref name="CN-IC-01">{{cite book|title=Ends of British Imperialism: The Scramble for Empire, Suez, and Decolonization|year=2007|publisher=I.B.Tauris|isbn=978-1-84511-347-6|pages=775 of 1082|url=https://books.google.com/books?id=NQnpQNKeKKAC&pg=PA775}}</ref><ref name="FP 2013">{{cite journal|title=CIA Admits It Was Behind Iran's Coup|first=Malcolm|last=Bryne|date=18 August 2013|journal=Foreign Policy |url=https://foreignpolicy.com/2013/08/19/cia-admits-it-was-behind-irans-coup/}}</ref><ref>The CIA's history of the 1953 coup in Iran is made up of the following documents: a historian's note, a summary introduction, a lengthy narrative account written by Dr. Donald N. Wilber and as appendices five planning documents he attached. Published on 18 June 2000 under the title [https://www.nytimes.com/library/world/mideast/041600iran-cia-index.html "The C.I.A. in Iran"] by ''The New York Times''.</ref>}}
Di antara berbagai gerakan regional dan nasional, gerakan [[Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika (1955-1968)|hak-hak sipil]] di Amerika Serikat selama tahun 1960-an sangat menonjolkan upaya-upaya liberal untuk mewujudkan [[Kesetaraan sosial|persamaan hak]].<ref>Mackenzie and Weisbrot, p. 178.</ref> Proyek Great Society yang diluncurkan oleh [[Presiden Amerika Serikat|Presiden]] [[Lyndon Baines Johnson|Lyndon B. Johnson]] mengawasi pembentukan Medicare dan Medicaid, pembentukan [[Head Start]] dan Job Corps sebagai bagian dari [[Perang melawan kemiskinan|Perang Melawan Kemiskinan]] dan pengesahan [[Undang-Undang Hak Sipil 1964|Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964]], serangkaian peristiwa yang oleh beberapa sejarawan dijuluki "''the Liberal Hour''".<ref>Mackenzie and Weisbrot, p. 5.</ref>
[[Berkas:Nizhny Novgorod. Anti-Corruption Rally (26 March 2017).jpg|jmpl|[[Unjuk rasa Rusia 2017|Protes Rusia 2017]] diorganisir oleh oposisi liberal Rusia]]
Perang Dingin menampilkan persaingan ideologis yang luas dan beberapa [[perang proksi]], tetapi [[Perang Dunia III]] yang dikhawatirkan akan terjadi antara Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak pernah terjadi. Sementara negara-negara komunis dan demokrasi liberal bersaing satu sama lain, [[Krisis minyak 1973|krisis ekonomi]] pada 1970-an mengilhami perpindahan dari [[Keynesianisme|ekonomi Keynesian]], terutama di bawah [[Margaret Thatcher]] di Inggris dan [[Ronald Reagan]] di Amerika Serikat. Tren ini, yang dikenal sebagai [[neoliberalisme]], merupakan [[pergeseran paradigma]] dari [[konsensus Keynesian pascaperang]] yang berlangsung dari 1945 hingga 1980.<ref>{{Cite journal|last=Palley|first=Thomas I|date=2004-05-05|title=From Keynesianism to Neoliberalism: Shifting Paradigms in Economics|url=http://fpif.org/from_keynesianism_to_neoliberalism_shifting_paradigms_in_economics/|journal=Foreign Policy in Focus|access-date=25 March 2017}}</ref><ref>{{Cite book|last=Vincent|first=Andrew|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=igrwb3rsOOUC&pg=PA339|title=Modern Political Ideologies|location=Hoboken, New Jersey|publisher=[[Wiley-Blackwell]]|isbn=978-1-4051-5495-6|page=339}}</ref> Sementara itu, menjelang akhir abad ke-20, negara-negara komunis di Eropa Timur [[Revolusi 1989|runtuh secara drastis]]. Ini membuat demokrasi liberal sebagai satu-satunya bentuk pemerintahan utama di Barat.
Pada awal Perang Dunia II, jumlah demokrasi di seluruh dunia hampir sama dengan empat puluh tahun sebelumnya.<ref>Colomer, p. 62.</ref> Setelah 1945, demokrasi liberal menyebar sangat cepat, tetapi kemudian mengalami kemunduran. Dalam ''The Spirit of Democracy'', Larry Diamond berpendapat bahwa pada tahun 1974 "kediktatoran, bukan demokrasi, adalah cara dunia" dan bahwa "hampir seperempat negara merdeka memilih pemerintah mereka melalui pemilihan yang kompetitif, bebas, dan adil". Diamond selanjutnya mengatakan bahwa demokrasi bangkit kembali dan pada tahun 1995 dunia menjadi "sangat demokratis".<ref>{{Cite book|last=Larry Diamond|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=vx3JTGSB5JcC&pg=PA7|title=The Spirit of Democracy: The Struggle to Build Free Societies Throughout the World|publisher=Henry Holt|isbn=978-0-8050-7869-5|page=7}}</ref><ref>{{Cite web|date=2016-01-27|title=Freedom in the World 2016|url=https://freedomhouse.org/report/freedom-world/freedom-world-2016?gclid=COLduYD4ys4CFVUvgQodDPkNvw|publisher=Freedom House}}</ref>
== Kritik dan dukungan ==
[[Berkas:Fusilamiento de Torrijos (Gisbert).jpg|jmpl|[[Eksekusi Torrijos dan Para Sahabatnya di Pantai Málaga|Eksekusi José María de Torrijos y Uriarte dan anak buahnya]] pada tahun 1831 ketika Raja Spanyol [[Ferdinand VII dari Spanyol|Ferdinand VII]] mengambil [[Sejarah Spanyol (1810–1873)|tindakan represif]] terhadap kekuatan liberal di negaranya]]
[[Berkas:Raif Badawi cropped.jpg|jmpl|[[Raif Badawi]], seorang penulis [[Arab Saudi]] dan pencipta situs web Free Saudi Liberals dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara dan 1.000 cambukan karena dianggap "menghina Islam" pada tahun 2014]]
Liberalisme telah menuai kritik dan dukungan dalam sejarahnya dari berbagai kelompok ideologis. Yang kurang bersahabat dengan tujuan liberalisme adalah [[konservatisme]]. [[Edmund Burke]], yang sering dianggap sebagai pendukung pertama pemikiran konservatif modern, menawarkan kritik pedas terhadap Revolusi Prancis dengan menyerang pretensi liberal terhadap kekuatan rasionalitas dan kesetaraan alami semua manusia.<ref name="Grigsby, p. 1082">Grigsby, p. 108.</ref>
Terdapat pula kebingungan tentang hubungan antara liberalisme sosial dan [[sosialisme]], meskipun faktanya banyak varian sosialisme yang membedakan diri mereka dengan liberalisme dengan [[Antikapitalisme|menentang kapitalisme]], [[hierarki]], dan [[Properti pribadi|kepemilikan pribadi]]. Sosialisme terbentuk sebagai sekelompok ideologi yang terkait namun berbeda pada abad ke-19 seperti [[sosialisme Kristen]], [[komunisme]] (dengan tulisan-tulisan [[Karl Marx]]) dan [[anarkisme sosial]] (dengan tulisan-tulisan [[Mikhail Bakunin]]). Komunisme dan anarkisme sosial dipengaruhi oleh [[Komune Paris]]. Ideologi-ideologi ini—seperti halnya liberalisme dan konservatisme—terpecah menjadi beberapa gerakan besar dan kecil dalam dekade-dekade berikutnya.<ref>Grigsby, pp. 119–22.</ref> Marx menolak aspek-aspek dasar teori liberal. Dia berharap untuk menghancurkan negara dan perbedaan liberal antara masyarakat dan individu sambil menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan kolektif yang dirancang untuk menggulingkan tatanan kapitalis yang berkembang pada abad ke-19.<ref>Koerner, pp. 9–12.</ref> Saat ini, partai dan gagasan sosialis tetap menjadi kekuatan politik dengan tingkat pengaruh yang berbeda di banyak negara.
[[Vladimir Lenin]] menyatakan bahwa—berlawanan dengan [[Marxisme]] — pandangan liberal membela [[perbudakan upah]]an.<ref>{{Cite book|last=Selsam|first=Howard|last2=Martel|first2=Harry|year=1963|url=https://archive.org/details/readerinmarxistp00sels|title=Reader in Marxist Philosophy|publisher=International Publishers|isbn=978-0-7178-0167-1|page=[https://archive.org/details/readerinmarxistp00sels/page/37 37]|access-date=1 June 2017|url-access=registration}}</ref><ref>{{Cite book|last=Lenin|first=Vladimir|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=CsoSQ6vD8fUC&pg=PA37|title=On Culture and Cultural Revolution|publisher=Wildside Press LLC|isbn=978-1-4344-6352-4|page=34|author-link=Vladimir Lenin|access-date=1 June 2017}}</ref> Namun, beberapa pendukung liberalisme seperti George Henry Evans, Silvio Gesell dan [[Thomas Paine]] mengkritik perbudakan upah.<ref>[http://www.ssa.gov/history/paine4.html Social Security Online History Pages]</ref><ref>{{Cite book|last=Rodriguez|first=Junius P.|year=2007|url=https://books.google.com/books?id=4X44KbDBl9gC&pg=PA500|title=Slavery in the United States: A Social, Political, and Historical Encyclopedia, Volumen 1|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-85109-544-5|page=500|access-date=1 June 2017}}</ref> Salah satu kritikus liberalisme yang paling vokal adalah [[Gereja Katolik Roma]],<ref>{{Cite book|last=Grew|first=Raymond|year=1997|title=Freedom and Religion in the 19th Century|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-3087-7|editor-last=Helmstadter|editor-first=Richard|page=[https://archive.org/details/freedomreligioni0000unse/page/201 201]|chapter=Liberty and the Catholic Church in 19th century Europe|chapter-url=https://archive.org/details/freedomreligioni0000unse/page/201}}</ref> yang mengakibatkan perebutan kekuasaan yang panjang antara pemerintah nasional dan Gereja. Kaum konservatif juga menyerang apa yang mereka anggap sebagai tujuan liberal terhadap kemajuan dan keuntungan materi, dengan alasan bahwa kesenangan semacam itu merusak nilai-nilai sosial tradisional yang berakar pada komunitas dan kesinambungan.<ref>Koerner, p. 14.</ref> Namun, beberapa variasi konservatisme, seperti [[konservatisme liberal]], menguraikan beberapa ide dan prinsip yang sama yang diperjuangkan oleh liberalisme klasik, termasuk "pemerintahan kecil dan kapitalisme yang berkembang".<ref name="Grigsby, p. 1082">Grigsby, p. 108.</ref>
[[Demokrasi sosial]], sebuah ideologi yang menganjurkan modifikasi progresif [[kapitalisme]], muncul pada abad ke-20 dan dipengaruhi oleh sosialisme. Secara luas demokrasi sosial didefinisikan sebagai proyek yang bertujuan untuk memperbaiki masyarakat melalui reformasi pemerintah terhadap "cacat intrinsik kapitalisme" dengan mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.<ref>Lightfoot, p. 17.</ref> Sosial demokrasi juga tidak menentang kekuasaan negara. Beberapa komentator telah mencatat kesamaan yang kuat antara liberalisme sosial dan demokrasi sosial. Seorang ilmuwan politik bahkan menyebut liberalisme Amerika sebagai "demokrasi sosial bajakan" karena tidak adanya tradisi sosial demokrasi yang signifikan di Amerika Serikat yang ingin diperbaiki oleh kelompok liberal.<ref>Susser, p. 110.</ref> Gerakan lain yang terkait dengan demokrasi modern seperti demokrasi [[Demokrasi Kristen|Kristen]] bermaksud untuk menyebarkan [[Ajaran sosial Katolik|ide-ide sosial Katolik]] dan telah memperoleh banyak pengikut di beberapa negara Eropa.<ref>Riff, pp. 34–36.</ref> Akar awal demokrasi Kristen berkembang sebagai reaksi terhadap [[industrialisasi]] dan [[urbanisasi]] yang terkait dengan liberalisme ''laissez-faire'' di abad ke-19.<ref>Riff, p. 34.</ref> Terlepas dari hubungan yang kompleks ini, beberapa sarjana berpendapat bahwa liberalisme sebenarnya "menolak pemikiran ideologis" sama sekali, terutama karena pemikiran seperti itu dapat mengarah pada harapan yang tidak realistis bagi umat manusia.<ref>Wolfe, p. 116.</ref>
Kelompok Fasis menuduh liberalisme sebagai materialisme dan kurangnya nilai-nilai spiritual.<ref name="massaschussetts1">Marvin Perry, Myrna Chase, Margaret Jacob, James R. Jacob. ''Western Civilization: Ideas, Politics, and Society – From 1600, Volume 2''. 9th ed. Boston, Massaschussetts: Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company, 2009 pp. 760.</ref> Secara khusus, fasisme menentang liberalisme karena [[materialisme]], [[rasionalisme]], [[individualisme]], dan [[utilitarianisme]]nya.<ref name="revolution1994">Sternhell, Zeev, Mario Sznajder and Maia Ashéri. ''[https://books.google.com/books?id=hnv0F88nLawC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false The Birth of Fascist Ideology: From Cultural Rebellion to Political Revolution]'' (Princeton, New Jersey: Princeton University Press, 1994) 7.</ref> Kaum fasis percaya bahwa penekanan liberal pada kebebasan individu akan menghasilkan perpecahan nasional,<ref name="massaschussetts1" /> tetapi banyak kelompok fasis yang setuju dengan kaum liberal dalam mendukung [[hak milik pribadi]] dan [[ekonomi pasar]].<ref name="revolution1994" />
[[Politik sayap kiri|Kaum kiri]] menuduh doktrin ekonomi liberalisme, seperti kebebasan ekonomi individu, memunculkan apa yang mereka pandang sebagai sistem eksploitasi yang bertentangan dengan prinsip demokrasi liberalisme.<ref name=":0">{{Cite web|last=Beauchamp|first=Zack|date=2019-09-09|title=The anti-liberal moment|url=https://www.vox.com/policy-and-politics/2019/9/9/20750160/liberalism-trump-putin-socialism-reactionary|website=Vox|language=en|access-date=2021-05-06}}</ref> [[Politik sayap kanan|Kelompok sayap kanan]] menuduh doktrin sosial liberalisme, seperti sekularisme dan hak-hak individu, menghancurkan komunitas dan merusak tatanan sosial yang mereka pandang perlu dilestarikan oleh sebuah negara.<ref name=":0" />
Para sarjana telah memuji pengaruh internasionalisme liberal dengan mengklaim bahwa kebangkitan [[globalisasi]] "merupakan kemenangan visi liberal yang muncul pertama kali pada abad kedelapan belas". Mereka juga menulis bahwa liberalisme adalah "satu-satunya visi yang komprehensif dan optimistis untuk urusan-urusan dunia".<ref>Venturelli, p. 247.</ref>
Menurut Presiden Rusia [[Vladimir Putin]], seperti dilansir ''[[Financial Times]]'', "liberalisme telah menjadi usang". Dia mengklaim bahwa sebagian besar orang di dunia menentang multikulturalisme, imigrasi, dan hak bagi orang-orang yang [[LGBT]].<ref>{{Cite news|date=27 June 2019|title=Liberalism 'has outlived its purpose' — President Putin speaks exclusively to the Financial Times|url=https://www.ft.com/video/a49cfa25-610e-438c-b11d-5dac19619e08|work=[[Financial Times]]|language=en-GB|access-date=23 August 2019}}</ref>
== Referensi ==
Baris 142 ⟶ 168:
* Piero Gobetti La Rivoluzione liberale. Saggio sulla lotta politica in Italia, Bologna, Rocca San Casciano, 1924
===
{{refbegin|30em}}
*
* Ameringer, Charles. ''Political parties of the Americas, 1980s to 1990s''. Westport: Greenwood Publishing Group, 1992. {{ISBN|0-313-27418-5}}.
* [[Samir Amin|Amin, Samir]]. ''The liberal virus: permanent war and the americanization of the world''. New York: Monthly Review Press, 2004.
* Antoninus, Marcus Aurelius. ''The Meditations of Marcus Aurelius Antoninus''. New York: Oxford University Press, 2008. {{ISBN
* Arnold, N. Scott. ''Imposing values: an essay on liberalism and regulation''. New York: Oxford University Press, 2009. {{ISBN
* Auerbach, Alan and Kotlikoff, Laurence. ''Macroeconomics'' Cambridge: MIT Press, 1998. {{ISBN
* Barzilai, Gad
* Bell, Duncan. "What is Liberalism?" ''Political Theory'', 42/6 (2014).
*
* George Brandis, Tom Harley & Donald Markwell (editors). ''Liberals Face the Future: Essays on Australian Liberalism'', Melbourne: Oxford University Press, 1984.
* [[Alan Bullock]] & Maurice Shock (editors). ''The Liberal Tradition: From Fox to Keynes'', Oxford: Clarendon Press, 1967.
* Chodos, Robert et al. ''The unmaking of Canada: the hidden theme in Canadian history since 1945''. Halifax: James Lorimer & Company, 1991. {{ISBN|1-55028-337-5}}.
*
*
*
*
*
*
* Fawcett, Edmund. ''Liberalism: The Life of an Idea''. Princeton
* Flamm, Michael and Steigerwald, David. ''Debating the 1960s: liberal, conservative, and radical perspectives''. Lanham: Rowman & Littlefield, 2008. {{ISBN
* Freeden, Michael, Javier Fernández-Sebastián, et al. ''In Search of European Liberalisms: Concepts, Languages, Ideologies'' (2019)
* Gallagher, Michael et al. ''Representative government in modern Europe''. New York: McGraw Hill, 2001. {{ISBN
* Gifford, Rob. ''China Road: A Journey into the Future of a Rising Power''. Random House, 2008. {{ISBN
* Godwin, Kenneth et al. ''School choice tradeoffs: liberty, equity, and diversity''. Austin: University of Texas Press, 2002. {{ISBN
* Gould, Andrew. ''Origins of liberal dominance''. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1999. {{ISBN
* Gray, John. ''Liberalism''. Minneapolis: University of Minnesota Press, 1995. {{ISBN
* Grigsby, Ellen. ''Analyzing Politics: An Introduction to Political Science''. Florence: Cengage Learning, 2008. {{ISBN
* Gross, Jonathan. ''Byron: the erotic liberal''. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers, Inc., 2001. {{ISBN
* Hafner, Danica and Ramet, Sabrina. ''Democratic transition in Slovenia: value transformation, education, and media''. College Station: Texas A&M University Press, 2006. {{ISBN
* Handelsman, Michael. ''Culture and Customs of Ecuador''. Westport: Greenwood Press, 2000. {{ISBN
*
* {{Cite book|last=
* Hodge, Carl. ''Encyclopedia of the Age of Imperialism, 1800–1944''. Westport: Greenwood Publishing Group, 2008. {{ISBN
* Jensen, Pamela Grande. ''Finding a new feminism: rethinking the woman question for liberal democracy''. Lanham: Rowman & Littlefield, 1996. {{ISBN
* Johnson, Paul. ''The Renaissance: A Short History''. New York: Modern Library, 2002. {{ISBN
* {{
* Karatnycky, Adrian. ''Freedom in the World''. Piscataway: Transaction Publishers, 2000. {{ISBN
* Karatnycky, Adrian et al. ''Nations in transit, 2001''. Piscataway: Transaction Publishers, 2001. {{ISBN
*
*
*
* Koerner, Kirk. ''Liberalism and its critics''. Oxford: Taylor & Francis, 1985. {{ISBN|0-7099-1551-9}}.
* Lightfoot, Simon. ''Europeanizing social democracy?: The rise of the Party of European Socialists''. New York: Routledge, 2005. {{ISBN|0-415-34803-X}}.
* Losurdo, Domenico. ''Liberalism: a counter-history''. London: Verso, 2011.
*
* Manent, Pierre and Seigel, Jerrold. ''An Intellectual History of Liberalism''. Princeton: Princeton University Press, 1996. {{ISBN|0-691-02911-3}}.
* Donald Markwell. ''[[John Maynard Keynes]] and International Relations: Economic Paths to War and Peace'', Oxford University Press, 2006.
* Mazower, Mark. ''Dark Continent''. New York: Vintage Books, 1998. {{ISBN
* Monsma, Stephen and Soper, J. Christopher. ''The Challenge of Pluralism: Church and State in Five Democracies''. Lanham: Rowman & Littlefield, 2008. {{ISBN
*
* Perry, Marvin et al. ''Western Civilization: Ideas, Politics, and Society''. Florence, KY: Cengage Learning, 2008. {{ISBN
* Pierson, Paul. ''The New Politics of the Welfare State''. New York: Oxford University Press, 2001. {{ISBN
* Puddington, Arch. ''Freedom in the World: The Annual Survey of Political Rights and Civil Liberties''. Lanham: Rowman & Littlefield, 2007. {{ISBN
* Riff, Michael. ''Dictionary of modern political ideologies''. Manchester: Manchester University Press, 1990. {{ISBN
* Rivlin, Alice. ''Reviving the American Dream'' Washington D.C.: Brookings Institution Press, 1992. {{ISBN
* Ros, Agustin. ''Profits for all?: the cost and benefits of employee ownership''. New York: Nova Publishers, 2001. {{ISBN
* Routledge, Paul et al. ''The geopolitics reader''. New York: Routledge, 2006. {{ISBN
* {{
* Ryan, Alan. ''The
* Ryan, Alan. ''The Making of Modern Liberalism'' (Princeton UP, 2012).
* Ryan, Alan. ''On Politics: A History of Political Thought: From Herodotus to the Present''. Allen Lane, 2012. {{ISBN|978-0-87140-465-7}}.
*
* Shaw, G. K. ''Keynesian Economics: The Permanent Revolution''. Aldershot, England: Edward Elgar Publishing Company, 1988. {{ISBN|1-85278-099-1}}.
*
*
*
*
*
* {{cite journal|last=Trivers|first=Robert L.|year=1971|title=The Evolution of Reciprocal Altruism|url=http://greatergood.berkeley.edu/images/uploads/Trivers-EvolutionReciprocalAltruism.pdf|journal=The Quarterly Review of Biology|volume=46|pages=35–57|doi=10.1086/406755|jstor=2822435|number=1|s2cid=19027999}}.
* Van den Berghe, Pierre. ''The Liberal dilemma in South Africa''. Oxford: Taylor & Francis, 1979. {{ISBN|0-7099-0136-4}}.
* Van Schie, P. G. C. and Voermann, Gerrit. ''The dividing line between success and failure: a comparison of Liberalism in the Netherlands and Germany in the 19th and 20th Centuries''. Berlin: LIT Verlag Berlin-Hamburg-Münster, 2006. {{ISBN|3-8258-7668-3}}.
* Venturelli, Shalini. ''Liberalizing the European media: politics, regulation, and the public sphere''. New York: Oxford University Press, 1998. {{ISBN|0-19-823379-5}}.
* Wallerstein, Immanuel. ''The Modern World-System IV: Centrist Liberalism trimphant 1789–1914''. Berkeley and Los Angeles: University of California Press, 2011.
*
* Wolfe, Alan. ''The Future of Liberalism''. New York: Random House, Inc., 2009. {{ISBN|0-307-38625-2}}.
* {{
* Zvesper, John. ''Nature and liberty''. New York: Routledge, 1993. {{ISBN
:: '''Britain'''
* Adams, Ian. ''Ideology and politics in Britain today''. Manchester: Manchester University Press, 1998. {{ISBN|0-7190-5056-1}}.
* Cook, Richard. ''The Grand Old Man''. Whitefish: Kessinger Publishing, 2004. {{ISBN|1-4191-6449-X}} on Gladstone.
* Falco, Maria. ''Feminist interpretations of Mary Wollstonecraft''. State College: Penn State Press, 1996. {{ISBN|0-271-01493-8}}.
* Forster, Greg. ''John Locke's politics of moral consensus''. Cambridge: Cambridge University Press, 2005. {{ISBN|0-521-84218-2}}.
* Gross, Jonathan. ''Byron: the erotic liberal''. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers, Inc., 2001. {{ISBN|0-7425-1162-6}}.
* Locke, John. ''[[wikisource:A Letter Concerning Toleration|A Letter Concerning Toleration]]''. 1689.
* [[John Locke|Locke, John]]. ''Two Treatises of Government''. reprint, New York: Hafner Publishing Company, Inc., 1947. {{ISBN|0-02-848500-9}}.
* Wempe, Ben. ''T. H. Green's theory of positive freedom: from metaphysics to political theory''. Exeter: Imprint Academic, 2004. {{ISBN|0-907845-58-4}}.
:: '''France'''
* Frey, Linda and Frey, Marsha. ''The French Revolution''. Westport: Greenwood Press, 2004. {{ISBN|0-313-32193-0}}.
* Hanson, Paul. ''Contesting the French Revolution''. Hoboken: Blackwell Publishing, 2009. {{ISBN|1-4051-6083-7}}.
* Leroux, Robert, ''Political Economy and Liberalism in France: The Contributions of Frédéric Bastiat'', London and New York, Routledge, 2011.
* Leroux, Robert, and David Hart (eds), ''French Liberalism in the 19th century. An Anthology'', London and New York, Routledge, 2012.
* Lyons, Martyn. ''Napoleon Bonaparte and the Legacy of the French Revolution''. New York: St. Martin's Press, Inc., 1994. {{ISBN|0-312-12123-7}}.
* Shlapentokh, Dmitry. ''The French Revolution and the Russian Anti-Democratic Tradition''. Edison, NJ: Transaction Publishers, 1997. {{ISBN|1-56000-244-1}}.
{{refend}}
Baris 230 ⟶ 274:
== Pranala luar ==
{{Sister project links|n=no}}
* {{en}} [https://www.britannica.com/topic/liberalism Liberalisme] di [[Encyclopædia Britannica]]
* {{en}} [https://plato.stanford.edu/entries/liberalism/ Liberalisme] di [[Ensiklopedia Filsafat Stanford]]
* {{en}} {{Curlie|Society/Politics/Liberalism/}}
* {{en}} [http://www.polyarchy.org/essays/english/liberalism.html "Liberalisme/Antiliberalisme"] di Polyarchy
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20131002050329/http://mason.gmu.edu/~ihs/guide.html "Panduan Karya Kesarjanaan Liberalisme Klasik"] diarsipkan
{{Ideologi politik}}
[[Kategori:Liberalisme]]
Baris 256 ⟶ 288:
[[Kategori:Individualisme]]
[[Kategori:Teori sosial]]
[[Kategori:Teori politik]]
[[Kategori:Teori ekonomi]]
|