Masjid Jami Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lain-lain: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
TimWu007 (bicara | kontrib)
(25 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid Jami Banjarmasin<br>''مسجد بنجرماسين الجامع''
| infobox_width = 260px
| image =Masjid_Jami_Banjarmasin Masjid Jami Sungai Jingah.jpg
| image_size = 250px
| caption =
|building_name=Masjid Jami Banjarmasin
| religious_affiliation = [[Islam]]
| location ={{flagicon|Indonesia}} Jalan Mesjid Jami №1, [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], [[Indonesia]]
| province =[[ {{flag|Kalimantan Selatan]]}}
|latd=3 |latm=18 |lats=24 |latNS=S
| established = [[1777]]
|longd=114 |longm=35 |longs=42 |longEW=E
| architect =
|geo=
| architecture_type = [[Masjid]]
|religious_affiliation=[[Islam]]
| architecture_style = [[Timur Tengah]] dengan sedikit sentuhan arsitektur [[Banjar]] dan [[Hindia Belanda]]<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
|website=
| capacity =
|architect=
|dome_quantity = 3
|architecture_type=Masjid
|dome_height_outer =
|architecture_style=Banjar, Kolonial
|dome_dia_outer =
|year_completed=[[1777]]
|minaret_quantity =
|construction_cost=
|minaret_height =
|capacity=
| website =
|length=
|width=
|dome_quantity=
|dome_height_outer=
|dome_dia_outer=
|minaret_quantity=
|minaret_height=
|materials=Ulin
}}
 
'''Masjid Jami' Banjarmasin''' atau dikenal juga sebagai '''Masjid Jami' Sungai Jingah''' adalah sebuah masjid bersejarah di [[kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]].
'''Masjid Jami Banjarmasin'''<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref> ([[bahasa Arab]]: ''مسجد بنجرماسين الجامع'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Sungai Jingah''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد نهر جينغاه'') adalah sebuah [[masjid]] bersejarah yang berada di [[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1777]] dan berarsitektur [[Timur Tengah]] dengan perpaduan arsitektur [[Banjar]] dan [[Hindia Belanda]].
Mesjid berarsitektur Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu [[ulin]] ini dibangun pada tahun [[1777]].<ref name="RB"/> Walaupun termasuk di lingkungan Kelurahan Antasan Kecil Timur, masjid yang seluruh konstruksi bangunan didominasi kayu besi alias kayu ulin ini lebih identik dikenal Masjid Jami Sungai Jingah.<ref name="RB">[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/4183 Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin]. ''Radar Banjarmasin''. Diakses 11 Agustus 2010</ref> Lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi [[Sungai Martapura]], setelah masjid ini dipindahkan sekarang berada di Jalan Masjid kelurahan [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]],<ref>[http://www.indosiar.com/video-ramadan/81733/masjid-jami-banjarmasin---kalimantan-selatan Video Ramadhan: Sejarah Masjid Indosiar - Masjid Jami' Banjarmasin]</ref> [[Kota Banjarmasin]] pada tahun [[1934]].<ref>[http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/09/11/masjid-jami-kota-bajarmasin/ Wisata Sejarah - Masjid Jami' Kota Banjarmasin]</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Moskee te Bandjermasin.png|jmpl|240x240px|Masjid Jami Banjarmasin sekitar tahun [[1870]], yang masih berada di tepi [[Sungai Martapura]].]]
Pada masa sebelum masjid ini terbangun, masyarakat Banjar kesulitan beribadah karena tidak ada masjid yang cukup besar untuk menampung orang banyak. Pemerintah kolonial [[Belanda]] yang kehadirannya tidak disukai oleh masyarakat Banjar berusaha menggunakan kesempatan itu untuk mengambil hati orang Banjar. Mereka berniat menyumbangkan uang hasil pajak untuk pembangunan masjid. Kebetulan saat itu pendapatan pajak pemerintah Belanda dari hasil memeras rakyat [[Kalimantan]] sedang berlimpah, terutama dari hasil hutan seperti karet dan damar. Namun masyarakat Banjar menolak mentah-mentah tawaran itu. Bagi orang Banjar yang beragama Islam adalah haram hukumnya menerima pemberian dari penjajah Belanda, apalagi untuk pembangunan masjid. Untuk mengatasi permasalahan tersebut mereka secara swadaya dan bergotong- membangun tempat ibadah tersebut. Tua-muda, laki-laki dan perempuan secara bahu-membahu mengumpulkan dana. Ada yang menyumbangkan tanah, perhiasan emas atau hasil pertanian, sehingga tidak lama kemudian di atas tanah seluas 2 hektare berdirilah sebuah masjid yang indah dan megah sebagai tempat beribadah dan kegiatan sosial lainnya hingga sekarang.<ref>[http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13385 Mesjid Jami Sei Jingah Bernilai Historis nan Heroik]. www.wikimu.com. Diakses 8 April 2010</ref>
[[Berkas:Langgar Sinar Masjid Banjarmasin.jpg|jmpl|250px|Langgar Sinar Masjid, lokasi awal dari Masjid Jami Banjarmasin]]
Masjid ini mempunyai sejarah yang unik sebelum berdirinya bangunan.<ref>{{Cite web|last=Selatan|first=ANTARA News Kalimantan|title=Mimbar dan beduk sisa sejarah di Masjid Jami Banjarmasin|url=https://kalsel.antaranews.com/berita/98984/mimbar-dan-beduk-sisa-sejarah-di-masjid-jami-banjarmasin|website=ANTARA News Kalimantan Selatan|language=id|access-date=2022-12-23}}</ref> Pada zaman dahulu di kota [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] ini tidak memiliki [[masjid]] yang berukuran besar. Hal tersebut menyebabkan masjid tidak bisa memuat daya tampung yang banyak. Sehingga masyarakat setempat kesulitan untuk melakukan aktivitas [[ibadah]].<ref>{{Cite web|title=Sedikit Sejarah Masjid Jami Banjarmasin, Salah Satu Masjid Tua di Kota Banjarmasin|url=https://www.beritabanjarmasin.com/2022/04/sedikit-sejarah-masjid-jami-banjarmasin.html|website=Berita Banjarmasin {{!}} Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin|access-date=2022-12-23}}</ref>
 
Maka dari itu, [[Belanda]] berinisiatif mengambil kesempatan dengan mendonasikan pendapatan hasil pajaknya untuk mendirikan masjid tersebut. Karena pada saat itu hasil [[Pajak|pemungutan pajak]] dari masyarakat Banjarmasin sangat melimpah ruah. Akan tetapi ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Banjarmasin, karena masyarakat setempat sangat tidak menyukai [[Hindia Belanda|pemerintahan kolonial Belanda]] kala itu.<ref>{{Cite web|date=2022-10-17|title=Masjid Jami Banjarmasin, Bangunan Masjid yang Memiliki Sejarah Unik - Borneo ID|url=https://www.celebes.co/borneo/masjid-jami-banjarmasin|language=en-US|access-date=2022-12-23}}</ref>
== Lain-lain ==
Di masjid ini terdapat kantor [[Majelis Ulama Indonesia]] kota Banjarmasin dan di belakang masjid merupakan pemakaman umum yang juga terdapat [[Komplek Makam Pangeran Antasari]]. Tidak jauh dari lokasi masjid juga terdapat makam K.H Ahmad Zuhdiannor yang merupakan salah satu ulama karismatik Kalimantan Selatan.
 
Tidak hanya itu saja masyarakat Banjarmasin ini yang memeluk [[Islam|agama Islam]] sangat mengharamkan niat pemberian dari kolonial Belanda tersebut, apalagi sampai membangunnya. Dalam menyelesaikan masalah ini, maka masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]] melakukan [[gotong royong]] untuk membangun Masjid Jami Banjarmasin tersebut. Baik [[laki-laki]], [[perempuan]], tua maupun muda bersama-sama saling membahu untuk mengumpulkan dana.<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.
 
Diantaranya ada yang menyumbang perhiasan [[emas]], hasil [[pertanian]] bahkan sampai tanah. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan dana tersebut. Setelah itu berdirilah masjid ini dengan [[arsitektur]] yang unik serta megah di atas tanah seluas dua hektar. Dari dahulu hingga sekarang masjid ini selalu dijadikan [[tempat ibadah]] serta melakukan kegiatan sosial.<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Masjid Jami Banjarmasin 15-04-2024..jpg|jmpl|Masjid Jami Banjarmasin saat siang hari.
Berkas:Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin 001.jpg|jmpl|250x250px|Masjid Jami Banjarmasin di sore hari.
Berkas:Menara Masjid Jami Banjarmasin.jpg|jmpl|Menara Masjid Jami Banjarmasin
</gallery>
== Referensi ==
{{reflistref-list}}
 
{{Masjid di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT[[Kategori:Masjid di Banjarmasin|Jami Banjarmasin}}]]
{{coord|-3.30657711581|114.595331401|display=title}}
[[Kategori:Masjid di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Kota Banjarmasin]]