Masjid Jami Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Lain-lain: memperbaiki templat |
k (GR) File renamed: File:DSC 0247 (1).jpg → File:Menara Masjid Jami Banjarmasin.jpg Criterion 2 (meaningless or ambiguous name) |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid Jami Banjarmasin<br>''مسجد بنجرماسين الجامع''
| image = Masjid Jami Sungai Jingah.jpg
|caption=▼
| image_size = 250px
▲| caption =
|location={{flagicon|Indonesia}} [[Banjarmasin]], [[Indonesia]]▼
| religious_affiliation = [[Islam]]▼
|province=[[Kalimantan Selatan]]▼
▲| location =
| established = [[1777]]
| architect = ▼
▲|religious_affiliation=[[Islam]]
| architecture_type = [[Masjid]]▼
|website=▼
| architecture_style = [[Timur Tengah]] dengan sedikit sentuhan arsitektur [[Banjar]] dan [[Hindia Belanda]]<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
▲|architect=
| capacity = ▼
▲|architecture_type=Masjid
|dome_quantity = 3▼
|dome_height_outer = ▼
|dome_dia_outer = ▼
|minaret_quantity = ▼
▲|capacity=
|minaret_height = ▼
▲| website =
▲|dome_quantity=
▲|dome_height_outer=
▲|dome_dia_outer=
▲|minaret_quantity=
▲|minaret_height=
}}
'''Masjid Jami Banjarmasin'''<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref> ([[bahasa Arab]]: ''مسجد بنجرماسين الجامع'') atau yang lebih dikenal dengan '''Masjid Sungai Jingah''' ([[bahasa Arab]]: ''مسجد نهر جينغاه'') adalah sebuah [[masjid]] bersejarah yang berada di [[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1777]] dan berarsitektur [[Timur Tengah]] dengan perpaduan arsitektur [[Banjar]] dan [[Hindia Belanda]].
== Sejarah ==
[[Berkas:Moskee te Bandjermasin.png|jmpl|240x240px|Masjid Jami Banjarmasin sekitar tahun [[1870]], yang masih berada di tepi [[Sungai Martapura]].]]
[[Berkas:Langgar Sinar Masjid Banjarmasin.jpg|jmpl|250px|Langgar Sinar Masjid, lokasi awal dari Masjid Jami Banjarmasin]]
Masjid ini mempunyai sejarah yang unik sebelum berdirinya bangunan.<ref>{{Cite web|last=Selatan|first=ANTARA News Kalimantan|title=Mimbar dan beduk sisa sejarah di Masjid Jami Banjarmasin|url=https://kalsel.antaranews.com/berita/98984/mimbar-dan-beduk-sisa-sejarah-di-masjid-jami-banjarmasin|website=ANTARA News Kalimantan Selatan|language=id|access-date=2022-12-23}}</ref> Pada zaman dahulu di kota [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] ini tidak memiliki [[masjid]] yang berukuran besar. Hal tersebut menyebabkan masjid tidak bisa memuat daya tampung yang banyak. Sehingga masyarakat setempat kesulitan untuk melakukan aktivitas [[ibadah]].<ref>{{Cite web|title=Sedikit Sejarah Masjid Jami Banjarmasin, Salah Satu Masjid Tua di Kota Banjarmasin|url=https://www.beritabanjarmasin.com/2022/04/sedikit-sejarah-masjid-jami-banjarmasin.html|website=Berita Banjarmasin {{!}} Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin|access-date=2022-12-23}}</ref>
Maka dari itu, [[Belanda]] berinisiatif mengambil kesempatan dengan mendonasikan pendapatan hasil pajaknya untuk mendirikan masjid tersebut. Karena pada saat itu hasil [[Pajak|pemungutan pajak]] dari masyarakat Banjarmasin sangat melimpah ruah. Akan tetapi ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Banjarmasin, karena masyarakat setempat sangat tidak menyukai [[Hindia Belanda|pemerintahan kolonial Belanda]] kala itu.<ref>{{Cite web|date=2022-10-17|title=Masjid Jami Banjarmasin, Bangunan Masjid yang Memiliki Sejarah Unik - Borneo ID|url=https://www.celebes.co/borneo/masjid-jami-banjarmasin|language=en-US|access-date=2022-12-23}}</ref>
Tidak hanya itu saja masyarakat Banjarmasin ini yang memeluk [[Islam|agama Islam]] sangat mengharamkan niat pemberian dari kolonial Belanda tersebut, apalagi sampai membangunnya. Dalam menyelesaikan masalah ini, maka masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]] melakukan [[gotong royong]] untuk membangun Masjid Jami Banjarmasin tersebut. Baik [[laki-laki]], [[perempuan]], tua maupun muda bersama-sama saling membahu untuk mengumpulkan dana.<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
Diantaranya ada yang menyumbang perhiasan [[emas]], hasil [[pertanian]] bahkan sampai tanah. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan dana tersebut. Setelah itu berdirilah masjid ini dengan [[arsitektur]] yang unik serta megah di atas tanah seluas dua hektar. Dari dahulu hingga sekarang masjid ini selalu dijadikan [[tempat ibadah]] serta melakukan kegiatan sosial.<ref>{{Cite web|title=Hasil dan Pembahasan Masjid Jami’ Sungai Jingah Banjarmasin|url=https://idr.uin-antasari.ac.id/13291/7/BAB%20IV.pdf|website=idr.uin-antasari.ac.id}}</ref>
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Masjid Jami Banjarmasin 15-04-2024..jpg|jmpl|Masjid Jami Banjarmasin saat siang hari.
Berkas:Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin 001.jpg|jmpl|250x250px|Masjid Jami Banjarmasin di sore hari.
Berkas:Menara Masjid Jami Banjarmasin.jpg|jmpl|Menara Masjid Jami Banjarmasin
</gallery>
== Referensi ==
{{
|