Lixisol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: pembersihan kosmetika dasar |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP |
||
Baris 1:
[[Berkas:Ferric_Lixisol.JPG|jmpl|Lixisol]]
'''Lixisol''' adalah satu dari 30 jenis [[tanah]] dalam klasifikasi [[Organisasi Pangan dan Pertanian|Food and Agriculture Organization (FAO)]]<ref>{{Cite web|title=Lixisol {{!}} FAO soil group {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/science/Lixisol|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2023-01-27}}</ref> dan merupakan tanah yang telah mengalami [[pelapukan]] dan pelarutan zat secara terus-menerus, sehingga liat tercuci secara horizon eluviasi dan menumpuk di horizon bawah (horizon B) sebagai horizon argik pada kedalaman 100 cm hingga 200 cm dari permukaan tanah<ref>{{Cite book|last=Fiantis|first=Dian|url=http://repo.unand.ac.id/4976/1/MORFOLOGI%20DAN%20%20%20KLASIFIKASI%20TANAH.pdf|title=MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH|location=Padang|publisher=Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas|pages=245|url-status=live}}</ref>. Lixisol berkembang di daerah tata ruang tua [[Iklim Tropis|beriklim tropis]] dengan [[musim]] yang kering. [[Mineral]] yang terkandung dalam lixisol kebanyakan berupa jenis mineral liat beraktivitas rendah (''low activity clays''), seperti [[Gibbsit|gibsit]], [[hematit]], maupun [[kaolin]]it. Usia dan mineraloginya menyebabkan rendahnya tingkat [[nutrisi]] pada tanaman dan erodibilitas yang tinggi, sehingga apabila digunakan untuk [[pertanian]] hanya bisa dilakukan dengan penggunaan [[pupuk]] yang konsisten dan pengendalian [[erosi]] yang baik. Di [[Indonesia]], tanah ini disebut dengan tanah [[Podsolik merah kuning|podzolik merah kuning]].
|