Hukum Uni Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 80.110.47.132 (bicara). (TW)
Tag: Pembatalan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Hukum di Uni Eropa menjadi Hukum Uni Eropa
 
(34 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Politik Uni Eropa}}
Artikel ini berisi tentang sejarah hukum Uni Eropa pada masa sebelum ditandatanganinya [[Perjanjian Lisboa]]. '''Hukum Uni Eropa''' (sebelumnya disebut '''Hukum Komunitas Eropa''') adalah sekumpulan traktat dan perundang-undangan yang dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap hukum negara anggota [[Uni Eropa]]. Untuk tujuan penyederhanaan klasifikasi traktatTraktat-traktat tersebut dapat dibagi menjadi sumber hukum primer, sumber hukum sekunder, sumber [[Eksternalitas|eksternal]], sumber pelengkap, dan sumber yang dihasilkan dari penafsiran hukum KomunitasUni Eropa oleh [[Mahkamah Eropa]].{{sfn|Kaczorowska|2009|p=206}} Sumber primer utama hukum [[primer]] Uni Eropa adalah [[Daftar perjanjian Uni Eropa|Traktat Pendirian Uni Eropa]]. SumberSementara sumber sekunder meliputi [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]], [[DirektifPedoman (Uni Eropa)|DirektifPedoman]], [[Keputusan (Uni Eropa)|keputusanKeputusan,]] [[Rekomendasi (Uni Eropa)|rekomendasiRekomendasi]], dan opiniOpini yang didasarkanberdasar pada traktat-traktat.{{sfn|European Commission|2018a}}{{sfn|European Commission|2018b}} Lembaga utama yang membentuk struktur dasar [[Uni Eropa]] terdiri dari [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Uni Eropa|Dewan]], [[Komisi Eropa]], [[Mahkamah Eropa]] dan [[Mahkamah Audit Eropa]].{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}} Hukum Uni Eropa memiliki sistem hukum ''[[sui generis]]'', yang berbeda dengan hukum yang dikembangkan perjanjian internasional lainnya, sehingga tidak bersifat hukum nasional atau federal;, dengan hubungan spesifik antara hukum nasional dan hukum yang berasal dari [[Daftar perjanjian Uni Eropa|Perjanjian Pendirian]] Uni Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=10}} HukumSistem Unihukum Eropaini diterapkanmembebaskan diri dari hukum yang dikembangkan oleh pengadilan-pengadilanperjanjian negarainternasional anggotalainnya, didalam manatiga [[Mahkamahhal Eropa]]penting, merupakanyang pengadilanmeliputi: tertinggipengaruh yanglangsung, dapatpenerapan menafsirkanlangsung, Hukumdan supremasi hukum Uni Eropa.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=170}}
 
Prinsip-prinsip baru dalam undang-undang [[Uni Eropa]], seperti hak 'akses ke pengadilan' dan 'peradilan yang efektif' telah dirumuskan sebagai hak konstitusional. Mekanisme rujukan pendahuluan yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]], memungkinkan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan panduan kepada pengadilan nasional di negara-negara anggota, sehingga memungkinkan pengadilan nasional mengajukan pertanyaan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]]. Kondisi <nowiki>’</nowiki>''[[acte clair]]''<nowiki>’</nowiki> membuat pengadilan nasional tidak perlu melakukan rujukan kepada [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]]. Sementara [[pemulihan]] tersedia bagi negara-negara anggota yang melanggar hukum Uni Eropa, di mana [[pemulihan]] tersebut tidak dibuat oleh pengadilan nasional. Hal ini dilakukan dalam memastikan adanya ketaatan pada hukum Uni Eropa, yang seragam di seluruh negara anggota. Hukum Uni Eropa mendirikan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] yang terdiri dari wilayah tanpa batas internal, sehingga terjaminnya pergerakan bebas atas barang, jasa, dan modal. Tiga hambatan signifikan yang menghambat pergerakan bebas meliputi hambatan fisik, hambatan fiskal, dan hambatan teknis. Namun, secara umum hukum Uni Eropa mengatur kelonggaran atas hambatan-hambatan tersebut. Hal ini bertujuan supaya pergerakan atas barang, jasa, dan modal dapat berkompetisi dengan setara, dan membentuk ‘sirkulasi bebas’ [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] Uni Eropa.
Pada perkara [[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|''Van Gend en Loos'']], [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa hukum Eropa tidak hanya menimbulkan kewajiban bagi negara-negara [[Uni Eropa]], tetapi juga hak bagi individu,{{sfn|European Commission|2018c}} di mana Komunitas merupakan 'tatanan hukum baru dari hukum internasional' yang memberikan hak dan kewajiban pada individu, serta pada negara anggota yang berpartisipasi, tanpa perlu menerapkan undang-undang, dan pengadilan nasional harus melindungi hak-hak tersebut.{{sfn|Davies|2003|pp=47-48}} Sementara pada perkara [[Costa v ENEL|''Costa v ENEL'']], [[Mahkamah Eropa]] juga menekankan bahwa bila terjadi konflik antara hukum negara anggota dengan hukum Uni Eropa, maka hukum Uni Eropa lebih unggul. Sehingga, negara anggota harus menghapuskan hukum nasional yang tidak sesuai dengan hukum Uni Eropa.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=22}}{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=22-24}}
 
{{TOC limit|3}}
Baris 8:
== Sejarah ==
{{main article|Sejarah Uni Eropa|Integrasi Eropa|Perluasan Uni Eropa}}
[[FileBerkas:Europa Blaue.png|thumbjmpl|leftkiri|400px|Gagasan [[integrasi Eropa]] tentang pembangunan manusia dan [[perdamaian]] dapat ditelusuri hingga [[Abad Pertengahan]].]]
Penyatuan Eropa dapat ditelusuri kembali hingga masa-masa [[Kekaisaran Romawi]] yang merupakan representasi kekuasaan [[Eropa]] di masa kini. Setelah jatuhnya Romawi dipada tahun 476 M, [[Karel yang Agung]] berusaha mendirikan ulang struktur besar tersebut di abad ke-9 dengan membangun [[Kekaisaran Romawi Suci]], yang berdiri hingga tahun 1806. Kekaisaran ini mencakup [[Eropa Barat]] dan [[Eropa Tengah]].{{sfn|Cairns|2002|p=13}} Lalu, pemikiran tentang [[negara bangsa]] tumbuh dan menyebar di abad ke-19. Di akhir tahun 1930-an, [[Winston Churchill]] khawatir dengan ancaman [[Fasisme]] [[Jerman]] yang berkuasa hampir di seluruh Eropa,. danIa mengajukan [[Federalisme|penyatuan federal]] antara [[Britania]] dan [[Prancis]] yang berdasarkan pada kewarganegaraan umum dan parlemen bersama.{{sfn|Cairns|2002|p=13}}{{sfn|Hodges|1972|pp=44-45}} Pengajuan ini tidak pernah terealisasikan. Namun, pengajuan tersebut merupakan gagasan awal tentang [[Federalisme]] bagi benak negarawan Eropa. Periode [[Perang Dunia II|pasca perang]], setelah kekuatan sekutu meraih kemenangan melawan [[Nazisme]] dipada tahun 1945; Eropa sepenuhnya hancur, khususnya di bidang ekonomi.{{sfn|Cairns|2002|p=13}} Para pemimpin [[Eropa Barat]] berkoordinasi merekonstruksi negara-negara Eropa dengan berupaya mencari tatanan politik baru yang dapat menjamin keamanan negara-negara, serta memberi peluang keberhasilan pembangunan di masa depan.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Di masa [[Perang Dingin]] awal, gagasan kerja sama Eropa didukung oleh [[Amerika Serikat]].{{sfn|Wiseinternational|2018}} Negara-negara Eropa mengambil inisiatif membentuk lembaga-lembaga umum, yang memungkinkan negara-negara Eropa supaya tidak berperang satu sama lain. Selain itu, [[George Marshall]], seorang tokoh politik [[Amerika Serikat]], menyusun rencana pemberian bantuan ekonomi bagi negara-negara Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=13}} Kemudian pada April 1948, Organisasi Kerja Sama Ekonomi Eropa (OEEC) didirikan dengan enam belas negara anggota, dan menyelenggarakan implementasi [[Rencana Marshall]]. Lembaga ini bertugas membantu pembangunan ekonomi bagi negara-negara yang terlibat konflik;{{sfn|Cairns|2002|p=13}}{{sfn|Wiseinternational|2018}} yang tidak termasuk dalam lingkup pengaruh [[Uni Soviet]]. Kemudian dipada tahun 1960, organisasi tersebut berganti nama menjadi [[Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi]] (OECD), di manayang sebagian besar negara-negara Barat dan [[Jepang]] menjadi anggotanya.{{sfn|Wiseinternational|2018}} [[Perjanjian Brussel|Perjanjian Brussels 1948]] juga menyatukan kekuatan-kekuatan Eropa. Namun, dipada tahun berikutnya, perjanjian tersebut tergantikan dengan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara]] (NATO), yaitu sebuah organisasi penghubung bidang pertahanan [[Eropa Barat]] dengan bantuan militer [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]]. [[Jerman]] yang pada mulanya dikeluarkan dari organisasi, diizinkan bergabung kembali dipada tahun 1955. [[Majelis Eropa]] (CoE) kemudian didirikan dipada tahun 1949, dengan tujuan mencapai kerja sama di bidang [[budaya]], [[politik]], [[hukum]] dan [[sosial]].{{sfn|Cairns|2002|p=13}}
 
Meskipun [[Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi|OECD]] dan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]] berkontribusi besar terhadap unifikasi Eropa, tetapi bagaimana punbagaimanapun, kedua organisasi tersebut merupakan organisasi yang bekerja antarpemerintah. Oleh kareanyakarenanya, untuk memperkuat hubungan antara negara-negara Eropa lebih jauh, [[Robert Schuman]], seorang Menteri Luar Negeri Prancis, mengusulkan pembentukan sebuah organisasi independen yang memiliki otoritas atas pemerintahan negara anggota, pada dua kawasan industri utama, yaitu batu bara dan baja.{{sfn|Cairns|2002|p=14-15}} Penyatuan produksi batu bara dan baja, yang kemudian menjadi sumber semua kekuatan militer, diusulkan sebagai "fondasi konkret pertama atas federasi Eropa". Gagasan ini disampaikan oleh [[Robert Schuman]] dalam sebuah pidato pada 9 Mei 1950.{{sfn|McIver|2011|p=3}}{{sfn|Philpott|2016|p=1}} Kini, tanggal tersebut diperingati sebagai '[[Hari Eropa]]'. Gagasan [[Robert Schuman|Schuman]] menyatakan bahwa jika negara-negara berbagi sumber daya dan saling membutuhkan satu sama lain perihal bahan pokok mereka, maka kecenderungan berperang satu sama lain akan berkurang.{{sfn|McIver|2011|p=3}} Pada mulanya, rencana tersebut hanya melibatkan [[Prancis]] dan [[Jerman]], tetapi kemudian negara-negara Eropa lainnya ikut bergabung.{{sfn|Cairns|2002|p=14-15}}{{sfn|Wiseinternational|2018}} Kemudian [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa]] (ECSC) dibentuk dan [[Perjanjian Paris (1951)|Perjanjian Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa]] (TECSC) ditandatangani di [[Paris]] pada 18 April 1951.{{sfn|Europejskiportal|2018}}{{sfn|McIver|2011|p=3}} Keenam negara anggota pendiri [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa]] tersebut terdiri dari negara-negara [[Benelux]], [[Italia]], [[Prancis]], dan [[Jerman Barat]]. Perjanjian ini membentuk pasar umum batu bara dan baja, yang diawasi oleh Otoritas Tinggi, yaitu sebuah badan independen supranasional negara-negara anggota yang terdiri dari pegawai negeri internasional, yang memiliki kekuatan besar dalam menentukan kondisi produksi dan harga batu bara dan baja,. dengan kegiatanKegiatan pertama yangpasar tersebut dimulai dipada tahun 1952.{{sfn|Cairns|2002|p=14-15}}{{sfn|DamianChalmers|GiorgioMonti|2010|p=9}} Pembentukan ECSC pada intinya mendorong pengintensifan upaya [[integrasi Eropa]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
[[Berkas:EU Roma Musei Capitolini hall.jpg|jmpl|ka|[[Perjanjian Roma]] ditandatangani di [[Museum Capitolini]], dan merupakan [[perjanjian internasional]] pertama yang mempertimbangkan integrasi sosial, ekonomi, dan politik pada bidang-bidang yang terbatas bagi [[negara bangsa]].]]
Di tahun 1950, selama negosiasi [[Perjanjian Paris (1951)|Perjanjian Paris]], [[Perang Korea]] dimulai. [[Amerika Serikat]] terancam dengan Pemerintahan [[Stalin]], [[Uni Soviet]] dan menekan persenjataan [[Jerman]], serta keanggotaannya di dalam [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]].{{sfn|Damian|Giorgio|2010|p=11}}{{sfn|Schwartz|1986|p=369}} [[Perang Korea]] mendorong upaya pembentukan pasukan khusus Eropa di antara negara-negara anggota ECSC.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Kemudian pada 27 Mei 1952, keenam negara ini membentuk dua komunitas baru, yaitu [[Komunitas Pertahanan Eropa]] (EDC) dan [[Masyarakat Politik Eropa]] (EPC). Tugas utama [[Komunitas Pertahanan Eropa]] (EDC) adalah mengkoordinasikan kebijakan luar negeri negara-negara [[Eropa Barat]] dan membangun pasar bersama, sementara [[Masyarakat Politik Eropa]] (EPC) bertujuan menciptakan tentara Eropa bersama, yang terdiri dari kontingen militer yang berasal dari negara-negara tertentu, serta mengatur markas bersama tentara Eropa.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Kemudian di tahun 1954, [[Uni Eropa Barat]] (WEU) didirikan, dengan tujuan kerja sama menuju terciptanya sistem keamanan bersama di negara-negara anggota ECSC.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Namun, [[Uni Eropa Barat|WEU]] tidak memainkan peran penting, meskipun merevitalisasi saat-saat krisis kerja sama Eropa.{{sfn|Wiseinternational|2018}}
Pada tahun 1950, selama negosiasi [[Perjanjian Paris (1951)|Perjanjian Paris]], [[Perang Korea]] dimulai. [[Amerika Serikat]] terancam dengan Pemerintahan [[Stalin]], [[Uni Soviet]] dan menekan persenjataan [[Jerman]], serta keanggotaannya di dalam [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]].{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=11}}{{sfn|Schwartz|1986|p=369}} [[Perang Korea]] mendorong upaya pembentukan pasukan khusus Eropa di antara negara-negara anggota ECSC.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Kemudian pada 27 Mei 1952, keenam negara ini membentuk dua komunitas baru, yaitu [[Komunitas Pertahanan Eropa]] (EDC) dan [[Masyarakat Politik Eropa]] (EPC). Tugas utama [[Komunitas Pertahanan Eropa]] (EDC) adalah mengkoordinasikan kebijakan luar negeri negara-negara [[Eropa Barat]] dan membangun Pasar Bersama, sementara [[Masyarakat Politik Eropa]] (EPC) bertujuan menciptakan tentara Eropa bersama, yang terdiri dari kontingen militer yang berasal dari negara-negara tertentu, serta mengatur markas bersama tentara Eropa.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Kemudian pada tahun 1954, [[Uni Eropa Barat]] (WEU) didirikan, dengan tujuan kerja sama menuju terciptanya sistem keamanan bersama di negara-negara anggota ECSC.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Namun, [[Uni Eropa Barat|WEU]] tidak memainkan peran penting, meskipun merevitalisasi saat-saat krisis kerja sama Eropa.{{sfn|Wiseinternational|2018}}Meskipun ditandatangani oleh semua negara anggota, pada tahun 1954, [[Majelis Nasional Prancis]] menahan ratifikasi Perjanjian [[Komunitas Pertahanan Eropa]], yang merupakan akibat penggabungan [[Spektrum politik kiri-kanan|politik kiri-kanan Prancis]], dan memunculkan pemikiran besar tentang masa depan kerja sama dan [[integrasi Eropa]].{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Terlepas dari kegagalan EDC dan EPC, serta penyempitan proses integrasi ke bidang ekonomi, para pemimpin [[Eropa Barat]] kemudian mengusulkan pembentukan komunitas lain, dengan pendekatan berbeda dari konsep integrasi sektor ekonomi yang diadvokasi sebelumnya.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Pada tahun 1955, pertemuan tingkat atas berlangsung di Messina, ([[Italia]]). Pertemuan tersebut menandai awal peluncuran kembali Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} [[Johan Beyen]], menteri luar negeri Belanda, mengusulkan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama Eropa]],{{sfn|Europejskiportal|2018}} yang merupakan integrasi ekonomi di antara negara-negara anggota.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Kemudian, komite antarpemerintah dibentuk, dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri [[Belgia]], [[Paul-Henri Spaak]], dengan laporan akhir tentang garis besar struktur kelembagaan dan bidang kebijakan utama organisasi. Laporan tersebut dimasukkan ke dalam rancangan perjanjian pembentukan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC),{{sfn|Cairns|2002|p=15}} yang kemudian ditandatangani di [[Roma]] pada 25 Maret 1957.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Pada saat yang sama, perjanjian fungsionalis terkait Perjanjian Euratom, ditandatangani.{{sfn|Cairns|2002|p=15}}{{sfn|McIver|2011|p=3}}
 
[[Perjanjian Roma]] berkontribusi pada penghapusan hambatan serta pembatasan secara bertahap yang memisahkan pasar dan ekonomi negara-negara [[Eropa Barat]]. Perjanjian ini memperkenalkan empat kebebasan pasar umum, yaitu kebebasan bergerak bagi individu, jasa, barang-barang, dan modal.{{sfn|Europejskiportal|2018}}{{sfn|McIver|2011|p=3}} Perjanjian pembentukan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC) membentuk struktur yang mirip dengan komunitas ECSC, yaitu lembaga eksekutif independen dalam bentuk Komisi atau Menteri Dewan, dengan otoritas yudisial pada [[Mahkamah Eropa]] dan [[Parlemen Eropa]]. Wilayah utama pertama yang menjadi perhatian lembaga-lembaga tersebut adalah bidang [[pertanian]], yang di bahas pada pertemuan di Stresa, [[Italia]]. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat Komisi, perwakilan petani, dan pakar nasional, dengan hasil kerangka kerja [[Kebijakan Pertanian Bersama]].{{sfn|Cairns|2002|p=16}} Bersamaan dengan [[Perjanjian Roma]], sebuah lembaga yang bertanggung jawab atas ECSC, Euratom dan EEC dibentuk. Kemudian, [[Parlemen Eropa]] (terdiri dari 142 anggota) didirikan pada Maret 1958, dengan Schuman sebagai ketua pertamanya.{{sfn|Wiseinternational|2018}} Pada tahun 1961, [[Britania Raya]], [[Denmark]], [[Irlandia]] dan [[Norwegia]] mengajukan permohonan keanggotaan, tetapi diveto pada tahun 1963 oleh [[Charles de Gaulle]]. Spanyol juga mengajukan permohonan, tetapi ditolak karena masih berada dalam [[Spanyol di bawah Francisco Franco|kediktatoran Franco]]. Pada tahun yang sama, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa Komunitas merupakan "tatanan hukum baru atas [[hukum internasional]]".{{sfn|European Commission|1963}}
[[File:EU Roma Musei Capitolini hall.jpg|thumb|right|[[Perjanjian Roma]] ditandatangani di [[Museum Capitolini]], dan merupakan [[perjanjian internasional]] pertama yang mempertimbangkan integrasi sosial, ekonomi, dan politik pada bidang-bidang yang terbatas bagi [[negara bangsa]].]]
Meskipun ditandatangani oleh semua negara anggota, pada tahun 1954, [[Majelis Nasional Perancis|Majelis Nasional Prancis]] menahan ratifikasi Perjanjian [[Komunitas Pertahanan Eropa]], yang merupakan akibat penggabungan [[Spektrum politik kiri-kanan|politik kiri-kanan Prancis]], dan memunculkan pemikiran besar tentang masa depan kerja sama dan [[integrasi Eropa]].{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Terlepas dari kegagalan EDC dan EPC, serta penyempitan proses integrasi ke bidang ekonomi, para pemimpin [[Eropa Barat]] kemudian mengusulkan pembentukan komunitas lain, dengan pendekatan berbeda dari konsep integrasi sektor ekonomi yang diadvokasi sebelumnya.{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
[[Perjanjian Penggabungan]] mulai berlaku pada 1 Juli 1967, yang membentuk lembaga eksekutif tunggal, yaitu 'Masyarakat Eropa' (EC) atas organisasi ECSC, EEC dan Euratom.{{sfn|Wiseinternational|2018}} [[Perjanjian Penggabungan]] memudahkan keputusan yang koheren dan rasional pada bidang-bidang energi dan kebijakan industri. Secara geografis, setalah [[Perjanjian Penggabungan]] ditandatangani, kini Komisi berbasis di [[Brussels]], sementara Otoritas Tinggi ECSC sebelumnya berbasis di [[Luksemburg]].{{sfn|Cairns|2002|pp=16-17}} Kemudian, pada tahun 1970-an, negara-negara anggota menyiapkan 'pengawas keuangan' Komunitas, atau [[Mahkamah Audit Eropa]] (ECA). Pada tahun berikutnya, [[Britania Raya]] dipimpin oleh [[Edward Heath]], yaitu seorang pendukung antusias integrasi Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=17}} Lalu, [[Britania Raya]], [[Denmark]], dan [[Irlandia]] bergabung sebagai anggota [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC) pada tahun 1973.{{sfn|McIver|2011|pp=3-4}}{{sfn|Wiseinternational|2018}}
Di tahun 1955, pertemuan tingkat atas berlangsung di Messina, ([[Italia]]). Pertemuan tersebut menandai awal peluncuran kembali Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Menteri Luar Negeri Belanda, [[Johan Beyen]] mengusulkan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama Eropa]],{{sfn|Europejskiportal|2018}} yang merupakan integrasi ekonomi di antara negara-negara anggota.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Kemudian, komite antarpemerintah dibentuk, dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri [[Belgia]], [[Paul-Henri Spaak]], dengan laporan akhir tentang garis besar struktur kelembagaan dan bidang kebijakan utama organisasi. Laporan tersebut dimasukkan ke dalam rancangan perjanjian pembentukan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC),{{sfn|Cairns|2002|p=15}} yang kemudian ditandatangani di Roma pada 25 Maret 1957.{{sfn|Cairns|2002|p=15}} Pada saat yang sama, perjanjian fungsionalis terkait Perjanjian Euratom, ditandatangani.{{sfn|Cairns|2002|p=15}}{{sfn|McIver|2011|p=3}}
 
[[Berkas:EC-EU-enlargement animation.gif|jmpl|250px|kiri|Uni Eropa berevolusi dari [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa]] yang pada mulanya terdiri dari enam negara anggota, menjadi sebuah komunitas dengan jumlah 28 negara anggota pada tahun 2013.]]
[[Perjanjian Roma]] berkontribusi pada penghapusan hambatan serta pembatasan secara bertahap yang memisahkan pasar dan ekonomi negara-negara [[Eropa Barat]]. Perjanjian ini memperkenalkan empat kebebasan pasar umum, yaitu kebebasan bergerak bagi individu, jasa, barang-barang, dan modal.{{sfn|Europejskiportal|2018}}{{sfn|McIver|2011|p=3}} Perjanjian pembentukan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC) membentuk struktur yang mirip dengan komunitas ECSC, yaitu lembaga eksekutif independen dalam bentuk Komisi dalam bentuk Menteri Dewan, dengan otoritas yudisial pada Mahkamah dan [[Parlemen Eropa]]. Wilayah utama pertama yang menjadi perhatian lembaga-lembaga tersebut adalah bidang [[pertanian]], yang di bahas pada pertemuan di Stresa, [[Italia]]. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat Komisi, perwakilan petani, dan pakar nasional, dengan hasil kerangka kerja [[Kebijakan Pertanian Bersama]].{{sfn|Cairns|2002|p=16}} Bersamaan dengan [[Perjanjian Roma]], sebuah lembaga yang bertanggung jawab atas ECSC, Euratom dan EEC dibentuk. Kemudian, [[Parlemen Eropa]] (terdiri dari 142 anggota) didirikan pada Maret 1958, dengan Schuman sebagai ketua pertama.{{sfn|Wiseinternational|2018}} Di tahun 1961, [[Britania Raya]], [[Denmark]], [[Irlandia]] dan [[Norwegia]] mengajukan permohonan keanggotaan, tetapi diveto di tahun 1963 oleh [[Charles de Gaulle]]. Spanyol juga mengajukan permohonan, tetapi ditolak karena masih dipimpin oleh [[Spanyol di bawah Francisco Franco|kediktatoran Franco]]. Di tahun yang sama, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa Komunitas merupakan "tatanan hukum baru atas [[hukum internasional]]".{{sfn|European Commission|1963}}
Pada KTT Paris yang diadakan pada Desember 1974, Kepala Negara dan Pemerintahan Komunitas sepakat bertemu tiga kali dalam setahun sebagai [[Dewan Eropa]]. Kemudian, Pemerintah [[Norwegia]] berencana mengambil bagian dalam perluasan Komunitas pada gelombaang pertama ini. Namun, rencana tersebut gagal karena referendum menolak keanggotaannya di dalam Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|p=17}} Kemudian, pada Juni 1979, [[Parlemen Eropa]] dipilih oleh hak pilih universal langsung untuk pertama kalinya, yang memberikan legitimasi demokratis. Pada tahun yang sama, Mekanisme Nilai Tukar Eropa mulai beroperasi, dan menjadi alat penstabil mata uang, yang memungkinkan penyatuan moneter.{{sfn|Cairns|2002|pp=17-18}} Parlemen tumbuh menjadi 198 anggota. Kemudian pada Januari 1981, [[Yunani]] bergabung dengan [[Masyarakat Ekonomi Eropa|Komunitas]]. Lalu, [[Spanyol]] serta [[Portugal]] berpartisipasi pada tahun 1986. Parlemen terus tumbuh dari 410 anggota (pada tahun 1979) menjadi 518 anggota.{{sfn|Wiseinternational|2018}}
 
[[Berkas:Thefalloftheberlinwall1989.JPG|jmpl|[[Tembok Berlin]] menjadi simbol runtuhnya negara-negara [[Tirai Besi]] pada tahun 1989, dan [[penyatuan kembali Jerman|penyatuan Jerman pada tahun 1990]], memungkinkan [[Uni Eropa]] melakukan [[Perluasan Uni Eropa|perluasan]] lebih lanjut.]]
[[Perjanjian Penggabungan]] mulai berlaku pada 1 Juli 1967, membentuk lembaga eksekutif tunggal, yaitu 'Masyarakat Eropa' (EC) atas organisasi ECSC, EEC dan Euratom.{{sfn|Wiseinternational|2018}} [[Perjanjian Penggabungan]] memudahkan keputusan yang koheren dan rasional pada bidang-bidang energi dan kebijakan industri. Secara geografis, setalah [[Perjanjian Penggabungan]] ditandatangani, kini Komisi berbasis di [[Brussels]], sementara Otoritas Tinggi ECSC sebelumnya berbasis di [[Luksemburg]].{{sfn|Cairns|2002|pp=16-17}} Kemudian, di tahun 1970-an, negara-negara anggota menyiapkan 'pengawas keuangan' Komunitas, atau Pengadilan Auditor (CoA). Di tahun berikutnya, [[Britania Raya]] dipimpin oleh [[Edward Heath]], yaitu seorang pendukung antusias integrasi Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=17}} Lalu, [[Britania Raya]], [[Denmark]], dan [[Irlandia]] bergabung sebagai anggota [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC) di tahun 1973.{{sfn|McIver|2011|pp=3-4}}{{sfn|Wiseinternational|2018}}
Perluasan bidang hukum substansial dan kelembagaan EEC diperluas melalui kerja sama Komunitas dalam kebijakan ekonomi dan sosial, perlindungan lingkungan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. [[Undang-Undang Eropa Tunggal]] (SEA) kemudian disepakati dan memengaruhi transformasi prosedur pengambilan keputusan di dalam Komunitas, yang memberikan peningkatan aktivitas pasar umum Eropa, serta kerja sama politik antara negara-negara anggota. UU Eropa Tunggal (SEA) merupakan perjanjian internasional yang berisi tentang kerangka kerja [[Uni Eropa|Komunitas Eropa]] yang memodifikasi [[Perjanjian Roma]]. Perubahan utama yang diperkenalkan oleh Komunitas atas dasar SEA ini dimulai pada 1 Januari 1993, yaitu dengan pembentukan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama Uni Eropa]] di dalam Komunitas.{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
Aspek hukum pada perubahan perjanjian membentuk [[Komunitas Eropa]], di mana '[[Masyarakat Ekonomi Eropa]]' (EEC) diganti menjadi '[[Komunitas Eropa]]' (EC). Lingkup kerja ekonomi awal di antara negara-negara anggota Komunitas ditambahkan pada [[Perjanjian Uni Eropa]] (atau [[Perjanjian Maastricht]]) dengan Tiga Pilar utama yang meliputi: Aspek-aspek Pembentukan [[Uni Eropa]] (Pilar Pertama), [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] (Pilar Kedua), serta Peradilan dan Urusan Dalam Negeri (Pilar Ketiga).{{sfn|Europejskiportal|2018}} [[Perjanjian Uni Eropa]] dipandang sebagai reformasi [[Perjanjian Roma]] yang paling komprehensif, yang menghasilkan jadwal yang jelas dalam kemajuan lebih lanjut menuju [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa]] (EMU).{{sfn|Europejskiportal|2018}} Perubahan [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]], serta "[[Tembok Berlin#Runtuhnya Tembok Berlin|runtuhnya Tembok Berlin]]" dan [[penyatuan kembali Jerman]] pada 3 Oktober 1990 memaksa terjadinya reformasi besar-besaran di dalam [[Komunitas Eropa]]. Sehingga [[Uni Eropa]] dibentuk sebagai struktur kerja sama antarnegara yang sifatnya berbeda dengan perkara organisasi internasional tradisional. Dengan kata lain, [[Uni Eropa]] adalah organisasi internasional yang terus bertahap menuju integrasi penuh di bidang ekonomi, politik dan moneter bagi negara-negara [[Eropa Barat]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
[[File:EC-EU-enlargement animation.gif|thumb|250px|left|Uni Eropa berevolusi dari [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa]] yang pada mulanya terdiri dari enam negara anggota, menjadi sebuah komunitas dengan jumlah 28 negara anggota di tahun 2013.]]
Pada KTT Paris yang diadakan pada Desember 1974, Kepala Negara dan Pemerintahan Komunitas sepakat bertemu tiga kali dalam setahun sebagai [[Dewan Eropa]]. Kemudian, Pemerintah [[Norwegia]] berencana mengambil bagian dalam perluasan Komunitas pada gelombaang pertama ini, tetapi gagal karena referendum menolak keanggotaannya di dalam Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|p=17}} Kemudian, pada Juni 1979, [[Parlemen Eropa]] dipilih oleh hak pilih universal langsung untuk pertama kalinya, sehingga memberikan legitimasi demokratis. Di tahun yang sama, Mekanisme Nilai Tukar Eropa mulai beroperasi, dan menjadi alat penstabil mata uang, sehingga memungkinkan penyatuan moneter.{{sfn|Cairns|2002|pp=17-18}}
 
Parlemen tumbuh menjadi 198 anggota, di mana pada Januari 1981, [[Yunani]] bergabung dengan [[Masyarakat Ekonomi Eropa|Komunitas]]. Kemudian, [[Spanyol]] serta [[Portugal]] berpartisipasi di tahun 1986, sehingga Parlemen terus tumbuh; dari 410 anggota (di tahun 1979) menjadi 518 anggota.{{sfn|Wiseinternational|2018}}
 
[[File:Thefalloftheberlinwall1989.JPG|thumb|[[Tembok Berlin]] menjadi simbol runtuhnya negara-negara [[Tirai Besi]] di tahun 1989 dan [[penyatuan kembali Jerman|penyatuan Jerman di tahun 1990]], memungkinkan [[Uni Eropa]] melakukan [[Perluasan Uni Eropa|perluasan]] lebih lanjut.]]
Perluasan bidang hukum substansial dan kelembagaan EEC diperluas dengan kerja sama Komunitas dalam kebijakan ekonomi dan sosial, perlindungan lingkungan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. [[Undang-Undang Eropa Tunggal]] (SEA) kemudian disepakati dan memengaruhi transformasi prosedur pengambilan keputusan di dalam Komunitas, dan memberikan peningkatan aktivitas pasar umum Eropa, serta kerja sama politik antara negara-negara anggota. UU Eropa Tunggal (SEA) merupakan perjanjian internasional yang berisi tentang kerangka kerja Komunitas Eropa yang memodifikasi [[Perjanjian Roma]]. Perubahan utama yang diperkenalkan oleh Komunitas atas dasar SEA dimulai pada 1 Januari 1993, dengan pembentukan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Internal Uni Eropa]] di dalam Komunitas.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Sementara aspek hukum pada perubahan perjanjian membentuk [[Komunitas Eropa]], di mana '[[Masyarakat Ekonomi Eropa]]' (EEC) diganti menjadi '[[Komunitas Eropa]]' (EC). Lingkup kerja ekonomi awal di antara negara-negara anggota Komunitas ditambahkan pada [[Perjanjian Uni Eropa]] (atau [[Perjanjian Maastricht]]) dengan Tiga Pilar utama yang meliputi: Aspek-aspek Pembentukan [[Uni Eropa]] (Pilar Pertama), [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] (Pilar Kedua), serta Peradilan dan Urusan Dalam Negeri (Pilar Ketiga).{{sfn|Europejskiportal|2018}} [[Perjanjian Uni Eropa]] dipandang sebagai reformasi [[Perjanjian Roma]] yang paling komprehensif, yang menghasilkan jadwal yang jelas dalam kemajuan lebih lanjut menuju [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa]] (EMU).{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
Perubahan [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]], serta "[[Tembok Berlin#Runtuhnya Tembok Berlin|runtuhnya Tembok Berlin]]" dan [[penyatuan kembali Jerman]] pada 3 Oktober 1990 memaksa terjadinya reformasi besar-besaran di dalam [[Komunitas Eropa]]. Sehingga [[Uni Eropa]] dibentuk sebagai struktur kerja sama antarnegara yang sifatnya berbeda dengan perkara organisasi internasional tradisional. Dengan kata lain, [[Uni Eropa]] adalah organisasi internasional yang terus bertahap menuju integrasi penuh di bidang ekonomi, politik dan moneter bagi negara-negara [[Eropa Barat]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
<!--
Tujuan-tujuan pada [[Perjanjian Uni Eropa]] berisi tentang:{{sfn|Europejskiportal|2018}}
# Mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial dan tingkat pekerjaan yang tinggi, serta pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan, khususnya melalui penciptaan suatu wilayah tanpa batas internal, melalui penguatan kohesi ekonomi dan sosial, serta pembentukan serikat ekonomi dan moneter, yang pada akhirnya membentuk mata uang tunggal.
# Menegaskan identitas di kancah internasional, khususnya melalui implementasi kebijakan luar negeri dan keamanan bersama termasuk kerangka progresif dari kebijakan pertahanan bersama, yang mengarah pada pembelaan bersama, sesuai dengan ketentuan Pasal.
Baris 40 ⟶ 34:
# Memelihara dan mengembangkan Uni Eropa di bidang kebebasan, keamanan dan keadilan, di mana hak bebas bergerak bagi individu dijamin bersama dengan langkah-langkah yang tepat; dengan kontrol perbatasan luar negeri, suaka, imigrasi dan pencegahan, serta pemberantasan kejahatan.
# Mempertahankan ''[[acquis communautaire]]'' secara penuh, dengan maksud mempertimbangkan sejauh mana kebijakan dan bentuk kerja sama yang diperkenalkan oleh perjanjian ini; yang mungkin perlu direvisi dengan tujuan memastikan efektivitas mekanisme dan institusi Komunitas.
-->Kemudian dipada tahun 1994, [[Uni Eropa]] dan [[Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa]] (EFTA) dengan tujuh anggota membentuk [[Wilayah Ekonomi Eropa]], dengan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Tunggal]] atas sembilan belas negara. [[Uni Eropa]] menyelesaikan negosiasi keanggotaan dengan anggota EFTA yang tidak meratifikasi perjanjian aksesi dipada tahun 1995 seperti [[Austria]], [[Finlandia]], dan [[Norwegia]] . Kemudian, [[Austria]], [[Finlandia]] dan [[Swedia]] bergabung dengan [[Uni Eropa]] pada 1 Januari 1995, dan [[Parlemen Eropa]] tumbuh menjadi 626 anggota.{{sfn|Wiseinternational|2018}}
 
[[ImageBerkas:Santer Commission.jpg|thumbjmpl|Seluruh [[Jacques Santer|Komisi Santer]] mengundurkan diri dalam merespon laporan Komite Ahli Independen.]]
[[Perjanjian Uni Eropa]] membawa perubahan kelembagaan yang cukup besar, dengan pengaruh peningkatan status, serta kekuasaan [[Parlemen Eropa]]. Perkembangan penting berikutnya berupa [[Perjanjian Amsterdam]], yang disepakati pada Konferensi Antarpemerintah yang diadakan pada Juni 1997.{{sfn|Cairns|2002|p=19}} Perubahan besar dari perjanjian tersebut memperluas yurisdiksi [[Uni Eropa]] ke bidang kebijakan baru, dengan meningkatkan kekuatan [[Parlemen Eropa]], yang menjadikannya mitra legislatif penting Menteri Dewan; dan perubahan kelembagaan lainnya. Pada gilirannya, perjanjian ini menuntun pada sebuah laporan Komite Ahli Independen (Komisi Santer), yang didirikan oleh [[Parlemen Eropa]], tentang penipuan, salah urus dan nepotisme di dalam Komisi, yang mendorong pengunduran diri seluruh Komisi yang dipimpin oleh [[Jacques Santer]] dipada tahun 1999. Langkah ini didorong oleh keputusan [[Parlemen Eropa]], yang tidak memberi Komisi pembebasan dipada tahun anggaran 1996. Komisi baru, dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Italia, [[Romano Prodi]], yang mulai menjabat pada September 1999.{{sfn|Cairns|2002|pp=19-20}} Namun, Konferensi Nice menandai satu kemajuan signifikan perluasan yuridiksi [[Uni Eropa]], dengan pengadopsian [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]]. Piagam hak-hak sipil dan politik ini berasal dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] (ECHR), dan dari tradisi konstitusional umum bagi negara-negara anggota.{{sfn|Cairns|2002|p=20}}
 
== Hukum konstitusional ==
{{further information|Hukum konstitusional|Federalisasi Uni Eropa|Prosedur legislasi Uni Eropa}}
[[File:Hémycicle du Parlement européen (Bruxelles).JPG|thumb|right|400px|[[Parlemen Eropa]], yang dipilih oleh warga negara [[Uni Eropa,]] dan membuat undang-undang barubersama dengan [[Komisi Eropa|Komisi]] dan [[Dewan Uni Eropa|Dewan]].<ref> [https://en.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_the_Functioning_of_the_European_Union/Chapter_2:_Legal_acts_of_the_Union,_adoption_procedures_and_other_provisions#SECTION_2:_PROCEDURES_FOR_THE_ADOPTION_OF_ACTS_AND_OTHER_PROVISIONS TFEU, Pasal 293{{sfn|Eur-294].</ref>Lex|2012}}{{sfn|Eur-Lex|2012a}}{{sfn|Eur-Lex|2012b}}]]
[[Uni Eropa]] secara tradisional seringkali menggunakan istilah "Komunitas" dan "Uni". Hal ini menjadikan Uni Eropa sulit diklasifikasikan, khususnya dengan melibatkan perbedaan antara hukum nasional (di mana individu dan korporasi merupakan subjek hukum yang termasuk di dalamnya) dan [[hukum internasional]] (dengan subjek yang terdiri dari negara berdaulat dan organisasi internasional), serta klasifikasi tradisi konstitusional Eropa dan Amerika yang berbeda.{{sfn|Schütze|2012|pp=47-79}} Dalam konteks tradisi Eropa, istilah federasi setara dengan [[Federalisasi Uni Eropa|negara federal yang berdaulat]] di dalam hukum internasional; sehingga Uni Eropa tidak dapat disebut federasi; setidaknya, bukan federasi tanpa kualifikasi. Namun demikian, dapat digambarkan dengan model federal atau federal alamiah; yang dianggap pantas sebagai [[Federalisme|uni negara-negara federal]], yaitu sebuah struktur konsep yang terletak antara [[konfederasi]] negara-negara dan negara federal.{{sfn|Law|2013|p=E104}} Mahkamah Konstitusi Jerman mengacu [[Uni Eropa]] sebagai <nowiki>"</nowiki>''Staatenverbund''<nowiki>"</nowiki>, yaitu struktur yang berada di antara <nowiki>"</nowiki>''[[Konfederasi|Staatenbund]]''<nowiki>"</nowiki> dan <nowiki>"</nowiki>''[[Bundesstaat]]''<nowiki>"</nowiki>(negara federal).{{sfn|Bundesverfassungsgericht|2009}}
 
[[Uni Eropa]] secara tradisional sering kali menggunakan istilah "Komunitas" dan "Uni". Hal ini menjadikan Uni Eropa sulit diklasifikasikan, khususnya dengan melibatkan perbedaan antara hukum nasional (di mana individu dan korporasi merupakan subjek hukum yang termasuk di dalamnya) dan [[hukum internasional]] (dengan subjek yang terdiri dari negara berdaulat dan organisasi internasional), serta klasifikasi tradisi konstitusional Eropa dan Amerika yang berbeda.{{sfn|Schütze|2012|pp=47-79}} Dalam konteks tradisi Eropa, istilah federasi setara dengan [[Federalisasi Uni Eropa|negara federal yang berdaulat]] di dalam hukum internasional, sehingga Uni Eropa tidak dapat disebut federasi. Namun demikian, [[Uni Eropa]] dapat digambarkan sebagai federal alamiah, di mana struktur konsep yang berada antara [[konfederasi]] negara-negara dan negara federal.{{sfn|Law|2013|p=E104}} Mahkamah Konstitusi Jerman mengacu [[Uni Eropa]] sebagai <nowiki>"</nowiki>''Staatenverbund''<nowiki>"</nowiki>, yaitu struktur yang berada di antara <nowiki>"</nowiki>''[[Konfederasi|Staatenbund]]''<nowiki>"</nowiki> dan <nowiki>"</nowiki>''[[Bundesstaat]]''<nowiki>"</nowiki>(negara federal).{{sfn|Bundesverfassungsgericht|2009}} Konstitusi Uni Eropa, sebagaimana asosiasi negara-negara tentunya memiliki tugas dan fungsi yang spesifik. Berbeda halnya dengan kebanyakan konstitusi negara anggota, konstitusi [[Uni Eropa]] tidak ditetapkan dalam dokumen konstitusional yang komprehensif, tetapi muncul dari keseluruhan aturan-aturan dan nilai-nilai fundamental yang dengannya memiliki sifat mengikat.{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=18}}{{efn|Pada 29 Mei 2005 [[Prancis]] menolak dokumen Konstitusi Euro di dalam [[Referendum Konstitusi Eropa PerancisPrancis 2005|referendum nasional]], kemudian diikuti oleh [[Belanda]] pada 1 Juni 2005, sehingga menghentikan proses [[ratifikasi]], yang akhirnya mengarah pada pengabaian Konstitusi Eropa. Namun, perwakilan negara-negara yang mempersiapkan keanggotaan Uni Eropa, seperti [[Bulgaria]] dan [[Rumania]], serta [[Turki]] yang akan bergabung dengan Komunitas, menandatangani AktaUndang-Undang Akhir Konstitusi. Masing-masing Negara Anggota Uni Eropa memulai proses ratifikasi Konstitusi Euro. Perjanjian ini mencabut Perjanjian‘Perjanjian Komunitas EropaEropa’ dan Perjanjian‘Perjanjian Uni EropaEropa’, serta semua dokumen mengubah dan melengkapi kontrak-kontrak perjanjian ini.{{sfn|Europejskiportal|2018}}}} Peraturan-peraturan Uni Eropa dapat ditemukan sebagian di dalam traktat-traktat atau instrumen hukum yang dihasilkan oleh [[Lembaga-lembaga Uni Eropa|lembaga-lembaga Komunitas Eropa]].{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=18}} Di negara anggota, tubuh politik ini dibentuk oleh dua prinsip utama, yaitu aturan‘’[[rule hukumof law]]’’ dan demokrasi. Semua kegiatan [[Uni Eropa]] harus setia pada persyaratan mendasar dari hukum dan demokrasi, sehingga memiliki legitimasi legal dan bersifat demokratis;, baik pada elemen-elemen yang didirikan, struktur, kekuatan, cara kerja, posisi negara anggota dan lembaga-lembaganya, beserta posisi warga negaranya.{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=18}}
 
Pada dasarnya [[Uni Eropa]] memiliki legitimasi dalam pemilihan demokratis dengan dua cara, yaitu (1) [[Dewan Eropa]] yang menetapkan arah politik keseluruhan pada satu blok, dan para pemimpin nasional yang terpilih secara demokratis, (2) [[Parlemen Eropa]] terdiri dari perwakilan yang dipilih langsung oleh warga negara dari setiap anggota Uni Eropa. Kemudian Dewan Eropa dan Parlemen Eropa bersama-sama menentukan komposisi [[Komisi Eropa]], di mana dewan tersebut menominasikan anggotanya dan [[Parlemen Eropa|Parlemen]] harus menyetujuinya. Komisi Eropa memiliki wewenangan tunggal untuk mengusulkan hukum Uni Eropa, tetapi semua legislasi tersebut membutuhkan persetujuan [[Parlemen Eropa]] dan [[Dewan Uni Eropa]].
 
=== Traktat-traktat ===
{{main|Daftar perjanjian Uni Eropa}}
Traktat-traktat perjanjian [[Uni Eropa]] menetapkan tujuan Uni Eropa, aturan bagi [[lembaga-lembaga Uni Eropa]], bagaimana keputusan dibuat dan hubungan antara [[Uni Eropa]] dengan negara-negara anggotanya. Traktat-traktat ini dari waktu ke waktu diubah untuk mereformasi lembaga-lembaga Uni Eropa, serta memberinya wilayah tanggung jawab baru, yang memungkinkan negara-negara baru dapat bergabung dengan Uni Eropa. Traktat-traktat ini dinegosiasikan dan disepakati oleh semua negara [[Uni Eropa]], kemudian disahkan oleh parlemen[[Parlemen Eropa|Parlemen]] setelah [[referendum]].{{sfn|European Commission|2018a}} Pada [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU) Pasal 5(2), "prinsip perundingan" mengatakan bahwa ‘[[Uni Eropa]] tidak dapat melakukan apapun kecuali jika otoritas menghendakinyamenghendakinya’. Keterbatasan kompetensi dibangun oleh Dewan[[Mahkamah PeradilanHukum Uni Eropa]], dan dewan-dewan, serta Parlemen dari negara-negara anggota.{{sfn|Arnull|1990|pp=683-708}}
<!--
 
Untuk tujuan penyederhanaan klasifikasi sumber hukum Komunitas, traktat-traktat tersebut dibagi dengan tipologi sebagai berikut:{{sfn|Kaczorowska|2009|p=206}}
 
# Sumber hukum primer, yaitu sumber hukum yang terkandung di dalam [[Daftar perjanjian Uni Eropa|Perjanjian-Perjanjian Pendirian]]; sebagaimana yang telah diubah, protokol-protokol dan konvensi-konvensi yang dilekatkan, serta aktaperundang-aktaundangan aksesi negara anggota baru.
# Sumber hukum sekunder, yaitu aktaundang-undang sepihak yang diadopsi oleh lembaga-lembaga ECUni Eropa berdasarkan Perjanjian, seperti [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]], [[DirektifPedoman (Uni Eropa)|DirektifPedoman]] dan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]].
# Sumber eksternal yang berasal dari perjanjian internasional antara Komunitas dengan negara ketiga.
# Sumber-sumber pelengkap, yang mencakup konvensi internasional yang disepakati antara negara-negara anggota, keputusan, kesepakatan, deklarasi, resolusi, dan sebagainya yang diadopsi oleh negara-negara anggota di luar kerangka Perjanjian, tetapi berlaku di antara negara-negara anggota tersebut, dan aktaundang-aktaundang yang diadopsi di bawah Pilar Kedua dan Ketiga.
# Sumber yang dihasilkan dari penafsiran hukum Uni Eropa oleh [[Mahkamah Eropa]], seperti prinsip dasar hukum Uni Eropa, termasuk perlindungan hak asasi manusia.-->Tiga traktat utama atau Perjanjian Pendirian, terdiri dari: (1) [[Perjanjian Paris (1951)|Perjanjian Paris]] yang merupakan dasar pendirian [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa]] (ECSC). Perjanjian tersebut mulai berlaku pada 23 Juli 1952 dengan jangka waktu 50 tahun, dan berakhir pada Juli 2002; (2) [[Perjanjian Roma]] yang merupakan dasar pendirian [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC). Perjanjian ini mulai berlaku pada 1 Januari 1958. Traktat ini dikenal sebagai Perjanjian EC, dan ditandatangani untuk waktu yang tidak terbatas; dan (3) [[Perjanjian Roma]] yang membangun [[Komunitas Energi Atom Eropa]] (Euratom). Perjanjian ini ditandatangani untuk jangka waktu yang tidak terbatas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=206}}{{sfn|Tillotson|2003|p=67}}
# Sumber yang dihasilkan dari penafsiran hukum Komunitas oleh [[Mahkamah Eropa]], seperti prinsip-prinsip umum hukum Komunitas, termasuk perlindungan hak asasi manusia.
 
Tiga traktat utama atau Perjanjian Pendirian, terdiri dari: [[Perjanjian Paris (1951)|Perjanjian Paris]] yang mendirikan [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa]] (ECSC), yang mulai berlaku pada 23 Juli 1952 dengan jangka waktu 50 tahun, dan berakhir pada Juli 2002; [[Perjanjian Roma]] yang mendirikan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC), yang mulai berlaku pada 1 Januari 1958. Traktat ini dikenal sebagai Perjanjian EC, ditandatangani untuk waktu yang tidak terbatas; dan [[Perjanjian Roma]] yang membangun [[Komunitas Energi Atom Eropa]] (Euratom), ditandatangani untuk jangka waktu yang tidak terbatas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=206}}{{sfn|Tillotson|2003|p=67}}
 
==== Sumber hukum primer ====
{{further information|Perjanjian Maastricht|Perjanjian Roma}}
Dua sumber konstitusional utama Uni Eropa adalah [[Perjanjian Maastricht|Perjanjian Uni Eropa]] (TEU) dan [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]] (TFEU), yang disetujui oleh pemerintahan di seluruh negara anggota.{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=18}}{{efn|Selengkapnya, lihat [[Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik|Konvensi Wina 1969]], Pasal 5 tentang aplikasi instrumen konstituen organisasi internasional.{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=18}}}} Kedua perjanjian tersebut menetapkan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]], dapatyang membuat daftar kekuatan, dan tanggung jawab masing-masing negara anggota, serta menjelaskan bidang-bidang apa saja yang [[Uni Eropa]] dapat buat undang-undangnya baik dalam bentuk [[DirektifPedoman (Uni Eropa)|DirektifPedoman]] atau [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]]. [[Komisi Eropa]] memiliki inisiatif dalam pengajuan undang-undang.{{sfn|UnionEur-Lex|2012|p=12}}<ref> [https://en.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_European_Union/Title_III:_Provisions_on_the_Institutions#Article_17 TEU, Pasal 17]</ref> Di dalam [[prosedur legislasi Uni Eropa]], [[Dewan Uni Eropa|Dewan]] (menteri pemerintahan negara anggota) dan [[Parlemen Eropa]] (dipilih oleh warga negara), dapat membuat amandemenamendemen, serta harus memberikan perhatian supaya suatu undang-undang dapat disetujui.{{sfn|UnionEur-Lex|2012|p=12}}<ref> [https://en.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_the_Functioning_of_the_European_Union/Chapter_2:_Legal_acts_of_the_Union,_adoption_procedures_and_other_provisions#SECTION_2:_PROCEDURES_FOR_THE_ADOPTION_OF_ACTS_AND_OTHER_PROVISIONS TFEU, Pasal 294]</ref>
 
* Pilar Pertama: [[Komunitas Eropa]]
Pilar Pertama terdiri dari tiga Komunitas Eropa (EEC, Euratom, ECSC) yang diperluas oleh [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|Persatuan Ekonomi dan Moneter]]. [[Komunitas Eropa]] merupakan penyatuan bertahap [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|Masyarakat Batu bara dan Baja Eropa]] (ECSC), [[Komunitas Energi Atom Eropa|Euratom]] dan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC).{{sfn|Tokar|2001|p=1}} Ketika Uni Eropa dibentuk, '[[Masyarakat Ekonomi Eropa]]' (EEC) berubah nama menjadi '[[Masyarakat Eropa|Komunitas Eropa]]' (EC).{{sfn|Borchardt|2000|pp=18-20}}<!--Area kebijakan yang menjadi tanggung jawab Komunitas meliputi: urusan ekonomi dan moneter (yang berpusat di sekitar mata uang tunggal Eropa, yaitu [[euro]]); [[pertanian]]; [[Kebijakan visa Kawasan Schengen|persyaratan visa]], suaka dan imigrasi; [[transportasi]]; [[perpajakan]]; [[pekerjaan]]; [[perdagangan]]; kesejahteraan sosial, [[pendidikan]] dan kesejahteraan pemuda; [[budaya]]; perlindungan dan kesehatan konsumen; jaringan trans-Eropa; [[industri]]; kohesi [[ekonomi]] dan [[sosial]]; penelitian dan teknologi; [[lingkungan]]; serta bantuan pembangunan.{{sfn|Borchardt|2000|pp=18-20}}-->
 
Pilar Pertama terdiri dari tiga Komunitas Eropa (EEC, Euratom, ECSC) yang diperluas oleh [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|Persatuan Ekonomi dan Moneter]]. [[Komunitas Eropa]] merupakan penyatuan bertahap [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|Masyarakat Batu bara dan Baja Eropa]] (ECSC), [[Komunitas Energi Atom Eropa]] (Euratom) dan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] (EEC).{{sfn|Tokar|2001|p=1}} Ketika Uni Eropa dibentuk, '[[Masyarakat Ekonomi Eropa]]' (EEC) berubah nama menjadi '[[Masyarakat Eropa|Komunitas Eropa]]' (EC).{{sfn|Klaus-Dieter|2000|pp=18-20}}
 
Area kebijakan yang menjadi tanggung jawab Komunitas meliputi: urusan ekonomi dan moneter (berpusat di sekitar mata uang tunggal Eropa, yaitu [[euro]]); [[pertanian]]; [[Kebijakan visa Kawasan Schengen|persyaratan visa]], suaka dan imigrasi; [[transportasi]]; [[perpajakan]]; [[pekerjaan]]; [[perdagangan]]; kesejahteraan sosial, [[pendidikan]] dan kesejahteraan pemuda; [[budaya]]; perlindungan dan kesehatan konsumen; jaringan trans-Eropa; [[industri]]; kohesi [[ekonomi]] dan [[sosial]]; penelitian dan teknologi; [[lingkungan]]; serta bantuan pembangunan.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|pp=18-20}}
 
* Pilar Kedua: [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]]
Krisis politik akibat [[Perang Teluk]], perang saudara di daerah bekas [[Yugoslavia]], serta pecahnya [[Uni Soviet]] menunjukkan bahwa instrumen kebijakan luar negeri dan keamanan tidak cukup bagi [[Uni Eropa]], khususnya sebagai kekuatan perdagangan terbesar di dunia; dalam menjalankan urusan-urusan di negara-negara.{{sfn|Borchardt|2000|p=20}} Sebelum [[Perjanjian Uni Eropa]] terbentuk, kerja sama politik antara negara-negara anggota didasarkan pada pengaturan [[Kerja sama Politik Eropa]] (EPC) yang dibentuk pada tahun 1970. Kemudian kerja sama tersebut ditingkatkan dan diperluas dengan berdasar pada [[Undang-Undang Eropa Tunggal|UU Eropa Tunggal]] (SEA) pada tahun 1986/87.
 
<!--Di dalam [[Perjanjian Uni Eropa]], Kepala Negara atau Pemerintahan kini setuju mengembangkan [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] secara bertahap, dengan beberapa tujuan sebagai berikut:{{sfn|Borchardt|2000|pp=20-21}}
Krisis politik akibat [[Perang Teluk]], perang saudara di daerah bekas [[Yugoslavia]], serta pecahnya [[Uni Soviet]] menunjukkan bahwa instrumen kebijakan luar negeri dan keamanan tidak cukup bagi [[Uni Eropa]]{{en dash}}khususnya sebagai kekuatan perdagangan terbesar di dunia{{en dash}}dalam menjalankan urusan-urusan di negara-negara.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=20}} Sebelum [[Perjanjian Uni Eropa]] terbentuk, kerja sama politik antara negara-negara anggota didasarkan pada pengaturan [[Kerja sama Politik Eropa]] (EPC) yang dibentuk pada tahun 1970, serta ditingkatkan dan diperluas berdasarkan [[Undang-Undang Eropa Tunggal|UU Eropa Tunggal]] (SEA) di tahun 1986/87.
<!--Di dalam [[Perjanjian Uni Eropa]], Kepala Negara atau Pemerintahan kini setuju mengembangkan [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] secara bertahap, dengan beberapa tujuan sebagai berikut:{{sfn|Klaus-Dieter|2000|pp=20-21}}
 
# Menjaga nilai-nilai bersama, kepentingan mendasar, serta kemandirian Uni Eropa.
# Memperkuat keamanan di Uni Eropa dan negara-negara anggotanya.
# Mengamankan perdamaian dunia dan meningkatkan keamanan internasional yang sejalan dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam [[Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa]], dan prinsip dan tujuan dari [[Perjanjian Helsinki|Akta AkhirPerjanjian Helsinki 1975]] dan Piagam Paris 1990; di manayang pada tahun 1994 diwujudkan dalam bentuk [[Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa|Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa]] (OSCE).
# Mempromosikan kerja sama internasional.
# Mempromosikan demokrasi dan supremasi hukum, serta menjaga [[hak asasi manusia]] dan kebebasan dasar.
Kerangka kerja keputusan pada dasarnya serupa dengan DirektifPedoman Komunitas Eropa, tetapi keputusan-keputusan ini tidak langsung berlaku di negara-negara anggota. Sebagai contoh, keputusan prinsip diperlihatkan dalam konteks Pilar Kedua (dan Pilar Ketiga), kemudian posisi umum ditetapkan, aktaundang-aktaundang bersama dan langkah-langkah dilakukan, kemudian kerangka kerja keputusan disahkan.{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|pp=20-21}}-->Kebanyakan keputusan [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] yang dikembangkan dalam [[Perjanjian Uni Eropa]] saat ini, masih diambil atas dasar kerja sama antarnegara. Secara tradisional, kebijakan keamanan luar negeri, khususnya kebijakan keamanan itu sendiri merupakan wilayah di mana negara-negara anggota tertarik mempertahankan kedaulatan (nasional) mereka sendiri. Masalah lainnya, adalah bahwayaitu beberapa negara anggota, bukan merupakan anggota NATO ([[Austria]], [[Finlandia]], [[Irlandia]], [[Swedia]]) atau [[Uni Eropa Barat|WEU]] (WEU) ([[Denmark]], [[Irlandia]], [[Yunani]]).{{sfn|Klaus-DieterBorchardt|2000|p=21}}
 
* Pilar Ketiga: Kerja Sama Bidang Peradilan dan Urusan Dalam Negeri
Kerja sama peradilan memfasilitasi dan mempercepat kerja sama dalam kaitannya dengan proses dan penegakan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]], yang memfasilitasi ekstradisi antara negara-negara anggota. Perjanjian tersebut menetapkan aturan minimum yang terkait dengan elemen-elemen penyusun perundang-undangan kriminal dan hukuman di bidang kejahatan terorganisir, [[terorisme]], serta perdagangan narkoba (Pasal 31 dan 32 UE).{{sfn|Borchardt|2000|p=21}} Tujuan kerja sama antara polisi dan otoritas peradilan adalah memberikan kebebasan, keamanan dan keadilan bagi warga negara, dengan bersama-sama mencegah dan memberantas kejahatan (khususnya [[terorisme]], perdagangan manusia, perdagangan obat terlarang, perdagangan senjata, [[korupsi]] dan penipuan), [[rasisme]] dan [[xenofobia]] (Pasal 29 dan 30 UE).{{sfn|Borchardt|2000|p=21}}
 
Kerja sama peradilan memfasilitasi dan mempercepat kerja sama dalam kaitannya dengan proses dan penegakan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]], memfasilitasi ekstradisi antara negara-negara anggota, menetapkan aturan minimum yang berkaitan dengan elemen-elemen penyusun akta-akta kriminal dan hukuman di bidang kejahatan terorganisir, terorisme, serta perdagangan narkoba (Pasal 31 dan 32 UE).{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=21}} Tujuan kerja sama antara polisi dan otoritas peradilan adalah memberikan kebebasan, keamanan dan keadilan bagi warga negara, dengan bersama-sama mencegah dan memberantas kejahatan (khususnya [[terorisme]], perdagangan manusia, perdagangan obat terlarang, perdagangan senjata, [[korupsi]] dan penipuan), [[rasisme]] dan [[xenofobia]] (Pasal 29 dan 30 UE).{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=21}}
 
==== Perkembangan sumber hukum primer ====
{{Garis waktu evolusi UE}}
[[Perjanjian Amsterdam]] mulai berlaku pada 1 Mei 1999, dengan penekanan pada arti kerja sama antarnegara anggota yang lebih ditingkatkan. Perjanjian tersebut juga mengatur sanksi terhadap negara-negara anggota Uni Eropa yang melanggar hukum dan aturan yang mengikat di dalam [[Uni Eropa|Komunitas]]. Perlindungan integritas [[Uni Eropa]] dimasukkan dalam tujuan Pilar Kedua, kemudian kantor Perwakilan Tinggi untuk [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] dibentuk.{{sfn|Europejskiportal|2018}}. [[Perjanjian Nice]] digunakan oleh negara-negara anggota dalam mempersiapkan [[perluasan Uni Eropa]] di masa depan. Perjanjian-perjanjian tersebut direvisi dengan empat cara utama. Ukuran dan komposisi [[Komisi Eropa]] kemudian diubah. Jumlah suara setiap anggota negara bagian di [[Dewan Eropa]] disesuaikan, dan suara mayoritas yang memenuhi syarat diperluas ke area kebijakan.{{sfn|McIver|2011|p=5}} Lalu, [[Perjanjian Nice]] ditandatangani di Nice pada 26 Februari 2001. Perjanjian tersebut mengubah Perjanjian Uni Eropa yang membentuk Komunitas Eropa (TEC). Selama konferensi tersebut beberapa keputusan bersejarah bagi Uni Eropa dibuat berdasar aksesi demokrasi [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]] ke dalam Komunitas. Jumlah negara anggota Uni Eropa meningkat untuk pertama kalinya dengan bergabungnya 12 negara anggota baru, yaitu [[Estonia]], [[Hungaria]], [[Latvia]], [[Lituania]], [[Malta]], [[Polandia]], [[Republik Ceko]], [[Siprus]], [[Slovenia]], dan [[Slowakia]] (tidak termasuk bagian [[Bulgaria]], [[Rumania]], dan [[Turki]]).{{sfn|Europejskiportal|2018}} Menurut ketentuan Perjanjian, [[Komisi Eropa]] akan terdiri dari sejumlah komisaris yang sesuai dengan jumlah negara anggota Komunitas. Perjanjian tersebut memperkuat posisi Presiden Komisi Eropa dan mereformasi sistem peradilan Komunitas Eropa. Perjanjian ini secara resmi disajikan pada 30 Januari 2001 di [[Brussels]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
[[Berkas:Reform treaty.jpg|jmpl|ka|[[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] mengubah [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU) dan [[Perjanjian Roma|Perjanjian Komunitas Eropa]] (TEC). Perjanjian Lisboa disebut juga sebagai Perjanjian Reformasi.]]
===== Perjanjian Amsterdam =====
Menurut [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]], Uni Eropa berfungsi hingga kini berdasarkan dua dokumen dasar, yaitu Perjanjian Uni Eropa (TEU) dan Perjanjian Komunitas Eropa (TEC). Kemudian, perjanjian-perjanjian tersebut diubah dan diterima oleh Konferensi Internasional pada 29 Oktober 2004. Perjanjian ini menghapus sistem organisasi Tiga Pilar Uni Eropa, yang mempertahankan keterpisahan tertentu di dalam Komunitas, yang terkait dengan fungsi sebelumnya pada Pilar Kedua dan Ketiga.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Perjanjian Lisboa mengubah [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU atau [[Perjanjian Maastricht]]) dan Perjanjian Komunitas Eropa (TEC). 'Perjanjian Komunitas Eropa' (TEC) berganti nama menjadi '[[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]]' (TFEU).{{sfn|Europejskiportal|2018}}{{sfn|McIver|2011|p=5}} Selain itu, [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] disebut juga sebagai Perjanjian Reformasi, yang diputuskan selama KTT Uni Eropa di Lisboa pada 18-19 Oktober 2007. Setiap negara anggota [[Uni Eropa]] dapat menuntut pengulangan suara tertentu sesuai dengan sistem Nice.{{sfn|Europejskiportal|2018}}
{{main article|Perjanjian Amsterdam}}
[[Perjanjian Amsterdam]] mulai berlaku pada 1 Mei 1999, dengan penekanan pada arti kerja sama antarnegara anggota yang lebih ditingkatkan, serta kemungkinan pengadopsian sanksi terhadap negara-negara anggota Uni Eropa yang melanggar hukum dan aturan yang mengikat di dalam Komunitas. Perlindungan integritas Uni Eropa dimasukkan dalam tujuan Pilar Kedua, kemudian kantor Perwakilan Tinggi untuk [[Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama]] dibentuk (fungsi ini dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Uni Eropa.{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
Akibatnya, kata 'konstitusi' tidak digunakan dalam dokumen ini, dan pasal-pasal yang berbicara tentang bendera, lagu kebangsaan dan semboyan [[Uni Eropa]] dihapus. Terminologi perundang-undangan hukum khusus bagi undang-undang nasional ditolak (tetapi undang-undang yang dikenal dengan '[[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]]' dan '[[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]' dipertahankan). Pada perjanjian ini diputuskan bahwa mulai tahun 2014 [[Komisi Eropa]] terdiri dari 2/3 perwakilan dari negara anggota Komunitas dan masing-masing negara menominasikan komisaris dalam sistem rotasi.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Di awal tahun 2006, perkara perjanjian baru Uni Eropa dilanjutkan. [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] memperkenalkan struktur organisasi Uni Eropa yang seragam dan memberikan kepribadian hukum kepada Komunitas. Salah satu perubahan terpenting yang diperkenalkan [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] adalah sistem pemilihan di [[Dewan Uni Eropa]]. Selain itu, dokumen tersebut memungkinkan negara anggota mengundurkan diri dari Keanggotaan [[Uni Eropa]], dan warga negara Uni Eropa memiliki hak inisiatif legislatif tidak langsung. Perjanjian Lisboa menunjuk [[Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan]] memimpin [[Dinas Luar Negeri Eropa]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
===== Perjanjian Nice =====
{{main article|Perjanjian Nice}}
[[Perjanjian Nice]] digunakan oleh negara-negara anggota dalam mempersiapkan [[perluasan Uni Eropa]] di masa depan. Perjanjian-perjanjian tersebut direvisi dengan empat cara utama; selain itu, ukuran dan komposisi [[Komisi Eropa]] diubah, serta jumlah suara setiap anggota negara bagian di [[Dewan Eropa]] disesuaikan dan suara mayoritas yang memenuhi syarat diperluas ke area kebijakan.{{sfn|McIver|2011|p=5}} Perjanjian Nice ditandatangani di Nice pada 26 Februari 2001, dan mengubah Perjanjian Uni Eropa yang membentuk Komunitas Eropa (TEC). Selama konferensi tersebut beberapa keputusan bersejarah bagi Uni Eropa dibuat berdasarkan aksesi demokrasi [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]] ke dalam Komunitas. Jumlah negara anggota Uni Eropa meningkat untuk pertama kalinya dengan bergabungnya 12 negara anggota baru ([[Estonia]], [[Hongaria]], [[Latvia]], [[Lituania]], [[Malta]], [[Polandia]], [[Republik Ceko]], [[Siprus]], [[Slovenia]], dan [[Slowakia]] (tidak termasuk bagian [[Bulgaria]], [[Rumania]], dan [[Turki]]).{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
Menurut ketentuan Perjanjian, [[Komisi Eropa]] akan terdiri dari sejumlah komisaris yang sesuai dengan jumlah negara anggota Komunitas. Perjanjian tersebut memperkuat posisi Presiden Komisi Eropa dan mereformasi sistem peradilan Komunitas Eropa. Perjanjian ini secara resmi disajikan pada 30 Januari 2001 di [[Brussels]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
===== Perjanjian Lisboa =====
{{main article|Perjanjian Lisboa (2007)}}
[[File:Reform treaty.jpg|thumb|right|Perjanjian Lisboa mengubah Perjanjian Uni Eropa (TEU) dan Perjanjian Komunitas Eropa (TEC), dan disebut juga sebagai Perjanjian Reformasi.]]
Menurut [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]], Uni Eropa berfungsi hingga kini berdasarkan dua dokumen dasar, yaitu Perjanjian Uni Eropa (TEU) dan Perjanjian Komunitas Eropa (TEC), yang diubah oleh Konferensi Internasional pada 29 Oktober 2004, di mana draf Konstitusi Eropa diterima. Perjanjian ini menghapus sistem organisasi Tiga Pilar Uni Eropa, yang mempertahankan keterpisahan tertentu di dalam Komunitas, yang terkait dengan fungsi sebelumnya pada Pilar Kedua dan Ketiga.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Implementasi ketentuan [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] menghasilkan pembagian kompetensi Komunitas menjadi tiga bidang:{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
* Kompetensi [[Uni Eropa]] (realisasi tujuan Uni Eropa dan kebijakan luar negeri dan keselamatan)
* Berbagi kompetensi (hukum komunal/Uni diutamakan atas hukum nasional negara anggota Uni Eropa, tidak termasuk daerah-daerah tertentu yang berada dalam kompetensi negara-negara anggota)
* Kompetensi, di mana sebuah keputusan dibuat secara independen oleh masing-masing negara anggota [[Uni Eropa]].
 
Perjanjian Lisboa mengubah [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU atau Perjanjian Maastricht) dan Perjanjian Komunitas Eropa (TEC). 'Perjanjian Komunitas Eropa' (TEC) berganti nama menjadi '[[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]]' (TFEU).{{sfn|Europejskiportal|2018}}{{sfn|McIver|2011|p=5}} Selain itu, [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] disebut juga sebagai Perjanjian Reformasi, yang diputuskan selama KTT Uni Eropa di Lisboa pada 18-19 Oktober 2007. Setiap negara anggota [[Uni Eropa]] dapat menuntut pengulangan suara tertentu sesuai dengan sistem Nice.{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
Konsekuensinya, kata 'konstitusi' tidak digunakan dalam dokumen ini, pasal-pasal yang berbicara tentang bendera, lagu kebangsaan dan semboyan [[Uni Eropa]] dihapus, penggunaan terminologi akta hukum khusus untuk undang-undang nasional ditolak (tetapi suatu akta, yang sebelumnya dikenal '[[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]]' dan '[[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]]' dipertahankan). Pada perjanjian ini diputuskan bahwa mulai tahun 2014 Komisi Eropa terdiri dari 2/3 perwakilan dari negara anggota Komunitas dan masing-masing negara menominasikan komisaris dalam sistem rotasi.{{sfn|Europejskiportal|2018}} Pada awal 2006, perkara perjanjian baru Uni Eropa dilanjutkan. [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] memperkenalkan struktur organisasi Uni Eropa yang seragam dan memberikan kepribadian hukum kepada Komunitas. Salah satu perubahan terpenting yang diperkenalkan oleh [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] adalah sistem pemilihan di [[Dewan Uni Eropa]]. Selain itu, dokumen tersebut memungkinkan negara anggota mengundurkan diri dari Keanggotaan Uni Eropa, serta hak inisiatif legislatif tidak langsung bagi warga negara anggota Uni Eropa. Perjanjian Lisboa menunjuk [[Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan]] memimpin [[Dinas Luar Negeri Eropa]].{{sfn|Europejskiportal|2018}}
 
==== Sumber hukum sekunder ====
{{main article|Regulasi (Uni Eropa)|DirektifPedoman (Uni Eropa)|Keputusan (Uni Eropa)|Rekomendasi (Uni Eropa)}}
Badan hukum yang berasal dari prinsip dan tujuan perjanjian dikenal sebagai hukum sekunder. Adapun hukum-hukum sekunder ini terdiri dari [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]], [[DirektifPedoman (Uni Eropa)|DirektifPedoman]], [[Keputusan (Uni Eropa)|keputusanKeputusan]], [[Rekomendasi (Uni Eropa)|rekomendasiRekomendasi]], dan opiniOpini.{{sfn|European Commission|2018a}}{{sfn|European Commission|2018b}} [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]] berlaku secara otomatis, bersifat mengikat dan seragam di seluruh negara [[Uni Eropa]], tanpa perlu diubah menjadi undang-undang nasional.{{sfn|European Commission|2018a}} Sementara, [[DirektifPedoman (Uni Eropa)|DirektifPedoman]] mengharuskan negara-negara anggota [[Uni Eropa]] mencapai hasil tertentu, tetapi negara-negara tersebut bebas memilih cara melakukannyamencapai tujuan tersebut. Negara-negara tersebut juga harus mengadopsi undang-undang transposisi oleh otoritas nasional kepada [[Komisi Eropa]] supaya mencapai tujuan yang ditetapkan oleh DirektifPedoman dengan tenggat waktu yang ditetapkan ketika Direktifsuatu [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] diambil (umumnya 2 tahun). Ketika suatu negara tidak mengubah suatu DirektifPedoman, maka Komisi dapat memulai proses pelanggaran.{{sfn|European Commission|2018a}}
 
[[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] dapat mengikat dan berlaku di satu atau lebih negara [[Uni Eropa]], perusahaan, atau individu. Namun, keputusanKeputusan tidak perlu diubah menjadi hukum nasional.{{sfn|European Commission|2018a}} Sementara, [[Rekomendasi (Uni Eropa)|Rekomendasi]] memungkinkan lembaga-lembaga [[Uni Eropa]] membuat pandangan mereka diketahui, dan menyarankan suatu garis aktaperundang-undangan, tanpa memaksakan kewajiban hukum apa pun kepada yang ditujukan. Namun, rekomendasiRekomendasi tidak memiliki kekuatan mengikat,.{{sfn|European Commission|2018a}} olehOleh karenanya, Rekomendasi tidak memberikan pengaruh langsung.{{sfn|European Commission|2018c}} Sementara opiniOpini adalah instrumen yang memungkinkan [[lembaga-lembaga [[Uni Eropa]] membuat pernyataan, tanpa memaksakan kewajiban hukum apa pun pada subjek opiniOpini. Suatu pendapatOpini tidak memiliki kekuatan mengikat,.{{sfn|European Commission|2018a}} olehMaka, karenanyaOpini tidak memberikan pengaruh langsung.{{sfn|European Commission|2018c}}
<!--
=== Kerangka kerja lembaga eksekutif ===
{{further information|Lembaga-lembaga Uni Eropa}}
[[File:Seat of the European Central Bank and Frankfurt Skyline at dawn 20150422 1.jpg|right|thumb|[[Bank Sentral Eropa]] bermarkas di [[Frankfurt]], dan dibuka pada tahun 2015; menjalankan kontrol eksekutif di dalam kekuatan kebijakan moneternya.<ref> [https://en.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_the_Functioning_of_the_European_Union/Chapter_1:_The_Institutions#SECTION_6:_THE_EUROPEAN_CENTRAL_BANK TFEU, Pasal 282–287].</ref>]]
 
=== Lembaga eksekutif ===
Kelima lembaga utama yang disebutkan dalam Pasal 7EC dan 3 EA ([[Parlemen Eropa]], [[Dewan Uni Eropa|Dewan]], [[Komisi Eropa]], [[Mahkamah Eropa]] dan [[Mahkamah Audit Eropa]]) membentuk struktur dasar sistem kelembagaan Komunitas. Kerangka kelembagaan dasar ini, terdiri dari lembaga dan badan yang meliputi:{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}}
{{Main|Dewan Eropa|Komisi Eropa}}
[[Dewan Eropa]] merupakan pengelompokan para pemimpin politik utama [[Uni Eropa]], yang terdiri dari presiden atau perdana menteri dari setiap negara anggota.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}} [[Konferensi Tingkat Tinggi]] [[Dewan Eropa]] menetapkan arah luas serikat tersebut dan menyelesaikan pertanyaan tingkat tinggi yang mendesak. Para anggotanya memilih seorang presiden, yang dapat melayani hingga dua setengah tahun masa jabatan.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}}Presiden Dewan Eropa saat ini adalah mantan Perdana Menteri [[Belgia]], [[Charles Michel]].
 
[[Komisi Eropa]] diubah namanya setelah berlakunya [[Perjanjian Maastricht]], yang sebelumnya bernama 'Komisi Komunitas Eropa'. Komisi Eropa mewakili kepentingan Komunitas, sebagai lembaga "revolusioner" dalam sistem kelembagaan Komunitas. Hal ini karena lembaga ini menjalankan banyak wewenang, yang salah satunya sebagai wali Perjanjian, inisiator legislasi Komunitas, lambang eksekutif Komunitas atau Uni Eropa, yang selalu terlibat dalam representasi [[Uni Eropa]] di arena internasional.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=146}} [[Komisi Eropa]] dapat mengusulkan undang-undang, mengelola anggaran, mengimplementasikan keputusan, mengeluarkan peraturan, dan mewakili [[Uni Eropa]] di pada [[Konferensi Tingkat Tinggi]] (KTT) di seluruh dunia.
# [[Dewan Eropa]], yaitu sebuah badan yang status kelembagaannya tidak pasti dan muncul dari pertemuan puncak kepala negara atau pemerintahan negara-negara anggota. Hal ini melibatkan para pemimpin politik dari semua negara-negara anggota dalam menjalankan urusan Komunitas dan Uni Eropa.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=132}}
# Badan dan lembaga yang dibentuk oleh Perjanjian, misalnya Pasal 7(2) EC menyediakan pembentukan Komite Ekonomi dan Sosial, serta Komite Daerah supaya membantu Dewan dan Komisi. Pasal 8 EC meliputi lembaga yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus dalam [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|Persatuan Ekonomi dan Moneter]], yaitu Sistem Bank Sentral Eropa dan [[Bank Sentral Eropa]]. Pasal 9 EC meliputi [[Bank Investasi Eropa]] dan Pasal 225 EC meliputi Pengadilan Tingkat Pertama (CFI), yang "melekat" dengan [[Mahkamah Eropa]] (ECJ).{{sfn|Kaczorowska|2009|pp=132-133}}
# Badan-badan yang berada dalam lingkup perjanjian-perjanjian, yang membantu Dewan dan [[Komisi Eropa|Komisi]] dalam pemenuhan tugas mereka, seperti [[Badan Lingkungan Eropa]], Yayasan Pelatihan Eropa, [[Badan Pengawas Obat Eropa]], Kantor Inspeksi dan Kontrol Kesehatan Hewan dan Tanaman, Badan Pengawas Obat dan Narkoba Eropa, [[Europol]], [[Eurojust]], [[Fundamental Rights Agency|Badan Hak Asasi]] dan Badan Kimia Eropa.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=133}}
 
==== DewanLembaga Eropalegislatif ====
{{mainMain| articleParlemen Eropa|Dewan Uni Eropa}}
[[File:European Parliament Strasbourg Hemicycle - Diliff.jpg|thumb|left|[[Parlemen Eropa|Kursi Parlemen Eropa di Strasbourg]] yang diisi oleh [[Anggota Parlemen Eropa]] (MEPs) yang mengisi seluruh [[Espace Léopold|kursi Brussels]].]]
[[File:EU flags next to national art gallery, Vilnius, Lithuania presidency.jpg|thumb|right|Negara-negara anggota Uni Eropa diwakili oleh seorang Menteri [[Dewan Uni Eropa|Dewan]] selama [[Prosedur legislasi Uni Eropa|prosedur legislatif]]. Selain itu "[[Dewan Eropa]]", yang merupakan kepala negara anggota pemerintah, dimaksudkan membimbing arah politik umum [[Uni Eropa]].]]
 
[[Parlemen Eropa]] yang sebelumnya dikenal sebagai Majelis Komunitas Eropa, berganti nama pada tahun 1962, dengan menekankan peran yang harus dimainkan dalam proses pembuatan kebijakan Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|pp=156-157}} [[Parlemen Eropa]] adalah satu-satunya badan Uni Eropa yang dipilih secara langsung, dengan perwakilan yang proporsional oleh populasi setiap negara anggota. Berbeda halnya dengan lembaga legislatif tradisional, lembaga ini tidak mengusulkan undang-undang, tetapi hukum harus tetap berada di dalam persetujuannya. Parlemen Eropa juga menegosiasikan dan menyetujui anggaran [[Uni Eropa]] dan mengawasi [[Komisi Eropa]]. Parlemen Eropa saat ini dipimpin oleh politisi Italia, [[David Sassoli]]. Perubahan peran pada Parlemen Eropa, yang diakibatkan setiap revisi dari Perjanjian asli, dapat meningkatkan kekuatan legislatif secara substansial. Perubahan tersebut diantaranya: kekuatan [[Parlemen Eropa|Parlemen]] yang pada mulanya murni bersifat konsultatif; [[Undang-Undang Eropa Tunggal|UU Eropa Tunggal]] mengakui nama baru dan memperkenalkan dua prosedur legislatif, yaitu persetujuan dan prosedur kerja sama dengan memperkenalkan [[Perjanjian Uni Eropa]], yang memungkinkan Parlemen Eropa supaya meminta [[Komisi Eropa|Komisi]] menyiapkan proposal legislatif, serta penambahan prosedur baru, yaitu prosedur pengambilan keputusan; [[Perjanjian Amsterdam]] yang memperluas cakupan penerapan prosedur keputusan bersama (''co-decision''); dan cakupan prosedur keputusan bersama (''co-decision'') yang kemudian diperluas oleh [[Perjanjian Nice]] yang menyetujui prosedur tersebut.{{sfn|Kaczorowska|2009|pp=156-157}} Setelah berlakunya [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU), 'Dewan Menteri' pada Perjanjian tersebut mengadopsi [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] 93/591 pada 8 November 1993. Sejak saat itu, nama resminya diganti menjadi “[[Dewan Uni Eropa]]”, yang kini umumnya disebut sebagai "Dewan" saja.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=139}}
[[Dewan Eropa]] memainkan peran penting dalam sistem kelembagaan Komunitas dan Uni. Status kelembagaan yang tepat dalam Komunitas selalu tunduk pada ketidakpastian. Di satu sisi, [[Dewan Eropa]] dapat dipandang sebagai pengambil keputusan politik utama, tetapi di sisi lain, Dewan Eropa dipandang sebagai sebuah badan "yang dapat menstimulasi dan memulai". Pentingnya Dewan Eropa berasal dari peran politik yang dimainkannya dalam membentuk masa depan Komunitas dan Uni Eropa. Badan ini memerankan lima fungsi utama, yaitu:{{sfn|Kaczorowska|2009|pp=136-138}}
 
[[Dewan Uni Eropa|Dewan]] adalah lembaga legislatif utama Komunitas dan satu-satunya pembuat hukum yang terkait dengan pengadopsian perundang-undangan di bawah Pilar Kedua dan Ketiga. Dewan mewakili kepentingan nasional setiap negara anggota, yang merupakan badan antarpemerintah murni; yang pertemuan-pertemuannya berpotensi berubah menjadi konferensi diplomatik. Namun, [[Dewan Uni Eropa|Dewan]] merupakan lembaga Uni Eropa, dan karenanya diperlukan dalam mempromosikan kepentingan [[Uni Eropa]]. Fungsi ganda ini menjadikan Dewan memiliki tugas yang tidak mungkin bersamaan, baik itu dalam mempromosikan [[Uni Eropa]], maupun melaksanakan serangkaian kepentingan nasional, yang hingga taraf tertentu difasilitasi dengan tingkat konvergensi di antara keduanya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=139}} [[Dewan Uni Eropa|Dewan]] tidak memiliki komposisi tetap dan keanggotaannya bervariasi sesuai dengan hal-hal yang dibahas. Pada pertemuan masing-masing menteri, Dewan didampingi oleh seorang pegawai negeri, sebagai bagian dari tim negosiasi. Komisi juga diwakili, meski pengaruhnya bergantung pada materi dan kompetensi Komisi di bidang yang dibahas. [[Dewan Uni Eropa]] memiliki sembilan konfigurasi berbeda, diantaranya:{{sfn|Kaczorowska|2009|p=140}} Hubungan Umum dan Hubungan Eksternal; Urusan Ekonomi dan Keuangan; Peradilan dan Urusan dalam Negeri; Pekerjaan, Kebijakan Sosial, Kesehatan dan Urusan Konsumen; Daya Saing ([[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]], Industri dan Penelitian); Transportasi, Telekomunikasi dan Energi; Pertanian dan Perikanan; Lingkungan; Pendidikan, Pemuda dan Budaya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=140}} Dengan kata lain, [[Dewan Uni Eropa]] merupakan salah satu lembaga legislatif kedua, yang persetujuannya dibutuhkan dalam mengesahkan undang-undang, yang terdiri dari menteri-menteri pemerintah dari semua negara anggota Uni Eropa, yang diorganisir oleh bidang-bidang kebijakan.
# Badan ini berfungsi sebagai platform pertukaran pandangan informal dan diskusi tidak resmi di antara para pemimpin negara-negara anggota.
# Dapat memeriksa masalah apa pun dalam kompetensi Komunitas serta subjek yang menjadi kepentingan bersama.
# Dewan Eropa memberikan dorongan politik yang diperlukan untuk pengembangan Komunitas dan Uni Eropa.
# Mengatasi masalah-masalah sensitif dan perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat, khususnya yang dirujuk oleh Dewan (misalnya, pertanyaan tentang penentuan kontribusi [[Britania Raya]] ke dalam anggaran Komunitas dapat diselesaikan dengan KTT Fontainebleau yang diadakan pada Juni 1984).
# Dalam kerangka kerja Pilar Kedua dan Ketiga, [[Dewan Eropa]] mendefinisikan prinsip dan pedoman umum.
 
==== DewanLembaga UniYudikatif Eropa (Dewan) ====
{{mainMain|DewanMahkamah Hukum Uni Eropa|ProsedurMahkamah legislasi UniAudit Eropa}}
[[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] (CJEU) merupakan otoritas kehakiman tertinggi [[Uni Eropa]], yang menafsirkan hukum Uni Eropa, serta menyelesaikan perselisihan. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] terdiri dari [[Mahkamah Eropa]] dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]]. Tugas utama [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) adalah memastikan bahwa dalam menafsirkan dan menerapkan traktat-traktat perjanjian, hukum tersebut berada dalam pengamatannya. Setiap Traktat-Traktat Pendirian, seperti Traktat [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|ECSC]], Komunitas Eropa (EC) dan Traktat Euratom (EA), mendirikan pengadilannya sendiri yang berada di bawah Konvensi 1957 pada Lembaga Umum Tertentu bagi Komunitas Eropa yang diakui sebagai lembaga umum bagi ketiga Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=170}} [[Mahkamah Eropa]] mengklarifikasi hukum Uni Eropa, serta peraturan-peraturan tentang dugaan pelanggaran negara anggota kepada pengadilan nasional. Sementara, [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] adalah lembaga yang mendengarkan berbagai kasus yang dibawa oleh individu atau organisasi terhadap [[lembaga-lembaga Uni Eropa]]. [[Mahkamah Audit Eropa]] menyebut dirinya sebagai "kesadaran finansial" bagi [[Uni Eropa]]. Lembaga ini didirikan oleh [[Perjanjian Brussel]] pada 22 Juli 1975, yang baru dibentuk pada tahun 1977, kemudian diakui sebagai lembaga Komunitas oleh [[Perjanjian Uni Eropa]]. [[Perjanjian Amsterdam]] memperbesar lingkup audit Mahkamah terhadap Pilar Kedua dan Ketiga [[Uni Eropa]], yang dengannya Mahkamah ini menjadi lembaga Uni Eropa. [[Perjanjian Amsterdam]] menegaskan bahwa lokus pengadilan ini tidak dapat dipisahkan dengan Pasal 230 yang bertujuan melindungi hak prerogatif lembaga tersebut atas lembaga Uni Eropa lainnya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=181}} Dengan kata lain, [[Mahkamah Audit Eropa]] (ECA) adalah lembaga yang mengaudit anggaran [[Uni Eropa]]; memeriksa apakah dana dihabiskan dengan tepat, dan melaporkan segala kecurangan kepada [[Parlemen Eropa]], [[Komisi Eropa|Komisi]], dan pemerintah nasional.
[[File:European Council (38185339475).jpg|thumb|right|Ruang Pertemuan [[Dewan Uni Eropa]] di gedung Europa.]]
Setelah berlakunya [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU), Menteri Dewan, yang disebut dalam Perjanjian sebagai "Dewan" saja, mengadopsi [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] 93/591 pada 8 November 1993, di mana ia mengganti namanya sendiri. Sejak saat itu, nama resminya adalah “Dewan Uni Eropa”. Namun, kini umumnya disebut sebagai "Dewan" saja.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=139}}
 
=== Lembaga Keuangan ===
Dewan adalah lembaga legislatif utama Komunitas dan satu-satunya pembuat hukum yang terkait dengan pengadopsian langkah-langkah di bawah Pilar Kedua dan Ketiga. Dewan ini mewakili kepentingan nasional setiap negara anggota dan, sebagai badan antarpemerintah murni; pertemuan-pertemuannya berisiko berubah menjadi konferensi diplomatik. Namun, Dewan merupakan lembaga Uni Eropa, dan karenanya diperlukan dalam mempromosikan kepentingan [[Uni Eropa]]. Fungsi ganda ini menjadikan Dewan disebut "berwajah Janus". Namun, tugas yang tidak mungkin dalam mempromosikan Uni Eropa, yang secara bersamaan melaksanakan serangkaian kepentingan nasional dan Uni Eropa, hingga taraf tertentu difasilitasi dengan tingkat konvergensi di antara keduanya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=139}}
{{Main|Bank Sentral Eropa}}
[[Bank Sentral Eropa]] (ECB) mengelola [[Euro]] bagi sembilan belas negara yang menggunakan mata uang tersebut, dan mengimplementasikan [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|kebijakan moneter Uni Eropa]]. Selain itu, lembaga ini membantu melakukan regulasi dalam sistem perbankan Uni Eropa. Di tengah [[Krisis utang Eropa 2010|krisis utang Eropa]], Presiden Bank Sentral Eropa, [[Mario Draghi]] secara kontroversial berkomitmen sebagai pemberi pinjaman pada perekonomian [[Zona Euro]]. Kemudian seorang politisi dari [[Prancis]], [[Christine Lagarde]], yang ketika itu merupakan mantan kepala [[Dana Moneter Internasional]] (IMF), mengambil alih posisi tersebut pada tahun 2019.
 
=== Konflik hukum ===
Dewan tidak memiliki komposisi tetap dan keanggotaannya bervariasi sesuai dengan hal-hal yang dibahas. Pada pertemuan masing-masing menteri yang didampingi oleh seorang pegawai negeri sebagai bagian dari tim negosiasi. Komisi juga terwakili, meskipun pengaruhnya bergantung pada materi dan kompetensi Komisi di bidang yang dibahas. Dewan Uni Eropa memiliki sembilan konfigurasi yang berbeda, diantaranya:{{sfn|Kaczorowska|2009|p=140}} Hubungan Umum dan Hubungan Eksternal; Urusan Ekonomi dan Keuangan; Peradilan dan Urusan dalam Negeri; Pekerjaan, Kebijakan Sosial, Kesehatan dan Urusan Konsumen; Daya Saing (Pasar Internal, Industri dan Penelitian); Transportasi, Telekomunikasi dan Energi; Pertanian dan Perikanan; Lingkungan; Pendidikan, Pemuda dan Budaya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=140}}
{{further information|Hukum perdata internasional|Prinsip dasar hukum Uni Eropa}}
[[Komisi Eropa]] merupakan entitas otonom dengan hak kedaulatannya sendiri, yaitu suatu tatanan hukum independen atas negara-negara anggota. Oleh sebab itu, baik negara anggota, maupun warga negaranya harus tunduk pada bidang kompetensi Komisi Eropa.{{sfn|Borchardt|2000|p=24}} Hubungan antara hukum Uni Eropa dan hukum nasional sering kali ditandai dengan berbagai 'bentrokan'. Hal ini muncul ketika ketentuan undang-undang [[Uni Eropa]] memberikan hak, dan membebankan kewajiban secara langsung kepada warga negaranya. Namun, isinya bertentangan dengan aturan hukum nasional negara-negara anggota. Hukum Uni Eropa memiliki prinsip 'penerapan langsung', yang berarti bahwa [[Uni Eropa]] memberikan hak dan mengenakan kewajiban secara langsung, tidak hanya pada lembaga Uni Eropa dan negara-negara nggota, tetapi juga kepada warga negaranya. Hukum atas perkara ini dimulai pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', ketika perusahaan transportasi Belanda, ''Van Gend & Loos'', mengajukan gugatan di pengadilan [[Belanda]] kepada otoritas bea cukai Belanda, yang menagih bea masuk produk kimia dari Republik Federal Jerman, dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan bea masuk impor sebelumnya. Akibatnya, [[Mahkamah Eropa]] menggunakan perkara ini sebagai kesempatan dalam menetapkan sejumlah temuan yang bersifat mendasar tentang sifat hukum Komisi Eropa.{{sfn|Borchardt|2000|p=22}}{{sfn|Borchardt|2017|p=137}}
 
[[File:Palazzo di Giustizia-July 2016 (18).jpg|thumb|left|Pada awalnya [[Mahkamah Agung]] di [[Italia]] menolak prinsip ‘keutamaan hukum Uni Eropa’, hingga perlindungan atas hak-hak dasar negara tersebut ada di dalam tatanan hukum Uni Eropa.]]
==== Komisi Eropa (Komisi) ====
Efek hukum dari perkara ini bukan hanya kriteria pada perkara perusahaan ''Van Gend & Loos'' yang memperoleh hak atas pengadilan Belanda, sehingga membatalkan bea cukai tersebut; tetapi berlaku juga pada kepentingan yang lebih besar bagi warga negara [[Uni Eropa]]. Adapun hal-hal yang tercakup akibat efek hukum tersebut diantaranya adalah ketentuan-ketentuan tentang kebebasan bergerak, kebebasan mendirikan usaha, dan kebebasan menyediakan layanan.{{sfn|Borchardt|2017|p=137}} Hubungan antara hukum internasional yang telah ditransposisikan, dengan penerapan hukum nasional dilakukan dengan prinsip ''[[lex posterior derogat legi priori]]''.{{sfn|Borchardt|2017|p=139}} Selain itu, prinsip 'keutamaan hukum Uni Eropa' sangat penting bagi keberadaan tatanan hukum Uni Eropa. Hal ini diawali dalam perkara ''[[Costa v ENEL]]'' yang mempertanyakan nasionalisasi industri listrik Italia yang bertentangan dengan Perjanjian Komunitas Eropa. Kemudian [[Mahkamah Eropa]] menafsirkan berbagai aspek dari sifat khusus hukum Uni Eropa yang memiliki keunggulan atas hukum yang bertentangan dari negara anggota; yang tidak hanya lebih kuat dari hukum nasional sebelumnya, tetapi juga memiliki efek membatasi pada hukum yang diadopsi kemudian.{{sfn|Borchardt|2000|p=101}}{{sfn|Borchardt|2017|p=140}} Dalam menghadapi konflik hukum ini, pengadilan di [[Belanda]] tidak mengalami kesulitan karena keutamaan hukum [[Uni Eropa]] atas hukum nasional secara tegas telah diatur di dalam konstitusi, seperti halnya negara-negara anggota lainnya.{{sfn|Borchardt|2017|p=140-141}} Namun, di [[Jerman]] dan [[Italia]], pada awalnya menolak prinsip 'keutamaan hukum Uni Eropa' atas hukum konstitusi nasional, khususnya mengenai jaminan perlindungan terhadap hak-hak dasar. Kedua negara tersebut baru menarik keberatan, setelah perlindungan atas hak-hak dasar dalam tatanan hukum Uni Eropa mencapai standar yang sesuai dengan esensi konstitusi nasional mereka.{{sfn|Borchardt|2017|p=140-141}}
{{main article|Komisi Eropa}}
Seperti halnya Dewan, Komisi diubah namanya setelah berlakunya [[Perjanjian Maastricht]]. 'Komisi Komunitas Eropa' berganti nama menjadi '[[Komisi Eropa]]', yang kini digunakan. Komisi mewakili kepentingan Komunitas. Sebagai lembaga "revolusioner" dalam sistem kelembagaan Komunitas; Komisi Eropa juga merupakan lembaga yang paling kontroversial. Hal ini karena lembaga ini menjalankan banyak fungsi; di mana fungsi-fungsi yang paling penting diantaranya: Komisi Eropa merupakan wali Perjanjian, inisiator legislasi Komunitas, lambang eksekutif Komunitas dan Uni Eropa, serta selalu terlibat dalam representasi [[Uni Eropa]] di arena internasional.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=146}}
 
Pada dasarnya butuh waktu lama dalam menafsirkan hukum nasional supaya sejalan dengan hukum Uni Eropa, sehingga diakui dan dimasukkan ke dalam tatanan hukum Uni Eropa oleh [[Mahkamah Eropa]].{{sfn|Borchardt|2017|p=140-141}} Penetapan kewajiban menafsirkan hukum nasional supaya sesuai dengan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], pertama kali dilakukan pada perkara ''[[Von Colson v Land Nordrhein-Westfalen|Von Colson dan Kamann]]'' pada tahun 1984. Pedoman tersebut menyatakan bahwa hukum nasional harus memberikan hukuman yang efektif, sehingga memastikan adanya kesempatan yang sama atas akses terhadap pekerjaan tanpa diskriminasi. Meski hukum nasional gagal mematuhi hukum Uni Eropa, tetapi tidak ada dasar bagi pengadilan nasional supaya tidak mempertimbangkan hukum nasional tersebut. Sehingga, [[Mahkamah Eropa]] memutuskan supaya pengadilan nasional, wajib menafsirkan dan menerapkan undang-undang nasional dalam masalah sipil sedemikian rupa, sehingga terdapat hukuman yang efektif atas perkara diskrimasi berdasarkan jender tersebut.{{sfn|Borchardt|2017|p=141}} Batas-batas penafsiran hukum nasional yang sejalan dengan hukum Uni Eropa berada dalam kata-kata yang jelas, dan tidak terbuka untuk interpretasi. Meski terdapat kewajiban di bawah hukum [[Uni Eropa]] dalam menafsirkan hukum nasional, tetapi hukum nasional tidak dapat ditafsirkan sebagai <nowiki>'</nowiki>''[[Daftar istilah Latin#contra legem|contra legem]]''<nowiki>'</nowiki>. Hal ini berlaku pula dalam perkara-perkara di mana lembaga legislatif nasional, secara eksplisit menolak transposisi Pedoman menjadi hukum nasional. Konflik yang timbul antara hukum [[Uni Eropa]], dan hukum nasional hanya dapat diselesaikan melalui proses terhadap negara anggota bersangkutan, yang memenuhi kewajiban berdasarkan suatu perjanjian.{{sfn|Borchardt|2017|p=143}}
==== Parlemen Eropa (EP) ====
{{main article|Parlemen Eropa}}
[[File:European Parliament Strasbourg Hemicycle - Diliff.jpg|thumb|Ruang debat setengah lingkaran [[Parlemen Eropa]] selama sesi pleno di [[Strasbourg]].|al=]]
[[Parlemen Eropa]] (EP) yang sebelumnya dikenal sebagai Majelis Komunitas Eropa, berganti nama di tahun 1962 dengan menekankan peran yang harus dimainkan dalam proses pembuatan kebijakan Komunitas. Selain itu, Parlemen Eropa berubah peran, karena setiap revisi dari Perjanjian asli meningkatkan kekuatan legislatif secara substansial diantaranya: kekuatan [[Parlemen Eropa|Parlemen]] yang pada mulanya murni bersifat konsultatif; [[Undang-Undang Eropa Tunggal|UU Eropa Tunggal]] mengakui nama baru dan memperkenalkan dua prosedur legislatif, yaitu persetujuan dan prosedur kerja sama dengan memperkenalkan [[Perjanjian Uni Eropa]], serta memungkinkan Parlemen Eropa supaya meminta [[Komisi Eropa|Komisi]] menyiapkan proposal legislatif, dan menambahkan prosedur baru, yaitu prosedur pengambilan keputusan; [[Perjanjian Amsterdam]] memperluas cakupan penerapan prosedur keputusan bersama (''co-decision''); dan cakupan prosedur keputusan bersama (''co-decision'') yang diperluas oleh [[Perjanjian Nice]] dan menyetujui prosedur tersebut.{{sfn|Kaczorowska|2009|pp=156-157}}
 
==== Mahkamah Eropa (ECJ) ====
{{main article|Mahkamah Eropa}}
Tugas utama [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) adalah memastikan bahwa dalam menafsirkan dan menerapkan traktat-traktat perjanjian, hukum tersebut mesti diamati. Setiap Traktat-Traktat Pendirian, seperti Traktat [[Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa|ECSC]] (CS), Komunitas Eropa (EC) dan Traktat Euratom (EA), mendirikan pengadilannya sendiri yang berada di bawah Konvensi 1957 pada Lembaga Umum Tertentu bagi Komunitas Eropa yang diakui sebagai lembaga umum bagi ketiga Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=170}}
 
==== Pengadilan Tingkat Pertama (CFI) ====
{{main|Pengadilan Umum (Uni Eropa)}}
Pengadilan Tingkat Pertama (CFI) melekat pada [[Mahkamah Eropa]] (ECJ). Lembaga ini diciptakan meringankan beban kerja ECJ, serta memungkinkan ECJ berkonsentrasi pada tugas-tugas mendasarnya, tanpa memengaruhi keefektifan dan kualitas sistem peradilan Komunitas. CFI didirikan oleh Keputusan Dewan 88/591 pada 24 Oktober 1988 sesuai dengan ketentuan SEA.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=180}}
 
==== Mahkamah Audit Eropa ====
{{main|Mahkamah Audit Eropa}}
Pengadilan Auditor (ECA) menyebut dirinya sebagai "kesadaran finansial" Uni Eropa. Lembaga ini didirikan oleh [[Perjanjian Brussel]] pada 22 Juli 1975, yang baru dibentuk di tahun 1977, serta diakui sebagai lembaga Komunitas oleh [[Perjanjian Uni Eropa]]. [[Perjanjian Amsterdam]] memperbesar lingkup audit Mahkamah terhadap Pilar Kedua dan Ketiga [[Uni Eropa]], yang dengannya Mahkamah ini menjadi lembaga Uni Eropa. [[Perjanjian Amsterdam]] menegaskan bahwa lokus pengadilan ini tidak dapat dipisahkan dengan Pasal 230 yang bertujuan melindungi hak prerogatifnya sehubungan dengan lembaga Uni Eropa lainnya.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=181}}
 
==== Komite Ekonomi dan Sosial Eropa (EESC) ====
{{main|Komite Ekonomi dan Sosial Eropa}}
Komite Ekonomi dan Sosial Eropa (EESC) didirikan oleh [[Perjanjian Roma]] 1957 yang melibatkan kelompok-kelompok kepentingan ekonomi dan sosial dalam pembentukan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Internal]], supaya menyediakan mesin-mesin institusional sebagai pemberi pengarahan pada Komisi dan Dewan tentang masalah-masalah sosial dan ekonomi, serta pemberi saham kepada kelompok-kelompok ini pada proses pengambilan keputusan Komunitas.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=182}}
 
==== Komite Daerah (CoR) ====
{{main|Komite Daerah Eropa}}
[[Komite Daerah Eropa|Komite Daerah]] (CoR) terdiri dari 344 perwakilan badan regional dan lokal dari negara-negara anggota. Persyaratan pengangkatan jabatan, hak istimewa, dan sebagainya, serupa dengan yang dimiliki Komite Ekonomi dan Sosial (EESC). Perjanjian Nice mewajibkan anggota [[Komite Daerah Eropa|Komite Daerah]] menjadi anggota terpilih dari otoritas regional atau lokal, yang secara politis bertanggung jawab kepada majelis terpilih. Mereka ditunjuk oleh Dewan supaya bertindak atas mayoritas yang memenuhi syarat, setelah berkonsultasi dengan [[Parlemen Eropa]], atas dasar proposal yang diajukan oleh negara-negara anggota.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=183}}
-->
 
=== Karakter hukum Komisi Eropa ===
Karakter hukum Komisi Eropa ditetapkan dalam dua putusan preseden oleh [[Mahkamah Eropa]] di tahun 1963 dan 1964.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=22}}
 
==== ''Van Gend en Loos'' ====
{{main article|Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen}}
Pada perkara perselisihan hukum ini, perusahaan angkutan Belanda ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'' mengajukan gugatan terhadap pihak pabean [[Belanda]] karena memaksakan [[bea masuk]] atas produk kimia dari [[Jerman]] yang lebih tinggi dibandingkan bea masuk impor sebelumnya. Perusahaan menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian EEC Pasal 12 (sekarang Perjanjian EC Pasal 25), yang melarang pengenalan bea masuk baru atau peningkatan dalam tugas kebiasaan antara negara-negara anggota. Pengadilan di [[Belanda]] kemudian menangguhkan proses, serta merujuk masalah ini ke [[Mahkamah Eropa]] sebagai klarifikasi mengenai ruang lingkup dan implikasi hukum atas Pasal Perjanjian EC tersebut. Mahkamah Eropa menggunakan perkara ini sebagai kesempatan dalam menetapkan sejumlah temuan yang bersifat mendasar tentang sifat hukum Komisi Eropa.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=22}}
 
==== ''Costa v ENEL'' ====
{{main article|Costa v ENEL}}
Setahun kemudian, perkara ''[[Costa v ENEL]]'' memberi kesempatan pada [[Mahkamah Eropa]] dalam menetapkan posisinya secara lebih terperinci. Fakta-fakta atas perkara ini berada di tahun 1962, yaitu ketika [[Italia]] menasionalisasi produksi dan distribusi listrik, serta mengalihkan aset usaha kelistrikan ke Dewan Listrik Nasional (ENEL). Sebagai pemegang saham Edison Volt; yaitu salah satu perusahaan yang dinasionalisasi, Bapak Costa mempertimbangkan bahwa ia telah kehilangan dividennya, sehingga menolak membayar tagihan listrik untuk ITL 1 926. Di dalam persidangan sebelum pengadilan arbitrase di [[Milan]], salah satu argumen yang diajukan oleh Bapak Costa{{spaced en dash space}}yang membenarkan akta-aktanya{{spaced en dash space}}adalah bahwa nasionalisasi melanggar sejumlah ketentuan Perjanjian EC. Supaya dapat menguji pengajuan Bapak Costa terhadap pembelaannya, pengadilan tersebut meminta [[Mahkamah Eropa]] supaya menafsirkan berbagai aspek Perjanjian EC. Unsur-unsur yang secara bersama-sama menandai sifat khusus hukum Komisi Eropa adalah:{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=22-24}}
 
# Pengaturan kelembagaan memastikan bahwa akta-akta [[Komisi Eropa]] dicirikan oleh kepentingan Eropa secara keseluruhan, yang tercermin dalam atau dipengaruhi oleh kepentingan Komunitas; sebagaimana ditetapkan pada tujuan hukum tersebut.
# Transfer kekuasaan di lembaga-lembaga Komunitas ke tingkat yang lebih besar dibandingkan organisasi internasional lainnya, yang meluas ke wilayah di mana negara-negara anggota biasanya mempertahankan hak berdaulatnya masing-masing.
# Pembentukan tatanan hukumnya sendiri yang independen dari perintah hukum negara-negara anggota.
# Keutamaan hukum Komunitas memastikan bahwa hukum Komunitas tidak dapat dicabut atau diubah oleh hukum nasional, serta hukum Komunitas lebih diutamakan melampaui hukum nasional apabila kedua hukum tersebut berkonflik.
 
[[Komisi Eropa]] merupakan entitas otonom dengan hak kedaulatannya sendiri, yaitu suatu tatanan hukum yang independen atas negara-negara anggota. Oleh sebab itu, baik negara anggota, maupun warga negaranya harus tunduk pada bidang kompetensi Komisi Eropa.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=24}}
<!--
Pada perkara [[Costa v ENEL|''Costa v ENEL'']], Pengadilan membuat dua pengamatan penting mengenai hubungan antara hukum Komunitas dan hukum nasional:{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=101}}
 
# Negara-negara anggota secara definitif mengalihkan hak berdaulat kepada Komunitas. Negara-negara anggota tidak dapat membalikkan proses ini dengan langkah-langkah unilateral berikutnya yang tidak sesuai dengan konsep Komunitas.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=101}}
# Prinsip Perjanjian bahwa tidak ada negara anggota yang dipertanyakan status hukum Komunitasnya sebagai suatu sistem yang seragam dan berlaku umum di seluruh Komunitas. Hal ini mengikuti hukum Komunitas, yang diberlakukan sesuai dengan kekuatan yang ditetapkan di dalam traktat-traktat, yang memiliki prioritas atas setiap hukum yang saling bertentangan dari hukum negara anggota. Tidak hanya lebih kuat dari hukum nasional sebelumnya, tetapi juga memiliki pengaruh yang dapat membatasi hukum yang diadopsi kemudian. Pada akhirnya, penilaian Pengadilan tidak pada seruan tentang [[Costa v ENEL|''Costa v ENEL'']] yang mempertanyakan nasionalisasi industri listrik Italia, tetapi menetapkan dengan sangat tegas keutamaan hukum Komunitas atas hukum nasional.{{sfn|Klaus-Dieter|2000|p=101}}
-->
 
== Hukum administratif ==
[[FileBerkas:Courtroom European Court of Human Rights 04.JPG|thumbjmpl|400px|rightka|Meskipun keduanya menggunakan [[Bendera Eropa]], [[Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia]] di [[Strasbourg]] bukan bagian dari [[Uni Eropa]], tetapi merupakan otoritas hak asasi manusia tertinggi di benua tersebut. Semua negara anggota [[Uni Eropa]] menandatangani [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia|Konvensi Eropa]], dan perjanjian tersebut mengharuskan Uni Eropa supaya bergabung.<ref> [https://en{{sfn|Eur-Lex|2012c|p=7}}.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_European_Union/Title_I:_Common_Provisions#Article_6 TEU, Pasal 6(2)]</ref>]]
 
Hukum administratif umumnya dipahami sebagai cabang hukum publik yang mengatur administrasi yang terkait dengan negara atau pemerintah.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=439}} Meskipun definisi antara hukum konstitusi dengan administratif, serta perbedaan di antara keduanya cenderung arbitrer, dan tumpang tindih, hukum administratif pada umumnya mengatur operasi hukum publik.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=440}}{{sfn|Grey|1973|p=3}} Prinsip dasar hukum administratif Eropa berasal dari [[traktat|traktat-traktat]] yang disusun oleh [[Mahkamah Eropa]] (ECJ). Peran penting hukum administratif terletak pada penetapan aturan operasi proses administratif, yaitu kerangka kerja sekunder, di mana suatu administrasi beroperasi.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=440}} Sistem [[pengujian yudisial]] yang dikembangkan saat ini menjadi norma dengan fungsi menetapkan legalitas aktaperundang-aktaundangan administratif, danserta perlindungan hak-hak pihak swasta.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=441}}
 
Prinsip-prinsip umum hukum administratif berasal dari hukum konstitusional atau hukum administratif, dengan aturan proses yang telah dikenal, misalnya, telah lama menjadi bagian dari hukum administratif itu sendiri, yang tumpang tindih dengan hak-hak pertahanan dalam prosedur pidana. Dalam undang-undang [[Uni Eropa]], prinsip-prinsip baru dirumuskan seperti hak 'akses ke pengadilan' dan 'peradilan yang efektif' munculdirumuskan sebagai hak konstitusional. Sebagai alternatif, prinsip-prinsip umum dapat berasal dalam administrasi publik, yang dipinjam dari prinsip-prinsip 'tata pemerintahan yang baik' seperti transparansi, [[akuntabilitas]], dan [[partisipasi]], yang diadopsi bagi [[Uni Eropa]] oleh [[Komisi Eropa]] dipada tahun 2001.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=441}}{{sfn|European Commission|2001|p=10}} MeskipunDua dijelaskanperistiwa dalampenting Perjanjian-perjanjianyang sebagaimenandai administrasipembukaan Eropatahapan (TECbaru Pasalhukum 211),administratif [[KomisiUni Eropa]] merupakandiantaranya badanyaitu pengatur[[Perjanjian Maastricht]] otonom1992 yang bukansecara hanyaresmi pusatmemperluas administrasiruang [[negaralingkup bangsa]]Uni Eropa ke bidang-bidang Peradilan dan Urusan Dalam Negeri.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|pp=441-442}} Jatuhnya [[Jacques Santer|Komisi Santer]] pada tahun 1999 juga berpengaruh pada perubahan peran dan posisi [[Komisi Eropa]]. memiliki[[Komunitas kekuatanEropa]] formalpada mulanya merupakan sistem dua tingkat. Cara tradisional untuk menganalisis administrasi adalah dalam memulaibentuk legislasitriadik, meskipunyaitu kiniadministrasi langsung, seperti pada [[Hukum kompetisi Uni Eropa]]; administrasi tidak langsung, di mana pelaksanaan kebijakan [[Uni Eropa]] 'diunduh' ke dalam sistem administratif nasional; dan administrasi kooperatif atau administrasi bersama, di mana kedua tingkatan bekerja bersama. Sistem pemerintahan [[Uni Eropa]] berubah secara radikal ketika [[Komisi Eropa]] menjadi 'koordinator jaringan', daripada sebuah administrasi publik klasik yang bertanggung jawab atas penyediaan layanan.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|pp=443-444}} Setelah [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] membentukditandatangani, keputusanhukum bersamaadministratif bagi[[Uni DewanEropa]] danmenghadapi Parlemenbeberapa sebagaitantangan yang meliputi: perluasan '[[Prosedurrule legislasiof Uni Eropalaw|proseduraturan legislatif umumhukum]]' bagidan Uniprinsip Eropalegalitas (TFEUke bidang peradilan, Pasalurusan 289dalam negeri, dan 29)imigrasi; peningkatan perhatian atas [[Komisihak Eropaasasi manusia|Komisihak-hak asasi manusia]]; tetaphilangnya merupakanfungsi pesertapemerintahan yangke sangatagen berpengaruhdan dalamjaringan; prosedurdan pembuatanproses hukum,globalisasi danyang mendapatsemakin kekuatanmenekan dariUni legislasiEropa, yangserta didelegasikanmenantang (Pasalotonomi 290)pertahanannya.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|ppp=441-442444}}<ref>[https://en.wikisource.org/wiki/Consolidated_version_of_the_Treaty_on_the_Functioning_of_the_European_Union/Chapter_2:_Legal_acts_of_the_Union,_adoption_procedures_and_other_provisions#SECTION_1:_THE_LEGAL_ACTS_OF_THE_UNION TFEUFitur Pasalutama 289,hukum 293administrasi meliputi: (1) [[Perjanjian Uni Eropa]] dan [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]], yang merupakan dasar konstitusi khusus hukum Uni Eropa; (2) Hak-hak fundamental seperti yang ditujukan oleh ketentuan [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]</ref>] memiliki kepentingan khusus; (3) hukum administrasi adalah hukum yang terintegrasi dengan hukum administrasi nasional, tanpa menghilangkan karakteristik khusus identitas budaya dari masing-masing negara anggota; (4) pluralisme administratif negara-negara anggota merupakan dasar bagi hubungan aktif dengan Uni Eropa baik secara vertikal, maupun horizontal.{{sfn|Chiti|2010|p=7}}
 
Dua peristiwa penting yang menandai pembukaan tahapan baru hukum administratif [[Uni Eropa]] diantaranya yaitu [[Perjanjian Maastricht]] 1992; di mana Uni Eropa secara resmi memperluas ruang lingkupnya ke bidang-bidang Peradilan dan Urusan Dalam Negeri,{{sfn|Craig|De Búrca|2011|pp=441-442}} dan jatuhnya [[Jacques Santer|Komisi Santer]] di tahun 1999, yang berpengaruh pada perubahan peran dan posisi Komisi. [[Komunitas Eropa]] pada mulanya merupakan sistem dua tingkat. Cara tradisional untuk menganalisis administrasi adalah dalam bentuk triadik, yaitu administrasi langsung, seperti pada [[Hukum kompetisi Uni Eropa|hukum kompetisi EC]]; administrasi tidak langsung, di mana pelaksanaan kebijakan [[Uni Eropa]] 'diunduh' ke dalam sistem administratif nasional; dan administrasi kooperatif atau administrasi bersama, di mana kedua tingkatan bekerja bersama. Namun, sistem pemerintahan Uni Eropa berubah secara radikal, di mana [[Komisi Eropa]] lebih merupakan 'koordinator jaringan' daripada sebuah administrasi publik klasik yang bertanggung jawab atas penyediaan layanan.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|pp=443-444}}
<!--
Sistem multi-level 'tata kelola' muncul berdasarkan praktik-praktik kerja sama informal, seperti 'metode koordinasi terbuka', 'tata kelola baru', dan 'pemerintahan melalui jaringan'. Pendekatan lain mekanisme integrasi seperti 'mekanisme bawah-atas', di mana tujuan Uni Eropa dilakukan melalui kerja sama timbal balik antara negara-negara anggota, sedangkan 'mekanisme atas-bawah', yaitu [[Uni Eropa]] yang beroperasi melalui badan-badan "otonom" seperti lembaga-lembaga, yang bertukar informasi dan memantau kolaborasi.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|pp=443-444}} Lembaga-lembaga Eropa dan jaringan lembaga mulai berkembang. Berbagai bentuk pemerintahan baru menunjukkan penghindaran metodologi hukum administratif, dan lebih bergantung pada praktik-praktik administratif.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=444}}-->
Setelah [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] ditandatangani, hukum administratif [[Uni Eropa]] menghadapi beberapa tantangan lebih lanjut, diantaranya: perluasan aturan hukum dan prinsip legalitas ke bidang peradilan, urusan dalam negeri, dan imigrasi; yang memerlukan peningkatan perhatian atas [[hak asasi manusia|hak-hak asasi manusia]]; hilangnya fungsi pemerintahan ke agen dan jaringan; dan proses globalisasi yang semakin menekan Uni Eropa, sehingga menantang otonomi pertahanannya.{{sfn|Craig|De Búrca|2011|p=444}}<!--
=== Fitur utama hukum administratif ===
Pada Undang-Undang Uni Eropa saat ini, fitur utama hukum administrasi Eropa, meliputi:{{sfn|Chiti|2010|pp=6-7}}
 
# Hukum ini merupakan hukum dengan dasar konstitusional khusus pada TEU dan TFEU yang ada.
# Hukum ini merupakan hukum di mana hak-hak fundamental memiliki kepentingan khusus, seperti yang ditunjukkan oleh ketentuan [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]] yang didedikasikan bagi "kewarganegaraan", dan relevansi yang diberikan kepada hak-hak di bawah ECHR.
# Hukum administrasi merupakan hukum yang terintegrasi dengan cara yang orisinal dengan hukum administrasi nasional; tanpa menghilangkan karakteristik khusus mereka, yang merupakan bagian dari identitas budaya dan institusi dari masing-masing negara anggota, yang harus dihormati oleh Uni (TEU Pasal 4, paragraf 2).
# Hukum ini merupakan hukum buatan seorang hakim; di mana sebuah undang-undang sebagai hukum administrasi nasional, telah banyak dikembangkan oleh perkara-perkara hukum para hakim Eropa.
# Hukum ini masih merupakan cabang hukum khusus, karena didasarkan pada prinsip dan aturan yang berbeda dari yang biasa, untuk memastikan implementasi kebijakan publik yang efektif. Meskipun semakin jelas pentingnya administrasi Eropa (layanan, kantor, badan, lembaga) dan undang-undang khususnya, keseluruhan kerangka kerja administrasi publik di negara-negara anggota yang beragam.{{sfn|Chiti|2010|pp=6-7}} Pluralisme administratif negara-negara anggota merupakan dasar bagi hubungan aktif dengan Uni Eropa secara vertikal; serta di antara masing-masing hubungan secara horizontal, dan di dalam setiap interaksi administratif tersebut.{{sfn|Chiti|2010|p=7}} [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] menyatakan dengan tepat bahwa kompetensi legislatif baru dari [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] pada administrasi kerja sama internasional tidak mengarah pada harmonisasi undang-undang administrasi nasional (TEU Pasal 197). Pluralisme administratif dapat dikesampingkan oleh prinsip-prinsip hukum Uni Eropa secara umum, dengan nilai-nilai "pluralisme yang kompatibel dengan Euro".{{sfn|Chiti|2010|p=7}}
-->
[[File:Van Gend en Loos advert.jpg|thumb|right|perkara ''Van Gend en Loos'' pertama kali memungkinkan warga negara [[Uni Eropa]] mengklaim hak berdasarkan [[Daftar perjanjian Uni Eropa|undang-undang Uni Eropa]]. Namun, meskipun terdapat opini yang berpengaruh dari tiga Advokat Jenderal, dan pengecualian besar, [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]] dianggap tidak memberikan hak langsung di antara pihak swasta.]]
 
=== Pengaruh langsung ===
{{Main|Pengaruh langsung|Kedudukan hukum}}
Pengaruh langsung hukum Eropa diabadikan oleh [[Mahkamah Eropa]] dalam keputusan terhadap perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'' pada 5 Februari 1963. Di dalam keputusan tersebut, Mahkamah Eropa menyatakan bahwa hukum Eropa tidak hanya menimbulkan kewajiban bagi negara-negara [[Uni Eropa]], tetapi juga hak bagi individu. Oleh karenanya, individu dapat mengambil keuntungan atas hak-hak ini, dan secara langsung dapat memohonkan akta-akta Eropa sebelum pengadilan nasional dan pengadilan Eropa. Namun, negara-negara Uni Eropa tidak perlu mengadopsi akta Eropa yang berkaitan ke dalam sistem hukum internalnya.{{sfn|European Commission|2018c}} Prinsip pengaruh langsung memastikan aplikasi dan efektivitas hukum Eropa di negara-negara [[Uni Eropa]]. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] (CJEU) mendefinisikan beberapa ketentuan supaya tindakan hukum Eropa dapat diterapkan. Pengaruh langsung hanya berhubungan antara individu dan negara Uni Eropa, atau diperluas pada hubungan antar individu yang berhubungan dengan tindakan Eropa tertentu, yang bergantung pada beberapa kondisi.{{sfn|European Commission|2018c}}
Pengaruh langsung hukum Uni Eropa diabadikan oleh [[Mahkamah Eropa]] dalam keputusan terhadap perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'' pada 5 Februari 1963. Di dalam keputusan tersebut, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa hukum Uni Eropa tidak hanya menimbulkan kewajiban bagi negara-negara anggota [[Uni Eropa]], tetapi juga hak bagi individu. Oleh karenanya, individu dapat mengambil keuntungan atas hak-hak ini, dan secara langsung dapat memohonkan perundang-undangan Eropa sebelum pengadilan nasional dan [[Mahkamah Eropa]]. Namun, negara-negara anggota [[Uni Eropa]] tidak perlu mengadopsi legislasi Eropa terkait, ke dalam sistem hukum internalnya.{{sfn|European Commission|2018c}} Prinsip 'pengaruh langsung' memastikan penerapan, serta efektivitas hukum Uni Eropa di negara-negara anggotanya. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mendefinisikan beberapa ketentuan supaya tindakan hukum Uni Eropa dapat diterapkan. Salah satunya, pengaruh langsung yang hanya terkait antara individu dan negara anggota [[Uni Eropa]], atau diperluas pada hubungan antar individu yang berhubungan dengan legislasi Eropa tertentu; bergantung beberapa kondisi.{{sfn|European Commission|2018c}} Pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', [[Mahkamah Eropa]] mengandalkan metode penafsiran yang bertujuan, yang tidak hanya mengandalkan kata-kata dari Perjanjian, tetapi juga semangat dan tujuan dari [[Uni Eropa|Komunitas]]. Dalam keputusan tersebut, [[Mahkamah Eropa]] menyatakan bahwa 'Komunitas merupakan tatanan hukum baru dari hukum internasional' yang memberikan hak dan kewajiban pada individu, serta pada negara anggota yang berpartisipasi; tanpa perlu menerapkan undang-undang. Mahkamah Eropa selanjutnya menyimpulkan bahwa pengadilan nasional harus melindungi hak-hak tersebut.{{sfn|Davies|2003|pp=47-48}} Aspek-aspek hukum Komunitas menjadikan sistem hukum Uni Eropa sebagai sistem hukum ''sui generis'', yang bukan merupakan hukum nasional atau federal; tetapi sebuah sistem yang mencerminkan hubungan yang sangat spesifik, antara hukum nasional dan hukum yang dikembangkan di bawah Perjanjian Pendirian, yang bersifat khusus bagi [[Uni Eropa]]. Sistem hukum ini membebaskan diri dari hukum yang dikembangkan oleh perjanjian internasional lainnya, dalam tiga hal penting yang meliputi: pengaruh langsung, penerapan langsung, dan supremasi hukum Uni Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=10}}
 
[[Berkas:Van Gend en Loos advert.jpg|jmpl|ki|Perkara ''Van Gend en Loos'' pertama kali memungkinkan warga negara [[Uni Eropa]] mengklaim hak berdasarkan [[Daftar perjanjian Uni Eropa|undang-undang Uni Eropa]]. Namun, meskipun terdapat opini yang berpengaruh dari tiga Advokat Jenderal, dan pengecualian besar, [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dianggap tidak memberikan hak langsung di antara pihak swasta.]]
Pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) mengandalkan metode interpretasi yang bertujuan, yang tidak hanya mengandalkan kata-kata dari Perjanjian, tetapi juga pada semangat dan tujuan dari Komunitas. Dalam keputusan tersebut, ECJ menyatakan bahwa 'Komunitas merupakan tatanan hukum baru dari hukum internasional' yang memberikan hak dan kewajiban pada individu, serta pada negara anggota yang berpartisipasi, tanpa perlu menerapkan undang-undang. Pengadilan selanjutnya menyimpulkan bahwa pengadilan nasional harus melindungi hak-hak tersebut.{{sfn|Davies|2003|pp=47-48}} Dengan kata lain, ECJ menetapkan bahwa hukum EC memiliki pengaruh langsung, yang dapat dilihat sebagai konsep dengan dua arah, yaitu hukum Komunitas tidak hanya menyediakan negara anggota hak dan kewajiban, tetapi juga individu; dan hak-hak dan kewajiban seperti itu dapat ditegakkan oleh individu sebelum pengadilan nasional mereka. Berdasarkan keputusan ini{{spaced en dash space}}yang ditentang oleh sejumlah negara anggota, termasuk [[Belanda]] dan [[Belgia]]{{spaced en dash space}}dapat disimpulkan bahwa Pengadilan dimotivasi oleh pemastian integrasi, efektivitas dan keseragaman hukum Komunitas.{{sfn|Davies|2003|pp=47-48}} Aspek-aspek hukum Komunitas menjadikan sistem hukum Uni Eropa sebagai sistem hukum ''sui generis'', yang bukan merupakan hukum nasional atau federal, tetapi sebuah sistem yang mencerminkan hubungan yang sangat spesifik antara hukum nasional dan hukum yang dikembangkan di bawah Perjanjian Pendirian yang bersifat khusus bagi [[Uni Eropa]], di mana sistem hukum ini membebaskan diri dari hukum yang dikembangkan oleh perjanjian internasional lainnya dalam tiga hal penting yang meliputi pengaruh langsung, penerapan langsung, dan supremasi hukum Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|p=10}}
Beberapa kriteria pengaruh langsung diantaranya adalah: (1) jelas dan tepat, yaitu suatu hukum berlaku dalam keadaan kedua belah pihak memiliki kejelasan tentang hak/kewajiban masing-masing; (2) tidak bersyarat; (3) tidak tunduk pada perundang-undangan lebih lanjut, baik pada tingkat Komunitas, maupun otoritas nasional.{{sfn|Davies|2003|p=49}} Sifat dari pengaruh langsung ini dapat berbentuk vertikal, yaitu ketika hak dan kewajiban dalam suatu perjanjian diberikan kepada individu dalam melawan negara. Misalnya, pada perkara ''[[Van Gend en Loos v Nederlandse Administratie der Belastingen|Van Gend en Loos]]'', atau dalam bentuk pengaruh langsung horizontal, seperti pada perkara ''[[Defrenne v Sabena (No 2)|Defrenne v Sabena]]''.{{sfn|Davies|2003|p=49}} [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]] dapat berpengaruh langsung dengan ketentuan yang 'mengikat secara keseluruhan, dan langsung berlaku di seluruh negara-negara anggota',{{sfn|Davies|2003|p=49}} baik vertikal maupun horizontal.{{sfn|Davies|2003|p=50}} Sementara [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] memiliki pengaruh langsung ketika keputusan-keputusan tersebut merujuk pada negara-negara [[Uni Eropa]] sebagai penerima; dan hanya berpengaruh langsung secara vertikal,{{sfn|European Commission|2018c}} serta hanya mengikat bagi mereka yang ditujukan; baik itu negara anggota, perusahaan, atau perorangan.{{sfn|Davies|2003|p=50}} Beberapa perkara hukum yang mengkonfirmasi karakter [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang berpengaruh secara vertikal terdapat pada perkara ''[[Pubblico Ministero v Ratti]]'',{{sfn|Davies|2003|p=50}} ''[[Marshall v Southampton and Hampshire AHA Southwest|Marshall]]'',{{sfn|Davies|2003|p=51}}{{sfn|Cairns|2002|p=106}} ''[[Roberts v Tate & Lyle Industries]]'',{{sfn|Davies|2003|p=51}} dan ''[[Foster v British Gas]]'', serta ''[[Doughty v Rolls Royce]]''. Meski dalam praktiknya, [[Mahkamah Eropa]] menafsirkan ulang definisi 'negara' yang dimaksud dalam pengaruh langsung vertikal tersebut.{{sfn|Davies|2003|p=50-51}}
 
Pembatasan potensial efektivitas [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], diatasi oleh [[Mahkamah Eropa]] dengan memaksakan kewajiban menafsirkan perundang-undangan kepada pengadilan nasional, dengan berdasar aturan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]. Kewajiban ini disebut sebagai prinsip 'pengaruh tidak langsung', yang ditetapkan untuk pertama kalinya di dalam perkara ''[[Von Colson and Kamann v Land Nordrhein-Westfalen|Von Colson]]''.{{sfn|Cairns|2002|p=106}} Pada perkara 80/86 ''[[Daftar putusan Mahkamah Eropa|Kolpinghuis Nijmegen]]'', [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa penafsiran legislasi nasional yang berdasar [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], dapat menghasilkan konflik dengan [[Prinsip dasar hukum Uni Eropa]], seperti prinsip 'non-reaktivitas' atau 'harapan yang sah'.{{sfn|Davies|2013|p=78}} Maka, penerapan pengaruh tidak langsung terbatas sejauh hal tersebut 'memungkinkan' dilakukan oleh pengadilan nasional, dalam menyesuaikan hukum nasional dengan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=79}} Pada perkara C-106/89 ''[[Marleasing SA v La Comercial Internacional de Alimentacion SA|Marleasing]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa legislasi nasional dapat mengandalkan penafsiran pada [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang belum dijalankan, atau baru diterapkan secara tidak tepat; tidak hanya oleh individu dalam melawan negara, tetapi juga dalam melawan individu lainnya. Bahkan ketika hukum nasional tersebut telah mendahului sebuah [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] yang tidak dimaksudkan dalam menerapkan hal tersebut. Dengan kata lain, ketetapan ini membolehkan penggunaan Pedoman yang tidak berhubungan, dalam 'pengaruh langsung horizontal'.{{sfn|Davies|2013|p=78}} Sementara 'pengaruh langsung insidental' dapat terjadi dalam kondisi-kondisi khusus, misalnya [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] tersebut ''tidak'' dimaksudkan menganugerahkan hak dan kewajiban ''secara langsung'' kepada suatu individu. Contohnya, sebuah Pedoman yang dikeluarkan dalam melindungi [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] dalam perkara C-443/98 ''[[Daftar putusan Mahkamah Eropa|Unilever Italia]]''.{{sfn|Davies|2013|p=79}} Selain itu, sumber sebuah hak atau kewajiban, tidak selalu terang-terangan ada di dalam [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]. Misalnya, dalam perkara C-144/04 ''[[Mangold v Helm|Mangold]]'' memperlihatkan bahwa sumber hak bagi penuntut adalah sebuah Pedoman, yang tanggal kadaluwarsanya belum berakhir. Kemudian [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dapat memberikan pengaruh langsung, sebagaimana hak pengajuan pra-peradilan yang berhubungan dengan diskriminasi. Kemudian [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan hak tersebut berdasar prinsip umum non-diskriminasi, sebagai lawan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] pra-peradilan.{{sfn|Davies|2013|p=80}}
Selain itu, terdapat dua aspek pengaruh langsung, yaitu aspek vertikal dan aspek horizontal. Pengaruh langsung vertikal adalah konsekuensi dalam hubungan antara individu dan negara. Aspek ini berarti bahwa individu dapat meminta ketetapan Eropa dalam hubungannya dengan Negara.{{sfn|European Commission|2018c}} Pengaruh langsung horizontal bersifat konsekuensial dalam hubungan antar individu. Hal ini berarti bahwa seseorang dapat meminta ketetapan Eropa dalam kaitannya dengan individu lain.{{sfn|European Commission|2018c}} Berdasarkan jenis akta yang bersangkutan, Pengadilan menerima pengaruh langsung secara penuh (pengaruh langsung horizontal dan pengaruh langsung vertikal) atau pengaruh langsung parsial (yang terbatas pada pengaruh langsung vertikal).{{sfn|European Commission|2018c}}
<!--
==== Kriteria pengaruh langsung ====
[[Mahkamah Eropa]] (ECJ) menjelaskan di dalam ''Van Gend'' bahwa tidak semua pasal Perjanjian memiliki pengaruh langsung, dan kini jelas bahwa ketentuan apa pun harus memenuhi seperangkat kriteria terlebih dahului, jika ingin memiliki pengaruh langsung (di mana kriteria ini nantinya disebut "kriteria Van Gend". Beberapa sumber mungkin mengacu pada "kriteria Reyners" setelah perkara tersebut pertama kali didaftarkan bersama). Kriteria Van Gend mengharuskan supaya memiliki pengaruh langsung, di mana hukum harus memiliki ketentuan sebagai berikut:{{sfn|Davies|2003|pp=48-49}}
 
;* Jelas dan tepat
 
Suatu hukum harus dapat diberlakukan, dalam keadaan kedua belah pihak memiliki kejelasan tentang hak/kewajiban masing-masing. Oleh karena itu, [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) menyatakan bahwa ketentuan harus 'cukup jelas dan tepat' sebelum dapat berdampak langsung. Hal ini bukan berarti bahwa seluruh ketentuan harus sesuai, misalnya dalam perkara ''Defrenne v Sabena'', telah diadakan bahwa hanya sebagian dari Perjanjian EC Pasal 119 (kini Pasal 141) yang memenuhi kriteria ini, tetapi memiliki konsekuensi yang efektif secara langsung.{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
;* Tidak bersyarat
 
Suatu ketentuan harus tidak bersyarat, jika hak yang diberikan dalam beberapa hal bergantung keputusan atau kebijaksanaan badan independen, kecuali bahwa kebijaksanaan tersebut tunduk pada kendali peradilan (sebagai contoh untuk hal ini dapat ditemukan dalam perkara Van Duyn).{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
;* Tidak tunduk pada langkah-langkah pelaksanaan lebih lanjut, baik pada tingkat Komunitas, maupun otoritas nasional
 
Kriteria ini tunduk pada penerapan ECJ yang agak liberal, sebagaimana dapat ditunjukkan dalam perkara ''Reyners v Belgium'', di mana kata-kata dari Perjanjian, telah diantisipasi bahwa Komunitas harus memberlakukan hukum sekunder sebelum tujuan yang terkandung dalam Perjanjian EC Pasal 52 (sekarang Pasal 43) yang memberikan hak kepada individu. Namun, Pengadilan menyatakan bahwa ketentuan tersebut baru efektif berlaku secara langsung, dengan menjelaskan bahwa apabila melakukan yang sebaliknya dapat menyebabkan individu-individu tersebut ditolak oleh hak hukum Komunitas mereka.{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
==== Pengaruh langsung dan sumber hukum ====
Doktrin pengaruh langsung telah dikembangkan dan diperluas selama bertahun-tahun, dan satu perkembangan penting yang berkaitan dengan sumber-sumber hukum ini efektif secara langsung.{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
===== Pengaruh langsung dan pasal Perjanjian =====
Prinsip pengaruh langsung berlaku untuk pasal-pasal Perjanjian yang dianggap dalam Keputusan ''Van Gend en Loos'', di mana Perjanjian EC Pasal 12 (sekarang Pasal 25) yang bertujuan memiliki pengaruh langsung, kini telah diterima sebagai pasal Perjanjian yang mampu memberikan pengaruh langsung selama mematuhi kriteria Van Gend.{{sfn|Davies|2003|p=49}} Selain itu, hak dan kewajiban yang terkandung dalam pasal Perjanjian tersebut dapat diberlakukan, baik melawan negara (pengaruh langsung vertikal), maupun melawan individu-individu (pengaruh langsung horizontal, seperti pada perkara ''Defrenne v Sabena'').{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
===== Pengaruh langsung dan Regulasi =====
Regulasi selalu memiliki pengaruh langsung. Akibatnya, pada TFEU Pasal 288, menetapkan bahwa Regulasi secara langsung berlaku di negara-negara Uni Eropa. Pengadilan mengklarifikasi di dalam putusan Politi 14 Desember 1971, bahwa Regulasi merupakan pengaruh langsung yang lengkap.{{sfn|European Commission|2018c}} Selain itu, Perjanjian EC pasal 249 muncul dalam memberikan Regulasi pengaruh langsung, dengan ketentuan bahwa suatu Regulasi 'harus mengikat secara keseluruhan dan langsung berlaku di seluruh negara-negara anggota'.{{sfn|Davies|2003|p=49}}
 
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, 'penerapan langsung' berbeda dengan 'pengaruh langsung', di mana penerapan langsung harus ditafsirkan sebagai ketentuan yang tidak memerlukan implementasi atau tindakan lebih lanjut oleh negara anggota supaya berpengaruh. Sementara semua [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]] secara langsung dapat diterapkan. Pengadilan menegaskan dalam perkara Franz Grad, bahwa Regulasi akan berpengaruh langsung hanya ketika mampu memenuhi semua kriteria Van Gend, dan seperti halnya pasal-pasal Perjanjian, Regulasi dapat diberlakukan baik secara vertikal maupun horizontal.{{sfn|Davies|2003|p=50}}
 
===== Pengaruh langsung dan keputusan =====
[[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] memiliki pengaruh langsung ketika keputusan-keputusan tersebut merujuk pada negara-negara [[Uni Eropa]] sebagai penerima. Oleh karena itu, Pengadilan hanya mengakui pengaruh langsung vertikal (Putusan 10 November 1992, Hansa Fleisch).{{sfn|European Commission|2018c}} Selain itu, keputusan, sebagai sebuah Regulasi, dapat diterapkan secara langsung, tetapi Perjanjian EC Pasal 249 menyatakan bahwa keputusan-keputusan ini dapat mengikat hanya bagi mereka yang ditujukan (apakah itu negara anggota, perusahaan atau perorangan). [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) memutuskan bahwa sebuah keputusan akan berpengaruh langsung, dengan syarat memenuhi kriteria Van Gend, tetapi terhadap yang dituju saja (perkara Franz Grad).{{sfn|Davies|2003|p=50}}
 
===== Pengaruh langsung dan perjanjian internasional =====
Hal ini merupakan wilayah yang kontroversial dan kompleks, tetapi secara umum, dalam upaya pemastian bahwa negara-negara anggota menghormati komitmen apa pun yang timbul dari perjanjian-perjanjian yang telah disimpulkan dengan negara-negara bukan Anggota; [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) memutuskan bahwa perjanjian-perjanjian tersebut memiliki pengaruh langsung jika memiliki keadaan yang sesuai (perkara Kupferberg).{{sfn|Davies|2003|p=50}} Sebagai contoh, dalam Putusan Demirel 30 September 1987, Pengadilan mengakui pengaruh langsung perjanjian tertentu sesuai dengan kriteria yang sama yang diidentifikasi dalam Putusan ''Van Gend en Loos''.{{sfn|European Commission|2018c}}
 
===== Pengaruh langsung dan Direktif =====
Pada perkara-perkara tertentu, Pengadilan mengakui pengaruh langsung Direktif adalah melindungi hak-hak individu. Oleh karena itu, Pengadilan menetapkan di dalam hukum perkaranya bahwa Direktif memiliki pengaruh langsung ketika ketentuannya tidak bersyarat, cukup jelas, dan tepat, serta ketika negara-negara [[Uni Eropa]] belum mentransposisikan Direktif dengan tenggat waktu (Putusan 4 Desember 1974, Van Duyn). Namun, Direktif hanya dapat berpengaruh langsung vertikal; di mana negara-negara [[Uni Eropa]] diwajibkan melaksanakan Direktif-Direktif ini, tetapi Direktif-Direktif ini tidak dapat dikutip oleh negara [[Uni Eropa]] terhadap seorang individu (Putusan 5 April 1979, Ratti).{{sfn|European Commission|2018c}} Perjanjian EC Pasal 249 menyatakan bahwa:
 
{{Cquote2|‘Sebuah Direktif harus bersifat mengikat, sebagai hasil yang akan dicapai, pada setiap negara anggota yang dituju, tetapi harus menyerahkan pilihan bentuk dan metode-metode kepada otoritas nasional.'}}
 
Oleh karenanya, [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]] tidak memberikan hak-hak kepada individu hingga berbentuk badan hukum, serta melewati legislasi nasional, meskipun Direktif-Direktif ini menempatkan kewajiban pada negara-negara anggota.{{sfn|Davies|2003|p=50}} Meskipun kata-kata pada Pasal 249, muncul untuk menghalangi Direktif yang berpengaruh langsung, ECJ menyatakan bahwa di mana Direktif belum diimplementasikan secara memadai ke dalam hukum nasional, maka Direktif tersebut masih menimbulkan pengaruh langsung (perkara Franz Grad dan Van Duyn).{{sfn|Davies|2003|p=50}}
 
Pengadilan mengkonfirmasi apabila Direktif ingin berpengaruh langsung, maka Direktif-Direktif ini harus memenuhi kriteria Van Gend, di mana begitu tenggat waktu Direktif harus diimplementasikan telah terlewati, ECJ harus menunjukkan bahwa Direktif-Direktif ini disimpulkan pada kriteria yang telah terpenuhi (perkara ''Pubblico Ministero v Ratti'').{{sfn|Davies|2003|p=50}} Pengadilan menyatakan bahwa pendekatan ini membuat Direktif lebih efektif dan juga membuat negara-negara anggota mengandalkan 'kesalahan' mereka sendiri, jika mereka gagal memasukkan instruksi ke dalam hukum domestik.<!--
Perkembangan ini belum tanpa kritik, bagaimanapun, bagi yang berpendapat bahwa supaya Direktif memungkinkan berpengaruh langsung, maka harus menghapus perbedaan antara [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]] dengan [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]].{{sfn|Davies|2003|p=50}} Menanggapi kritik tersebut, ECJ menjelaskan bahwa Direktif berbeda karena hanya ditegakkan secara vertikal (yaitu, melawan negara) dan tidak secara horizontal (yaitu, terhadap individu) (perkara ''Marshall v Southampton and Hampshire AHA Southwest'').{{sfn|Davies|2003|p=51}}{{sfn|Cairns|2002|p=106}}
 
Dalam perkara Marshall, Ny. Marshall ingin menegakkan hak-hak yang berasal dari Direktif Perlakuan Setara terhadap majikannya, sehingga dia berusaha mengajukan ini di pengadilan nasional yang sesuai (pengadilan kerja). Pengadilan kerja tersebut membuat rujukan awal kepada ECJ (di bawah Perjanjian EC Pasal 234), dan bertanya apakah dia dapat mengandalkan [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]]. Pengadilan memberi tanggapan bahwa dia dapat melakukannya, karena dia ingin bergantung pada ketentuan-ketentuan Direktif yang melawan negara, yang sama dan satu sebagaimana majikannya. Dengan kata lain, dia bisa mengandalkan pengaruh langsung vertikal dari [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]].{{sfn|Davies|2003|p=51}} Persyaratan ini memiliki pengaruh yang tidak menguntungkan atas diskriminasi antara individu yang ingin menegakkan hak-hak mereka terhadap negara, dibandingkan dengan mereka yang ingin mengejar hak-hak yang sama terhadap individu.{{sfn|Davies|2003|p=51}} -->
<!--
Masalahnya dapat diilustrasikan dengan mempertimbangkan perkara ''Roberts v Tate & Lyle Industries'', yang mencerminkan keadaan Marshall, di mana Roberts juga ingin memberlakukan hak yang berasal dari Direktif Perlakuan Setara tersebut, tetapi karena dia dipekerjakan oleh perusahaan yang berlawanan dengan negara, maka hak-haknya tidak dapat terlaksanakan. ECJ berusaha mengurangi efek diskriminatif tersebut dengan memberikan interpretasi luas dari kata 'negara', dengan bersedia mengakui Otoritas Kesehatan Daerah sebagai bagian dari negara, sementara dalam perkara Fratelli Constanzo, pemerintah regional dan lokal juga dianggap berada dalam definisi ini. Pada perkara ''Johnston v Chief Constable of the RUC'', Kepala Polisi (''Chief Constable'') juga diakui sebagai 'perpanjangan dari negara'.{{sfn|Davies|2003|p=51}}
 
Dalam perkara ''Foster v British Gas'', ECJ memberikan beberapa petunjuk dengan menjelaskan bahwa Direktif dapat diandalkan melawan organisasi atau badan yang dibuat bertanggung jawab dalam menyediakan layanan publik, yang tunduk pada otoritas atau kontrol negara, dan memiliki kekuatan khusus di luar yang dihasilkan dari aturan normal yang berlaku untuk hubungan antar individu.{{sfn|Davies|2003|p=51}} Keputusan ini, meskipun gagal memberikan definisi inklusif atas kata 'negara', tetapi terbukti membantu menjelaskan bahwa sesuatu yang lebih dari sekadar kontrol diperlukan. Kesimpulan ini didukung oleh Pengadilan Tinggi yang mendikte ''Doughty v Rolls Royce'' (1992). Meskipun Rolls Royce, pada saat itu, sepenuhnya dimiliki oleh negara, tetapi tidak dianggap sebagai 'perpanjangan negara', karena perusahaan tersebut tidak menyediakan layanan publik atau tidak memiliki 'kekuatan khusus' yang disebut di dalam perkara Foster.{{sfn|Davies|2003|p=51}} Pembatasan potensial efektivitas Direktif, diatasi oleh ECJ dengan memaksakan kewajiban menafsirkan perundang-undangan nasional kepada pengadilan nasional berdasarkan [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]]. Kewajiban ini disebut sebagai sebagai 'prinsip pengaruh tidak langsung', dan ditetapkan untuk pertama kalinya dalam [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]] Von Colson pada perkara ''Von Colson and Kamann v Land Nordrhein-Westfalen''. Pengadilan berdasarkan kewajiban pada tugas yang dikenakan oleh Perjanjian EC Pasal 10 (dulu pasal 5) terhadap negara-negara anggota supaya mengambil semua langkah-langkah tepat, baik umum maupun khusus, dengan memastikan pencapaian hasil yang dibayangkan oleh Direktif yang dimaksud.{{sfn|Cairns|2002|p=106}}
-->
=== Rujukan dan pemulihan ===
{{main article|Rujukan pendahuluan|Pemulihan}}
Asalkan kriteria tertentu terpenuhi, hukum Komunitas memiliki pengaruh langsung, dengan memberikan individu hak dan kewajiban yang dapat ditegakkan oleh pengadilan nasional.{{sfn|Davies|2003|p=61}} Hal ini diserahkan kepada kebijaksanaan negara anggota supaya menunjuk pengadilan nasional mana yang tepat dalam mendengar tindakan yang didasarkan pada hukum Komunitas, serta prosedur yang harus diikuti. Sebagaimana dinyatakan oleh ECJ dalam perkara ''Comet BV v roduktschap voor Siergewassen'' menunjukkan bahwa penegakan hak hukum EC di pengadilan nasional harus sesuai dengan sistem nasional yang sudah ada bagi penegakan hukum nasional.{{sfn|Davies|2003|p=61}}
Para hakim nasional berperan penting dalam menerapkan perundang-undangan [[Uni Eropa]], sehingga dapat ditegakkan di masing-masing negara anggota dengan benar dan konsisten. Dalam rangka melindungi kesatuan dan efektivitas hukum Uni Eropa, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] harus menyediakan tuntunan yang benar, dalam membantu pengadilan nasional menafsirkan hukum Uni Eropa dengan tepat. Mekanisme rujukan pendahuluan adalah salah satu instrumen kunci yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]], yang memungkinkan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memberikan panduan ini, supaya dapat bekerja sama dengan pengadilan nasional. Prosedur rujukan pendahuluan juga memungkinkan pengadilan nasional mengajukan pertanyaan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]].{{sfn|Cuyvers|2017|p=275}} [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]] (TFEU) mengatur mekanisme dialog rujukan pendahuluan antara [[Mahkamah Eropa]] dengan pengadilan nasional. Selain membantu pengadilan nasional menafsirkan hukum Uni Eropa, dialog ini bertujuan supaya penerapan hukum Uni Eropa dapat seragam di seluruh [[Uni Eropa]], serta menciptakan mekanisme tambahan. {{sfn|European Parliament|2017}}
 
[[File:Högsta domstolen skylt 2010.jpg|jmpl|ki|Kondisi <nowiki>’</nowiki>''[[acte clair]]''<nowiki>’</nowiki> dalam perkara ''[[Kenny Roland Lyckeskog|Lyckeskog]]'', menyebabkan [[Högsta domstol|Mahkamah agung di Swedia]] tidak melakukan rujukan pendahulan ke [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]].]]
{{Cquote2|Adalah bagi hukum domestik setiap negara anggota untuk menunjuk pengadilan yang memiliki yurisdiksi dan ketentuan prosedural yang mengatur tindakan hukum yang dimaksudkan, untuk memastikan perlindungan hak-hak yang subjeknya berasal dari pengaruh langsung hukum Komunitas.}}
[[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] tidak diikat berdasarkan perkara-perkara terdahulu (preseden), yang harus mengikuti peraturan-peraturan sebelumnya. Tetapi dalam praktiknya, hal tersebut dilakukan dalam memastikan adanya konsistensi hukum. Pada perkara ''[[Barber v Guardian Royal Exchange]]'', pengadilan nasional wajib merujuk [[Mahkamah Eropa]] dan terikat oleh peraturan [[Mahkamah Eropa]] yang berlaku sebelumnya. [[Mahkamah Eropa]] membatasi efektivitas berlakunya peraturan, berdasar tanggal berlakunya putusan.{{sfn|Davies|2013|p=89}} [[Mahkamah Eropa]] menerima rujukan dari berbagai pengadilan nasional dan [[tribunal]], termasuk pranata-pranata arbitrase, kantor-kantor asuransi, dan [[tribunal|tribunal-tribunal]] administratif. Secara hukum, [[Mahkamah Eropa]] tidak memiliki wewenang dalam menerima rujukan dari badan di luar sistem hukum negara-negara anggota. Hal ini dapat dilihat pada perkara ''[[Perkara Nordsee|Nordsee]]'', yang permintaan peraturannya dibuat oleh tribunal arbitrase yang ditandatangani berdasarkan kontrak; sehingga rujukannya ditolak.{{sfn|Davies|2013|p=90}} Pengadilan nasional atau pranata-pranata hukum harus membuat rujukan dengan keputusan perkara, sebelum bersandar pada penafsiran hukum [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=90}} [[Perjanjian Roma|Perjanjian Berfungsinya Uni Eropa]] (TFEU) membedakan kondisi pengadilan-pengadilan nasional yang 'boleh' merujuk, dengan pengadilan-pengadilan nasional yang ‘wajib’ melakukan rujukan.{{sfn|Davies|2013|p=91}} Pengadilan nasional yang ‘boleh’ merujuk, yaitu ketika pranata hukum tersebut memiliki otoritas membuat rujukan ke [[Mahkamah Eropa]], tetapi ''tidak terikat'' untuk melakukannya. Sementara pranata-pranata hukum yang 'wajib' membuat rujukan, yaitu pihak-pihak yang tidak memiliki hak menarik banding dengan sendirinya. Misalnya, [[Mahkamah Agung]] di [[Britania Raya]] pada perkara Lord Denning ''[[Bulmer v Bollinger]]'', perkara ''[[Costa v ENEL]]'', dan [[Mahkamah Agung]] di [[Swedia]] pada perkara ''[[Kenny Roland Lyckeskog|Lyckeskog]]''.{{sfn|Davies|2013|p=91}} Kondisi <nowiki>’</nowiki>''[[acte clair]]''<nowiki>’</nowiki> membuat pengadilan nasional tidak perlu melakukan rujukan kepada [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]], seperti yang terjadi pada perkara ''[[Srl CILFIT v Ministry of Health|CILFIT]]'', ''[[Da Costa v Jones|Da Costa]]'', ''[[Kenny Roland Lyckeskog|Lyckeskog]]'', dan ''[[Keck and Mithouard|Keck & Mithouard]]''.{{sfn|Davies|2013|p=91-92}} Selain itu, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] juga dapat menolak perundang-undangan yang dibuat oleh badan hukum nasional di luar sistem hukum negera-negara anggota.{{sfn|Davies|2013|p=92}} Setelah pengadilan nasional telah sampai pada pemenuhan rujukan, pranata hukum ini kemudian memformulasikan pertanyaan-pertanyakan yang akan diajukan, serta mengumpulkan isu dan fakta-fakta mengenai suatu perkara tersebut kepada [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]]. Meski pada realitasnya, [[Mahkamah Eropa]] memformulasikan ulang pertanyaan-pertanyaan pra-peradilan tersebut dalam 'mendampingi' pengadilan nasional. Pada akhirnya, pengadilan nasional lah yang memutuskan akhir dari perkara tersebut, bukan [[Mahkamah Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=93}} Rujukan pendahuluan merupakan prosedur yang menghubungkan sistem legislasi nasional dengan sistem hukum Uni Eropa supaya lebih terbiasa, sehingga sistem hukum [[Uni Eropa]] dapat berkembang, dan traktat-traktat perjanjian dapat dikonstitualisasikan. Dengan kata lain, rujukan pendahuluan merupakan wahana bagaimana [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]] diartikulasikan.{{sfn|Davies|2013|p=94}}
 
[[File:Pub grub.jpg|jmpl|ka|Pada perkara ''[[Courage Ltd v Crehan]]'', [[Mahkamah Eropa]] menetapkan [[pemulihan]] tersedia pada perkara yang dibawa atas dasar prinsip <nowiki>’</nowiki>''[[Francovich v Italy|Frankovich]]''<nowiki>’</nowiki> yang berlaku dalam konteks melawan individu atau badan swasta yang menyebabkan kerugian, karena melanggar [[hukum kompetisi Uni Eropa]].]]
Sebagai pengakuan atas kebutuhan Komunitas dalam memastikan penegakan hukum EC yang tepat, sambil tetap menghormati otonomi negara-negara anggota; ECJ menetapkan sejumlah pedoman yang harus dipertimbangkan pengadilan nasional, diantaranya:
Meski hukum Uni Eropa memungkinkan individu membawa perkaranya secara langsung ke [[Mahkamah Eropa]] sebelum pengadilan nasional, tetapi [[pemulihan]] atas perkara tersebut tidak dibuat oleh pengadilan nasional. Hal ini dilakukan dalam memastikan adanya ketaatan pada hukum Uni Eropa. Akibatnya, [[pemulihan]] atas pelanggaran hukum nasional harus tersedia juga bagi pelanggaran-pelanggaran yang serupa di dalam hukum Uni Eropa. Pada perkara ''[[Rewe-Zentralfinanz v Landschwirtschaftskammer|Rewe-Zentralfinanz]]'', ketentuan pemulihan tidak boleh mendiskriminasi dan harus tersedia, seandainya berlaku 'pada kondisi yang sama dalam pengamatan hukum nasional'.{{sfn|Davies|2013|p=87}} Pada perkara ''[[Francovich v Italy|Francovich]]'', [[Mahkamah Eropa]] menyatakan jika negara anggota gagal mengimplementasikan tujuan [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] [[Uni Eropa]], maka [[pemulihan]] akan tersedia sebagai kompensasi bagi mereka yang dirugikan; akibat pelanggaran hukum tersebut. Hal ini memastikan supaya negara anggota tidak mengandalkan, atau mengambil untung atas kesalahan mereka sendiri, sehingga [[pemulihan]] tersedia secara seragam di [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=88}}{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}} Keputusan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] tentang negara-negara anggota yang gagal memenuhi kewajibannya, terkait aturan yang tercantum di dalam [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]], terdapat di dalam perkara ''[[Francovich v Italy|Francovich]]''. Selanjutnya [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa pemulihan dapat tersedia dalam kondisi ketika negara-negara aggota gagal memenuhi turunan hukum Uni Eropa ''lainnya''. Misalnya, dalam perkara-perkara gabungan ''[[Brasserie du Pêcheur SA v Germany]]'', ''[[R v Secretary of State for Transport ex p Factortame Ltd]]'' dan ''[[Pêcheur & Factortame|Pêcheur dan Factortame]]''.{{sfn|Davies|2013|p=81}} Pada perkara ''[[Von Colson v Land Nordrhein-Westfalen|Von Colson]]'', [[Mahkamah Eropa]] menyediakan peraturan yang melindungi negara anggota, sehinga pengadilan nasionalnya wajib memfasilitasi pencapaian tujuan [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2003|p=62}} Akibatnya, negara-negara anggota dan pengadilan nasional harus memastikan penyelesaian atas pelanggaran hukum Uni Eropa secara 'efektif', dengan 'efek jera' dan 'memadai dalam kaitannya dengan kompensasi yang berkelanjutan' (proporsional).{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}} Pengadilan nasional mengembangkan prinsip ini pada perkara ''[[Johnston v Chief Constable of the RUC|Johnston]]'', dengan memastikan 'perlindungan yudisial yang efektif' bagi mereka yang dirugikan, akibat melanggar hukum Uni Eropa. Pada perkara ''[[Marshall v Southampton and South West Hampshire AHA|Marshall]]'', [[Mahkamah Eropa]] mengambil prinsip efektivitas, yaitu pengadilan nasional tidak hanya menyediakan [[pemulihan]] terhadap pelanggaran hukum nasional yang sama; tetapi juga apabila [[pemulihan]] 'efektif' pada hukum nasional tidak tersedia, maka pengadilan nasional harus memperbaiki hukum yang tersedia tersebut atau merancang pemulihan yang sesuai.{{sfn|Davies|2003|pp=63}} Sementara pada perkara 453-/99 ''[[Courage Ltd v Crehan]]'', seorang individu dapat memperkarakan individu lainnya, dengan menuntut pemulihan yang diakibatkan adanya pelanggaran [[hukum kompetisi Uni Eropa]]. Karena tidak adanya pemulihan nasional untuk pelanggaran tersebut, maka [[Mahkamah Eropa]] menetapkan bahwa sebuah proses hukum yang dibawa atas dasar prinsip <nowiki>’</nowiki>''[[Francovich v Italy|Frankovich]]''<nowiki>’</nowiki>, tidak hanya dalam konteks melawan negara-negara anggota, tetapi juga dalam melawan individu atau badan-badan swasta yang menyebabkan kerugian, karena melanggar hukum Uni Eropa.{{sfn|Davies|2013|p=82}}
* Prinsip nondiskriminasi yang berarti bahwa, meskipun pengadilan dan prosedur yang sesuai diserahkan kepada negara-negara anggota, negara-negara tersebut masih memiliki kewajiban memastikan bahwa prosedur nasional tidak mendiskriminasi individu yang ingin menegakkan hukum EC, bukan hukum nasional.{{sfn|Davies|2003|p=62}}
* Prosedur nasional tidak harus membuat sulit dalam mendapatkan pemulihan atas pelanggaran hukum EC. Dalam perkara ''Amministrozione delle Finanze dello Stato v San Giorgio'', ECJ menjelaskan bahwa aturan dan prosedur nasional dalam praktiknya tidak boleh membuatnya tidak dilaksanakan bagi hak-hak yang diberikan Komunitas.{{sfn|Davies|2003|p=62}}
 
Tuntutan [[pemulihan]] dapat berhasil dalam tiga kondisi: (1) perundang-undangan [[Uni Eropa]] yang diduga telah dilanggar adalah perundang-undangan yang 'bermaksud memberi hak pada suatu individu'. Hak ini tidak hanya terkandung di dalam legislasi, tetapi juga di dalam [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]]; (2) apabila pelanggarannya 'cukup serius', termasuk dalam keadaan-keadaan kompleks, atau kesulitan-kesulitan dalam menerapkan penafsiran. Pada tes yang lebih modern, dapat dilihat dalam bentuk-bentuk 'kebijaksanaan' (''discretion'') yang diberikan. Pada perkara T-351/03 ''[[Schneider v Commission]]'', 'kebijaksanaan' ini nyaris tidak ada dalam situasi di mana penggugat harus membuktikan suatu pelanggaran yang 'cukup serius', yang dilakukan oleh [[lembaga-lembaga Uni Eropa]]. Oleh sebab itu, ketika lembaga-lembaga Uni Eropa memberikan 'kebijaksanaan', maka 'kesalahpahaman' juga harus didemonstrasikan; (3) adanya 'hubungan kasualitas' antara pelanggaran dengan kerugian yang dikeluhkan. Perkara 26/74 ''[[Société Roquette Frères v Commission]]'', menunjukkan bahwa jumlah kerugian yang dikeluhkan harus aktual, khusus, dan konkret. Selain itu, pemohon harus menunjukkan perundang-undangan mana yang telah menyebabkan kerugian, serta rantai penyebab kerugian tersebut tidak rusak, misalnya oleh negara anggota yang melawan [[Uni Eropa]]. Kecuali, jika [[Uni Eropa]] benar-benar gagal melaksanakan kekuatan pengawasannya pada suatu negara. Apabila terdapat ‘tanggung jawab hukum’ (''liability'') yang tergabung dari pihak [[Uni Eropa]] dan suatu negara anggota, maka secara umum, negara anggota tersebut dianggap sebagai penanggung jawab ''utama''. Tindakan selanjutnya harus dibawa di pengadilan nasional yang sesuai. Kelalaian kontributif [juga] dapat membatalkan tuntutan, atau [setidaknya] mengurangi jumlah kerugian.{{sfn|Davies|2013|p=110}} <!--’Tanggung jawab hukum’ dimungkinkan apabila terjadi kelalaian, atau kegagalan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang menyelaraskan hak-hak prosedural tertentu atas individu, atau dalam mengawasi secara memadai badan-badan di mana kekuasaan didelegasikan. Oleh sebab itu, [[Uni Eropa]] wajib bertanggung jawab atas kelalaian yang diakibatkan, baik ketika peraturan-peraturan tersebut ditetapkan, maupun ketika pegawainya melaksanakan tugasnya.{{sfn|Davies|2013|p=108}} Pada perkara 145/83 ''[[Adams v Commission]]'', beberapa 'kesalahan' yang keseriusannya 'relatif', memungkinkan digugat.{{sfn|Davies|2013|p=108}} [[Mahkamah Eropa]] membagi ‘tanggung jawab hukum’ yang diakibatkan perundang-undangan legislatif yang terkait dengan 'pilihan-pilihan kebijakan ekonomi', dan perundang-undangan 'lainnya'. Putusan [[Mahkamah Eropa]] pada perkara 5/71 ''[[Schoppenstedt v Commission]]'', mengeluarkan suatu ‘formula Schoppenstedt’, yaitu suatu tes yang mengatur pelanggaran-pelanggaran yang terkait dengan pilihan-pilihan kebijakan ekonomi. Sementara, dalam perkara C-352/98P ''[[P Laboratoires Pharmaceutiques Bergaderm and Goupil v Commission|Bergaderm]]'', satu tes dapat mengatur pelanggaran-pelanggaran; baik yang terkait dengan kebijakan ekonomi, maupun perundang-undangan 'lainnya'.{{sfn|Davies|2013|p=108}}-->
==== Pemulihan ====
{{main|Pemulihan}}
[[Mahkamah Eropa]] sangat berhati-hati memastikan bahwa pemulihan yang tepat tersedia berkaitan dengan pelanggaran aturan hukum Komunitas. Dalam perkara ''Rewe-Zentralfinanz v Landschwirtschaftskammer'', Pengadilan menjelaskan bahwa meskipun seorang individu memungkinkan membawa tindakan langsung berdasarkan undang-undang EC sebelum pengadilan nasional, 'hal tersebut tidak dimaksudkan menciptakan solusi baru di pengadilan nasional yang memastikan ketaatan hukum Komunitas'.{{sfn|Davies|2003|p=62}} Akibatnya, solusi yang tersedia untuk pelanggaran yang sama atas hukum nasional harus tersedia bagi pelanggaran hukum [[Komisi Eropa]]. Namun, hal ini memenuhi syarat pada pedoman yang ditetapkan dalam keputusan ECJ. Penyediaan [[pemulihan]] tidak boleh membeda-bedakan dan harus tersedia 'pada kondisi yang sama seperti yang akan berlaku jika hal tersebut merupakan masalah pengamatan hukum nasional'. Selain itu, pemylihan ang disediakan di bawah hukum nasional haruslah efektif.{{sfn|Davies|2003|p=62}}
 
Pada perkara Von Colson, [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa Perjanjian EC Pasal 10 (kemudian Pasal 5) menyediakan negara anggota, dan karenanya pengadilan nasional mereka, berkewajiban memfasilitasi pencapaian tujuan Komunitas.{{sfn|Davies|2003|p=62}} Akibatnya, negara-negara anggota dan pengadilan nasional harus memastikan bahwa penyelesaian yang tersedia atas pelanggaran hukum EC harus 'efektif', di mana hukum domestik dari setiap negara anggota menunjuk pengadilan yang memiliki yurisdiksi dan ketentuan prosedural, yang mengatur tindakan pada hukum yang dimaksudkan, untuk memastikan perlindungan hak-hak; dan subjek-subjek berasal dari pengaruh langsung atas hukum Komunitas yang memiliki 'efek jera', serta bersifat proporsional.{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}} Pengadilan mengembangkan prinsip ini pada perkara ''Johnston v Chief Constable of the RUC'', dengan menekankan perlunya memastikan perlindungan peradilan yang efektif bagi mereka yang menderita sebagai akibat dari pelanggaran hukum Komunitas. Selain itu, terdapat juga dalam perkara ''Marshall v Southampton and South West Hampshire AHA'' bahwa ECJ mengambil prinsip efektivitas; yang selangkah lebih maju dengan memberikan tidak hanya pemulihannya, yang harus sebanding dengan yang tersedia bagi pelanggaran hukum nasional yang serupa (perkara Comet dan Rewe-Zentralfinanz), tetapi, jika tidak ada efek yang tersedia di bawah hukum nasional, pengadilan nasional harus memperbaiki apa yang tersedia atau merancang pemubahan ru yang sesuai.{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}}
 
Pada perkara [[Francovich v Italy|Francovich]], ECJ menetapkan bahwa ketika suatu negara anggota gagal menerapkan tujuan [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]] dengan benar, kerusakan-kerusakan yang tersedia dari negara supaya mengkompensasi mereka yang menderita kerugian sebagai akibat pelanggaran negara. Hal ini memastikan bahwa negara-negara anggota tidak dapat mengandalkan, atau mengambil manfaat atas kesalahan mereka sendiri dan bahwa [[pemulihan]] untuk melakukan hal tersebut adalah seragam di seluruh Komunitas.{{sfn|Davies|2003|pp=62-63}}
 
==== Rujukan awal/keputusan ====
Prosedur putusan awal, di mana pengadilan nasional dan tribunal merujuk
pertanyaan hukum Komunitas ke Pengadilan. Melalui prosedur ini perselisihan di tingkat nasional; di mana individu menegaskan hak Komunitas terhadap negara-negara anggota mereka bahwa Pengadilan menetapkan dan mengembangkan konsep-konsep dasar seperti supremasi, pengaruh langsung dan tanggung jawab negara.{{sfn|Tillotson|2003|p=197}} Sifat alamiah prosedur menunjukkan bahwa pertanyaan sulit mengenai penafsiran yang benar (termasuk pengaruh langsung) dan oleh karenanya penerapan hukum Komunitas (Pasal-pasal Perjanjian, [[Regulasi (Uni Eropa)|Regulasi]], [[Direktif (Uni Eropa)|Direktif]], dan [[Keputusan (Uni Eropa)|Keputusan]]) diangkat tidak hanya secara langsung di hadapan Pengadilan, tetapi juga di pengadilan nasional dan pengadilan negara anggota dalam perkara-perkara 'dimensi Komunitas'.{{sfn|Tillotson|2003|p=197}}
 
Pengadilan Komunitas diberdayakan supaya memberikan keputusan awal berdasarkan Perjanjian EA Pasal 150, Perjanjian EC Pasal 68 dan 234, dan Perjanjian EU Pasal 35(1). Berdasarkan prosedur pendahuluan, pengadilan nasional dan tribunal dalam beberapa perkara, dapat merujuk pertanyaan tentang penafsiran hukum Komunitas, atau keabsahan langkah-langkah Komunitas (atau langkah-langkah yang diadopsi berdasarkan [[Perjanjian Uni Eropa]] Judul VI) kepada CFI.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=248}}
<!--
Tiga aspek yurisdiksi pengadilan Komunitas berdasarkan Perjanjian EC Pasal 234 yang diperiksa, diantaranya:
* Hal-hal yang dapat dirujuk
Tidak semua undang-undang Komunitas dapat dirujuk ke pengadilan Komunitas. Misalnya, Pengadilan komunitas dilarang memberikan putusan awal mengenai keabsahan sumber primer (yang bertentangan dengan penafsiran mereka) dan pada penafsiran, serta keabsahan sumber pelengkap hukum Komunitas, yang tunduk pada pengecualian yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Uni Eropa Pasal 35(1).{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}}
* Pengadilan nasional dan pengadilan yang dapat membuat permintaan putusan awal
Hanya pengadilan dan tribunal yang menjalankan fungsi peradilan di bawah otoritas negara yang dapat dianggap sebagai "pengadilan dan tribunal" dalam arti Perjanjian EC Pasal 234. Oleh karena itu, pihak-pihak arbitrasi swasta ditolak atas pengakuan sebagai pengadilan atau tribunal dalam arti Perjanjian EC Pasal 234.
* Masalah yurisdiksi teritorial
[[Mahkamah Eropa]] secara luas menafsirkan ruang lingkup Perjanjian EC Pasal 234 supaya dimasukkan ke dalam yuridiksi rujukannya atas pengadilan dan tribunal yang terletak di luar wilayah [[Uni Eropa]], tetapi memiliki hubungan penting dengan beberapa negara-negara anggota.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}}
-->
Pengadilan nasional tidak diserahkan sepenuhnya ke perangkat mereka sendiri ketika menerapkan undang-undang EC dan mempertimbangkan prosedur yang dikenal sebagai 'rujukan awal' (Pasal 234 EC), yang memberikan hubungan berharga antara [[Mahkamah Eropa]] (ECJ) dengan pengadilan domestik.{{sfn|Davies|2003|p=61}} Meskipun pengadilan domestik biasanya digunakan untuk menegakkan hak hukum EC, tetapi terdapat tindakan tertentu yang hanya diketahui oleh ECJ (atau CFI). Hal ini termasuk 'proses pelanggaran' terhadap negara-negara anggota yang telah gagal memenuhi kewajiban Komunitas mereka (Pasal 226-28 EC) dan '[[pengujian yudisial]]' atas tindakan dan kelalaian [[Lembaga-lembaga Uni Eropa|lembaga-lembaga Komunitas]] (termasuk Perjanjian EC Pasal 230–33 EC).{{sfn|Davies|2003|p=61}} Perjanjian EC Pasal 234 menyediakan yurisdiksi bagi ECJ dalam memberikan putusan awal tentang penafisran Perjanjian dan juga pada penafsiran, serta keabsahan legislasi sekunder, ketika diminta oleh pengadilan nasional.{{sfn|Davies|2003|p=63}}
 
Tujuan Pasal 234 EC adalah memastikan penafsiran yang seragam, dan menerapkan hukum Komunitas. Prinsip pengaruh langsung secara kuat menetapkan pengadilan nasional sebagai penegak hukum EC, hal ini karena apabila penafsiran diserahkan kepada pengadilan negara-negara anggota, maka keseragaman penafsiran tidak dapat dipastikan, mengingat bahwa sistem hukum yang berbeda menggunakan metode penafsiran yang berbeda pula (misalnya di [[Britania Raya]], metode penafsiran harfiah lebih disukai. Hal ini berlawanan dengan negara anggota lainnya, yang menggunakan pendekatan yang lebih purposif.).{{sfn|Davies|2003|p=63}} ECJ tidak harus mengikuti putusan sebelumnya sendiri. Namun, dalam kenyataannya ia melakukannya untuk memastikan konsistensi. Pengadilan nasional yang melakukan rujukan akan terikat oleh putusan ECJ dan berkewajiban menerapkan putusan yang diperoleh untuk perkara sebelumnya. Meskipun putusan biasanya bersifat retrospektif, ECJ dapat membatasi efek temporal atas putusan tersebut (seperti dalam perkara ''Barber v Guardian Royal Exchange'', di mana Pengadilan menyatakan bahwa putusan tersebut hanya efektif sejak tanggal penilaiannya).{{sfn|Davies|2003|p=64}}
 
==== Lembaga nasional yang merujuk perkara ====
Pasal 234 EC menyatakan bahwa 'pengadilan negara anggota' dapat merujuk suatu perkara ke ECJ. ECJ menerima rujukan dari berbagai pengadilan, termasuk panel arbitrase, petugas asuransi dan pengadilan administratif (rujukan di dalam ''Van Gend'' yang datang dari Pengadilan Administratif [[Belanda]]). Bagaimanapun, pertimbangan hukum perkara menunjukkan bahwa ECJ tidak memiliki yurisdiksi menerima referensi dari badan yang terletak seluruhnya atau sebagiannya di luar sistem hukum negara anggota.{{sfn|Davies|2003|p=65}}
 
Dalam perkara Nordsee, misalnya, permintaan putusan dibuat oleh pengadilan arbitrase yang telah ditetapkan oleh kontrak, di mana referensi tersebut ditolak. Sebaliknya, dalam perkara Broekmeulen, ECJ menganggap bahwa badan Belanda yang dikenal sebagai Komite Permohonan Pemulihan Umum merupakan badan yang tepat, karena badan tersebut dioperasikan dengan persetujuan dan kerja sama otoritas publik dan keputusan yang disampaikan yang diakui sebagai final.{{sfn|Davies|2003|p=65}}
 
Pengadilan Komunitas jarang menolak memberikan keputusan awal. Namun, hal ini dapat terjadi ketika tidak ada perselisihan antara beberapa pihak dengan proses nasional, ketika pertanyaan yang diajukan tidak memiliki relevansi dengan sengketa utama, atau ketika pengadilan yang merujuk tidak memberikan latar belakang fakta dan hukum yang cukup dalam rujukannya.{{sfn|Davies|2003|p=65}}{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}} Perjanjian EC Pasal 234 membedakan pengadilan-pengadilan yang memiliki wewenang merujuk (''discretionary referral'') dengan mereka yang wajib untuk dirujuk ('rujukan wajib' atau ''mandatory referral''). Terakhir merupakan pengadilan-pengadilan dari mana{{spaced en dash space}}dalam sistem nasional mereka{{spaced en dash space}} yang tidak memiliki banding yang terletak pada perkara instan ke pengadilan yang lebih tinggi. Teradapat tiga kondisi di mana ECJ secara khusus menyatakan bahwa pengadilan nasional mungkin tidak perlu membuat rujukan.{{sfn|Davies|2003|p=66}}{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}} Rujukan tentang keabsahan langkah-langkah Komunitas harus selalu dilakukan jika dinyatakan tidak sah. Hanya pengadilan Komunitas yang memiliki yurisdiksi membuat pernyataan semacam itu. Pengadilan nasional diberdayakan untuk menyatakan tindakan Komunitas adalah sah, tetapi tidak memiliki yurisdiksi untuk menyatakan tindakan Komunitas tidak sah.{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}}
<!--
Kondisi-kondisi ini dijelaskan oleh Pengadilan dalam perkara CILFIT, sebagai berikut:{{sfn|Davies|2003|p=66}}{{sfn|Kaczorowska|2009|p=249}}
# Pertanyaan hukum EC tidak relevan dengan perkara yang didengar oleh pengadilan nasional. Artinya, jawabannya tidak mempengaruhi hasil suatu perkara.
# Jika jawaban atas pertanyaan penafsiran telah diberikan oleh pengadilan Komunitas, yaitu bahwa pertanyaan di hadapan pengadilan nasional adalah identik secara materi atau mirip dengan pertanyaan yang telah ditangani oleh pengadilan Komunitas.
# Jika penerapan hukum Komunitas yang benar sangat jelas sehingga tidak ada ruang lingkup bagi keraguan yang masuk akal sekalipun. Hal ini dikenal sebagai sistem hukum Prancis atau doktrin ''acte clair''.
-->
 
=== Pengujian yudisial ===
{{main article|Rujukan pendahuluan|Pengujian yudisial}}
[[Pengujian yudisial]] merupakan aspek penting dari setiap sistem hukum yang beroperasi di bawah supremasi hukum. Pengujian yudisial memungkinkan individu melindungi hak-hak mereka, yang berada dalam kepentingan yang sah. Akuntabilitas pemerintah atas perlindungan individu dilindungi pada prosedur [[pengujian yudisial]].{{sfn|Türk|2009|p=1}} Prosedur [[pengujian yudisial]] yang diatur di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] merupakan sistem ''checks and balances'' yang memastikan badan-badan Uni Eropa bertindak sesuai batas-batas kekuasaan yang telah diberikan.{{sfn|Davies|2013|p=99}} Ketika seorang individu (atau perusahaan) melanggar hukum Uni Eropa, mereka dapat membawa perkara tersebut ke pengadilan nasional di bawah doktin 'pengaruh langsung'. Kemudian pengadilan tersebut didampingi oleh [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] dalam melakukan rujukan pendahuluannya.{{sfn|Davies|2013|p=110}}
[[Pengujian yudisial]] merupakan aspek penting setiap sistem hukum yang beroperasi di bawah kekuasaan hukum. Pengujian ini memungkinkan individu melindungi hak-hak mereka, dengan bentuk kepentingan sah, sehingga menjaga keseimbangan di antara cabang-cabang politik pemerintahan, serta memberi kesempatan yang lebih besar bagi mahkamah, dengan membentuk proses pembuatan dan penerapan hukum. [[Pengujian yudisial]] berkontribusi pada akuntabilitas pemerintahan, serta perlindungan individu. Namun, masing-masing sistem hukum memiliki konsepsi berbeda mengenai sejauh mana mahkamah terlibat dalam pengujian akta-akta yang diadopsi oleh cabang-cabang pemerintahan.{{sfn|Gavison|2011|p=216}}{{sfn|Alexander|2009|p=1}} Negara-negara anggota [[Uni Eropa]] memberikan pengujian akta-akta administratif yang luas tentang implementasi individu atas penerapan umum. Mahkamah menegaskan kendali administrasi yang lebih besar, yang sebagiannya bertujuan melawan dominasi eksekutif, serta menyediakan sarana akuntabilitas.{{sfn|Alexander|2009|p=1}}{{sfn|De Smith|1995|p=1}} Di sisi lain, dengan alasan legitimasi demokratis, pengujian konstitusional atas akta-akta parlemen merupakan pengecualian di negara-negara anggota dan, jika ada, dipercayakan kepada mahkamah konstitusi atau pengadilan, khususnya dalam menegakkan nilai-nilai konstitusional, serta prinsip-prinsip yang telah berurat-berakar.{{sfn|Alexander|2009|p=1}}{{efn|Diskusi lebih lanjut tentang [[pengujian yudisial]] oleh Mahkamah Konstitusi dapat dilihat dalam {{Harvtxt|Tushnet|2006}}.}} [[Pengujian yudisial]] merupakan sarana penjaga keseimbangan institusi dalam perselisihan antara lembaga-lembaga politik. Sifat federal [[pengujian yudisial]] dapat menjaga keseimbangan antara [[Uni Eropa]] dengan negara-negara anggota yang berselisih akibat keberadaan, dan pelaksanaan kompetensi Uni Eropa yang tidak diperdebatkan. Selain itu, perlunya perlindungan hak-hak individu yang tidak dapat diragukan lagi.{{sfn|Alexander|2009|p=1}}{{efn|Penjelasan lebih lanjut tentang [[pengujian yudisial]] di dalam hukum [[Uni Eropa]], dapat dilihat pada {{Harvtxt|Mark|1998}},{{Harvtxt|O’Keeffe|Bavasso (eds.)|2000}},
{{Harvtxt|Schermers|Waelbroeck|2001}}, dan
{{Harvtxt|Angela|2007}}.}} Perihal kekhawatiran serius yang muncul mengenai apakah [[Mahkamah Eropa]] dapat melakukan fungsi ini secara memadai, khususnya karena pendekatan pembatasan yang memungkinkan akses langsung individu ke Pengadilan Komunitas, dapat melawan akta-akta normatif. Permintaan liberalisasi persyaratan yang lebih besar bagi individu, secara khusus dibenarkan, karena [[Uni Eropa]] tidak memiliki kepercayaan demokratis yang sama dengan negara anggota.{{sfn|Alexander|2009|p=2}}{{sfn|J. H. H.|N. J. S.|2006|p=66}}{{efn|[[Mahkamah Eropa]] untuk Peradilan Komunitas Eropa terdiri dari Pengadilan, [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Tingkat Pertama]] (CFI) dan Pengadilan Dinas Sipil. Istilah [[Mahkamah Eropa]] merujuk pada ECJ, bergantung konteks yang digunakan, Mahkamah Peradilan Komunitas Eropa adalah istilah umum bagi ketiga bentuk Pengadilan, atau merujuk hanya bagi Pengadilan saja. Istilah Pengadilan Komunitas seringkali digunakan dalam merujuk pada Pengadilan dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Tingkat Pertama]] (CFI). Istilah 'Pengadilan' (''Courts'') mengacu pada 'Pengadilan' ("Courts of Justice") sebagai salah satu Pengadilan Komunitas.{{sfn|Alexander|2009|p=2}}}} [[Pengujian yudisial]] Uni Eropa yang paling luas didasarkan pada Perjanjian Komunitas Eropa (TEC), di mana tindakan langsung tersedia dalam pembatalan akta-akta tindakan Komunitas yang didasarkan pada Perjanjian EC Pasal 230, dan tindak menggagalkan yang didasarkan pada Perjanjian EC Pasal 232. Negara-negara anggota, serta [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] menikmati akses istimewa ke Pengadilan-pengadilan Komunitas dengan memanfaatkan pemulihan-pemulihan ini.{{sfn|Alexander|2009|p=2}} Pihak-pihak swasta, di sisi lain, harus memenuhi syarat yang lebih ketat dalam membawa tindakan langsung di [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Tingkat Pertama]] (CFI). Sementara kondisi-kondisi ini biasanya memungkinkan individu menantang akta-akta administratif individu; di mana pada umumnya pihak-pihak swasta tidak memungkinkan membawa tindakan langsung tersebut terhadap akta-akta penerapan umum.{{sfn|Alexander|2009|p=2}}{{sfn|Alexander|2009|p=173.}}
 
[[File:Haan - Friedrichstraße 03 ies.jpg|thumb|left|Pada perkara ''[[Plaumann v Commission]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menyarankan supaya pemohon menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> ketika mengajukan [[pengujian yudisial]].]]
Keabsahan akta-akta umum Komunitas seperti itu biasanya hanya terbuka bagi peninjauan tidak langsung yang berdasarkan Perjanjian EC Pasal 234, melalui pengadilan nasional, di mana individu mengajukan tindakan terhadap otoritas nasional yang telah menerapkannya, atau di dalam CFI yang didasarkan pada Pasal 241, di mana lembaga-lembaga komunitas dipercayai menerapkan akta-akta tersebut. Dalam hal ini, sistem [[Pemulihan|pemulihan hukum]] yang disediakan dalam sistem hukum Komunitas merupakan konsekuensi logika federalisme eksekutif; di mana implementasi aturan umum Komunitas menjadi tanggung jawab utama negara-negara anggota. Selain upaya hukum [[pengujian yudisial]], Pasal 235 memberikan kewenangan kepada Pengadilan dengan memberikan ganti rugi dengan ketentuan pada Pasal 288(2).{{sfn|Alexander|2009|p=2}}{{efn|Deskripsi tentang model federalisme eksekutif klasik dapat dilihat di dalam {{Harvp|Lenaerts|1991|pp=11-35}}, dan {{Harvtxt|Catalogue sciencespo|2003}}.}} Pengadilan menegaskan bahwa pada Perjanjian EC Pasal 230 dan Pasal 241, di satu sisi, dan Pasal 234, di sisi lain, menetapkan sebuah sistem lengkap atas upaya hukum dan prosedur yang dirancang untuk memastikan peninjauan legalitas akta-akta lembaga, serta memberi tanggung jawab untuk tinjauan semacam itu ke Pengadilan Komunitas. Di balik klaim sistem yang kuat atas [[pengujian yudisial]], tersembunyi tugas besar, yang mengadaptasi sistem ini pada tantangan yang harus dihadapi sejak awal.{{sfn|Alexander|2009|p=2}} Tugas Pengadilan dalam hal ini di luar penafsiran belaka; di mana pada beberapa perkara, seperti kewajiban Komunitas nonkontraktual yang berdasarkan Pasal 288(2), tentang penciptaan prinsip dan aturan yang mengatur [[pemulihan]] yang tersedia di bawah Perjanjian EC. Hal ini merupakan transformasi yang terjadi di dalam sistem hukum Komunitas,{{sfn|Craig|2008|pp=128-135}} melalui amendemen Perjanjian yang berurutan, di mana perundingan dengan kompetensi Komunitas merupakan tantangan paling besar bagi sistem peninjauan hukum Komunitas.{{sfn|Alexander|2009|p=2}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 memberikan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] kewenangan dalam menguji legalitas perundang-udangan legislatif yang dikeluarkan oleh [[Dewan Uni Eropa]], [[Komisi Eropa|Komisi]], [[Bank Sentral Eropa]], [[Parlemen Eropa]], dan [[Dewan Eropa]].<!-- Perundang-undangan yang diusulkan tersebut menghasilkan efek hukum vis à vis pihak ketiga. Begitu pula dengan perundang-undangan yang dihasilkan oleh badan, lembaga, dan agensi Uni Eropa, yang memiliki wewenang mengeluarkan efek hukum vis à vis pihak ketiga. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] juga dapat menguji perundang-undangan yang dikeluarkan oleh [[Parlemen Eropa]] sebelum dilakukan amandemen.{{sfn|Davies|2013|p=100}} Pemohon terdiri dari mereka yang memiliki hak didengar (''[[Kedudukan hukum|locus standi]]''), yang dengan sendirinya terdapat pada 'pemohon istimewa' dan 'pemohon non-istimewa'.{{sfn|Davies|2013|p=100}} 'Pemohon istimewa' tersebut terdiri dari: negara-negara anggota, [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Uni Eropa]], dan [[Komisi Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=101}} Sementara, [[Mahkamah Audit Eropa]], [[Bank Sentral Eropa]] dan Komite Wilayah termasuk ke dalam 'pemohon semi-istimewa', yang hak prerogatifnya mempengaruhi perkara-perkara yang dibawahinya.-->{{sfn|Davies|2013|p=101}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 juga memberikan kewenangan [[kedudukan hukum]] bagi individu yang mengajukan nota <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> seperti pada perkara ''[[Plaumann v Commission|Plaumann]]''. Pada perkara tersebut, pemohon merupakan seorang pengimpor jeruk yang melakukan [[pengujian yudisial]] atas keputusan Pemerintahan Jerman, sehingga memungkinkan Jerman mengubah peraturan impor jeruk dari luar [[Uni Eropa]]. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menyarankan supaya pemohon menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> yang membedakannya dengan individu lainnya secara umum, atau menunjukkan bahwa ia merupakan bagian dari suatu 'kelas tertutup'. Pada perkara ''[[Plaumann v Commission|Plaumann]]'', ia tidak berhasil menunjukkan bahwa ia termasuk dalam suatu 'kelas tertutup'.{{sfn|Davies|2013|p=102}} Kemudian AG Jacobs menyampaikan pendapat dalam perkara ''[[Union de Pequeños Agricultores v Council|UPA]]'' yang mengusulkan definisi ulang istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki>, kemudian [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] memperluas definisi sempit istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> tersebut di dalam perkara T-177/01, ''[[Commission of the European Communities v Jégo-Quéré & Cie SA|Jégo Quéré]]''. Pada akhirnya, [[Mahkamah Eropa]] menolak kedua posisi AG dan [[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Umum]] dengan alasan bahwa perubahan [[kedudukan hukum]] harus berada dalam urusan legislasi.{{sfn|Davies|2013|p=102}} <!--Kebijakan ini mengejutkan, karena [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] sebelumnya memastikan warga negaranya memiliki kesempatan yang cukup dalam menunaikan haknya di 'wilayah yang lain'. Hal ini pun ditegaskan pula di dalam pasal 230 TEC yang ''tidak'' memberikan pembatasan penafsiran seperti itu.{{sfn|Davies|2013|p=102}}--> Ketika suatu legislasi yang akan diafsirkan merupakan sebuah regulasi, maka istilah <nowiki>'</nowiki>''individual concern''<nowiki>'</nowiki> tidak diterima, selama tidak bisa diterapkan secara umum (TFEU pasal 288). Begitu pula dengan kelompok 'kelas tertutup'. Pada dasarnya [[Mahkamah Eropa]] mengambil pendekatan yang lebih luas dalam melihat kembali ''bentuk'' hingga ''substansi'' legislasi, sehingga menemukan sifat alamiah suatu legislasi; yang memungkinkan kondisi-kondisi apa saja yang dapat membuat suatu regulasi terbuka untuk diuji.{{sfn|Davies|2013|p=102}} Hal ini memastikan supaya pranata-pranata hukum tidak mengurangi peluang pengujian, dengan memilih sebuah bentuk legislasi yang tidak terbuka untuk dipertanyakan.{{sfn|Davies|2013|p=102}} <!--[[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] mengubah [[Perjanjian Roma|TFEU pasal 263]] yang membolehkan individu menguji ''undang-undang regulasi''. Pada kondisi tersebut, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengeluarkan dua putusan berbeda: (1) pada perkara T-18/10, ''[[Inuit Tapiriit Kanatami v Parliament and Council|Inuit]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menetapkan bahwa 'seluruh undang-undang penerapan umum ''terpisah dari'' perundang-undangan legislasi'. Akibatnya, undang-undang regulasi ditetapkan di luar [[prosedur legislasi Uni Eropa]], seperti pada [[Prosedur legislasi Uni Eropa#Prosedur legislasi biasa|Prosedur legislasi biasa]], yang juga diatur di dalam TFEU pasal 289; (2) pada perkara T-262, ''[[Inuit and Microban|Microban]]'', istilah 'penerapan umum' harus menghasilkan 'pengaruh hukum dengan mematuhi kategori-kategori individu, baik itu secara umum maupun abstrak'. Akibatnya, peraturan tersebut tidak berlaku bagi pihak spesifik tertentu.--> [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] juga menimbang makna istilah <nowiki>‘</nowiki>''direct concern''<nowiki>‘</nowiki>, di mana pemohon harus menunjukkan bahwa suatu undang-undang telah mempengaruhi posisi hukumnya 'secara langsung', dan terdapat hubungan antara undang-undang yang dipermasalahkan tersebut, dengan kerugian yang didapat; yang pembuktian 'penyebab'nya dapat dibandingkan di bawah [[Hukum Inggris|hukum Anglo-Welsh]].{{sfn|Davies|2013|p=103}} Oleh sebab itu, kriteria undang-undang regulasi meliputi: (1) undang-undang yang ''tidak'' ditetapkan di bawah [[prosedur legislasi Uni Eropa]]; (2) merupakan bagian dari penerapan umum; (3) memiliki <nowiki>‘</nowiki>''direct concern''<nowiki>‘</nowiki> atas pemohon; (4) tidak membutuhkan adanya implementasi legislasi, supaya dapat berpengaruh; serta (5) merupakan 'undang-undang regulasi' yang melawan 'orang atau badan hukum', yang sedang memulai langkah-langkah pra-peradilan{{sfn|Davies|2013|p=104}} [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] membatasi waktu selama dua bulan; apakah itu tertanggal dari penerbitan undang-undangnya, atau dari pemberitahuan kepada penuntut, atau tanggal tuntutan tersebut dikeluarkan.{{sfn|Davies|2013|p=104}}
<!--
Selain itu, tantangan-tantangan sistem [[Peninjauan yudisial|peninjauan hukum]] Komunitas meliputi:{{sfn|Alexander|2009|p=2}}
 
<!--[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 264 juga mengatur apabila [[Mahkamah Eropa]] menemukan permohonan pengujian telah tersusun dengan baik, maka undang-undang yang diusulkan tersebut harus ditetapkan batal. Pada perkara 81/72, ''[[Commission v Council]]'', [[Mahkamah Eropa]] juga dapat memperlihatkan pembatasan pengaruh secara temporal pada kondisi yang sesuai, khususnya ketika ada pihak-pihak yang dirugikan.{{sfn|Davies|2013|p=104}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 266 mewajibkan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] memenuhi putusan [[Mahkamah Eropa]]. Namun, perjanjian tersebut tidak memberikan sanksi apapun, apabila lembaga-lembaga tersebut tidak memenuhi putusan tersebut. Hal ini berbeda apabila dalam posisi negara-negara anggota, yang tidak memenuhi putusan [[Mahkamah Eropa]]. Lembaga-lembaga Uni Eropa akan mudah rentan, apabila mengklaim [[pemulihan]] yang diberikan dalam TFEU pasal 340.{{sfn|Davies|2013|p=104}}-->
# Peningkatan kompetensi masyarakat dan hilangnya pengaruh nasional di tingkat Komisi Eropa, baik melalui jalur yang lebih besar di Dewan Menteri dalam mengkualifikasikan suara mayoritas yang memenuhi syarat untuk mengadopsi akta-akta dasar, atau perluasan sistem komitologi yang mengimplementasikan kekuasaan yang didelegasikan kepada Komisi, serta menyebabkan pendekatan yang lebih sadar hukum bagi negara anggota dalam melindungi kompetensinya.{{sfn|Alexander|2009|pp=3-4}}{{efn|Keterangan lebih lanjut lihat {{harvtxt|Fredrik|2005}}.}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 berada dalam satu sisi yang sama dengan pasal 265, yaitu ketika undang-undang yang kemudian disahkan oleh Lembaga-lembaga Uni Eropa tidak efektif. Maka undang-undang terdahulu akan memaksa [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] memenuhi kewajiban-kewajiban [[Uni Eropa]]. Oleh sebab itu, ketentuan ini hanya dapat terjadi apabila pemohon menunjukkan adanya kewajiban seperti itu. Lembaga-lembaga yang dimaksud terdiri dari [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Eropa]], [[Dewan Uni Eropa]], [[Komisi Eropa]], [[Bank Sentral Eropa]], termasuk badan-badan, dan agensi [[Uni Eropa]]. Pasal 263 menunjukkan pula bahwa negara-negara anggota, dan lembaga-lembaga Uni Eropa, secara otomatis memiliki [[kedudukan hukum]]. Sementara, individu dan perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum, memiliki [[kedudukan hukum]] yang terbatas; selama lembaga-lembaga Uni Eropa memiliki kewajiban mengeluarkan sebuah undang-undang. Pemohon juga harus menunjukkan <nowiki>'</nowiki>''direct concern''<nowiki>’</nowiki> dan <nowiki>'</nowiki>''inividual concern''<nowiki>’</nowiki>, sehingga [[Mahkamah Eropa]] memberikan pengujian-pengujian pembatasan sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam TFEU pasal 263.{{sfn|Davies|2013|p=105}} <!--[[Pengujian yudisial]] hanya dapat diterima selama lembaga-lembaga atau badan Uni Eropa menguji pertama kali undang-undang yang dipermasalahkan, oleh pihak-pihak penguji tersebut, hingga adanya kewenangan yang diberikan oeh lembaga-lembaga [[Uni Eropa]] dalam memberikan [[pemulihan]], karena adanya dugaan kelalaian. Setelah adanya permintaan pengujian, lembaga-lembaga atau badan-badan Uni Eropa harus mendefinisikan posisinya; di mana tidak ada lagi proses hukum lebih lanjut, bahkan ketika lembaga-lembaga tersebut gagal mengambil tindakan (misalnya perkara 48/65, ''[[Alfons Lutticke v Commision]]''). Apabila lembaga-lembaga Uni Eropa ''tidak'' mendefinisikan posisinya, maka proses selanjutnya dibatasi selama dua bulan. Oleh sebab itu, tidak banyak pengujian yang dilakukan di bawah [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 265 ini; karena lembaga-lembaga atau badan-badan Uni Eropa hanya perlu mendefinisikan posisinya guna menghindari [[pengujian yudisial]]. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga tetap wajib memenuhi peraturan-peraturan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] yang berada di dalam pasal 265.{{sfn|Davies|2013|p=105}}--> [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 263 dan 265 membuat individu-individu dan badan usaha menghadapi kesulitan, baik dalam membuktikan [[kedudukan hukum]] pada proses [[pengujian yudisial]], maupun dalam memperoleh [[pemulihan]]. Namun, terdapat beberapa alternatif yang dapat dilakukan, diantaranya: (1) mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke dalam pertanyaan-pertanyaan pra-peradilan yang akan diajukan dalam prosedur rujukan pendahuluan, yang dilakukan oleh negara-negara anggota; selama terdapat tindakan terpisah, sebelum pengadilan nasional mengambil putusan. Namun, alternatif ini bukanlah pilihan tebuka bagi penuntut, karena [[Mahkamah Eropa]] menunjukkan bahwa permintaan putusan pada perkara C-188/92 ''[[TWD Textilwerke Deggendorf GmbH v Bundesrepublik Deutschland|Textilwerke Deggendorf (TWD)]]'', yang berada di bawah TFEU pasal 263, merupakan tindakan 'penyalahgunaan prosedur';{{sfn|Davies|2013|p=106}} (2) wewenang 'tidak langsung' dalam menguji pasal-pasal di bawah doktrin <nowiki>'</nowiki>''[[Perbuatan melawan hukum|plea of illegality]]''<nowiki>'</nowiki> yang diberikan dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 227. Pasal tersebut menerangkan tentang 'penerapan umum yang digunakan oleh lembaga-lembaga, badan atau agensi Uni Eropa'.{{sfn|Davies|2013|p=106}} <!--Di dalam perundang-undangan yang berupa regulasi, doktrin ''[[Perbuatan melawan hukum|plea of illegality]]'' hanya berlaku dalam konteks adanya proses lain yang diajukan terhadap pemohon, dalam melakukan pembelaan. [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa tujuan proses hukum ini, memberikan perlindungan individu atas regulasi ilegal. Ketentuan ini mungkin dimohonkan atas alasan yang sama, seperti yang telah ditetapkan di dalam TFEU pasal 263. Apabila pengujian yudisial berhasil dan diterima, maka suatu perundang-undangan dinyatakan tidak dapat digunakan [secara khusus] dalam perkara tersebut, tetapi tidak dinyatakan 'batal'. Sehingga, legislasi yang diusulkan di bawah undang-undang tersebut, akan batal dengan sendirinya. Begitu pula dengan legislasi selanjutnya yang berdasar pada undang-undang tersebut, juga terbuka untuk diuji.{{sfn|Davies|2013|p=106}}-->
# Sifat dinamis dari keseimbangan kelembagaan Komunitas harus menyesuaikan dengan pertumbuhan dalam kekuasaan [[Parlemen Eropa]], di mana statusnya sebagai pemohon dan terdakwa dalam proses peradilan sebelum Pengadilan harus didefinisikan dengan tepat.
# Peningkatan peran [[Parlemen Eropa]] dalam proses pembuatan hukum dalam sistem konstitusional otonom memungkinkan pertimbangan akta-akta tertentu diadopsi oleh Komunitas sebagai akta-akta legislatif; yang secara fungsional setara dengan legislasi nasional.{{sfn|Alexander|2009|p=4}}{{sfn|Alexander|2009|p=228}}
# Perluasan kompetensi Komunitas dan peningkatan yang terkait dengan akta-akta Komunitas, menyebabkan proliferasi tantangan langsung di Pengadilan Komunitas oleh pihak-pihak swasta yang terkena pengaruh akta-akta tersebut. Persyaratan yang ketat bagi pihak swasta dalam menantang akta-akta penerapan umum secara langsung di Pengadilan Komunitas, telah memusatkan perhatian pada ketersediaan sarana tidak langsung dalam meninjau akta-akta tersebut melalui pengadilan nasional. Selain itu, apakah undang-undang Komunitas menyediakan peradilan yang efektif dalam hal ini.{{sfn|Alexander|2009|p=4}} Hal ini dibenarkan dengan pendekatan hati-hati yang dilakukan Pengadilan Komunitas pada [[pengujian yudisial]] atas akta-akta Komunitas, dibandingkan dengan serangan yang lebih radikal yang dilakukan Pengadilan ke dalam otonomi sistem hukum nasional, yang memberikan individu sebuah [[pemulihan|pemulihan hukum]] yang efektif untuk menegakkan hak-hak Komunitas di pengadilan nasional.{{sfn|Alexander|2009|p=4}}
# Pengembangan tatanan hukum Komunitas mengarah pada sistem tata kelola administrasi [[Uni Eropa]] yang lebih kompleks, dibandingkan model sederhana federalisme eksekutif. Pemerintahan administratif Uni Eropa saat ini dicirikan dengan kerja sama intensif antar pelaku administrasi dari tingkat nasional dan Komunitas.{{sfn|Alexander|2009|p=4}}{{sfn|Hofmann|Türk|2007|pp=253-271}} Selain itu, keterlibatan administrasi nasional di dalam proses pengambilan keputusan Komunitas, serta partisipasi para aktor Komunitas dalam implementasi hukum Komunitas pada sistem hukum nasional mempersulit individu, terutama pada arsitektur yudisial terkini.{{sfn|Alexander|2009|p=5}} Sementara itu, [[Mahkamah Eropa]] diminta mengadaptasi sistem pengujian yudisial Komunitas untuk tantangan-tantangan ini, sehingga menjadi jelas bahwa peningkatan litigasi juga membutuhkan reformasi arsitektur yudisial.{{sfn|Alexander|2009|p=5}}{{sfn|Anthony|2006|pp=25-27}}
-->
[[Pengadilan Umum (Uni Eropa)|Pengadilan Tingkat Pertama]] (CFI), yang didirikan di tahun 1988,{{sfn|Cvce|1988}} hanya diberi wewenang terbatas, tetapi di tahun 1994, memiliki kompetensi mendengar tindakan langsung yang dibawa oleh individu baik secara alami, maupun dalam bentuk hukum yang tunduk pada pengajuan banding ke Pengadilan. Meningkatnya tindakan penundaan sebelum Pengadilan membuat pengiriman lebih lanjut dari yurisdiksi menjadi tidak dapat dihindari.{{sfn|Alexander|2009|p=5}} Amandemen pada [[Perjanjian Nice]] Pasal 225(1) Komisi Eropa, memberikan kewenangan kepada CFI supaya didengar pada tindakan tingkat pertama dalam Perjanjian EC Pasal 230, 232, 235, 236 dan 238; kecuali apabila ditugaskan ke panel peradilan atau dicadangkan ke Pengadilan dalam Statuta Pengadilan.{{sfn|Alexander|2009|p=5}} Perjanjian EC Pasal 225a dimasukkan dalam [[Perjanjian Nice]], dan memungkinkan panel yudisial dibentuk oleh keputusan Dewan. Dewan menggunakan kemungkinan ini dengan mendirikan Pengadilan Dinas Sipil Eropa yang memiliki kewenangan mendengar perkara-perkara pegawai.{{sfn|Alexander|2009|p=5}}{{sfn|European Commission|2004b}}
 
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 340 memberikan wewenang dalam: (1) kewajiban kontrak, dan (2) kewajiban non-kontrak. 'Kewajiban kontrak' mengatur apabila individu ingin menuntut [[pemulihan]] atau kompensasi ketika melawan [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] atas suatu hubungan kontraktual. Langkah ini dapat ditempuh pada pengadilan nasional yang cocok, di bawah aturan-aturan legal yang sesuai; dan kepada negara-negara anggota mana kontrak tersebut dilaksanakan.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Sementara kewenangan 'kewajiban nonkontraktual' diatur di dalam TFEU pasal 268, yang menyatakan bahwa [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] dapat mendengar perkara-perkara yang dibawa dalam melawan [[Uni Eropa]]; yang terkait dengan [[pemulihan]] yang diakibatkannya, baik oleh [[lembaga-lembaga Uni Eropa]] (''[[:fr:Responsabilité de l'État français#Faute de service|fautes de service]]''), maupun oleh pegawai-pegawainya (''[[:fr:Responsabilité de l'État français#Faute personnelle|fautes personnelles]]'') ketika melaksanakan tugas.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Selain itu, [[Mahkamah Eropa]] juga harus mengenali hukum negara-negara anggota, sebagai acuan dalam penerapan pasal-pasal tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=107}} Gugatan-gugatan yang tercakup di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 340 ayat 2 merupakan gugatan independen, yang tidak membatasi siapa pun. Namun, waktunya dibatasi hingga lima tahun dari saat penggugat menjatuhkan perkara secara wajar.{{sfn|Davies|2013|p=108}}
Dengan amandemen pada Pasal 51 Statuta Mahkamah Pengadilan yang menyimpan yurisdiksi bagi tindakan, yang didasarkan pada Perjanjian EC Pasal 230 dan 232, yang dibawa oleh negara anggota terhadap [[Parlemen Eropa]] dan/atau terhadap Dewan (dengan pengecualian dari apa yang didengar CFI) atau oleh satu lembaga EC yang melawan lembaga-lembaga lainnya.{{sfn|Alexander|2009|p=5}}{{sfn|European Commission|2004b}} Akibatnya, CFI kini memiliki kewenangan mendengar tindakan langsung yang dibawa oleh orang-orang secara alamiah atau secara hukum, berdasarkan Perjanjian EC Pasal 230 dan 232, yang meliputi: tindakan-tindakan yang dibawa negara anggota terhadap Komisi; tindakan-tindakan yang dibawa negara-negara anggota terhadap Dewan di bidang bantuan negara dan ''anti-dumping'', serta perlwanan terhadap implementasi akta-akta tersebut; tindakan pengrusakan; tindakan berdasarkan kontrak yang memberikan kewenangan (yurisdiksi) CFI; serta tindakan yang berkaitan dengan merek dagang Komunitas. Namun, pada satu titik hukum, uji banding tersebut bertentangan dengan putusan CFI ke [[Mahkamah Eropa]].{{sfn|Alexander|2009|p=5}} Sementara Perjanjian EC Pasal 225(3), yang disisipkan oleh [[Perjanjian Nice]], menetapkan CFI supaya mendengar pendahuluan yang dibentuk agak terlambat sebagai kelompok sementara dalam membahas berbagai hal terkait dengan Pengadilan Komunitas.{{sfn|Alexander|2009|p=7}} Divisi-divisi di antara kelompok hanya mengubah hal-hal yang paling sederhana. Reformasi Perjanjian Konstitusi pada bagian lain memiliki dampak bagi [[pengujian yudisial]]. Misalnya, pada [[Perjanjian Lisboa (2007)|Perjanjian Lisboa]] yang telah memasukkan banyak amandemen pada Perjanjian Konstitusi yang kini terbengkalai, termasuk yang berkaitan dengan [[pengujian yudisial]].{{sfn|Alexander|2009|p=7}}<ref><span class="plainlinks">[http://register.consilium.europa.eu/doc/srv?l=EN&f=ST%206655%202008%20INIT TEU dan TFEU, Dokumen Dewan 6655/08, 15 April 2008]</span></ref>
 
=== Prinsip dasar dan hak asasi manusia ===
{{further information|Prinsip dasar hukum Uni Eropa|Piagam Hak Asasi Uni Eropa|Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia|Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia}}
 
Komunitas Eropa pada awalnya hanya berfokus pada ranah ekonomi. Kemudian setiap upaya menegakkan HAM di Eropa dibawa ke [[Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa]] yang didirikan dalam kerangka [[Majelis Eropa]], yang bertugas menerapkan [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]]. Namun, secara bertahap, [[Mahkamah Eropa]] mengakui perlunya mengamati hak-hak fundamental tertentu ketika menerapkan hukum Komunitas, meski ECHR secara spesifik tidak pernah dimaksudkan untuk tujuan ini.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} [[Perjanjian Amsterdam]] melangkah lebih jauh dengan meningkatkan rasa hormat terhadap manusia, yang merupakan salah satu prinsip umum yang mendasari [[Uni Eropa]]. Perkara ''[[Stauder v Ulm]]'' adalah perkara pertama yang memanfaatkan hak asasi manusia.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} Perkara ''[[National Panasonic (UK) v Commission]]'' adalah contoh perkara tentang perlindungan atas hak privasi; perkara ''[[Australian Mining and Smelting Europe Ltd v Commission]]'' yaitu contoh penerapan tentang hak atas proses hukum yang sah, hak mendapatkan privasi dalam hubungan antara penasehat hukum dan klien-nya, serta perkara ''[[Prais v Council]]'' yaitu tentang perlindungan hak-hak beragama. Selain itu, hak-hak yang terkait dengan hukum pidana, terdapat dalam perkara ''[[R v Kirk]]''. Pada prinsipnya, hak-hak ini tidak termasuk ke dalam ruang lingkup hukum Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Konferensi Antarpemerintahan di Nice pada Desember 2000 memiliki sejumlah dampak penting di bidang hak asasi manusia di tingkat [[Uni Eropa]]. Pada tanggal 7 Desember 2000, [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]] diproklamasikan oleh Presiden [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Eropa]] dan [[Komisi Eropa]]. Tujuannya adalah mendorong warga [[Uni Eropa]] supaya mengidentifikasi, dengan menetapkan nilai-nilai fundamental yang dilindungi dan diakui, serta memperjelas penghormatan atas hak asasi manusia sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]].{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Piagam tersebut juga menetapkan hak-hak sipil dan politik yang berasal dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]]. Tradisi konstitusional umum bagi negara-negara anggota atas hak warga negara, tercantum di dalam Perjanjian-perjanjian Komunitas; hak ekonomi dan sosial yang diilhami oleh Piagam Sosial Majelis Eropa; Piagam Hak Asasi Sosial Uni Eropa; serta legislasi yang berasal dari Komunitas.{{sfn|European Commission|1996|pp=15-16}}
Setiap upaya Eropa yang mengarah pada Hak Asasi dianggap sebagai pelestarian [[Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa]], yang didirikan dalam kerangka [[Majelis Eropa]], yang tugasnya adalah menerapkan [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] (ECHR). Secara bertahap, ECJ mengakui perlunya mengamati hak-hak fundamental tertentu ketika menerapkan hukum Komunitas, meskipun tidak pernah secara spesifik disebut ECHR untuk tujuan ini.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} [[Undang-Undang Eropa Tunggal|UU Eropa Tunggal]] (SEA) merupakan instrumen Komunitas pertama yang memberikan pengakuan resmi terhadap ECHR, meskipun hanya menerapkannya pada Pembukaannya. TEU menerbitkan lebih banyak tentang masalah ini. Dalam Pasal 6(2) (dulu Pasal F(2)), dengan menyatakan bahwa:{{sfn|Cairns|2002|p=89}}
 
Prinsip-prinsip umum [[hukum internasional]] meliputi hak-hak prosedural, kepemilikan Komisi, dan tersedianya akses terhadap dokumen.{{sfn|Cairns|2002|pp=91-93}} Sementara [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]] merupakan prinsip-prinsip umum hukum yang diterapkan oleh [[Mahkamah Eropa]] dan pengadilan nasional dari negara-negara anggota ketika menentukan keabsahan hukum-hukum legislatif dan administratif di dalam [[Uni Eropa]]. prinsip dasar hukum Uni Eropa dapat berasal dari prinsip-prinsip umum hukum di berbagai negara-negara anggota; atau prinsip-prinsip umum yang ditemukan di dalam [[hukum internasional]] atau hukum Uni Eropa itu sendiri. [[Mahkamah Eropa]] mengakui [[hak asasi manusia]], proporsionalitas, kepastian hukum, sama di hadapan hukum dan subsidiaritas sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]]. Prinsip-prinsip umum hukum tersebut harus dibedakan dari [[rule of law|aturan hukum]] sebagai prinsip yang lebih umum dan terbuka, dalam arti prinsip-prinsip ini diterapkan pada perkara-perkara tertentu dengan hasil yang benar.{{sfn|Jans|2007|p=418}}
{{Cquote2|Uni akan menghormati hak asasi manusia, sebagaimana dijamin oleh [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia|Konvensi Eropa untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia]] dan Kebebasan Asasi yang ditandatangani di Roma pada 4 November 1950, dan karena hak-hak ini dihasilkan dari tradisi konstitusional yang lazim bagi negara anggota, sebagai [[Prinsip dasar hukum Uni Eropa|prinsip dasar hukum Komunitas]].}}
 
[[File:UN Sécherheetsrot.jpg|thumb|right|[[Uni Eropa]] mematuhi [[hukum internasional]], dan tunduk pada [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]], selama lembaga hukum internasional, seperti [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] sendiri mematuhi [[hak asasi manusia]].<ref><span class="plainlinks">[http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX:62005CJ0402 ''Kadi v Commission'' C-402 dan 415/05]</span></ref>]]
[[Perjanjian Amsterdam]] melangkah lebih jauh dengan meningkatkan rasa hormat terhadap manusia atas hak pada status salah satu prinsip umum yang mendasari [[Uni Eropa]] (sekarang Pasal 6(1) dulu Pasal F(1)). perkara pertama Pengadilan memanfaatkan [[hak asasi manusia]] adalah perkara ''Stauder v Ulm''.{{sfn|Cairns|2002|p=89}} Secara singkat, ECJ melindungi hak privasi (perkara ''National Panasonic (UK) v Commission''), hak atas proses hukum yang sah, hak mendapatkan privasi dalam hubungan antara penasehat hukum dan klien-nya (perkara ''Australian Mining and Smelting Europe Ltd v Commission''), serta hak-hak beragama (perkara ''Prais v Council''), bahkan menjunjung hak-hak ini di dalam hukum pidana, yaitu suatu area yang pada prinsipnya tidak termasuk dalam ruang lingkup hukum Komunitas (perkara ''R v Kirk'').{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Konferensi Antarpemerintahan (IGC) di Nice pada Desember 2000 memiliki sejumlah dampak penting di bidang hak asasi manusia di tingkat Uni Eropa. Pada tanggal 7 Desember 2000, [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]] diproklamasikan oleh Presiden [[Parlemen Eropa]], [[Dewan Eropa]] dan Komisi. Tujuannya adalah mendorong warga [[Uni Eropa]] supaya mengidentifikasi dengan menetapkan nilai-nilai umum yang dilindungi dan diakui, serta memperjelas ketentuan TEU Pasal 6(2) yang menghormati hak asasi manusia sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]].{{sfn|Cairns|2002|pp=89-90}} Piagam tersebut menetapkan hak-hak sipil dan politik yang berasal dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]] (ECHR), tradisi konstitusional umum bagi negara-negara anggota, atas hak warga negara yang tercantum dalam Perjanjian Komunitas, serta hak ekonomi dan sosial yang diilhami oleh Piagam Sosial Majelis Eropa, Piagam Hak Asasi Sosial Uni Eropa, serta legislasi yang berasal dari Komunitas.{{sfn|European Commission|2000|pp=15-16}} Komisi meminta Piagam tersebut dimasukkan dalam traktat-traktat Perjanjian pada waktunya, supaya diberikan pengaruh hukum yang wajib, dengan mengubah TEU Pasal 6(2) dalam prosesnya.{{sfn|Cairns|2002|p=91}} [[Perjanjian Amsterdam]] juga memberikan substansi lebih lanjut pada [[Perjanjian Uni Eropa]] (TEU) Pasal 7. Selain itu Perjanjian Amsterdam juga menambahkan bahwa ECJ memiliki yurisdiksi, sesuai dengan TEU Pasal 46, hanya bagi perselisihan mengenai ketentuan prosedural yang berdasarkan TEU Pasal 7, dan bukan untuk putusan atau justifikasi kelayakan setiap keputusan yang diambil berdasarkan ketentuan ini.{{sfn|Cairns|2002|p=91}}
 
Prinsip-prinsip umum [[hukum internasional]] meliputi hak-hak prosedural, kepemilikan Komisi, dan tersedianya akses terhadap dokumen.{{sfn|Cairns|2002|pp=91-93}} Sementara [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]] merupakan prinsip-prinsip umum hukum yang diterapkan oleh [[Mahkamah Eropa]] dan pengadilan nasional dari negara-negara anggota ketika menentukan keabsahan tindakan legislatif dan administratif di dalam [[Uni Eropa]]. Prinsip-prinsip umum hukum Uni Eropa dapat berasal dari prinsip-prinsip umum hukum di berbagai negara anggota Uni Eropa, atau prinsip-prinsip umum yang ditemukan dalam [[hukum internasional]] atau hukum Uni Eropa. Pengadilan Eropa mengakui [[hak asasi manusia]], proporsionalitas, kepastian hukum, sama di hadapan hukum dan subsidiaritas sebagai [[prinsip dasar hukum Uni Eropa]]. Prinsip-prinsip umum hukum harus dibedakan dari aturan hukum sebagai prinsip yang lebih umum dan terbuka dalam arti prinsip-prinsip ini diterapkan pada perkara-perkara tertentu dengan hasil yang benar.{{sfn|Jans|2007|p=418}}
 
== Kebebasan bergerak ==
{{main|Pasar Tunggal Eropa|Organisasi Perdagangan Dunia|Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa|Perserikatan Bangsa-Bangsa}}
[[FileBerkas:Maasmond (13726300363).jpg|rightka|400px|thumbjmpl|[[Pasar Tunggal Eropa]] untuk ekspor perdagangan, dengan [[Pelabuhan Rotterdam]] yang merupakan pelabuhan terbesar dengan volume perdagangan lebih dari 2.840 miliar EUR (Rp46.486 triliun).<ref><span class="plainlinks">[http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php/Intra-EU_trade_in_goods_-_recent_trends Eurostat, Tabel 1]</span></ref>]]
KomunitasUni Eropa diciptakan dalam upaya memastikan perdamaian dan stabilitas ekonomi di Eropa dan Perjanjian ECUni Eropa menetapkan sejumlah tujuan yang ingin dicapai, didalam manamemenuhi aspirasi ini harus terpenuhitersebut.{{sfn|Davies|2003|p=87}} Sebagian besar tujuan ini dapat dikategorikan sebagaiberada dalam bidang ekonomi, sementara yang lainnya berdampak sosial, atau politik. Integrasi ekonomi, secarayang tradisional dipandang sebagaimerupakan tujuan utama Komunitas[[Uni danEropa]] tujuandapat dilihat pada penciptaan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]], yang ditetapkan secara eksplisit di bawah Perjanjian EC Pasal 2. Perjanjian EC Pasal 3 memperbesar hal ini dengan menyediakan daftar kegiatan yang harus diberlakukan oleh Komunitas dalam memastikan supaya tujuan tersebut tercapai. Pasal 3(c) secara khusus menyatakan bahwa Komunitas harus memastikan bahwa semua 'hambatan pergerakan bebas atas barang-barang, orang, jasa dan modal' dihapuskan, serta didukung oleh Perjanjian EC Pasal 14, yang menetapkan bahwa pasar internal terdiri dari daerah tanpa batas di mana pergerakan bebas dapat terjamin. Umumnya hal ini dikenal pula dengan 'empat kebebasan'.{{sfn|Davies|2003|p=87}} Selain itu, kebijakanKebijakan pengadaan otoritas publik di negara anggota yang mendukung pemasok nasional, kini dilindungi oleh penyelarasan Direktif,[[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] dengan tujuan membuka prosedur penghargaan kontrak publik (misalnya, pekerjaan umum dan suplai barang publik) supaya berkompetisi di semua jenis usaha yang ada di dalam Komunitas[[Uni Eropa]].{{sfn|Tillotson|2003|p=261}} Tiga hambatan signifikan yang menghambat pergerakan bebas atas barang-barang (serta, hal-hal tertentu lainnya seperti orang, jasa dan modal), meliputi hambatan fisik, hambatan fiskal, dan hambatan teknis.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}} BerkaitanDalam denganmenjamin pergerakan bebas barang-atas barang padadi programdalam [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]], maka [[Komisi berfokusEropa]] menghapus kontrolpengendalian perbatasan secara berkelanjutan (hambatan fisik), dengan menyelaraskan PPN dan bentuk-bentuk pajak barang tidak langsung lainnya (hambatan fiskal), serta menghilangkan atau menyelaraskan aturan dan standar nasional berbeda yang terkait dengan barang (MEEQR) di dalam perdagangan antarnegara (hambatan teknis). Target lainlainnya seperti prosedur pengadaan publik yang diskriminatif, dan masalah terkait paten nasional danserta merek dagang.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}} Tantangan terhadap hambatan perdagangan pada dasarnya terdiri dari penghapusan sebagai akibat litigasi di Pengadilan[[Mahkamah Eropa]] atau di pengadilan nasional,; danserta harmonisasi peraturan-peraturan yang berbeda dari negara-negara anggota melalui legislasi masyarakat([[Pedoman (DirektifUni Eropa)|Pedoman]] Dewan). Hubungan penting antara dua hal tersebut dapat ditemui dalam keputusan ''[[Rewe-Zentral AG v Bundesmonopolverwaltung für Branntwein|Cassis de Dijon]]''.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}}
 
<!--
Penciptaan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] yang mencakup 26 negara anggota yang berdasar Perjanjian tentang [[Wilayah Ekonomi Eropa]] (EEA) menghasilkan pembentukan blok perdagangan regional yang mampu bersaing di pasar dunia dengan [[Amerika Serikat]] dan [[Jepang]].{{sfn|Tillotson|2003|p=263}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 26 memberikan wewenang di mana [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] harus terdiri dari ‘wilayah tanpa batas internal, sehingga pergerakan bebas atas barang, jasa, dan modal dapat terjamin'. Keempat jenis kebebasan bergerak ini dikenal sebagai 'empat kebebasan'. {{sfn|Davies|2013|p=113}}
Beberapa peraturan terkait [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] adalah sebagai berikut:
* Pasal 38 (sekarang 32) mengatur [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]] dan peraturan terkait pergerakan bebas barang-barang, berlaku untuk produk pertanian serta barang-barang industri.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}}
* Pasal 24 (sebelumnya 10) mengatur pergerakan bebas yang berlaku bagi barang-barang yang berasal dari negara anggota dan negara ketiga, serta yang berada di dalam sirkulasi bebas negara anggota, ketika melintasi wilayah Tarif Bea Cukai Umum dengan semua formalitas impor yang harus dipenuhi atau biaya yang harus dibayar.{{sfn|Tillotson|2003|pp=261-262}}
* Pasal 12 (sekarang 25) pada perkara ''Van Gend en Loos'' memungkinkan panggilan yang dilakukan oleh individu (dan perusahaan) di pengadilan nasional masing-masing.{{sfn|Tillotson|2003|pp=262-263}}
* Pasal 30 (sebelumnya 36) memungkinkan negara anggota melarang impor atas dasar perlindungan kehidupan dan kesehatan manusia. Namun, ketika pengecualian diizinkan atas dasar ini atau alasan-alasan lain, penciptaan aturan pasar tunggal terkait hal-hal tertentu yang berbeda dari suatu negara anggota ke negara anggota lainnya seperti peraturan-peraturan nasional (mengenai, misalnya, bahan makanan) yang diselaraskan di tingkat Komunitas untuk memastikan bahwa, sementara tujuan dari aturan nasional dipertahankan, begitu juga prinsip pergerakan bebas.{{sfn|Tillotson|2003|p=263}}
-->
Penciptaan pasar tunggal yang mencakup 15 (yang akan diikuti 25) negara anggota dan, berdasarkan Perjanjian tentang [[Wilayah Ekonomi Eropa]] (EEA), lebih lanjut empat negara EFTA, menghasilkan pembentukan blok perdagangan regional yang mampu bersaing di pasar dunia dengan [[Amerika Serikat]] dan [[Jepang]].{{sfn|Tillotson|2003|p=263}}
 
=== Barang-barang ===
{{mainMain|Pasar Tunggal Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 26 hingga 37 mengatur 'aturan-aturan' yang terkait dengan kebebasan bergerak atas barang di [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]]. Rujukan atas pasal-pasal perjanjian yang relevan, membuat jelas bahwa wilayah hukum ini ditujukan kepada negara-negara anggota. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memperluas penafsiran 'negara', yang berarti bukan hanya badan publik, tetapi juga badan swasta yang menerima keuangan publik yang diawasi oleh otoritas publik.{{sfn|Davies|2013|p=113}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] juga tidak membatasi istilah 'barang' yang dimaksud, sehingga [[Mahkamah Eropa]] menafsirkannya secara luas. Di dalam perkara 7/68 ''[[Commission v Italy]]'', Mahkamah Eropa mendefinisikan 'barang' termasuk produk apapun yang bernilai uang, yang membentuk suatu transaksi komersial. Perkara C-97/98 ''[[Jagerskiold v Gustafsson]]'' menunjukkan bahwa keuntungan 'tak berwujud' tidak tercakup di dalam definisi tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=114}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 28 mengatur tentang [[bea cukai]] yang dikenakan di negara-negara anggota [[Uni Eropa]]. Pembentukan bea cukai di Uni Eropa ini melibatkan penghapusan semua kepentingan-kepentingan bea cukai atas muatan apapun yang berefek setara dengan kewajiban tersebut; terhadap barang-barang yang bergerak melalui atau diantara suatu negara.{{sfn|Davies|2013|p=114}} Pasal ini juga mengatur pembentukan tarif [[bea cukai]] (CCT), yang dikenakan terhadap barang yang diimpor ke wilayah [[Uni Eropa]], dari negara-negara di luar negara anggota.{{sfn|Davies|2013|p=114}}
Istilah ‘barang’ tidak didefinisikan oleh Perjanjian dan ECJ perlu mempertimbangkan secara pasti barang mana yang harus tunduk pada peraturan Komisi Eropa. Pergerakan bebas barang-barang merupakan dasar pencapaian tujuan-tujuan Komunitas dan ECJ memberikan penafsiran yang luas terhadap istilah tersebut. Pada perkara ''Commission v Italy'', Pengadilan mendefinisikan 'barang' sebagai produk yang dapat dinilai dalam uang dan mampu membentuk subjek transaksi komersial.{{sfn|Davies|2003|p=87}}
 
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 28 dan 29 menjelaskan bahwa semua barang impor dikenai [[bea cukai]], termasuk barang-barang yang berada di dalam 'sirkulasi bebas'. Barang-barang tersebut harus diperlakukan sama dengan barang-barang yang berasal dari dalam [[Uni Eropa]] dan wilayah perdagangan bebas.{{sfn|Davies|2013|p=114}} Tarif beacukai ditentukan oleh [[Uni Eropa]], bukan oleh negara-negara anggota. Tarif tersebut merupakan bagian dari bentuk yang dianggarkan [[Uni Eropa]]; yang berbeda dengan biaya yang biasa dipungut oleh negara anggota, sebagai bagian dari sistem perpajakan dalam negeri.{{sfn|Davies|2013|p=115}} TFEU pasal 30 mengatur bahwa 'kewajiban bea cukai di antara negara anggota atas kegiatan ekspor atau biaya lainnya dengan efek yang sama; adalah dilarang'. Namun, penghapusan pungutan yang dilakukan [[Uni Eropa]] tidak menjamin pencegahan negara-negara anggota mengambil pungutan atau memberlakukan 'suatu biaya lain dengan efek setara' (CHEEs).{{sfn|Davies|2013|p=116}} TFEU pasal 20 mengatur instruksi yang jelas kepada negara anggota, tetapi [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] harus menafsirkan ulang makna yang tepat dalam memastikan penerapan yang seragam di seluruh Uni Eropa.{{sfn|Davies|2013|p=116}} <!--[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 30 mengharuskan [[Mahkamah Eropa]] membuat jelas tujuan suatu [[bea cukai]], dan memastikan berlaku atau tidaknya pasal 30 tersebut. Pada perkara 24/68 ''[[Commission v Italy]]'', suatu biaya yang dipungut tidak relevan, tetapi efeknya signifikan.{{sfn|Davies|2013|p=116}} Selain itu, [[Mahkamah Eropa]] juga harus memastikan biaya mana yang berada di dalam cakupan pungutan (CHEEs).{{sfn|Davies|2013|p=116}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] tidak memberikan [[derogasi]] atas larangannya, dan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] membolehkan negara-negara anggota menghitung biaya-biaya yang tidak tercakup dalam TFEU pasal 30 kepada negara-negara pengimpor/pengeksor. Namun, dari perkara-perkara hukum yang terjadi, dapat terlihat bahwa tidak mudah bagi [[Mahkamah Eropa]] menentukan apakah suatu biaya tertentu termasuk atau tidak ke dalam cakupan TFEU pasal 30. Oleh sebab itu, [[Mahkamah Eropa]] menentukan sebuah 'pengecualian', di mana sejumlah kriteria harus dipenuhi, sebelum suatu biaya tertentu diputuskan berada di luar cakupan pasal 30,{{sfn|Davies|2013|p=116}} diantaranya: layanan tersebut memberikan keutungan khusus kepada pengimpor/pengekspor; pungutan bersifat proporsional pada aspek kuantitasnya, bukan nilai atau kualitas dari barang yang dikenai layanan; pungutan tidak melebihi harga barang; dan tidak ada diskriminasi antara barang-barang dalam negeri, maupun impor.{{sfn|Davies|2013|p=117}}--> Apabila suatu pungutan memenuhi kriteria yang tercakup di dalam TFEU pasal 30, maka biaya pemeriksaan yang dipungut oleh negara-negara anggota, tidak termasuk ke dalam CHEEs.{{sfn|Davies|2013|p=117}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 30 tidak menghilangkan hak negara anggota memungut pajak dalam negeri, dalam upaya meningkatkan pendapatan publik; selama iuran tersebut memiliki definisi yang sama dengan TFEU pasal 30. Pada TFEU pasal 30 dan pasal 110 dibedakan antara 'biaya tambahan' dengan 'pajak dalam negeri' yang melanggar hukum. Akibatnya, proses hukum harus dilaksanakan sebelum [[Mahkamah Eropa]] menentukan mana yang harus berlaku dalam suatu keadaan tertentu.{{sfn|Davies|2013|p=118}} Sementara, TFEU pasal 110 mengatur bahwa pajak dalam negeri melanggar hukum jika mendiskriminasi produk-produk impor atau melindungi produk dalam negeri.{{sfn|Davies|2013|p=118}} <!--Penafsiran [[Mahkamah Eropa]] atas TFEU pasal 110 beragam, tergantung perkara yang dihadapi. Perkara 27/67 ''[[Firma Fink-Frucht GmbH v Hauptzollamt München-Landsbergerstrasse|Fink-Fraucht]]'' menunjukkan bahwa suatu barang itu 'sama', jika barang-barang tersebut datang dari klasifikasi pajak yang sama. Sementara, pada perkara 170/78 ''[[Commission v UK]]'' bir dan anggur dianggap cukup sama supaya berkompetisi, dan tes tertentu diujikan dalam menemukan pilihan konsumen. Pada perkara [[Commission v France|minuman beralkohol asal Prancis]], [[Prancis]] gagal membedakan minuman beralkohol yang terbuat dari biji-bijian, dengan yang terbuat dari buah; sehingga, karakteristik seperti komposisi, karakteristik fisik dan penggunaan konsumen harus dipertimbangkan.{{sfn|Davies|2013|p=119}}--> TFEU pasal 110 mengatur pajak diskriminatif tidak langsung dan terselubung, yang dalam kenyataannya tidak menguntungkan produk non-domestik. Misalnya, di dalam perkara 112/84 ''[[Michel Humblot v Directeur des services fiscaux (1985)|Humblot]]'', [[Prancis]] memutuskan jumlah pajak mobil meningkat seiring dengan laju daya mobil tersebut. Mobil di bawah atau di atas 16 CV dikenai pajak berbeda. Sehingga tidak ada mobil di [[Prancis]] dengan daya di atas 16CV, karena hanya mobil-mobil impor saja yang dikenai pajak lebih tinggi. Sistem pajak dalam negeri ini dianggap diskriminatif terselubung, dan dianggap melanggar hukum menurut TFEU pasal 110.{{sfn|Davies|2013|p=120}}
==== Hambatan keuangan ====
Hambatan perdagangan sebelum dimulainya Komunitas adalah adanya bea impor dan bea masuk atas barang-barang yang masuk atau keluar dari masing-masing negara anggota. Oleh sebab itu, untuk menciptakan wilayah perdagangan tanpa hambatan, bea cukai harus dihapus dan sistem regulasi baru diberlakukan.{{sfn|Davies|2003|p=87}} Perjanjian EC Pasal 23 mengatur pembuatan bea cukai umum (CCT), yang dikenakan pada semua barang yang diimpor dari luar Komunitas, yang dibebankan pada tingkat yang sama, tidak peduli yang mana barang-barang negara anggota yang diimpor ke atau dari mana mereka diekspor.{{sfn|Davies|2003|p=86}} Pasal 24 EC juga mengatur tentang barang-barang nondomestik yang dikenai CCT berada dalam sirkulasi bebas dan harus diperlakukan sama dengan barang-barang domestik.{{sfn|Davies|2003|p=86}} Sementara, Pasal 25 menghapus bea cukai yang memiliki pengaruh setara. Penafsiran dan penerapan ECJ pada Perjanjian EC Pasal 25{{spaced en dash space}}berlaku baik untuk impor maupun ekspor{{spaced en dash space}}memberikan instruksi cukup jelas kepada negara-negara anggota, tetapi ECJ masih perlu menafsirkan maknanya dengan tepat untuk memastikan aplikasi seragam atas ketentuannya.{{sfn|Davies|2003|p=87}} Misalnya, dalam perkara ''Commission v United Kingdom'', disepakati bahwa bir dan anggur dianggap sama supaya bersaing, dan dapat disimpulkan bahwa tes yang sesuai adalah apakah konsumen dapat mengganti produk yang satu dengan yang lain, berdasarkan tujuan yang berbeda. Pada perkara ''Commission v French'', perkara French Spririts, karakteristik seperti komposisi, karakteristik fisik dan penggunaan konsumen lebih dipertimbangkan.{{sfn|Davies|2003|pp=89-90}}
 
Selain hambatan uang, pergerakan bebas barang-barang di [[Uni Eropa]] juga terhambat oleh hambatan non-uang, seperti pembatasan kuantitatif (larangan atau kuota), pengenaan inspeksi atau aturan-aturan perdagangan yang terkait dengan komposisi, dan pengemasan.{{sfn|Davies|2013|p=120}} Kemudian [[Perjanjian Roma|TFEU]] melarang pembatasan kuantitatif tersebut, dan mengajukan 'suatu aturan yang berefek serupa' (MHEEs) di dalam TFEU pasal 34 dan 36.{{sfn|Davies|2013|p=120}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 34 melarang pembatasan kuantitatif atas impor di antara negara-negara anggota. Sementara pasal 35, melarang pembatasan yang sama atas aktivitas ekspor.{{sfn|Davies|2013|p=120}} TFEU pasal 36 memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota membenarkan atau merendahkan, baik larangan pada pasal 34, maupun pasal 35. Suatu [[derogasi]] tersedia apabila suatu isu lebih penting, dibandingkan kebutuhan pemastian pembuatan dan pemeliharaan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]], yang mendamaikan antara regulasi negara dengan pergerakan bebas atas barang-barang.{{sfn|Davies|2013|p=121}} Meski legislasi yang mengharmoniskan keduanya tidak ada, [[Mahkamah Eropa]] mengambil sikap bahwa peraturan nasional tidak diizinkan dalam menghalangi pergerakan barang, dan pembatasan secara luas yang berada dalam cakupan TFEU pasal 34 dan 35. Sementara TFEU pasal 36, yang membolehkan negara anggota melakukan [[derogasi]]; ditafsirkan secara sempit, sehingga memastikan sesedikit mungkin terjadinya hambatan perdagangan.{{sfn|Davies|2013|p=121}}
==== Hambatan nonkeuangan ====
Selain hambatan yang bersifat keuangan (bea cukai), terdapat pula hambatan nonkeuangan seperti pembatasan kuantitatif atau kuota, di mana penerapan pemeriksaan wajib atau aturan perdagangan terkait dengan komposisi, pengemasan, dll.{{sfn|Davies|2003|p=91}} Pembatasan kuantitatif dapat digambarkan sebagai tindakan nasional yang menetapkan batas numerik pada barang dari jenis tertentu, baik ketika masuk (atau pergi) dari pasar domestik. Tujuan perilaku seperti itu seringkali menawarkan perlindungan terhadap produk domestik. Baik kuota maupun pemblokiran total dalam lingkup istilah (perkara ''Geddo v Ente'', dan perkara ''R v Henn and Darby'').{{sfn|Davies|2003|p=91}} ECJ Pada perkara ''Commission v French'', tentang pembatasan periklanan Prancis terlihat bias terhadap suasana berbasis gandum, tetapi mendukung suasana berbasis buah.{{sfn|Davies|2003|p=97}} Otoritas Prancis membenarkan hal ini atas dasar 'kesehatan publik', dengan alasan bahwa produk berbahan dasar gandum, lebih berbahaya bagi kesehatan. Bukti independen menunjukkan bahwa pengaruh terhadap kesehatan pada kedua suasana ini menjadi identik. Menariknya, orang Prancis menghasilkan suasana berbasiskan buah, sementara yang berbasiskan gandum umumnya diimpor. Pengadilan, dalam keputusannya, menganggap pembatasan menjadi berubah-ubah, dan merupakan diskriminasi 'arbiter' (sewenang-wenang).{{sfn|Davies|2003|p=97}} Sementara pada perkara ''Commission v United Kingdom'', tentang penyakit Newcastle; [[Britania Raya]] melarang impor unggas dan produk-produk unggas dari negara-negara yang tidak memiliki kebijakan penyembelihan unggas terkait penyakit Newcastle. [[Britania Raya]] berusaha membenarkan hal ini atas dasar 'kesehatan'.{{sfn|Davies|2003|p=97}} Sementara bukti menunjukkan bahwa metode lain dalam pengendalian penyakit, sama efektifnya, dan larangan tersebut diberlakukan setelah adanya tekanan dari produsen unggas [[Britania Raya]] terkait; dengan meningkatnya kalkun yang diimpor dari Prancis. Selanjutnya, ketika importir Prancis memenuhi persyaratan [[Britania Raya]], pembatasan tambahan diberlakukan. ECJ menyimpulkan bahwa pembatasan [[Britania Raya]] tersebut merupakan 'pembatasan terselubung perdagangan'.{{sfn|Davies|2003|p=97}} Perjanjian EC Pasal 30, secara implisit mengemukakan prinsip umum proporsionalitas yang berlaku di setiap ukuran, di mana negara anggota mengklaim pembenaran, misalnya dalam perkara ''Commission v United Kingdom'' tentang susu UHT, persyaratan 'proporsionalitas mengharuskan langkah-langkah yang tidak lebih dari sekedar yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.{{sfn|Davies|2003|pp=97-98}}
 
==== PembatasanWarga ekspor/impornegara dan pekerja ====
{{Main|Kewarganegaraan Uni Eropa}}
Ketentuan Pasal 28 dan 29 tidak menghalangi larangan atau pembatasan impor, ekspor atau barang yang sedang transit, yang dibenarkan atas dasar: moralitas publik; keamanan atau kebijakan publik; perlindungan kesehatan dan kehidupan manusia, hewan atau tumbuhan; perlindungan harta nasional; dan perlindungan properti industri dan komersial.{{sfn|Davies|2003|p=97}} Namun, pasal-pasal tersebut memberikan daftar alasan-alasan tertutup, di mana suatu negara anggota dapat mengklaim pengecualian dari larangan yang tersedia. Pengadilan secara umum menyatakan keengganannya dalam mempertimbangkan perpanjangan dasar-dasar ini, karena melihat hal ini sebagai masalah legislasi.{{sfn|Davies|2003|p=98}} Pada perkara Henn dan Darby, para terdakwa dituduh oleh otoritas [[Britania Raya]] yang secara ilegal mengimpor materi pornografi. Pada pembelaannya, mereka berpendapat bahwa aturan [[Britania Raya]] melanggar Perjanjian EC Pasal 28. ECJ menemukan bahwa larangan pornografi [[Britania Raya]] dibenarkan di bawah Pasal 30, karena setiap negara anggota berhak menentukan standar moralitas publik yang ada di dalam wilayahnya sendiri.{{sfn|Davies|2003|p=98}} Sementara di Conegate Ltd., terdakwa mengimpor semacam 'boneka cinta' hidup ke [[Britania Raya]]. Boneka-boneka tersebut disita dan, diperdebatkan bahwa aturan [[Britania Raya]] merupakan ancaman bagi perdagangan.{{sfn|Davies|2003|p=98}} Aturan Britania Raya tidak mengandung larangan yang sama pada pembuatan domestik 'boneka cinta', meskipun Pengadilan mengulangi ''dicta'' Henn dan Darby, peraturan ini menunjukkan bahwa negara anggota tidak dapat bergantung pada Pasal 30; 'ketika undang-undangnya tidak mengandung larangan pembuatan atau pemasaran barang-barang yang sama di wilayahnya'.{{sfn|Davies|2003|p=98}} Oleh sebab itu, negara-negara anggota bebas menentukan standar moral dalam negara mereka sendiri, tetapi mereka tidak boleh menempatkan beban yang lebih ketat pada barang-barang nondomestik; yang mereka lakukan pada barang-barang yang diproduksi secara nasional.{{sfn|Davies|2003|p=98}} Perjanjian EC Pasal 94 dan 95 mengatur harmonisasi aturan perdagangan di dalam Komunitas. Supaya pasar yang terintegrasi dapat tercipta, Komunitas mengakui bahwa aturan-aturan perdagangan di dalam negara-negara anggota harus diselaraskan.{{sfn|Davies|2003|p=100}} Sebagai pengakuan atas pentingnya prinsip ini, Komisi menetapkan bahwa, 'Setiap produk yang diimpor dari negara anggota lain pada prinsipnya harus diterima di wilayah negara anggota pengimpor jika telah diproduksi secara sah, yaitu sesuai dengan peraturan dan proses pembuatan yang lazim dan secara tradisional diterima di negara pengekspor, serta dipasarkan di wilayah lain.{{sfn|Davies|2003|p=101}} Dengan mengikuti perkembangan prinsip saling pengakuan, 'pendekatan baru' untuk mengharmoniskan perundang-undangan, dengan undang-undang yang kini perlu didefinisikan, tidak lebih dari persyaratan esensi atas kesehatan dan keselamatan dari suatu produk.{{sfn|Davies|2003|p=101}} Pelarangan biaya dan langkah-langkah yang dikenakan oleh negara anggota mampu memiliki pengaruh pada pergerakan bebas atas barang-barang di dalam Komunitas.{{sfn|Davies|2003|p=102}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 36 menjamin kebebasan bergerak atas barang-barang, pekerja, layanan, dan modal. Kebebasan bergerak bagi individu merupakan hal mendasar dalam pembentukan [[Pasar Tunggal Eropa|Pasar Bersama]]. Karena, tanpa adanya pergerakan bebas individu, maka para pekerja misalnya, tidak dapat berpindah di lingkungan [[Uni Eropa]] dalam mengisi tenaga kerja, apabila kekurangan tenaga ahli.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Demikian pula, para pengusaha Eropa tidak dapat mengembangkan bisnis mereka, dan penyedia layanan tidak dapat menyeberang dalam memberikan layanan kepada kliennya di negara anggota lainnya.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Hak-hak khusus bebas bergerak ini bergantung 'status' individu, yang dibedakan berdasarkan 'kebangsaan' dan 'aktivitas ekonomi'-nya.{{sfn|Davies|2013|p=137}} TFEU pasal 20 tidak hanya memberikan kebebasan bergerak bagi warga negara, tetapi juga hak memilih dan dipilih di [[Parlemen Eropa]]; hak petisi di [[Parlemen Eropa]]; dan hak lapor atas maladministrasi yang dilakukan badan-badan Uni Eropa ke Ombudsman Eropa. Selain itu, [[Perjanjian Uni Eropa|TEU]] pasal 9 hingga pasal 12 memberikan hak yang terkait dengan informasi, dan TFEU pasal 24 memberikan hak untuk dikonsultasikan, serta mengundang [[Komisi Eropa]] mengajukan proposal legislatif.{{sfn|Davies|2013|p=137}} TFEU pasal 21 memberikan hak dasar tentang kebebasan bergerak bagi seluruh 'warga negara' [[Uni Eropa]],{{sfn|Davies|2013|p=137}} yang diikuti dengan pertimbangan hak tambahan, yaitu mereka yang 'aktif secara ekonomi',{{sfn|Davies|2013|p=139}} dengan catatan memenuhi [[Perjanjian Schengen]].{{sfn|Davies|2013|p=139}} Sementara TFEU pasal 45 hingga pasal 62 memberikan kerangka hak tambahan bagi mereka yang aktif secara ekonomi.{{sfn|Davies|2013|p=137}} Seluruh warga negara yang tergabung di negara-negara anggota merupakan warga negara [[Uni Eropa]]. Maka, kewarganegaraan Uni Eropa bukanlah sesuatu yang dianugerahkan atau sesuatu yang ditolak oleh [[Uni Eropa]], melainkan konsekuensi dari negara anggota itu sendiri, seperti kewarganegaraan, dan aturan-aturan atas kebangsaannya.{{sfn|Davies|2013|p=139}} TFEU pasal 18 melarang bentuk-bentuk diskriminasi secara umum atas kewarganegaraannya. Sementara TFEU pasal 20 memberikan hak bebas bergerak dengan periode minimum hingga tiga bulan, terlepas dari hubungan keluarga mereka.{{sfn|Davies|2013|p=144}} Namun, jika anggota keluarga tersebut menginginkan untuk tinggal lebih dari tiga bulan, maka ia harus memenuhi persyaratan 'sarana yang cukup' atau 'dalam kegiatan ekonomi', sehingga memiliki suatu hak, yang memang dianugerahkan akibat memiliki hubungan dengan warga negara [[Uni Eropa]].{{sfn|Davies|2013|p=144}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 45 memberikan ketentuan yang terkait dengan pekerja migran, diantaranya: (1) hak menerima tawaran pekerjaan dan bebas berpindah di dalam negara anggota untuk alasan ini; (2) hak menetap di negara anggota dengan alasan pekerjaan, dengan peraturan yang sama dengan penduduk aslinya; (3) hak tinggal di negara anggota yang telah mempekerjakannya.{{sfn|Davies|2013|p=150}} TFEU pasal 45 juga memberikan hak bagi anggota keluarga dari warga negara [[Uni Eropa]]. Hak-hak tersebut diantaranya adalah hak mengambil pekerjaan (atau mendirikan usaha), yang merupakan hak independen bagi anggota keluarga tersebut, sehingga ia tidak bergantung lagi pada hak yang diberikan akibat hubungan keluarga.{{sfn|Davies|2013|p=154}}
 
Atas dasar kebijakan, keamanan, dan kesehatan publik, hak bebas bergerak bagi pekerja di [[Uni Eropa]] dibatasi sama halnya dengan hak bebas bergerak bagi warga negara Uni Eropa.{{sfn|Davies|2013|p=155}} TFEU pasal 45(3)(c) memberikan hak setara dan non-diskriminasi, yang mendorong kebebasan bergerak, khususnya bagi pekerja migran.{{sfn|Davies|2013|p=151}} Namun, di dalam realitasnya, pada perkara C-237/94 ''[[John O'Flynn v Adjudication Officer|O'Flynn]]'',{{sfn|Davies|2013|p=151}} [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengeluarkan suatu 'diskriminasi tidak langsung' dengan menerapkan aturan nasional yang 'mudah dipenuhi' oleh warga negaranya, dibandingkan oleh pekerja migran. 'Diskriminasi tidak langsung' tersebut harus mengandung 'pembenaran objektif' oleh negara tuan rumah. Pada perkara ''[[Rewe-Zentral AG v Bundesmonopolverwaltung für Branntwein|Cassis de Dijon]]'', [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengembangkan suatu 'Aturan Pembenaran' (''Rule of Reason'') yang memberikan kondisi apa saja, sehingga suatu aturan pembatasan dibenarkan, sehingga [[jurisprudensi]] [[Mahkamah Eropa]] dapat dikembangkan di dua wilayah dengan dasar alasan yang sama.{{sfn|Davies|2013|p=152}} Sementara TFEU pasal 45(d) memberikan hak menetap bagi pekerja di suatu negara tuan rumah, setelah ia diterima bekerja di negara tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=152}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 45(4) melarang negara tuan rumah menolak pekerjanya keluar/masuk. Di dalam kenyataanya, aturan ini mencegah pekerja migran bekerja di 'sektor publik' di negara tuan rumah. Maka, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] memutuskan bahwa TFEU pasal 45(4) tidak dapat dimohonkan oleh negara-negara anggota, yang terkait dengan bahasa dan kondisi kerja, sebagaimana penerapannya dalam 'akses' ke pekerjaan.{{sfn|Davies|2013|p=156}}
=== Pekerja ===
Pada awalnya bebas bergerak bagi orang-orang dipandang sebagai elemen penting dalam mencapai [[Pasar Tunggal Eropa|pasar umum]], persepsi terkini cenderung melihat kebebasan ini sebagai hak fundamental yang diberikan pada semua warga negara Uni Eropa.{{sfn|Cairns|2002|p=183}} Padahal, ketentuan Perjanjian tentang bebas bergerak warga negara, pada dasarnya merupakan ekspresi khusus Pasal 12 (dulu Pasal 6), yang menyatakan bahwa 'dalam lingkup Perjanjian ini, dan tanpa mengurangi ketetuan khusus yang terkandung di dalamnya, diskriminasi apa pun atas dasar kewarganegaraan adalah terlarang'. Prinsip ini diterapkan pada kebebasan bergerak bagi pekerja dan 'kebebasan mendirikan', serta secara bertahap hukum perkara tersebut di Pengadilan berdasar ketentuan-ketentuan yang datang untuk mengembangkan gagasan kewarganegaraan Eropa (kemudian dikonfirmasi oleh TEU). Aturan nondiskriminasi merupakan salah satu prinsip umum yang membentuk sumber hukum Komunitas yang sah.{{sfn|Cairns|2002|p=183}} Aturan dasar tentang kebebasan bergerak bagi pekerja ditetapkan dalam Perjanjian EC Pasal 39–42 (dulu Pasal 48-51). Ketentuan mendasar ini tidak hanya mengatur prinsip bebas bergerak, tetapi juga menetapkan berbagai hak yang mendampingi prinsip tersebut, seperti kesetaraan perlakuan dengan tujuan pekerjaan dan cakupan hak berpindah dan menetap di bagian Komunitas manapun; yang tunduk pada kemungkinan penerapan 'pengecualian' atas [[kebijakan publik]]. Pasal 40 (dulu Pasal 49) mengharuskan [[Lembaga-lembaga Uni Eropa|lembaga-lembaga Komunitas]] mengadopsi undang-undang positif, di luar kebebasan bergerak bagi pekerja, berdasarkan kenyataan praktis.{{sfn|Cairns|2002|p=183}} Perjanjian EC Pasal 41 (dulu Pasal 50) mendorong pertukaran pekerja muda, dan Pasal 42 (dulu Pasal 51) terkait ketentuan pengalihan manfaat jaminan sosial.{{sfn|Cairns|2002|p=183}}
 
==== LingkupPendirian istilahusaha ‘pekerja’dan layanan ====
{{Main|Pasar Tunggal Eropa}}
Prinsip bebas bergerak berlaku bagi semua pekerja dari negara-negara anggota. Namun, istilah 'warga negara' berbeda dengan istilah 'pekerja' pada tujuan Perjanjian EC Pasal 39 (dulu Pasal 48).{{sfn|Cairns|2002|pp=183-184}} Pengadilan menentukan arti dan cakupan istilah ini.{{sfn|Cairns|2002|p=183}} Pengadilan mengeluarkan pernyataan prinsip umum bahwa peraturan bebas bergerak bagi pekerja hanya mencakup bebas bergerak bagi orang-orang 'yang mengejar atau berkeinginan mengejar kegiatan ekonomi'.{{sfn|Cairns|2002|p=184}} Pengadilan dalam serangkaian keputusan, mengidentifikasi kondisi-kondisi yang dilakukan dan kondisi-kondisi yang tidak termasuk dalam ruang lingkup definisi ini.{{sfn|Cairns|2002|p=184}} ECJ menghadapi sejumlah perkara khusus di mana seseorang mengklaim status 'pekerja', meskipun dia hanya berharap bekerja. Contoh ini yang terjadi pada perkara ''R v IAT ex p Antonissen;'' di mana seorang warga negara [[Belgia]] datang ke [[Britania Raya]] untuk mencari pekerjaan. Lebih dari enam bulan kemudian, dia masih belum berhasil menemukan pekerjaan. Hal ini mendorong menteri dalam negeri mengeluarkan perintah [[deportasi]] terhadapnya. Pengadilan memutuskan bahwa undang-undang domestik mengharuskan warga negara asing supaya pergi setelah enam bulan sia-sia mencari kerja, tunduk pada banding yang sesuai dengan hukum Komunitas, kecuali orang yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya ada untuk mencari pekerjaan, dan memiliki kesempatan asli atas penawaran pekerjaan. Namun, Pengadilan mencoba beralih dengan merujuk pengadilan tentang tanggung jawab menilai aturan nasional dalam ketentuan Komunitas.{{sfn|Cairns|2002|pp=185-186}} Setelah diterima sebagai pekerja migran yang sah, orang yang bersangkutan dapat menikmati hak yang sama seperti halnya pekerja dari kelompok warga asli. [[Lembaga-lembaga Uni Eropa|Lembaga-lembaga Komunitas]] mengeluarkan sejumlah instrumen undang-undang yang memberikkan substansi pada prinsip nondiskriminasi. Hal ini mencakup hak masuk dan tempat tinggal; akses ke dalam kondisi kerja; dan hak tetap berada di wilayah negara majikan setelah pekerjaannya berakhir.{{sfn|Cairns|2002|pp=185-186}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 49 hingga 55 melarang pembatasan diskriminasi bagi mereka yang ingin mendirikan usaha di negara-negara tuan rumah.{{sfn|Davies|2013|p=157}} Hak ini termasuk pendirian badan-badan permanen, cabang-cabang perusahaan atau firma yang sebelumnya telah didirikan di negara lain.{{sfn|Davies|2013|p=158}} Berdasarkan hukum perkara yang ada di wilayah lain tentang hak bebas bergerak ini, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menemukan baik aturan-aturan diskriminasi, maupun aturan-aturan non-diskriminasi dapat melanggar TFEU pasal 49.{{sfn|Davies|2013|p=159}} Perkara 71/76 ''[[Jean Thieffry v Conseil de l’ordre des avocats à la Cour de Paris|Thieffry]]'' menunjukkan bahwa aturan-aturan nasional yang ''hanya'' digunakan oleh mereka yang bukan warga negara adalah bentuk-bentuk diskriminasi ''[[prima facie]]''. Sementara, hukum-hukum domestik yang diterapkan, baik itu oleh warga negara, atau bukan warga negara dapat melanggar [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 49. Pada perkara 143/87 ''[[Stanton v INASTI|Stanton]]'', [[Mahkamah Eropa]] menjelaskan bahwa aturan-aturan nasional, baik itu mendiskriminasi atau tidak, dapat 'menempatkan' warga negara [[Uni Eropa]] pada posisi tidak menguntungkan; yang dapat menghambat, kecuali jika dibenarkan secara objektif oleh suatu negara anggota yang mempercayai mereka.{{sfn|Davies|2013|p=159}} TFEU pasal 49 juga melarang suatu bentuk 'diskriminasi terbalik' yang terjadi ketika suatu bentuk diskriminasi dikeluhkan, berlangsung di dalam suatu negara anggota. Misalnya, pada perkara 115/78 '[[J. Knoors v. Secretary of State for Economic Affairs|Knoors]]', seorang warga negara [[Belanda]] yang menetap di [[Belgia]], kemudian tidak dikenali lagi ketika ia kembali ke negara asalnya, yaitu [[Belanda]].{{sfn|Davies|2013|p=160}} Akibatnya, aturan nasional yang terkait dengan kualifikasi individu, secara signifikan dapat menghambat hak bebas bergerak bagi individu. Hal ini terjadi pada pengacara di [[Inggris]] dan [[Wales]] yang harus memenuhi kualifikasinya sebagai pengacara dengan memenuhi suatu aturan yang ditetapkan oleh 'Otoritas Regulasi Pengacara', dan apabila gagal mematuhi aturan tersebut, ia dilarang mejalankan profesinya. Peraturan ini menjadi penghalang juga bagi pengacara dari negara lain, yang ingin mempraktikkan profesi mereka di [[Britania Raya]].{{sfn|Davies|2013|p=160}} Oleh sebab itu, TFEU pasal 53 memberikan kewenangan kepada [[Dewan Uni Eropa]] supaya suatu otoritas mengeluarkan aturan-aturan ([[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]]) dalam mengenali pelatihan atau kualifikasi profesi yang berlaku di [[Uni Eropa]]; dengan tujuan mengharmoniskan perundang-undangan yang telah berlaku.{{sfn|Davies|2013|p=160}} Pendekatan [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] biasanya memberikan wawasan kepada otoritas nasional yang mewajibkan pelatihan atau suatu kualifikasi tertentu kepada seorang migran, yang kemudian membandingkannya dengan ketentuan-ketentuan domestik.{{sfn|Davies|2013|p=160}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 53 juga membatasi hak bebas bergerak atas dasar kebijakan, layanan, dan kesehatan publik. [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menggunakan alasan ini ketika menerapkan perkara-perkara yang terkait dengan TFEU pasal 45(3).{{sfn|Davies|2013|p=161}} Sedangkan TFEU pasal 51 membatasi hak mendirikan usaha dalam hal 'pelaksanaan kewenangan resmi'. Pengecualian ini akan relevan dalam hubungannya dengan pelaksanaan kekuasaan resmi negara. Oleh sebab itu, [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengesahkan bahwa penerapan pasal ini sama dengan pengecualian yang diterapkan di dalam TFEU pasal 45(4), di mana 'jabatan di layanan publik' adalah pengecualian atas hak bebas bergerak bagi pekerja.{{sfn|Davies|2013|p=161}}
 
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 56 hingga pasal 62 memberikan hak bebas bergerak bagi mereka yang ingin menyediakan layanan di negara-negara tuan rumah, yang normalnya ''tanpa'' harus berbasis di negara tersebut terlebih dahulu,{{sfn|Davies|2013|p=157}} dengan periode sementara.{{sfn|Davies|2013|p=161}} [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] mengatur bahwa 'aktivitas sementara' yang dimaksud bukan hanya ketentuan tentang 'durasi' suatu layanan, tetapi juga 'keteraturan', 'periodisasi', dan 'kontinuitas' layanan tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=161}} Pasal ini juga melarang perundang-undangan nasional yang membatasi ketentuan berjalannya suatu layanan, misal dalam penyediaan layanannya, pengguna/penerima layanan berpindah ke suatu negara tuan rumah; atau layanan yang berpindah, meski penyedia dan penggunanya tidak; atau ketika penyedia/pengguna yang berpindah.{{sfn|Davies|2013|p=162}} Layanan yang tercakup di dalam [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 57 adalah layanan kesehatan, pelatihan vokasi, pariwisata, dan bidang-bidang (yang sah) yang hadir di negara tuan rumah, kecuali bidang-bidang yang secara khusus tercakup di wilayah lain oleh perjanjian tersebut.{{sfn|Davies|2013|p=162}} Hak-hak yang dijamin oleh [[Perjanjian Roma|TFEU]] bagi penyedia layanan terdiri dari: hak keluar/masuk di wilayah [[Uni Eropa]], serta perlindungan atas diskriminasi.{{sfn|Davies|2013|p=162}} [[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 62 secara spesifik memberikan [[derogasi]] yang terkait dengan hak mendirikan usaha, sama halnya dengan TFEU pasal 51 hingga pasal 54 yang membatasi hak bebas bergerak dalam penyediaan layanan.{{sfn|Davies|2013|p=163}} Sedangkan TFEU pasal 62 memberikan derogasi yang terkait dengan pelaksanaan otoritas resmi dalam penyediaan layanan, dengan penerapan yang sama seperti pada TFEU pasal 51.{{sfn|Davies|2013|p=163}}
==== Hak masuk dan tinggal ====
Direktif 68/36010 diadopsi oleh Dewan untuk menghapus pembatasan hak bebas bergerak dan tempat tinggal warga negara.{{sfn|Cairns|2002|pp=185-186}} Hak-hak yang terlibat tidak sepenuhnya bergantung pada negara anggota tuan rumah. Negara-negara anggota juga harus memberi warga negara hak meninggalkan wilayah untuk bekerja di tempat lain di dalam [[Perjanjian Uni Eropa]] (Pasal 2(1)).{{sfn|Cairns|2002|p=186}} Hak ini diberikan dengan bentuk penerbitan kartu identitas atau paspor yang sah. Negara-negara anggota harus mengeluarkan kartu identitas atau paspor yang sah tersebut kepada warga negaranya (Pasal 2(2)), dan berlaku bagi semua negara anggota dan negara-negara, di mana Komunitas nasional dapat melakukan perjalanan antarnegara anggota (Pasal 2(3)); mengingat untuk melakukan perjalanan ke negara anggota Uni Eropa, terkadang harus melewati negara ketiga (misalnya dari [[Italia]] ke [[Swedia]], atau hampir di wilayah mana saja di dalam Komunitas ke [[Yunani]]).{{sfn|Cairns|2002|p=186}}
 
=== Modal ===
Selain itu, akses kondisi kerja Perjanjian EC Pasal 39(2) (dulu Pasal 48(2)) mengharuskan negara anggota menghapus semua diskriminasi berdasarkan kebangsaan mengenai pekerjaan, upah, dan ketentuan ketenagakerjaan lainnya. Untuk tujuan ini, Peraturan 1612/68 diadopsi. Ketentuan utama terkandung dalam Bagian I, yang terbagi menjadi tiga Judul,{{sfn|Cairns|2002|p=186}} yaitu: Judul I yang berkaitan dengan kelayakan pekerjaan, di mana setiap warga negara Komunitas, terlepas dari tempat tinggalnya, dapat mengambil dan mengejar pekerjaan di negara anggota lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku; sehingga, ia memiliki prioritas yang sama dengan warga negara tuan rumah; Judul II yang menetapkan aturan tentang ketenagakerjaan dan perlakuan yang sama, bahkan mencakup kondisi-kondisi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan; dan Judul III menyangkut keluarga pekerja, di mana pekerja migran dapat ditemani oleh pasangannya dan kerabat terdekat mereka, apapun kebangsaan mereka, dan negara anggota harus memfasilitasi penerimaan mereka.{{sfn|Cairns|2002|p=187}}
{{Main| Pengendalian modal|Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa}}
[[Perjanjian Roma|TFEU]] pasal 63(1) membatasi pergerakan modal di antara negara-negara anggota, dan antara negara anggota dengan negara-negara ketiga.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Jenis-jenis aktivitas yang berpotensi membatasi kebebasan bergerak atas modal adalah pembatasan aktivitas, yang dari aktivitas itu menghasilkan keuntungan atau profit.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Pergerakan bebas atas modal tidak hanya terkait dengan akses, tetapi juga tentang aktivitas menghasilkan uang dengan adanya investasi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Misalnya, larangan perdagangan [[narkotika]] [di suatu negara anggota], akan melanggar TFEU pasal 63(1), karena mencegah investor luar negeri menginvestasikan uangnya, dan mengakibatkan terhambatnya pergerakan modal dari investor tersebut ke sebuah sektor narkotika, atau ke perusahaan-perusahaan yang berdagang narkotika.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} Pada akhir tahun 1980an, negara-negara anggota melakukan liberalisasi pergerakan bebas atas modal secara bertahap.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=721}} [[Pedoman (Uni Eropa)|Pedoman]] 88/361/EEC merangkum jenis pergerakan modal apa saja yang akan diliberalisasi, yang kemudian diadopsi oleh masing-masing negara anggota.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}} [[Mahkamah Eropa]] menafsirkan dokumen tersebut, khususnya pada Annex I, dan menetapkan tiga belas kelompok transaksi yang merupakan bentuk pergerakan bebas atas modal, yang kini dimuat dalam TFEU pasal 53(1). Salah satu transaksi tersebut adalah [[Investasi|investasi langsung]], seperti: investasi perusahaan atau keuangan yang diberikan kepada pengusaha; investasi pada sektor perumahan, seperti pembelian rumah; operasi [[sekuritas]], seperti perdagangan [[obligasi]], [[saham]], dan instrumen pasar saham lainnya; pinjaman dan jaminan keuangan; operasi di rekening [[giro]], atau [[deposito]] di lembaga keuangan; transfer yang terkait kontrak asuransi; dan pergerakan modal pribadi, seperti hadiah, warisan, atau pinjaman pribadi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}} [[Mahkamah Hukum Uni Eropa]] menegasakan bahwa elemen-elemen konstituen yang diatur di dalam TFEU pasal 63(1) adalah elemen-elemen yang disusun atas adanya dimensi transnasional.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=722}}
 
Tiga jenis perundang-undangan nasional yang membatasi kebebasan bergerak atas modal yang diatur TFEU pasal 63(1) adalah: (1) perundang-undangan yang menghambat investasi di suatu negara anggota, karena investor tersebut adalah penduduk setempat atau bukan penduduk setempat; (2) perundang-undangan yang menghalangi investasi di suatu negara anggota;{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} (3) perundang-undangan yang membatasi kendali atas investasi.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} Sebagaimana kebebasan ekonomi lainnya, perundang-undangan nasional dianggap sah jika memiliki kepentingan publik yang sah. Oleh sebab itu, TFEU pasal 65(1) memberikan serangkaian dasar yang eksplisit, apabila suatu negara anggota ingin melakukan [[derogasi]] atas TFEU pasal 63(1). Pengecualian tersebut diantaranya: (1) pemberlakuan fiskal berbeda bagi non-penduduk, dengan catatan tidak adanya diskriminasi, apakah ia penduduk atau bukan penduduk; (2) [[kebijakan publik]] yang melakukan pembatasan pada suatu investasi, karena mendanai kegiatan ilegal.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=727}} Ketentuan pergerakan bebas atas modal tidak hanya mengatur pergerakan modal di antara negara anggota, tetapi mengatur pergerakan modal antara negara anggota dengan negara ketiga. Oleh sebab itu, pengecualian tertentu hanya bertujuan membatasi pergerakan modal ke dan dari negara ketiga.{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}} Pengendalian keluar atau masuknya modal di [[Uni Eropa]] sudah terjadi sebelum 31 Desember 1992, baik itu pada [[Investasi|investasi langsung]], buka usaha, penyediaan jasa keuangan, atau penerimaan sekuritas ke pasar modal. Pemberlakuan pembatasan sementara atas pergerakan modal ke atau dari negara anggota dimungkinkan dalam situasi yang menyebabkan, atau mengancam terjadinya kesulitan serius dalam [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa|kebijakan keuangan di Uni Eropa]].{{sfn|Chalmers|Monti|2010|p=726}}
==== Hak tidak dirugikan ====
Seorang pekerja menggunakan hak bebas bergerak di [[Uni Eropa]] dengan tinggal dan bekerja di negara anggota lain, maka negara di mana dia berada tidak boleh memaksakan kerugian apapun pada orang tersebut atas apa-apa yang diakibatkannya. Dengan demikian seseorang tersebut dapat mengambil keuntungan atas hak bebas bergerak ini.{{sfn|Cairns|2002|pp=187-188}} Hal ini merupakan hasil keputusan Pengadilan yang memberikan putusan awal dalam sengketa kewarganegaraan [[Belanda]] dan otoritas fiskal [[Belanda]]. Penggugat telah bekerja di [[Britania Raya]] untuk jangka waktu tertentu. Saat kembali ke [[Belanda]], dia diminta membayar otoritas pajak domestik terkait dengan tahun kembalinya, dan kontribusi jaminan sosialnya melebihi dari apa yang peraturan nasional tetapkan bagi penduduk, dengan mempertimbangkan penghasilan yang dia miliki selama di [[Britania Raya]], yang belum tunduk pada pajak penghasilan [[Belanda]].{{sfn|Cairns|2002|pp=187-188}}
 
== Lihat pula ==
Pengadilan menyatakan bahwa setiap warga negara [[Uni Eropa]] terlepas dari tempat tinggal atau kebangsaannya, dapat melaksanakan hak bebas bergerak bagi pekerja, dan bagi yang telah dipekerjakan di negara anggota lainnya jatuh dalam ruang lingkup ketentuan hukum Komunitas yang relevan.{{sfn|Cairns|2002|pp=187-188}} Perjanjian EC Pasal 39 (dulu Pasal 48) juga melarang negara anggota memindahkan kediaman pekerja dalam satu tahun dari satu negara anggota ke negara lain untuk mengambil pekerjaan di sana, kontribusi jaminan sosial yang lebih besar dibandingkan dengan yang akan dibayarkan oleh seorang pekerja, yang terus berada di sepanjang tahun di negara anggota, di mana apabila bukan warga negara, maka tidak berhak pula atas manfaat tambahan.{{sfn|Cairns|2002|pp=187-188}}
{{div col|colwidth=22em}}
* [[Asas kehati-hatian]]
* [[Acquis communautaire]]
* [[Corpus Juris]]
* [[Hukum umum]]
* [[Proporsionalitas (hukum)]]
{{div col end}}
 
==== HakCatatan menetap ====
{{notelist|2}}
Berdasarkan Peraturan 1251/70, negara anggota tidak boleh menyuruh pekerja migran meninggalkan negara setelah pekerjaan mereka berakhir karena pensiun atau karena ketidakmampuan. Pekerja pensiunan memperoleh hak ini, dan terus tinggal setelah mereka mencapai usia yang ditetapkan untuk hak pensiun usia lanjut.{{sfn|Cairns|2002|pp=187-188}} Pekerja yang tidak mampu memperoleh hak ini setelah dipekerjakan di negara tuan rumah selama minimal dua belas bulan, serta tinggal di sana selama setidaknya tiga tahun (Pasal 2(1)). Anggota keluarga pekerja yang pensiun atau tidak mampu, berhak menetap di negara tuan rumah, bahkan setelah kematian pekerja tersebut (Pasal 3(1)).{{sfn|Cairns|2002|pp=188-189}}
 
== KeteranganCatatan kaki ==
{{notelistreflist|35em20em}}
== Daftar pustaka ==
 
=== ReferensiBuku ===
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist|colwidth=20em}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
==== Buku ====
{{refbegin|35em}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/43446394545160969|title=JudicialThe reviewABC inof EUCommunity lawLaw|last=AlexanderBorchardt|first=TürkKlaus-Dieter|date=20092000|publisher=EdwardOffice Elgarfor Official Publications of the European Communities|isbn=97818484474939282878031|locationedition=Cheltenham,5th UKed|location=Luxembourg|oclc=43446394545160969|ref=harv}}
* {{Cite book|url=httpshttp://wwwbookshop.worldcateuropa.orgeu/oclcen/1027961400home|title=JudicalThe review and the rightsABC of private parties in EUCommunity lawLaw|last=AngelaBorchardt|first=WardKlaus-Dieter|date=2017|publisher=OxfordOffice Universityfor Press|year=2007Official Publications of the European Communities|isbn=97801988044999282878031|edition=Third5th editioned|location=[S.l.]Luxembourg|oclc=102796140045160969|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/65407133|title=The European Union and its Court of Justice|last=Anthony|first=Arnull|publisher=Oxford University Press|year=2006|isbn=0199258848|edition=2nd ed|location=Oxford|chapter=5|oclc=65407133|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/47270417|title=Introduction to European Union Law|last=Cairns|first=Walter|date=2002|publisher=Cavendish|isbn=1859416799|edition=2nd ed|location=London|oclc=47270417|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/60305373559801635|title=European CommunityUnion law: Cases and Materials|last=CharlesworthChalmers|first=AndrewDamian|datelast2=1994Monti|first2=Giorgio | publisher=PitmanCambridge University Press|year=2010|isbn=027361939X9780521121514|edition=2nd ed|location=LondonCambridge, UK|oclc=60305373559801635|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/869736228|title=The Evolution of EU Law|last=Craig|first=Paul|last2=De Búrca|first2=Gráinne|year=2011|isbn=9780191029578|edition=Second edition|location=Oxford|oclc=869736228|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/761379402|title=EU administrative law|last=Craig|first=Paul|publisher=Oxford University Press|year=2012|isbn=9780199568628|edition=2nd ed|location=Oxford|oclc=761379402|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/559801635|title=European Union law: Cases and Materials|last=Damian|first=Chalmers|last2=Giorgio|first2=Monti|date=2010|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521121514|edition=2nd ed|location=Cambridge, UK|oclc=559801635|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/52620991|title=Understanding European Union Law|last=Davies|first=Karen|date=2003|publisher=Cavendish|isbn=1859418481|edition=2nd ed|location=London|oclc=52620991|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/52620991|title=Understanding European Union Law|last=Davies|first=Karen|date=2013|publisher=Routledge|isbn=9780415699020|edition=5th ed|location=USA|ref=harv}}
* {{Cite book
|url=https://www.worldcat.org/oclc/6577359
|title=De Smith's Judicial review of administrative action|last=De Smith|first=Stanley A|date=1995|publisher=Stevens & Sons|isbn=0420454004|location=London|oclc=6577359|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.bibsonomy.org/bibtex/204d742315a8e008ea907796e450eeff3/mjvw|title=Access to justice for private applicants in the Community legal order: recent (r)evolutions|last=Filip|first=Ragolle|publisher=ELRev|year=2003|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/58998804|title=Comitology: delegation of powers in the European Union and the Committee system|last=Fredrik|first=Bergström Carl|publisher=Oxford University Press|year=2005|isbn=0199280010|location=Oxford [England]|oclc=58998804|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886768|title=Principles of administrative law|last=Grey|first=Griffith, J. A. G. (John Aneurin)|date=1973|publisher=Pitman|isbn=0273318144|edition=5th ed|location=London|oclc=886768|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/16242191|title=European integration: selected readings|last=Hodges|first=Michael R.|publisher=Penguin|year=1972|isbn=0140807217|location=Harmondsworth|oclc=16242191|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/70107487|title=EU administrative governance|last=Hofmann|first=Herwig|last2=Alexander|first2=Türk|publisher=Edward Elgar|year=2006|isbn=1845429966|location=Cheltenham, UK|oclc=70107487|ref=harv}}
* {{Cite book|title=Europeanisation of Public Law|last=Jans|first=J.H.|publisher=Europa Law Publishing|year=2007|edition=1st|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/950739144|title=European Union Law|last=Kaczorowska|first=Alina|year=2009|isbn=9781317200086|edition=Fourth edition|location=London|oclc=950739144|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45160969|title=The ABC of Community Law|last=Klaus-Dieter|first=Borchardt|date=2000|publisher=Office for Official Publications of the European Communities|isbn=9282878031|edition=5th ed|location=Luxembourg|oclc=45160969|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/658244960|title=The ABC of European Union Law|last=Klaus-Dieter|first=Borchardt|date=2010|publisher=Publications Office of the European Union|isbn=9789278405250|location=Luxembourg|oclc=658244960|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/39743641|title=Remedies in EC law: law and practice in the English and EC courts|last=Mark|first=Brealey|publisher=Sweet & Maxwell|year=1998|isbn=0752004697|edition=2nd ed|location=London|oclc=39743641|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/45480852|title=Judicial review in international perspective|last=O’Keeffe|first=D|last2=Bavasso (eds.)|first2=Andenæs, Mads Tønnesson,|publisher=Kluwer Law International|year=2000|isbn=9041113789|location=The Hague|oclc=45480852|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://plato.stanford.edu/archives/sum2016/entries/sovereignty/|title=The Stanford Encyclopedia of Philosophy|last=Philpott|first=Daniel|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|year=2016|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Summer 2016|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/49266475|title=Judicial protection in the European Union|last=Schermers|first=H. G.|last2=Waelbroeck|first2=D. F.|publisher=Kluwer Law International|year=2001|isbn=9041116311|edition=6th ed.|location=The Hague|oclc=49266475|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Schwartz|first=Thomas A|date=1986|title=The "Skeleton Key": American Foreign Policy, European Unity, and German Rearmament, 1949-54|url=http://www.jstor.org/stable/4546082|journal=Central European History|volume=19|issue=4|pages=369–385|ref=harv}}
* {{cite book|title=European Constitutional Law|last=Schütze|first=Robert|publisher=Cambridge University Press|year=2012|isbn=978-0-521-73275-8|location=Cambridge|pages=47–79|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Schwartz|first=Thomas A|date=1986|title=The "Skeleton Key": American Foreign Policy, European Unity, and German Rearmament, 1949-54|url=http://www.jstor.org/stable/4546082|journal=Central European History|volume=19|issue=4|pages=369–385|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/30669670|title=European Community Law|last=Shaw|first=Jo|date=1993|publisher=Macmillan|isbn=0333585275|location=Basingstoke, Hampshire|oclc=30669670|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/842337717|title=Shareholder Primacy and Corporate Governance: Legal Aspects, Practices and Future Directions|last=Shuangge|first=Wen|isbn=9780415536264|location=Milton Park, Abingdon, Oxon|oclc=842337717|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/63128186|title=Text, cases and materials on European Union law|last=Tillotson|first=John|date=2003|publisher=Cavendish Pub|isbn=1859417779|edition=4th ed|location=London|oclc=63128186|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://eur-lexwww.europaworldcat.euorg/resource.html?uri=cellar:2bf140bf-a3f8-4ab2-b506-fd71826e6da6.0023.02oclc/DOC_1&format=PDF434463945|title=ConsolidatedJudicial Versionsreview ofin theEU Treaty on European Unionlaw|last=Union Türk |first=EuropeanAlexander |date=20122009|publisher=OfficialEdward JournalElgar|isbn=9781848447493|location=Cheltenham, of the European UnionUK|oclc=434463945|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/252996187|title=Briefcase on European Community Law|last=Wolf|first=Susan|date=1999|publisher=Cavendish Publishing|isbn=9781135350239|edition=2nd ed|location=London|oclc=252996187|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== Jurnal ilmiah ====
{{refbegin|35em}}
* {{Cite journal|last=Arnull|first=Anthony|year=1990|title=Does the Court of Justice Have Inherent Jurisdiction|url=https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.kluwer/cmlr0027&div=45&id=&page=|journal=Common Market Law Review 1990|language=en|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Chiti|first=Mario Pilade|year=2010|title=Towards an EU Regulation on Administrative Procedure?|url=http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/etudes/join/2010/432743/IPOL-JURI_ET(2010)432743_EN.pdf|language=en|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Cuyvers|first=Armin|title=Preliminary References under EU Law|date=2017|url=https://www.jstor.org/stable/10.1163/j.ctt1w76vj2.20|work=East African Community Law|pages=275–284|editor-last=Cuyvers|editor-first=Armin|series=Institutional, Substantive and Comparative EU Aspects|publisher=Brill|doi=10.1163/j.ctt1w76vj2.20|access-date=2020-08-21|editor2-last=Ugirashebuja|editor2-first=Emmanuel|editor3-last=Ruhangisa|editor3-first=John Eudes|editor4-last=Ottervanger|editor4-first=Tom|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Craig|first=Paul|year=2008|title=Constitutions, Constitutionalism, and the European Union|url=http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/Craig-2001-Constitution-Constitutionalism-and-EU.pdf|language=en|location=Rochester, NY|pages=125-150|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Craig|first=Paul|year=2010|title=EU Administrative Law - The Acquis|url=http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/note/join/2010/432745/IPOL-JURI_NT(2010)432745_EN.pdf|language=en|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Cornelia|first=Koch|year=2005|title=Locus standi of private applicants under the EU Constitution: preserving gaps in the protection of individual’s right to an effective remedy|url=https://ssrn.com/abstract=1542378|language=en|location=Adelaide|pages=511-527|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=De Smith|first=Woolf|last2=Jowell|year=1995|title=Judicial Review of Administrative Action|url=http://library.cqpress.com/cqresearcher/document.php?id=cqresrre1938070900|journal=CQ Researcher by CQ Press|language=en|publisher=Sweet & Maxwell, 5th edn.|issn=1942-5635|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Gavison|first=Ruth E.|date=2011-11-23|year=2011|title=The Role of Courts in Rifted Democracies|url=https://papers.ssrn.com/abstract=1963756|language=en|location=Rochester, NY|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Hofmann|first=Herwig C. H.|last2=Türk|first2=Alexander|year=2007|title=The Development of Integrated Administration in the EU and its Consequences|url=https://doi.org/10.1111/j.1468-0386.2007.00355.x|journal=European Law Journal|language=en|volume=13|issue=2|pages=253–271|doi=10.1111/j.1468-0386.2007.00355.x|issn=1351-5993|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/36590206|title=The constitution of Europe: "do the new clothes have an emperor?" and other essays on European integration|last=J. H. H.|first=Weiler|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn=0521584736|location=Cambridge|pages=10-101|oclc=36590206|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=J. H. H.|first=Weiler|last2=N. J. S.|first2=Lockhart|year=2006|title=Taking Rights Seriously Seriously - the European Court and Its Fundamental Rights Jurisprudence|url=http://hdl.handle.net/1814/16733|language=en|volume=32|issn=0165-0750|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Lenaerts|first=Koen|year=1991|title=Some Reflection on the Separation of Powers in the European Community|url=https://www.kluwerlawonline.com/abstract.php?area=Journals&id=COLA1991004|journal=Common Market Law Review|volume=28|issue=1|pages=11-35|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Tushnet|first=Mark|date=2006-11-16|year=2006|title=Comparative Constitutional Law|url=http://oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780199296064.001.0001/oxfordhb-9780199296064-e-039|journal=Oxford Handbooks Online|language=en|doi=10.1093/oxfordhb/9780199296064.013.0039|ref=harv}}
{{refend}}
 
==== LamanSumber webdaring ====
{{refbegin|35em}}
* {{cite web|url=http://www.bundesverfassungsgericht.de/en/press/bvg09-072en.html|title=Federal Constitutional Court Press Release No. 72/2009 of 30 June 2009. Judgment of 30 June 2009: Act Approving the Treaty of Lisboa compatible with the Basic Law; accompanying law unconstitutional to the extent that legislative bodies have not been accorded sufficient rights of participation|year=2009|archiveurlarchive-url=https://web.archive.org/web/20121022061516/http://www.bundesverfassungsgericht.de/en/press/bvg09-072en.html|archive-date=6 Jul 2009|deadurl=yes|accessdate=27 Mei 2018|quote=Karena [[defisit demokrasi]] struktural ini, yang tidak dapat diselesaikan dalam sebuah asosiasi negara-negara nasional yang berdaulat (''Staatenverbund''), langkahperundang-langkahundangan integrasi lebih lanjut yang melampaui status quo dapat merusak baik kekuatan aktaundang-aktaundang politik, maupun "prinsip perundingan (''conferral'')". Orang-orang dari Negara Anggota merupakan pemegang kekuasaan konstituen. Undang-undang Dasar tidak mengizinkan badan-badan khusus dari kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudisial membuang unsur-unsur penting dari konstitusi, yaitu identitas konstitusional (Pasal 23.1 kalimat 3, Pasal 79,3 GG). Identitas konstitusional adalah elemen yang tidak dapat dicabut dari [[hak menentukan nasib sendiri]] yang demokratis dari suatu masyarakat.|ref=harv|author=Bundesverfassungsgericht}}
* {{Cite web|url=https://catalogueeur-lex.sciencespoeuropa.freu/arkresource.html?uri=cellar:2bf140bf-a3f8-4ab2-b506-fd71826e6da6.0023.02/46513/sc0000548357DOC_1&format=PDF|title=AdministrationConsolidated indirecteVersions etof fédéralismethe d'exécutionTreaty enon EuropeEuropean Dubey, BernardUnion|yearlast=2003Eur-Lex|date=2012|website=catalogue.sciencespo.frOfficial Journal of the European Union|6=|access-date=2018-05-3021 Agustus 2020|ref=harv|author=Catalogue sciencespo}}
* {{Cite web|url=https://wwweur-lex.cvceeuropa.eu/eneli/objtreaty/council_decision_88_591_ecsc_eec_euratom_24_october_1988-en-1b3b3d0f-a982-40e6-aedb-addfa5934a7f.htmltfeu_2012/art_293/oj|title=CouncilEUR-Lex Decision- 88/591/ECSC,12012E293 EEC,- EuratomEN (24- October 1988)|last=CvceEUR-Lex|year=19882012a|website=cvceeur-lex.europa.eu by UNI.LUaccess-|language=en|access-date=20182020-0508-3021|ref=harv|author=Eur-Lex}}
* {{Cite web|url=httphttps://aeieur-lex.pitteuropa.edueu/31503eli/1treaty/GEN_RPT_(34th)_2000.pdftfeu_2012/art_294/oj|title=GeneralEUR-Lex Report- on12012E294 the- ActivitiesEN of the Communities|last=European- Commission|date=1996-08EUR-01Lex|year=20002012b|website=publicationseur-lex.europa.eu access-|language=en|access-date=20182020-0608-0221|ref=harv|author=Eur-Lex}}
* {{Cite web|url=https://eur-lex.europa.eu/resource.html?uri=cellar:2bf140bf-a3f8-4ab2-b506-fd71826e6da6.0023.02/DOC_1&format=PDF|title=Consolidated Versions of the Treaty on European Union|last=Eur-Lex|date=2012c|website=Official Journal of the European Union|6=|access-date=21 Agustus 2020|quote=Uni Eropa harus ikut serta dalam Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Aksesi tersebut tidak harus mempengaruhi kewenangan Uni Eropa, seperti yang telah didefinisikan di dalam traktat perjanjian.|ref=harv}}
* {{Cite web|url=https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=CELEX:61962CJ0026|title=EUR-Lex - 61962CJ0026 - EN - EUR-Lex|last=European Commission|year=1963|website=eur-lex.europa.eu|language=en|access-date=2018-06-13|ref=harv}}
* {{Cite web|url=http://eur-lexaei.europapitt.euedu/31503/LexUriServ1/LexUriServGEN_RPT_(34th)_2000.do?uri=CELEX:32004D0752:EN:HTMLpdf|title=L_2004333EN.01000701.xmlGeneral Report on the Activities of the Communities|last=European Commission|date=1996-08-01|year=2004a1996|website=eur-lexpublications.europa.eu|language=en|access-date=2018-0506-3002|ref=harv}}
* {{Cite web|url=https://publicationsec.europa.eu/eneuropeaid/publication-detailsites/-devco/publicationfiles/af8d0c32communication-df0ewhite-4126paper-a978governance-ce5c88ef1533/languagecom2001428-en20010725_en.pdf|title=2004/407/EC,White Euratom: Council Decision of 26 April 2004 amending Articles 51 and 54 of the ProtocolPaper on theEuropean StatuteGovernance of(hereinafter theWhite CourtPaper)|year=2001|website=Commission of Justice, CELEX1|last=European CommissionCommunities|datelanguage=2011-03-04|year=2004b|website=publications.europa.euen|access-date=2018-05-3028|ref=harv|author=European Commission}}
* {{Cite web|url=https://ec.europa.eu/info/law/law-making-process/types-eu-law_en|title=Types of EU law|year=2018a|website=European Commission - European Commission|language=en|access-date=2018-05-27|ref=harv|author=European Commission}}
* {{Cite web|url=https://europa.eu/european-union/law_en|title=EU law - European Union - European Commission|last=European Commission|year=2018b|website=European Union|language=en|access-date=2018-05-27|ref=harv}}
* {{Cite web|url=https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=LEGISSUM:l14547|title=EUR-Lex - l14547 - EN - EUR-Lex|year=2018c|website=eur-lex.europa.eu|language=en|access-date=2018-05-31|ref=harv|author=European Commission}}
* {{Cite web|url=https://ec.europa.eu/europeaid/sites/devco/files/communication-white-paper-governance-com2001428-20010725_en.pdf|title=White Paper on European Governance (hereinafter White Paper)|year=2001|website=Commission of European Communities|language=en|access-date=2018-05-28|ref=harv|author=European Commission}}
* {{Cite web|url=http://europejskiportal.eu/history-of-european-integration/|title=History of European Integration - The European Portal of Integration and Development » The European Portal of Integration and Development|year=2018|website=europejskiportal.eu|language=en-GB|access-date=2018-05-26|ref=harv|author=Europejskiportal}}
* {{citeCite web|url=httphttps://www.on-federalismeuroparl.europa.eu/attachmentsthinktank/169_downloaden/document.pdfhtml?reference=EPRS_BRI(2017)608628|title="HowPreliminary Canreference We Define Federalism?"procedure|last=Law|first=JohnEuropean Parliament|year=20132017|website=http://wwweuropal.on-federalismeuropa.eu|language=en|access-date=26 Mei 20182020-08-07|ref=harv}}
* {{cite web|url=http://www.parliamenton-federalism.scoteu/ResearchBriefingsAndFactsheetsattachments/S4/SB_11-44169_download.pdf|title=The"How EuropeanCan UnionWe Define A Brief HistoryFederalism?"|last=McIverLaw|first=IainJohn|year=2011|website=http://www.parliament.scot2013|access-date=26 Mei 2018|ref=harv|archive-date=2015-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20150715021101/http://www.on-federalism.eu/attachments/169_download.pdf|dead-url=yes}}
* {{cite web|url=http://www.iwmparliament.atscot/publ-jvcResearchBriefingsAndFactsheets/jc-11S4/SB_11-0244.pdf|title=SomethingThe Happened.European SovereigntyUnion and EuropeanA IntegrationBrief History|last=TokarMcIver|first=AdrianIain|year=2001|website=ivm.at2011|access-date=26 Mei 2018|ref=harv|archive-date=2018-05-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20180507083911/http://www.parliament.scot/ResearchBriefingsAndFactsheets/S4/SB_11-44.pdf|dead-url=yes}}
* {{Citecite web|url=http://cataloguewww.sciencespoiwm.frat/ark:publ-jvc/46513/sc0000579066jc-11-02.pdf|title=DirectSomething andHappened. individualSovereignty concern: an effective remedy orand aEuropean conventional solution ?Integration|last=UsherTokar|first=John AnthonyAdrian|year=2001|website=catalogue.sciencespoivm.frat|access-date=26 Mei 2018-05-30|ref=harv|archive-date=2018-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180422000949/http://www.iwm.at/publ-jvc/jc-11-02.pdf|dead-url=yes}}
* {{Cite web|url=https://www.wiseinternational.org/nuclear-monitor/493-494/short-history-european-union|title=Short history of the European Union {{!}} Wise International|last=Wiseinternational|year=2018|website=www.wiseinternational.org|language=en|access-date=2018-06-12|ref=harv}}
{{refend}}
 
== Bacaan lanjut ==
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/956395569|title=The Institutions of the European Union|last=Dermot|first=Hodson|last2=Peterson|first2=John|isbn=0198737416|edition=Fourth edition|location=Oxford, United Kingdom|oclc=956395569|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1024279556|title=The Council of Ministers|last=Fiona|first=Hayes-Renshaw|date=2005|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=9780230804173|edition=2nd ed|location=Basingstoke|oclc=1024279556|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/76797960|title=The Advocate General and EC Law|last=Noreen|first=Burrows|date=2007|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199299003|location=Oxford|oclc=76797960|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/60416826|title=Building Europe's Parliament: Democratic Representation Beyond The Nation State|last=Rittberger|first=Berthold|date=2005|publisher=Oxford University Press|isbn=0199273421|location=Oxford|oclc=60416826|ref=harv}}
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1020066028|title=The European Court of Justice and The Policy Process: The Shadow of Case Law|last=Schmidt|first=Susanne|isbn=9780191027598|edition=First edition|location=Oxford, United Kingdom|oclc=1020066028|ref=harv}}
 
== Pranala luar ==
* [http://eur-lex.europa.eu/ EUR-Lex] - akses daring ke undang-undang [[Uni Eropa]] yang telah ada dan yang sedang diusulkan
* [http://eur-lex.europa.eu/en/treaties/index.htm eur-lex.europa.eu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130423080730/http://eur-lex.europa.eu/en/treaties/index.htm |date=2013-04-23 }}, Perjanjian-perjanjian
* [http://epdb.eu/eulegislation/ Evolusi legislasi Uni Eropa]
* [http://europa.eu/legislation_summaries/index_en.htm Ringkasan legislasi Uni Eropa]
* von Bogdandy, Armin Smrkolj, Maja. [http://www.mpepil.com/sample_article?id=/epil/entries/law-9780199231690-e620&recno=3& Komunitas Eropa, hukum Uni Eropa dan hukum internasional], Hukum Publik Internasional Ensiklopedia Max Planck.
{{authority control}}
[[Kategori:Hukum di Uni Eropa]]
 
[[Kategori:Uni Eropa]]
[[Kategori:Hukum Uni Eropa| ]]