Majelis Notables: Perbedaan antara revisi

[[File:Veny, Girardet - NiquetRouget - Assemblée des notables 1787à Rouen (4 novembre 1596).jpg|thumb|UkiranGambar yangtahun menunjukkan1822 Majelismenunjukkan Parapara BangsawanNotables tahun 17871596 di VersaillesRouen]]

'''Majelis Notables''' atau Majelis Para Bangsawan ([[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''The Assembly of Notables'') adalah dewan penasihat yang dipilih oleh raja Prancis selama masa krisis melanda [[Prancis]].<ref name="NOTABLES">{{cite web|url=https://alphahistory.com/frenchrevolution/assembly-of-notables/ |title=The Assembly of Notables|website=www.alphahistory.com|accessdate=16 Agustus 2020|lang=en}}</ref> Seperti namanya, dewan ini terdiri dari tokoh-tokoh penting di pemerintahan, yang berasal dari para [[bangsawan]], kalangan [[aristokrasi]], termasuk pangeran kerajaan, [[uskup agung]], hakim, pejabat kota besar, rekan sejawat, dan fungsionaris negara, yang dihimpun oleh [[Raja Prancis|raja Prancis]] pada kesempatan luar biasa untuk berkonsultasi tentang masalah negara, khususnya terhadap krisis yang berdampak negatif pada finansial negara.<ref>Collins, phlm. xix</ref> Raja berharap para Notables atau bangsawan akan mendukung langkah [[reformasi]], termasuk yang paling utama adalah pengadaan pemungutan pajak, yang diusulkan oleh para menterinya.<ref name="NOTABLES"/>

Pada bulan November 1583, raja [[Henry III dari Prancis|Henry III]] mengadakan pertemuan pertama kali dengan para Notables atau bangsawan di [[Saint Germain-en-Laye]], sebuah [[kotamadya]] di [[Yvelines]], sekitar 19,1 km dari kota [[Paris]]. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas sebuah demonstrasi keagamaan yang mengancam akan runtuhnya negara Prancis. Dalam sidang tersebut, Charles de Bourbon, seorang Kardinal [[Katolik]], perwakilan demonstran menyatakan bahwa adanya [[monopoli]] agama di Prancis.<ref name="Sutherland, 54">Sutherland, hhlm. 54</ref>

Pemicu terjadinya demonstrasi adalah raja Henry III seorang penganut agama [[Protestan]], dan pada saat itu juga Henry III belum memiliki keturunan.{{sfn|Knecht|1989|p=58-59}} [[Liga Katolik (Jerman)|Liga Katolik]] menganggap bahwa suksesi tahta kerajaan akan berhenti, sehingga mereka berusaha mengeluarkan semua suksesi kerajaan Protestan supaya diambil alih oleh Katolik.{{sfn|Knecht|1989|p=59}} Dalam traktat rahasia [[Joinville]] tanggal 31 Desember 1584, Charles de Bourbon diakui sebagai pemimpin liga Katolik dan [[Philip II]] dari [[Spanyol]] diangkat sebagai pewaris tahta Henry III.{{sfn|Martin|1973|p=131}} Keributan ini memicu kemarahan Henry III, dan memenjarakan Charles di kastil Blois pada 23 Desember 1588. Charles dipindahkan dari kastil satu ke kastil lain, untuk mencegah dia melarikan diri<ref name="Sutherland, 54"/>

Setelah kematian raja Henry III karena dibunuh, posisi raja Prancis digantikan oleh raja [[HenryHenri IV dari Prancis|Henry IV]] (13 Desember 1553 - 14 Mei 1610). Henry IV menjadi raja pertama dari [[Bourbon]], [[Dinasti Capetian]], dan dia dikenal dengan julukan Henry Agung, raja Naverre.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=oKRWAAAAMAAJ&pg=PA486 |page=486 |title=The Huguenots and Henry of Navarre |last1=Baird |first1=Henry Martyn |year=1886 }}</ref>

Dalam menjalankan pemeirintahanpemerintahannya, Henry IV mengikuti jejak Henry III, dan bekerja sama dengan para Notables dalam menghadapi krisis di Prancis. Antara tahun 1596 hingga 1597, Henry IV meminta bantuan majelis Notbales di [[Rouen]]. Para anggota dewan dipanggil untuk membantunya dalam mengembangkan dan mengesahkan rencana pemungutan pajak baru untuk mengatasi hutang Prancis.<ref>Baumgartner, hhlm. 233</ref> Dalam pertemuannya dipada tahun 1596, ada 95 orang dewan Notables yang hadir. Hasil dari rapat merekomendasikan supaya raja Henry IV melalukan pemungutan pajak terhadap penjualan barang atau produk khusus sebanyak 5%, tetapi ada pengecualian yaitu [[gandum]]. Gandum tidak termasuk dalam barang yang dipungut biaya pajak tersebut, gunauntuk menghindari keributan perihal produksi atau pembuatann roti sebagai makanan pokok di negara tersebut.<ref>Baumgartner, hhlm. 233</ref>

Perkiraan jumlah pajak yang diperoleh dari pemungutan ini sekitar 5 juta pound PrancisPerancis ('' livres''). Namun, pada pelaksaan pemungutan pajak, hanya dapat mengumpulkan dana sebanyak 1,56 juta pound. Meskipun hasil dari pemungutan pajak kurang dari yang diperkirakan, cara ini mampu menjaga anggaran keuangan kerajaan.<ref>Baumgartner, hhlm. 233</ref>

Pada tahun 1626 [[Louis XIII dari Prancis | Louis XIII]] mengumpulkan majelis Notables yang terdiri dari para kaum elit dan penguasa pemerintah, yakni 13 penatua, 13 uskup, dan 29 hakim. Banyak [[sejarawan]] menganggap majelis ini tidak berhasil karena mereka gagal memberlakukan reformasi tertentu.<ref>Collins, h. 47</ref> Meski demikian, raja dan para bangsawan menyetujui empat perubahan mendasar dalam pemerintahan PrancisPerancis dimasa pemerintahan Louis XIII, yakni:<ref>Collins, hhlm. 47–48</ref>

* Pertama, mereka sepakat bahwa kekuasaan [[Protestan|Protestan]] harus dihancurkan. Tidak ada diskusi khusus tentang pawai di [[La Rochelle]], tetapi para tokoh Notables mendukung penuh keinginan raja Louis XIII untuk menghancurkan jaringan benteng independen [[Huguenot]], dari kelompok Protestan.

* Keempat, para majelis setuju bahwa situasi fiskal sedang dalam masa krisis. Sehingga musyawarah para majelis ini umumnya berfokus pada masalah krisis keuangan di PrancisPerancis.

* Baumgartner, Frederic; ''France in the Sixteenth Century''. New York: [[St. Martin's Press]] 1995, diakses 20 Agustus 2020.

* Collins, James; ''The State in Early Modern France''. New York: [[Cambridge University Press]] 1995, diakses 20 Agustus 2020.

*{{cite book |title=The French Wars of Religion, 1559-1598 |url=https://archive.org/details/frenchwarsofreli0000knec |first=R.J. |last=Knecht |publisher=Longman |year=1989 |ref=harv}}, diakses 20 Agustus 2020

*{{cite book |title=Henry III and the Jesuit Politicians |first=A. Lynn |last=Martin |publisher=Librairie Droz |year=1973 |ref=harv}}, diakses 20 Agustus 2020