Bintang Lima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual
Apri DAV (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(38 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Album
| Name = Bintang Lima
| Type = Album studio
| Artist = [[Dewa 19|Dewa]]
| Cover = Bintang Lima.jpg
| Alt =
| Released = * [[30 April]] [[2000]] (kaset & CD)
* [[8 Desember]] [[2023]] (vinyl)
| Recorded = [[30 September]] [[1999]] - [[30 Maret]] [[2000]]
| Genre = {{hlist|[[musik rok|Rock]], |[[Poppop Rockrock]], |[[Rockrock alternatif]], |[[Rockrock simfoni]], |[[Hardhard Rockrock]]}}
| Length = 41:26
| Label = [[Aquarius Musikindo]]
Baris 17 ⟶ 18:
| Misc = {{Singles
| name = Bintang Lima
| type = Album studio
| single1 = [[Roman Picisan (lagu Dewa)|Roman Picisan]]
| single2 = Dua Sejoli
| single3 = Risalah Hati
Baris 24 ⟶ 25:
| single5 = Lagu Cinta
| single6 = Sayap-Sayap Patah
| single7 = [[Separuh Nafas]]
| single8 = Cinta Adalah Misteri
}}
}}
 
'''''Bintang Lima''''' adalah album kelima karya grup band [[Dewa 19|Dewa]] yang dirilis pada tahun 2000. Di album pertama ini, Dewa memperkenalkan personel barunya yaitu [[Once Mekel|Elfonda Mekel,"Once" SHMekel]] sebagai vokalis dan [[Tyo Nugros]] sebagai drummer yang ditinggalkan 2dua personel Dewa yang telah keluar yaitu [[Ari Lasso]] dan [[Wong Aksan]] yang dikeluarkan dari grup ini sedangkan [[Erwin Prasetya]] telah rehat karena masih dalam taraf rehabilitasi. Kehadiran 2dua personel baru ini membawa angin segar dan energi baru pada musik Dewa. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,87 juta keping. Album ini merupakan album paling suksestersukses sepanjang karirkarier Dewa. Album ini mencetak sejumlah hitshit termasuk "[[Roman Picisan (lagu Dewa)|Roman Picisan]]", "Dua Sejoli", "Risalah Hati", "Cemburu", "Lagu Cinta", "Sayap-Sayap Patah", "[[Separuh Nafas]]", dan "Cinta Adalah Misteri". ''Bintang Lima'' masuk ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Majalah Rolling Stone Indonesia|date=2007|title=150 Album Indonesia Terbaik|location=Jakarta|publisher=PT a&e media|url-status=live}}</ref>
 
== Latar Belakang ==
 
Pada tahun 1998, Dewa 19 bakal dikubur akibat mengalami krisis internal yang disebabkan oleh masalah ketergantungan narkoba dan konflik antara kedua personelnya. [[Aksan Sjuman|Wong Aksan]] keluar dari ''band'' dan menyusul [[Ari Lasso]] juga ikut keluar dari ''band'' di tengah proses rekaman album kelima. [[Erwin Prasetya]], pemetik bas Dewa 19, juga mengalami masalah kesehatan dan harus menjalani rehabilitasi. [[Ahmad Dhani]] kemudian merekrut [[Once Mekel]] sebagai vokalis baru dan Tyo Nugros sebagai drummer baru. Erwin Prasetya tetap menjadi bagian dari Dewa 19, meskipun hanya sebagai ''additional player'' pada album kelima.
Bila ada sebuah grup band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Dewa 19. Kontroversi ini bersumber dari cara [[Ahmad Dhani]] dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat [[Aksan Sjuman|Wong Aksan]] (drum) dan keluarnya [[Ari Lasso]] (vokal), tidak terdengar kabar Dewa 19 akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Dewa 19 sudah habis. Hingga pada tahun 2000, Dhani kembali menghidupkan Dewa 19 dengan merilis album baru yang berjudul "Bintang Lima", Dhani merekrut [[Elfonda Mekel|Once]] (vokal) dan [[Tyo Nugros]] (drum).[[Erwin Prasetya]] masih menjadi bassist Dewa 19, meskipun dalam album ini Erwin tercatat sebagai "additional player", karena masih dalam taraf rehabilitasi. Usai rilisnya album ini, Erwin kembali bergabung dengan Dewa sebagai personil tetap. Selain itu, Ari Lasso yang telah mengundurkan diri di tengah proses rekaman album ini, tetap berpartisipasi di lagu "Roman Picisan" dan "Cinta Adalah Misteri" sebagai backing vocal. Angka 19 yang selama ini dipakai sebagai merek dagang pun dihilangkan dan diubah namanya menjadi "Dewa" saja. Banyak yang meragukan kalau Dewa mampu bangkit lagi dan mengulang sukses album "[[Pandawa Lima]]" (1997) yang terjual 800 ribu keping. Namun, nyatanya album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala [[Kahlil Gibran]] mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Cinta Adalah Misteri" dan "Sayap-Sayap Patah". Ketukan drum dan terlalu kental di lagu "Roman Picisan" terpengaruhi oleh [[Herman's Hermits]] dari lagu "No Milk Today". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Dewa sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia. 5 penghargaan [[Anugerah Musik Indonesia|AMI Awards]] pun diraih oleh album ini, termasuk untuk Kategori Grup Terbaik dan Album Terbaik.
 
Album kelima Dewa 19, yang berjudul ''Bintang Lima'', dirilis pada tahun 2000. Album ini menandai perubahan nama ''band'' dari "Dewa 19" menjadi "Dewa" saja. Album ini juga menandai kebangkitan Dewa 19 setelah mengalami masa-masa sulit. Lebih dari 2 juta keping kopi album ini terjual sehingga menjadi album terlaris Dewa 19 sepanjang sejarah. Lagu-lagu hit album ini antara lain "[[Roman Picisan (lagu Dewa)|Roman Picisan]]", "Dua Sejoli", "Cinta Adalah Misteri", "Sayap-Sayap Patah", dan "[[Separuh Nafas]]". Beberapa judul lagu di album ini terinspirasi dari karya-karya sastra dan puisi, seperti "Roman Picisan" yang diambil dari novel karya [[Eddy D. Iskandar]] dan "Sayap-Sayap Patah" yang diambil dari puisi karya [[Kahlil Gibran]]. Lagu "Roman Picisan" juga memiliki pengaruh musik dari lagu "No Milk Today" milik [[Herman's Hermits]]. Album ini juga mendapatkan lima penghargaan [[Anugerah Musik Indonesia|AMI Awards]], termasuk untuk kategori Grup Terbaik dan Album Terbaik.
 
== Daftar Lagu ==
Baris 43 ⟶ 46:
| extra1 = Instrumental
| length1 = 0:49
| title2 = [[Roman Picisan (lagu Dewa)|Roman Picisan]]
| writer2 = [[Dhani Ahmad Prasetyo|Dhani Ahmad]]
| extra2 = [[Elfonda Mekel]]
Baris 87 ⟶ 90:
== Personel ==
; Dewa
* [[Ahmad Dhani|]] <small>(dikreditkan sebagai "Dhani Ahmad]]")</small> – kibor, gitar dan vokal
* [[Once Mekel|Elfonda "Once" Mekel]] – vokal utama dan bass
* [[Tyo Nugros]] – drum <small>(ditulisdikreditkan sebagai "Wizztyo Nugros")</small> – drum
* [[Andra Ramadhan]] – gitar , kibor , vocal dan bass
 
=== Musisi Pendukung ===
* [[Erwin Prasetya]] – bass (pemainadditional tambahanplayer)
* [[Ari Lasso]] – vokal latar pada lagu "Roman Picisan" dan “Cinta"Cinta Adalah Misteri”Misteri"
* [[Bebi Romeo]] – vokal latar pada lagu "Roman Picisan"
* [[Yanni Djunaedi|Yanni Libels]] ([[Trio Libels]]) – vokal latar pada lagu "Roman Picisan"
Baris 104 ⟶ 107:
* Dade (BOP) – bass pada lagu "Cinta Adalah Misteri"
* Kenny Jo – [[seruling]] pada lagu "Risalah Hati"
* Nazril Irham / Ariel Noah – vokal latar pada lagu "Roman Picisan"
 
== Catatan ==
Baris 111 ⟶ 113:
* Beberapa lagu yang dijadikan lagu tema sinetron dalam album ini adalah : "Dua Sejoli" (OST Sinetron Cerita Cinta), "Hidup Adalah Perjuangan" (OST Sinetron "[[Jalan Keadilan]]" - [[MNC TV]], 2006), "Roman Picisan" (OST Sinetron "[[Roman Picisan the Series]]" - [[RCTI]], 2017), "Risalah Hati" (OST Sinetron "[[Buku Harian Seorang Istri]]" - [[SCTV]], 2021) dan "Separuh Nafas" (OST Sinetron "[[Bukan Cinderella Biasa]]" - [[GTV (Indonesia)|GTV]], 2022).
* Pada tahun 2019, lagu "Lagu Cinta" dibawakan ulang oleh [[Afgan Syahreza]], [[Isyana Sarasvati]] dan [[Rendy Pandugo]] dalam album [[AIR (EP)|AIR]] (2019).
* Video Klip "Sayap-Sayap Patah" dibintangi oleh [[Dian Sastrowardoyo]].
* Video Klip "Separuh Nafas" dibintangi oleh sejumlah publik figur ternama seperti [[Titi Kamal]], [[Suti Karno]] (Atun), [[Dana Iswara]], [[Erwin Parengkuan]], [[Ade Rai]], [[Joshua Suherman]], [[Nugie]], [[Nico Siahaan]], [[Cindy Fatika Sari]], [[Tengku Firmansyah]] dan Alm. [[Indra Safera]].
* Pada tahun 2021, solois [[Pamungkas]] menyanyikan kembali lagu "Risalah Hati" sebagai single non-albumnya.
 
== Lihat Pula ==