Arthur Schopenhauer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 12:
* [[Filsafat pesimisme]]
}}|main_interests=[[Metafisika]], [[estetika]], [[etika]], [[moralitas]], [[psikologi]]|notable_ideas=[[Prinsip antropik]]<ref>Arthur Schopenhauer, ''Arthur Schopenhauer: The World as Will and Presentation, Volume 1'', Routledge, 2016, p. 211: "the world [is a] mere ''presentation'', object for a subject&nbsp;..."</ref><ref>Lennart Svensson, ''Borderline: A Traditionalist Outlook for Modern Man'', Numen Books, 2015, p. 71: "[Schopenhauer] said that 'the world is our conception'. A world without a perceiver would in that case be an impossibility. But we can—he said—gain knowledge about Essential Reality for looking into ourselves, by introspection. ... This is one of many examples of the anthropic principle. The world is there for the sake of man."</ref><br />[[#Eternal justice|Eternal justice]]<br />[[Prinsip alasan yang memadai]]<br />[[Dilema landak]]<br />[[Filsafat pesimisme]]<br />[[Individuasi]]<br />[[Kehendak (filsafat)|Kehendak]] sebagai [[an sich]]<br />Kritik terhadap [[Idealisme Jerman]]<ref name="WWR3">''[[The World as Will and Representation]]'', vol. 3, Ch. 50.</ref><ref name=Jacquette/><br />[[Estetika Schopenhauer]]}}
'''Arthur Schopenhauer''' ({{IPAc-en|ˈ|ʃ|oʊ|p|ən|h|aʊər}} {{Respell|SHOH|pən|how|ər}},<ref>{{Citation|last=Wells|first=John C.|year=2008|title=Longman Pronunciation Dictionary|edition=3rd|publisher=Longman|isbn=978-1-4058-8118-0}}</ref> {{IPA-de|ˈaʁtʊʁ ˈʃoːpn̩haʊɐ|lang|De-Arthur Schopenhauer2.ogg}}; 22 Februari 1788&nbsp;– 21 September 1860) adalah seorang [[Filsafat|filsuf]] [[Orang Jerman|Jerman]]. Ia terkenal karena karyanya yang berjudul ''[[Dunia sebagai Kehendak dan Representasi|The World as Will and Representation]]'' (dipublikasikan pada tahun 1818 dan dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1844), yang menyatakan bahwa dunia [[fenomena]] ini adalah manifestasi dari kehendak [[noumena]] yang buta dan irasional.<ref>{{Cite book|last=Arthur Schopenhauer|year=2004|url=https://archive.org/details/essaysaphorisms00scho/page/23|title=Essays and Aphorisms|publisher=Penguin Classics|isbn=978-0-14-044227-4|page=[https://archive.org/details/essaysaphorisms00scho/page/23 23]}}</ref><ref>{{Cite book|last=Magee|first=Bryan|date=1997-08-14|url=https://academic.oup.com/book/32819/chapter/275011622|title=The World as Will|publisher=Oxford University PressOxford|isbn=978-0-19-823722-8|edition=1|pages=137–163|language=en|doi=10.1093/0198237227.003.0007}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Vandenabeele|first=Bart|date=2007-12|title=Schopenhauer on the Values of Aesthetic Experience|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.2041-6962.2007.tb00065.x|journal=The Southern Journal of Philosophy|language=en|volume=45|issue=4|pages=565–582|doi=10.1111/j.2041-6962.2007.tb00065.x}}</ref> Melanjutkan [[idealisme transendental]] [[Immanuel Kant]] (1724–1804), Schopenhaueria mengembangkan sistem metafisika dan etika [[Ateisme|ateistik]] yang menolak gagasan [[idealisme Jerman]] pada masa itu.<ref name="Jacquette">{{Cite book|year=2007|title=Schopenhauer, Philosophy and the Arts|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-04406-6|editor-last=Dale Jacquette|page=162|quote=For Kant, the mathematical sublime, as seen for example in the starry heavens, suggests to imagination the infinite, which in turn leads by subtle turns of contemplation to the concept of God. Schopenhauer's atheism will have none of this, and he rightly observes that despite adopting Kant's distinction between the dynamical and mathematical sublime, his theory of the sublime, making reference to the struggles and sufferings of struggles and sufferings of Will, is unlike Kant's.}}</ref> Ia

Schopenhauer merupakan salah satu pemikir [[filsafat Barat]] pertama yang mempelajari dan membenarkan prinsip-prinsip penting dari [[Filsafat Timur|filsafat timur]], seperti [[asketismeasketisisme]], penyangkalan [[Diri (filsafat)|diri]], dan gagasan tentang [[Maya (agama)|dunia sebagai bayangan dari realitas]].<ref>See the book-length study about oriental influences on the genesis of Schopenhauer's philosophy by Urs App: ''Schopenhauer's Compass. An Introduction to Schopenhauer's Philosophy and its Origins''. Wil: UniversityMedia, 2014 ({{ISBN|978-3-906000-03-9}})</ref> Karyanya dideskripsikan sebagai manifestasi dari [[filsafat pesimisme]].<ref>{{Cite book|last=Arthur Schopenhauer|year=2004|url=https://archive.org/details/essaysaphorisms00scho/page/22|title=Essays and Aphorisms|publisher=Penguin Classics|isbn=978-0-14-044227-4|pages=[https://archive.org/details/essaysaphorisms00scho/page/22 22–36]|quote=…but there has been none who tried with so great a show of learning to demonstrate that the pessimistic outlook is ''justified'', that life itself is really bad. It is to this end that Schopenhauer's metaphysic of will and idea exists.}}</ref> Meskipun di sebagian besar masa hidupnya karyanya gagaltidak banyak menarik perhatian umum, paska kematiannya, Schopenhauer mempunyai pengaruh yang luas di berbagai disiplin ilmu, termasuk [[filsafat]], [[sastra]], dan [[Ilmu|sains]]. Tulisannya mengenai [[Estetika Schopenhauer|estetika]], [[moral]]itas, dan [[psikologi]] telah mempengaruhi banyak pemikir, artis dan seniman.
 
== Kehidupan ==
Baris 92 ⟶ 94:
Kedua, Schopenhauer mengemukakan bahwa hidup berarti terus mempunyai kehendak atau keinginan. Alhasil, keinginan itu akan berujung pada terpuaskan atau tidak. Jika tidak puas maka ia akan menderita. Misalnya, jika keinginan untuk makan tidak terpuaskan, seseorang akan menderita sakit karena [[kelaparan]]; jika keinginan libido tidak terpuaskan, seseorang akan mengalami frustrasi seksual. Sebaliknya, jika keinginan terpuaskan maka sesaat setelah mengalami kesenangan atau kegembiraan itu, kita akan mengalami kebosanan atau harus memenuhi keinginan lain yang terus muncul. Oleh karena itu, Schopenhauer meggambarkan kehidupan itu seperti “pendulum yang berayun” di antara dua bentuk penderitaan: kekurangan sesuatu yang diinginkan dan kebosanan.<ref name=":0" />
 
Karena esensi kehidupan adalah kehendak untuk hidup — suatu perjuangan tanpa arah dan tanpa henti yang membuat kehidupan manusia dipenuhi rasa sakit dan penderitaan, Schopenhauer menyimpulkan bahwa ketiadaan adalah lebih baik daripada kehidupan. Namun, ia menolak bahwa bunuh diri adalah solusinya. Menurutnya, seseorang tidak dapat menyelesaikan masalah kehidupan dengan melakukan bunuh diri. Karena semua kehidupan adalah penderitaan, kematian tidak mengakhiri penderitaan seseorang tetapi hanya mengakhiri bentuk penderitaan yang dialaminya.<ref>{{Cite web|title=Schopenhauer, Arthur {{!}} Internet Encyclopedia of Philosophy|url=https://iep.utm.edu/schopenh/|language=en-US|access-date=2023-09-16}}</ref> Schopenhauer menyatakan bahwa solusi terhadap penderitaan yang inheren dalam kehidupan adalah penolakan terhadap kehendak dengan diilhami oleh wawasan metafisika bahwa individualitas hanya sekadar ilusi. Baginya, orang yang memiliki "jiwa yang agung" secara intuitif "mengenali realitas secara keseluruhan, memahami esensinya, dan menyadari bahwa ia datang dan pergi, terperangkap dalam usaha yang sia-sia, konflik batin, dan penderitaan abadi".<ref>''The World as Will and Representation, Vol. 1'', §68</ref> Negasi terhadap kehendak bermula dari pemahaman bahwa dunia dalam dirinya sendiri (yang bebas dari bentuk ruang dan waktu) adalah satu. Praktik [[asketisme|asketisisme]], kata Schopenhauer, adalah bentuk dari penolakan terhadap kehendak yang menghasilkan keadaan "tanpa keinginan" dan bebas dari penderitaan pada individu yang mempraktikkannya. Dalam hal ini, pemikiran Schopenhauer mendapatkan konfirmasi dari teks-teks filsafat Timur yang ia baca dan ia kagumi, yaitu, bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan dalam penolakan atau pengunduran diri.<ref>{{Cite book|last=Magee|first=Bryan|date=1997-08-14|url=https://doi.org/10.1093/0198237227.003.0015|title=A Note on Schopenhauer and Buddhism|publisher=Oxford University PressOxford|isbn=0-19-823722-7|pages=340–345|doi=10.1093/0198237227.003.0015}}</ref><ref>{{Cite book|last=Janaway|first=Christopher|date=2002|title=Schopenhauer: a very short introduction|location=Oxford New York|publisher=Oxford Univ. Press|isbn=978-0-19-280259-0|series=Very short introductions}}</ref>
 
=== Etika ===
Baris 139 ⟶ 141:
Schopenhauer juga mempertahankan sikapnya yang [[Anti-Yudaisme|anti-Yahudi]]. Dia berpendapat bahwa agama Kristen merupakan pemberontakan terhadap apa yang dia sebut sebagai dasar materialistis Yudaisme. Ia menganggap etika Kristen mirip dengan etika India yang mencerminkan penaklukan diri spiritual [[Arya]] - [[Weda]]. Schopenhauer melihat hal ini sebagai lawan dari dorongan ketidaktahuan yang berujung pada utopianisme duniawi dan kedangkalan semangat duniawi "Yahudi":
 
{{cquote2|Oleh karena itu, [Yudaisme] adalah agama yang paling kasar dan menyedihkan di antara semua agama; ia adalah bentuk [[teisme]] yang absurd dan memuakkan. [Dalam Yudaisme] terdapat [[Kirios|''κύριος'' ['Tuhan']]] yang telah menciptakan dunia, yang ingin disembah dan dipuja; dan yang terpenting, dia cemburu, iri pada rekan-rekannya, pada semua dewa lainnya; jika pengorbanan diberikan kepada mereka, dia akan marah dan membuat orang-orang Yahudi mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan... Sungguh menyedihkan bahwa agama ini telah menjadi dasar agama yang berlaku di Eropa; karena ini adalah agama tanpa dasar metafisika apa pun. Ketika semua agama lain berusaha untuk menjelaskan tentang simbol-simbol metafisika kehidupan, agama Yahudi tetap ada dan tidak menghasilkan apa-apa selain seruan perang melawan bangsa lain.<ref>"Fragments for the History of Philosophy", ''Parerga and Paralipomena'', Volume I, trans. Payne (p. 126).</ref>}}
 
==== Wanita ====
Dalam esainya tahun 1851 "Tentang Wanita", Schopenhauer menyatakan penolakannya terhadap kesetaraan kaum perempuan yang ia anggap tidak masuk akal (''abgeschmackten Weiberveneration'')".<ref>{{Cite web|title=Arthur Schopenhauer: Ueber die Weiber|url=https://aboq.org/schopenhauer/parerga2/weiber.htm|website=aboq.org}}</ref> Dia menulis: "Perempuan cocok untuk menjadi perawat dan guru masa kanak-kanak kita karena fakta bahwa mereka sendiri bersifat kekanak-kanakan, sembrono dan dangkal." Ia berpendapat bahwa perempuan kurang memiliki kemampuan seni dan rasa keadilan. Ia juga menyatakan penentangannya terhadap [[monogami]].<ref>{{Cite web|last=Schopenhauer|first=Arthur|title=Essays of Schopenhauer - On Women|url=https://www.gutenberg.org/files/11945/11945-h/11945-h.htm#link2H_4_0009|website=Project Gutenberg|access-date=2023-09-19}}</ref> Ia menyatakan bahwa "wanita pada dasarnya dimaksudkan untuk patuh". Esai tersebut memberikan sedikit pujian: "Perempuan jelas lebih bijaksana dalam menilai dibandingkan [laki-laki]", dan lebih bersimpati terhadap penderitaan orang lain.

Dalam bukunya,buku ''Philosophers Behaving Badly'', penulis Nigel Rodgers dan Mel Thompson menyatakan bahwa Schopenhauer adalah seorang [[misogini]]s tanpa rival dalam sejarah filsafat barat.<ref>{{Cite book|last=Rodgers|first=Nigel|last2=Thompson|first2=Mel|date=2005|url=https://books.google.com/books?id=rXEwAAAAYAAJ&newbks=0&hl=en|title=Philosophers Behaving Badly|publisher=Peter Owen|isbn=978-0-7206-1219-6|pages=42|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Perspektif Schopenhauer tentang wanita ini mempengaruhi [[feminisme]] abad kesembilan belas.<ref>''Feminism and the Limits of Equality'' PA Cain – Ga. L. Rev., 1989</ref> Analisis [[biologi]]snya mengenai perbedaan antara jenis kelamin, dan peran masing-masing dalam perjuangan untuk bertahan hidup dan bereproduksi mendahului beberapa klaim yang kemudian dikemukakan oleh [[Sosiobiologi|ahli sosiobiologi]] dan [[Psikologi evolusioner|psikolog evolusioner]].<ref name="Young2005">{{Cite book|last=Julian Young|date=23 June 2005|url=https://books.google.com/books?id=gfDyeGY0RFMC&pg=PA242|title=Schopenhauer|publisher=Psychology Press|isbn=978-0-415-33346-7|page=242}}</ref>
Baris 210 ⟶ 214:
Filsuf [[Friedrich Nietzsche]] menghabiskan sebagian besar masa hidupnya bergelut dengan filsafat Schopenhauer. Nietzsche mengakui bahwa Schopenhauer adalah salah satu dari sedikit filsuf yang ia hormati. Ia menganggap bahwa Schopenhauer adalah orang yang tidak takut untuk melihat dunia secara apa adanya. Ia juga melihat Schopenhauer sebagai filsuf yang mempunyai karakter yang independen dan tidak mau pandangannya didikte oleh orang banyak atau konvensi. Meskipun ia sangat mengagumi Schopenhauer, pada akhirnya Nietzsche menolak [[filsafat pesimisme]] Schopenhauer dan mengafirmasi kehidupan. Dalam karyanya, ''Untimely Meditations'', Nietzsche menulis satu esai khusus tentang Schopenhauer yang berjudul ''Schopenhauer as Educator''.<ref>[[wikisource:Schopenhauer as Educator|Schopenhauer as Educator]]</ref>
[[Berkas:DBP_1988_1357_Arthur_Schopenhauer.jpg|jmpl|Perangko Deutsche Bundespost]]
Di awal karirnya, filsuf terkenal abad ke-20 [[Ludwig Wittgenstein]] mengadopsi idealisme epistemologis Schopenhauer. Beberapa pengaruh Schopenhauer (khususnya transendentalisme Schopenhauerian) dapat diamati dalam ''[[Tractatus Logico-Philosophicus]]''.<ref>{{Cite book|last=Glock, Hans-Johann|year=2017|title=A Companion to Wittgenstein|location=Sussex, UK|publisher=Wiley Blackwell|page=[https://books.google.com/books?id=WbfBDQAAQBAJ&pg=PA60 60]}}</ref><ref>{{Cite book|last=Glock, Hans-Johann|year=2000|title=The Cambridge Companion to Schopenhauer|location=New York, NY|publisher=Cambridge University Press|page=[https://books.google.com/books?id=PnUF-UjhX_oC&pg=PA424 424]}}</ref> Pada akhirnya, Wittgenstein menolak [[idealisme transendental]] epistemologis dan mengikuti [[Realisme filsafat|realisme]] konseptual [[Gottlob Frege]]. Pada tahun-tahun berikutnya, Wittgenstein menjadi sangat meremehkan Schopenhauer dan menganggapnya sebagai seorang pemikir yang dangkal.<ref name="Culture & Value, p.24, 1933–42">Culture & Value, p.&nbsp;24, 1933–34</ref><ref>Malcolm, Norman. Ludwig Wittgenstein: A Memoir. Oxford University Press, 1958, p. 6</ref> Filsuf [[Bertrand Russell]] juga mempunyai opini yang negatif terhadap Schopenhauer. Dalam bukunya, [[A History of Western Philosophy|''History of Western Philosophy (Sejarah Filsafat Barat)'']], Russell mengkritik Schopenhauer karena mengadvokasi asketismeasketisisme namun ia sendiri tidak mempraktikkannya.<ref>{{Cite book|last=Russell|first=Bertrand|year=1946|title=History of Western Philosophy|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.219055|publisher=George Allen and Unwin|page=[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.219055/page/n782 786]}}</ref>
 
Filsafat Schopenhauer, dan diskusi tentang filsafat pesimisme telah menjadi fokus para pemikir kontemporer seperti [[David Benatar]], [[Thomas Ligotti]], dan [[Eugene Thacker]]. Karya mereka juga menjadi inspirasi untuk serial TV HBO populer ''[[True Detective]]'' serta ''[[Life is Beautiful|Life Is Beautiful]]''.<ref>{{Cite news|date=2014-02-12|title=Writer Nic Pizzolatto on Thomas Ligotti and the Weird Secrets of 'True Detective'|url=https://www.wsj.com/articles/BL-SEB-79577|work=The Wall Street Journal}}</ref> Schopenhauer kadang juga dianggap sebagai bapak atau pendiri [[antinatalisme]].<ref>M.Morioka [https://philpapers.org/rec/MORWIA-14 '' What Is Antinatalism? and Other Essays''], pp.8-12.</ref>