Yahya Cholil Staquf: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update informasi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| name = Yahya Cholil Staquf
| colorcode = <!-- HTML color code (e.g. red, #FF0000 or affiliated Party metadata color template) or transparent for no coloring -->
| image =
| imagesize =
| smallimage = <!--If this is specified, "image" should not be.-->
Baris 11:
| office = [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Ketua Umum]] [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]]
| term_start = 2022
| term_end =
| predecessor = [[Said Aqil Siroj|Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A.]]
| successor = [[Petahana]]
Baris 39:
| constituency3 =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|1966|
| birth_place = [[Leteh, Rembang, Rembang|Leteh]], [[Rembang, Rembang|Rembang]], [[Indonesia]]
| death_date =
Baris 68:
}}
[[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''Yahya Cholil Staquf''' dikenal juga dengan sapaan '''Gus Yahya''' ({{lahirmati|[[Leteh, Rembang, Rembang|Leteh]], [[Rembang, Rembang|Rembang]]|16|2|1966}} di [[Kabupaten Rembang|Rembang]]) adalah ulama
== Pendidikan ==
Baris 90:
Pada 15 Juli 2021, Gus Yahya mendapatkan apresiasi tinggi dari tokoh-tokoh perdamaian dunia dalam perhelatan International Religious Freedom (IRF) Summit, di [[Washington, D.C.|Washington]], DC, Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan pidato kunci dengan judul “The Rising Tide of Religious Nationalism” (Pasang Naik Nasionalisme Religius).
Pada hari ketiga konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut Gus Yahya mendapat apresiasi dari tokoh-tokoh dunia. Gus Yahya menjelaskan bahwa dinamika bangkitnya nasionalisme religius merupakan bagian metode untuk pertahanan ketika suatu kelompok agama yang biasanya merupakan mayoritas di negaranya merasa terancam secara budaya. Menurut Gus Yahya, kebangkitan ini pun tidak terelakkan lantaran dunia tengah bergulat dalam persaingan antar-nilai untuk menentukan corak peradaban di masa depan. Selain itu, dinamika internasional telah mengarah pada perwujudan satu peradaban global yang tunggal dan saling berbaur. Pihaknya mempertegas bahwa persaingan yang sengit ini berpotensi besar memicu permusuhan dan kekerasan. Maka dari itu, Gus Yahya mendorong berbagai elemen di dunia menemukan cara untuk mengelolanya sebelum telanjur meletus konflik global yang kian parah
== Daftar rujukan ==
|