Pesan pasok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan |
k Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh Zdryiskyloaf Tag: Pengembalian |
||
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{Advert|date=Maret 2022}}
Pesatnya pertumbuhan [[teknologi komunikasi]], menjadikan cara berinteraksi masyarakat semakin mudah. Perkembangan ini memicu pergeseran cara bertransaksi masyarat, dari metode konvensional menuju ke arah perdagangan digital. Bukan cuma di negara maju, di Indonesia pun trend [[belanja online]] sudah semakin digemari masyarakat. Mulai dari belanja barang hingga makanan, sekarang sudah banyak menggunakan cara online. Adanya [[fenomena]] semacam inilah kemudian mulai bermunculan juga para pedagang online yang menggunakan [[sistem]] [[bisnis]] dropship.▼
'''Pesan pasok''' adalah sebuah [[sistem]] [[bisnis]] dimana seseorang yang menjalankan sistem bisnis ini (dikenal dengan istilah ''pemesanpasok'') melakukan penjualan barang tanpa melakukan stok barang. Setiap barang yang dijual, ketika dibeli oleh pembeli, dipesan terlebih dahulu oleh pemesanpasok dari penyedia barang jualan (dikenal dengan pemasok) untuk kemudian dikirim oleh pemasok ke pembeli.
'''Dropship adalah''' suatu sistem bisnis, di mana seseorang bisa berjualan tanpa perlu memiliki stok barang terlebih dahulu.<ref>{{Cite web|last=|first=Mirza|date=2020-09-18|title=Penjelasan: Apa Itu Dropship|url=https://lakulo.com/penjelasan-apa-yang-dimaksud-dengan-dropship|website=Lakulo|access-date=2020-10-28}}</ref> Seluruh [[produk]] yang dijual biasanya milik pihak lain, dalam hal ini supplier. Namun, istimewanya adalah orang tersebut diizinkan menjual seluruh produk dari supplier dengan atas nama toko mereka sendiri. Bukan cuma itu, seluruh urusan stok produk, pengemasan, hingga pengiriman, semuanya dilakukan oleh supplier untuk mitra dropshipnya.▼
Karena barang yang dijual oleh pemesanpasok tidak di-stok terlebih dahulu, sistem berjualan seperti ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus direpotkan dengan biaya dan waktu tambahan.
Sedangkan '''dropshipper adalah''' sebutan untuk pelaku bisnis yang menjalankan usaha dengan sistem ini. Dalam pelaksanaannya, bisnis dropship seperti perantara. Dropshipper hanya perlu menjual dan memasarkan produk dari supplier.<ref name="evermos">{{cite web|url=https://evermos.com/home/panduan/grosir-adalah/|title=Apa Itu Dropship? Berikut Keuntungan dan Kekurangannya|date=2021-09-16|website=Evermos|access-date=2021-09-24}}</ref> Tugas seorang dropshipper hanya memasarkan produk-produk yang dijual supplier, dengan menggunakan nama tokonya sendiri. Sehingga, apabila sudah terkenal, dropshipper akan diuntungkan dari segi nama besar tokonya. Sedangkan supplier akan terus mendapat pesanan tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.▼
==
▲Pesatnya pertumbuhan [[teknologi komunikasi]], menjadikan cara berinteraksi masyarakat semakin mudah. Perkembangan ini memicu pergeseran cara bertransaksi
[[Model bisnis]] dengan sistem dropship umumnya melibatkan tiga pihak. Mereka yang terlibat antara lain, supplier, dropshipper, dan [[konsumen]].▼
▲
Sebelum memasarkan produk, biasanya dropshipper sudah menjalin kerjasama tertentu dengan supplier. Sehingga apabila ada pesanan yang berasal dari dropshipper tersebut, maka supplier harus mengirimnya dengan atas dropshipper. Agar lebih mudah mari kita simak penjelasan berikut ini:▼
▲Sedangkan ''pemesanpasok''
Pertama, setelah menjalin [[Kerja sama|kerjasama]], dropshipper memasarkan produk-produk supplier ke barbagai toko online atau [[media sosial]] yang telah dibuatnya. Seluruh urusan yang berkaitan dengan nama toko, penentuan harga, hingga [[strategi pemasaran]], sepenuhnya menjadi kendali dropshipper. Keuntungan yang diperoleh dropshipper berasal dari selisih harga jual dengan harga beli produk yang diperolehnya dari supplier.▼
== Skema bisnis pesan pasok ==
Kedua, apabila ada pesanan dari konsumen, maka dropshipper akan meneruskannya kepada supplier. Dalam hal ini, konsumen tidak akan tahu dari mana produknya berasal. Konsumen hanya tahu produk yang dibelinya dikirim dari toko online tempat ia melakukan transaksi tersebut. Hal ini sama seperti transaksi jual beli pada umumnya. Selanjutnya, supplier akan mengemas dan mengirim pesanan tersebut ke alamat konsumen. Informasi yang tertera pada label pengiriman harus berisi [[Identitas perusahaan|identitas]] dropshipper dan konsumen. Supplier tidak boleh mencantumkan identitasnya pada produk yang dikirim kepada konsumen.▼
▲[[Model bisnis]] dengan sistem
▲Sebelum memasarkan produk, biasanya
Ketiga, apabila pesanan yang diterima konsumen sudah sesuai, maka reputasi toko online yang dibuat oleh dropshipper tersebut akan meningkat. Sedangkan, apabila pesanan yang diterima konsumen tidak sesuai, maka dropshipper bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.▼
▲Pertama, setelah menjalin [[Kerja sama|kerjasama]],
▲Kedua, apabila ada pesanan dari konsumen, maka
▲Ketiga, apabila pesanan yang diterima konsumen sudah sesuai, maka reputasi toko online yang dibuat oleh
== Hubungan Hukum Pihak yang Terlibat ==
Baris 25 ⟶ 32:
Hubungan hukum yang tercipta antara dropshipper dengan supplier merupakan hukum jual beli. Di mana pihak supplier sebagai penjual dan dropshipper sebagai pembeli. Setelah dropshipper menerima pesanan dan pembayaran dari pihak konsumen, maka selanjutnya dropshipper membeli barang dari supplier dan meminta supplier untuk mengirimkan pesanan tersebut ke alamat konsumennya dengan mengatasnamakan pihak dropshipper.
== Aspek Pajak Dalam Skema Bisnis
Dalam melakukan usahanya, ''dropshipper'' akan memperoleh penghasilan berupa selisih antara harga dari ''supplier'' dan harga yang dikenakan kepada pembeli. Selisih harga ini dapat dikategorikan sebagai komisi atau ''fee''. [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)]] mendefinisikan komisi sebagai imbalan ([[uang]]) atau persentase tertentu yang dibayarkan karena [[jasa]] yang diberikan dalam jual beli dan sebagainya. Komisi atau ''fee'' inilah yang akan menjadi penghasilan bagi ''dropshipper''.
Dilihat dari cara kerjanya, ''dropshipper'' pada dasarnya memainkan fungsi seperti perantara. Dalam proses ''dropship'', seolah-olah terjadi dua kali penjualan barang, yaitu dari ''supplier'' kepada ''dropshipper'', dan dari dropshipper kepada konsumen. Namun
KBBI mendefinisikan perantara sebagai makelar atau calo (dalam jual beli dan sebagainya). ''Dropshipper'' sebenarnya sama dengan jasa perantara atau makelar, sehingga dalam aspek pajaknya, mirip dengan pajak atas jasa perantara atau makelar. [[Wajib pajak]] ''dropshipper'' tidak termasuk dalam kriteria Wajib
== Keunggulan Sistem
Sistem bisnis dropship memiliki [[Keunggulan kompetitif|keunggulan]] yang tidak dimiliki oleh jenis bisnis lain yang pernah ada sebelumnya. Keunggulan tersebut antara lain:
# '''Modal Kecil:''' Dalam hal ini metode ''dropship'' memiliki keuntungan tidak membutuhkan modal yang besar untuk pengadaan toko, produk dan biaya produksi.<ref>{{Cite journal|last=Fauziyyah|first=Anni Karimatul|date=2019|title=Market Base Analysis Pada Bisnis Dropship Dengan Algoritma Apriori Dalam Menentukan Product Bundling Berbasis R|url=https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJUBI/article/view/967/1105|journal=Indonesian Journal of Business Intelligence (IJUBI)|volume=Volume 2|issue=Issue 1|doi=}}</ref> Namun disisi lain, seorang ''dropshipper'' harus memiliki teknik ''marketing''
# '''Tingkat Risiko Rendah:''' Tingkat risiko memulai bisnis ''dropship'' sangat rendah, karena tidak dibutuhkan banyak modal untuk memulainya. Seorang ''dropshipper'' juga tidak perlu menyetok barang tersebih dahulu. Oleh karena itu, ''dropshipper'' tidak akan dipusingkan dengan masalah produk tidak laku, kadaluarsa, pengelolaan
# '''Jam Kerja Fleksibel:''' Usaha jenis ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa ada jam kerja yang mengikat. Seorang ''dropshipper'' bebas mengatur jam kerjanya sendiri, terlebih lagi toko yang dibuat adalah [[toko online]]. Sehingga, seluruh produk yang dijual bisa diakses dan dipesan kapan saja oleh pelanggan. Apabila memiliki pekerjaan lain, seorang ''dropshipper'' juga tidak perlu keluar dari pekerjaan utamanya.
# '''Relatif Mudah Dijalankan:''' Bisnis ''dropship'' relatif mudah dijalankan siapa saja, bahkan oleh orang yang baru memulai bisnis sekalipun. Seorang ''dropshipper'' hanya perlu bekerjasama dengan ''supplier'' yang menerima model sistem seperti ini. Langkah selanjutnya ''dropshipper'' sudah bisa mulai berjualan tanpa khawatir usahanya dirusak oleh ''supplier''.
== Kekurangan Sistem Pesan Pasok ==
Sistem bisnis ''dropshipping'' tidak hanya memiliki keunggulan, tetapi terdapat juga beberapa kekurangan {{cn}}<!--iklan <ref>{{Cite web|last=Syah|first=Evo|date=2020-02-04|title=Apa itu Dropshipping? Pengertian & Cara Kerja Dropship|url=https://evosyah.com/apa-itu-dropshipping/|website=EvoSyah|access-date=2020-03-04}}</ref> -->, antara lain:
# '''[[Margin kontribusi|Margin]] Rendah:''' Karena efektivitas bisnis yang sangat mudah untuk dimulai serta biaya ''overhead'' sangat minim, maka di pasaran bisnis seperti ini tentu saja memiliki begitu banyak pesaing.
# '''Masalah Inventaris:''' Sebagaimana yang dijelaskan di atas, seorang ''dropshipper'' hanya bertugas sebagai perantara. Oleh karena itu ''dropshipper'' tidak memiliki inventaris terhadap produk tersebut. Hal ini dikarenakan produk tersebut sepenuhnya dimiliki oleh pemasok pihak ketiga.
== Referensi ==
<references responsive="" />
[[Kategori:Manajemen rantai suplai]]
[[Kategori:Proses dan metode eceran]]
|