Pembicaraan Wikipedia:Pedoman penamaan/Tokoh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ade Hartati Rahmat: bagian baru
Taylor 49 (bicara | kontrib)
: {{setuju}} dengan nama lengkap (nama pemberian, kemudian nama keluarga) kecuali ada keadaan tertentu:
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 148:
::Bagian '''Penulisan nama halaman yang benar''' yang disulkan oleh @[[Pengguna:Lazuardi Lazuardi|Lazuardi Lazuardi]] [[Pengguna:Urang Depok|Urang Depok]] ([[Pembicaraan Pengguna:Urang Depok|bicara]]) 26 Juli 2022 07.34 (UTC)
 
== AdeGelar Hartati Rahmattokoh ==
Penulisan nama gelar lebih tepat ditulis di dalam kotak info (infobox) bukan tulisan artikel. gelar itu tanda seorang PERNAH ke universitas/PT, diberi penghargaan oleh kepala negara, diberi pengakuan bangsawan oleh kerajaan, naik ke mekkah BUKAN tanda berpikir, berilmu & berbijaksana. [[Pengguna:Akuindo|Akuindo]] ([[Pembicaraan Pengguna:Akuindo|bicara]]) 1 November 2024 05.46 (UTC)
 
:Halo kak, izin bertanya. Apakah penulisan gelar pendidikan seperti [[Sarjana]], ataupun gelar kehormatan seperti [[Mayor Jenderal]] dll bisa dicantumkan kedalam tabel seperti pada daftar pejabat atau presiden selain dalam infobox? Mohon bantuannya. [[Pengguna:Aditxenon99|Aditxenon99]] ([[Pembicaraan Pengguna:Aditxenon99|bicara]]) 1 November 2024 19.38 (UTC)
Ade Hartati Rahmat merupakan '''perempuan''' kelahiran '''Pekanbaru''' 13 Februari 1974 dari pasangan yang alm. Serma (Purn) H. Rahmat Samingan (Yogyakarta, Jawa) dan Ibu Hj. Yusmaiti, S.Pd. (Painan, Minang). Melalui pendidikan di SDN 1 Kubang, Siak Hulu, kabupaten Kampar (1980 – 1986), SMPN 1 Siak Hulu, kabupaten Kampar (1986 – 1989), STM Negeri Pekanbaru (1989 – 1992), IST Akprind Yogyakarta, Strata-1 (1992), Universitas Negeri Yogyakarta, Strata-2 (2007), dan hingga kini masih menempuh kuliah Strata-3 di Universitas Negeri Yogyakarta. Pernah aktif sebagai Dosen Luar Biasa UNRI (2007 – 2009), Anggota DPRD kota Pekanbaru (2009 – 2014), Anggota DPRD provinsi Riau (2014 – 2019) dan kini Sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2019 – 2024, dan saat ini sebagai anggota Komisi V DPRD provinsi Riau. Tahun 2017 – 2020 pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PAN Prov. Riau, 2017 – 2022 menjadi bagian dari KAHMI Riau, 2017 – 2023 menjadi anggota Kaukus Perempuan Politik Riau, anggota Maju Perempuan Indonesia, dan Pembina Lembaga Qasidah Rebana Kota Pekanbaru. Pernah menjadi pembicara di Asia Pasific Forum on Women Law and Development (APWLD) di Bangkok tahun 2015 serta APWLD di Penang tahun 2016, menjadi bagian dari undangan United Women di Bangkok dalam pertemuan G-21 pada tahun 2015, dan menjadi Pembicara Undangan Aliansi Buruh Migran di Hongkong pada tahun 2017. [[Pengguna:Rinaldi Sutan Sati|Rinaldi Sutan Sati]] ([[Pembicaraan Pengguna:Rinaldi Sutan Sati|bicara]]) 27 Februari 2024 11.39 (UTC)
 
== Gelar Akademik dan Gelar Kehormatan ==
 
Halo. Saya mohon izin menyampaikan kritik dan ketidaksetujuan dari saya.
 
Saya ingin mengusulkan agar gelar-gelar yang dihapus bisa dikembalikan lagi dan nanti ada bagian tempat yang hanya menampilkan nama saja, dan ada bagian yang menampilkan nama beserta gelarnya. Kita seharusnya menghormati para tokoh dan jangan menghilangkan jejak-jejak yang baik, bukan bermaksud menghormati secara berlebihan. Silahkan dibicarakan, intinya kami tidak setuju jejak prestasi dan kehormatan apapun dihapus. Saya mohon maaf saya kurang setuju dengan diskusi yang berjudul "Penamaan Gelar".
 
Kalau di Malaysia itu penulisan gelar sudah biasa, ini juga sudah sesuai dengan adat dan kebiasaan masing-masing. Ini seharusnya wajar. Di Indonesia juga begitu, saya sangat harap agar mohon jangan hilangkan jejak akademik, terutama gelar, karena khawatir sebagian masyarakat yang membaca artikel kurang mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gelar akademik. Masyarakat sudah sangat mengandalkan wikipedia sebagai sumber bacaan.
 
Lagipula, seseorang yang sudah menyelesaikan pendidikan tinggi biasanya akan diberikan gelar dan seharusnya gelar tersebut bisa ditulis di riwayat hidup, CV, artikel, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan gelar. Mohon kepada teman-teman agar kembalikan gelar yang dihapus. Ini juga termasuk tokoh akademik yang gelarnya dihapus, contohnya Panut Mulyono, yang gelarnya dihapus, padahal beliau tokoh akademik. Maka dalam rangka menghormati etika akademik, seharusnya pertahankan gelarnya. Beliau di artikel bisa ditulis "Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng". Penulisan gelar pun sudah diatur oleh pemerintah. Saya sangat menyayangkan kalau tokoh tokoh akademik gelarnya dihapus, padahal di laman universitas saja gelarnya dicantumkan semua. Mohon sisi etisnya harus diperhatikan.
 
Dari sisi etikanya, kita hormati siapapun orang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan sudah menjalani kehidupan akademik. Dalam lingkungan akademik, penulisan gelar dilakukan untuk menghormati para dosen dan lulusan. Di universitas pun sudah diatur siapapun berhak menyandang gelar, baik bisa di depan maupun di belakang nama. Saya mohon perhatikan etika akademik dan hak-hak mereka menempatkan gelar, termasuk di artikel.
 
Demikian pernyataan dari saya. Terima kasih. [[Pengguna:Kopi Kebenaran|Kopi Kebenaran]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kopi Kebenaran|bicara]]) 8 November 2024 14.14 (UTC)
 
== Pendapat ==
: lihat juga [[Wikipedia:Warung_Kopi_(Kebijakan)#Penamaan_Gelar]] dan [[Wikipedia:Pembatasan gelar]] dan [[Pembicaraan_Wikipedia:Prosedur_penetapan_kebijakan_dan_pedoman#Selang waktu amandemen kebijakan]]
: {{setuju}} dengan nama lengkap (nama pemberian, kemudian nama keluarga) kecuali ada keadaan tertentu:
::: {{Ok}} [[Vladimir Lenin]]
::: {{NotOk}} [[Lenin Vladimir]] -- {{NotOk}} [[V. Lenin]] -- {{NotOk}} [[Lenin]]
: {{tidaksetuju}} dengan gelar apapun di judul artikel:
::: {{Ok}} [[Vladimir Putin]]
::: {{NotOk}} [[Tsar Putin]] {{NotOk}} [[Presiden Putin]] {{NotOk}} [[Dr. Putin]]
: Gelar sebaiknya tidak pernah muncul di judul. Gelar juga sebaiknya tidak muncul dalam teks artikel, kecuali satu kali jika penting untuk biografi orang tersebut:
::: {{Ok}} Pada tahun 1970 Vladimir Putin menerima gelar "Dr." dari universitas militer Leningrad. Kemudian Vladimir Putin pergi ke ...
::: {{NotOk}} Pada tahun 1970 Vladimir Putin menerima gelar "Dr." dari universitas militer Leningrad. Kemudian Dr. Putin pergi ke ...
: Baik gelar akademik dan gelar kehormatan bersifat bodoh, dan sebaiknya tidak digunakan terlalu banyak, bahkan sebaiknya tidak digunakan sama sekali di wikipedia. [[Pengguna:Taylor 49|Taylor 49]] ([[Pembicaraan Pengguna:Taylor 49|bicara]]) 11 November 2024 14.55 (UTC)
Kembali ke halaman Wikipedia "Pedoman penamaan/Tokoh".