Misinformasi vaksinasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat kutipan
 
Baris 25:
 
==Upaya melawan misinformasi==
Secara umum telah disadari bahwa paparan berulang kali terhadap misinformasi, misalnya melalui media sosial, membuat individu dapat memiliki model mental yang keliru mengenai fungsi, risiko, dan tujuan vaksin. Semakin lama seseorang tertular misinformasi, semakin kuat pula misinformasi itu tertanam dalam model mental mereka, sehingga koreksinya menjadi lebih sulit dilakukan.<ref>{{Cite journal |last1=Ecker |first1=Ullrich K.H. |last2=Lewandowsky |first2=Stephan |last3=Cheung |first3=Candy S.C. |last4=Maybery |first4=Murray T. |date=November 2015 |title=He did it! She did it! No, she did not! Multiple causal explanations and the continued influence of misinformation |url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0749596X15001035 |url-status=live |journal=Journal of Memory and Language |language=en |volume=85 |pages=101–115 |doi=10.1016/j.jml.2015.09.002 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201218203539/https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0749596X15001035 |archive-date=18 December 2020 |access-date=29 March 2021}}</ref> Lebih jauh lagi, seiring waktu, model ini dapat menjadi bagian integral dari pandangan individu yang ragu terhadap vaksin terhadap keseluruhan dunia yang mereka tinggali. Manusia memang cenderung menyaring informasi baru yang mereka terima agar sesuai dengan pandangan dunia mereka yang sudah ada.<ref>{{Cite journal |last=Kunda |first=Ziva |date=1990 |title=The case for motivated reasoning. |url=http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/0033-2909.108.3.480 |journal=Psychological Bulletin |language=en |volume=108 |issue=3 |pages=480–498 |doi=10.1037/0033-2909.108.3.480 |issn=1939-1455 |pmid=2270237 |s2cid=9703661}}</ref>{{snd}} fakta vaksin yang bersifat korektif pun tidak terkecuali untuk pola pikir ini. Dengan demikian, pada saat individu sudah menjadi ragu terhadap vaksin tiba di kantor dokter, tenaga kesehatan, maka dia sudah menjadi tantangan yang berat terhadap sosialisasi vaksin. Jika ingin mengubah pemikiran mereka dan mempertahankan kekebalan kelompok terhadap penyakit yang dapat dicegah, maka yang harus dilakukan harus lebih dari sekadar menyajikan fakta tentang vaksin. Penyedia layanan kesehatan membutuhkan strategi komunikasi yang efektif untuk mengubah pikiran dan perilaku mereka yang sudah terlanjur sulit percaya vaksin.{{cn}}
 
[[File:NIHR-Infographic-vaccine-misinformation.png|thumb|325x325px|Communication strategies to tackle vaccine misinformation]]
Baris 33:
 
Beberapa lembaga pemerintah, seperti [[Centers for Disease Control]] (CDC) di Amerika Serikat dan [[National Health Service]] (NHS) di Inggris, telah menyediakan laman web khusus untuk memerangi misinformasi terkait vaksin.<ref>{{cite web |date=31 July 2019 |title=Why vaccination is safe and important |url=https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/why-vaccination-is-safe-and-important/ |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20210102083743/https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/why-vaccination-is-safe-and-important/ |archive-date=2 January 2021 |access-date=2 January 2021 |website=nhs.uk |language=en}}</ref><ref>{{cite web |date=25 August 2020 |title=Questions and Concerns {{!}} Vaccine Safety {{!}} CDC |url=https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/index.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20210102194246/https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/index.html |archive-date=2 January 2021 |access-date=2 January 2021 |website=www.cdc.gov |language=en-us}}</ref>
 
==Referensi==
{{Reflist|2}}