Direktorat Jenderal Perkeretaapian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(18 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
| nama_eselonII_1 = Arif Anwar
| eselonII_2 = Prasarana Perkeretaapian
| nama_eselonII_2 =
| eselonII_3 = Sarana Perkeretaapian
| nama_eselonII_3 =
| eselonII_4 = Keselamatan Perkeretaapian
| nama_eselonII_4 =
| alamat = Gedung Karsa Lantai 2 [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan]], [[Jakarta Pusat]]
| situs web = {{URL|http://djka.dephub.go.id/}}
Baris 35:
}}
{{Perkeretaapian}}
'''Direktorat Jenderal Perkeretaapian''' (biasa disingkat
==
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian
# perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api;
# pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api;
# penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api;
# pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api;
# pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api
== Kasus ==
=== Korupsi pengadaan KRL ===
Pada tahun 2006–2007, DJKA mendatangkan KRL dari Jepang untuk memenuhi kebutuhan armada [[KRL Commuter Line|KRL Jabodetabek]]. Direktur Jenderal Perkeretaapian saat itu, [[Soemino Eko Saputro]], menganggap bahwa KRL tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Jepang. Padahal, Pemerintah Jepang saat itu belum merencanakan skema hibah, sehingga Dephub diminta untuk berkoordinasi dengan Japan Railway Technical Services (JARTS). Untuk melaksanakan proses impor KRL, Saputro menunjuk langsung [[Sumitomo Corporation]] untuk mengangkut KRL bekas tersebut ke Indonesia. Terdapat biaya tambahan sehingga pengadaan KRL tersebut bukanlah hibah, melainkan Dephub membeli langsung secara terselubung. Akhirnya, Sumitomo diperkaya Rp1,8 miliar dan KOG Japan sebesar Rp15 miliar. Total kerugian negara akibat perbuatan Saputro adalah sebesar Rp20 miliar.<ref>{{Cite web|last=BeritaSatu.com|title=Bekas dirjen perkeretaapian didakwa Korupsi KRL|url=https://www.beritasatu.com/hukum/7954/bekas-dirjen-perkeretaapian-didakwa-korupsi-krl|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2023-05-26}}</ref> Saputro akhirnya dipenjara selama 3 tahun dan didenda sebesar Rp100 miliar.<ref>{{Cite web|last=|title=Eks Dirjen Perkeretaapian Soemino Divonis 3 Tahun Bui|url=https://news.detik.com/berita/d-1777471/-eks-dirjen-perkeretaapian-soemino-divonis-3-tahun-bui|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-05-26}}</ref>
=== Korupsi proyek prasarana perkeretaapian 2023 ===
Pada tanggal 13 April 2023, [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) menangkap 25 orang dalam dugaan suap proyek kereta api. Dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA)
== Unit pelaksana teknis ==
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, selain memiliki [[Balai Pengujian Perkeretaapian]], [[Balai Perawatan Perkeretaapian]], [[Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan]], dan [[Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan]], direktorat jenderal ini juga memiliki tujuh unit Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) yang tersebar di [[Jawa]] dan [[Sumatera]], yakni:<ref name="btp">{{Cite web|title=Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2022|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/311132/2022pmkemenhub036.pdf|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan RI|location=Jakarta|language=id|access-date=22 Oktober 2024}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Nama
!Kelas
!Rute utama
!Tujuan lain
|-
|BTP Surabaya
| rowspan="5" |I
|
{{plainlist|
*{{sta|Walikukun}} – {{sta|Surabaya Kota}}
* {{sta|Bojonegoro}} – {{sta|Surabaya Pasarturi}}
*[[Jalur kereta api Makassar–Parepare|Makassar–Parepare]]
}}
| {{flatlist|style=font-size: 85%;|
* {{sta|Madiun}}
*{{sta|Kertosono}}
*{{sta|Jombang}}
*{{sta|Mojokerto}}
*{{sta|Wonokromo}}
* {{sta|Surabaya Gubeng}}
*{{sta|Bojonegoro}}
*{{sta|Kediri}}
*{{sta|Blitar}}
*{{sta|Malang}}
*{{sta|Jember}}
*{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
}}
|-
|BTP Semarang
|
{{plainlist|
* {{sta|Tanjung}} – {{sta|Cepu}}
* {{sta|Semarang Tawang}} – {{sta|Solo Jebres}}
* {{sta|Sidareja}} – {{sta|Kroya}}
}}
| {{flatlist|style=font-size: 85%;|
*{{sta|Tegal}}
*{{sta|Pekalongan}}
*{{sta|Semarang Poncol}}
*{{sta|Semarang Tawang}}
* {{sta|Cepu}}
* {{sta|Purwokerto}}
* {{sta|Kroya}}
* {{sta|Maos}}
*{{sta|Cilacap}}
*{{sta|Kebumen}}
*{{sta|Kutoarjo}}
* {{sta|Yogyakarta}}
*{{sta|Lempuyangan}}
*{{sta|Purwosari}}
* {{sta|Solo Balapan}}
* {{sta|Solo Jebres}}
}}
|-
|BTP Bandung
|
{{plainlist|
*{{sta|Pegaden Baru}} – {{sta|Losari}} dan {{sta|Ciledug}}
* {{sta|Purwakarta}} – {{sta|Banjar}}
*{{sta|Bandung}} – {{sta|Garut}}
}}
| {{flatlist|style=font-size: 85%;|
*{{sta|Bandung}}
*{{sta|Kiaracondong}}
*{{sta|Tasikmalaya}}
*{{sta|Ciamis}}
*{{sta|Jatibarang}}
*{{sta|Cirebon}}
*{{sta|Cirebon Prujakan}}
}}
|-
|BTP Jakarta
|
{{plainlist|
* {{sta|Jakarta Kota}} – {{sta|Cikampek}}
}}
| {{flatlist|style=font-size: 85%;|
*{{sta|Gambir}}
*{{sta|Pasar Senen}}
*{{Sta|Bekasi}}
*{{sta|Bogor}}
*{{Sta|Karawang}}
}}
|-
| BTP Medan
|
{{plainlist|
*{{sta|Medan}} – {{sta|Besitang}}, {{sta|Kualanamu}}, dan {{sta|Tebing Tinggi|3=Tebing Tinggi}}
}}
| {{flatlist|style=font-size: 85%;|
* {{sta|Binjai}}
* {{sta|Lubuk Pakam}}
* {{sta|Siantar}}
}}
|-
| BTP Padang
| rowspan=2 | II
| ''tidak ada''
|
{{flatlist|style=font-size: 85%;|
* {{sta|Padang}}
}}
|-
| BTP Palembang
| {{sta|Kertapati}} – {{sta|Tanjungkarang}} dan {{sta|Lubuklinggau}}
|
{{flatlist|style=font-size: 85%;|
* {{sta|Prabumulih}}
* {{sta|Lahat}}
* {{sta|Baturaja}}
* {{sta|Kotabumi}}
* {{sta|Martapura}}
}}
|}
== Lihat pula ==
|