R. Bintoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→cleanup: -> fixed infobox |
||
(22 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|honorific_prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan; bukan gelar akademik/keagamaan/profesi -->
|
|honorific_suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan; bukan gelar akademik/keagamaan/profesi -->
|image = R. Bintoro, Irian Barat dari Masa ke Masa, p135-136.jpg
|office = Rektor Universitas Cenderawasih
|order
|
|predecessor = [[Soegarda Poerbakawatja|R. Soegarda Poerbakawatja]]
▲| caption =
| successor = [[Adi Andojo Soetjipto]]
| birth_date = {{birth date|1924|12|23|df=y}}▼
|
|resting_place = [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]
▲| allegiance = {{flag|Indonesia}}
▲| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
▲| serviceyears = 1943{{spnd}}1978
▲| rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
▲| servicenumber = 17597
▲| unit = [[Infanteri]]
}}
[[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Raden]] '''Bintoro''' (
==
Bintoro lahir pada 23 Desember 1924. Ia memulai karir militernya setelah mengikuti ''Renseitai'' (unit pelatihan perwira) pada masa [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang di Hindia Belanda]] . Dia kemudian ditempatkan di komando [[Pembela Tanah Air]] — unit sukarelawan paramiliter — di [[Kabupaten Temanggung|Kedu]] setelah menyelesaikan pendidikan dari ''Renseitai.''<ref name=":0">{{Cite book|last=Bachtiar|first=Harsya W.|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=IyQgAAAAMAAJ|title=Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)|location=Jakarta|isbn=9789794281000|pages=84|language=id|trans-title=Who is He? Officers of the Indonesian Army}}</ref>▼
=== Karier militer ===
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, Bintoro masuk ke dalam [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Tentara Nasional Indonesia yang]] baru dibentuk dan menjadi Panglima Kecamatan Militer ke-296, yang meliputi Kecamatan Parakan, Temanggung, dan Candiroto. Dia memegang komando sampai Operasi Kraai pada Desember 1948.<ref name=":0" />▼
▲
==== Pasca Proklamasi Kemerdekaan ====
Bintoro diangkat sebagai Kepala Staf [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Daerah Militer Merdeka]] pada akhir 1950-an. Ia menjadi Pj Pangdam setelah Panglima sebelumnya, Sunarijadi, mundur dari jabatannya.<ref>{{Cite journal|last=Anderson|first=Benedict R|last2=Kahin|first2=Audrey|date=April 1983|title=Indonesian Army Territorial Commanders 1950 – March 1983|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/53760|journal=Indonesia|volume=35|pages=118}}</ref> Setelah beberapa lama menjabat KSAD, Bintoro diinstruksikan untuk melanjutkan pendidikan militer di [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Darat Republik Indonesia]] . Ia lulus dari perguruan tinggi tersebut pada tahun 1963.<ref name=":0" /> ▼
▲Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, Bintoro masuk ke dalam [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|Tentara Nasional Indonesia yang]] baru dibentuk dan menjadi Panglima Kecamatan Militer ke-296, yang meliputi [[Parakan, Temanggung|Kecamatan Parakan]], [[Temanggung, Temanggung|Temanggung]], dan [[Candiroto, Temanggung|Candiroto]]. Dia memegang komando sampai Operasi Kraai pada Desember 1948.<ref name=":0" />
▲Bintoro diangkat sebagai Kepala Staf [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Daerah Militer Merdeka]] pada akhir 1950-an. Ia menjadi
Bintoro menjadi Panglima [[Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Daerah Militer Cenderawasih (Papua)]] pada 23 Maret 1966, menggantikan Kartidjo. Dia kemudian meluncurkan kompetisi untuk lagu pawai wilayah militer, dengan Bintoro sendiri sebagai penulis liriknya. Sebuah kiriman yang dibuat oleh musisi {{Interlanguage link|Nuskan Sjarif|id|}} dinobatkan sebagai pemenang kompetisi dan pawai tersebut diresmikan pada 17 Agustus 1966.{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=308}}{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=XIX}}▼
▲Bintoro menjadi Panglima [[Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Daerah Militer Cenderawasih (Papua)]] pada 23 Maret 1966, menggantikan [[Kartidjo Sastrodinoto|Kartidjo]]. Dia kemudian meluncurkan kompetisi untuk lagu pawai wilayah militer, dengan Bintoro sendiri sebagai penulis liriknya. Sebuah kiriman yang dibuat oleh musisi {{Interlanguage link|Nuskan Sjarif|id|}} dinobatkan sebagai pemenang kompetisi dan pawai tersebut diresmikan pada 17 Agustus 1966.{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=308}}{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=XIX}}
Dua bulan setelah diangkat menjadi panglima, Bintoro mengganti kepala stafnya dengan yang baru.{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=135}} Dia juga melakukan beberapa reorganisasi distrik militer dan batalyon.{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=137-138}} Setahun kemudian, pada tanggal 29 Maret 1967, ia melancarkan operasi dengan nama sandi [[Bharatayuddha|''Bharatayudha'']], yang bertujuan untuk menumpas kelompok pemberontak di bawah pimpinan Ferry Awom dan Lodewijk Mandatjan dan untuk mengamankan proses [[Penentuan Pendapat Rakyat|Act of Free Choice]].<ref name=":12" />
Operasi tersebut melibatkan pasukan dari Batalyon Infanteri 314 Jawa Barat, Batalyon Lintas Udara 700 Sulawesi Selatan, Batalyon [[Korps Brigade Mobil|Brimob]] 935, beberapa peleton dari [[Korps Marinir Indonesia]], [[Korps Pasukan Khas|Paskhas]], [[Korps Pasukan Khas|Komando Pasukan Cepat]], dan [[Komando Pasukan Khusus]]. Operasi itu mencapai tujuan awalnya, dengan sebagian besar kelompok pemberontak dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan kurang kuat. Sekitar 73 tentara pemberontak tewas dan 60 ditangkap selama operasi ini, sementara 3.539 tentara menyerah. Namun, operasi itu mengejutkan dan membuat trauma sebagian besar orang Papua, karena mereka tidak pernah mengira orang Indonesia akan melancarkan perang terbuka melawan kelompok-kelompok ini.<ref name=":12">{{Cite journal|last=Rahab|first=Amiruddin al|date=2006|title=Operasi-Operasi Militer di Papua: Pagar Makan Tanaman?|url=https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/505076|journal=Jurnal Penelitian Politik|volume=3|issue=1|pages=10|access-date=2021-10-25|archive-date=2021-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20211025160802/https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/505076|dead-url=yes}}</ref> Ia meninggalkan jabatannya tidak lama setelah operasi dimulai pada 25 Agustus 1968.{{Sfn|Ismail|Rapanoi|Said B. A.|Hutasuhut|1971|p=283}}
Setelah meninggalkan jabatannya, Bintoro diangkat sebagai Inspektur Penelitian Moril dan Mental
Bintoro meninggal pada 13 Juni 1986<ref name=":0" /> dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].<ref>{{Cite web|title=Daftar Makam Tahun 1985-1986|url=http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-1985-1986/|website=Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015174617/http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-1985-1986/|archive-date=2013-10-15|access-date=17 Januari 2022|quote=|url-status=live|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:R. Bintoro - TMPNU Kalibata.jpg|jmpl|Batu nisan makam R. Bintoro di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]].]]
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 50:
== Bibliography ==
* {{Citation|last1=Ismail|first1=A|title=Irian Barat dari Masa ke Masa|date=1971|location=Jakarta|publisher=Military History of the 17th Military Regional Command/Tjenderawasih|last2=Rapanoi|first2=Supardi|last3=Said B. A.|first3=Sjamsuar|last4=Hutasuhut|first4=H.}}
{{DEFAULTSORT:Bintoro, R.}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
|