Ayat Tujuh Langkah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OnAir21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OnAir21 (bicara | kontrib)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 40:
Di novel klasik Tiongkok abad ke-14 [[Kisah Tiga Negara|''Kisah Tiga Negara'']] karya [[Luo Guanzhong]], bab 79 menambahkan lebih banyak cita rasa pada acara tersebut dengan catatan yang sedikit berbeda, di mana puisi ini secara teknis bukanlah "puisi tujuh langkah".
 
Setelah kematian Cao Cao, Cao Zhi tidak repot-repot datang kemenghadiri upacara pemakamannya. Cao Pi menggunakan ini sebagai alasan untuk menangkap Cao Zhi. Pengawal yang dikirim oleh Cao Pi melihat bahwa Cao Zhi telah mabuk dan tidak menyadarkan diri. Ibu mereka, [[Permaisuri Bian]] memintanya untuk tidak mengambilmengampuni nyawa adik laki-lakinya, namun penasihat Cao Pi, [[Hua Xin]] menyarankan dia untuk mengambil keputusan sulit. Cao Pi enggan, dan kemudian disarankan untuk mencari alasan untuk memberikan ujian sulit kepada saudaranya di depan umum, dan mengeksekusi atau menurunkan pangkatnya berdasarkan apakah dia lulus. Cao Pi kemudian memanggil adik laki-lakinya di depan seluruh istana, menuduhnya telah menggunakan penulis untuk orang lain untuk mendapatkan ketenaran dan mendapatkan dukungan ayah mereka, dan menantangnya di depan pengadilan untuk segera membuat puisi atau dieksekusi karena telah melakukan hal tersebut. telah melakukan penipuan tentang bakat sastranya yang terkenal.
 
Tes tersebut didasarkan pada lukisan yang ditampilkan di pengadilan, yang menggambarkan seekor banteng membunuh banteng lainnya setelah pertarungan adu kepala, dan Cao Zhi diminta untuk membuat puisi untuk mendeskripsikan lukisan tersebut, tanpa menggunakan kata-kata apa pun yang relevan, dalam jangka waktu. berjalan tujuh langkah. Cao Zhi membalasnya dengan puisi yang cukup panjang dalam kurun waktu tersebut.
 
Cao Pi tidak puas dan memberikan ujian yang lebih berat kepada adiknya dengan memintanya membuat puisi tentang saudara laki-laki tetapi tanpa menggunakan kata "saudara", tapi kali ini segera. Cao Zhi membalasnya dengan puisi terkenal ini. Mendengar puisi itu, Cao Pi menangis di depan hadapan pemerintahan. Ibu dari kedua bersaudara tersebut kemudian keluar dari ruang belakang dan melakukan intervensi, dan akhirnya. Cao Pi menurunkanakhirnya Caomemutuskan Zhiuntuk kemeringankan wilayahhukumannya kekuasaandari yanghukuman jauhmati darimenjadi pusatpenurunan kekuasaanpangkat dan daripadapemotongan menyakitinyagaji.
 
== Versi ==
Baris 130:
== Referensi ==
<references />
 
[[Category:Sastra Tionghoa]]