Alexius I dari Trebizond: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Wadaihangit (bicara | kontrib)
Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(15 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 19:
'''Alexios I Megas Komnenos''' atau '''Alexius I Megas Comnenus''' ({{lang-el|Αλέξιος Α΄ Μέγας Κομνηνός |translit=Alexios I Megas Komnēnos}}; skt. 1182 – 1 Februari 1222) merupakan, dengan saudaranya [[Davíd Komninós|David]], pendiri [[Kekaisaran Trebizond]], yang ia pimpin dari tahun 1204 sampai kematiannya pada tahun 1222. Kedua bersaudara itu adalah satu-satunya keturunan laki-laki [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Bizantium]] [[Andronikos I Komnenos|Andronikos I]], yang telah dipecat dan dibunuh pada tahun 1185, dan dengan demikian mengklaim mewakili pemerintahan sah Kekaisaran setelah [[Pengepungan Konstantinopel (1204)|penaklukkan]] [[Konstantinopel]] oleh [[Perang Salib Keempat]] pada tahun 1204. Meskipun saingannya yang memerintah [[Kekaisaran Nicea]] berhasil menjadi penerus de facto, dan membuat klaim dinastinya atas takhta kerajaan kekaisaran, keturunan Alexios terus menekankan warisan dan hubungan mereka dengan [[Komnenos|wangsa Komnenos]] dengan mengacu pada diri mereka sebagai '''Megas Komnenos''' atau '''Komnenos Agung'''.<ref>R. Macrides, "What's in the name 'Megas Komnenos'?" ''Archeion Pontou'' '''35''' (1979), pp. 238–245</ref>
 
Sementara saudara lelakinya David menaklukkan sejumlah provinsi Bizantium di [[Anatolia]] barat laut, Alexios membela ibukotanyaibu kotanya, [[Trabzon|Trebizond]] dari [[Pengepungan Trabzon(1205–06)|pengepungan yang gagal]] oleh [[Dinasti Seljuk]] pada sekitar tahun 1205.<ref>Kuršanskis, [http://www.persee.fr/web/revues/home/prescript/article/rebyz_0766-5598_1988_num_46_1_2223 "L'empire de Trébizonde et les Turcs au 13e siècle"], ''Revue des études byzantines'', '''46''' (1988), pp. 110f</ref> Rincian lebih lanjut dari pemerintahannya sangat jarang. Penulis sejarah Muslim mencatat bagaimana, pada tahun 1214, Alexios ditangkap oleh orang-orang Turki di medan ketika membela [[Sinop, Turki|Sinop]]; Meskipun mengirim utusan untuk mencari penyerahan mereka kota menolak untuk menyerah kepada Sultan [[Kaykawus I]], dan Alexios dibebaskan setelah menjadi pengikut Kaykawus. Alexios meninggal pada usia empat puluh tahun.
 
== Dari Konstantinopel ke Georgia ==
[[Berkas:Byzantium1204.svg|jmpl|Kekaisaran Bizantium setelah Perang Salib ke-4. Kekaisaran Latin, Kekaisaran Nicea, Trebizond dan Epirus. Perbatasan sangat tidak pasti.]]
Alexius adalah putra sulung [[Manouēl Komnēnos|Manouel Komnenos]], dan cucu [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Bizantium]] [[Andronikos I Komnenos|Andronikos I]] (bertakhta 1183–1185). Andronikos mengungsi ke istana Raja [[Giorgi III dari Georgia|Giorgi III]] dari [[Kerajaan Georgia|Georgia]] dipada tahun 1170-an, dan menjadi gubernur di [[Pontus]] ketika sepupunya kaisar [[Manouel I Komnenos]] (bertakhta 1143–1180) meninggal; setelah mendengar berita itu, dia berbaris ke Konstantinopel dan merebut takhta kekaisaran. Pemerintahannya bergejolak, dan pada tahun 1185 Andronikos digulingkan dan dibunuh sementara putranya Manouel [[mutilasi politik dalam budaya Bizantium|dibutakan]] dan mungkin tewas akibat mutilasi ini.<ref>A. A. Vasiliev, [https://www.jstor.org/stable/2846872 "The Foundation of the Empire of Trebizond (1204–1222)"], ''[[Speculum (journal)|Speculum]]'', '''11''' (1936), pp. 5–8</ref>
 
Manouel meninggalkan dua orang anak, ''[[Caesar (gelar)|Caesar]]'' Alexius dan [[Davíd Komninós|Davíd]]. Ibunda mereka tidak dicatat dalam sumber-sumber primer; [[Studi Bizantium|Bizantinis]] [[Alexander Vasiliev (sejarawan)|Alexander Vasiliev]] berspekulasi bahwa "mungkin" bahwa ibunda mereka adalah seorang putri Georgia.<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 17</ref> Entah bagaimana putra-putra tersebut tiba di istana keluarga mereka, Ratu [[Tamar dari Georgia]]; para ahli telah berspekulasi kapan dan bagaimana mereka sampai di sana. Satu aliran pemikiran mendukung hipotesis [[Jakob Philipp Fallmerayer|Fallmerayer]], yang percaya bahwa anak-anak itu diambil dari Konstantinopel selama kekacauan kejatuhan kakek mereka dari kekuasaan pada 1185, ketika Alexios berusia sekitar tiga tahun, dan datang ke Georgia pada awal pemerintahan Tamar. Sekolah pemikiran lain mengikuti keyakinan [[George Finlay]] bahwa putra-putra itu tetap tinggal di Konstantinopel, dan meskipun dididik di ibukotaibu kota, entah bagaimana aman dari pengganti Andronikos, kaisar [[Isaakius II Angelus]] (bertakhta 1185–1195 dan 1203–1204); Finlay berpendapat bahwa mereka tidak berisiko dari "sebuah pemerintahan yang, seperti kekaisaran Bizantium, diakui sebagai elektif, dan di mana ayahanda mereka telah dikucilkan dari takhta oleh pelaksanaan hak prerogatif konstitusional yang diakui."<ref>George Finlay, ''The History of Greece and the Empire of Trebizond, (1204–1461)'' (Edinburgh: William Blackwood, 1877), p. 317</ref> Para penulis yang lebih tua yang tidak memiliki pengetahuan tentang riwayat penulis sejarah Trabzond, [[Michaíl Panáretos]] atau akses ke catatan-catatan Georgia, seperti [[Edward Gibbon]], menganggap bahwa bersaudara hanya dijadikan gubernur Trabzond, dan ketika [[Perang Salib Keempat]] menaklukkan Konstantinopel, Alexios menyatakan dirinya sebagai kaisar di sana. Vasiliev membahas pendapat-pendapat ini dalam artikel 1936 yang diterbitkan di ''[[Speculum (jurnal)|Speculum]]'' dan menganggap hipotesis Fallmerayer lebih dekat dengan kebenaran.<ref name="Vasiliev-9">Vasiliev, "Foundation", pp. 9–12</ref>
 
Persis bagaimana Alexios dan Queen Tamar of Georgia terkait tidak jelas. Menurut Michael Panaretos, Ratu Tamar adalah "kerabat paternal" (προς πατρός θεὶα), sebuah ungkapan yang membingungkan para sarjana. Pada awal 1854, sarjana Rusia, Kunik, mengusulkan agar kalimat ini berarti bahwa ibu Alexios adalah [[Rusudani]], adinda yang kurang dikenal di Tamar, sebuah teori yang didukung oleh Vasiliev.<ref name="Vasiliev-9"/> [[Kirill Lvovich Tumanov]] berpendapat bahwa kakek mereka Andronikos, ketika berada di Georgia, telah menikahi saudari raja George III yang tidak disebutkan namanya.<ref>Toumanoff, [https://www.jstor.org/stable/2855207 "On the Relationship between the Founder of the Empire of Trebizond and the Georgian Queen Thamar"], ''Speculum'', '''15''' (1940), pp. 299–312</ref> Baru-baru ini Michel Kuršanskis telah menentang teori Toumanoff, yang menghasilkan bukti bahwa ibu dan / atau nenek Alexios adalah putri wangsa [[Palaiologos]] atau [[Doukas]], namun gagal memberikna penjelasan mengapa Panaretos menggambarkan Tamar sebagai bibi paternal Alexius.<ref>Kuršanskis, [http://www.persee.fr/web/revues/home/prescript/article/rebyz_0766-5598_1977_num_35_1_2073 "L'Empire de Trébizonde et la Géorgie"], ''Revue des études byzantines'', '''35''' (1977). pp. 237–256</ref>
 
Meskipun penelitian Vasiliev, Toumanoff, Kuršanskis dan lain-lain, kehidupan Alexios 'adalah kosong antara 1185, ketika Andronikos digulingkan dan dibunuh, dan 1204 ketika dia dan David tiba di [[Trabzon]]—meskipun kurangnya informasi ini tidak mencegah para sarjana dari mengusulkan berbagai hipotesis. Semua pihak berwenang setuju bahwa Alexios dan saudaranya mencari perlindungan di pengadilan Tamar. Vasiliev bahkan berspekulasi bahwa "[[Bahasa Georgia|Georgia]] menjadi bahasa asli mereka" dan bahwa mereka "sepenuhnya Georgia dalam bahasa dan pendidikan serta dalam cita-cita politik", tetapi mungkin "beberapa orang Yunani berada di antara pembantu mereka agar mereka mungkin akrab dengan bahasa negara mereka sendiri".<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 18</ref> Namun, Kuršanskis mencatat bahwa ada beberapa jejak pengaruh Georgia dalam administrasi dan budaya Kekaisaran Trebizond, dan menunjukkan bahwa elitnya selalu melihat ke arah Konstantinopel untuk model politik dan agama mereka.<ref>Kuršanskis, "Trébizonde et la Géorgie", p. 238</ref>
 
== Kembali dari Georgia ==
Baris 37 ⟶ 38:
Tanggal Alexius memasuki Trabzon mungkin dipersempit lebih jauh. [[Sergey Pavlovich Karpov]] telah mengidentifikasi segel utama Alexius, di satu sisi "gambar [[Strategos]] di puncak helmet yang dibimbing oleh lengan Santo Georgius" dengan tulisan Ἀλέξιος ὁ Κομνηνός [Alexios Komnenos] dan Ὁ Ἅ(γιος) Γεώργιος [Santo Georgius] di kedua sisi; di bagian depan adalah adegan Ἡ Ἁγία Ἀνάστασις [Kebangkitan Suci] dengan prasasti yang sesuai. Karpov menginterpretasikan pentingnya gambar ini dan prasasti yang menggambarkan pencapaian terpenting dalam hidupnya, St. Georgius mengundang pangeran yang menang untuk memasuki Trabzon dan membuka gerbang kota dengan tangan kirinya. Pentingnya St. Georgius adalah bahwa Paskah — tanggal Kebangkitan — pada tahun 1204 jatuh pada tanggal 25 April, sedangkan tanggal peringatan St. Georgius adalah 23 April. "Jadi saya berani berasumsi," tulis Karpov, "bahwa segel menunjukkan tanggal penangkapan Trabzon."<ref>Karpov, "New Archival Discoveries of Documents concerning the Empire of Trebizond", ''Gamer'', '''1''' (2012), pp. 75f</ref>
 
Vasiliev menunjukkan bahwa saudara-saudara menduduki Trabzon terlalu dini untuk melakukannya sebagai tanggapan terhadap Tentara Salib yang merebut Konstantinopel; Alexius dan David memulai perjalanan mereka di Trabzon sebelum berita tentang [[Pengepungan Konstantinopel (1204)|penjarahan Konstantinopel]] pada tanggal 13 April 1204 dapat mencapai Trabzon atau Georgia. Namun, menurut Vasiliev, niat awal mereka bukanlah merebut basis dari mana mereka dapat memulihkan ibukotaibu kota Kekaisaran Bizantium, melainkan untuk mengukir Kekaisaran Bizantium sebagai negara penyangga untuk melindungi Georgia dari [[Dinasti Seljuk]].<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 19</ref> Kuršanskis, sementara setuju dengan Vasiliev bahwa Tamar dimotivasi oleh balas dendam atas penghinaan Alexius Angelus, mengusulkan motivasi yang lebih jelas untuk kembalinya saudara ke wilayah Bizantium: mereka telah memutuskan untuk menaikkan panji-panji pemberontakan, menggulingkan Alexios Angelos, dan mengembalikan tahta kekaisaran ke dinasti [[Komnenos]]. Namun, tidak lama setelah mereka menguasai Trabzon dan wilayah sekitarnya, berita penaklukan Konstantinopel Latin mencapai mereka, dan saudara-saudara memasuki kompetisi untuk pemulihan kota kekaisaran melawan [[Theodōros I Laskaris]] di Anatolia barat (penguasa "[[Kekaisaran Nicea]]") dan [[Mikhaēl Komnēnos Doukas]] di daratan Yunani (penguasa "[[Kedespotan Epirus]]").<ref>Kuršanskis, "Trébizonde et la Géorgie", pp. 243–245</ref>
 
Selama berbulan-bulan berikutnya, David berbaris ke barat membuat dirinya menguasai sisa Pontus dan [[Paflagonía]]. Anthony Bryer menyatakan bahwa kisah dalam Sejarah Kerajaan Georgia tentang serangan dapat dipisahkan ke dalam dua rute yang diambil oleh masing-masing saudara. Keduanya dimulai di [[Imereti]] dan mencapai Trabzon; David berjalan di sepanjang pantai, mungkin memimpin sebuah armada, menangkap [[Giresun]], [[Cide]], [[Ámastris]] dan [[Irákleia Pontikí]]; Sementara Alexius menguasai [[Limnía]], [[Samsun]] dan [[Sinop, Turki|Sinop]].<ref>Bryer, "David Komnenos and Saint Eleutherios", ''Archeion Pontou'', '''42''' (1988–1989), p. 179</ref> Meskipun pelabuhan kecil, Samsun adalah pintu Seljuk [[Kesultanan Rûm]] ke [[Laut Hitam]], dan pendudukan Alexius menghalangi Kesultanan dari perdagangan dan peluang ekspansi yang diwakili Samsun; dalam kata-kata sejarahwan Muslim Ali ibn al-Athir, ia "menutup laut" ke Seljuk.<ref>Claude Cahen, ''Pre-Ottoman Turkey: A General Survey of the Material and Spiritual Culture and History c. 1071–1330'', 1968 (New York: American Council of Learned Societies, 2014), p. 117</ref> Memperoleh Paflagonia memberi saudara-saudara akses ke basis dukungan yang penting. Keluarga Komnenos populer di Paflagonia, dengan mana mereka memiliki ikatan lama, karena itu adalah provinsi asal mereka: [[Kastamonu]] dikatakan sebagai kastil leluhur Komnenoi;<ref>[[William Miller (historian)|William Miller]], ''Trebizond: The last Greek Empire of the Byzantine Era: 1204–1461'', 1926 (Chicago: Argonaut, 1969), p. 15</ref> selama masa pemerintahan Isaakios II Angelos, seorang yang berpura-pura ke takhta telah muncul di Paflagonia, menyebut dirinya [[Pseudo-Alexios II|Alexios]], dan ia berhasil menyatukan beberapa distrik di belakangnya.<ref>Vasiliev, "Foundation", pp. 21–23</ref>
 
Ketika David berada di Paflagonia, Alexios dipaksa untuk tetap tinggal di lingkungan Trebizond, membela bagian timur wilayah mereka dari serangan orang Turki Seljuk. Serangan-serangan ini memuncak dalam [[Pengepungan Trabzon (1205–06)|pengepungan pertama Trabzon]] oleh Sultan [[Kaykhusraw I]].<ref>Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", pp. 109–111</ref> Dalam sebuah panegyric untuk tuannya, kaisar Nicaean Theodoros Laskaris, [[Nikítas Choniátis]] membandingkan Alexius ke [[Ýlas]], seorang anggota ekspedisi [[Argonaut]] yang mendarat di pantai [[Mysia]] untuk mendapatkan air, tetapi diculik oleh [[Naiad]] dan tidak pernah terlihat lagi.<ref>Miller, ''Trebizond'', p. 18; Vasiliev, "Foundation", p. 21</ref>
 
Meskipun Theodoros Laskaris mendorong kembali perbatasan barat Komnenos bersaudara dengan mengalahkan upaya untuk merebut [[Nikomedia]],<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 24; Bryer, "David Komnenos", p. 181</ref> pada tahun 1207 cucu-cucu Andronikos Komnenos memerintah atas yang terbesar dari tiga negara penerus Bizantium. Dari Irákleia Pontikí, domain mereka diperluas ke timur ke Trabzon dan melewatinya ke [[Sotirioúpolis]] di perbatasan Georgia. Alexius juga membuat beberapa bagian [[Krimea]] sebagai anak sungai ke Trabzon. [[Chersonesos Taurica|Cherson]], [[Kerch]], dan daerah pedalaman mereka diperintah sebagai provinsi luar negeri yang disebut [[Peráteia]] ("di luar laut").<ref name=Vasiliev-26>Vasiliev, "Foundation", pp. 26–29</ref> Tampaknya hanya masalah waktu sebelum salah satu Komnenos bersaudara merebut Konstantinopel untuk memerintah sebagai "''[[Basileus]]'' dan ''[[Autokrátor]]'' dari ''[[Bangsa Yunani Bizantium|Romaioi]]''". Sayangnya, ini terbukti menjadi tanda air atas penaklukan mereka.
 
== Kampanye di Paflagonía ==
Musuh mereka, Theodoros Laskaris, tidak berdiam diri. Dia telah menetralkan saingan di sepanjang pawai selatannya—[[Sávvas Asidinós]], [[Manouíl Komninós Mavrozómis]], dan [[Theódoros Mankafás]]; dia dinobatkan menjadi Kaisar pada bulan Maret atau April 1206; sementara Theodoros menggagalkan upaya [[Hendrik dari Flandria]] untuk memperluas [[Kekaisaran Latin]] yang baru didirikan ke Anatolia.<ref>Alice Gardiner, ''The Lascarids of Nicaea: The Story of an Empire in Exile'', 1912, (Amsterdam: Adolf M. Hakkert, 1964), pp. 75–78</ref> Pada tahun 1208 Theodoros memutuskan untuk menyerang kepemilikan Paflagonia dari saudara Alexius, David, dengan menyeberangi [[Sungai Sakarya]] dan menginvestasikan Irákleia Pontikí. Sebagai tanggapan, David mengirim utusan kepada Hendrik dari Flandria, yang mencapai Kaisar Latin pada bulan September 1208 dengan permintaan bantuan mereka.<ref name="Bryer-183">Bryer, "David Komnenos", p. 183</ref> Hendrik memimpin pasukannya menyeberangi [[Laut Marmara]] dan menduduki Nikomedia, mengancam punggung Laskaris, dan memaksa yang terakhir untuk mengangkat pengepungannya dan kembali ke wilayahnya sendiri. Penarikan Theodoros sangat mahal, karena dia kehilangan sekitar 1000 orang yang menyeberangi Sangarios, yang banjir.<ref name="Bryer-183"/>
 
Terlepas dari kemunduran ini, Theodore tidak meninggalkan usahanya pada Paphlagonia. Setelah kekalahan Seljuk di [[Pertempuran Alaşehir|Antiokhia di Meander]], ia mengakhiri perjanjian dengan Sultan Seljuk baru, [[Kaykāwūs I]], dan bersama-sama mereka merambah wilayah Trabzon.<ref name="Kuršanskis-112">Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", p. 112</ref> Menurut [[panegirik]] [[Nikítas Choniátis]], tidak ada perlawanan terhadap serangan Theodore, dan Theodore akhirnya merebut [[Irákleia Pontikí]] dan Amastris.<ref>Shukurov, "The Enigma of David Grand Komnenos", ''Mesogeios'', '''12''' (2001), p. 131; Bryer, "David Komnenos", p. 185</ref>
 
Selama periode inilah David Komnenos menghilang dari tempat kejadian. Nasib terakhirnya diketahui dari sebuah catatan dalam naskah yang ditulis di [[Gunung Athos]] yang menyatakan David meninggal sebagai seorang biarawan di biara [[Vatopedi]] pada tanggal 13 Desember 1212.<ref>Bryer, "David Komnenos", p. 184</ref> Bagaimana dia pergi dari sekutu tepercaya Alexius ke kehidupan monastik - kemungkinan perubahan yang ditegakkan - belum didokumentasikan. Shukurov percaya keheningan ini disengaja dan karena itu penting, bahwa David entah bagaimana mempermalukan dirinya sendiri dan terbatas pada Vatopedi oleh Alexius.<ref name=Shukurov-129>Shukurov "The Enigma", pp. 129f</ref> Petunjuk untuk pelanggarannya mungkin adalah bahwa pada satu titik, dihadapkan dengan serangan lain dari Theodoros Laskaris dengan orang-orang yang tidak mencukupi untuk menarik serangan, David telah menjadi vasal musuh kerajaan Bizantium, Kekaisaran Latin, sejak, seperti William Miller menjelaskan, "Adalah ketertarikannya untuk memilih suatu kedaulatan Latin nominal untuk aneksasi oleh Kaisar Nicea".<ref>Miller, ''Trebizond'', p. 17</ref>
 
Kuršanskis menunjukkan bahwa Alexius juga tertarik dalam politik internal Kesultanan Seljuk, mendukung saudara Kaykāwūs, [[Keykûbad I|Keykûbad]] melawannya. Ini adalah penafsirannya tentang suatu bagian yang membingungkan dalam kisah Ibn Bibi, di mana ia menyatakan bahwa Sultan Kaykāwūs berada di [[Sevásteia]] ketika para utusan tiba dengan laporan bahwa Alexis telah melintasi perbatasan dan merebut wilayah milik Sultan - ketika tidak ada gunanya tindakan ini. Jika Kuršanskis dengan benar menafsirkan apa yang ada di balik bagian ini, ini akan memberikan Kaykāwūs dengan alasan yang lebih kuat untuk bersekutu dengan Theodoros.<ref name="Kuršanskis-112"/>
 
Peran Kaykāwūs dalam aliansi ini adalah [[Pengepungan Sinop|menangkap Sinop]], pelabuhan terpenting di Laut Hitam, dan mengendalikannya akan sekali lagi membuka laut ke Seljuk. Itu sementara mengepung kota pelabuhan yang Alexius ditangkap dalam pertempuran; menurut Ibn Bibi, dia berburu di luar kota dengan pengawalan 500 kavaleri, yang menurut pengamatan Kuršanskis terlalu berlebihan untuk perburuan sederhana. Insiden yang menguntungkan ini memberi Kaykaus daya ungkit yang dibutuhkannya untuk merebut kota, yang terletak di tanah genting dan dilindungi oleh dinding yang tangguh.<ref>Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", p. 113</ref> Alexius ditunjukkan kepada para pembela kota. Atas perintah Sultan, Ibn Bibi menulis, ia mengirim orang kepercayaan ke kota untuk merundingkan penyerahan diri; penduduk mengatakan kepada Alexius, "Seandainya Alexius telah ditangkap. Tidak sedikit pun anak-anak lelaki di Trabzon yang mampu memerintah. Kami akan memilih salah satu dari mereka sebagai penguasa kami dan tidak akan menyerahkan negara itu kepada Turki."<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 27</ref> Shukurov menunjukkan bahwa kurangnya perhatian Sinopian untuk Alexius adalah karena dendam atas deposisi saudaranya.<ref>Shukurov, "The Enigma", p. 131</ref>
 
Marah karena tanggapan mereka, Sultan Kaykāwūs membuat Alexius yang malang disiksa di depan tembok kota beberapa kali, dan para pembangkang mengubah pikiran mereka. Negosiasi dimulai, dan pada tanggal 1 November 1214 penduduk menyerahkan kota mereka ke Seljuk dengan syarat. Alexius dibebaskan, dan setelah berjanji kesetiaannya kepada Sultan, dan berjanji untuk membayar upeti, ia diizinkan untuk kembali ke Trabzon.<ref>Vasiliev, "Foundation", pp. 27f; Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", p. 113</ref>
 
== Tahun-tahun kemudian ==
Hilangnya Sinop mendorong perbatasan barat Trabzon, yang berada di Heraklea beberapa tahun sebelumnya, kembali ke sungai-sungai [[Sungai Yeşilırmak|Iris]] dan [[Sungai Terme|Thermōdōn]], hanya {{convert|250|km|mi}} dari ibu kota. Kerugian ini mengisolasi Trabzon dari kontak langsung dengan Kekaisaran Nicaea dan tanah Yunani lainnya.<ref>Vasiliev, "Foundation", p. 26</ref> Terpisah dari dunia Bizantium lainnya, para penguasa Trabzon untuk dua generasi berikutnya mengalihkan perhatian langsung mereka ke urusan Asia.<ref>Miller, ''Trebizond'', p. 19. See Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", pp. 109–124 for a more thorough discussion of this period.</ref>
 
Tidak ada yang diketahui dari sisa kehidupan Alexius. Vasiliev telah menyarankan bahwa ketika [[Georgi IV Lasha]] dari Georgia berkampanye di dekat [[Sungai Kura]], Alexius berada di antara "anak-anak sungai [yang] datang dari Khlar dan Yunani dengan hadiah", dalam ungkapan kronik-kronik Georgia. Dia mengidentifikasi "Khlar" dengan [[Ahlat]] dekat [[Danau Van]], dan menyatakan bahwa oleh "Yunani" para kronikus berarti Kekaisaran Trabzon.<ref>Vasiliev, "Foundation", pp. 29f</ref> Kuršanskis, bagaimanapun, tidak yakin dengan argumen Vasiliev, menunjukkan bahwa Alexius akan melakukan perjalanan terlalu jauh dari Trabzon untuk memberi penghormatan dan menekankan bahwa Trabzon selalu disebut dalam Kronik Georgia sebagai "Pontus" dan tidak pernah sebagai "Yunani".<ref>Kuršanskis, "Trébizonde et les Turcs", pp. 245–7</ref>
 
Alexius meninggal pada usia empat puluh tahun pada tanggal 1 Februari 1222 setelah bertakhta selama delapan belas tahun. Putra sulungnya, [[Iōannēs I Axoukhos|Ioannes]] disahkan demi menantunya, [[Andrónikos I Gídos]].<ref name="Panaretos-4"/>
 
== Keluarga dan suksesi ==
Alexius menikah pada suatu saat dalam hidupnya, tetapi para penulis kontemporer gagal mencatat informasi tentang istrinya. Michel Kuršankis berpendapat, pada kekuatan nama keluarga [[Iōannēs Komnēnos Gendut|Ioannes Komnenos "yang Gendut"]] (†1200), putra ''[[protostrátor]]'' [[Aléxios Axoúch]].<ref>Kuršankis, "Autour des sources Georgiennes de la fondation de l’empire de Trebizonde", ''Archeion Pontou'', '''30''' (1970), 107-115; cited in Kelsey Jackson Williams, "A Genealogy of the Grand Komnenoi of Trebizond", ''Foundations'', '''2''' (2006), pp. 173f</ref> Alexius dikenal memiliki dua orang putra, calon kaisar-kaisar [[Iōannēs I Axoukhos|Ioannes I]] dan [[Manouēl I Megas Komnēnos|Manouel I]], dan seorang putri yang menikah dengan [[Andrónikos I Gídos]]. Bizantinis Rusia, Rustam Shukurov berpendapat bahwa Alexius mungkin adalah Ionanikios yang dianulir dan dikurung di sebuah biara ketika Manouel menjadi kaisar.<ref>Shukurov, "The Enigma", pp. 131f</ref>
 
=== Theodora Axouchina ===
'''"Theodora Axuchina"''' kemungkinan adalah istri Alexios I dari Trabzon. Dia tidak disebutkan dalam sumber apa pun dan nama depan dan nama keluarganya hanyalah tebakan yang dibuat oleh genealogis modern. Nama ini muncul di ''[[Europäische Stammtafeln|Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten]]'' (1978) oleh Detlev Schwennicke dan sejak itu telah ditemukan di beberapa silsilah modern. Namun, nama itu tidak muncul di sumber-sumber primer.
 
Bahwa nama marganya adalah "Axouch[os]" dianggap mungkin karena nama lengkap putra sulungnua adalah "[[Iōannēs I Axoukhos|Ioannes I Megas Komnenos Axouchos]]". [[Komnenos]] adalah nama marga kerajaan [[Kekaisaran Trebizond]]. "Megas" (Besar) adalah nama yang diasumsikan oleh cabang keluarga mereka, berbeda dengan garis-garis lain dari wangsa komnenoi. "Axouchos" dalam nama demikian dianggap mungkin mencerminkan leluhur maternal.
 
Nama pertama Theodora adalah tebakan berdasarkan nama cucunya yang paling terkenal, [[Theodōra Megalē Komnēnē]]. Di bawah konvensi penamaan Yunani, putri sulung dari pasangan dinamai dari nenek paternalnya. Namun tidak terbukti sama sekali bahwa Theodora muda adalah putri tertua dari orang tuanya: ia memiliki setidaknya dua saudari. Jadi tidak ada bukti untuk bahkan berhipotesis bahwa Theodora adalah nama pertama istri Alexios.
 
==== Keluarga ====
Dia mungkin putri [[Iōannēs Komnēnos Gendut|Ioannes Komnenos Axouch]], yang dikenal sebagai "Ioannes Gendut", seorang kaisar saingan yang berumur pendek untuk [[Alexius III Angelus]]. Pada tanggal 31 Juli 1200, Ioannes diproklamasikan sebagai Kaisar di [[Hagia Sophia]]. Dia dikhianati dan dibunuh oleh prajuritnya sendiri, membelot kembali ke layanan Alexios.
 
Eyang paternalnya adalah [[Aléxios Axoúch]] dan Maria Komnene. Alexios melayani sebagai Adipati [[Kilikia]], ''[[protostrátor]]'' dan ''[[sevastós]]''. Namun ia tidak disukai oleh [[Manouel I Komnenos]] pada tahun 1167. [[Ioánnis Kínnamos]] dan [[Nikítas Choniátis]] melaporkan bahwa tuduhan-tuduhan terhadapnya termasuk praktik [[sihir|santet]]. Ia dan seorang [[penyihir (fantasi)|penyihir]] "[[Latin]]" yang tidak disebutkan namanya dituduh menyebabkan kehamilan [[Maria dari Antiokhia]], sang permaisuri, mengalami [[keguguran]]. Mereka diduga berhasil melakukannya dengan memberikan [[obat]] kepada Maria.<ref>[http://www.roman-emperors.org/maryant.htm Lynda Garland and Andrew Stone, "Mary of Antioch"]</ref> Alexios mengakhiri hidupnya sebagai seorang biarawan. Maria Komnene, "istri Alexios si protostrator" disebutkan dalam segel. Menurut Dictionnaire historique et Généalogique des grandes familles de Grèce, d'Albanie et de Constantinople (1983) oleh Mihail-Dimitri Sturdza, Maria ini menderita sakit [[gila]] pada akhir hidupnya.<ref>Mihail-Dimitri Sturdza, ''Dictionnaire historique et Généalogique des grandes familles de Grèce, d'Albanie et de Constantinople'' (1983), p. 276.</ref>
 
Alexios pada gilirannya adalah putra [[Ioánnis Axoúch]], pendiri wangsa Axouch. Ioánnis Axoúch ini menjabat sebagai ''[[mégas doméstikos]]'' dari [[Angkatan Darat Bizantium]] selama bagian awal pemerintahan Ioannes II Komnenos. Ioánnis Axoúch pada mulanya adalah seorang [[Oghuz Turk]], yang lahir di [[Kesultanan Rûm]]. Pada tahun 1097, sebagai seorang bayi, ia termasuk penduduk [[Pengepungan Nicaea|Nicaea]] ketika kota itu jatuh ke tangan pasukan [[Perang Salib Pertama]]. Dia dikirim sebagai hadiah untuk [[Alexius I Komnenus]] dan dibesarkan sebagai anggota rumah tangga kekaisaran.<ref>[[John Julius Norwich]], ''Byzantium: The Decline and Fall''. (New York: Alfred P. Knopf, 1996) pp. 66, 68.</ref>
 
Meterai Maria Komnene mengidentifikasi dia sebagai putri [[Alexius Komnenos (1106-1142)|Alexios Komnenos]], rekan-kaisar dari tahun 1122 hingga 1142. Dia adalah putra sulung [[Ioannes II Komnenos]] dan [[Piroska dari Hungaria]]. Dia adalah kakanda [[Isaakios Komnēnos (†1154)|Isaakios Komnenos]] dan Manouel I Komnenos. Identitas istrinya tidak pasti. The Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten menyarankan dua istri. Yang pertama adalah [[Dobrodjeja Mstislavna dari Kiev]], putri [[Mstislav I dari Kiev]] dan istrinya Kristina dari Swedia. Yang kedua adalah Katay dari Georgia, putri [[Davit IV dari Georgia]] oleh salah satu dari dua istrinya, Rusudani dan Gurandukht. Sementara kedua wanita diketahui memiliki anggota wangsa Komnenoi yang sudah menikah, beberapa teori telah dikemukakan mengenai identitas suami atau suami mereka.
 
== Catatan kaki ==