Stasiun Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariesmunandi (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k hapus templat koordinat (pakai Wikidata) (via JWB)
 
(234 revisi perantara oleh 72 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Stasiun Bagor|Halte Kalibagor}}
{{Infobox stasiun
| name = Bogor
| symbol_location = KAI
| oldname = ''Buitenzorg''
| symbol = commuter
| image = Station - panoramio (17).jpg
| symbol_location2 = KAI
| caption = Stasiun KA Bogor
| symbol2 = KAI
| nomorstasiun = {{JakRSN|B|26|seq=1|size=40}}{{Penomoran stasiun komuter|PG|00|size=40}}
| oldname = Station ''Buitenzorg''
| image = Bogor Station Portico 2022.jpg
| caption = Tampak depan Stasiun Bogor, 2022
| prov = Jawa Barat
| kota = Bogor
| kecamatan kota = Bogor Tengah
| kelurahan kota = Cibogor
| alamat = * Jalan Nyi Raja Permas nomor 1 (pintu sebelah timur, akses terbatas bukan untuk umum)
* Jalan Mayor Oking (pintu masuk sebelah barat, akses untuk umum)
| kode pos = 16124
| open = [[188131 Januari 1873]]
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]]daop1
| operator2 = [[KAI Commuter]]
| kode = BOO
| nomor = 0720
| letak = * km 54+810 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]]–<br>[[Stasiun Depok|Depok]]–-'''Bogor'''
* km 0+000 lintas '''Bogor'''–[[Stasiun Bandung{{sta|Bandung]]}}<br>[[Stasiun Banjar{{sta|Banjar]]}}[[Stasiun Kutoarjo{{sta|Kutoarjo]]}}[[Stasiun Yogyakarta{{sta|Yogyakarta]]}}
| tinggi = +246 m
| services = {{s-railadjacent stations|titlesystem=KRL Jabodetabek}}|line=red|type=Bogor–Jakarta Kota|left=Cilebut
|type2=Bogor–Jakarta Kota|left2=Sukaresmi|note-mid2=''rencana''
{{s-line|system=KRL Jabodetabek|line=Bogor-Jatinegara|rows1=2|previous=|next=Cilebut}}
|system3=Layanan aglomerasi KAI|line3=Pangrango|left3=|right3=Bogor Paledang}}
{{s-line|system=KRL Jabodetabek|line=Bogor-Jakarta Kota|hide1=true|previous=|next=Cilebut}}
|other_services_collapsible = yes
| line = [[KRL Commuter Line]]
|other_services_header = Layanan penghubung
|other_services = {{adjacent stations
|system=Trans Pakuan
|line=2|left=Taman Topi - Alun-Alun Bogor|right=Mall BTW|transfer=Stasiun Bogor|oneway-right=True
|left2=Veteran|right2=PMI|transfer2=BAPPEDA|oneway-left2=True
|line3=5|left3=BAPPEDA|right3=PGB Merdeka|transfer3=Stasiun Bogor 1|note-mid3=''Terminus''|oneway-right3=True
}}
| line = '''Aglomerasi''': {{KA|Pangrango}}<br>'''Komuter''': [[Commuter Line Bogor]]
| track = 8
* jalur 3: sepur lurus jalur ganda arah hulu (dari Jakarta Kota-Manggarai) dan juga jalur tunggal arah Cianjur-Padalarang
Baris 35 ⟶ 51:
| atm = Ya
| merokok = Ya
| persinyalan = * Elektrik tipe [[Siemens]] ''[[Solid State Interlocking]]'' (s.d. 2022)<ref name="sugiana">{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
| ticketting = Hanya melayani kartu ''single trip/multi trip'' Commuter Line.
*Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 NextG (2022–sekarang)
| module1 = {{infobox cagar budaya|child=yes
| Name = Stasiun Kereta Api Bogor
| Image =
| Location =
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = RNCB.20070326.02.000892
| Region =
| Year = 2007
| ownership = PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)
| Link = https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2015112101874/stasiun-kereta-api-bogor
| embedded =
| locmapin =
| coordinates =
| map_caption =
}}
}}
'''Stasiun Bogor (BOO)'''—pada masa kolonial Belanda bernama '''Station Buitenzorg'''—adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di [[Cibogor, Bogor Tengah, Bogor]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +246 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]]. Stasiun yang dibangun pada tahun [[1881]] ini menjadi stasiun terminus untuk perjalanan [[KRL Commuter Line]] yang melayani kawasan [[Jabodetabek]], yakni menuju [[Stasiun Jakarta Kota]], [[Stasiun Angke]], [[Stasiun Kampung Bandan]], dan [[Stasiun Jatinegara]]. Stasiun Bogor memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 3 sebagai sepur lurus jalur ganda arah [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Manggarai|Manggarai]] dan juga jalur tunggal arah [[Stasiun Cianjur|Cianjur]]-[[Stasiun Padalarang|Padalarang]] serta jalur 5 sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Manggarai-Jakarta Kota.
'''Stasiun Bogor (BOO)''', pada masa kolonial Belanda bernama '''Station Buitenzorg''', adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di Jalan Nyi Raja Permas, [[Cibogor, Bogor Tengah, Bogor|Cibogor]], [[Bogor Tengah, Bogor|Bogor Tengah]], [[Kota Bogor]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +246 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]] serta menjadi stasiun paling selatan dalam pengelolaan [[KAI Commuter]] di Jabodetabek. Stasiun ini terletak di sebelah barat Alun-alun Kota Bogor menghadap [[Istana Bogor]] serta melayani kereta api komuter [[Commuter Line]] dengan jarak 54,6 km arah selatan dari {{sta|Jakarta Kota}}.
 
Stasiun ini menjadi stasiun terminus untuk perjalanan Commuter Line yang melayani kawasan [[Jabodetabek]]. Selesai dibangun pada tahun 1881, stasiun ini awalnya menghadap ke arah timur. Namun dengan berkembangnya KRL Commuter Line yang semakin padat, pintu keberangkatan untuk penumpang Commuter Line dipindahkan ke arah barat. Sejak 17 Desember 2021, kedua pintu sama-sama dioperasikan.
 
Stasiun ini disibukkan oleh [[komuter|kaum penglaju]] dari Bogor menuju Jakarta. Saat ini stasiun ini melayani [[Lin Bogor (KRL Commuter Line)|KRL Red Line]] dari dan tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]. Sejak adanya perubahan pelayanan KRL CommuterLine Jabodetabek di stasiun ini menjelang pertengahan 2022, per 1 Juni 2022 [[kereta api Pangrango]] yang sebelumnya hanya melayani langsiran kini melayani penumpang secara reguler.<ref>{{Cite news|last=Maharani|first=Aisyah Sekar Ayu|date=2022-05-30|title=Mulai 1 Juni, Penumpang Kereta Pangrango Bisa Naik dari Stasiun Bogor|url=https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/30/100000621/mulai-1-juni-penumpang-kereta-pangrango-bisa-naik-dari-stasiun-bogor|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-06-01|editor-last=Alexander|editor-first=Hilda B}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het station van Buitenzorg TMnr 60020101.jpg|Stasiun Bogor ''tempohtempo doeloe''|jmpl|kiri]]
Pada awal tahun 1870-an, [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] membangun stasiun di Buitenzorg sebagai bagian terakhir dari [[Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)|jalur kereta api Batavia–Buitenzorg]] yang menghubungkan Kleine Boom dengan Buitenzorg.<ref name="ArsitekturKAI">{{cite book|url=|title=Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia|last=Murti Hariyadi|first=Ibnu|last2=Basir|first2=Ekawati|last3=Pratiwi|first3=Mungki Indriati|last4=Ubaidi|first4=Ella|last5=Sukmono|first5=Edi|date=2016|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|isbn=978-602-18839-3-8|location=Jakarta|pages=1 - 14|doi=|id=|authorlink=}}</ref> Stasiun ini dibuka untuk pertama kalinya untuk umum pada 31 Januari 1873.<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2009/11/05/10511123/Menggali.Jejak.Stasiun.Batavia.Noord.dan.Batavia.Zuid|title=Menggali Jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-06-15|editor-last=Aegi|date=2009-11-05}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/225750927|title=Sejarah para pembesar mengatur Batavia|last=Lohanda, Mona.|date=2007|publisher=Masup Jakarta|isbn=978-979-25-7295-7|edition=Cet. 1|location=Depok|oclc=225750927}}</ref><ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Burgerlijke Openbare Werken|first=|date=1896|publisher=Landsdrukkerij|isbn=|location=Batavia|pages=|url-status=live}}</ref> Tidak kurang dari 40 tahun pertama, stasiun ini dikelola oleh NIS.
Stasiun ini merupakan bangunan yang terdiri atas dua bangunan yang berdampingan. Bangunan utamanya adalah bangunan area masuk ke stasiun, lobi, kantor administrasi, tempat penjualan tiket dan fasilitas lainnya. Sementara itu, bangunan keduanya adalah bangunan kanopi yang menaungi peron dan dua jalur kereta api.<ref name=ArsitekturKAI>{{cite book
| last = Murti Hariyadi
| first = Ibnu
| authorlink =
| first2=Ekawati|last2=Basir|first3=Mungki Indriati|last3=Pratiwi|first4=Ella|last4=Ubaidi|first5=Edi|last5=Sukmono
| title = Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia
| publisher = PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
| date = 2016
| location = Jakarta
| pages = 1 - 14
| url =
| doi =
| id =
| isbn = 978-602-18839-3-8}}</ref>
 
Tahun 1881, [[Staatsspoorwegen]] (SS) membangun Stasiun Buitenzorg yang kedua sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Bogor–Bandung–Banjar[[Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)|–]]Kutoarjo–Yogyakarta. Pembangunan jalur kereta api ini mengharuskan adanya peran pemerintah mengingat biaya pembangunannya lebih mahal daripada pembangunan lintas datar.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref> Dengan menunjuk David Maarschalk sebagai kepala jawatan, dibangunlah jalur kereta api tahap pertama SS, yaitu pembangunan lintas selatan Jawa serta pembangunan jalur Surabaya[[Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929)|–]]Pasuruan–Malang. Per 5 Oktober 1881, jalur kereta api segmen pertama, Bogor–Cicurug, telah selesai. Per tanggal 17 Mei 1884, jalur telah sampai di Bandung.<ref>{{cite book|title=Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1932}}</ref>
Stasiun Bogor dibangun oleh [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] pada tahun [[1872]] sebagai titik akhir jalur kereta api [[Batavia]]-[[Weltevreden]]-[[Depok]]-[[Buitenzorg]].<ref name=ArsitekturKAI/> Stasiun ini dibuka untuk pertama kalinya untuk umum pada [[31]] [[Januari]] [[1873]]. Tidak kurang dari 40 tahun pertama, stasiun ini dikelola oleh [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]], dan baru pada tahun [[1913]] dibeli oleh [[Staatsspoorwegen|SS]] termasuk jalurnya.<ref name=ArsitekturKAI/> Tahun [[1881]] dibangun stasiun baru. Sepanjang [[1881]]-[[1883]] [[Staatsspoorwegen|SS]] melanjutkan pembangunan jalur kereta api dari [[Bogor]]-[[Sukabumi]] dan hingga [[1887]] terhubung hingga [[stasiun Tugu|Tugu Yogyakarta]].<ref name="mka">Majalah KA Edisi Agustus 2014</ref>
 
Pada tahun 1913 jalur kereta api Batavia–Buitenzorg dibeli oleh SS.<ref>{{Cite book|title=Sejarah perkembangan Kota Jakarta|last=Tjandrasasmita|first=U.|date=2000|publisher=Dinas Museum dan Pemugaran|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref> Dahulu, sebuah lapangan luas bernama [[Taman Wilhelmina]] pernah menjadi bagian dari stasiun Bogor.<ref name="mka">{{Cite journal|last=Pratiwi|first=R.|last2=Soviana|first2=N.|last3=Sudarsih|first3=A.|year=2014|title=Bogor (BOO): Stasiun Buitenzorg Lama dan Baru|url=|journal=Majalah KA|volume=97|issue=|pages=22-24|doi=}}</ref>
Dahulu, sebuah lapangan luas bernama [[Taman Wilhelmina]] pernah menjadi bagian dari stasiun Bogor.<ref name="mka"/>
 
Renovasi stasiun pernah dilakukan oleh [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] tahun 2009. Bangunan stasiun yang bertuliskan "1881" ini, yang menghadap Jalan Nyi Raja Permas ini pernah tidak difungsikan sebagai pintu masuk stasiun untuk umum dengan pintu stasiun dipindah menghadap Jalan Mayor Oking.<ref name="mka" />
Pada ruang VIP berdiri [[monumen]] [[prasasti]] dari [[marmer]] setinggi 1 meter. Monumen ini sebagai simbol tanda ucapan selamat pagi dari para karyawan [[Staatsspoorwegen|SS]] kepada [[David Maarschalk]] yang memasuki masa [[pensiun]] atas usahanya mengembangkan jalur kereta api di [[Jawa]]. [[Prasasti]] ini dibuat sebagai pengganti patung [[David Maarschalk]] yang dulunya berada di tempat [[prasasti]] ini.<ref name=ArsitekturKAI/>
 
Setelah bertahun-tahun tidak dilayani, bangunan lama stasiun yang menghadap arah timur ini dibuka kembali pada tanggal 17 Desember 2021. Pintu timur ini menghadap Alun-alun Kota Bogor. Pintu keberangkatan sisi timur stasiun terintegrasi langsung dengan alun-alun tersebut. Untuk mendukung operasional pintu timur, KAI Commuter membangun satu kotak loket di pintu masuk, sepuluh ''e-gate'', dan dua ''vending machine'' pada ''hall'' bangunan stasiun.<ref>{{Cite web|date=2021-12-19|title=Terintegrasi dengan Alun-Alun Kota Bogor, Pintu Timur Stasiun Dibuka|url=https://republika.co.id/share/r4d53k330|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-05-31}}</ref>
[[Renovasi]] stasiun pernah dilakukan oleh [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] tahun [[2009]]. Bangunan stasiun yang bertuliskan "[[1881]]" ini, yang menghadap Jalan [[Nyi Raja Permas]] Raya ([[Taman Topi]]) ini akhirnya tidak difungsikan sebagai pintu masuk stasiun untuk umum. Kini bangunan stasiun dipindah menghadap Jalan [[Mayor Oking]].<ref name="mka"/>
 
== Bangunan dan tata letak ==
Pada dasarnya, stasiunStasiun ini terbagi atasmemiliki dua bangunan yang saling berdampingan. Bangunan utamanya adalah berupa,bangunan area masuk ke stasiun, lobi, kantor administrasi, tempat penjualan tiket, dan fasilitas lainnya. BangunanSementara lainnyaitu, bangunan keduanya adalah bangunan kanopi''overcapping'' yang menaungi peron dan dua jalur kereta api. Bangunan utama stasiun yang ada saat ini, diresmikan sejak [[1881]] dan tidak banyak berubah sampai sekarang <ref name="ArsitekturKAI" />.
 
Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api. Jalur 3 merupakan sepur lurus jalur ganda ke arah Depok–Jakarta sekaligus sepur raya jalur tunggal arah Cianjur–Padalarang. Jalur 5 merupakan sepur lurus jalur ganda dari Depok–Jakarta.
Stasiun ini bergaya [[Eropa]] dengan berbagai motif. Misalnya ada yang bermotif geometris [[awan]], kaki-kaki singa, dan relung-relung bagian lantai. Gaya desain ini merupakan gaya dengan nuansa kental [[Yunani Kuno#Yunani Klasik|Yunani Klasik]] namun dengan campuran, yaitu memiliki bentuk simetris dan serba persegi.<ref name=ArsitekturKAI/> Pada masanya, ([[1880]] - [[1889]]), bangunan seperti ini menjadi tren di [[Hindia]] [[Belanda]].<ref name=ArsitekturKAI/> Arsitektur bangunan utama menampilkan ciri khas dari gaya arsitektur ''Indische Empire'' dengan bentuk massa bangunan yang simetris dengan pintu masuk dan lobi utama bergaya ''Neo-Klasik'' <ref name=ArsitekturKAI/>
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
| colspan="3" |{{Infobox station/KAI header 2|KRL=yes|kode=BOO|KAJJ=yes|penomoran={{JakRSN|B|26|seq=1|size=25}}{{KAICN|PG|00|size=25}}}}
|-
| style="border-top:solid 1px gray;" |'''G'''
| colspan="2" style="border-top:solid 1px gray;" |'''Bangunan utama stasiun (keberangkatan dan kedatangan)'''
|-
| rowspan="14" style="border-top:solid 1px gray; width="75" |'''P'''
'''Lantai peron'''
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron sisi]]}}
|-
|Jalur '''1'''
| style="text-align:center" |Langsiran dari dan ke Depo KRL Bogor
|-
|Jalur '''2'''
| style="text-align:center" | Jalur ujung {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} →
{{Rcb|Layanan aglomerasi KAI|Pangrango|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]] {{Small|([[Stasiun Bogor Paledang|Bogor Paledang]])}} →
|-
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron pulau]], pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan kereta di jalur 2 dan kiri di jalur 3}}
|-
|Jalur '''3'''
| style="text-align:center" |← {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] <small>([[Stasiun Cilebut|Cilebut]])</small><br>Sepur lurus jalur ganda ke arah Depok–Jakarta
Sepur lurus jalur tunggal arah [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
|-
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron pulau]], pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan kereta di jalur 3 dan kiri di jalur 4}}
|-
|Jalur '''4'''
| style="text-align:center" |← {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] <small>([[Stasiun Cilebut|Cilebut]])</small><br>Jalur langsiran KA Pangrango
|-
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron pulau]], pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan kereta di jalur 4 dan kiri di jalur 5}}
|-
|Jalur '''5'''
| style="text-align:center" |Jalur ujung {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} →
Sepur lurus jalur ganda dari arah Depok–Jakarta<br>Jalur langsiran KA Pangrango
|-
|Jalur '''6'''
| style="text-align:center" |Jalur ujung {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} →
|-
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron pulau]], pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan kereta di jalur 6 dan kiri di jalur 7}}
|-
|Jalur '''7'''
| style="text-align:center" |← <small>([[Stasiun Cilebut|Cilebut]])</small> {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]
|-
| Jalur '''8'''
| style="text-align:center" |Jalur ujung {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Central|inline=yes}} →
|-
| colspan="2" style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;text-align:center;" |{{Small|[[Peron sisi]], pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan kereta}}
|-
| style="border-top:solid 1px gray; border-bottom:solid 1px gray;"|'''G'''
| colspan="2" style="border-top:solid 1px gray; border-bottom:solid 1px gray;" |'''Bangunan keberangkatan dan kedatangan penumpang'''
|}
 
=== Arsitektur bangunan lama stasiun ===
Kesan anggun dari stasiun ini tercipta dari bentuk atap pelana dengan bentuk segitiga dan gerbang melengkung pada fasad depan bangunan. Sedangkan pada bagian belakangnya, berupa dinding plesteran dengan ornamen garis-garis serta akhiran ''cornice'' pada bagian atas berpola lekukan-lekukan kecil yang menurut istilah arsitektur klasik disebut sebagai ''guttae'', membingkai atap jurai di atasnya. Pintu dan jendela memiliki penutup kayu yang akhirnya memperkuat kesan klasik dari bangunan ini. Sedangkan pada bangunan di emplasemen, berupa struktur atap bentang lebar dengan rangka baja dan penutup atap plat besi gelombang <ref name=ArsitekturKAI/>.
Stasiun ini kental dengan nuansa [[Eropa]]; kaya akan ornamental geometris seperti awan, kaki-kaki singa, dan relung yang terpengaruh gaya [[Yunani Klasik]] dengan unsur simetris dan serba geometris. Gaya bangunan stasiun adalah ''Indische Empire'' dengan sentuhan pintu masuk dan lobi utama bergaya Neoklasik<ref name="ArsitekturKAI" />
 
Pada ruang VIP berdiri [[prasasti]] dari [[marmer]] setinggi 1 meter. Monumen ini sebagai simbol tanda ucapan selamat dari para karyawan SS kepada David Maarschalk yang memasuki masa [[pensiun]] atas usahanya mengembangkan jalur kereta api di Jawa. Prasasti ini dibuat sebagai pengganti patung David Maarschalk yang dulunya berada di tempat prasasti ini.<ref name="ArsitekturKAI" />
Stasiun ini memiliki dua lantai. Desain [[tangga]] kayu meliuk-liuk menghubungkan lantai 1 dengan lantai 2. Karakteristik bangunan utama khas dengan gaya ''Indische Empire'' sedangkan pada lobi bergaya ''Neoklasik''.<ref name=ArsitekturKAI/>
 
Bentuk atap pelana dan gerbang melengkung pada fasad depan memberikan kesan anggun bangunan. Dindingnya berupa bata plesteran dengan guratan bergaris serta adanya ''moulding'' ''cornice'' yang membingkai atap jurai di atasnya. Jendela dan pintu terbuat dari kayu dengan ukuran yang kuat sehingga memberikan kesan klasik bangunan. Peron stasiun dipayungi ''overcapping'' yang terbuat dari besi bergelombang yang ditopang kerangka baja.<ref name="ArsitekturKAI" /> Stasiun ini memiliki dua lantai yang dihubungkan dengan tangga meliuk-liuk.<ref name="ArsitekturKAI" />
'''''Indische Empire''''' adalah gaya arsitektur era kolonial [[Belanda]] di [[Indonesia]] yang berkembang sekitar abad 18 dan 19. Gaya ini terlahir dari gaya hidup orang [[Eropa]] di [[Indonesia]]. Bangunan-bangunan dengan gaya ini berupa adaptasi aliran ''Neoklasik'' yang populer di [[Eropa]] pada masa itu dengan kondisi iklim dan bahan bangunan setempat. Bangunan-bangunan dengan gaya ini bercirikan umum adalah mempergunakan kolom-kolom dorik pada teras depan dan halaman yang luas.<ref name=ArsitekturKAI/>
 
Saat ini, meski bangunan utama stasiun relatif tidak berubah, ''overcapping'' stasiun telah mengalami perubahan. Tritisan atap stasiun kini telah sebagian dilubangi dan dipotong, dan kerangka bajanya juga diiris sebagian di atas jalur 3 untuk mengakomodasi kabel [[listrik aliran atas]] saat KRL Batavia–Buitenzorg dioperasikan. KRL tersebut mulai beroperasi tahun 1925 untuk memperingati hari ulang tahun SS yang ke-50.<ref>{{Cite book|title=Buku Peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia-Belanda|last=Reitsma|first=S.A.|date=1925|publisher=Topografische Inrichting|isbn=|location=Weltevreden|pages=|url-status=live}}</ref>
'''''Neo Klasik''''' yang juga disebut sebagai ''New Classicism'' adalah pergerakan aliran arsitektur di [[Eropa]] dan [[Amerika]] yang dimulai pada pertengahan abad ke-18. Gaya ini terinspirasi oleh reruntuhan arsitektur [[Yunani Kuno#Yunani Klasik|Yunani Klasik]] dan terutama [[Romawi]].
 
=== Ciri khas ===
Desain atap emplasemen (kanopi/''overkapping'') membentang lebar dengan rangka baja dan penutup atap dengan besi bergelombang. Atapnya sendiri merupakan atap pelana dan memilik bentuk segitiga dan gerbang lengkung. Pada bagian belakang dinding plesteran, terdapat ornamen garis-garis serta akhiran '''''[[cornice]]''''' (Hiasan pada tepian dan sudut bagian atas tembok, pilar atau gedung berupa profil ukiran atau '''''molding''''' yang menonjol ke luar sebagai akhiran dinding)<ref name=ArsitekturKAI/> pada bagian atas berpola lekukan-lekukan kecil yang dinamakan ''guttae'' (dalam istilah arsitektur klasik berarti membingkai atap jurai di atasnya).<ref name=ArsitekturKAI/> Sedangkan '''''Molding''''' atau ''Moulding'' sendiri adalah garis/kontur dekoratif berbentuk permukaan datar atau melengkung, cekung atau menjorok keluar yang dipergunakan untuk hiasan dinding, batu atau kayu.<ref name=ArsitekturKAI/>
Seperti di [[Stasiun Cikampek]] dan {{sta|Karawang}}, Stasiun Bogor mempunyai bel kedatangan kereta api, yaitu lagu pop Sunda, "[[Manuk Dadali]]" dan lagu tradisional, "[[Sabilulungan]]" dalam dikemas instrumental.
 
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|location=[[Jakarta]]}}</ref>
[[Berkas:Railcars.jpg|jmpl|200px|kiri|Tiga macam kereta rel listrik di Stasiun Bogor. [kiri ke kanan]: [[Kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]] ''mild steel'' buatan [[Jepang]] tahun 1983/1984, [[Kereta rel listrik BN-Holec|KRL Holec]] buatan [[Belanda]]/[[Belgia]]/[[PT Inka]] 1996, dan KRL Rheostatik ''stainless steel'' buatan 1986/1987|kiri]]
 
=== Aglomerasi ===
Stasiun ini disibukkan oleh [[komuter]] (penglaju) dari Bogor menuju ke Jakarta. Saat ini stasiun ini melayani dua layanan [[KRL Commuter Line]]; ''Yellow Line''/''Jakarta Loopline'' ke [[Stasiun Angke]], [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], sampai dengan [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], serta ''Red Line'' ke [[Stasiun Jakarta Kota]].
{| class="wikitable"
! Nama kereta api
! Kelas
! colspan=2 | Relasi perjalanan
! Keterangan
|-
| {{rint|jakarta|pg}} {{kereta api|Pangrango}}
| Eksekutif-Ekonomi
| {{Sta|Bogor}}
| {{Sta|Sukabumi}}
| –
|}
 
=== Komuter===
Selain melayani kereta komuter menuju Jakarta, Stasiun Bogor juga menjadi tempat langsiran [[Kereta api Pangrango]] yang diberangkatkan dari [[Stasiun Paledang|Stasiun Bogor Paledang]] yang berjarak 200 meter di sebelah selatan Stasiun Bogor untuk melayani rute [[Stasiun Cianjur|Cianjur]]-[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]-Bogor. [[Langsir]]an tersebut dilakukan di Stasiun Bogor karena Stasiun Bogor Paledang hanya memiliki satu jalur.
{| class="wikitable"
 
! Nama kereta api
=== Langsiran ===
! colspan=2 | Relasi perjalanan
[[Kereta api Pangrango|Pangrango]]: dari dan tujuan [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]] via [[Stasiun Bogor Paledang|Bogor Paledang]] (eksekutif dan ekonomi AC)
! Keterangan
 
|-
=== KRL/CommuterLine Jabodetabek ===
*| {{rint|jakarta|red}} [[KAKRL Commuter Line Jakarta Kota–BogorBogor|''RedCommuter Line'']] (Bogor ''branch''), dari dan tujuan [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]
| {{sta|Bogor}}
* [[KA Commuter Line Jatinegara–Bogor|''Yellow Line'']], dari dan tujuan [[Stasiun Angke|Angke]] dan [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]
| {{sta|Jakarta Kota}}
| –
|}
 
== Antarmoda pendukung ==
Baris 100 ⟶ 191:
!Tujuan
|-
| rowspan="3" |[[BisKita Trans Pakuan]]
| rowspan="7" |[[Angkutan kota|Angkot]]<ref>{{Cite web|url=https://kotabogor.go.id/index.php/show_post/detail/6450/rute-trayek-angkot-kota-bogor-|title=Pemerintah Kota Bogor|last=Wiguna|first=Alfiar|website=kotabogor.go.id|access-date=2018-06-27}}</ref>
|{{RouteBox|2|Trans Pakuan|#A257A2}}
|01
|Terminal Bubulak–Pasar Ciawi
|Perumahan Yasmin–Cipinang Gading (turun di Jalan Mayor Oking)
|-
|{{RouteBox|3|Trans Pakuan|#08B0D5}}
|08
|Terminal Bubulak–[[Sukasari, Bogor Timur, Bogor|Sukasari]]
|Terminal Merdeka–Taman Pajajaran (turun di Jalan Mayor Oking)
|-
|{{RouteBox|5|Trans Pakuan|#F5832A}}
|10
|Villa Bogor Indah–Stasiun Bogor
|Cimanggu Permai–Pasar Anyar (turun di Jalan Mayor Oking)
|-
| rowspan="4" |JR Connexion ([[Perum DAMRI]])
|11
|JR-09
|Curug–Taman Cimanggu–Pasar Anyar
|Stasiun Bogor-[[Stasiun Juanda]]
|-
|JR-10
|12
|Stasiun Bogor-[[Stasiun Manggarai]]
|Bubulak–Pabuaran–Cimanggu–Pasar Anyar
|-
|JR-11
|16
|Stasiun Bogor–Bubulak,Bogor-[[Stasiun p.p.Tebet]]
|-
|JR-12
|29
|Stasiun Bogor-[[Stasiun Tanah Abang]]
|Terminal Medeka–Pabuaran
|}
 
== Insiden ==
Pada [[30 Agustus]] [[2022]], sebuah mobil angkutan umum kota (angkot) dengan nomor rute 08 jurusan [[Citeureup, Bogor|Citeureup]]-Pasar Anyar diduga mengalami rem blong di perlintasan kereta api di Jalan Kebon Pedes di petak Bogor-[[Stasiun Cilebut|Cilebut]]. Angkot pun tertabrak KRL Commuter Line arah Jakarta Kota dengan nomor KA 4073 hingga terguling ke pinggir rel. Beruntung sang sopir sempat berhasil keluar sebelum angkot tertemper kereta tersebut.<ref>{{Cite news|last=Susanti|first=Linna|date=2022-08-30|editor-last=Budiman|editor-first=Budisantoso|title=Angkot rem blong terguling tertabrak kereta api Bogor|url=https://www.antaranews.com/berita/3087773/angkot-rem-blong-terguling-tertabrak-kereta-api-bogor|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2022-09-01}}</ref> Akibatnya, beberapa perjalanan KRL mengalami pengalihan sehingga terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Bogor dan sejumlah stasiun lainnya.<ref>{{Cite news|date=2022-08-30|editor-last=Hakim|editor-first=Rakhmat Nur|title=Angkot Tertabrak KRL di Antara Stasiun Bogor-Cilebut|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/30/08062041/angkot-tertabrak-krl-di-antara-stasiun-bogor-cilebut|work=[[Kompas.com]]|location=Jakarta|access-date=2022-09-01}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Bogor Station.jpg|Stasiun Bogor
Berkas:Stasiun Bogor sta 050508-8744.JPGjpg|Peron Stasiun Bogor di waktu malam (2005)
Berkas:CC2061399 Pangrango.jpg|Langsiran [[Kereta api Pangrango]] persiapan diberangkatkan ke [[Stasiun Paledang]]
Berkas:Bogor sta_050508-8744.jpg|Stasiun Bogor di waktu malam (2005)
Berkas:Stasiun Bogor Oktober 2014.jpeg|Peron Stasiun Bogor bagian timur saat belum ditutup
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het perron van station Buitenzorg TMnr 60013722.jpg|Stasiun Bogor tempo dulu.
Berkas:COLLECTIEBogor TROPENMUSEUMStation Spoorwegstation(west Buitenzorg TMnr 60016699entrance).jpg|Pintu masuk barat Stasiun Bogor tempo dulu.
Berkas:JR 205 And JR 205 Marchen New Livery At Bogor Station.jpg|Dua [[Kereta rel listrik JR East seri 205|JR 205]] di Stasiun Bogor.
Berkas:CC2061399 Pangrango.jpg|thumb|left|Langsiran [[Kereta api Pangrango]] persiapan diberangkatkan ke [[Stasiun Paledang]]
Berkas:Stasiun Bogor OktoberBOO 2014280923.jpegjpg|jmpl|left|PeronPintu timur Stasiun Bogor bagian timur saat belum ditutup.
Berkas:205 Series in Bogor Station, (westDecember entrance)2023.jpg|jmpl|left[[Kereta rel listrik JR East seri 205|PintuJR masuk205]] baratdi Stasiun Bogor dengan latar [[Gunung Salak]].
</gallery>
 
Baris 140 ⟶ 235:
== Lihat pula ==
* [[Stasiun Bogor Paledang]]
* [[Kereta api Pangrango]]
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
{{commonscat|Bogor Station|Stasiun Bogor}}
* {{id}} {{url|www.krl.co[https://kai.id|/ Situs resmi KCIKAI dan jadwal KRL tahunkereta 2018}}api]
*Kutipan dari{{id}} [https://wwwcommuterline.sejarahbogor.comid/sejarahperjalanan-krl/jadwal-kereta-api-di-bogor/ situsJadwal resmiKRL sejarahCommuter BogorLine]
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Jakarta Kota–Padalarang|left=Cilebut|right=Bogor Paledang}}
{{S-rail-start}}
{{S-rail|title=KAI}}
{{S-line|system=KAI|line=Manggarai–Padalarang|previous=Cilebut|next=Bogor Paledang}}
{{S-end}}
{{Stasiun KCI}}
{{stasiunStasiun kereta api di Indonesia}}
 
{{coord|-6.5942707|106.7908108|display=title}}
{{stasiun-stub}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Bogor]]
[[Kategori:KotaStasiun kereta api di Bogor|Bogor]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Kota Bogor]]
[[Kategori:Bogor Tengah, Bogor]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang melayanitermasuk rutedalam KRLDaop CommuterI Line|BogorJakarta]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Barat]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1881]]