Masri Singarimbun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k →Referensi: added reference book, will be enriched soon |
||
(31 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Karo|Karo]]|[[Singarimbun]]}}▼
{{Infobox Person
▲{{Nama Karo||[[Singarimbun]]}}
|honorific-prefix =
'''Masri Singarimbun''' ({{lahirmati|[[Karo]], [[Sumatra Utara]]|18|6|1931||25|9|1997}}) adalah seorang pakar [[antropologi]] sosial serta ahli dalam bidang studi [[kepedudukan]]. Masri Singarimbun juga merupakan pendiri sekaligus direktur pertama Pusat Studi Kepedudukan dan Kebijakan (PSKK) di [[Universitas Gadjah Mada]] pada tahun 1973-1983.▼
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix =
|image =
|imagesize = 220px
|caption = Masri Singarimbun
|office =
|birth_date = {{birth date|1931|6|18}}
|birth_place = [[Temburun, Tiganderket, Karo]], [[Sumatera Utara]]
|death_date = {{death date and age|1997|9|25|1931|6|18}}
|death_place = [[Caturtunggal, Depok, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]
|nationality =
|party =
|spouse = Irawati
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|religion = [[Islam]]
}}
▲Prof. Dr. '''Masri Singarimbun''', HonLLD.<ref>{{Cite web|date=4 September 2023|title=Honorary Doctor of Laws Recipients|url=https://law.anu.edu.au/about/honorary-doctor-laws-recipients|website=ANU College of Law|language=en|access-date=5 Maret 2024}}</ref> ({{lahirmati|[[Temburun, Tiganderket, Karo]], [[
== Masa Kecil ==▼
Masri kecil mempunyai nama kecil dari [[Bahasa Karo]], yaitu Matah Ari yang kemudian dikenal dengan istilah Matahari oleh masyarakat luas telah memiliki bakat meneliti sejak lulus dari [[SMA Negeri I Medan]] pada tahun 1954. Pada saat itu Matahari banyak menjelajahi desa Karo untuk mengumpulkan berbagai pribahasa. Hasil dari penelitian tersebut akhirnya dijadikan menjadi judul buku, yaitu 1000 Perumpamaan Karo yang terbit di [[Medan]] pada tahun 1962.▼
==
▲Masri kecil mempunyai nama kecil dari [[Bahasa Karo]], yaitu Matah Ari yang kemudian dikenal dengan istilah Matahari oleh masyarakat luas telah memiliki bakat meneliti sejak lulus dari [[SMA Negeri
Pada tahun 1959, Masri Singarimbun menempuh pendidikan di Fakultas Paedagogi di Universitas Gadjah Mada. Masri kemudian mendapatkan beasiswa untuk belajar di [[Australian National University]] (ANU), [[Canberra]]. Gelar doktor antropologi diraihnya dari universitas ini dengan disertasi, Kinship, Descent and Alliance among the Karo Batak, 1966.▼
== Belajar antropologi ==
▲Pada tahun 1959, Masri Singarimbun menempuh pendidikan di Fakultas Paedagogi di Universitas Gadjah Mada. Masri kemudian mendapatkan beasiswa untuk belajar di [[Australian National University]] (ANU), [[Canberra]]. Gelar doktor antropologi diraihnya dari universitas ini dengan disertasi, "Kinship, Descent and Alliance among the Karo Batak", 1966.
Masri Singarimbun mengahabiskan sebelas tahun menetap di Australia dan sempat bekerja sebagai pembantu Atase Militer KBRI di Canberra, dan sekaligus melakukan research fellow di ANU. Karena rasa keterpanggilan untuk membesarkan dan mendidik anak-anak Indonesia, Masri akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia.
Baris 13 ⟶ 34:
Setelah pulang ke Indonesia, Masri kemudian dikenal karena berbagai penelitiannya dalam masalah [[Keluarga Berencana]] (KB). Penelitiannya mengenai KB akhirnya membawa dirinya ke bidang demografi.
Selain dikenal sebagai pengajar antropologi terapan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM<ref>{{Cite web|date=3 April 2014|title=Prof. Dr. Masri Singarimbun: Generasi Pertama Antropolog Indonesia|url=https://cpps.ugm.ac.id/prof-dr-masri-singarimbun-generasi-pertama-antropolog-indonesia/|website=Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada|language=id|access-date=2 Oktober 2023}}</ref>, Masri juga dikenal sebagai Direktur Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan (PPSK) UGM. Selebihnya dia juga dikenal sebagai kolumnis di berbagai Media, seperti [[Kompas (surat kabar)|Kompas]], [[Sinar Harapan]], [[Kedaulatan Rakyat]], dan [[Majalah Tempo]].
* ''Garamata: Perjuangannya Melawan Penjajahan Belanda 1901–1905'' ({{ISBN|979-407-423-3}})
* ''Economic Activity Among The Karo Batak of Indonesia: A Case Study in Economic Changes''
* ''Kinship, Descent and Alliance Among The Karo Batak'' ({{ISBN|978-052-035-648-1}})
== Referensi ==
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* {{Cite book|last1=Perangin-angin|first1=Robert|last2=Singarimbun|first2=Irawati|date=1999|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=436155|title=Matahari di Hati Kami: Mengenang Prof. Dr. Masri Singarimbun, HonLLD|location=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|publisher=Yayasan Merga Silima|isbn=979-95653-0-8|ref={{sfnref|Perangin-angin|Singarimbun|1999}}}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
Baris 20 ⟶ 53:
[[Kategori:Tokoh Batak|S]]
[[Kategori:Suku Karo]]▼
[[Kategori:Tokoh Karo]]
[[Kategori:Tokoh Sumatra Utara]]▼
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]▼
[[Kategori:Marga Singarimbun|Masri]]
▲[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Antropolog Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nasional Australia]]
|