Serai wangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FDGJ17 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k migrasi
 
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bedakan|serai}}{{Speciesbox
| fill = yes|genus=Cymbopogon|species=nardus}}[[Berkas:Citronella (Cymbopogon nardus) 1.jpg|jmpl|403x403px|Penampakan fisik ''Cymbopogon nardus.'']]
'''Cymbopogon nardus''' lebih dikenal dengan nama serai atau '''Sereh wangi''' atau '''citronella grass'''{{Speciestitle}} adalah jenis rumput-rumputan dari ordo Graminales yang khas dari daerah-daerah tropis Asia. ''C. nardus'' bersifat ''perennial'' (selalu tumbuh sepanjang tahun). ''C. nardus'' sangat terkenal sebagai rempah-rempah dalam masakan Asia (terutama dalam kuliner Thailand dan Indonesia), namuntetapi juga dapat diseduh menjadi teh herbal dengan aroma lemon yang khas. Sereh wangi juga dapat dibuat menjadi ''citronella oil'' yang memiliki sifat-sifat yang menguntungkan seperti anti-nyamuk, anti-jamur, antibakteri, larvasidal, ''anti-inflammatory'', aromatik, antipiretik (dapat meredakan demam dan sakit kepala), ''antispasmodic'' (bersifat sebagai ''muscle relaxer''), dan dapat digunakan untuk agen-agen pembersih.<ref>Larum, D. 2018. ''What Is Citronella Grass: Does Citronella Grass Repel Mosquitoes'' [online] <nowiki>https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/foliage/citronella-grass/what-is-citronella-grass.htm</nowiki>. Accessed 26th March 2019, 23:00 WIB.</ref> Di daerah Karibia dan India, sereh wangi adalah komposisi utama dari pengobatan-pengobatan tradisional untuk meredakan demam, nyeri eksternal, dan artritis. Daun dari sereh wangi juga merupakan sumber selulosa yang baik untuk pembuatan kertas dan kardus.<ref name=":0">{{Cite book|title=Handbook of Herbs and Spices|url=http://dx.doi.org/10.1533/9781845691717.3.400|publisher=Elsevier|date=2006|isbn=9781845690175|pages=400–419|first=B.P.|last=Skaria|first2=P.P.|last2=Joy|first3=S.|last3=Mathew|first4=G.|last4=Mathew}}</ref>
 
== Biologi ==
Sereh wangi tumbuh berumpun dan memiliki akar serabut dengan jumlah yang cukup banyak. Daun sereh wangi berbentuk pipih melengkung dan memanjang seperti rumput-rumputan dengan panjang mencapai 1 meter dan lebar pada kisaran 1 &nbsp;cm hingga 2 &nbsp;cm. Daun sereh wangi terlihat hijau hingga hijau kebiruan dengan batang berwarna hijau hingga merah keunguan. Bila diremas, daun sereh akan mengeluarkan aroma khas serai wangi.<ref name="Suroso, S. P 2018">Suroso, S. P. 2018. Budidaya Serai Wangi. ''Penyuluhan Kehutanan Lapangan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Daerah Istimewa Yogyakarta''. </ref>
 
== Kondisi Pertumbuhan ==
Sereh wangi rata-rata dapat tumbuh di kawasan tropis Asia, namun tidak dapat mentolerir suhu dingin yang berkepanjangan.<ref name=":1">Karen, K. 2017. ''Citronella grass–planting, growing and care.'' [online] <nowiki>https://insectcop.net/citronella-grass-planting-growing-and-care/</nowiki>. Accessed 26th March 2019, 23:00 WIB.</ref> Sereh wangi tumbuh dengan baik pada suhu 18 – 2518–25 <sup>o</sup>C dan pada ketinggian 350 – 600350–600 mdpl.<ref> name="Suroso, S. P. 2018. Budidaya Serai Wangi. ''Penyuluhan Kehutanan Lapangan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Daerah Istimewa Yogyakarta''. <"/ref> Sereh wangi tumbuh subur pada tanah yang lembablembap dan ''loamy'' (memiliki campuran pasir, tanah liat, dan materi organic yang kaya) dengan pH sekitar 6 – 76–7.5, dan pada pemaparan sinar matahari langsung. Sereh wangi juga membutuhkan banyak air sehingga akan tumbuh subur jika disiram secara periodik atau terpapar oleh curah hujan yang merata sepanjang tahun (dengan curah hujan ideal pada tingkat 1.800 – 2800–2.500 &nbsp;mm/tahun). Sereh wangi dapat ditanam pada berbagai kontur tanah seperti pada tanah datar, tanah miring, ataupun yang berbukit-bukit.<ref name=":1" />
 
== Varietas ==
Baris 18 ⟶ 19:
!G4
|-
|'''A.       Rumpun'''
|Condong ke atas dan batang bulat meruncing
|Condong ke  atas  dan batang bulat meruncing
|Condong ke  atas  dan batang bulat meruncing
|Condong ke atas dan batang bulatmeruncing
|-
|'''B.       Jumlah anakan'''
|36
|36
Baris 30 ⟶ 31:
|38
|-
|'''C.       Ketinggian optimum (mdpl)'''
|0–150
|0 – 150
|0–600
|0 – 600
|600–1200
|600 – 1200
|300–1200
|300 – 1200
|-
|'''D.       Produksi ''citronellal'' (%)'''
|39,55
|39,33
Baris 44 ⟶ 45:
 
== Budidaya dan Permintaan ==
Sereh wangi dapat langsung ditanam tanpa diolah terlebih dahulu. Penanaman paling baik dilakukan pada saat musim hujan. 1 – 21–2 anakan sereh wangi ditanam dalam lubang berukuran 30 x 30 x 30 &nbsp;cm, dengan jarak 100 x 100 &nbsp;cm antar lubangnya. Lubang kemudian diberikan pupuk kandang dengan dosis  1 – 2  1–2&nbsp;kg/rumpun.<ref name=":2" />
 
Panen  daun  sereh wangi pertama  kali  pada saat  tanaman  berumur 6  bulan,  dengan panen selanjutnya  dilakukan  setiap 3 bulan  berikutnya. Produksi  rata-rata daun  segar  sereh wangi dapat mencapai angka 20 ton/ha/tahun pada panen pertama dan kedua dipada tahun pertama, dengan panen pada tahun ke empat dengan produksi 60 ton/ha dengan empat kali panen. Sereh wangi dapat  panen  sampai umur  6  tahun, namuntetapi dengan pemeliharaan  yang baik, sereh wangi dapat panen sampai 10 tahun.<ref name=":2" />
 
Adapun sereh wangi dapat ditumbuhkan dengan pola tanam monokultur (ditumbuhkan sendiri) ataupun polikultur (ditumbuhkan bersama-sama dengan komoditikomoditas lain pada suatu lahan). Bila ditumbuhkan dengan sistem polikultur, sereh wangi dapat ditumbuhkan sebagai tanaman pokok ataupun sebagai tanaman selaan (penyela antar ruang atau tegakan tanaman tahunan). Bila ditumbuhkan sebagai tanaman selaan, maka perlu penumbuhan sereh wangi akan dipengaruhi oleh jenis dan umur tanaman pokok dan jarak tanamnya dengan sereh wangi. Namun begitu, menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, produktivitas sereh wangi yang ditumbuhkan dengan system polikultur relatif lebih rendah dibandingkan monokultur karena berkurangnya intensitas sinar matahari yang diterima oleh sereh wangi. Produktivitas sereh wangi yang ditumbuhkan dengan sistem polikultur sebagai tanaman selaan hanya menghasilkan 2,45 &nbsp;kg sereh wangi/rumpun, lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas potensial sereh wangi yang ditumbuhkan dengan sistem monokultur yang dapat menghasilkan 4,5 &nbsp;kg sereh wangi/rumpun.<ref>Kementrian Pertanian. 2017. ''Serai Wangi sebagai Tanaman Sela Perkebunan.'' [online] <nowiki>http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2954/</nowiki>. Accessed 2<sup>nd</sup>2nd April 2019, 23:00 WIB.</ref>
 
Sereh wangi dihasilkan pada daerah-daerah berikut di Jawa Barat, sehingga cukup banyak petani yang bergantung pada jenis komoditikomoditas ini untuk kehidupannya sehari-hari.<ref name=":3">Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. 2017. ''Sereh Wangi'' [online]. <nowiki>http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/67-id-sereh-wangi</nowiki>. Accessed 2<sup>nd</sup>2nd April 2019, 23:00 WIB.</ref>
{| class="wikitable"
|+Produksi Sereh Wangi di Jawa Barat<ref name=":3" />
Baris 85 ⟶ 86:
|332
|}
Selain petani, masyarakat umum juga bergantung terhadap keberadaan sereh wangi sebagai produk. Sereh wangi sendiri dikonsumsi sebagai rempah-rempah di Indonesia dan permintaan sereh wangi juga cukup tinggi dan dengan harga yang stabil dan cenderung meningkat (sebesar 3 – 53–5% per tahun). Negara importir sereh wangi terbesar Indonesia adalah Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Jerman dan Spanyol. Konsumsi sereh wangi global mencapai angka 2.000 – 2000–2.500 ton per tahun dan dengan 200 – 250200–250 tonnya dipenuhi oleh ekspor Indonesia.<ref name=":3" />
 
== Metabolit ==
Berikut adalah produk metabolit yang ditemukan pada ''Cymbopogon nardus''.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Wei|first=Lee Seong|last2=Wee|first2=Wendy|date=2013-6|title=Chemical composition and antimicrobial activity of Cymbopogon nardus citronella essential oil against systemic bacteria of aquatic animals|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23825733|journal=Iranian Journal of Microbiology|volume=5|issue=2|pages=147–152|issn=2008-3289|pmc=PMCPMC3696851|pmid=23825733}}</ref>
{| class="wikitable"
|+Profil Metabolomik dari ''Cymbopogon nardus''<ref name=":4" />
Baris 168 ⟶ 169:
Profil metabolit ''C. nardus'' didapatkan dengan GC-MS. Bagian ''aerial'' dari sereh wangi pertama-tama dipotong-potong menjadi kecil dan diproses selama 3 jam dengan distilasi uap. Analisis GC-MS hasil ekstraksi diencerkan dengan aseton dan diinjeksikan ke dalam kolom kromatografi gas.<ref name=":4" />
 
Didapatkan bahwa aroma khas ''lemongrass'' (seperti serai / seperti lemon) adalah sifat dari citronellal yang mendominasi metabolom ''C. nardus''. ''Essential oil'' dari ''C. nardus'' juga didapati dapat menginhibisi pertumbuhan dari berbagai pathogen Gram-positif dan Gram-negatif pada manusia seperti ''Acinetobacter baumanii, Enterococcus faecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhimurium, Serratia marcescens'' dan ''Staphylococcus aureus'' pada konsentrasi 1200 &nbsp;µg/ml hingga < 20000 &nbsp;µg/ml.<ref name=":4" />
 
Diketahui ''citronellal'' (''3,7-dimethyloct-6-en-1-al'') adalah senyawa aktif yang bertanggung jawab atas kemampuan sereh wangi untuk mengusir nyamuk. Senyawa aktif lain yang juga bertanggung jawab atas sifat ini adalah ''citronellol'', ''α-pinene'', dan ''limonene''.<ref name=":5">{{Cite journal|last=Lee|first=Mi Young|date=2018-10-02|title=Essential Oils as Repellents against Arthropods|url=http://dx.doi.org/10.1155/2018/6860271|journal=BioMed Research International|volume=2018|pages=1–9|doi=10.1155/2018/6860271|issn=2314-6133}}</ref>
Baris 174 ⟶ 175:
Selain itu, ''citral'' dari sereh wangi juga dapat digunakan sebagai prekursor atau ''building blocks'' untuk sintesis B-ionine, yang digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa aromatik lainnya, vitamin A, vitamin E, karotenoid, dan produk-produk farmasetik lainnya.<ref name=":0" />
 
== Standardisasi ==
Sebagai rempah-rempah yang langsung dikonsumsi, sereh wangi belum memiliki baku mutu yang resmi, namun untuk ekspor dalam bentuk ''citronella oil, citronella oil'' harus memiliki standard internasional yang dirangkum dalam ISO 3848:2016, yang terangkum pada tabel berikut:<ref name=":6">International Standard. 2016. ''Essential Oil of Citronella, Java Type.'' [online] <nowiki>https://www.sis.se/api/document/preview/921082/</nowiki>. Accessed 2<sup>nd</sup>2nd April 2019, 23:00 WIB.</ref>
{| class="wikitable"
|+Standar Baku Mutu ''Citronella Oil'' Menurut ISO 3848:2016<ref name=":6" />
Baris 195 ⟶ 196:
|-
|Densitas relatif pada suhu 20 <sup>o</sup>C, d<sup>20</sup><sub>20</sub>
|0,880 – 0880–0,902
|ISO 279
|-
|Indeks bias relatif pada suhu 20 <sup>o</sup>C
|1,446 – 1446–1,477
|ISO 280
|-
|Rotasi optikal relatif pada suhu 20 <sup>o</sup>C
|<nowiki>-5</nowiki><sup>o</sup> +1<sup>o</sup>
|ISO 592
|-
|Kelarutan dalam ethanoletanol 80% (dalam fraksi volume), pada suhu 20 <sup>o</sup>C
|Tidak lebih dari 2 volume etanol 80% untuk mendapatkan 1 volume larutan ''citronella oil'' yang bening.
|ISO 875
|}
Analisis metabolomik dari ''essential oil'' dari sereh wangi kemudian dilakukan dengan kromatografi gas. Profil kromatografis ditentukan menurut metode yang telah distandardisasi oleh ISO 11024.<ref name=":6" />
{| class="wikitable"
|+Standard batas minimal dan maksimal internasional untuk senyawa-senyawa dalam ''Citronella Oil''<ref name=":6" />
Baris 274 ⟶ 275:
|}
 
== Teknologi ==
''Citronellal'' diketahui adalah salah satu agen pengusir serangga pertama yang diizinkan untuk diaplikasikan pada manusia oleh EPA dan dianggap sebagai GRAS (''Generally Recognized As Safe'') oleh FDA. Toksisitas dari ''citronellal'' tergolong dalam kategori IV (hampir non-toksik).<ref name=":5" />
 
Beberapa pengembangan dalam produk-produk dari metabolit sereh wangi adalah penambahan vanillin pada ''citronella oil. Citronella oil'' diketahui bersifat volatil sehingga ''essential oil'' ini harus kembali dioleskan pada kulit secara topical setiap 20 hingga 60 menit sekali, namuntetapi ditemukan bahwa penambahan vanillin kepada ''citronella oil'' dapat memperpanjang waktu proteksi dari ''citronella oil'' sebagai ''mosquito-repelling agent'' hingga 4.8 jam.<ref>{{Cite journal|last=Chung|first=Seong Kyun|last2=Seo|first2=Ji Yeon|last3=Lim|first3=Jung Hoon|last4=Park|first4=Hyung Hwan|last5=Yea|first5=Myeong Jai|last6=Park|first6=Hyun Jin|date=2013-04-01|title=Microencapsulation of Essential Oil for Insect Repellent in Food Packaging System|url=http://dx.doi.org/10.1111/1750-3841.12111|journal=Journal of Food Science|volume=78|issue=5|pages=E709–E714|doi=10.1111/1750-3841.12111|issn=0022-1147}}</ref> Formulasi berbasiskan krim dan/atau campuran polimer juga didapatkan meningkatkan efek ''repellent'' dari ''citronellal'' terhadap nyamuk dan serangga-serangga penggigit lainnya. Formulasi topikal ''citronellal'' pada medium basal yang berbentuk seperti jelly juga didapati dapat memperpanjang proteksi kulit dari nyamuk, tanpa efek samping apapun.<ref name=":5" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Taxonbar|from=Q691698}}
 
[[Kategori:Cymbopogon]]
[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan aromatik]]
[[Kategori:Serai]]