Jan Ruff O'Herne: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13:
 
== Riwayat ==
Jan dilahirkan di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 18 Januari 1923. Ia adalah putri pasangan Celestin O'Herne (1895-1989) yang berdarah [[Prancis]]-[[Belanda]] dan Josephine Buttinghausen (1895-1982) asal Belanda.<ref>[{{Cite web |url=http://www.scrimshawoliver.com/scrimshaw/gp40.htm/] |title=Salinan arsip |access-date=2016-01-28 |archive-date=2018-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181024131733/http://www.scrimshawoliver.com/scrimshaw/gp40.htm |dead-url=yes }}</ref> Dari garis ibu, Jan memiliki hubungan sepupu jauh dengan artis [[Audrey Hepburn]]. Berasal dari keluarga yang beraneka ragam membuat Jan fasih berbahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Perancis|Perancis]], dan [[Bahasa Indonesia|Indonesia]].

Semasa kecil ia tinggal di perkebunan pabrik gula [[Cepiring, Kendal]]. Kebahagiaan ini harus berakhir ketika Jepang masuk ke Pulau Jawa tahun 1942. Bersama ibu dan kedua adiknya, Jan diasingkan di kamp penjara [[Ambarawa]] selama dua tahun.<ref>[https://raniistanti.wordpress.com/2013/03/04/jan-ruff-oherne-fifty-years-of-silence/]</ref> Kemudian pada tahun 1944, ia bersama beberapa gadis tahanan lainnya dibawa ke rumah bordil dan dipaksa melayani nafsu para tentara Jepang.<ref>[https://www.mail-archive.com/berita@listserv.rnw.nl/msg01429.html]</ref> Akibat kejadian ini, cita-cita Jan untuk menjadi [[biarawati]] harus gagal. Pada akhir masa pendudukan Jepang, Jan dipindahkan ke kamp Kramat, [[Batavia]] dimana ia bertemu Tom Ruff, tentara Inggris, yang akhirnya menjadi suaminya.
 
== Sebagai Aktivis ==
Selama hampir 50 tahun, Jan menutuptidak rapat-rapatpernah memberi tahu siapa pun tentang kenangan yang dialaminya, termasuk kepada anak dan cucunya. Barulah pada tahun [[1992]], ketika ia mendengar beberapa wanita [[Korea]] yang juga mantan wanita penghibur dipada masa pendudukan Jepang menuntut kompensasi, ia merasa perlu terbuka kepada publik. Ia pun memberanikan diri berbicara di hadapan publik internasional dan menjadi aktivis kemanusiaan. Bersama sejumlah wanita korban perang, ia menuntut permohonan maaf dan kompensasi dari [[Jepang]]. Pada tahun 1994, ia menuliskan pengalamannya dalam buku "[[Fifty Years of Silence]]". Buku tersebut telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa, termasuk [[bahasa Indonesia]].
 
Sejak tahun 1960 hingga akhir hayatnya, Jan menetap di [[Adelaide]], [[Australia]].
Baris 23 ⟶ 25:
 
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Orang Belanda]]
[[Kategori:Penulis Belanda]]
[[Kategori:Aktivis Belanda]]