Suku Kaur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Eiskrahablo (bicara | kontrib) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Etnik |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Kaur
|image=Pria Kaur.jpg
|poptime=40.000 jiwa (2000)
|popplace=[[Kabupaten Kaur]]
|langs=[[Bahasa Kaur|Kaur]]{{br}}[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]{{br}}[[Bahasa Melayu|Melayu Bengkulu]]
|rels=[[Islam]]
|related=[[Suku Lampung|Lampung]]{{
|caption=Suku Kaur tempo dulu dalam buku ''Sejarah Sumatra'' karya [[Wilham Marsden]]}}
'''Suku Kaur''' atau '''Suku Melayu Kaur'''<ref>{{cite web |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kaur|title=Kaur|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=17 Juni 2021|quote=Kaur merupakan suku bangsa yang mendiami daerah sekitar sungai Kaur, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.}}</ref> adalah salah satu
Berdasarkan catatan Belanda, orang Kaur merupakan percampuran dari etnis [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang datang melalui [[Kerajaan Inderapura|Indrapura]] dengan [[suku Basemah]]. Pada abad ke-18, daerah pesisir pantai muara Sungai Sambat telah berkembang hingga ke Muara Nasal yang terlebih dahulu didiami oleh suku Buai Harung. Kemudian kawasan ini didatangi oleh orang-orang dari [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] yang kemudian membentuk suku Kaur.<ref>Zusneli Zubir, Peninggalan Sejarah dan Potensi Wisata Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, 2011</ref>
== Pekerjaan ==
Baris 34 ⟶ 36:
{{Suku bangsa di Indonesia}}
[[Kategori:
|