Putri Cempo (Campa): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fatumm00 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{kembangkan}} {{noref}}Putri Cempo merupakan putri yang berasal dari Negeri Campa (Vietnam) yang oleh sebagian orang dianggap sebagai istri dari Sunan Giri. Karena kagum serta terpesona akan watak dan keluhuran budi pekerti Sunan Giri, maka putri Cempo menikah dengan Sunan Giri. Akan tetapi bagi sebagian masyarakat memiliki cerita yang berbeda, yaitu putri Cempo hanya menaruh hati kepada Sunan Giri namun Sunan Giri sendiri tidak menanggapi Beliau. Pu...'
Tag: tidak menyebut judul [ * ] pranala ke halaman disambiguasi
 
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(18 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
 
{{kembangkan}}
{{noref}}[[Putri'''Ratna Suwari Cempo]]''' merupakan tokoh yang dipercaya masyarakat Gresik sebagai putri yang berasal dari Negeri [[Campa (Vietnam)]] yang oleh sebagian orang dianggapmenganggap sang Putri sebagai istri dari [[Sunan Giri]]. Karena kagum serta terpesona akan watak dan keluhuran budi pekerti Sunan Giri, maka putriPutri Cempo menikah dengan Sunan Giri. Akan tetapi bagi sebagian masyarakat memiliki cerita yang berbeda, yaitu putriPutri Cempo hanya menaruh hati kepada Sunan Giri namun Sunan Giri sendiri tidak menanggapi Beliaubeliau. Putri Cempo merupakan seorang saudagar yang berasal dari [[Campa]] atau [[Vietnam]].<ref>{{cite web|last=kompasiana|url=https://www.kompasiana.com/mawan.sidarta/552a3afa6ea8349b4a552d53/kisah-putri-campa-dan-giri-kedaton-gresik|title=Kisah Putri Campa Dan Giri Ketadon|date=27 April 2013|language=id|access date=2 September 2021}}</ref> Putri Cempo mengikuti jejak perjuangan Sunan Giri dalam memperjuangkan [[Islam]] di pulau Jawa khususnya Gresik. [[Putri Campa]] yang disebut Putri Cempo oleh masyarakat Gresik.
 
Dalam sebuah jurnal disebutkan bahwa Putri Cempo memiliki nama lain yaitu [[Dewi retno Suwari]].<ref>{{cite web|first=Syfana|last=Amalena|url=http://digilib.uinsby.ac.id/44261/2/Syfana%20Amalena_A92216105.pdf|title=Marginalisai Ulama Perempuan: (Perlakuan Masyarakat Terhadap Makam Ulama Perempuan Di Kabupaten Gresik: Studi Kasus Makam Fatimah Binti Maimun dan Nyai Jika)|language=id|access date=2 September 2021}}</ref>. Namun tidak dapat dipastikan secara pasti karena tidak terdapat catatan sejarah yang tertulis mengenai Putri Cempo secara rinci. Bahkan tidak ada jurnal maupun website yang menceritakan kisah Putri Cempo secara jelas dan lengkap, informasi yang disajikan hanya sebatas info umum saja. Dan terdapat dua tokoh atau lebih yang memiliki nama yang sama di dua tempat berbeda, dimananamun tidak diketahui apakah Putri Cempo yang sama dengan di Gresik ataukah berbeda.
 
Putri Cempo dimakamkan secara Islam di perbukitan yang ditumbuhi pohon-pohon rindang. Makam PuteriPutri Cempo terletak di [[Gunungsari]] kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas-Gresik, sekitar kurang lebih 2 &nbsp;km ke arah timur dari kompleks makam Sunan Giri. Sampai saat ini makam Putri Cempo masih dirawat oleh Pemerintah Daerah karena termasuk dalam situs sejarah. Selain makam Putri Cempo, juga terdapat tinggalan arkeologis lain di lokasi yang sama.<ref>{{Cite book|last=Riyanto|first=Sugeng, dkk|date=November 2020|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/20177/1/Lasem%20dalam%20Rona%20Sejarah%20Nusantara%20-%202020.pdf|title=LASEM DALAM RONA SEJARAH NUSANTARA|location=Yogyakarta|publisher=Balai Arkeologi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|pages=23|url-status=live}}</ref>
== Mojokerto ==
Putri Cempo adalah istri dari [[Prabu Brawijaya V]] yang berasal dari Negeri [[Campa]]. Selain di [[Gresik]] situs Putri Cempo sendiri juga terdapat di [[Mojokerto]] tepatnya di [[Trowulan]], dimana di sana terdapat banyak situ-situs [[Majapahit]].<ref>{{cite web|first=Ahmad|last=Baharuddin|url=https://gresikpos.com/putri-cempo-jangan-sampai-hanya-meninggalkan-nama/|title=Putri Cempo Jangan Sampai Hanya Meninggalkan Nama|date=28 Oktober 2020|language=id|access date=2 September 2021}}</ref> Putri berada di Dusun [[Unggah-unggahan]], lokasinya sekitar 100 meter di utara timur kolam segaran. Makam Putri Cempo adalah nama yang diberikan pada cerita rakyat terhadap obyek yang bernilai kepurbakalaan pada nisan yang bertuliskan tahun 1730 saka (1440 M)<ref>{{cite web|last=disparpora|url=http://disparpora.mojokertokab.go.id/wisata_110_makam-putri-cempo.aspx|title=Makam Putri Cempo|date=3 Januari|language=id|access date=3 September 2021}}</ref>
 
== Cerita Rakyat ==
Cempo merupakan bibi dari [[Sunan Ampel]] dan ibu dari [[Raden Fatah]] Sultan [[Demak]] pertama. Makamnya yang terdapat di Mojokerto terletak di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan Mojokerto. Pada pelataran makam terdapat dua makam yang berada paling atas, yaitu makam Putri Cempo dan [[Prabu Brawijaya V]] alias [[Damar Wulan]]. Putri Cempo adalah pemeluk agama Islam yang diyakini mampu mengajak Prabu Brawijaya V untuk memeluk agama Islam setelah menikahinya.<ref>{{cite web|last=detik news|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1976803/mengunjungi-makam-putri-cempo-istri-prabu-brawijaya-v|title=Mengunjungi Makam Putri Cempo Istri Prabu Brawijaya V|date=27 Juli 2012|language=id|access date=2 September 2021}}</ref><ref>{{cite web|first=Risa Herdahita|last=Putri|url=https://historia.id/kuno/articles/hikayat-putri-cempa-dan-islam-di-majapahit-DLBYK/page/1|title=Hikayat Putri Cempa dan Islam DI Majapahit|date=19 Agustus 2020|language=id|access date=3 September 2021}}</ref>
Cerita mengenai Putri Cempo ini tidak hanya diyakini oleh masyarakat Gresik, akan tetapi juga kota lain seperti Mojokerto, Demak dan Rembang juga memiliki tokoh yang diyakini masyarakatnya sebagai Putri Cempo. Sehingga cerita mengenai Putri Cempo ini memiliki berbagai cerita berbeda pada masing-masing kota.
== Demak ==
Masyarakat [[Demak]] mempercayai jika makam Putri Cempo terletak di [[Dukuh Cempan]], Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. [[Pantai Moro Demak]] diyakini merupakan tempat berlabuhnya kapal yang mengangkut romobongan Putri Cempo. Bukti empirik sendiri adalah soal nama [[Dukuh Cempan]] yang diyakini berasal dari kata ‘Campa’ atau ‘Cempo’. Hal tersebut berdasarkan kebiasaan penamaan sebuah tempat atau wilayah yang berdasarkan pada suatu kejadiaan atau peristiwa yang terkait dengan perjalanan atau akhir hayat seorang tokoh terkenal di masa itu. Raja Campa ketika itu berkeinginan untuk menjadi sahabat dari [[radeng Patah]], sehingga mengirim putrinya yaitu Putri Campa yang oleh para sejarawan dikenal dengan nama [[Darawati]] atau [[Dwarawati]].
 
=== Mojokerto ===
Dikisahkan lamaran Putri Cempo ditolak oleh Raden Patah, karena merasa malu Putri Cempo mengurungkan niatnya untuk pulang ke Negeri Campa dan menetap di wilayah yang diberi nama Dukuh Cempan. Pendapat ini terpatahkan dengan terdapatnya beberapa literatur sejarah Bagngsa Indonesia. Di sebutkan bahwa keberadaan Putri Cempo di tanah Jawa adalah sebagai hadiah untuk Raja Majapahit oleh bangsa Tionghoa yang bertujuan agar masyarakat Tionghoa di Jawa dapat perlindungan dari Kerajaan Majapahit. Menurut ahli sejarah lain terdapat adanya campur tangan ulama Islam dalam pernikahan Raja Brawijaya V dan Putri Cempo, dimana Raja Brawijaya V sudah memeluk agama Islam.
Dalam Babad Tanah Jawa, Putri Cempo adalah istri dari [[Prabu Brawijaya V]] yang berasaldari Majapahit. Pada suatu malam, Prabu Brawijaya bermimpi memiliki istri dari Negerinegeri [[Campa]].<ref>{{Cite web|date=2020-08-25|title=Putri Cempa dari Vietnam, Pembawa Islam di Kerajaan Majapahit|url=https://phinemo.com/putri-cempa-dari-vietnam-pembawa-islam-di-kerajaan-majapahit/|website=Phinemo.com|access-date=2022-11-30}}</ref> Selain di [[Gresik]] situs Putri Cempo sendiri juga terdapat di [[Mojokerto]] tepatnya di [[Trowulan]], dimana di sana terdapat banyak situ-situs [[Majapahit]].<ref>{{cite web|first=Ahmad|last=Baharuddin|url=https://gresikpos.com/putri-cempo-jangan-sampai-hanya-meninggalkan-nama/|title=Putri Cempo Jangan Sampai Hanya Meninggalkan Nama|date=28 Oktober 2020|language=id|access date=2 September 2021|access-date=2021-09-03|archive-date=2021-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210903021802/https://gresikpos.com/putri-cempo-jangan-sampai-hanya-meninggalkan-nama/|dead-url=yes}}</ref> PutriMakam sang putri berada di Dusundusun [[Unggah-unggahan]], lokasinya sekitar 100 meter di utara timur kolam segaranSegaran. Makam Putri Cempo adalah nama yang diberikan pada cerita rakyat terhadap obyekobjek yang bernilai kepurbakalaan pada nisan yang bertuliskan tahun 1730 saka (1440 M)<ref>{{cite web|last=disparpora|url=http://disparpora.mojokertokab.go.id/wisata_110_makam-putri-cempo.aspx|title=Makam Putri Cempo|date=3 Januari|language=id|access date=3 September 2021|access-date=2021-09-03|archive-date=2021-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210903021801/http://disparpora.mojokertokab.go.id/wisata_110_makam-putri-cempo.aspx|dead-url=yes}}</ref>
 
Cempo merupakan bibi dari [[Sunan Ampel]] dan ibu dari [[Raden Fatah]] Sultan [[Demak]] pertama. Makamnya yang terdapat di Mojokerto terletak di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan Mojokerto. Pada pelataran makam terdapat dua makam yang berada paling atas, yaitu makam Putri Cempo dan [[Prabu Brawijaya V]] alias [[Damar Wulan]]. Putri Cempo adalah pemeluk agama Islam yang diyakini mampu mengajak Prabu Brawijaya V untuk memeluk agama Islam setelah menikahinya.<ref>{{cite web|last=detikCite news|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-1976803/mengunjungi-makam-putri-cempo-istri-prabu-brawijaya-v|title=Mengunjungi Makam Putri Cempo Istri Prabu Brawijaya V|date=27 Juli 2012|language=id|access date=2 September 2021|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref><ref>{{cite web|first=Risa Herdahita|last=Putri|url=https://historia.id/kuno/articles/hikayat-putri-cempa-dan-islam-di-majapahit-DLBYK/page/1|title=Hikayat Putri Cempa dan Islam DI Majapahit|date=19 Agustus 2020|language=id|access date=3 September 2021}}</ref> Maka dari situlah cikal bakal islam masuk ke Majapahit, dan diperkirakan sekitar 1476-1478 Masehi para imigran muslim itu diperkirakan masuk ke Majapahit.<ref>{{Cite web|title=Kisah Putri Campa dan Penyebar Islam di Kerajaan Majapahit|url=https://daerah.sindonews.com/read/646953/29/kisah-putri-campa-dan-penyebar-islam-di-kerajaan-majapahit-1641243712|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2022-11-30}}</ref>
Pada [[Babad Dipanegara]], Putri Cempo merupakan permaisuri cantik kesayangan Raja Brawijaya V yang membuat cemburu permaisuri lain. Putri Cempo dititpkan oleh Raja Brawijaya V ke [[Aryo Damar]] seorang Bupati [[Palembang]] pada saat mengandung usia 7 bulan. Di Palembang itulah Raden Patah dilahirkan.<ref>{{cite web|first=Ahmad|last=Anton|url= https://daerah.sindonews.com/read/185498/29/menelusuri-jejak-misteri-makam-putri-cempo-1601813446/|title=Menelusuri Jejak Misteri Makam Putri Cempo|date=5 Oktober 2020|language=id|access date=2 September 2021}}</ref>
== Rembang ==
Terdapat makam Putri Cempo yang berada di lokasi persujudan [[Sunan Bonang]] di [[Lasem]], Rembang yang posisinya berada di sebelah selatan batu keramat. Seorang yang dipandang istimewa oleh para peziarah. Putri Cempo yang diyakini memiliki nama [[Putri Indrawati]] yang juga seorang perempuan yang berasal dari Negeri Campa {Kamboja) yang menjadi murid [[Sunan Ampel]] di [[Surabaya]]. Oleh Sunan Ampel diperintahkan untuk berguru kepada Sunan Bonang, karena menginggat usia Sunan Ampel semakin bertambah tua.
 
=== Demak ===
Putri Cempo suatu hari mengungkapkan perasaannya pada Sunan Bonang, tetapi tidak ditolak maupun tidak pula diterima akan tetapi diperintahkan untuk menunggu sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Putri Cempo menunggu Sunan Bonang di sebuah bangunan kecil yang berada di kompleks tersebut. Saat menunggu jawaban itulah Putri Cempo mengalami sakit dan meninggal maka Beliau dimakamkan di tempat Beliau menunggu Sunan Bonang<ref>{{cite web|first=Hadi|last=Suprapto|url=https://www.hops.id/putri-cempo-dan-sunan-bonang/|title=Putri Cempo Dan Sunan Bonang|date=9 April 2020|language=id|access date=3 September 2021}}</ref>
Masyarakat [[Demak]] mempercayai jika makam Putri Cempo terletak di [[Dukuh Cempan]], Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Demak muncul pada pertengahan akhir abad ke-15 Masehi, yang berdiri kira-kira pada tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh [[Prabu Kertabumi]] ( Brawijaya V).<ref>{{Cite journal|last=Afidah|first=Nur|date=2021|title=Perkembangan Islam pada masa Kerajaan Demak|url=https://jasika.umy.ac.id/index.php/jasika/article/view/6/4|journal=Jurnal Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (JASIKA)|volume=1|issue=1|pages=66|doi=https://oi.org/10.18196/jasika.v1i1.6}}</ref> [[Pantai Moro Demak]] diyakini merupakan tempat berlabuhnya kapal yang mengangkut romobonganrombongan Putri Cempo. Bukti empirikempirisnya sendiri adalah soal nama [[Dukuh Cempan]] yang diyakini berasal dari kata ‘Campa’ atau ‘Cempo’. Hal tersebut berdasarkan kebiasaan penamaan sebuah tempat atau wilayah yang berdasarkan pada suatu kejadiaan atau peristiwa yang terkait dengan perjalanan atau akhir hayat seorang tokoh terkenal di masa itu. Raja Campa ketika itu berkeinginan untuk menjadi sahabat dari [[radengRaden Patah]], sehingga mengirim putrinya yaitu Putri Campa yang oleh para sejarawan dikenal dengan nama [[Darawati]] atau [[Dwarawati]]. Raden Patah merupakan putra Prabu Brawijaya raja terakhir.
 
Dikisahkan lamaran Putri Cempo ditolak oleh Raden Patah, karena merasa malu Putri Cempo mengurungkan niatnya untuk pulang ke Negeri Campa dan menetap di wilayah yang diberi nama [[Dukuh Cempan]]. Pendapat ini terpatahkan dengan terdapatnya beberapa literatur sejarah BagngsaBangsa Indonesia. Di sebutkan bahwa keberadaan [[Putri Cempo]] di tanah Jawa adalah sebagai hadiah untuk Raja Majapahit oleh bangsa [[Tionghoa]] yang bertujuan agar masyarakat Tionghoa di Jawa dapat perlindungan dari Kerajaan Majapahit. Menurut ahli sejarah lain terdapat, adanya campur tangan ulama Islam dalam pernikahan Raja Brawijaya V dan Putri Cempo, dimana Raja Brawijaya V sudah memeluk agama Islam.
 
Pada [[Babad Dipanegara]], Putri Cempo merupakan permaisuri cantik kesayangan Raja Brawijaya V yang membuat cemburu permaisuri lain. Putri Cempo dititpkandititipkan oleh Raja Brawijaya V ke [[Aryo Damar]] seorang Bupati [[Palembang]] pada saat mengandung usia 7 bulan. Di Palembang itulah Raden Patah dilahirkan.<ref>{{citeCite webnews|first=Ahmad|last=Anton|url= https://daerah.sindonews.com/read/185498/29/menelusuri-jejak-misteri-makam-putri-cempo-1601813446/|title=Menelusuri Jejak Misteri Makam Putri Cempo|date=5 Oktober 2020|language=id|access date=2 September 2021|work=[[Sindonews.com]]}}</ref>
 
=== Rembang ===
Putri Campa menyebarkan agama Islam di [[desa Bonang]], hingga pada akhirnya beliau wafat dan dimakamkan di dekat [[Pasujudan Kanjeng Sunan Bonang]] di desa Bonang Lasem. Seorang yang dipandang istimewa oleh para peziarah. [[Cungkup]] yang ada di dalamnya terdapat makam yang diyakini oleh warga setempat sebagai makam Putri Cempo (Champa). Dan cungkup pada makam tersebut memiliki segi arsitektur yang cukup indah.<ref>{{Cite book|last=kholilurrohman|first=M|date=2016|url=https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5657/1/121311045.pdf|title=PENGELOLAAN OBJEK DAYA TARIK WISATA RELIGI
DI KABUPATEN REMBANG
Terdapat(STUDI makamKASUS PutriPASUJUDAN CempoSUNAN yangBONANG)|location=Semarang|publisher=UIN beradaWalisongo di lokasi persujudan [[Sunan Bonang]] di [[Lasem]], Rembang yang posisinya berada di sebelah selatan batu keramat. Seorang yang dipandang istimewa oleh para peziarah.Semarang|pages=60|url-status=live}}</ref> Putri Cempo yang diyakini memiliki nama [[Putri Indrawati]] yang juga seorang perempuan yang berasal dari Negeri Campa {(Kamboja) yang menjadi murid [[Sunan Ampel]] di [[Surabaya]]. Oleh Sunan Ampel diperintahkan untuk berguru kepada Sunan Bonang, karena menginggatmengingat usia Sunan Ampel semakin bertambah tua.
 
Putri Cempo suatu hari mengungkapkan perasaannya pada Sunan Bonang, tetapi tidak ditolak maupun tidak pula diterima akan tetapi diperintahkan untuk menunggu sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Putri Cempo menunggu Sunan Bonang di sebuah bangunan kecil yang berada di kompleks tersebut. Saat menunggu jawaban itulah Putri Cempo mengalami sakit dan meninggal maka Beliau dimakamkan di tempat Beliau menunggu Sunan Bonang.<ref>{{cite web|first=Hadi|last=Suprapto|url=https://www.hops.id/putri-cempo-dan-sunan-bonang/|title=Putri Cempo Dan Sunan Bonang|date=9 April 2020|language=id|access date=3 September 2021}}</ref>
 
== Referensi ==
<br />
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Tokoh menurut abad dan kewarganegaraan]]
 
 
 
 
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
*
*
*