Kabupaten Bondowoso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan kemungkinan spam pranala VisualEditor |
Perubahan Kata di Halaman Beranda Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(83 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type = [[
| translit_lang1_type1 = [[
| nama lain = Wanawasa
| lambang = Seal of Bondowoso Regency.svg
| peta = Locator kabupaten bondowoso.png
| translit_lang1_info = {{resize|10pt|''Bânḍâbâsa''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Latèn]])}}<br> {{resize|11pt|بۤانڊۤابۤاسا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pèghu]])}}<br> {{resize|10pt|ꦨꦤ꧀ꦝꦨꦱ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]])}}
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Båndhåwåså''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|بانڎاواسا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦧꦤ꧀ꦝꦮꦱ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
▲| foto = Stasiun Bondowoso 2019.jpg
|
|image2=Tape Bondowoso.jpg
|image3=13 Tampak depan shelter bus antarkota Terminal Bondowoso.jpg
|image4=PLTM Sampean Baru.jpg
}}
| caption = '''Dari kiri; ke kanan''': Kawah Wurung, Tape khas Bondowoso, [[Terminal Bondowoso]], dan PLTM Sampean Baru
| koordinat = {{Coord|-7.914614|113.821796|display=inline, title}}
| julukan = {{hlist|Kota Tape|Bumi
| motto = Swasthi-bhuwana kṛta<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Kebaikan akan menuntun kita menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat}}<br/>(1972 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kabupaten Bondowoso, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang Lambang Daerah Kabupaten Bondowoso, 1972.</ref>
| semboyan = Bondowoso Melesat{{br}}{{small|"Mandiri Ekonomi, Lestari,<br> Sejahtera, Adil, dan Terdepan"}}
| slogan = Republik Kopi
| propinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Bondowoso, Bondowoso|Bondowoso]]
Baris 23 ⟶ 28:
| penduduk = 776151
| penduduktahun = [[2020]]
| pendudukref = <ref name="BONDOWOSO">{{cite web|url=https://bondowosokab.bps.go.id/publication/2021/02/26/84e659e75ba52cc51705756b/kabupaten-bondowoso-dalam-angka-2021.html|title=
| kepadatan = 498
| kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bondowoso|23]]
| kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bondowoso|10]]
| desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bondowoso|209]]
| desa = 209▼
| dasar hukum = UU No.12/1950
| tanggal = [[8 Agustus]] [[1950]]
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1819|08|17}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah =
| sekretaris daerah = Haeriah Yuliati (Pj.)
| ketua DPRD = Ahmad Dhafir
| kodearea = +62 332
| kodepos = [[Daftar kode pos di Indonesia|68200]]
| nomor_polisi = P ''
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Madura|Madura]] (dominan),<br>[[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Arab|Arab]],<br> [[Bahasa Mandarin|Mandarin]], dan [[Daftar bahasa di Indonesia|lainnya]]
| agama = [[Islam]] 98,76% <br/>[[Kristen]] 0,60%<br>- [[Protestan]] 0,46%<br>- [[Katolik]] 0,14%<br/>[[Buddha]] 0,04%<br/>[[Hindu]] 0,02%<br/>[[Konghucu]] 0,01%<br/>Lainnya 0,57%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=13 April 2021}}</ref><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Bondowoso&wid=3511000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Bondowoso|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=20 September 2020}}</ref>▼
| demonim = - ''Bondowosoan'' {{font|size=60%|([[Bahasa Indonesia|Indonesia]])}}<br> - ''Bândâbâsa’an'' {{font|size=60%|([[Bahasa Madura|Madura]])}}<br> - ''Båndhåwåsåan'' {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa|Jawa]])}}
| flora = [[Sarangan]]▼
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
| fauna = [[Sapi]]▼
|98,76% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,60% [[Kekristenan|Kristen]]
** 0,46% [[Protestan]]
** 0,14% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
▲|
▲| flora = [[Saninten|Sarangan]]
▲| fauna = [[Sapi|Sapi aduan]]
| zona waktu =
| dau = Rp 956.016.610.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
|
| web = {{URL|https://bondowosokab.go.id/}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De aloen-aloen te Bondowoso op Oost-Java TMnr 60009778.jpg|jmpl|300px|Alun-alun kota Bondowoso pada tahun 1920-an]]
'''Kabupaten Bondowoso''' (
== Geografi ==
Kabupaten Bondowoso dapat dibagi menjadi tiga wilayah: wilayah barat merupakan pegunungan (bagian dari [[Pegunungan Iyang]]), bagian tengah berupa dataran tinggi dan bergelombang, sedang bagian timur berupa pegunungan (bagian dari [[Kawah Ijen|Dataran Tinggi Ijen]]). Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten di daerah [[Tapal Kuda]] yang tidak memiliki garis pantai.
=== Posisi ===
Kabupaten Bondowoso terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Dikenal dengan sebutan daerah Tapal Kuda. Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah 1.560,10 km<sup>2</sup> yang secara geografis berada pada koordinat antara 113°
Kabupaten Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C – 25,10 0C, karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa.
Letak Kabupaten Bondowoso
=== Batas Wilayah ===
Baris 74 ⟶ 87:
=== Iklim ===
Wilayah Kabupaten Bondowoso ber[[iklim tropis]] dengan tipe [[iklim muson tropis]] (''Am'') dan memiliki dua musim sebagai akibat dari pergerakan angin muson, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]]. Musim kemarau di wilayah Bondowoso dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin dan bertiup pada periode bulan-bulan [[Mei]]–[[Oktober]]. Sementara itu, musim penghujan yang dipengaruhi angin muson barat laut–barat daya yang bersifat basah dan
{{Bondowoso weatherbox}}
Baris 84 ⟶ 97:
==== Rawan Banjir ====
Permasalahan lingkungan dan sosial yang menonjol adalah kerusakan hutan atau luasnya lahan kritis. Berbagai kegiatan masyarakat (dengan kualitas SDM terbatas) dalam memanfaatkan lahan (kehutanan, pertanian dan permukiman) berpengaruh besar pada kerusakan [[:Kategori:DAS Sampean|DAS Sampean]]. Kawasan hutan di Kabupaten Bondowoso berada dalam pengelolaan KPH Bondowoso dengan perincian: hutan lindung 46.784,2 ha; hutan produksi 45.218 ha; dan LDTI 366,32 Ha. Kawasan lindung yang diolah dan di tempati masyarakat mencapai 23,0%. Sebaliknya terdapat pula hutan produksi yang berada di atas tanah milik masyarakat.
Hutan lindung dan hutan produksi yang ada relatif rawan terhadap penjarahan oleh masyarakat. Hal ini karena adanya tekanan penduduk yang besar yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian dengan tingkat pendapatan yang rendah, serta sistem kelembagaan yang kurang berjalan efektif. Sehingga masyarakat kurang peduli terhadap kelestarian hutan dan memanfaatkan hutan sebagai lahan mata pencaharian.
Baris 90 ⟶ 103:
Kerusakan lahan yang terjadi di Kabupaten Bondowoso (lahan kritis yang ada) mencapai luas 40.758 Ha, dengan rincian sangat kritis seluas 4.175 Ha, kritis seluas 10.420 Ha, agak kritis seluas 11.417 Ha, dan potensial kritis seluas 9.746 Ha yang pada umumnya adalah lahan masyarakat. Sedangkan lahan perhutani yang kritis mencapai 5.000 Ha. Adanya lahan kritis tersebut cenderung meningkatkan erosi, yang berakibat pada meningkatnya sedimentasi sungai, menurunkan daya tampung sungai, melampaui kapasitas sarana prasarana irigasi yang ada, sehinga timbul kawasan-kawasan rawan luapan air atau kawasan rawan banjir.
Daerah rawan banjir mencakup 33,33% wilayah Kabupaten Bondowoso, khususnya kawasan-kawasan yang berada di sepanjang aliran [[Sungai Sampean]] dan Sungai Tlogo, di antaranya Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Tenggarang, Wonosari, Klabang, Tapen, Prajekan, Sumberwringin, Pakem, Tegalampel, dan Tlogosari (Peta terlampir).
Setiap tahun terjadi bencana banjir (terbesar tahun 2002) yang melanda wilayah Kabupaten Bondowoso dan Situbondo (daerah bawah DAS Sampean). Dampak seringnya terjadi banjir adalah meningkatnya kerusakan jaringan irigasi, kerusakan prasarana jalan, kerusakan instalasi air bersih dan rusaknya prasarana permukiman dan prasarana umum. Khusus prasarana irigasi, kerusakan jaringan apabila tidak tertangani segera akan menurunkan debit air irigasi dan pada akhirnya terjadi kekeringan lahan pertanian di musim kemarau.
==== Rawan Tanah Longsor ====
Berdasarkan tingkat kemiringannya, wilayah Kabupaten Bondowoso terdiri dari: kemiringan 0-2% seluas 19.083 ha (12,23%), kemiringan 3-15% seluas 56.816,9 ha (36,42%), kemiringan 16-40% seluas 30.470,3 ha (19,53%) dan kemiringan di atas 40% seluas 49.639,8 ha (31,82%). Sedangkan kedalaman efektif tanah bervariasi antara 30
Berdasarkan Peta Geologi Jawa dan Madura, di Kabupaten Bondowoso terdapat 5 jenis batuan, yaitu hasil gunung api kwarter 21,6%, hasil gunung api kwarter muda 62,8%, batuan lensit 5,6%, alluvium 8,5%, dan miasem, jasies sedimen 1,5%. Sedangkan tanah di Kabupaten Bondowoso 96,9% bertekstur sedang yang meliputi lempung, lempung berdebu, dan lempung liat berpasir, 3,1% bertekstur kasar yang meliputi pasir dan pasir berlempung, dan tidak ada yang bertekstur halus.
Baris 117 ⟶ 130:
Semasa Pemerintahan [[Bupati]] Ronggo Kiai Suroadikusumo di Besuki mengalami kemajuan dengan berfungsinya Pelabuhan Besuki yang mampu menarik minat kaum pedagang luar. Dengan semakin padatnya penduduk perlu dilakukan pengembangan wilayah dengan membuka hutan yaitu ke arah tenggara. Kiai Patih Alus mengusulkan agar Mas Astrotruno, putra angkat Bupati Ronggo Suroadikusumo, menjadi orang yang menerima tugas untuk membuka hutan tersebut. usul itu diterima oleh Kiai Ronggo-Besuki, dan Mas Astrotruno juga sanggup memikul tugas tersebut. Kemudian Kiai Ronggo Suroadikusumo terlebih dahulu menikahkan Mas Astotruno dengan Roro Sadiyah yaitu putri Bupati Probolinggo Joyolelono. Mertua Mas Astrotruno menghadiahkan kerbau putih “Melati” yang dongkol (tanduknya melengkung ke bawah) untuk dijadikan teman perjalanan dan penuntun mencari daerah-daerah yang subur.
Pengembangan wilayah ini dimulai pada 1789, selain untuk tujuan politis juga sebagai upaya menyebarkan agama Islam mengingat di sekitas wilayah yang dituju penduduknya masih menyembah berhala. Mas Astrotruno dibantu oleh Puspo Driyo, Jatirto, Wirotruno, dan Jati Truno berangkat melaksanakan tugasnya menuju arah selatan, menerobos wilayah pegunungan sekitar Arak-arak “Jalan Nyi Melas”. Rombongan menerobos ke timur sampai ke Dusun Wringin melewati gerbang yang disebut “Lawang Seketeng”. Nama-nama desa yang dilalui rombongan Mas Astrotruno, yaiitu Wringin, Kupang, Poler dan Madiro, lalu menuju selatan yaitu desa Kademangan dengan membangun pondol peristirahatan di sebelah barat daya Kademangan (diperkirakan di Desa Nangkaan sekarang).
Desa-desa yang lainnya adalah disebelah utara adalah Glingseran, Tamben dan Ledok Bidara. disebelah Barat terdapat Selokambang, Selolembu. sebelah timur adalah Tenggarang, Pekalangan, Wonosari, Jurangjero, Tapen, Praje,kan dan Wonoboyo. Sebelah selatan terdapat Sentong, Bunder, Biting, Patrang, Baratan, Jember, Rambi, Puger, Sabrang, Menampu, Kencong, Keting. Jumlah Penduduk pada waktu itu adalah lima ratus orang, sedangkan setiap desa dihuni, dua, tiga, empat orang. kemudian dibangunlah kediaman penguasa di sebelah selatan sungai Blindungan, di sebelah barat Sungai Kijing dan disebelah utara Sungai Growongan (Nangkaan) yang dikenal sebagai “Kabupaten Lama” Blindungan, terletak ±400 meter disebelah utara alun-alun.
Baris 145 ⟶ 158:
== Kependudukan ==
Mayoritas penduduk kabupaten Bondowoso adalah [[
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bondowoso tahun 2008 yang terdiri dari empat komponen yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf orang dewasa, rata-rata sekolah dan paritas daya beli pada tahun 2008 sebesar 59,54. Meningkat dari tahun 2007 sebesar 59,05. Kecamatan dengan IPM tertinggi yaitu Kecamatan Bondowoso sebesar 68,58, dan IPM terendah di Kecamatan Sumberwringin sebesar 53,23.
Baris 158 ⟶ 171:
Pembangunan bidang pendidikan saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, yang dilakukan dengan cara memperluas dan pemerataan kesempatan masyarakat dalam memperoleh pendidikan. Ini dikarenakan masih adanya penduduk yang tidak tamat sekolah, putus sekolah dan bahkan tidak sekolah.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bondowoso berupaya agar tingkat pendidikan masyarakat meningkat. Mulai dari pemenuhan sarana dan parasarana pendidikan formal hingga penyelenggaraan pendidikan luar sekolah salah satunya dengan Pemberantasan Buta Aksara (PBA), [[di mana]] Kabupaten Bondowoso telah dideklarasikan sebagai kabupaten bebas buta aksara oleh Presiden RI dengan diterimanya penghargaan Anugerah Aksara Tingkat Utama dari Presiden Republik Indonesia.
Fasilitas pendidikan dasar tersebar di semua kecamatan. Sedangkan untuk pendidikan setingkat SMA sederajat terdapat di hampir semua kecamatan di Kabupaten Bondowoso. Untuk pendidikan tinggi berada di Kecamatan Bondowoso yaitu Universitas Bondowoso, [http://www.staiattaqwa.ac.id/ Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa] dan Program Diploma III Keperawatan.
=== SMP ===
Baris 185 ⟶ 198:
* SMA Negeri 1 Pujer
* MAN Bondowoso
* Atqia Institute
=== SMK ===
* SMK Negeri 1 Bondowoso
Baris 190 ⟶ 205:
* SMK Negeri 3 Bondowoso
* SMK Negeri 4 Bondowoso
* SMK Negeri 1 Grujugan
* SMK Negeri 1 Tlogosari
=== Kebudayaan Nasional ===
Baris 198 ⟶ 215:
=== Keagamaan ===
Hampir semua penduduknya beragama islam, sedangkan penduduk
Di Kabupaten Bondowoso sebagai salah satu kabupaten tapal kuda, tersebar pondok-pondok pesantren, di mana jumlah pondok pesantren dan jumlah santri setiap tahun selalu bertambah.
Baris 225 ⟶ 242:
# Wisata Pemandian Air Panas Blawan dan Pemandian Damarwulan
# Wisata Agro Kopi Kalisat
# Wisata Air Terjun
'''2'''.Kawasan Wisata Terpadu Lereng Argopuro di Kecamatan Pakem, dengan objek wisata:
Baris 264 ⟶ 281:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het stationsgebouw te Bondowoso op Oost-Java TMnr 60009788.jpg|jmpl|300px|Stasiun kereta api Bondowoso pada tahun 1927-1929]]
Prasarana transportasi berupa terminal type C yang berada di Jalan Imam Bonjol. Terdapat pula Stasiun kereta api, namun sudah tidak beroperasi. Bondowoso juga tidak terdapat jembatan timbang.
Sarana transportasi berupa bus umum yang terdiri dari bus antar kota dalam provinsi dan luar provinsi. MPU dan angkutan desa melayani trayek antar kota dan antar kecamatan. Di dalam kota sarana transportasi berupa becak dan dokar. Khusus untuk dokar beroperasi di pinggiran kota.
=== Jalan Raya ===
Baris 285 ⟶ 302:
# Jalan lokal primer dan sekunder yang potensial sebagai jalan tembus antar kabupaten yaitu:
#* Jalan Bondowoso (Koncer) – Grujugan Kidul – Tamanan – Sukowono Kabupaten Jember;
#* Jalan
#* Jalan Cermee – Panji Kabupaten Situbondo;
#* Jalan Klabang –
# Jalan lokal sekunder yaitu jalan yang menghubungkan kawasan permukiman baik permukiman perkotaan maupun perdesaan dengan kawasan perdagangan dan pemerintahan yang ada simpul-simpul kota di wilayah Kabupaten Bondowoso.
Tahun 2007 total panjang jalan di Kabupaten Bondowoso 1.286,550 km yang terdapat pada pada 323 ruas jalan, yang terdiri dari jalan aspal sepanjang 734,417 km (57,08%), jalan makadam 140,530 km (10,92%) dan jalan tanah sepanjang 411,603 km (32,00%). Untuk jembatan di Kabupaten Bondowoso berjumlah 267 buah sepanjang 1.958,50 meter.
==== Transportasi lain ====
* Angkutan Kota wilayah Kabupaten Bondowoso dan beberapa rute yang menghubungkan [[Kabupaten Situbondo]] dengan [[Kabupaten Jember]]
==== Stasiun ====
{{utama|Daftar stasiun kereta api di Kabupaten Bondowoso}}
Kabupaten Bondowoso memiliki 9 stasiun di [[Jalur kereta api Kalisat–Panarukan]] yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:
* [[Stasiun Tamanan]]
* [[Stasiun Grujugan]]
* [[Halte Nangkaan]]
* '''[[Stasiun Bondowoso]]'''
* [[Halte Tangsil]]
* [[Stasiun Bonosare]]
* [[Halte Tapen]]
* [[Stasiun Prajekan]]
* [[Halte Widuri]]
== Makanan khas ==
Baris 298 ⟶ 332:
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi}}
{{Kabupaten Bondowoso}}
{{Tapal Kuda Jawa Timur}}
{{jatim}}
{{Authority control}}
|